Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS OSLER STASE KEPERAWATAN PEDIATRIK

ASUHAN KEPERAWATAN PEDIATRIK


KLIEN AN. H DENGAN DIAGNOSA DHF
DI RUANG PERAWATAN ANAK RSUD H. BOEJASIN
PELAIHARI

DISUSUN OLEH:

HJ.HENNY MULYANI , S.KEP


NIM. 113063J121021

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
BANJARMASIN
2022
LAPORAN KASUS OSLER STASE KEPERAWATAN PEDIATRIK

ASUHAN KEPERAWATAN PEDIATRIK


KLIEN AN. H DENGAN DIAGNOSA DHF
DI RUANG PERAWATAN ANAK RSUD H. BOEJASIN
PELAIHARI

Diajukan sebagai salah satu syarat lulus Stase Keperawatan Pediatrik


di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Suaka Insan Banjarmasin

DISUSUN OLEH:
HJ.HENNY MULYANI, S.KEP
NIM. 113063J121021

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN PROGRAM STUDI


ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS BANJARMASIN
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KASUS OSLER STASE KEPERAWATAN PEDIATRIK

ASUHAN KEPERAWATAN PEDIATRIK


KLIEN AN. M.A DENGAN DIAGNOSA DHF
DI RUANG PERAWATAN ANAK RSUD H. BOEJASIN
PELAIHARI

Telah disetujui untuk dikumpulkan sebagai laporan asuhan keperawatan pediatrik (OSLER)

Banjarmasin, Januari 2022

Menyetujui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

( Sapariah Anggraini, S. Kep, Ners, M. Kep ) (Hj. Dewi Indriyani, S.Kep, Ners)
STUDI KASUS OSLER STASE KEPERAWATAN PEDIATRIK

A. Assesment
1. Biodata
a) Identitas Klien
1) Nama/Nama panggilan : An. M.A
2) Tempat tgl lahir/usia : Pelaihari 04. Desember 2021 / 14 bulan
3) Jenis kelamin : Laki-laki
4) A g a m a : Islam
5) Pendidikan :-
6) Alamat :
7) Tgl masuk : 28 januari 2022 jam 10.50 Wita
8) Tgl pengkajian : 29 Januari 2022 jam 09.05 wita
9) Diagnosa medik : DHF
10) Rencana terapi :

 IVFD D5 ½ NS 24 tpm
 Injeksi Cefotaxime (500mg/IV/8 jam)
 Paracetamol (250 mg/IV/4 jam)

b) Identitas Orangtua
1) Ayah
 Nama : Tn. H
 Usia : 30 Tahun
 Pendidikan : DIII
 Pekerjaan/sumber penghasilan : PNS
 Agama : Islam
 Alamat : Komplek Hamparan Pelaihari

2) Ibu
 Nama : Ny. M
 Usia : 30 Tahun
 Pendidikan : D III
 Pekerjaan/sumber penghasilan : PNS
 Agama : Islam
 Alamat : Komplek Hamparan Pelaihari

c) Identitas Saudara Kandung


No Nama Usia Hubungan Status
Kesehatan
1. An. B 7 Tahun Saudara Sehat
Kandung

2. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat Kesehatan Sekarang :


Keluhan Utama: Ibu klien mengatakan anaknya demam naik turun sejak 3 hari
yang lalu.

Riwayat Keluhan Utama : Ibu klien mengatakan klien mengala demam sejak
tanggal 26 Januari 2022 diberi Obat Paracetamol syrup
turun sebentar ,demam lagi .Tgl 27 Januari 2022 di bawa ke
dokter praktek anak dan di sarankan bila masih panas
dibawa ke Rumah Sakit Namun, selama 3 hari panas klien
tidak teratasi dan tetap naik turun. Ibu klien juga
mengatakan anaknya semakin lemas kemudian dibawa ke
IGD RSUD H. Boejasin Pelaihari pada tanggal 28 Januari
2022 pukul 10.50 wita. Di IGD didapatkan data kesadaran
composmentis GCS E4V5M6, badan lemas, Nadi 128
x/menit, RR 26 x/menit, temp 39 ℃. Dokter menyarankan
klien untuk dirawat di rumah sakit, keluarga menyetujui
dank lien dirawat di ruang anak kamar 01

Keluhan Pada Saat Pengkajian : Ibu klien mengatakan anaknya demam naik turun.
Tanda-tanda vital Nadi 124 x/ menit, RR 24 x/menit,
SPO2 99%, Temp 38.5℃, akral teraba panas.

