Oleh:
Kelompok :B
Nama : Ika Fitri Hadiyanti NIM. 121431012
Riza Khairunnisa NIM. 121431022
Rusydiana Abdullah NIM. 121431023
Ryani Puji Lestari NIM. 121431024
Kelas : 2A
Struktur amilosa
Hidrolisis adalah proses dekomposisi kimia dengan menggunakan air untuk
memisahkan ikatan kimia dari substansinya. Hidrolisis pati merupakan proses pemecahan
molekul amilum menjadi bagian-bagian penyusunnya yang lebih sederhana seperti dekstrin,
isomaltosa, maltosa dan glukosa (Rindit et al, 1998).
Proses hidrolisis pati dalam suasana asam pertama kali ditemukan oleh kirchoff pada
tahun 1812, namun produksi secara komersial mulai terjadi sejak tahun 1850. Pada proses ini
sejumlah pati diasamkan hingga pH = 2, kemudian dipanaskan dengan uap pada tangki
bertekanan (converter) pada suhu 1200C – 1400C. Derajat konversi yang diperoleh
bergantung pada konsentrasi asam, waktu konversi, suhu, dan tekanan selama reaksi.
Panaskan dengan variasi waktu 0', 5', 10', 15' dan 20'
Encerkan menjadi 5 larutan standar yaitu 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm dan 100
ppm masing-masing sebanyak
tanda bataskan
Tetap coklat
Kuning kecoklatan
Kuning
Kuning
1 Hanya pati
Tetap biru
Biru
Coklat kekuningan
Kuning
Kuning
Kuning
Biru kiruh
Absorbansi
0.9
0.8
Absorbansi
0.7
0.6
0.5
0.4
660 680 700 720 740 760 780 800 820
Panjang Gelombang (nm)
λmax = 740 nm
0.8 R² = 0.9808
0.6
0.4
0.2
0
0 2 4 6 8 10 12
Konsentrasi (ppm)
Tabung Isi A %T
Tabung Isi A %T
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 5 10 15 20 25
Waktu (menit)
Konsentrasi (ppm)
4
Konsentrasi Glukosa (ppm)
3.5
3
2.5
2
1.5 Konsentrasi (ppm)
1
0.5
0
0% 5% 10% 15% 20% 25% 30%
Konsentrasi Katalis
VIII. KESIMPULAN
Dari praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa :
1. Hidrolisis pati dapat dilakukan dengan menggunakan katalis asam dalam hal ini
yaitu HCl 10%, pada prosesnya pati sebagai polisakarida akan terurai dengan
bantuan asam dan panas menjadi monosakarida yaitu glukosa.
2. Hasil hidrolisis pati diuji kualitatif menggunakan tes lugol. Hasilnya semua
sampel berubah menjadi gula pereduksi dan mempertahankan warna iodine
(kuning). Uji kualitatif menggunakan larutan benedict menunjukan hasil adanya
endapan merah bata pada seluruh sampel.
3. Hasil hidrolisis pati 1% (kadar glukosa) uji kuantitatif menggunakan metoda
nelson-somogyi :
Waktu hidrolisis 0 menit menghasilkan glukosa sebanyak 2,2037 ppm
Waktu hidrolisis 5 menit menghasilkan glukosa sebanyak 2,3713 ppm
Waktu hidrolisis 10 menit menghasilkan glukosa sebanyak 2,3964 ppm
Waktu hidrolisis 15 menit menghasilkan glukosa sebanyak 2,4635 ppm
Waktu hidrolisis 20 menit menghasilkan glukosa sebanyak 3,0586 ppm
Semakin lama waktu hidrolisis maka semakin banyak kandungan glukosa yang
dihasilkan karena semakin banyak polimer dari pati yang terputus menjadi
monosakarida.
4. Kadar glukosa dengan perbedaan konsentrasi katalis :
Konsentrasi HCl 5% menghasilkan glukosa sebanyak 2,1961 ppm
Konsentrasi HCl 15% menghasilkan glukosa sebanyak 2,2959 ppm
PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK PROSES | HIDROLISIS PATI DENGAN KATALIS ASAM 20
Konsentrasi HCl 20% menghasilkan glukosa sebanyak 2,5641 ppm
Konsentrasi HCl 25% menghasilkan glukosa sebanyak 3,5616 ppm
Konsentrasi katalis semakin besar maka kadar glukosa yang dihasilkan
Semakin banyak dikarenakan dengan konsentrasi yang lebih besar kemampuan
katalis untuk menurunkan energi aktivasi akan semakin besar sehingga reaksi
hidrolisis berlangsung lebih cepat.