Anda di halaman 1dari 4

PENERAPAN BUDAYA DEMOKRASI PADA MAHASISWA:STUDI PADA

ORGANISASI MAHASISWA STAI PANGERAN DHARAMA KUSUMA SEGERAN


INDRAMAYU

Ayu fauziyah
Khusnul khotimah
Sholeh abdurrahman
Prodi Ekonomi Syriah
STAI Pangeran Dharma Kusuma Segeran Indramayu

Abstrak
Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Ekonomi Syariah yang bertujuan untuk mengetahui
peranan kampus STAI Pangeran Dharma Kusuma Segeran Indramayu dalam meningkatkan
Demokrasi kepada mahasiswanya. Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian
Kuantitatif cara pengukuran dengan menggunakan dalam bentuk angka dan presentase. Hasil
penelitian menunjukan pendapat dari wawancara dengan perwakilan semester 3 semester 5
semester 7 dan semester 9 yang bertotal 6 orang yang aktif di organisasi maupun tidak aktif
di organisasi di lingkungan Kampus STAI pageran Dharrma Kusuma Segeran Indramayu
yaitu dari hasil wawancaranya adalah (1) apakah penting pengetahuan mahasiswa terhadap
pengetahuan demokrasi yaitu 100% sangat penting , karena demokrasi merupakan
pencapaian hak dari setiap individual semua orang berhak berpendapat.(2) pengetahuan
mahasiswa terhadap pengetahuan demokrasi yaitu 45% berarti kurang pengetahuan dalam
demokrasi. (3) penilaian mahasiswa aktif dan tidak aktif dalam keterlibatan demokrasi yaitu
30% aktif dan 70 % aktif kurang aktif karena kurangnya sosialisai (4) penilaian terhadap
penerapan demokrasi yaitu 15% berarti kurangnya efisien dan efektif di kampus STAI
Pangeran Dharma Kusuma Segeran Indramayu. (5) harapan kebebasan berdemokrasi sebesar
60% berarti mahasiswa berharap memiliki peranan dan kebebasan dalam hal apapun
berkreatifitas dalam demokrasi dikampus.

Kata kunci : Demokrasi Kampus, partisipasi mahasiswa, organisasi kemahasiswaan.


PENDAHALUAN
Pemuda adalah mereka yang memiliki semangat pembaharuan dan progresif. Peran pemuda
ini dalam kehidupan berbangsa ini tidak dapat diagukan lagi. Sumpah pemuda adalah dari
hasil yang sangat berlian pada zaman itu. Pemuda memiliki gerak yang sangat dinamis
sehingga tidak salah kebanyakan orang menyebut bahwa motor penggerak perjuangan suatu
bangsa diikrarkan oleh pemuda. Pemuda memiliki makna yang sangat mendalam perjuangan
yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Semangat pemuda tidak luntur ketika para pendahulunya mengalami suatu kegagalan dalam
memimpin bangsa dan negara. Sehingga tidak salah penggerak perjuangan suatu bangsa
diperjuangkan oleh pemuda. Tidak hanya di Indonesia banyak di negara-negara lain sesalu
mengikut sertakan pemuda. Negara adidaya seperti Amerika Serikat tak lepas dari ikut serta
pemudanya.
Dahulu pemuda mengenal perjuangan bangsa Indonesia dengan mengakat senjata untuk
berperang. Tetapi ketika sudah merdeka, pemuda harus belajar dengan baik, untuk
memajukan negara ini. Sekarang zaman globalisasi, pemuda memiliki tatangan yang sangat
besar, pendidikan memiliki daya saing begitu ketat baik dari lokal, nasional bahkan
dikancah global. Kemajuan sebuah bangsa tidak akan bisa selamanya mengandalkan
sumber daya alam. Sehinga dibutukan pendidikan untuk mencetak sumber daya
manusia yang handal siap bersaing mengikuti perkembangan zaman.