b. Riwayat Kesehatan Keluarga


Genogram
Ket : : Laki-laki
: Perempuan
: Pasien

c. Riwayat Psikososial

 Anak tinggal bersama : Ayah dan ibu di : Rumah sendiri


 Lingkungan berada di : Tinggal di pedesaan
 Rumah dekat dengan : perkampungan
 kamar klien : Bersama Orangtua
 Rumah ada tangga : ada tetangga
 Hubungan antar anggota keluarga : Keluarga harmonis
 Pengasuh anak : anak diasuh sama orang tua bergiliran antara ibu dan ayah

d. Riwayat Spiritual

 Support sistem dalam keluarga : Orangtua selalu aktif dalam kegiatan


keagamaan
 Kegiatan keagamaan : pengajian dan yasinan

e. Reaksi Hospitalisasi

Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap


 Ibu membawa anaknya ke RS karena : demam naik turun
 Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : dokter menjelaskan
kondisi anak, dimana penyakit anaknya ini disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan kemanusia melalui gigitan nyamuk yang diakibatkan ada genangan
air didekat rumah dengan berkembang biak jintik2 nyamauk
 Perasaan orang tua saat ini : Ibu merasa cemas karena anaknya mengalami
demam naik turun seperti sekarang.
 Orang tua selalu berkunjung ke RS : Orangtua mendampingi klien rawat inap
 Yang akan tinggal dengan anak : Orangtua klien, klien di rawat di ruang anak
f. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap : Klien tampak takut dengan perawat
dan dokter

3. Aktivitas sehari-hari
a. Nutrisi

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Selera makan Ibu klien mengatakan selera Ibu klien mengatakan selera
makan klien baik. Menu makan dan minum klien
makanan sehari-hari bubur biasa seperti saat tidak sakit
ikan . Frekuensi 3x sehari

b. Cairan

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Jenis minuman Air putih dan susu Air putih dan susu
2. Frekuensi Minum 6-8 gelas sehari 4-5 gelas sehari
3. Kebutuhan cairan Kurang lebih 1500 cc Kurang lebih 1000 cc
4. Cara pemenuhan Dengan minum air putih dan Dengan minum air putih dan
susu susu

c. Eliminasi (BAB&BAK)

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Tempat WC/Kamar mandi Ibu klien mengatakan BAB
pembuangan dan BAK klien tidak ada
2. Frekuensi BAB 1x/hari, BAK ± masalah, frekuensi seperti
(waktu) 6x/hari sebelum sakit
3. Konsistensi Lembek
4. Kesulitan Tidak ada
5. Obat pencahar Tidak ada

d. Istirahat tidur

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Jam tidur Ibu klien mengatakan Ibu klien mengatakan saat
 Siang sebelum sakit anaknya tidur sakit jam tidur anaknya
 Malam siang sekitar 2-3 jam dari tidak menentu, tidur tidak
2. Pola tidur jam 13.00-16.00, setelah itu nyenyak dan sering
3. Kebiasaan bermain, tidur malam dari terbangun.
sebelum tidur jam 21.00-05.00, sebelum
4. Kesulitan tidur tidur biasanya anaknya
bermain dulu. Anak selalu
tidur nyenyak, tidak ada
kesulitan tidur.

e. Olah Raga

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Program        olahraga Ibu klien mengatakan Ibu klien mengatakan saat
2. Jenis  dan frekuensi sebelum sakit anaknya suka sakit anaknya rewel,
3. Kondisi    setelah diajak bermain dan aktif menangis dan tidak
olah raga memiliki minat untuk
bermain
f. Personal Hygiene

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Mandi Ibu klien mengatakan Ibu klien mengatakan saat
 Cara sebelum sakit anaknya sakit anaknya Cuma diseka
 Frekuensi mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, belum pernah
 Alat mandi pagi dan sore. Biasanya cuci rambut.
2. Cuci rambut mandi di kamar mandi
 Frekuensi dengan menggunakan sabun
 Cara mandi, cuci rambut setiap
3. Gunting kuku kali mandi denga cara
 Frekuensi keramas, untuk
 Cara menggunting kuku setiap 1
4. Gosok gigi minggu sekali.
 Frekuensi
 Cara