METODE PENELITIAN
Penelitian Skala Guttman tradisional adalah penelitian bila ingin mendapatkan jawaban yang
tegas terhadap suatu permasalah ditanyakan, dan selalu dibuat dalam pilihan ganda yaitu “ya
dan tidak”, “benar dan salah”, “positif dan negative”, untuk penilaian jawaban misalnya
untuk jawaban positif diberi skor 1 sedangkan jawaban negative deberi skor 0 dengan
demikian bila jawaban dari pertanyaan adalah setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberi
skor 0 bila skor dikoversikan dalam persentase maka secara logika dapat dijabarkan untuk
jawaban setuju skor 1 = 1 x 100% = 100%, dan tidak setuju diberi skor 0 = 0 x 0% = 0%.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Indonesia merupakan salah satu negara Demokrasi terbesar didunia. Ruang publik
merupakan konsep yang dewasa ini menjadi populer didalam ilmu sosial khususnya
teori-teori demokrasi. Demokrasi mengakibatkan menciptakan ruang publik yang
plementasinya mengakibatkan masyarakat masuk ke sebuah globalisasi (awal abad ke-20).
hal ini, mendorong partisipasi seluruh warga negara mengubah prektek sosial dan
politik mereka. Globalisasi sangat populer diabad ini (Ali, 2009).
Dalam dunia pendidikan, misalnya memaknai globalisasi secara posistif, seperti globalisasi
beakibat pelunya pendidikan stadart internasional dan memaknai globalisasi secara negative
rentannya pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan norma yang dipegang oleh
masyarakat.
1. Demokrasi dan pendidikan

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dengan kekuasaan di tangan rakyat. Demokrasi
menurut masykuri Abdillah yaitu demokrasi memiliki tiga unsur utama yaitu: adanya
kemauan politik dari negara (state), adanya komitmen yang kuat dari masyarakat politik
(political society) dan adanya civil society yang kuat dan mandiri. Demokrasi juga
mempunyai 2 norma baku yang berlaku bagi setiap bentuk “demokrasi” , yaitu public
accountability (petanggung jawaban kepada rakyat) dan contestability (uji kesahihan apakah
demokrasi itu bercermin kepada kehendak bersama atau atas nama kepentingan lain)
wirosardjono dalam magnis-suseno,dkk, 1994:14-15).
Pendidikan merupakan sarana paling strategis bagi penciptaan demokrasi. Dalam pandangan
azyumari azra “cara paling strategis untuk mengalami demokrasi adalah melalui apa yang di
sebut sebagai demokrasi education. Pendidikan demokrasi dapat dipahami sebagai sosialisasi
diseminasi dan aktualisasi konsep, sistem nilai,budaya dan praktek demokrasimelalui
pendidikan.
Demokratisasi pendidikan mengandung arti proses menuju demokrasi dalam bidang
pendidikan. Demokratisasi pendidikan dapat dilalkukan dengan dua cara, yaitu “demokrasi
pendidikan” dan “pendidikan demokrasi”. Diwujudkan melalui penerapan konsep pendidikan
bebasisi masyarakat dalam sebuah penyenlenggaraan pendidikan nasional (pdemokrasi
pendidikan). Demokrasi pendidikan bersifat politis menyangkut kebijakan pemerintah dalam
bidang pendidikan ditingkat nasional. (kartono 1997:196-197).
Adapunn pendidikan demookrasi , didalam proses pembelajaran di kelas dapat di arahkan
pada pembaharuan kultur dan norma keadaban. Fungsi pendidikan dapat proses pembelajaran
yang demokratis adalah sebagai fisiator,dinamisator dan motivator.