g. Aktifitas/Mobilitas Fisik

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Kegiatan sehari-hari Ibu klien mengatakan Ibu klien mengatakan saat
2. Pengaturan        jadwal sebelum sakit klien tampak sakit klien hanya berbaring
Harian aktif, kegiatan sehari-hari di tempat tidur, dalam
3. Penggunaan             alat hanya bermain dan pemenuhan ADL klien
bantu aktifitas mengoceh. Anaknya tidak dibantu oleh perawat dan
4. Kesulitan  pergerakan menggunakan alat bantu keluarga. Klien tampak
tubuh dalam beraktivitas terbatas dalam bergerak
karena terpasang infus di
tangannya

h. Rekreasi

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Perasaan             saat Ibu klien mengatakan Di Ibu klien mengatakan saat
sekolah waktu luang biasanya sakit anaknya menghabiskan
2. Waktu luang anaknya bermain dan waktu harian di rumah sakit
3. Perasaan      setelah berkumpul di rumah
rekreasi bersama orangtuanya
4. Waktu     senggang
keluarga
5. Kegiatan             hari
libur

4. Pemeriksaan Fisik

a) Keadaan umum : klien tampak lemah


b) Kesadaran : composmentis, GCS E4V5M6
c) Tanda – tanda vital :
1) Tekanan darah :-
2) Denyut nadi : 124 x / menit
3) Suhu : 38,8 ℃
4) Pernapasan : 24 x/ menit

d) Berat Badan : 15 Kg
e) Kepala : bentuk kepala normal, rambut berwarna hitam, kulit kepala bersih tidak
ada ketombe, tidak ada benjolan dan lesi.
f) Mata : simetris kiri dan kanan, mata bersih, palpebra tidak edema, konjungtiva
tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor kiri dan kanan. Reflek cahaya positif,
diameter simetris kiri dan kanan dan tidak ada menggunakan alat bantu penglihatan.

g) Hidung & Sinus : simetris kiri dan kanan, tidak ada kotoran, tidak ada
pembengkakan dan polip.
h) Telinga : simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada serumen, tidak ada laserasi,
pendengaran baik.

i) Mulut : kebersihan mulut bersih, mukosa bibir kering, tidak ada perdarahan gusi,
gigi pasien tidak lengkap
j) Leher : Struktur leher simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
keterbatasan gerak pada leher.
k) Thorax dan pernapasan :
Pada pemeriksaan paru- paru,
• Inspeksi : simetris kiri kanan, tidak ada tarikan dinding dada
• Palpasi : fremitus kiri dan kanan sama
• Perkusi : terdengar sonor
• Auskultasi : bronkovesikuler
l) Jantung :
• Inspeksi : iktus tidak terlihat
• Palpasi : denyut nadi meningkat, CRT < 2 detik
• Perkusi : pekak
• Auskultasi : BJ I lub, BJ II dup, BJ III tidak terdengar suara jantung tambahan.
m) Abdomen : Struktur abdomen simetris, tidak ada pembesaran pada limfa, saat
di auskultasi bising usus normal, bunyi abdomen saat diperkusi bunyi tympani.
n) Genitalia dan Anus : klien berjenis kelamin laki-laki, area kemaluan tampak
bersih tidak ada luka dan tidak ada kelainan pada anus
o) Ekstremitas : Struktur ekstremitas atas dan bawah simetris, pasien tampak
berbaring, pasien tidak mengalami keterbatasan gerak pada ekstremitas atas dan
bawah. Skala kekutan otot 5 5 , akral teraba panas.
5 5

5. Test Diagnostik

 Laboratorium

No Hari/Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan


Rujukan
1. Jum’at, Hemoglobin 14.6 14.00-18.00 g/dl
28 Januari Leukosit 2.6 4.00-10.5 Ribu/ul
2022 Eritrosit 5.79 4.80-7.10 Juta/ul
Hematokrit 43.8 44.00-64.00 Vol%
Trombosit 112 150-450 Ribu/ul
2 Sabtu, Hemoglobin 12,5 14.00-18.00 g/dl
29 Januari Leukosit 2.4 4.00-10.5 Ribu/ul
2022 Eritrosit 4.83 4.80-7.10 Juta/ul
Trombosit 99 150-450 Ribu/ul

6. Terapi saat ini

Name of Indicatio Contraindica Drug Adverse Nursing


drug ns tions Mechanism Effects Considerations
IVFD D5 Digunakan  Penderita Glukosa  Adanya Pre :
½ NS 24 untuk infus sindrom merupakan respons 1. Mengkaji
tpm vena malabsorps sumber kalori febris, riwayat alergi
perifer i glukosa- dan cairan infeksi 2. Menggunaka
sebagai galaktosa untuk penderita pada n prinsip 12
sumber  Penderita yang tidak bisa tempat benar dalam
kalori koma mendapatkan penyuntika pemberian
dimana diabetikum asupan n, nekrosis obat
penggantia oral yang jaringan, 3. Menjelaskan
n cairan adekuat. trombosis efek samping
dan kalori Natrium vena atau obat
dibutuhkan Klorida flebitis Post :
merupakan yang 1. Observasi
garam utama meluas dari efek samping
untuk tempat obat
mempertahank penyuntika 2. Observasi
an tonisitas n. Hal ini efek terapi
plasma dapat obat
terjadi 3. Observasi
karena tanda-tanda
larutan alergi
infus atau
teknik
pemberiann
ya,
sehingga
sebaiknya
disuntikkan
pada vena
yang besar
dan
menggunak
an jarum
suntik yang
kecil
 Hipernatre
mia.
Paracet untuk pada pasien Obat ini  Demam Pre :
amol terapi dengan riwayat bekerja dengan  Timbul 1. Mengkaji
(250 jangka hipersensitivita cara ruam kulit riwayat alergi
mg/IV/ pendek s dan penyakit mengurangi zat yang terasa 2. Menggunaka
4 jam) pada nyeri hepar aktif prostaglandin, gatal n prinsip 12
setelah derajat berat. yaitu zat yang  Sakit benar dalam
pembedaha Penggunaan menyebabkan tenggoroka pemberian
n, demam, paracetamol, peradangan. n obat
jika ada terutama dalam Ketika kadar  Kulit atau 3. Menjelaskan
urgensi jangka panjang, prostaglandin mata efek samping
secara perlu di dalam tubuh berubah obat
klinik rute diperhatikan berkurang, menjadi Post :
pemberian pada pasien maka kekuningan 1. Observasi
secara dengan: perdagangan,  Tinja efek samping
intravena Penyakit hepar seperti demam berwarna obat
untuk kronis dan nyeri pun hitam atau 2. Observasi
menghilang dekompensata. akan berkurang feses efek terapi
kan nyeri Hipovolemia berdarah obat
dan berat  Urine 3. Observasi
keadaan berwarna tanda-tanda
hipertermia keruh atau alergi
dan atau berdarah
jika rute  Muncul
lain tidak sariawan
bisa  Nyeri
memungki punggung
nkan untuk
pasien.
Cefota Cefotaxime bila terdapat Obat ini Efek samping Pre :
xime adalah obat alergi atau bekerja sebagai yang mungkin 1. Mengkaji
(500 antibiotik riwayat alergi bakterisidal timbul setelah riwayat alergi
mg/IV/ untuk terhadap obat dengan mengonsumsi 2. Menggunaka
8 jam) mengobati ini atau mekanisme cefixime n prinsip 12
infeksi antibiotik kerja obat adalah: benar dalam
saluran golongan dengan cara  Sakit pemberian
pernapasan sefalosporin mengikat satu kepala atau obat
, infeksi lainnya. atau lebih pusing 3. Menjelaskan
tenggoroka Peringatan penicillin-  Mual atau efek samping
n dan penggunaan binding muntah obat
amandel, terkait cukup proteins (PBP)  Sakit perut Post :
infeksi tingginya yang atau 1. Observasi
pada frekuensi reaksi menghambat kembung efek samping
telinga, hipersensitivita transpeptidasi  Diare obat
infeksi s pada tahap terakhir 2. Observasi
saluran penggunaan dari sintesis efek terapi
kemih, dan obat ini dan peptidoglikan obat
infeksi risiko di dinding sel 3. Observasi
menular terjadinya bakteri, tanda-tanda
seksual, anemia sehingga alergi
seperti hemolitik menghambat
gonore. akibat biosintesis
konsumsi
cefotaxime
B. Pathway

Arbovirus(melalui Beredar dalam Infeksi virus


nyamuk Aides aliran darah dengan (Viremia)
aegpyty

Membentuk & Mengakibatkan


pGE,Hipotalamus melepaskan zat C3a, system komplemen
C5a

Hipertermi Peningkatan Pemebilitas membrane


reabsorsi Na+ dan meningkat
H2O

Agregrasil Kerusakan endotel


trombosit pembuluh darah Resiko Hipovolemik

Merangsang & Renjatan hipovelomeia


Trombositopenia dan hipotensi
mengaktivasi factor
pembekuan

DIC

Resiko perfusi jaringan


perdarahan
Resiko perdarahan

Asidosis metabolik Hipoksia jaringan


Resiko Kekurangan volume
syok(hipovolemik) cairan Ke ekravaskuler

Paru-paru hepar abdoment

Efusi pleura hepatomegali ascites

Ketidak efiktipan
pola nafas Mual dan
muntah
Penekanan intra
abdomen

Ketidakseimbangan
nyeri
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

C. Analisa Data

Data Etiologi Analisa Problem


DS : Ibu klien mengatakan suhu Peningkatan suhu tubuh Hipertermi
tubuh anaknya naik turun,
dan demam sudah 3 hari
DO :
 Badan lemas
 Akral teraba panas
 Temp 39,0 ℃, Nadi 124
x/menit, RR 24 x/menit
 Mukosa bibir kering

D. Prioritas Diagnosa Keperawatan


Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
E. Asuhan Keperawatan
Nama / Umur : An. M.A/ 14 BLN
Kamar : kamar 01
Dokter : dr. M, Sp. A
Hari / Tanggal : Sabtu, 29 Januari 2022
Diagnosa Keperawatan : Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi

Patient outcome Nursing Intervention Rationale Implementing Evaluation


Hipertermia 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Pemantauan tanda 1. Mengobservasi tanda-tanda Hari Sabtu tanggal 29 Januari 2022
berhubungan dengan 2. Berikan dan anjurkan vital yang teratur vital (temp 38,5 ℃, RR 24 pukul 10.45 wita :
proses inflamasi kepada keluarga untuk dapat menentukan x/menit, nadi 126 x/menit) S : Ibu klien mengatakan suhu tubuh
dengan kriteria hasil : memberikan kompres pada perkembangan jam 09.35 wita anaknya masih naik turun
 Suhu tubuh perawatan selanjutnya O:
kepala / aksila 2. Memberikan dan
kembali normal 2. Dengan memberikan
3. Anjurkan orangtua pasien menganjurkan kepada  Badan lemas
kompres, maka akan
untuk menggunakan keluarga untuk memberikan  Akral masih teraba panas
 Nadi terjadi proses
pakaian tipis dan dapat kompres pada kepala / aksila  Panas naik pada sore hari dan turun
60-100x/menit konduksi /
perpindahan panas pada pagi hari
menyerap keringat jam 09.40 wita
3. Proses hilangnya  Temp 38,5℃, Nadi 126 x/menit, RR
Respirasi 16-20 4. Anjurkan kepada orangtua 3. Menganjurkan pasien untuk
panas akan terhalangi 24 x/menit
x/menit untuk mempertahankan menggunakan pakaian tipis  Mukosa bibir masih tampak kering
untuk pakaian yang
pemberian cairan melalui dan dapat menyerap keringat  Hasil DL
tebal dan tidak
rute oral sesuai indikasi menyerap keringat jam 09.50 wita Hemoglobin 12,5
5. Anjurkan pasien istirahat 4. Kebutuhan cairan 4. Menganjurkan kepada Leukosit 2.4
di tempat tidur selama meningkat karena orangtua untuk
Eritrosit 4.83
masa febris penguapan tubuh mempertahankan pemberian
Trombosit 99
6. Kolaborasi dengan dokter meningkat cairan melalui rute oral
dalam pemberian obat 5. Berbaring mengurangi sesuai indikasi jam 09.55
metabolisme A : Maslah belum teratasi
antipiretik wita P : Lanjutkan Intervensi
Untuk mengontrol infeksi
5. Menganjurkan pasien
dan menurunkan panas
istirahat di tempat tidur
selama masa febris jam
10.10 wita
6. Berkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
antipiretik (paracetamol 150
mg/IV/4 jam) jam 10.20
wita
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN
LEMBAR KONSULTASI LAPORAN OSLER ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Hj.Henny Mulyani.S.Kep


NIM : 113063J121021
Stase : Pediatrik
Judul Laporan : Laporan Kasus Oscler Stase Keperawatan Pediatrik Asuhan
Keperawatan Pediatrik Klien An.M.A Dengan Diagnosa
DHF/DBD Di Ruang Perawatan Anak RSUD H. Boejasin
Pelaihari.
Pembimbing : Sapariah Anggraini, S.Kep, Ners, M. Kep
Hj. Dewi Indriyani, S. Kep, Ners

Hari / Tgl. Arahan dan Saran Perbaikan Paraf Pembimbing Paraf Mahasiswa
Sabtu,
29 Januari
2022

Sabtu,
29 Januari
2022

Anda mungkin juga menyukai