2. Sistem Demokrasi

Sistem demokrasi berkaitan erat dengan UUD 19945 hal ini kita harus percaya kepada
kekuatan rakyat,potensi rakyat. Rakyat sudah dihadapi banyak tantangan untuk kemajuan dari
suatu bangsa. Sistem demokrasi adalah sebuah pemerintahan dari rakyat oleh rakyat untuk
rakyat. Pluralisme menciptakan sebuah pemerintah oleh yang diperintah. Hal ini diciptakan
pemilihan diantara pluralisme secara alternatif dan rasional 9hardiman 2007). Bhineka
tunggal ika artinya berbeda-beda tapi tetap satu ini adalah bentuk sifat plurarisme.
Sistem demokrasi terjadi kesepakatan mematuhi aturan-aturan penyelenggaraan sebuah
diskusi rasional dimana setiap klaim kebenaran dan diuji kebenarannya,ketepatan terbebas
dari melarang permainan kepentingan ekonomi, primodalisme, etnosentrisme, dan berbagai
fanatisme sempit (sudibyo 2001).
Demokrasi lokal adalah inisiatif warga untuk mendorong demokrasi , memberdayakan
organisasi warga, serta memperkuat demokrasi lokal. Demokrasi lokal membutuhkan
keterlibatan masyarakat yang sangat luas untuk mengambil keputusan. Jika pemilihan
Demokrasi pada taraf lokal dapat membantu demokrasi pada taraf regional dan nasional. Jika
pemilihan adalah peristiwa demokrasi yang berlangsung secara nasional dan lokal
(bersifat terbatas) yang terjadi di suatu kelompok kecil masyarakat Indonesia. Jangan
sampai demokrasi lokal (terbatas) ini ‘dibajak’. Gerakan mahasiswa untuk membangun
system demokrasi yang konstitusional dan terlembaga (yang dilindungi oleh hukum).
3. Demokrasi mahasiswa

Peran mahasiswa dalam berdemokrasi sangat penting untuk memupuk kemampuan dan
integrasi mahasiswa secara tidak langsung di pergurun tinggi dengan cara mahasiswa
berlomba-lomba belajar dengan baik,d biidang akademik agar mendapat pengakuan di
masyrakat.dan mengasah mahasiswa berfikir idealisme dan berintelektual di masa mudanya.
Jadi perguruan tinggi adalah sarana mahasiswa untuk berdemokrasi.
Dalam sebuah penelitian kualitatif dari Hasse J berjudul “Anarkisme Demonstrasi
Mahasiswa :Studi Kasus Pada Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar” dengan
hasil penelitian sebagai berikut ;Kekerasan dan Mahasiswa dalam Demonstrasi
pertama,anarkis mahasiswa yang sampai berakhir di pihak berwajib. Atau sering disebut
dengan istilah militan dan puritan. Kedua, Pengumpulan mahasiswa untuk melakukan
demonstrasi secara massa. Ketiga,Kental dengan ideologi dan spiritualis. Keempat,tidak
adanya koordinasi dengan kampus atau perguruan tinggi lain ketika mahasiswa bertindak
unjuk rasa.
Faktor Pemicu Kekerasan pertama,struktural. Kedua, kekerasan. Struktural adalah aturan-
aturan yang membuat matinya kemampuan dari pada mahasiswa. Sehingga kekerasan itu
timbul, untuk mahasiswa mempertahankan jati dirinya. Pemecahan Persoalan mahasiswa
yaitu pertama,Memaksimalkan Kegiatan melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Kedua,Melibatan Mahasiswadalam Aktivitas Kampus.
Selanjutnya penelitian kuantitatif dari prodi ekonomi syariah yaitu ayu fauziyah,khusnul
khotimah dan soleh abdurahman berjudul” peranan budaya demokrasi pada mahasiswa: studi
pada organisasi mahasiswa stai pangeran dharma kusuma segeran indramayu” dengan hasil
penelitian sebagai berikut :
Perspektif filsafat dengan 3 aspek landasan epistemologi, ontologi dan aksiologi,maka nilai
penerapan demokrasi di lingkungan Organisasi Gerakan Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai