Perikanan
Peraturan Direktur
Jenderal Perikanan
Tangkap Nomor 15/PER-
DJPT/2018 tentang
Petunjuk Pelaksanaan
Sertifikasi Hak Asasi
Manusia pada Usaha
Perikanan
iii
c) Pengukuran Efektivitas Tindak Lanjut ........................................... 89
d) Komunikasi ................................................................................... 90
3. Pemulihan HAM ................................................................................ 91
a) Prosedur Pengaduan dan Pemulihan HAM ..................................... 91
B. Kesehatan dan Keselamatan Kerja ........................................................ 92
1. Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja ...................................... 92
2. Prosedur tentang Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan
Pengendalian Risiko .......................................................................... 94
3. Prosedur tentang Akomodasi ............................................................. 95
4. Prosedur tentang Peralatan dan Perlengkapan Keselamatan kerja ..... 96
5. Prosedur Rambu-Rambu K3 .............................................................. 99
6. Prosedur Pelatihan K3 ....................................................................... 100
7. Prosedur Inspeksi K3 ........................................................................ 102
8. Prosedur Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja ...................... 103
9. Prosedur tentang Pencatatan dan Pelaporan Kecelakaan Kerja .......... 104
10. Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja ............................................ 105
11. Prosedur Menghadapi Keadaan Gawat Darurat pada Kecelakaan Kerja
dan Bencana Industri ...................................................................... 106
C. Sistem Perekrutan Pekerja Laut dan Pekerja ......................................... 107
1. Prosedur Rekrutmen Pekerja Laut bagi Usaha Perikanan yang Memiliki
Kapal Perikanan dan/atau Menyewa dan/atau Mengelola Kapal ....... 107
2. Prosedur Persyaratan bagi Pekerja Laut bagi Usaha Perikanan yang
Memiliki Kapal Perikanan dan/atau Menyewa dan/atau Mengelola
Kapal ................................................................................................ 110
3. Prosedur yang Mengatur Format Perjanjian Kerja Laut bagi Usaha
Perikanan yang Memiliki Kapal Perikanan dan/atau Menyewa
dan/atau Mengelola Kapal ................................................................ 112
4. Perjanjian Kerja Laut.......................................................................... 115
5. Prosedur yang Mengatur Format Perjanjian Kerja bagi Pekerja Unit
Pengolahan Ikan (UPI) dan/atau Pengusaha yang Melakukan Ekspor
Produk Perikanan ............................................................................. 116
D. Sistem Ketenagakerjaan ......................................................................... 119
1. Isi Perjanjian Kerja Bersama ............................................................. 119
2. Perjanjian Kerja Bersama atau Peraturan Perusahaan ....................... 120
3. Prosedur yang Mengatur Pengawakan Kapal Perikanan bagi Usaha
Perikanan yang Memiliki Kapal Perikanan dan/atau Menyewa dan/
atau Mengelola Kapal ........................................................................ 123
4. Prosedur yang Mewajibkan bagi Usaha Perikanan yang Memiliki Kapal
Perikanan dan/atau Menyewa dan/atau Mengelola untuk
Memberikan Pelatihan bagi Pekerja Laut ........................................... 126
E. Tanggung Jawab Pengembangan Masyarakat Yang Berkelanjutan ........ 127
1. Program Pengembangan Ekonomi Masyarakat Sekitar oleh Usaha
Perikanan ......................................................................................... 127
2. Prosedur Penggunaan Lahan oleh Perusahaan ................................... 129
F. Tenaga Keamanan ................................................................................ 130
1. Prosedur Tenaga Keamanan ............................................................... 130
Form 4. Format Laporan Penilaian Sertifikasi HAM Perikanan pada
Kapal Perikanan ........................................................................................ 133
Form 5. Contoh Surat Permohonan Penerbitan Sertifikat HAM Perikanan .... 138
Form 6. Contoh Surat Pernyataan ................................................................ 140
iv
Form 7. Check List Kelengkapan Dokumen Permohonan Penerbitan Sertifikat
HAM Perikanan ........................................................................................ 141
LAMPIRAN VI PENGAWASAN ..................................................................... 143
Form 1. SOP Verifikasi Penanganan Aduan Dugaan Pelanggaran HAM
Perikanan ................................................................................................. 143
Form 2. Daftar Pertanyaan dalam Pemeriksaan Pelanggaran HAM Perikanan 144
Terhadap Komitmen Kondisi Kerja yang Adil dan Layak di Kapal Perikanan 144
Terhadap Komitmen Kondisi Kerja yang Adil dan Layak di Unit Pengolahan
Ikan ...................................................................................................... 145
Terhadap Komitmen Unsur Kerja Paksa di Kapal Perikanan dan Unit
Pengolahan Ikan ................................................................................... 146
Form 3. Contoh Laporan Terjadinya Pelanggaran HAM Perikanan ................ 148
Form 4. Contoh Surat Perintah Tugas .......................................................... 150
Form 5. Contoh Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan dari Penyelidikan 152
Form 6. Contoh Laporan Verifikasi ............................................................... 155
Form 7. Contoh Nota Dinas Hasil Verifikasi Pemeriksaan Pelanggaran
HAM Perikanan ........................................................................................ 157
Form 8. Contoh Cek Pengawasan HAM Perikanan di UPI ............................... 158
Form 9. Lembar Disposisi Pusat Pengendalian Mutu .................................... 160
Form 10. Contoh Surat Perintah Tugas Pengawasan .................................... 161
Form 11. Contoh Kuesioner Check List Pengawasan HAM Perikanan di UPI .. 162
Form 12. Contoh Laporan Pengawasan HAM Perikanan di UPI ..................... 163
Form 13. Contoh Daftar Hadir ...................................................................... 165
Form 14. Rekomendasi terhadap Pengawasan HAM Perikanan ..................... 166
Form 15. Cek List Pengaduan terhadap Pelanggaran HAM Perikanan di UPI .. 167
Form 16. Lembar Disposisi Pusat Pengendalian Mutu .................................. 168
Form 17. Surat Perintah Tugas Investigasi .................................................... 169
Form 18. Kuesioner Check List Investigasi HAM Perikanan di UPI ................ 170
Form 19. Laporan Investigasi terhadap Aduan Pelanggaran HAM Perikanan
di UPI ....................................................................................................... 171
Form 20. Daftar Hadir Investigasi ................................................................. 173
Form 21. Rekomendasi terhadap Pelanggaran HAM Perikanan berdasarkan
Hasil Aduan .............................................................................................. 174
v
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
NOMOR 15/PER-DJPT/2018
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI HAK ASASI MANUSIA PADA USAHA
PERIKANAN
1
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 154,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5073);
2
diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 7/PERMEN-KP/2018 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 317);
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
12. PER.09/MEN/2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
dan Pelatihan Kelautan dan Perikanan; dan
13. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
84/KEPMEN-KP/2018 tentang Tim Hak Asasi Manusia
Perikanan.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI HAK ASASI
MANUSIA PADA USAHA PERIKANAN.
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
3
Pasal 4
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 26 Desember 2018
DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
SELAKU KETUA TIM HAM PERIKANAN,
ttd
M. ZULFICAR MOCHTAR
Dyah Harini
4
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PERIKANAN TANGKAP
NOMOR 15/PER-DJPT/2018
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN
SERTIFIKASI HAK ASASI MANUSIA
PADA USAHA PERIKANAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan usaha perikanan tangkap merupakan salah satu bidang usaha
perikanan yang rawan terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), antara
lain perdagangan orang, kerja paksa, penyelundupan orang, pekerja anak dan
standar kondisi kelayakan kerja yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan terkait HAM dan ketenagakerjaan. Oleh karena itu,
perlu adanya sistem dan sertifikasi HAM pada usaha perikanan.
Sebagai instrumen perlindungan HAM, tujuan sistem dan sertifikasi HAM
pada usaha perikanan adalah untuk memastikan terlaksananya
penghormatan HAM yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.
Untuk memastikan terpenuhinya prinsip dan tujuan penilaian sertifikasi
HAM perikanan, maka Tim HAM Perikanan menyusun sebuah Petunjuk
Pelaksanaan sebagai panduan bagi Tim HAM Perikanan dan/atau Lembaga
Penilai untuk melakukan proses penilaian Sertifikasi HAM serta pengawasan
terhadap implementasi HAM dalam penyelenggaraan usaha perikanan.
B. Tujuan
Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi HAM pada Usaha Perikanan bertujuan
untuk memberikan pedoman pelaksanaan tugas bagi Tim HAM Perikanan
dan/atau Lembaga Penilai untuk melakukan proses penilaian dan
pengawasan pelaksanaan Sertifikasi HAM pada Usaha Perikanan.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Sertifikasi HAM pada Usaha Perikanan adalah:
5
1. Akreditasi Lembaga Pelatihan
a) Ruang Lingkup Akreditasi Lembaga Pelatihan
b) Pelaksanaan Akreditasi Lembaga Pelatihan
c) Pembinaan dan Pengawasan
2. Akreditasi Lembaga Penilai
a) Ruang Lingkup Akreditasi Lembaga Penilai
b) Pelaksanaan Akreditasi Lembaga Penilai
c) Pembinaan dan Pengawasan
3. Pelatihan bagi Penilai
a) Pendahuluan
b) Struktur dan Kerangka Dasar Kurikulum
c) Evaluasi Kurikulum
4. Sertifikasi Usaha Perikanan
a) Kebijakan HAM;
b) Penilaian pada Kapal Perikanan;
c) Penilaian pada Usaha Pengolahan Hasil Perikanan;
5. Pengawasan
a) Ruang Lingkup, Tujuan, dan Sasaran
b) Tugas dan Kewenangan
c) Mekanisme dan Ketentuan
D. Pengertian
Dalam Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi HAM pada Usaha Perikanan ini
yang dimaksud dengan:
1. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan
dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari
praproduksi, produksi,pengolahan sampai dengan pemasaran, yang
dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.
2. Hak Asasi Manusia yang selanjutnya disingkat HAM adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia.
3. Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok
orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja
atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi,
membatasi, dan/atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau
6
kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang mengenai HAM, dan
tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak memperoleh penyelesaian
hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang
berlaku
4. Usaha Perikanan adalah kegiatan yang dilaksanakan dengan sistem bisnis
perikanan yang meliputi praproduksi, produksi, pengolahan, dan
pemasaran.
5. Pengusaha Perikanan adalah orang yang melakukan usaha di bidang
perikanan.
6. Pelaku Usaha Industri Pengolahan Ikan, yang selanjutnya disebut Pelaku
Usaha, adalah setiap orang dan pengumpul atau pemasok ikan yang
melakukan kegiatan usaha penanganan dan/atau pengolahan hasil
perikanan dan/atau kegiatan usaha yang berkaitan dengan usaha
penanganan dan/atau pengolahan hasil Perikanan.
7. Kapal Perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang
digunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi
penangkapan ikan, pengangkutan ikan, dan pengolahan ikan.
8. Unit Pengolahan Ikan, yang selanjutnya disingkat UPI, adalah tempat dan
fasilitas untuk melakukan aktivitas penanganan dan/atau pengolahan
Ikan.
9. Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau
imbalan dalam bentuk lain dari Usaha Perikanan.
10. Awak Kapal Perikanan adalah setiap orang yang bekerja di atas Kapal
Perikanan dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.
11. Nakhoda adalah pemimpin tertinggi di kapal dan mempunyai wewenang
dan tanggung jawab tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
12. Ahli Penangkapan Ikan (fishing master) adalah Awak Kapal Perikanan
yang memiliki kompetensi dalam mengenali wilayah penangkapan ikan,
perencanaan operasi penangkapan ikan yang bertanggung jawab serta
melaporkan kegiatan penangkapan ikan.
13. Masyarakat Sekitar adalah masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan
kegiatan dan operasi Usaha Perikanan yang berpotensi terkena dampak
pelanggaran HAM dari kegiatan dan operasi Usaha Perikanan.
14. Sistem Penghormatan HAM pada Usaha Perikanan yang selanjutnya
disingkat Sistem HAM Perikanan adalah sistem manajamen perusahaan
untuk memastikan penghormatan HAM oleh Usaha Perikanan.
7
15. Kebijakan HAM adalah pernyataan yang berisi komitmen Usaha Perikanan
untuk menghormati HAM para pihak yang terkait dengan kegiatan usaha
perikanan, termasuk pekerja laut dan masyarakat sekitar.
16. Uji Tuntas HAM adalah suatu proses yang dilakukan oleh Usaha
Perikanan untuk mengidentifikasi, menilai, mencegah, melakukan
mitigasi, dan mengatasi dampak pelanggaran HAM yang ditimbulkan dari
kegiatan, operasi dan hubungan bisnis Usaha Perikanan.
17. Pemulihan HAM adalah proses yang bertujuan untuk menyelesaikan
dampak pelanggaran HAM yang disebabkan atau turut serta disebabkan
oleh Usaha Perikanan melalui mekanisme keluhan yang efektif secara
yudisial dan non-yudisial.
18. Sertifikasi HAM pada Usaha Perikanan yang selanjutnya disebut
Sertifikasi HAM Perikanan adalah suatu proses untuk menilai dan
memastikan ketaatan Usaha Perikanan dalam melaksanakan Sistem HAM
Perikanan.
19. Penilai adalah individu yang memiliki kemampuan dan sertifikasi untuk
melakukan penilaian dalam sertifikasi HAM Perikanan.
20. Tim Penilai adalah sekelompok aparatur sipil negara yang telah memenuhi
serangkaian syarat sebagai penilai dan ditunjuk oleh Ketua Tim HAM
Perikanan sebagai pelaksana penilaian Sertifikasi HAM.
21. Lembaga Pelatihan adalah lembaga pelatihan milik Pemerintah atau
kumpulan orang dan/atau kekayaan yang terorganisasi dan merupakan
badan hukum Indonesia yang terakreditasi oleh Tim HAM Perikanan
untuk melakukan pelatihan HAM perikanan.
22. Pelatihan Kelautan dan Perikanan adalah keseluruhan kegiatan untuk
memberi, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi,
produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat dan kualifikasi
tertentu di bidang kelautan dan perikanan.
23. Kompetensi Kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai
dengan standar yang ditetapkan.
24. Standar Kompetensi Kerja adalah rumusan kemampuan kerja yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang
relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
25. Kompetensi Dasar adalah diskripsi singkat tentang kompetensi yang
dikuasai setelah selesai mengikuti mata pelatihan.
8
26. Indikator Pencapaian Kompetensi yang selanjutnya disebut indikator
adalah penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja.
27. Elemen Kompetensi merupakan bagian kecil dari unit kompetensi yang
mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
unit kompetensi tersebut.
28. Kriteria Unjuk Kerja merupakan bentuk pernyataan yang
menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan
kompetensi disetiap elemen kompetensi.
29. Pelatihan Berbasis Kompetensi Kerja adalah pelatihan yang menitik
beratkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup
pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan standar yang
ditetapkan dan syarat jabatan/pekerjaan.
30. Sertifikat Pelatihan/Surat Tanda Tamat Pelatihan (STTP) adalah bukti
tertulis yang dikeluarkan Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, yang
menerangkan bahwa seseorang telah selesai mengikuti pelatihan dengan
materi sesuai standar kompetensi.
31. Sertifikat Kompetensi adalah bukti tertulis yang dikeluarkan oleh
Lembaga Sertifikasi Profesi yang telah mendapat lisensi dari Badan
Nasional Sertifikasi Profesi yang menerangkan bahwa seseorang telah
menguasai kompetensi tertentu sesuai dengan standar melalui uji
kompetensi.
32. Lembaga Penilai adalah kumpulan orang dan/atau kekayaan yang
terorganisasi dan merupakan badan hukum Indonesia yang telah
diakreditasi oleh Tim HAM Perikanan untuk melakukan tugas penilaian
dalam sertifikasi HAM Perikanan.
33. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang kelautan dan perikanan.
34. Ketua Tim HAM Perikanan adalah pejabat eselon I yang ditunjuk oleh
Menteri.
9
BAB II
AKREDITASI LEMBAGA PELATIHAN
10
c) Tenaga pengelola pelatihan:
1) Tenaga administrasi dan keuangan;
2) Tenaga umum.
d) Sarana prasarana paling sedikit memiliki:
1) Alat bantu pembelajaran;
2) Ruang kelas;
3) Ruang ibadah; dan
4) Ruang kantor.
e) Kurikulum pelatihan HAM Perikanan bagi penilai dari Lembaga
Penilai dan bagi Koordinator HAM perikanan dari perusahaan
perikanan
2. Mekanisme dan Ketentuan
a) Untuk mendapatkan akreditasi, Lembaga Pelatihan harus
mengajukan surat permohonan kepada Ketua Tim HAM Perikanan;
b) Berdasarkan permohonan tersebut, Ketua Tim HAM Perikanan
melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen paling lama 3
(tiga) hari kerja sejak diterimanya surat permohonan yang hasilnya
berupa persetujuan atau penolakan kelengkapan dokumen;
c) Ketua Tim HAM Perikanan mengumumkan calon Lembaga
Pelatihan HAM Perikanan yang akan diakreditasi untuk meminta
tanggapan publik dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja.
d) Apabila permohonan disetujui, Ketua Tim HAM Perikanan
menugaskan Koordinator Bidang Pelatihan untuk melakukan
penilaian akreditasi paling lama 7 (tujuh) hari kerja;
e) Apabila permohonan ditolak, Ketua Tim HAM Perikanan
menyampaikan surat penolakan kepada pemohon paling lama 3
(tiga) hari kerja;
f) Berdasarkan hasil penilaian, Tim Akreditasi menyampaikan
rekomendasi kepada Ketua Tim HAM Perikanan bahwa suatu
Lembaga Pelatihan memenuhi atau tidak memenuhi persyaratan
akreditasi paling lama 2 (dua) hari kerja setelah penyelesaian
penilaian akreditasi;
g) Berdasarkan rekomendasi tersebut, Ketua Tim HAM Perikanan
memberikan akreditasi kepada Lembaga Pelatihan HAM Perikanan
paling lama 2 (dua) hari kerja.
h) Masa berlaku sertifikat akreditasi Lembaga Pelatihan HAM
Perikanan berlaku selama 3 tahun.
11
3. Pembiayaan
Pelaksanaan akreditasi, pembinaan dan pengawasan Lembaga
Pelatihan dilakukan dengan anggaran yang dibebankan kepada DIPA
Koordinator Bidang Pelatihan.
C. Pembinaan dan Pengawasan
1. Pembinaan
Ketua Tim HAM Perikanan melakukan pembinaan terhadap Lembaga
Pelatihan HAM Perikanan melalui penyediaan pedoman, peraturan, dan
kurikulum terkait dengan pelaksanaan Pelatihan HAM Perikanan.
Pemegang sertifikat Akreditasi wajib membuat dan menyampaikan
laporan pelaksanaan pelatihan HAM Perikanan secara berkala paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu apabila
diminta oleh Tim HAM Perikanan. Tim HAM Perikanan melakukan
pemantauan kepada Lembaga Pelatihan yang telah memiliki Akreditasi
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dan/atau sewaktu-waktu
apabila diperlukan.
2. Pengawasan
Ketua Tim HAM Perikanan melakukan pengawasan terhadap:
a) Ketaatan atas persyaratan Akreditasi sebagaimana tersebut dalam
C.1. Persyaratan; dan
b) Pemenuhan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam C.2.
Mekanisme dan Ketentuan.
Pengawasan sebagaimana tersebut di atas dilakukan secara berkala
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun, dengan cara:
a) Melakukan kunjungan lapangan; dan/atau
b) Mereviu laporan hasil pelaksanaan Pelatihan HAM Perikanan.
Berdasarkan hasil pengawasan tersebut, Ketua Tim HAM Perikanan
dapat:
a) Memberikan teguran tertulis kepada Lembaga Pelatihan apabila
diketahui bahwa Lembaga Pelatihan tersebut melakukan
pelanggaran;
b) Membekukan sertifikat akreditasi apabila tidak ada perbaikan
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja setelah
dikeluarkannya teguran tertulis;
c) Mencabut sertifikat akreditasi apabila tidak ada perbaikan dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja setelah dilakukan
pembekuan sertifikat akreditasi. Ketua Tim HAM Perikanan
12
melalui Sekretariat Tim HAM Perikanan mengumumkan Lembaga
Pelatihan yang dibekukan dan/atau dicabut sertifikat
akreditasinya kepada masyarakat.
13
BAB III
AKREDITASI LEMBAGA PENILAI
14
Akreditasi lembaga penilai saat ini dilakukan oleh Tim HAM yang ditunjuk
oleh Menteri. Akreditasi lembaga penilai harus memenuhi beberapa
kriteria, diantaranya telah memiliki evaluator yang mempunyai
kompetensi dalam rangka sertifikasi HAM. Lembaga penilai mampu
melakukan operasionalisasi kegiatan secara mandiri, sumber dana dapat
diperoleh dari APBN (jika itu lembaga penilai pemerintah) dan anggaran
sendiri (jika itu lembaga swasta).
Sebelum melakukan penilaian sertifikasi kepada pelaku usaha,
Lembaga Penilai harus terlebih dahulu terakreditasi oleh Tim HAM
Perikanan. Bukti akreditasi lembaga penilai adalah sertifikat akreditasi
dari Tim HAM Perikanan. Selanjutnya, Lembaga Penilai melakukan
sertifikasi kepada pelaku usaha perikanan yang mengajukan permohonan
kepada Lembaga Penilai dan juga secara aktif melakukan sosialisasi
kepada pelaku usaha agar pelaku usaha bersedia menerapkan HAM di
lingkungan kerjanya dengan dibuktikan kepemilikan sertifikat dari
Lembaga Penilai.
Tujuan dilaksanakannya akreditasi Lembaga Penilai adalah
melakukan verifikasi kompetensi Lembaga Penilai, membuat laporan
kompetensi Lembaga Penilai, dan memberikan rekomendasi atas
penilaian kompetensi Lembaga Penilai. Output yang diharapkan yaitu
terverifikasinya kompetensi Lembaga Penilai yang bertugas untuk
melaksanakan penilaian Sertifikasi HAM pada Usaha Pengolahan lkan
yang mengacu pada SNI ISO/ IEC 17021-1:2015, atau dokumen lain yang
sejenis. Sedangkan manfaat yang diharapkan adalah:
a) Penilaian sertifikasi HAM pada Usaha Pengolahan lkan dapat
terlaksana lebih efektif dan optimal.
b) Terpantaunya penerapan Sistem HAM pada Usaha Pengolahan
lkan oleh Pengusaha Perikanan.
Metode akreditasi Lembaga Penilai adalah sebagai berikut:
a) Verifikasi Dokumen
Dilaksanakan dengan tujuan untuk menilai kemampuan Lembaga
Penilai. Untuk itu, Lembaga Penilai mengirimkan dokumen sebagai
tersebut dalam poin C.1. Persyaratan di atas.
b) Verifikasi Lapangan
Dilaksanakan dengan observasi dan peninjauan langsung ke
lapangan untuk menilai kesesuaian secara umum terhadap
pemenuhan SNI ISO/ IEC 17021- 1:2015 atau dokumen lain yang
15
sejenis serta kelayakan sistem manajemen dan fasilitas yang dimiliki
oleh Calon Lembaga Penilai dalam melakukan kegiatan penilaian atau
audit HAM pada Usaha Pengolahan lkan.
16
Perikanan. Pemegang sertifikat Akreditasi wajib membuat dan
menyampaikan laporan pelaksanaan penilaian sertifikasi HAM Perikanan
secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau
sewaktu-waktu apabila diminta oleh Tim HAM Perikanan. Tim HAM
Perikanan melakukan pemantauan kepada Lembaga Penilai yang telah
memiliki Akreditasi paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
dan/atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
2. Pengawasan
Ketua Tim HAM Perikanan melakukan pengawasan terhadap:
a) Ketaatan atas persyaratan Akreditasi sebagaimana tersebut dalam
C.1. Persyaratan; dan
b) Pemenuhan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam C.2.
Mekanisme dan Ketentuan.
Pengawasan sebagaimana tersebut di atas dilakukan secara berkala
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun, dengan cara:
a) Melakukan kunjungan lapangan; dan/atau
b) Mereviu laporan hasil pelaksanaan penilaian Sertifikasi HAM
Perikanan.
Berdasarkan hasil pengawasan tersebut, Ketua Tim HAM Perikanan
dapat:
a) Memberikan teguran tertulis kepada Lembaga Penilai apabila
diketahui bahwa Lembaga Penilai tersebut melakukan
pelanggaran;
b) Membekukan sertifikat akreditasi apabila tidak ada perbaikan
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja setelah
dikeluarkannya teguran tertulis;
c) Mencabut sertifikat akreditasi apabila tidak ada perbaikan dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja setelah dilakukan
pembekuan sertifikat akreditasi. Ketua Tim HAM Perikanan
melalui Sekretariat Tim HAM Perikanan mengumumkan Lembaga
Penilai yang dibekukan dan/atau dicabut sertifikat akreditasinya
kepada masyarakat.
17
BAB IV
PELATIHAN BAGI PENILAI
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Hak Asasi Manusia merupakan prinsip-prinsip yang menggambarkan
standar tertentu dari perilaku manusia, dan tentunya hal tersebut
dilindungi secara teratur sebagai hak-hak hukum baik nasional maupun
internasional. Tahun 2015 kita mengalami pengalaman pahit tentang
adanya pelanggaran HAM di dunia industri perikanan Indonesia dimana
terbongkarnya kasus perbudakan dan perdagangan orang di Benjina,
Maluku yang berawal dari ulasan investigatif Associated Press (AP) dan
direspon oleh pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Kelautan
dan Perikanan.
Perdagangan orang merupakan bentuk modern dari perbudakan
manusia dan merupakan salah satu bentuk perlakuan terburuk dari
pelanggaran harkat dan martabat manusia. Sayangnya, isu perdagangan
orang pada perikanan, belum teridentifikasi secara komprehensif,
instrumen hukum belum memadai, sehingga pekerja pada kapal
perikanan, rawan terhadap tindakan perbudakan.
Nelayan dan pelaut merupakan kategori pekerja khusus dan
membutuhkan perlindungan khusus, terutama dalam kaitannya dengan
kontak dengan otoritas publik. Tidak hanya mereka harus berhadapan
dengan beberapa yurisdiksi yang berbeda-beda, mereka juga bisa
dihadapkan dengan hukum dan prosedur yang kompleks dalam bahasa
yang mereka tidak mengerti. Selain kesulitan di tempat kerja, nelayan dan
pelaut juga menghadapi kerentanan hukum tertentu. Mereka tidak
memiliki perlindungan hukum yang layak dikarenakan perjanjian kerja
yang tidak memadai. Sebagian besar pelaut dari negara pemasok tenaga
kerja utama mendapatkan posisi mereka melalui jasa agen tenaga kerja.
Alasan tersebut yang membuat pekerjaan pada kapal perikaaan identik
dengan 3D (dirty, dangerous and demeaning).
Meresponi hal tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan, Ibu Susi
Pudjiastuti telah menerbitkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 35 tahun 2015 tentang Sistem dan Sertifikasi Hak Asasi Manusia
pada Usaha Perikanan. Peraturan ini menjadi prasyarat penerbitan izin
usaha perikanan dan izin penangkapan ikan dan mengharuskan
18
pengusaha perikanan untuk patuh terhadap standar perlindungan HAM.
Namun demikian, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terhadap
sekitar 250.000-an ABK Indonesia pada kapal asing yang beroperasi lintas
benua yang selama ini belum terlindungi.
Praktik pelanggaran HAM di dunia perikanan merupakan dampak dari
rangkaian tindakan IUU Fishing, dimana tenaga kerja asing illegal
dipekerjakan di kapal penangkap ikan yang terlibat dalam kegiatan IUU
Fishing dan dieksploitasi secara ekstrim melebihi 20 jam kerja per hari
selama 7 hari dalam seminggu. Hal ini tentunya membuka mata kita,
betapa pentingnya perlindungan HAM bagi pekerja bidang perikanan
khusunya bidang penangkapan ikan. KKP juga telah menerbitkan
peraturan yang mengatur tentang Perjanjian Kerja Laut bagi Awak Kapal
melalui Permen KP Nomor 42 tahun 2016.
Kondisi di atas merupakan tantangan yang harus kita hadapi dan
dipecahkan bersama. Melalui pelatihan ini diharapkan dapat dibentuk
sumber daya manusia aparatur KKP yang berkualitas dan memiliki
pemahaman, pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang mumpuni dalam
pelaksanaan penerapan HAM di bidang perikanan.
Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan
melalui Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan terus
mendorong pengembangan kuantitas dan kualitas SDM aparatur melalui
pelatihan dan pengembangan kompetensi personil. Diharapkan melalui
Diklat Penerapan HAM di Kapal Perikanan ini, dapat dibentuk petugas
pelaksana yang kompeten dan profesional guna mendukung keberhasilan
penerapan hak asasi manusia di bidang perikanan, yang selanjutnya
dapat mendorong pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan guna
mewujudkan misi “Laut Masa Depan Bangsa” yang telah diterjemahkan
ke dalam tiga pilar KKP yaitu Kedaulatan, Keberlanjutan dan
Kesejahteraan.
2. Tujuan
Kurikulum pelatihan ini disusun sebagai acuan dalam penyusunan
kurikulum “Sistem dan Sertifikasi HAM Perikanan”.
3. Sasaran
Terwujudnya standar kualitas Kurikulum Sistem dan Sertifikasi HAM
Perikanan sesuai dengan kompetensi yang disyaratkan.
19
4. Peserta dan Pelatih
a) Peserta Pelatihan
Jumlah peserta tiap paket pelatihan berkisar antara 30 - 35 orang,
1) Persyaratan umum peserta pelatihan adalah:
(a) Pendidikan minimum D4 atau setara S1, atau sederajat;
(b) Sehat jasmani dan rohani, ditunjukkan dengan
surat keterangan sehat dari Dokter pemerintah setempat.
2) Persyaratan khusus peserta pelatihan adalah:
(a) PNS yang berasal dari Eselon I DJPT, PSDKP, dan PDSPKP;
(b) Aparatur yang direkomendasikan oleh unit kerjanya
masing – masing.
b) Pelatih
Tenaga pelatih berasal dari widyaiswara/instruktur/pelatih luar
biasa yang memiliki kualifikasi akademik, serta sertifikat kompetensi
di bidangnya atau seseorang yang dianggap memiliki kemampuan
lebih dibidangnya berdasarkan rekomendasi dari dinas/instansi yang
berwenang.
B. Struktur dan Kerangka Dasar Kurikulum
1. Standar Kompetensi Kerja
Kurikulum Pelatihan Sistem dan Sertifikasi HAM Perikanan disusun
dengan mengacu pada teknik penyusunan kurikulum berbasis
kompetensi disesuaikan dengan Standar Kompetensi Kerja (SKK) (lihat
Lampiran IV tabel 1).
2. Program Pembelajaran
Program pembelajaran tersebut adalah pelatihan sistem dan
Sertifikasi HAM perikanan dengan waktu 32 jam pelatihan. Standar
kompetensinya adalah menerapkan sistem dan sertifikasi HAM dalam
usaha perikanan (lihat Lampiran IV tabel 2).
3. Struktur Kurikulum Pelatihan
Struktur kurikulum Pelatihan Sistem dan Sertifikasi Hak Asasi
Manusia (HAM) Perikanan terdiri dari kompetensi umum dan kompetensi
inti (lihat Lampiran IV tabel 3).
4. Silabus
Terdapat 7 mata pelatihan, yaitu:
a) Mata pelatihan : Peraturan terkait HAM Perikanan (lihat
Lampiran IV tabel 4)
Alokasi waktu : 2 jam pelatihan
20
Deskripsi : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan
untuk menjelaskan Regulasi dan Kebijakan
tentang Hak Asasi Manusia (HAM) Perikanan.
b) Mata pelatihan : Penerapan Sertifikasi HAM dalam usaha
Perikanan (lihat Lampiran IV tabel 5)
Alokasi waktu : 3 jam pelatihan
Deskripsi : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan
untuk menjelaskan Penerapan sertifikasi HAM
dalam usaha Perikanan.
c) Mata pelatihan : Sistem dan kriteria kepatuhan HAM Perikanan
HAM dalam usaha Perikanan (lihat Lampiran IV
tabel 6)
Alokasi waktu : 5 jam pelatihan
Deskripsi : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan
untuk menjelaskan Sistem dan kriteria
kepatuhan HAM Perikanan HAM dalam usaha
Perikanan.
d) Mata pelatihan : Standarisasi sertifikasi dan kriteria penilaian
HAM dalam usaha Perikanan (lihat Lampiran IV
tabel 7)
Alokasi waktu : 5 jam pelatihan
Deskripsi : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan
untuk menjelaskan Standarisasi sertifikasi dan
kriteria penilaian HAM dalam usaha Perikanan.
e) Mata pelatihan : Akreditasi dan sertifikasi lembaga Penilai dan
lembaga pelatihan sistem HAM dalam usaha
Perikanan (lihat Lampiran IV tabel 8)
Alokasi waktu : 4 jam pelatihan
Deskripsi : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan
untuk menjelaskan akreditasi dan sertifikasi
lembaga Penilai dan lembaga pelatihan sistem
HAM dalam usaha Perikanan.
21
f) Mata pelatihan : Sistem pengawasan Penerapan aturan HAM
dalam usaha perikanan (lihat Lampiran IV tabel
9)
Alokasi waktu : 5 jam pelatihan
Deskripsi : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan
untuk menjelaskan Sanksi dan Ketentuan
lainnya terhadap Pelanggaran Sertifikasi HAM.
g) Mata pelatihan : Verifikasi pelanggaran HAM (lihat Lampiran IV
tabel 10)
Alokasi waktu : 4 jam pelatihan
Deskripsi : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan
untuk menyusun laporan Verifikasi pelanggaran
HAM.
h) Mata pelatihan : Sanksi dan Ketentuan lainnya terhadap
Pelanggaran Sertifikasi HAM (lihat Lampiran IV
tabel 11)
Alokasi waktu : 4 jam pelatihan
Deskripsi : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan
untuk menjelaskan Sanksi dan Ketentuan
lainnya terhadap Pelanggaran Sertifikasi HAM.
C. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi merupakan kegiatan pengukuran dan penilaian terhadap unsur-
unsur penentu keberhasilan pelatihan. Evaluasi terhadap kurikulum
merupakan rangkaian kegiatan pengukuran dan penilaian terhadap
pelaksanaan kurikulum pada suatu penyelenggaraan pelatihan. Kegiatan
tersebut menitik beratkan pada kesesuaian materi dengan kebutuhan
kompetensi peserta. Evaluasi ini dilaksanakan oleh peserta pada akhir
penyelenggaraan pelatihan (lihat Lampiran IV tabel 12).
22
BAB V
SERTIFIKASI HAM PERIKANAN
23
Pengesahan Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial
dan Budaya, UU Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pengesahan Kovenan
Internasional Tentang Hak-Hak Sipil dan Politik, dan Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 35/PERMEN-KP/2015
tentang Sistem dan Sertifikasi HAM pada Usaha Perikanan.
b) Proses Penyusunan Kebijakan HAM Perusahaan.
Pengusaha perikanan harus menyatakan langkah-langkah
penyusunan Kebijakan HAM Perusahaan yang mencakup antara lain
penunjukan tim penyusun kebijakan HAM; pelibatan pemangku
kepentingan seperti karyawan, pemasok, masyarakat sekitar,
pelanggan dan pihak lainnya yang terkait; identifikasi peraturan dan
standar HAM internasional dan nasional yang relevan; dan pemetaan
dampak potensial HAM yang signifikan.
c) Persyaratan Perusahaan yang mewajibkan karyawan, mitra bisnis,
dan pihak lainnya yang terkait untuk menghormati HAM.
d) Pernyataan komitmen perusahaan menghormati HAM para pihak
yang terkena dampak pelanggaran HAM terkait usaha Perusahaan
dan komitmen perusahaan untuk melakukan pemulihan HAM
pihak yang terkena dampak pelanggaran HAM sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e) Pernyataan komitmen Perusahaan untuk menghormati hak untuk
kondisi kerja yang adil dan layak yang mencakup hak untuk
remunerasi dan waktu istirahat yang cukup dan layak; hak atas
standar hidup layak, termasuk akomodasi, makan dan minum;
hak untuk mendapatkan pengobatan; hak mendapatkan asuransi
jaminan sosial; hak mendapatkan perlindungan dari risiko kerja;
hak khusus wanita, anak, dan penyandang disabilitas.
f) Pernyataan komitmen Perusahaan untuk menerapkan Perjanjian
Kerja Laut (PKL) bagi pekerja dan PKL bagi Awak Kapal Perikanan
dengan standar pengupahan yang layak.
g) Pernyataan komitmen Perusahaan untuk menghindari terjadinya
kerja paksa antara lain dalam bentuk penyalahgunaan
kerentanan; penipuan; pembatasan ruang gerak; pengasingan;
kekerasan fisik dan seksual; intimidasi dan ancaman; penahanan
dokumen identitas; penahanan upah; jeratan hutang; kondisi kerja
dan kehidupan yang menyiksa; kerja lembur yang berlebihan.
24
h) Komitmen pengusaha perikanan untuk melaksanakan Uji Tuntas
HAM, melakukan Pemulihan HAM dan memberikan pelatihan
tentang Sistem HAM.
i) Tanggal Penetapan
Dalam kebijakan HAM pengusaha perikanan harus
mencantumkan tanggal penetapan dan pemberlakuan kebijakan
tersebut. Apabila terdapat revisi kebijakan HAM, maka tanggal harus
diganti sesuai dengan tanggal penetapan revisi kebijakan HAM yang
terbaru.
j) Tanda Tangan Pimpinan Perusahaan Perikanan
Kebijakan HAM pengusaha perikanan ditandatangani oleh
pimpinan tertinggi perusahaan.
B. Perencanaan Penilaian pada Kapal Perikanan
1. Perencanaan Waktu Penilaian
Waktu penilaian adalah proses komunikasi antara Pelaksana
penilaian dan pihak yang akan dinilai untuk menentukan waktu yang
dibutuhkan dan tanggal pelaksanaan penilaian. Penilaian tim HAM
dilakukan paling lambat 23 hari sejak dokumen diterima secara lengkap.
Penilaian lembaga penilai paling lambat 47 hari setelah dokumen diterima
secara lengkap. Penilaian harus dilaksanakan paling lambat 7 hari kerja
setelah penandatanganan kontrak kerja dengan perusahaan perikanan
dan penilaian dilakukan paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja.
2. Dokumen Penilaian
Dokumen yang akan dinilai mencakup:
a) Legal Formal Perusahaan
b) Identitas Individu
c) Standar Kompetensi
d) Prosedur pengelolaan Sumber Daya Manusia
e) Prosedur pengelolaan Lingkungan
f) Prosedur pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
g) Prosedur Pengadaan barang dan jasa pemasok perusahaan
perikanan
h) Standar kontrak kerja
i) Perjanjian kerja bersama
j) Perjanjian kerja laut
k) Perjanjian kerjasama dengan penyedia keamanan
l) Catatan penyelesaian keluhan
25
m) Risalah rapat dengan serikat pekerja, pemerintah daerah dan
masyarakat setempat terkait dengan pemenuhan kriteria
kepatuhan HAM.
C. Pelaksanaan Penilaian pada Kapal Perikanan
Penilaian dilaksanakan menggunakan kertas kerja untuk menilai
kesesuaian penerapan sistem HAM perikanan (Lampiran IV Form 3).
1. Penilaian Pendahuluan
Penilaian pendahuluan dimulai dengan penelaahan dokumen di
kantor pusat Usaha Perikanan. Penelaahan dokumen akan mencakup
dokumentasi Sistem Hak Asasi Manusia Usaha Perikanan dan kriteria
kepatuhan HAM perikanan.
2. Penilaian
a) Rapat Pembukaan Penilaian
Rapat pembukaan penilaian dilakukan antara penilai dan
manajemen perusahaan perikanan. Manajemen harus mencakup
manajer yang menangani bidang sumber daya manusia, kesehatan
dan keselamatan kerja, lingkungan, pengadaan, tanggung jawab sosial
perusahaan perikanan dan personil kunci terkait lainnya.
Pada saat rapat pembukaan penilaian, penilai harus memperoleh
informasi mengenai tindak lanjut yang dilakukan oleh Usaha
Perikanan dalam menangani temuan penilaian pendahuluan.
b) Penilaian Lapangan
Setelah rapat pembukaan, penilaian dilanjutkan dengan
pengamatan fasilitas perusahaan perikanan di kantor, kapal
perikanan dan/atau unit pengolahan ikan. Penilai harus melakukan
pengamatan lapangan pada fasilitas perusahaan perikanan untuk
memeriksa kondisi tempat kerja, yang mencakup ketersediaan
peralatan keselamatan, penyediaan peralatan pelindung diri untuk
karyawan, kebersihan fasilitas dan hal-hal terkait lainnya sesuai
dengan kriteria kepatuhan HAM perikanan.
c) Wawancara
(1) Awak Kapal Perikanan dan Pekerja
Wawancara dengan awak kapal perikanan dan pekerja
merupakan prosedur penting dalam proses penilaian karena
pekerja lebih rentan terhadap dampak hak asasi manusia di
tempat kerja. Wawancara ini dapat mengkonfirmasi, melengkapi
atau membatalkan informasi yang diperoleh melalui peninjauan
26
dokumen dan wawancara dengan para manajer. Seringkali,
wawancara ini memberikan informasi yang berharga kepada
penilai yang mengarah pada isu utama yang sebelumnya tidak
pernah dicatat oleh penilai setelah melakukan prosedur penilaian
lainnya.
Jumlah pekerja yang akan diwawancarai didasarkan pada
keterwakilan dari jenjang jabatan pekerja di perusahaan
perikanan. Responden yang akan diwawancarai harus mencakup
pekerja yang rentan terhadap dampak hak asasi manusia yang
signifikan seperti pekerja waktu tertentu, pekerja alih daya, wanita
Hamil, pekerja yang telah melakukan cuti melahirkan, dan pekerja
cacat.
Wawancara dengan awak kapal perikanan dan pekerja meliputi
antara lain mengenai:
(a) Perjanjian kerja bersama;
(b) Keikutsertaan pada serikat pekerja (bagi yang memiliki);
(c) Perjanjian kerja laut atau kontrak kerja;
(d) Asuransi dan jaminan sosial; dan
(e) Sertifikat kompetensi perikanan.
(2) Syahbandar di Pelabuhan Perikanan
Wawancara dengan syahbandar mencakup aspek
kesehatan dan keselamatan kerja pekerja dan pekerja laut yang
yang meliputi ketersediaan prosedur untuk memastikan
kesehatan dan keselamatan kerja; ketersediaan ahli kesehatan
dan keselamatan kerja; ketersediaan akomodasi yang memadai
dan kecukupan gizi pekerja; dan pemenuhan persyaratan
peralatan dan perlengkapan kerja oleh Usaha Perikanan untuk
memastikan kesehatan dan keamanan kerja.
Selain itu, wawancara dengan syahbandar juga diharapkan
dapat memastikan Usaha Perikanan melaksanakan dan
mengelola sistem pengelolaan lingkungan yang mencakup
pencegahan terhadap pencemaran lingkungan; dan
pemeliharaan keanekaragaman hayati.
(3) Pengawas Perikanan
Wawancara dengan pengawas perikanan bertujuan
memastikan kegiatan penangkapan ikan dilakukan dengan
memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan kerja
27
pekerja dan pekerja laut. Disamping itu, wawancara mencakup
aspek lingkungan untuk memastikan kegiatan usaha
Perikanan tidak menyebabkan pencemaran lingkungan.
(4) Kepala Pelabuhan Perikanan
Wawancara dengan kepala pelabuhan perikanan bertujuan
untuk memastikan terpenuhinya aspek keselamatan dan
kesehatan kerja pekerja dan pekerja laut yang meliputi
pemeriksaan kesehatan, akomodasi makanan dan peralatan
keselamatan kerja. Wawancara dengan kepala pelabuhan
perikanan juga bermaksud untuk mendapat informasi terkait
aktivitas pengamanan perusahaan, insiden terkait keamanan
dan dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat operasi
perusahaan.
(5) Pengawas Ketenagakerjaan
Wawancara dengan pengawas ketenagakerjaan mencakup
aspek kesehatan dan keselamatan kerja pekerja dan pekerja
laut; sistem perekrutan pekerja laut dan pekerja yang meliputi
prosedur yang memastikan perekrutan pekerja laut dan
pekerja, pemenuhan persyaratan kompetensi dan usia minimal
bagi pekerja, dan penerapan perjanjian kerja; sistem
ketenagakerjaan yang paling sedikit berupa pemenuhan
persyaratan perjanjian kerja bersama atau peraturan
perusahaan, pemenuhan asuransi kesehatan dan kecelakaan
kerja bagi pekerja; dan pemenuhan persyaratan jaminan sosial.
(6) Serikat Pekerja
Wawancara dengan serikat pekerja bertujuan untuk
memastikan kebebasan berpendapat dan berserikat para
pekerja. Selain itu, wawancara ini juga memastikan kepada
perwakilan pekerja bahwa perusahaan memenuhi persyaratan
yang meliputi aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3),
sistem ketenagakerjaan yang layak dan adil termasuk
pengupahan, jam kerja, cuti, perekrutan, perjanjian kerja dan
pemenuhan asuransi kesehatan dan jaminan sosial. Lebih
lanjut, wawancara ini juga bertujuan melakukan konfirmasi
terkait adanya insiden/ kecelakaan kerja, keamanan
perusahaan, konflik terkait pengambilalihan lahan,
pencemaran lingkungan dan juga pengembangan masyarakat.
28
(7) Asosiasi Usaha Perikanan
Wawancara dengan asosiasi Usaha Perikanan bertujuan
untuk mendapatkan konfirmasi terkait hubungan perusahaan
dengan masyarakat sekitar yang meliputi tanggung jawab
perusahaan untuk mengembangkan masyarakat sekitar dan
permasalahan terkait pengambilalihan lahan. Selain itu,
wawancara ini juga bertujuan untuk mendapatkan gambaran
perusahaan terkait operasi perusahaan yang meliputi insiden
kecelakaan kerja, pencemaran lingkungan, dan pelanggaran
terkait sistem ketenagakerjaan.
(8) Petugas Imigrasi
Wawancara dengan petugas imigrasi bertujuan untuk
mendapatkan data dan informasi serta dokumen mengenai
jumlah, keahlian khusus, penempatan jabatan dan batas
waktu tenaga kerja asing.
(9) Manajer
Penilai harus melakukan wawancara dengan manajer
dan/atau supervisor perusahaan perikanan untuk
mendapatkan pemahaman tentang kepatuhan perusahaan
terhadap kriteria HAM perikanan. Hasil wawancara ini
digunakan untuk mendukung hasil penelaahan dokumen,
pengamatan lapangan dan wawancara dengan pekerja.
(10) Masyarakat Sekitar
Wawancara dengan masyarakat yang berada di sekitar
fasilitas perusahaan perikanan diperlukan untuk
mengumpulkan informasi mengenai keberadaan dan
efektivitas mekanisme penyelesaian keluhan eksternal dan
dampak operasi bisnis perusahaan terhadap masyarakat
terkait penggunaan lahan, dampak lingkungan, prosedur
darurat dan hal-hal penting lainnya yang terkait.
Penilai mungkin perlu berkoordinasi dengan pemerintah
daerah dalam memilih perwakilan masyarakat untuk
diwawancarai. Responden yang diwawancarai mencakup
perwakilan masyarakat yang tinggal di daerah sekitar fasilitas
perusahaan perikanan.
29
(11) Petugas Keamanan Perusahaan Perikanan
Wawancara dengan petugas keamanan dilakukan untuk
mendapatkan informasi tentang aktivitas pengamanan sehari-
hari, insiden terkait keamanan, dan pelatihan yang diberikan
kepada personil keamanan yang terkait dengan hak asasi
manusia. Wawancara ini dapat memberikan informasi kepada
penilai mengenai dampak aktual dan potensial yang terkait
dengan personil keamanan.
d) Verifikasi Dokumen
Verifikasi dokumen dilakukan terhadap kebijakan hak asasi
manusia perusahaan perikanan dan prosedur operasional pendukung
seperti prosedur pengelolaan Sumber Daya Manusia, Lingkungan,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta Prosedur Pengadaan barang
dan jasa oleh pemasok perusahaan perikanan.
Dokumentasi yang lebih spesifik juga harus dikumpulkan dan
dikaji oleh penilai berkenaan dengan setiap kriteria kepatuhan HAM
perikanan antara lain; standar kontrak kerja, perjanjian kerja
bersama, perjanjian kerja laut, kesepakatan dengan penyedia
keamanan, catatan penyelesaian keluhan, catatan kejadian, dan
risalah rapat dengan serikat pekerja, pemerintah daerah dan
masyarakat setempat.
e) Rapat Penutup Penilaian
Tim Penilai harus melaksanakan rapat penutupan bersama
dengan perwakilan manajemen dan personil terkait lainnya. Tujuan
rapat penutupan ini adalah untuk mengkomunikasikan hasil
penilaian yang terdiri dari temuan kesesuaian dan/atau
ketidaksesuaian dengan kriteria kepatuhan HAM perikanan selama
proses pelaksanaan penilaian.
f) Penyerahan Laporan Kepada Tim HAM Perikanan
Lembaga Penilai menyampaikan laporan penilaian berdasarkan
format laporan pelaksanaan tugas lembaga penilai (Form 2) secara
tertulis kepada Ketua Tim HAM perikanan paling lambat 5 (lima) hari
kerja setelah masa waktu pelaksanaan tugas berakhir.
Dalam hal Tim HAM Perikanan menyampaikan hasil verifikasi yang
menyatakan kekurangan pada laporan penilaian, Lembaga Penilai
wajib untuk melengkapi paling lama 14 hari kerja sejak tanggal
penerimaan hasil verifikasi.
30
3. Temuan dan Kriteria Rekomendasi
a) Temuan Kesesuaian (Kriteria Baik)
Memenuhi kriteria kepatuhan HAM perikanan.
b) Temuan Ketidaksesuaian
(1) Minor (diberi tanda *)
Temuan ketidaksesuaian dengan kriteria kepatuhan HAM
perikanan yang tidak berdampak signifikan terhadap pemenuhan
komitmen HAM Usaha Perikanan.
(2) Mayor (diberi tanda **)
Temuan ketidaksesuaian dengan kriteria kepatuhan HAM
perikanan yang berdampak signifikan terhadap pemenuhan
komitmen HAM Usaha Perikanan.
c) Kriteria Rekomendasi Penerbitan Sertifikat HAM Perikanan
Penilai dalam laporan penilaian kepada Tim HAM Perikanan
memberikan rekomendasi berdasarkan kriteria sebagai berikut:
(1) Temuan tidak lebih dari 10 ketidaksesuaian minor dan tidak
terdapat temuan ketidaksesuaian mayor, direkomendasikan
untuk diterbitkan sertifikat HAM Perikanan;
(2) Temuan tidak lebih dari 15 ketidaksesuaian minor
direkomendasikan untuk ditangguhkan pemberian sertifikat
dan meminta Usaha Perikanan melakukan tindakan perbaikan
dalam jangka waktu 2 (dua) bulan;
(3) Temuan lebih dari 15 ketidaksesuaian minor dan/atau lebih
dari 3 ketidaksesuaian mayor, direkomendasikan untuk
menolak penerbitan sertifikat dan mewajibkan Usaha
Perikanan mengajukan kembali sertifikasi HAM dalam jangka
waktu 6 (enam) bulan.
D. Pelaksanaan Sertifikasi HAM Perikanan pada Usaha Pengolahan Hasil
Perikanan
1. Ruang Lingkup
Dalam rangka memberikan jaminan pelaksanaan HAM di usaha
pengolahan hasil perikanan, perlu diperhatikan 7 aspek penilaian, yaitu:
a) Komitmen Manajemen Perusahaan;
b) Penyalahgunaan kerentanan;
c) Rekrutmen pekerja sesuai aturan;
d) Fasilitas kondisi kerja yang adil dan layak;
e) Penerapan Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3K);
31
f) Pengelolaan sistem ketenagakerjaan yang baik; dan
g) Tanggung Jawab Pengembangan Masyarakat yang Berkelanjutan
(CSR).
2. Komitmen Manajemen Perusahaan
Organisasi wajib menghormati HAM para pihak yang terkena dampak
(pekerja dan masyarakat sekitar). Sejak kapan komitmen organisasi
melaksanakan HAM dan langkah-langkah apa yang telah ditempuh guna
memenuhi HAM pekerja dan masyarakat sekitar. Komitmen ini dapat
ditunjukkan dengan surat pernyataan Pakta Integritas bermaterai.
3. Penyalahgunaan Kerentanan
Organiasi didorong untuk menjelaskan kemungkinan terjadinya
penyalahgunaan kerentaan di lingkup pekerjaannya. Rencana dan aksi
apa yang telah dilakukan guna mencegah terjadinya kerja paksa;
penipuan; pembatasan ruang gerak; pengasingan; kekerasan fisik dan
pelecehan seksual dan sebagainya kepada pekerja.
Pekerja disektor pelaku usaha pengolahan ikan (Unit Pengolah Ikan)
dan pemasaran hasil ikan umumnya adalah wanita. Penyalahgunaan
kerentanan khususnya terkait pelecehan seksual dan kekerasan fisk
menjadi faktor serius yang tidak boleh ada di sektor ini.
Verifikasi dokumen ketenagakerjaan dilakukan dengan cara
memeriksa dokumen kepemilikan sertifikat ketenagakerjaan sesuai
aturan yang ada. Dilakukan pengisian kuisioner secara sampling kepada
pekerja. Wawancara langsung kepada pengusaha dan pekerja.
4. Rekrutmen Pekerja
Organisasi diminta untuk menguraikan tahapan pengelolaan SDM
mencakup perencanaan, rekrutmen hingga pensiun serta jelaskan input,
proses dan output dari tahapan tersebut.
Hal yang menjadi serius adalah mempekerjakan tenaga kerja di bawah
umur. Hak pekerja lain yang perlu dicermati diantaranya Sistem
gaji/upah yang jelas. Status pegawai (tetap, kontrak, borongan). Verifikasi
dokumen ketenagakerjaan. Wawancara dapat dilakukan jika diperlukan.
5. Fasilitas Kondisi Kerja yang Adil dan Layak
Organisasi diminta untuk menyampaikan hasil evaluasi efektifitas
perencanaan dan pengendalian proses dan produk termasuk perbaikan
yang diusulkan kepada kompeten authority. Bagaimana UPI menfasilitasi
pekerja dalam penerapan GMP dan SSOP.
32
Hal ini dapat dilakukan pemeriksaan kepemilikan sertifikat mutu :
SKP yang masih berlaku untuk UKM. Sedangkan sertifkat SKP & HACCP
yang masih berlaku untuk skala besar.
Verifikasi di ruang proses pengolahan dapat dilakukan jika
diperlukan. Fasilitas yang di verifikasi dapat berupa :
a) Pasokan dan keamanan air yang memadai; Peralatan pengolahan yang
memenuhi persyaratan; Jumlah Toilet yang memadai; Klinik
kesehatan ; Ruang ganti pekerja; Gudang penyimpanan bahan kimia/
bahan berbahaya.
b) Memakai pakaian kerja sesuai yang dipersyaratkan termasuk jaket
tebal pada ruang beku; menyediakan pakaian kerja menjadi tanggung
jawab Pemilik UPI; dilarang makan minum, merokok, menggunakan
minyak wangi, cat kuku, perhiasan dan rambut panjang diikat
kebelakang; Pekerja tdk diijinkan bekerja bila sakit; mencuci tangan
sesuai dengan ketentuan yang ada.
Kegiatan yang dihindari adalah melakukan kegiatan sama seperti yang
dilakukan oleh pembina mutu/ inspektur mutu dalam hal pemeriksaan
teknis di ruang produksi harus dihindari. Hal ini agar supaya tidak terjadi
duplikasi kegiatan teknis yang sama.
6. Penerapan K3K
Organisasi diminta untuk menguraikan program pengelolaan
lingkungan kerja dengan memperhatikan aspek regulasi dan standar
terkait, yang dapat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.
Organisasi juga diminta untuk menguraikan sistem penanggulangan
kondisi darurat.
Kepemilikan sertifikat K3K (Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan
Kerja). Pelatihan pemadam kebakaran. Jalur evakuasi. Fasilitas sosial
(Musholla, kantin, parkir, ruang menyusui dll). Tersedia petugas
keamanan.
7. Pengelolaan Sistem Ketenagakerjaan yang Baik
Organisasi diminta untuk menguraikan realisasi pelaksanaan dari
pengelolaan SDM yang telah ditetapkan (lampirkan bukti-bukti
pelaksanaan). Sebutkan unit-unit yang terkait dalam pengelolaan SDM.
Pertemuan rutin antara manajemen dengan pekerja Hak atas
kebebasan berpendapat/ tersedia kotak saran Penghargaan pegawai
teladan Promosi Training. Anti Gratifikasi. Asuransi Jamsostek & BPJS.
Family Gathering
33
8. Tanggung Jawab CSR
Perusahaan diminta menjelaskan proses penetapan kebijakan
tanggung jawab sosial dengan mempertimbangkan karakteristik kegiatan
organisasi terkait aspek lingkungan, sosial, ekonomi untuk kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat. Perusahaan diminta pula menjelaskan hal-hal
yang menjadi bahan pertimbangan dalam penetapan kebijakan tanggung
jawab sosial dan proses penetapannya.
Adapun program CSR yang berkelanjutan dapat ditinjau dari aspek
sosial, antara lain: fasilitasi sarana prasarana lingkungan sekitar, tempat
ibadah. Sementara itu, dari aspek ekonomi dapat berupa perekrutan
masyarakat sekitar, santunan anak yatim, bantuan pendidikan. Dari sisi
lingkungan dapat berupa pengelolaan IPAL untuk menghindari
pencemaran lingkungan. Kegiatan ini dibuktikan dengan dokumen, foto
dan lain-lain.
E. Penilaian HAM pada Usaha Pengolahan Hasil Perikanan
Penilaian HAM diberikan kepada pelaku usaha pengolahan hasil
perikanan terkait kegiatan pelaksanaan HAM kepada pekerja dan dampaknya
terhadap masyarakat sekitar. Penilian HAM diwujudkan dengan pemberian
sertifkat kepada organisasi yang telah menerapkan HAM.
Sertifikat HAM diberikan kepada organisasi secara bertingkat
(pemeringkatan) dengan peringkat A, B, C, sedangkan peringkat D adalah
gagal.
1. Checklist Penerapan HAM di UPI
Jumlah Penyimpangan
Tingkat (Rating)
Minor Mayor Serius Kritis
A = Baik sekali 6 0-5 0 0
B* = Baik ≥7 6 - 10 1 0
C = Cukup NA ≥11 2 0
D = Gagal NA NA 3 1
34
Penyimpangan
No Kriteria
Minor
Mayor Serius Kritis
Penyalahgunaan kerentanan
a Kerja paksa √
b Pengasingan √
c Kekerasan fisik √
2
d Pelecehan seksual √
Pembatasan ruang
e √
gerak
f Penipuan √
Rekrutmen Pekerja
Sistem penggajian upah
a √
yang jelas
3
b Pekerja di bawah umur √
Status pekerja (tetap/
c √
tidak tetap)
Fasilitas kerja yang adil
dan layak (penerapan GMP dan SSOP)
4
Tidak memiliki SKP dan/
√
atau HACCP
Penerapan K3K
Tidak memiliki sertifikat
a √
K3K
Tidak memiliki petugas
b √
5 keamanan
Fasilitas ruang sosial
(mushola, kantin,
c √
parkir, ruang menyusui
dll)
Pengelolaan sistem ketenagakerjaan
Pertemuan rutin
a √
manajemen dan pekerja
b Tersedia kotak saran √
Penghargaan pekerja
c √
teladan
6
d Promosi √
e Training √
f Anti gratifikasi √
Asuransi Jamsostek &
g √
BPJS
h Family gathering √
Tanggung jawab CSR
a Program CSR √
7 b Aspek sosial √
c Aspek Ekonomi √
d Pengelolan IPAL √
35
BAB VI
PENGAWASAN
36
HAM perikanan yang dibekukan dan/atau dicabut sertifikat
akreditasinya kepada masyarakat;
4. Mencabut akreditasi/sertifikat dan meneruskan hasil pemeriksaan ke
pihak penegak hukum apabila terbukti telah terjadi pelanggaran HAM
berat.
C. Mekanisme dan Ketentuan
Pengawasan dilakukan oleh Koordinator Bidang Pengawasan dengan
mengacu kepada peraturan dan ketentuan yang telah diamanatkan dalam
peraturan menteri terkait.
1. Prosedur Pengawasan Terhadap Perlindungan dan Penghormatan HAM
a) Setiap petugas pengawas perikanan yang bertugas melaksanakan
pengawasan perlindungan dan penghormatan HAM wajib:
(1) Memakai seragam dinas pengawas perikanan;
(2) Menunjukan tanda identitas pengawas perikanan atau surat
perintah tugas dari atasan langsung petugas pengawas
perikanan.
b) Sebelum petugas melakukan pengawasan perlindungan dan
penghormatan HAM terlebih dahulu memberitahukan kepada
pemilik kapal/ pengurus atau penanggung jawab obyek
pemeriksaan bahwa akan dilakukan pemeriksaan;
c) Setiap petugas Pengawas Perikanan yang akan melakukan
pengawasan perlindungan dan penghormatan HAM, hanya memeriksa
obyek yang terkait dengan tugasnya dan didampingi oleh pemilik kapal/
pengurus atau penanggung jawab obyek pemeriksaan;
d) Setiap petugas pengawas perikanan yang akan melakukan
pengawasan Perlindungan dan Penghormatan HAM wajib tertib,
sopan dan mematuhi ketentuan standar yang ada di lokasi obyek
pemeriksaan;
e) Setiap petugas Pengawas Perikanan, dilarang menerima uang
atau barang sebagai imbalan pemeriksaan atau yang dapat
mempengaruhi atau terkait dengan hasil pengawasan
perlindungan dan penghormatan HAM.
2. Pengawasan terhadap Perlindungan dan Penghormatan HAM pada Saat
Kedatangan Kapal
a) Pengawas Perikanan wajib menerima pemberitahuan kedatangan
kapal yang disertai penerimaan dokumen kapal.
b) Pada saat menerima laporan kedatangan kapal, Pengawas
37
Perikanan wajib melakukan Pengawasan terhadap perlindungan
dan penghormatan HAM di kapal yaitu:
(1) Memeriksa kesesuaian dokumen sertifikat HAM perikanan;
(2) Memeriksa kesesuaian dokumen perjanjian kerja laut.
(3) Melakukan wawancara dan memberikan kuisioner kepada para
Anak Buah Kapal (ABK) yang berisi antara lain (Lampiran V
form 2):
(a) Remunerasi dan waktu istirahat yang cukup dan layak;
(b) Standar hidup layak, termasuk akomodasi, makan dan
minum;
(c) Mendapatkan pengobatan;
(d) Mendapatkan asuransi jaminan sosial;
(e) Mendapatkan perlindungan dari risiko kerja;
(f) Penyalahgunaan kerentanan;
(g) Penipuan;
(h) Pembatasan ruang gerak;
(i) Pengasingan;
(j) Kekerasan fisik dan seksual;
(k) Intimidasi dan ancaman;
(l) Penahanan dokumen identitas;
(m) Penahanan upah;
(n) Jeratan hutang;
(o) Kondisi kerja dan kehidupan yang menyiksa;
(p) Kerja lembur yang berlebihan.
c) Pengawas Perikanan menuangkan hasil pemeriksaan pada butir
2 ke dalam Berita Acara (Lampiran V form 3) kedatangan kapal
dan menganalisis guna mengetahui:
(1) Kesesuaian dokumen dokumen sertifikat HAM perikanan dan
dokumen perjanjian kerja laut;
(2) Pelaksanaan penerapan Perlindungan dan Penghormatan
HAM di kapal.
d) Terhadap hasil analisis pada butir 3 digunakan sebagai dasar
untuk menetapkan dan menerbitkan:
(1) Surat kepada Kepala UPT Pengawasan perihal berita acara
dugaan pelanggaran HAM;
(2) Surat perintah penyegelan sementara untuk kapal yang
diindikasikan melakukan pelanggaran HAM perikanan.
38
e) Kepala UPT menerbitkan SPT (Lampiran V form 4) untuk
dilakukan verifikasi terhadap dugaan pelanggaran HAM
perikanan.
f) Tim Pengawas Perikanan melakukan verifikasi (Lampiran V form
5) terhadap dugaan pelanggran HAM perikanan.
g) Membuat laporan hasil verifikasi (Lampiran V form 6) terhadap
dugaan pelanggran HAM perikanan dan melaporkan kepada
Kepala UPT Pengawasan.
h) Kepala UPT Pengawasan membuat surat ke Dirjen PSDKP perihal
dugaan pelanggran HAM perikanan.
i) Direktur Jenderal PSDKP melakukan verifikasi lanjutan dan
merekomendasikan ke Tim HAM perihal dugaan pelanggaran HAM
Perikanan (Lampiran V form 7).
3. Pengawasan Terhadap Perlindungan dan Penghormatan HAM Pada Saat
Keberangkatan Kapal
a) Pengawas Perikanan menerima laporan atau pemberitahuan
rencana keberangkatan kapal, yang disertai dengan penerimaan
dokumen kapal perikanan.
b) Pada saat menerima laporan atau pemberitahuan rencana
keberangkatan kapal, Pengawas Perikanan wajib melakukan
Pengawasan terhadap Perlindungan dan Penghormatan HAM di
kapal yaitu:
(1) Memeriksa kesesuaian dokumen sertifikat HAM perikanan
(2) Memeriksa kesesuaian dokumen perjanjian kerja laut
(3) Melakukan wawancara dan memberikan kuisioner kepada para
Anak Buah Kapal (ABK) yang berisi antara lain (Lampiran V
form 2):
(a) Remunerasi dan waktu istirahat yang cukup dan layak;
(b) Standar hidup layak, termasuk akomodasi, makan dan
minum;
(c) Mendapatkan pengobatan;
(d) Mendapatkan asuransi jaminan social;
(e) Mendapatkan perlindungan dari risiko kerja;
(f) Penyalahgunaan kerentanan;
(g) Penipuan;
(h) Pembatasan ruang gerak;
(i) Pengasingan;
39
(j) Kekerasan fisik dan seksual;
(k) Intimidasi dan ancaman;
(l) Penahanan dokumen identitas;
(m) Penahanan upah;
(n) Jeratan hutang;
(o) Kondisi kerja dan kehidupan yang menyiksa;
(p) Kerja lembur yang berlebihan.
c) Terhadap hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada butir
2 dituangkan ke dalam Berita Acara (Lampiran V form 3)
Keberangkatan untuk selanjutnya dianalisis. Hasil analisis
sebagaimana butir 3 digunakan sebagai dasar untuk:
(1) Menerbitkan SLO Kapal Perikanan apabila telah dipenuhi
persyaratan kelengkapan dokumen HAM, adminsitrasi dan
kelayakan teknis kapal perikanan;
(2) Tidak menerbitkan SLO apabila tidak dipenuhi persyaratan
teknis, adminitrasi kapal perikanan dan diduga ada indikasi
pelanggaran HAM di Kapal Perikanan tersebut.
d) Terhadap hasil analisis pada butir 3 digunakan sebagai dasar
untuk menetapkan dan menerbitkan:
(1) Surat kepada Kepala UPT Pengawasan perihal berita acara
dugaan pelanggaran HAM
(2) Surat perintah penyegelan sementara untuk kapal yang
diindikasikan melakukan pelanggaran HAM perikanan.
e) Kepala UPT menerbitkan SPT (Lampiran V form 4) untuk
dilakukan verifikasi terhadap dugaan pelanggaran HAM
perikanan.
f) Tim Pengawas Perikanan melakukan verifikasi (Lampiran V form
5) terhadap dugaan pelanggran HAM perikanan.
g) Membuat laporan hasil verifikasi (Lampiran V form 6) terhadap
dugaan pelanggran HAM perikanan dan melaporkan kepada
Kepala UPT Pengawasan.
h) Kepala UPT Pengawasan membuat surat ke Dirjen PSDKP perihal
dugaan pelanggran HAM perikanan.
i) Direktur Jenderal PSDKP Melakukan verifikasi lanjutan dan
merekomendasikan ke Tim HAM perihal dugaan pelanggaran HAM
Perikanan (Lampiran V form 7).
40
4. Prosedur Pengawasan Penghormatan dan Perlindungan HAM pada
Unit Pengolahan Ikan (UPI)
a) Kepala Sub Bidang Inspeksi dan Verifikasi menyiapkan bahan dan
membuat konsep program pengawasan Penghormatan dan
Perlindungan HAM pada Unit Pengolahan Ikan (UPI) kepada Kepala
Bidang Inspeksi dan Ketelusuran. Konsep program pengawasan
disusun berdasarkan data dari Tim HAM Perikanan tentang Unit
Pengolahan Ikan (UPI) yang telah disertifikasi HAM Perikanan
dan/atau mendapatkan rekomendasi penerapan HAM Perikanan
b) Kepala Bidang Inspeksi dan Ketelusuran menerima dan
memverifikasi konsep program serta melaporkannya kepada
Kepala Pusat Pengendalian Mutu
c) Kepala Pusat Pengendalian Mutu menerima dan mengesahkan
program pengawasan Penghormatan dan Perlindungan HAM pada
Unit Pengolahan Ikan (UPI) serta menugaskan Kepala Bidang
Inspeksi dan Ketelusuran untuk mengkoordinir pelaksanaan
pengawasan HAM
d) Kepala Bidang Inspeksi dan Ketelusuran menugaskan Kepala Sub
Bidang Inspeksi dan Verifikasi untuk melaksanakan pengawasan
HAM sesuai program
e) Kepala Sub Bidang Inspeksi dan Verifikasi menugaskan admin
untuk membuat Surat Perintah Tugas bagi Tim Pengawasan HAM
Perikanan
f) Tim Pengawasan HAM Perikanan terdiri dari sekurang-kurangnya
dari 2 (dua) orang yang dipimpin oleh seorang ketua tim,
sebagaimana tercantum dalam Form Surat Perintah Tugas
Pengawasan (FPHAM/01/PPM/18)
g) Surat tugas sebagaimana dimaksud point 5, disampaikan kepada
Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang akan diperiksa minimal 1 hari
sebelum kegiatan dilaksanakan;
h) Selama melaksanakan kegiatan pengawasan, Tim Pengawasan
wajib:
(1) Memakai seragam dinas KKP atau BKIPM;
(2) Menunjukkan tanda identitas pegawai atau surat perintah
tugas;
(3) Menjaga ketertiban dan kesopanan serta mematuhi ketentuan
standar yang berlaku di Unit Pengolahan Ikan (UPI);
41
(4) Didampingi oleh pengurus HAM Perikanan pada Unit
Pengolahan Ikan (UPI)
(5) Tidak menerima uang dan/ atau barang yang dapat
berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan
i) Ketua Tim Pengawasan HAM Perikanan memimpin pertemuan
pembukaan antara tim pengawasan dengan manajemen UPI dan
seluruh peserta pertemuan mengisi daftar hadir
(FPHAM/02/PPM/18);
j) Ketua Tim Pengawasan HAM Perikanan mengkonfirmasi tujuan
dan ruang lingkup pengawasan, menjelaskan maksud dan tujuan
pengawasan, prosedur pengawasan, teknik pengawasan dan
agenda pengawasan;
k) Tim Pengawasan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen
antara lain :
(1) Sertifikat HAM Perikanan
(2) Manual Penerapan HAM Perikanan
(3) Komitmen HAM Perusahaan
(4) Dokumen Kontrak Kerja
(5) Dokumen Gaji Karyawan
(6) Dokumen CSR
(7) Dokumen Pengembangan Karyawan
(8) Dokumen Penjaminan Kesehatan Karyawan
(9) Rekaman Jam Kerja Karyawan
l) Tim Pengawasan HAM Perikanan melakukan wawancara terhadap:
(1) Koordinator HAM
(2) Perwakilan Serikat Pekerja/Pekerja
m) Hasil pemeriksaan dokumen dan wawancara dicatat pada Checklist
Pengawasan Penghormatan dan Perlindungan HAM pada Unit
Pengolahan Ikan (UPI) (FPHAM/03/PPM/18);
n) Tim Pengawasan HAM Perikanan mengadakan pertemuan tertutup
untuk membahas dan mengevaluasi hasil pemeriksaan serta
menuangkannya ke dalam Laporan Pengawasan Penghormatan
dan Perlindungan HAM pada Unit Pengolahan Ikan (UPI)
(FPHAM/03/PPM/18);
o) Ketua Tim Pengawasan HAM Perikanan memimpin pertemuan
akhir antara tim pengawasan dengan manajemen UPI;
42
p) Ketua Tim menyampaikan hasil Pengawasan Penghormatan dan
Perlindungan HAM pada Unit Pengolahan Ikan (UPI) ;
q) Ketua Tim memberikan kesempatan kepada pihak UPI untuk
memberikan tanggapan terhadap hasil Pengawasan Penghormatan
dan Perlindungan HAM pada Unit Pengolahan Ikan (UPI);
r) Wakil UPI diminta untuk memberikan persetujuan kebenaran hasil
Pengawasan Penghormatan dan Perlindungan HAM pada Unit
Pengolahan Ikan (UPI) dengan menandatangani laporan tersebut
untuk menghindari perbedaan pendapat;
s) Tim Pengawasan HAM Perikanan melaporkan hasil pengawasan
kepada Kepala Pusat Pengendalian Mutu (FP/04/PPM/18);
t) Berdasarkan laporan tersebut, Kepala Pusat Pengendalian Mutu
menugaskan Kepala Bidang Inspeksi dan Ketelusuran untuk
melakukan evaluasi;
u) Kepala Bidang Inspeksi dan Ketelusuran mengevaluasi laporan
hasil pengawasan dan membuat konsep rekomendasi hasil
pengawasan serta melaporkan kepada Kepala Pusat Pengendalian
Mutu;
v) Kepala Pusat Pengendalian Mutu memberikan persetujuan
terhadap konsep rekomendasi hasil pengawasan dan menerbitkan
rekomendasi;
w) Rekomendasi Hasil pengawasan disampaikan kepada Tim HAM
Perikanan melalui Sekretariat Tim HAM Perikanan.
5. Penanganan Aduan Dugaan Pelanggaran HAM Perikanan
a) Pelapor memberikan/menyampaikan perihal dugaan pelanggaran
HAM yang terjadi pada dirinya atau orang lain dalam bentuk
tertulis disertai beberapa persyaratan:
(1) Mengisi form pelaporan;
(2) Ada saksi pada saat pelaporan;
(3) Disertai bukti pendukung perihal dugaan pelanggaran HAM.
b) Pengawas Perikanan menerima laporan dan membuat surat
tanda terima laporan dan diserahkan ke pelapor;
c) Terhadap hasil analisis pada butir 1 digunakan sebagai dasar
untuk menerbitkan Surat kepada Kepala UPT Pengawasan perihal
berita acara dugaan pelanggaran HAM;
d) Kepala UPT menerbitkan SPT untuk dilakukan verifikasi terhadap
dugaan pelanggaran HAM perikanan;
43
e) Tim Pengawasan HAM Perikanan melakukan verifikasi terhadap
dugaan pelanggaran HAM perikanan;
f) Membuat laporan hasil verifikasi terhadap dugaan pelanggaran
HAM perikanan dan melaporkan kepada Kepala UPT Pengawasan;
g) Kepala UPT Pengawasan membuat surat ke Dirjen PSDKP perihal
dugaan pelanggaran HAM perikanan;
h) Direktur Jenderal PSDKP melakukan verifikasi lanjutan dan
merekomendasikan ke Tim HAM perihal dugaan pelanggaran HAM
Perikanan.
ttd
M. ZULFICAR MOCHTAR
Dyah Harini
44
LAMPIRAN II
DOKUMEN KELENGKAPAN AKREDITASI LEMBAGA PELATIHAN HAM PERIKANAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
NOMOR 15/PER-DJPT/2018
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI HAK ASASI MANUSIA PADA
USAHA PERIKANAN
45
Form 2. SOP Akreditasi Lembaga Pelatihan HAM Perikanan
46
Form 3. Contoh Sertifikat bagi Lembaga Pelatihan
ttd
M. ZULFICAR MOCHTAR
Dyah Harini
47
LAMPIRAN III
DOKUMEN KELENGKAPAN AKREDITASI LEMBAGA
PENILAI HAM PERIKANAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN
TANGKAP
NOMOR 15/PER-DJPT/2018
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI HAK
ASASI MANUSIA PADA USAHA PERIKANAN
48
Form 2. SOP Akreditasi Lembaga Penilai
49
50
Form 3. Contoh Surat Permohonan Akreditasi Lembaga Penilai
No : ….
Hal : Permohonan Akreditasi Lembaga Penilai
Lampiran : .. (….) berkas
Yth.
Ketua Pelaksana Tim HAM Perikanan
di-
Tempat
Sesuai dengan Permen KP No. 2 Tahun 2017 tentang Persyaratan dan Mekanisme
Sertifikasi HAM Perikanan pasal 19 bahwa Lembaga Penilai harus mengajukan
permohonan kepada Ketua Tim HAM Perikanan untuk mendapatkan akreditasi
lembaga penilai HAM Perikanan, maka dengan ini kami mengajukan akreditasi untuk
Lembaga kami. Sebagai bahan pertimbangan, terlampir kami sampaikan dokumen-
dokumen persyaratan sbb:
1. Akta pendirian dan perubahan terakhir yang terdaftar pada Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia;
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
4. Struktur organisasi perusahaan dengan disertai uraian tugas dan
tanggungjawab yang jelas;
5. Dokumen penerapan SNIISO/ IEC 17021-1:2015 tentang Persyaratan
Lembaga Penyelenggara Audit dan Sertifikasi Sistem Manajemen; dan
6. Sertifikat pelatihan teknis HAM Perikanan atau sertifikat kompetensi bidang
HAM Perikanan.
Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
tanda tangan
(Nama Lengkap)
(NIP jika ada)
51
Form 4. Contoh Sertifikat bagi Lembaga Penilai
Dyah Harini
52
LAMPIRAN IV
DOKUMEN KELENGKAPAN PELATIHAN BAGI PENILAI
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN
TANGKAP
NOMOR 15/PER-DJPT/2018
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI HAK
ASASI MANUSIA PADA USAHA PERIKANAN
53
No. Unit Kompetensi Elemen Kompetensi
1 2 3
7. Menyusun Laporan Verifikasi 1. Menjelaskan prosedur penyampaian
pelanggaran HAM laporan pengaduan adanya
pelanggaran HAM.
2. Menyusun laporan pengaduan
adanya pelanggaran HAM.
8. Menjelaskan Sanksi dan 1. Menjelaskan Penanganan
Ketentuan lainnya terhadap Pelanggaran Sertifikasi HAM.
Pelanggaran Sertifikasi HAM 2. Menjelaskan penanganan keluhan
pelaksanaan sertifikasi
54
Tabel 2. Program Pelatihan Sistem dan Sertifikasi HAM Perikanan
Alokasi
Unit Kompetensi
No. Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Waktu Mata Pelatihan
Kompetensi Dasar
T P
1. Menjelaskan 1. Menjelaskan 1. Latar belakang 1. Mampu menjelaskan 2 4 Regulasi dan
Pengantar HAM Regulasi terbitnya latar belakang Kebijakan
tentang pentingnya terbitnya Permen KP tentang
Kesyahbandaran
menjelaskan Permen KP nomor nomor 35 tahun
di Pelabuhan
tentang 35 tahun 2015 2015 Perikanan
Permen KP dijelaskan 2. Mampu menjelaskan
nomor 35 2. Ketentuan umum ketentuan umum
tahun 2015 dalam Permen KP dalam Permen KP
nomor 35 tahun nomor 35 tahun
2015 dijelaskan 2015
3. Substansi materi 3. Mampu menjelaskan
dalam Permen KP substansi materi
nomor 35 tahun (sistem dan
2015 dijelaskan sertifikasi) serta
harapan dari
diberlakukannya
dalam Permen KP
nomor 35 tahun
2015
4. Mampu menjelaskan
manfaat Permen KP
nomor 35 tahun
2015 bagi industri
perikanan
55
Alokasi
Unit Kompetensi
No. Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Waktu Mata Pelatihan
Kompetensi Dasar
T P
2. Menjelaskan 1. Latar belakang 1. Mampu
tentang pentingnya menjelaskan latar
Permen KP terbitnya Permen belakang terbitnya
nomor 02 KP nomor 02 Permen KP nomor
tahun 2017 tahun 2017 02 tahun 2017
dijelaskan 2. Mampu
2. Ketentuan umum menjelaskan
dalam Permen KP ketentuan umum
nomor 02 tahun dalam Permen KP
2017 dijelaskan nomor 02 tahun
3. Substansi materi 2017
dalam Permen KP 3. Mampu
nomor 02 tahun menjelaskan
2017 dijelaskan substansi materi
dalam Permen KP
nomor 02 tahun
2017
3. Menjelaskan 1. Latar belakang 1. Mampu
Sertifikasi HAM pentingnya menjelaskan latar
Usaha Sertifikasi HAM belakang
Perikanan Usaha Perikanan pentingnya
djelaskan Sertifikasi HAM
2. Substansi materi Usaha Perikanan
dalam Sertifikasi 2. Mampu
HAM Usaha menjelaskan
Perikanan substansi materi
56
Alokasi
Unit Kompetensi
No. Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Waktu Mata Pelatihan
Kompetensi Dasar
T P
dijelaskan dalam Sertifikasi
HAM Usaha
Perikanan
2. Menjelaskan 1. Menjelaskan 1. Persyaratan 1. Mampu
Penerapan persyaratan penerbitan menjelaskan
sertifikasi dan tata cara sertifikat HAM persyaratan
HAM dalam penerbitan
penerbitan djelaskan
usaha sertifikat HAM
Perikanan sertifikat HAM 2. Tata cara 2. Mampu
penerbitan menjelaskan Tata
sertifikat HAM cara penerbitan
dijelaskan sertifikat HAM
2. Menjelaskan 1. Proses pembinaan 1. Mampu
Pembinaan HAM perikanan menjelaskan proses
dan disetiap tahapan pembinaan UPI
pendampinga pengolahan di UPI dalam penerapan
n UPI dalam di jelaskan HAM Perikanan
penerapan 2. Proses 2. Mampu
HAM pembinaan menjelaskan
perikanan penerapan proses pembinaan
kriteria penerapan kriteria
kepatuhan kepatuhan HAM
HAM perikanan di UPI
perikanan di 3. Mampu
UPI dijelaskan menjelaskan proses
3. Proses pendampingan UPI
pendampingan dalam penerapan
57
Alokasi
Unit Kompetensi
No. Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Waktu Mata Pelatihan
Kompetensi Dasar
T P
AMDAL di UPI HAM Perikanan
dalam penerapan
HAM
Perikanan
dijelaskan
3. Menjelaskan 1. Menjelaskan 1. Ruang lingkup 1. Mampu
Sistem dan penyusunan Sistem HAM menjelaskan ruang
kriteria dan Perikanan lingkup Sistem
kepatuhan
pelaksanaan dijelaskan HAM Perikanan
HAM
Perikanan Kebijakan HAM 2. Komponen 2. Mampu
HAM dalam Kebijakan HAM menjelaskan
usaha dijelaskan Komponen
Perikanan 3. Kriteria Kebijakan Kebijakan HAM
HAM dijelaskan 3. Mampu
menjelaskan
kriteria Kebijakan
HAM
2. Menjelaskan 1. Proses 1. Mampu
pelaksanaan penyusunan menjelaskan
mekanisme mekanisme proses
Pemulihan pemulihan HAM penyusunan
HAM dijelaskan mekanisme
2. Kriteria pemulihan HAM
Pemulihan 2. Mampu
HAM menjelaskan
dijelaskan kriteria Pemulihan
58
Alokasi
Unit Kompetensi
No. Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Waktu Mata Pelatihan
Kompetensi Dasar
T P
HAM
59
Alokasi
Unit Kompetensi
No. Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Waktu Mata Pelatihan
Kompetensi Dasar
T P
pelatihan cara akreditasi
dijelaskan lembaga pelatihan
5. Menjelaskan 1. Menjelaskan 1. Persyaratan 1. Mampu
akreditasi dan persyaratan akreditasi bagi menjelaskan
sertifikasi dan tata cara lembaga penilai persyaratan
lembaga
akreditasi sistem HAM akreditasi bagi
Penilai dan
lembaga perikanan dan lembaga penilai
lembaga
pelatihan penilai dan lembaga pelatihan sistem HAM
sistem HAM lembaga dijelaskan perikanan dan
dalam usaha pelatihan 2. Tata cara lembaga pelatihan
Perikanan akreditasi 2. Mampu
lembaga penilai menjelaskan tata
an lembaga cara akreditasi
pelatihan lembaga penilai an
dijelaskan lembaga pelatihan
2. Menjelaskan 1. Persyaratan 1. Mampu
Persyaratan sertifikasi sistem menjelaskan
dan tata cara HAM perikanan Persyaratan
sertifikasi bagi pengusaha sertifikasi sistem
sistem HAM perikanan HAM perikanan bagi
perikanan dijelaskan pengusaha
2. Tata cara perikanan
sertifikasi sistem 2. Mampu
HAM perikanan menjelaskan Tata
bagi pengusaha cara sertifikasi
perikanan sistem HAM
60
Alokasi
Unit Kompetensi
No. Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Waktu Mata Pelatihan
Kompetensi Dasar
T P
dijelaskan perikanan bagi
pengusaha
perikanan
3. Menjelaskan 1. Persyaratan 1. Mampu
Persyaratan pelatihan sistem menjelaskan
dan tata cara HAM perikanan bagi Persyaratan
Pelatihan calon peserta pelatihan sistem
sistem pelatihan dijelaskan HAM perikanan
HAM perikanan bagi calon
peserta pelatihan
2. Tata cara pelatihan 2. Mampu
sistem HAM menjelaskan Tata
perikanan bagi cara pelatihan
calon peserta sistem HAM
pelatihan dijelaskan perikanan bagi
calon peserta
pelatihan
61
Alokasi
Unit Kompetensi
No. Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Waktu Mata Pelatihan
Kompetensi Dasar
T P
6. Menjelaskan 1. Menjelaskan 1. Tujuan 1. Mampu
sistem sistem pengawasan menjelaskan tujuan
pengawasan pengawasan penerapan aturan pengawasan
Penerapan HAM dalam usaha
Penerapan penerapan aturan
aturan HAM
aturan HAM perikanan di HAM dalam usaha
dalam usaha
perikanan dalam usaha Pelabuhan perikanan di
perikanan di dijelaskan Pelabuhan
Pelabuhan 2. Proses pengawasan 2. Mampu
penerapan aturan menjelaskan proses
HAM di pelabuhan pengawasan
dijelaskan penerapan aturan
3. pengawasan HAM di pelabuhan
ketaatan kapal di 3. Mampu
pelabuhan menjelaskan
dijelaskan pengawasan
4. pengawasan ketaatan kapal di
Penerapan aturan pelabuhan
HAM dalam usaha 4. Mampu
perikanan di menjelaskan
pelabuhan sebagai pengawasan
sistem dijelaskan Penerapan aturan
HAM dalam usaha
perikanan di
pelabuhan sebagai
sistem
62
Alokasi
Unit Kompetensi
No. Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Waktu Mata Pelatihan
Kompetensi Dasar
T P
2. menjelaskan 1. Mekanisme 1. Mampu
sistem pengawasan di menjelaskan
pengawasan laut dijelaskan mekanisme
Penerapan 2. Prosedur pengawasan di laut
aturan HAM pemeriksaan 2. Mampu
dalam usaha dokumen kapal menjelaskan
perikanan di dijelaskan posedur
laut 3. Prosedur pemeriksaan
pemeriksaan dokumen kapal
muatan kapal 3. Mampu
dijelaskan menjelaskan
4. Prosedur prosedur
pemeriksaan pemeriksaan
komposisi awak muatan kapal
kapal dijelaskan 4. Mampu
5. Metode menjelaskan
pengumpulan Prosedur
data dan pemeriksaan
informasi komposisi awak
pelanggaran HAM kapal
dijelaskan 5. Mampu
menjelaskan
metode
pengumpulan data
dan informasi
pelanggaran HAM
63
Alokasi
Unit Kompetensi
No. Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Waktu Mata Pelatihan
Kompetensi Dasar
T P
7. Menyusun 1. Menjelaskan 1. Tata cara 1. Mampu
Laporan prosedur Penerimaan menjelaskan tata
Verifikasi penyampaian laporan cara Penerimaan
pelanggaran pengaduan
laporan laporan pengaduan
HAM
pengaduan dijelaskan 2. Mampu
adanya 2. Kriteria laporan mengidentifikasi
pelanggaran pengaduan kriteria laporan
HAM masyarakat pengaduan
diidentifikasi masyarakat
3. Laporan 3. Mampu
pengaduan mengumpulkan
berdasarkan hasil laporan pengaduan
pemeriksaan berdasarkan hasil
pemeriksaan
pengawas
pengawas perikanan
perikanan
dikumpulkan
2. Menyusun 1. Tata cara 1. Mampu
laporan Penerbitan Surat menjelaskan tata
pengaduan Perintah cara Penerbitan
adanya Pemeriksaan Surat Perintah
pelanggaran dijelaskan Pemeriksaan
HAM 2. Laporan hasil 2. Mampu
pemeriksaan menyusun
pelanggaran laporan hasil
HAM disusun pemeriksaan
3. Indikasi pelanggaran
pelanggaran
64
Alokasi
Unit Kompetensi
No. Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Waktu Mata Pelatihan
Kompetensi Dasar
T P
HAM ditentukan HAM
4. Prosedur 3. Mampu
penyusunan menentukan
Laporan Indikasi
Verifikasi pelanggaran HAM
pelanggaran HAM 4. Mampu
dijelaskan menjelaskan
prosedur
penyusunan
Laporan Verifikasi
pelanggaran HAM
8. Menjelaskan 1. Menjelaskan 1. Jenis-jenis 1. Mampu
Sanksi dan Penanganan pelanggaran menjelaskan jenis-
Ketentuan Pelanggaran terhadap sertifikasi jenis pelanggaran
lainnya Sertifikasi terhadap sertifikasi
HAM dijelaskan
terhadap
HAM 2. Sanksi/penangan HAM
Pelanggaran
Sertifikasi an pelanggaran 2. Mampu menjelaskan
terhadap sanksi / penanganan
HAM
pelanggaran
sertifikasi HAM
terhadap sertifikasi
dalam usaha HAM dalam usaha
perikanan perikanan
dijelaskan
65
Alokasi
Unit Kompetensi
No. Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Waktu Mata Pelatihan
Kompetensi Dasar
T P
2. Menjelaskan 1. Jenis-jenis 1. Mampu
penanganan penanganan menjelaskan jenis-
keluhan keluhan terhadap jenis penanganan
pelaksanaan pelaksanaan keluhan terhadap
sertifikasi sertifikasi HAM pelaksanaan
dalam usaha sertifikasi HAM
perikanan dalam usaha
dijelaskan perikanan
2. Sanksi/ 2. Mampu
penanganan menjelaskan
keluhan terhadap sanksi/
sertifikasi HAM penanganan
dalam usaha keluhan terhadap
perikanan sertifikasi HAM
dijelaskan dalam usaha
perikanan
66
Tabel 3. Struktur Kurikulum Pelatihan Diklat Dasar Kesyahbandaran di
Pelabuhan Perikanan
Alokasi Waktu (@45 menit)
No. Mata Pelatihan
Teori Praktek
I Kompetensi Umum
Regulasi dan Kebijakan tentang HAM
1 2 1
Perikanan
Permen KP No. 35/2015
Permen KP No 2 /2017
Pengantar Sertifikasi HAM Usaha
Perikanan
II Kompetensi Inti
Penerapan sertifikasi HAM dalam usaha
1 1 5
Perikanan
Sistem dan kriteria kepatuhan HAM
2 1 2
Perikanan HAM dalam usaha Perikanan
Standarisasi sertifikasi dan kriteria
3 1 2
penilaian HAM dalam usaha Perikanan
Akreditasi dan sertifikasi lembaga Penilai
4 dan lembaga pelatihan sistem HAM dalam 1 3
usaha Perikanan
Sistem pengawasan Penerapan aturan
5 2 4
HAM dalam usaha perikanan
Menyusun Laporan Verifikasi pelanggaran
6 1 3
HAM
Sanksi dan Ketentuan lainnya terhadap
7 1 4
Pelanggaran Sertifikasi HAM
9 23
Jumlah 32 JP
67
Tabel 4. Silabus Mata Pelatihan Regulasi dan Kebijakan tentang Kesyahbandaran di Pelabuhan Perikanan
68
Kompetensi Materi Alokasi Sumber
No. Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Penilaian Metode Waktu
Dasar Pelatihan T P Informasi
2 Menjelask 1. Latar belakang 1. Mampu menjelaskan
an pentingnya latar belakang
tentang terbitnya Permen KP
terbitnya
Permen
Permen KP nomor 02 tahun 2017
KP nomor
02 nomor 02 tahun 2. Mampu menjelaskan
tahun 2017 2017 dijelaskan ketentuan umum
2. Ketentuan umum dalam Permen KP
dalam Permen KP nomor 02 tahun 2017
nomor 02 tahun 3. Mampu menjelaskan
2017 dijelaskan substansi materi
3. Substansi materi dalam Permen KP
dalam Permen nomor 02 tahun 2017
KP nomor 02
tahun 2017
dijelaskan
3 Menjelask 1. Latar belakang 1. Mampu menjelaskan
an pentingnya latar belakang
Sertifikasi
Sertifikasi HAM pentingnya Sertifikasi
HAM
Usaha Usaha HAM Usaha Perikanan
Perikanan Perikanan 2. Mampu menjelaskan
djelaskan substansi materi dalam
2. Substansi materi Sertifikasi HAM Usaha
dalam Sertifikasi Perikanan
HAM Usaha
Perikanan
dijelaskan
69
Tabel 5. Silabus Mata Pelatihan Penerapan Sertifikasi HAM dalam Usaha Perikanan
70
Tabel 6. Silabus Mata Pelatihan Sistem dan Kriteria Kepatuhan HAM Perikanan HAM dalam Usaha Perikanan
71
Tabel 7. Silabus Mata Pelatihan Standarisasi Sertifikasi dan Kriteria Penilaian HAM dalam Usaha Perikanan
72
Tabel 8. Silabus Mata Pelatihan Akreditasi dan Sertifikasi Lembaga Penilai dan Lembaga Pelatihan
Sistem HAM dalam Usaha Perikanan
73
Kompetensi Alokasi Sumber
Materi
No. Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Penilaian Metode Waktu
Dasar Pelatihan Informasi
T P
3 Menjelaskan 1. Persyaratan 1. Mampu menjelaskan
Persyaratan pelatihan sistem persyaratan
dan tata cara HAM perikanan mengikuti pelatihan
Pelatihan
bagi calon peserta bagi calon peserta
sistem HAM
perikanan pelatihan pelatihan sistem
2. Tata cara HAM perikanan
pelatihan sistem 2. Mampu menjelaskan
HAM perikanan tata cara mengikuti
bagi calon peserta pelatihan bagi calon
pelatihan peserta pelatihan
sistem HAM
perikanan
74
Tabel 9. Silabus Mata Pelatihan Sanksi dan Ketentuan Lainnya terhadap Pelanggaran Sertifikasi HAM
Alokasi
Kompetensi Sumber
No. Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Penilaian Metode Waktu
Dasar Informasi
T P
1. Menjelaskan 1. Tujuan 1. Mampu menjelaskan Tes tulis & Ceramah, 0,5 2
sistem pengawasan tujuan pengawasan Interview diskusi
pengawasan penerapan aturan penerapan aturan
Penerapan
HAM dalam usaha HAM dalam usaha
aturan HAM
dalam usaha perikanan di perikanan di
perikanan di Pelabuhan Pelabuhan
Pelabuhan dijelaskan 2. Mampu menjelaskan
2. Proses proses pengawasan
pengawasan penerapan aturan
penerapan aturan HAM di pelabuhan
HAM di 3. Mampu menjelaskan
pelabuhan pengawasan
dijelaskan ketaatan kapal di
3. Pengawasan pelabuhan
ketaatan kapal di 4. Mampu menjelaskan
pelabuhan pengawasan
dijelaskan penerapan aturan
4. Pengawasan HAM dalam usaha
penerapan aturan perikanan di
HAM dalam usaha pelabuhan sebagai
perikanan di sistem
pelabuhan sebagai
sistem dijelaskan
75
Alokasi
Kompetensi Sumber
No. Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Penilaian Metode Waktu
Dasar Informasi
T P
2. Menjelaskan 1. Mekanisme 1. Mampu menjelaskan Tes tulis & Ceramah, 0,5 2
sistem pengawasan di mekanisme Interview diskusi
pengawasan laut dijelaskan pengawasan di laut
Penerapan
2. Prosedur 2. Mampu menjelaskan
aturan HAM
dalam usaha pemeriksaan prosedur
perikanan di dokumen kapal pemeriksaan
laut dijelaskan dokumen kapal
3. Prosedur 3. Mampu menjelaskan
pemeriksaan prosedur
muatan kapal pemeriksaan
dijelaskan muatan kapal
4. Prosedur 4. Mampu menjelaskan
pemeriksaan prosedur
komposisi awak pemeriksaan
kapal dijelaskan komposisi awak
5. Metode kapal dijelaskan
pengumpulan 5. Mampu menjelaskan
data dan metode
Informasi pengumpulan data
pelanggaran HAM dan informasi
dijelaskan pelanggaran HAM
76
Tabel 10. Silabus Mata Pelatihan Peraturan Perundang-Undangan tentang Keselamatan dan Keamanan
Pelayaran serta Perikanan
Alokasi
Kompetensi Sumber
No. Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Penilaian Metode Waktu
Dasar Informasi
T P
1. Menjelaskan 1. Tata cara 1. Mampu menjelaskan Laporan Tes tulis & Ceramah, 1 3
prosedur Penerimaan Tata cara Penerimaan pengaduan Interview diskusi
penyampaian laporan laporan pengaduan adanya
laporan pelanggaran
pengaduan 2. Mampu
pengaduan HAM Perikanan
adanya dijelaskan mengidentifikasi
pelanggaran 2. Kriteria laporan Kriteria laporan
HAM pengaduan pengaduan
Perikanan masyarakat masyarakat
diidentifikasi 3. Mampu
3. Laporan mengidentifikasi
pengaduan terjadinya
berdasarkan hasil pelanggaran HAM
pemeriksaan berdasarkan temuan
pengawas hasil pemeriksaan
perikanan - Identifikasi
dikumpulkan pelanggaran HAM
berdasarkan hasil
pemeriksaan
- Ciri-ciri pelanggaran
HAM berdasarkan
hasil pemeriksaan
- Pengambilan
keputusan sebagai
tindak lanjut hasil
pemeriksaan
77
Alokasi
Kompetensi Sumber
No. Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Penilaian Metode Waktu
Dasar Informasi
T P
2. Menyusun 1. Tata cara 1. Mampu menjelaskan Tata Cara Tes tulis & Ceramah,
Penerbitan Surat Tata cara Penerbitan
Perintah Surat Perintah
Pemeriksaan Pemeriksaan
dijelaskan 2. Mampu
2. Pelanggaran HAM mengidentifikasi
berdasarkan terjadinya
pengaduan pelanggaran HAM
laporan diidentifikasi berdasarkan temuan pengaduan Interview diskusi
pengaduan 3. Indikasi hasil pemeriksaan adanya
adanya pelanggaran HAM 3. Mampu pelanggaran
pelanggaran ditentukan mengidentifikasi
HAM
HAM 4. Draft Laporan Indikasi pelanggaran
Verifikasi HAM
pelanggaran HAM 4. Mampu menyusun
disusun draft Laporan
berdasarkan Verifikasi
analisis teknis dan pelanggaran HAM
yuridis terhadap berdasarkan analisis
dugaan teknis dan yuridis
pelanggaran HAM terhadap dugaan
pelanggaran HAM
78
Tabel 11. Silabus Mata Pelatihan Sanksi dan Ketentuan Lainnya terhadap Pelanggaran Sertifikasi HAM
Alokasi
Kompetensi Materi Sumber
No. Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Penilaian Metode Waktu
Dasar Pelatihan Informasi
T P
1. Menjelaskan 1. Jenis-jenis 1. Peserta pelatihan Penanganan Tes tulis & Ceramah, 1 3
Penanganan pelanggaran mampu menjelaskan Pelanggaran Interview diskusi
Pelanggaran terhadap sertifikasi jenis-jenis Sertifikasi HAM
Sertifikasi
HAM dijelaskan pelanggaran terhadap
HAM
2. Sanksi / penanganan sertifikasi HAM
pelanggaran 2. Peserta pelatihan
terhadap sertifikasi mampu menjelaskan
HAM dalam usaha sanksi / penanganan
perikanan pelanggaran terhadap
dijelaskan sertifikasi HAM dalam
usaha perikanan
79
Tabel 12. Blangko Evaluasi Peserta Terhadap Kurikulum
NILAI
No. PERNYATAAN 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
1. Materi pelatihan sesuai
dengan kebutuhan
pekerjaan saya
2. Praktek dalam pelatihan ini
meningkatkan keterampilan
saya dalam menyelesaikan
tugas
sehari-hari
3. Materi yang dibahas dapat
menjawab keingintahuan
saya
4. Urutan materi yang
diberikan telah sesuai
kurikulum
5. Perbandingan antara teori
dan praktek adalah 30:70
6. Waktu pelatihan telah sesuai
dengan bobot materi
Keterangan: Beri tanda (√) pada kolom kriteria yang anda anggap tepat
Predikat:
Nilai rata-rata
91 – 100 : Sesuai Sekali
81 – 90 : Sesuai
71 – 80 : Cukup
61 – 70 : Kurang
51 – 60 : Kurang sekali
ttd
M. ZULFICAR MOCHTAR
Dyah Harini
80
LAMPIRAN V
DOKUMEN KELENGKAPAN SERTIFIKASI HAM PERIKANAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
NOMOR 15/PER-DJPT/2018
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI HAK ASASI
MANUSIA PADA USAHA PERIKANAN
Form 1. SOP Sertifikasi HAM Perikanan dengan Tim Penilai dari Tim HAM Perikanan
81
Form 2. SOP Sertifikasi HAM Perikanan dengan Penilai dari Lembaga Penilai
82
83
Form 3. Kertas Kerja Penilaian Kesesuaian Penerapan Sistem HAM Perikanan pada Kapal Perikanan
1. Kebijakan HAM
a) Review Dokumen Kebijakan HAM Kriteria Ketidaksesuaian
untuk memastikan pada Kebijakan Kriteria Kesesuaian
HAM: Minor Mayor
(1) Perusahaan perikanan 1. Pada Kebijakan HAM terdapat Tidak terdapat kalimat yang Tidak memiliki
membuat pernyataan akan kalimat yang menyatakan bahwa menyatakan bahwa “kami kebijakan HAM
mematuhi peraturan “kami berkomitmen untuk berkomitmen untuk
perundang-undangan yang mematuhi peraturan perundang- mematuhi semua peraturan
berlaku. undangan yang berlaku terkait perundang-undangan yang
HAM” berlaku”
(2) Perusahaan perikanan 2. Pada Kebijakan HAM terdapat Tidak terdapat kalimat yang Tidak memiliki
menyatakan komitmen untuk kalimat yang menyatakan bahwa menyatakan bahwa “kami kebijakan HAM
menghormati HAM para pihak “kami berkomitmen untuk berkomitmen untuk
yang terkena dampak menghormati HAM para menghormati HAM para
pelanggaran HAM yang terkait pemangku kepentingan dan pemangku kepentingan dan
kegiatan usaha perikanan. berupaya untuk mencegah berupaya untuk mencegah
terjadinya pelanggaran HAM” terjadinya pelanggaran HAM”
(3) Perusahaan perikanan 3. Pada Kebijakan HAM terdapat Tidak terdapat kalimat Tidak memiliki
menyatakan menghormati hak kalimat yang menyatakan bahwa lengkap yang menyatakan kebijakan HAM
untuk kondisi kerja yang adil “kami berkomitmen agar semua bahwa “kami berkomitmen
dan layak pekerja mendapatkan kondisi agar semua pekerja
kerja yang adil dan layak antara mendapatkan kondisi kerja
lain hak untuk: remunerasi dan yang adil dan layak antara lain
waktu istirahat yang cukup dan hak untuk: remunerasi dan
layak, standar hidup layak, waktu istirahat yang cukup
termasuk akomodasi, makan dan dan layak, standar hidup
minum, mendapatkan layak, termasuk akomodasi,
pengobatan, mendapatkan
84
a) Review Dokumen Kebijakan HAM Kriteria Ketidaksesuaian
untuk memastikan pada Kebijakan Kriteria Kesesuaian
HAM: Minor Mayor
asuransi jaminan sosial, makan dan minum,
mendapatkan perlindungan dari mendapatkan pengobatan,
risiko kerja dan hak khusus mendapatkan asuransi
wanita, anak, dan penyandang jaminan sosial, mendapatkan
disabilitas” perlindungan dari risiko kerja
dan hak khusus wanita, anak,
dan penyandang disabilitas”
(4) Perusahaan perikanan Tidak terdapat kalimat yang Tidak memiliki
4. Pada Kebijakan HAM terdapat
menyatakan menerapkan menyatakan bahwa “kami kebijakan HAM
kalimat yang menyatakan bahwa
perjanjian kerja laut bagi berkomitmen untuk
“kami berkomitmen untuk
pekerja dan perjanjian kerja menerapkan perjanjian kerja
menerapkan perjanjian kerja laut
laut bagi awak kapal perikanan laut bagi pekerja dan
bagi pekerja dan perjanjian kerja
dengan standar pengupahan perjanjian kerja laut bagi awak
laut bagi awak kapal perikanan
yang layak. kapal perikanan dengan
dengan standar pengupahan yang
standar pengupahan yang
layak”
layak”
(5) Perusahaan perikanan 5. Pada Kebijakan HAM terdapat Tidak terdapat kalimat yang Tidak memiliki
menyatakan komitmen kalimat yang menyatakan bahwa menyatakan bahwa “kami kebijakan HAM
menghindari terjadinya kerja “kami berkomitmen untuk berkomitmen untuk
paksa. menghindari terjadinya kerja Menghindari terjadinya kerja
paksa. paksa.
(6) Melaksanakan uji tuntas HAM. 6. Pada Kebijakan HAM terdapat Tidak terdapat kalimat yang Tidak memiliki
kalimat yang menyatakan bahwa menyatakan bahwa “kami kebijakan HAM
“kami berkomitmen untuk berkomitmen untuk
melakukan uji tuntas HAM agar Melakukan uji tuntas HAM
tidak terlibat dalam pelanggaran agar tidak terlibat dalam
hak asasi manusia. pelanggaran hak asasi
manusia.
85
a) Review Dokumen Kebijakan HAM Kriteria Ketidaksesuaian
untuk memastikan pada Kebijakan Kriteria Kesesuaian
HAM: Minor Mayor
(7) Perusahaan perikanan 7. Pada Kebijakan HAM terdapat Tidak terdapat kalimat yang Tidak memiliki
menyatakan akan melakukan kalimat yang menyatakan bahwa menyatakan bahwa “kami kebijakan HAM
pemulihan HAM “kami berkomitmen untuk berkomitmen untuk berupaya
berupaya melakukan pemulihan melakukan pemulihan
terhadap semua dampak terhadap semua dampak
pelanggaran HAM sebagai pelanggaran hak asasi
dampak dari perusahaan. manusia sebagai dampak dari
operasional perusahaan.
(8) Perusahaan perikanan 8. Pada Kebijakan HAM terdapat Tidak terdapat kalimat yang Tidak memiliki
menyatakan akan memberikan kalimat yang menyatakan bahwa menyatakan bahwa “kami kebijakan HAM
pelatihan tentang sistem HAM “kami berkomitmen untuk berkomitmen untuk
perikanan kepada pekerja dan melakukan pelatihan HAM melakukan pelatihan HAM
awak kapal perikanan secara kepada pekerja dan awak kapal kepada pekerja dan awak
berkelanjutan. perikanan secara berkala untuk kapal perikanan secara
meningkatkan pemahaman dan berkala untuk meningkatkan
penghormatan HAM. pemahaman dan
penghormatan HAM.
(9) Kebijakan HAM ditandatangani 9. Kebijakan HAM ditandatangani Terdapat tanda tangan namun Kebijakan HAM
oleh pejabat yang memiliki oleh pimpinan tertinggi bukan oleh pimpinan tertinggi tidak ditanda
wewenang. perusahaan perikanan. perusahaan perikanan dalam tangani
kebijakan HAM
Kriteria Ketidaksesuaian
b) Sosialisasi Kebijakan HAM Kriteria Kesesuaian
Minor Mayor
(1) Review Dokumen prosedur 10. Terdapat prosedur tertulis yang
Terdapat prosedur tertulis
sosialisasi kebijakan HAM mengatur sosialisasi kebijakan
yang mengatur sosialisasi
untuk memastikan kebijakan HAM kepada pemangku
kebijakan HAM kepada
HAM telah disosialisasikan kepentingan yang antara lain
pekerja atau awak kapal atau
kepada pekerja, awak kapal,
86
Kriteria Ketidaksesuaian
b) Sosialisasi Kebijakan HAM Kriteria Kesesuaian
Minor Mayor
pemasok dan masyarakat pekerja, awak kapal, pemasok pemasok atau masyarakat
sekitar dan masyarakat sekitar. sekitar.
(2) Review Dokumen daftar hadir 11. Terdapat daftar hadir sosialisasi Tidak terdapat daftar hadir -
sosialisasi dan pelatihan dan pelatihan kebijakan HAM sosialisasi dan pelatihan
kebijakan HAM untuk kepada pekerja, pekerja laut, kebijakan HAM.
memastikan kebijakan HAM pemasok dan pihak-pihak
telah disosialisasikan kepada terkait lainnya.
pekerja, awak kapal, pemasok
dan pihak-pihak terkait
lainnya.
(3) Wawancara pekerja, awak 12. Daftar hadir sosialisasi Daftar hadir sosialisasi -
kapal, pemasok atau kebijakan HAM sesuai dengan kebijakan HAM tidak sesuai
masyarakat sekitar untuk aktual peserta yang menghadiri hasil wawancara.
memastikan validitas daftar sosialiasi.
hadir sosialisasi kebijakan
HAM.
(4) Pengamatan untuk 13. Kebijakan HAM ditemukan Kebijakan HAM tidak -
memastikan Usaha Perikanan dilokasi strategis di area kantor. ditemukan di semua lokasi
telah meletakkan kebijakan strategis ruang kantor
HAM pada lokasi yang dapat
diakses oleh pekerja, awak
kapal, pemasok dan
masyarakat.
Kriteria Ketidaksesuaian
c) Koordinator HAM Kriteria Kesesuaian
Minor Mayor
(1) Review Dokumen untuk 14. Tersedia surat penunjukan dan Tidak terdapat surat
memastikan terdapat surat penetapan koordinator HAM penunjukan dan penetapan -
koordinator HAM.
87
Kriteria Ketidaksesuaian
c) Koordinator HAM Kriteria Kesesuaian
Minor Mayor
penunjukan dan penetapan
Koordinator HAM
(2) Review Dokumen untuk 15. Tersedia dokumen tugas dan Tidak tersedia dokumen tugas -
memastikan terdapat tugas dan tanggungjawab koordinator HAM dan tanggungjawab
tanggungjawab Koordinator yang lengkap koordinator HAM.
HAM yang mencakup
koordinasi pelaksanaan sistem
HAM.
(3) Wawancara untuk memastikan 16. Koordinator HAM telah: Koordinator HAM tidak
Koordinator HAM telah a. Menerima surat penunjukan menerima surat penunjukan
menerima surat penunjukan dan penetapan dan/atau surat penetapan
dan penetapan dan memahami sertatugas dan -
b. Memahami tugas dan
tugas serta tanggungjawabnya tanggungjawabnya.
tanggungjawabnya
dalam pelaksanaan sistem
HAM.
2. Uji Tuntas HAM
88
a) Identifikasi dan penilaian Kriteria Ketidaksesuaian
Kriteria Kesesuaian
dampak Minor Mayor
(3) Wawancara pekerja, awak 19. Jenis-jenis pelanggaran HAM Berdasarkan hasil wawancara
kapal, pengawas pelabuhan, hasil identifikasi telah ditemukan bahwa jenis-jenis
asosiasi perikanan, dan mencakup keseluruhan pelanggaran HAM hasil
masyarakat sekitar, tentang pelanggaran HAM yang terjadi. identifikasi belum mencakup -
pelanggaran HAM yang sering keseluruhan
terjadi pelanggaran HAM yang terjadi.
(4) Pengamatan untuk 20. Semua area yang mempunyai Terdapat area yang
memastikan apakah dampak signifikan terhadap mempunyai dampak signifikan
identifikasi dan penilaian pelanggaran HAM sudah terhadap pelanggaran HAM
-
dampak HAM telah mencakup diidentifikasi. yang belum diidentifikasi
semua area yang sering terjadi
pelanggaran HAM.
b) Integrasi dan tindak lanjut
temuan
(1) Review dokumen untuk 21. Terdapat prosedur tertulis Terdapat prosedur tertulis Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur integrasi hasil temuan integrasi hasil temuan prosedur
integrasi hasil temuan HAM identifikasi pelanggaran HAM identifikasi pelanggaran HAM tertulis
secara lengkap namun tidak lengkap integrasi hasil
temuan HAM
(2) Review dokumen untuk 22. Terdapat dokumentasi prosedur Tidak terdapat dokumentasi -
memastikan terdapat integrasi hasil temuan prosedur integrasi hasil
dokumentasi prosedur integrasi identifikasi HAM secara lengkap identifikasi temuan
hasil temuan identifikasi pelanggaran HAM.
pelanggaran HAM.
89
c) Pengukuran efektivitas tindak Kriteria Ketidaksesuaian
Kriteria Kesesuaian
lanjut Minor Mayor
tertulis pengukuran efektivitas tindaklanjut pelanggaran HAM tindaklanjut pelanggaran HAM tertulis
tindaklanjut pelanggaran HAM secara lengkap namun tidak lengkap pengukuran
efektivitas
tindaklanjut
pelanggaran
HAM
(2) Review Dokumen untuk 24. Terdapat dokumentasi prosedur Tidak terdapat dokumentasi -
memastikan terdapat prosedur pengukuran efektivitas prosedur pengukuran
pengukuran efektivitas tindaklanjut pelanggaran HAM efektivitas tindaklanjut
tindaklanjut pelanggaran HAM. secara lengkap pelanggaran HAM
Kriteria Ketidaksesuaian
d) Komunikasi Kriteria Kesesuaian
Minor Mayor
(1) Review dokumen untuk 25. Terdapat prosedur tertulis Terdapat prosedur tertulis Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur komunikasi hasil identifikasi, komunikasi hasil identifikasi, prosedur
tertulis komunikasi hasil integrasi dan pengukuran integrasi dan pengukuran tertulis
identifikasi, integrasi dan tindaklanjut pelanggaran HAM tindaklanjut pelanggaran HAM komunikasi
pengukuran tindaklanjut secara lengkap namun tidak lengkap hasil
pelanggaran HAM. identifikasi,
integrasi dan
pengukuran
tindaklanjut
pelanggaran
HAM
(2) Review Dokumen untuk 26. Terdapat dokumentasi prosedur Tidak terdapat dokumentasi -
memastikan terdapat prosedur komunikasi hasil identifikasi, prosedur komunikasi hasil
komunikasi hasil identifikasi, integrasi dan pengukuran identifikasi, integrasi dan
integrasi dan pengukuran tindaklanjut pelanggaran HAM pengukuran tindaklanjut
tindaklanjut pelanggaran HAM secara lengkap pelanggaran HAM.
90
Kriteria Ketidaksesuaian
d) Komunikasi Kriteria Kesesuaian
Minor Mayor
(3) Wawancara pihak yang menjadi 27. Hasil identifikasi, integrasi dan Hasil identifikasi, integrasi
korban pelanggaran HAM pengukuran tindak lanjut dan pengukuran tindak lanjut
untuk memastikan Perusahaan pelanggaran HAM pelanggaran HAM tidak
mengkomunikasikan hasil dikomunikasikan kepada korban dikomunikasikan kepada -
identifikasi, integrasi dan korban
pengukuran tindaklanjut
pelanggaran HAM.
3. Pemulihan HAM
91
a) Prosedur pengaduan dan Kriteria Ketidaksesuaian
Kriteria Kesesuaian
pemulihan HAM Minor Mayor
pemulihan pelanggaran HAM telah sesuai dengan prosedur dengan prosedur pemulihan asasi korban
telah sesuai dengan prosedur pemulihan pelanggaran HAM pelanggaran HAM pelanggaran
HAM tidak
sesuai dengan
prosedur
pemulihan
pelanggaran
HAM; atau
pemulihan hak
asasi korban
pelanggaran
HAM tidak
dilaksanakan.
92
1. Prosedur Kesehatan dan Kriteria Ketidaksesuaian
Kriteria Kesesuaian
Keselamatan Kerja Minor Mayor
b) Review Dokumen untuk 32. Terdapat prosedur pemeriksaan Tidak terdapat
memastikan terdapat Usaha kesehatan kepada pekerja laut prosedur
Perikanan memiliki prosedur dan/atau pekerja secara berkala - pemeriksaan
pemeriksaan kesehatan pekerja kesehatan
laut dan/atau pekerja secara kepada pekerja
berkala. laut dan/atau
pekerja
c) Review Dokumen untuk 33. Terdapat dokumen kerjasama Tidak terdapat dokumen
memastikan terdapat Usaha antara perusahaan dan rumah kerjasama antara perusahaan
Perikanan telah menunjuk rumah sakit yang ditunjuk dan rumah sakit yang
sakit yang memenuhi syarat yang ditunjuk -
ditetapkan Usaha Perikanan atau
rumah sakit lain yang memenuhi
syarat dalam keadaan darurat.
d) Review Dokumen untuk 34. Terdapat Petugas yang memiliki Tidak terdapat petugas yang -
memastikan terdapat pekerja laut Sertifikat Pertolongan Pertama yang memiliki Sertifikat
dan/atau pekerja yang memiliki Pada Kecelakaan Kerja Pertolongan Pertama Pada
sertifikasi dan kemampuan Kecelakaan Kerja
sebagai petugas pertolongan
pertama pada kecelakaan kerja
yang dapat memberikan instruksi
penggunaan peralatan dan obat-
obat kesehatan.
e) Wawancara dengan pekerja laut 35. Terdapat Petugas yang memiliki Tidak terdapat Petugas yang
dan Usaha Perikanan untuk kemampuan untuk menangani memiliki kemampuan untuk
memastikan terdapat Petugas Pertolongan Pertama Pada menangani Pertolongan
-
yang memiliki kemampuan untuk Kecelakaan Kerja Pertama Pada Kecelakaan
menangani Pertolongan Pertama Kerja
Pada Kecelakaan Kerja.
93
1. Prosedur Kesehatan dan Kriteria Ketidaksesuaian
Kriteria Kesesuaian
Keselamatan Kerja Minor Mayor
f) Wawancara dengan pengelola 36. Terdapat Kerjasama dengan Tidak terdapat Kerjasama
rumah sakit untuk memastikan pengelola rumah sakit dengan pengelola rumah sakit
terdapat Kerjasama dengan
pengelola rumah sakit.
g) Pengamatan ke rumah sakit 37. Terdapat kesesuaian antara Terdapat ketidaksesuaian
untuk memastikan pemenuhan fasilitas kesehatan yang antara fasilitas kesehatan
persyaratan yang telah di ditetapkan oleh perusahaan yang ditetapkan oleh
-
tetapkan berkaitan dengan perikanan dengan aktual yang perusahaan perikanan dengan
standar fasilitas dan pelayanan. dimiliki oleh rumah sakit aktual yang dimiliki oleh
rumah sakit.
2. Prosedur tentang Identifikasi Kriteria Ketidaksesuaian
Bahaya, Penilaian Resiko dan Kriteria Kesesuaian
Pengendalian Resiko Minor Mayor
a) Review Dokumen untuk 38. Terdapat prosedur mengenai Terdapat prosedur mengenai Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur identifikasi bahaya, penilaian identifikasi bahaya namun prosedur
mengenai identifikasi bahaya, resiko dan pengendalian resiko tidak dilakukan penilaian mengenai
penilaian resiko dan pengendalian K3 resiko dan/atau pengendalian identifikasi
resiko K3. resiko K3 bahaya,
penilaian resiko
dan
pengendalian
resiko K3
b) Review Dokumen untuk 39. Terdapat dokumentasi Terdapat dokumentasi -
memastikan terdapat sosialisasi sosialisasi prosedur mengenai sosialisasi prosedur mengenai
prosedur identifikasi bahaya, identifikasi bahaya, penilaian identifikasi bahaya, penilaian
penilaian resiko dan pengendalian resiko dan pengendalian resiko resiko dan pengendalian
resiko K3. K3 kepada semua pekerja laut resiko K3 kepada sebagian
dan pekerja pekerja laut dan pekerja
94
2. Prosedur tentang Identifikasi Kriteria Ketidaksesuaian
Bahaya, Penilaian Resiko dan Kriteria Kesesuaian
Pengendalian Resiko Minor Mayor
c) Wawancara terhadap petugas K3, 40. Petugas K3, pekerja laut dan Terdapat petugas K3 atau -
pekerja laut dan pekerja terkait pekerja memahami prosedur pekerja laut atau pekerja yang
pemaHAMan prosedur identifikasi identifikasi bahaya, penilaian tidak memahami prosedur
bahaya, penilaian resiko dan resiko dan pengendalian resiko identifikasi bahaya, penilaian
pengendalian resiko K3. K3 resiko dan pengendalian
resiko K3
d) Pengamatan untuk memastikan 41. Seluruh hasil identifikasi Terdapat hasil identifikasi -
terdapat tindak lanjut dari hasil bahaya, penilaian resiko dan bahaya, penilaian resiko dan
identifikasi bahaya, penilaian pengendalian resiko K3 pengendalian resiko K3 yang
resiko dan pengendalian resiko K3 ditindaklanjuti. tidak ditindaklanjuti
Kriteria Ketidaksesuaian
3. Prosedur tentang Akomodasi Kriteria Kesesuaian
Minor Mayor
a) Review Dokumen untuk 42. SOP akomodasi mencakup SOP tidak mencakup Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur kriteria berikut: keseluruhan kriteria berikut: SOP tentang
persediaan akomodasi makanan a. Terdapat akomodasi makanan a. Terdapat akomodasi akomodasi
dan minuman dengan kualitas dan minuman. makanan dan minuman. untuk
dan kuantitas yang cukup selama memastikan
b. Makanan dan Minuman b. Makanan dan Minuman
operasi penangkapan ikan tersedianya
memenuhi unsur kualitas dan memenuhi unsur kualitas
dan/atau pengolahan ikan dan akomodasi
kuantitas yang cukup selama dan kuantitas yang cukup
pekerja laut dan/atau pekerja yang cukup
operasi penangkapan ikan selama operasi
tidak dikenakan biaya untuk itu). kepada Awak
dan/atau pengolahan ikan penangkapan ikan Kapal
dan pekerja laut. dan/atau pengolahan ikan Perikanan
c. Pekerja tidak dikenakan biaya dan pekerja laut. selama operasi
untuk itu. c. Pekerja tidak dikenakan penangkapan
biaya untuk itu. ikan
b) Wawancara dengan pekerja 43. Sesuai antara Prosedur dan Terdapat ketidak sesuaian -
laut/pekerja dan Usaha pelaksanaan penyediaan antara prosedur dan
Perikanan untuk memastikan pelaksanaan penyediaan
95
Kriteria Ketidaksesuaian
3. Prosedur tentang Akomodasi Kriteria Kesesuaian
Minor Mayor
kesesuaian penyediaan akomodasi makanan dan akomodasi makanan dan
akomodasi dengan persyaratan minuman. minuman
diprosedur.
c) Pengamatan untuk memastikan 44. Sesuai antara Prosedur dan Terdapat ketidaksesuaian -
bahwa makanan dan minuman pelaksanaan penyediaan antara prosedur dan
yang disediakan telah memenuhi akomodasi makanan dan pelaksanaan penyediaan
kriteria yang tertulis dalam minuman. akomodasi makanan dan
prosedur yaitu standar nilai minuman
nutrisi dan higienis.
96
4. Prosedur tentang Peralatan dan Kriteria Ketidaksesuaian
Kriteria Kesesuaian
Perlengkapan Keselamatan Kerja Minor Mayor
b) Review Dokumen untuk 46. Terdapat prosedur permintaan, Prosedur tidak mencakup Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur penerimaan, pengeluaran dan keseluruhan proses prosedur
permintaan, penerimaan, ketersediaan alat keselamatan permintaan, penerimaan, permintaan,
pengeluaran dan ketersediaan kerja. pengeluaran, dan penerimaan,
alat keselamatan kerja. ketersediaan alat keselamatan pengeluaran
kerja. dan
ketersediaan
alat
keselamatan
kerja.
c) Review Dokumen untuk 47. Terdapat Prosedur yang Terdapat Prosedur yang Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur mengatur penggunaan peralatan mengatur penggunaan prosedur yang
peralatan dan perlengkapan dan perlengkapan keselamatan peralatan dan perlengkapan mengatur
keselamatan kerja bagi setiap kerja bagi setiap orang lain yang keselamatan kerja bagi setiap penggunaan
orang lain yang memasuki tempat memasuki tempat kerja tersebut orang lain yang memasuki peralatan dan
kerja tersebut dan petunjuk- dan petunjuk-petunjuk tempat kerja tersebut, namun perlengkapan
petunjuk keselamatan kerja. keselamatan kerja. tidak disertai petunjuk- keselamatan
petunjuk keselamatan kerja kerja bagi
setiap orang
lain yang
memasuki
tempat kerja
tersebut dan
petunjuk-
petunjuk
keselamatan
kerja.
d) Review Dokumen untuk 48. Terdapat prosedur yang Prosedur yang mengatur Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur mengatur standar peralatan standar peralatan prosedur yang
yang mengatur standar peralatan keselamatan kerja secara benar. keselamatan kerja tidak mengatur
keselamatan kerja secara benar. memadai. standar
97
4. Prosedur tentang Peralatan dan Kriteria Ketidaksesuaian
Kriteria Kesesuaian
Perlengkapan Keselamatan Kerja Minor Mayor
peralatan
keselamatan
kerja secara
benar.
e) Review Dokumen untuk 49. Terdapat daftar hadir sosialisasi Tidak terdapat daftar hadir -
memastikan terdapat sosialisasi tentang aturan perlengkapan K3 sosialisasi tentang aturan
tentang aturan perlengkapan K3 yang ditandatangi oleh seluruh perlengkapan K3 yang
kepada pekerja laut dan pekerja. pekerja laut dan pekerja. ditandatangi oleh sebagian
pekerja laut dan pekerja.
f) Review Dokumen untuk 50. Terdapat prosedur Tidak terdapat prosedur -
memastikan terdapat prosedur penganggaran perlengkapan K3 penganggaran perlengkapan
penganggaran perlengkapan K3 yang terencana K3
yang terencana.
g) Wawancara pekerja laut dan 51. Pekerja laut dan pekerja Terdapat pekerja laut atau -
pekerja serta Usaha Perikanan mendapatkan alat keselamatan pekerja yang tidak
untuk memastikan bahwa kerja sesuai dengan standar mendapatkan alat
pekerja laut dan pekerja yang ditetapkan dan diberikan keselamatan kerja tidak
mendapatkan alat keselamatan dengan cuma-cuma sesuai dengan atau sesuai
kerja sesuai dengan standar yang standar standar yang
ditetapkan dan diberikan dengan ditetapkan namun diberikan
cuma-Cuma dengan cuma-cuma
h) Pengamatan peralatan 52. Terdapat kesesuaian antara Terdapat ketidaksuaian -
keselamatan kerja untuk prosedur peralatan keselamatan antara prosedur peralatan
menentukan kesesuaian antara kerja dengan pelaksanaannya keselamatan kerja dengan
standar yang ditertulis dalam pelaksanaannya
prosedur dengan aktual yang
dipakai oleh pekerja laut atau
pekerja.
98
4. Prosedur tentang Peralatan dan Kriteria Ketidaksesuaian
Kriteria Kesesuaian
Perlengkapan Keselamatan Kerja Minor Mayor
i) Pengamatan untuk memastikan 53. Seluruh pekerja laut dan pekerja Terdapat pekerja laut atau -
apakah pekerja laut/pekerja telah menggunakan peralatan pekerja yang tidak
menggunakan peralatan keselamatan kerja yang sesuai. menggunakan peralatan
keselamatan kerja keselamatan kerja yang
sesuai.
j) Pengamatan untuk menentukan 54. Seluruh tamu telah memakai Terdapat tamu yang tidak -
apakah tamu telah menggunakan peralatan K3 sesuai prosedur memakai peralatan K3 sesuai
peralatan K3 sesuai dengan prosedur
prosedur.
Kriteria Ketidaksesuaian
5. Prosedur Rambu-Rambu K3 Kriteria Kesesuaian
Minor Mayor
a) Review Dokumen untuk 55. Terdapat prosedur rambu- Prosedur rambu-rambu K3 Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur rambu K3 yang dibuat sesuai belum seluruhnya sesuai prosedur
rambu-rambu K3. dengan hasil identifikasi resiko dengan hasil identifikasi rambu-rambu
resiko K3 yang dibuat
sesuai dengan
hasil
identifikasi
resiko
b) Wawancara untuk memastikan 56. Tersedia rambu-rambu K3 dalam Bahasa dan simbol rambu- -
rambu-rambu K3 telah tersedia bahasa dan simbol yang rambu K3 tidak dimengerti
dalam bahasa dan simbol yang dimengerti oleh seluruh pekerja oleh pekerja laut dan pekerja.
dimengerti oleh seluruh pekerja laut dan pekerja.
laut dan pekerja.
c) Review Dokumen untuk 57. Tersedia daftar hadir sosialisasi Tidak tersedia daftar hadir -
memastikan terdapat sosialisasi rambu-rambu K3 yang sosialisasi rambu-rambu K3
terkait rambu-rambu K3. ditandatangani oleh seluruh yang ditandatangani oleh
pekerja laut dan pekerja
99
Kriteria Ketidaksesuaian
5. Prosedur Rambu-Rambu K3 Kriteria Kesesuaian
Minor Mayor
seluruh pekerja laut dan
pekerja
d) Review Dokumen untuk 58. Terdapat prosedur Tidak terdapat prosedur -
memastikan terdapat prosedur penganggaran rambu-rambu K3 penganggaran rambu-rambu
penganggaran rambu-rambu K3 yang terencana K3
yang terencana.
e) Pengamatan untuk memastikan 59. Semua rambu-rambu K3 Terdapat rambu-rambu K3 -
apakah rambu-rambu K3 ditempatkan pada lokasi yang ditempatkan pada lokasi yang
ditempatkan pada lokasi yang mudah dilihat dan dibuat dalam tidak mudah dilihat dan
mudah dilihat dan dibuat dalam bahasa dan simbol yang mudah dibuat dalam bahasa dan
bahasa dan simbol yang mudah dipaHAMi dan dapat dimengerti simbol yang mudah dipaHAMi
dipaHAMi dan dapat dimengerti oleh pekerja laut. dan dapat dimengerti oleh
oleh pekerja laut. pekerja laut.
Kriteria Ketidaksesuaian
6. Prosedur Pelatihan K3 Kriteria Kesesuaian
Minor Mayor
a) Review Dokumen untuk 60. Terdapat prosedur dan daftar Tidak terdapat
memastikan pelatihan K3 hadir yang menunjukkan bahwa prosedur dan
Terdapat prosedur dan daftar
dilaksanakan secara periodik (6 Usaha Perikanan melaksanakan daftar hadir
hadir yang menunjukkan
bulan sekali) pelatihan K3 secara berkala yang
bahwa Usaha Perikanan
setiap 6 bulan sekali menunjukkan
melaksanakan pelatihan K3
bahwa Usaha
namun tidak dilaksanakan
Perikanan
setiap 6 bulan sekali
melaksanakan
pelatihan K3
b) Review Dokumen untuk 61. Terdapat daftar hadir pelatihan Terdapat daftar hadir -
memastikan pelatihan K3 kapal K3 kapal perikanan yang pelatihan K3 kapal perikanan
perikanan dan/atau kapal ditandatangani oleh syahbandar yang ditandatangani oleh
sewaan dan/atau pengelola kapal sebagai otoritas yang syahbandar sebagai otoritas
perikanan dipimpin oleh nahkoda mengawasi. yang mengawasi.
100
Kriteria Ketidaksesuaian
6. Prosedur Pelatihan K3 Kriteria Kesesuaian
Minor Mayor
yang diawasi oleh Syahbandar di
Pelabuhan Perikanan.
c) Review Dokumen untuk 62. Pelatihan K3 dilakukan oleh Pelatihan K3 dilakukan oleh -
memastikan pelatihan bagi Usaha bagian K3 yang telah memiliki bagian K3 yang tidak memiliki
Perikanan yang memiliki Unit sertifikat dari lembaga yang sertifikat dari lembaga yang
Pengolahan Ikan dan/atau diakui oleh pemerintah diakui oleh pemerintah
eksportir perikanan dilakukan
oleh pekerja yang memiliki
keahlian tentang K3
d) Review Dokumen untuk 63. Terdapat prosedur pelatihan Tidak terdapat
memastikan pelatihan tentang a. Terdapat prosedur pelatihan penggunaan alat penangkap prosedur
penggunaan alat penangkapan penggunaan alat penangkap ikan dan alat lainnya namun pelatihan
ikan dan alat lainnya yang akan ikan dan alat lainnya. pelatihan tidak penggunaan
digunakan di atas kapal bagi didokumentasikan dengan alat penangkap
b. Pelatihan didokumentasikan
Usaha Perikanan yang memiliki lengkap ikan dan
dengan lengkap
kapal perikanan dan/atau lainnya.
menyewa dan/atau mengelola
Kapal;
e) Review Dokumen untuk 64. Terdapat Prosedur dan daftar Tidak terdapat prosedur dan -
memastikan terdapat daftar hadir hadir Pengenalan tempat kerja daftar hadir Pengenalan
Pengenalan tempat kerja (induction training) kepada calon tempat kerja (induction
(induction training) kepada calon pekerja laut dan pekerja baru training) kepada calon pekerja
pekerja laut dan pekerja baru dan dan tamu laut dan pekerja baru
tamu
f) Review Dokumen tenaga pelatih 65. Terdapat tenaga pelatih K3 yang Terdapat tenaga pelatih K3 -
K3 yang mempunyai sertifikat memiliki sertifikat sesuai dengan namun tidak memiliki
sesuai dengan persyaratan/regulasi sertifikat sesuai dengan
persyaratan/regulasi persyaratan/regulasi
g) Review Dokumen materi 66. Tersedia materi pengenalan Tidak tersedia materi -
pengenalan tempat kerja dan tempat kerja yang dibuat telah pengenalan tempat kerja yang
101
Kriteria Ketidaksesuaian
6. Prosedur Pelatihan K3 Kriteria Kesesuaian
Minor Mayor
memastikan bahwa materi yang memasukkan faktor-faktor dibuat dengan memasukkan
dibuat sudah memasukkan resiko di setiap area kerja faktor-faktor resiko di setiap
faktor-faktor resiko disetiap area area kerja
kerja
h) Wawancara pekerja laut, pekerja 67. Semua pekerja laut, pekerja dan Terdapat pekerja laut, pekerja -
dan tamu untuk memastikan tamu telah mendapatkan dan tamu yang belum
bahwa mereka telah pengenalan tentang resiko mendapatkan pengenalan
mendapatkan pengenalan tentang tempat kerja. tentang resiko tempat kerja.
resiko tempat kerja.
Kriteria Ketidaksesuaian
7. Prosedur Inspeksi K3 Kriteria Kesesuaian
Minor Mayor
a) Review Dokumen Prosedur 68. Terdapat prosedur inspeksi yang Terdapat prosedur inspeksi Tidak terdapat
inspeksi yang mengatur: mengatur pelaksanaan inspeksi namun belum mengatur prosedur
1) Pelaksanaan Inspeksi secara secara periodik selama 6 bulan pelaksanaan inspeksi secara inspeksi yang
periodik selama 6 bulan sekali sekali dan petugas yang periodik selama 6 bulan mengatur
melakukan inspeksi adalah dan/atau inspeksi tidak pelaksanaan
2) Petugas yang melakukukan
syahbandar. dilakukan oleh syahbandar. inspeksi secara
inspeksi adalah syahbandar
periodik selama
6 bulan sekali.
b) Review Dokumen untuk 69. Terdapat jadwal inspeksi secara Tidak terdapat jadwal inspeksi -
memastikan jadwal inspeksi periodik secara periodik
dilaksanakan secara periodik.
c) Review Dokumen untuk 70. Terdapat dokumen catatan hasil Terdapat dokumen catatan -
memastikan terdapat catatan inspeksi dan ditandatangi oleh hasil inspeksi namun tidak
hasil inspeksi K3 yang syahbandar dan bagian K3 ditandatangi oleh syahbandar
ditandatangani oleh syahbandar perusahaan perikanan dan bagian K3 perusahaan
dan bagian K3. perikanan
102
Kriteria Ketidaksesuaian
7. Prosedur Inspeksi K3 Kriteria Kesesuaian
Minor Mayor
d) Wawancara dengan syahbandar, 71. Dokumentasi inspeksi K3 sesuai Terdapat ketidaksesuaian -
awak kapal dan bagian K3 terkait dengan aktual pelaksanaan dokumentasi inspeksi K3
dengan dokumentasi dan dengan aktual pelaksanaan
pelaksanaan inspeksi
103
8. Prosedur Pertolongan Pertama Kriteria Ketidaksesuaian
Kriteria Kesesuaian
Pada Kecelakaan Kerja Minor Mayor
Pertolongan Pertama Pada pertama sesuai
Kecelakaan Kerja. dengan regulasi
e) Wawancara dengan pekerja laut 76. Terdapat kesesuaian antara Pelaksanaan pertolongan -
dan pekerja untuk memastikan prosedur Pertolongan pertama pertama pada kecelakaan
setiap terjadi kecelakaan kerja, pada kecelakaan dan tidak sesuai prosedur
korban mendapatkan pertolongan pelaksanaannya
sesuai dengan prosedur.
f) Pengamatan ketersediaan dan 77. a. Obat-obatan tidak tersedia -
penempatan obat-obatan. a. Obat-obatan tersedia di semua tempat yang
ditempat-tempat yang berpotensi terjadi
berpotensi terjadi kecelakaan kecelakaan kerja.
kerja. b. Ketersediaan penempatan
b. Ketersediaan penempatan obat-obatan tidak
obat-obatan disosialisasikan disosialisasikan kepada
kepada karyawan karyawan
104
9. Prosedur tentang Pencatatan dan Kriteria Ketidaksesuaian
Kriteria Kesesuaian
Pelaporan Kecelakaan Kerja Minor Mayor
80. Papan informasi belum -
a. Terdapat papan informasi mencakup hal berikut:
tentang angka kejadian a. Angka kejadian kecelakaan
c) Pengamatan untuk memastikan kecelakaan kerja. kerja
terdapat papan informasi tentang b. Informasi yang ditampilkan b. Informasi yang ditampilkan
jumlah kecelakaan kerja selalu di perbaharui. selalu di perbaharui.
c. Papan informasi
tersosialisasikan kepada
semua pekerja laut dan
pekerja
10. Tim Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
a) Review Dokumen untuk 81. a. Tidak terdapat struktur -
memastikan terdapat struktur a. Terdapat struktur organisasi organisasi K3
organisasi tim Keselamatan dan K3 b. Struktur organisasi K3
Kesehatan Kerja tidak tersosialisasikan
b. Struktur organisasi K3
tersosialisasikan kepada kepada pekerja laut dan
pekerja laut dan pekerja pekerja
105
11. Prosedur Menghadapi Keadaan Kriteria Ketidaksesuaian
Gawat Darurat pada Kecelakaan Kriteria Kesesuaian
Kerja dan Bencana Industri Minor Mayor
a) Review Dokumen untuk 84. Terdapat prosedur keadaan Terdapat prosedur keadaan Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur gawat darurat pada kecelakaan gawat darurat pada prosedur
upaya menghadapi keadaan kerja dan bencana industri yang kecelakaan kerja dan bencana keadaan gawat
gawat darurat pada kecelakaan sesuai dengan peraturan. industri namun tidak sesuai darurat pada
kerja dan bencana industry. dengan peraturan. kecelakaan
kerja dan
bencana
industri.
b) Review Dokumen untuk 85. Terdapat daftar hadir sosialisasi Tidak terdapat daftar hadir -
memastikan terdapat sosialisasi prosedur menghadapi keadaan sosialisasi prosedur
prosedur menghadapi keadaan gawat darurat kecelakaan kerja menghadapi keadaan gawat
gawat darurat kecelakaan kerja dan bencana kepada semua darurat kecelakaan kerja dan
dan bencana. pemangku kepentingan. bencana namun hanya
sebagian pemangku
kepentingan.
c) Wawancara pekerja laut dan 86. Pekerja Laut dan pekerja Terdapat pekerja laut dan -
pekerja untuk memastikan memahami prosedur pekerja yang tidak memahami
pemaHAMan menghadapi menghadapi keadaan gawat prosedur menghadapi
keadaan gawat darurat pada darurat pada kecelakaan kerja keadaan gawat darurat pada
kecelakaan kerja dan bencana dan bencana industri kecelakaan kerja dan
industri. bencana industri
d) Pengamatan untuk memastikan 87. Terdapat layout jalur evakuasi Tidak terdapat layout jalur -
jalur evakuasi apabila terjadi apabila terjadi bencana evakuasi apabila terjadi
bencana. bencana
e) Pengamatan titik kumpul aman 88. Terdapat layout titik kumpul Tidak terdapat layout titik -
apabila terjadi bencana. evakuasi apabila terjadi kumpul evakuasi apabila
bencana. terjadi bencana.
106
C. SISTEM PEREKRUTAN PEKERJA LAUT DAN PEKERJA
107
1. Prosedur Rekrutmen Pekerja Kriteria Ketidaksesuaian
Laut bagi Usaha Perikanan yang
Memiliki Kapal Perikanan Kriteria Kesesuaian
dan/atau Menyewa dan/atau Minor Mayor
Mengelola Kapal
dan dalam
format serta
bahasa yang
mudah
dimengerti serta
harus
ditandatangani
semua pihak.
b. Disaksikan
oleh serikat
pekerja yang
sah dan diakui.
d) Review Dokumen prosedur 92. Terdapat prosedur/peraturan Tidak terdapat -
rekrutmen yang menyatakan yang menyatakan bahwa proses prosedur/peraturan yang
tidak boleh menggunakan perekrutan tidak diperbolehkan menyatakan bahwa proses
tenaga kerja alih daya. menggunakan tenaga alih daya perekrutan tidak
dan bertentangan dengan diperbolehkan menggunakan
regulasi. tenaga alih daya.
e) Review Dokumen untuk 93. Terdapat peraturan yang -
Tidak terdapat peraturan yang
memastikan terdapat peraturan menyatakan bahwa seluruh
menyatakan bahwa seluruh
perusahaan yang menyatakan tenaga kerja mempunyai
tenaga kerja mempunyai
bahwa seluruh tenaga kerja kebebasan untuk menjadi
kebebasan untuk menjadi
mempunyai kebebasan untuk anggota serikat pekerja pelaut
anggota serikat pekerja pelaut
menjadi anggota serikat pekerja perikanan yang sah dan diakui.
perikanan yang sah dan
pelaut perikanan yang sah dan
diakui.
diakui.
f) Review Dokumen untuk 94. Terdapat prosedur Perjanjian Tidak terdapat prosedur -
memastikan terdapat prosedur kerja laut bagi pekerja laut Perjanjian kerja laut bagi
108
1. Prosedur Rekrutmen Pekerja Kriteria Ketidaksesuaian
Laut bagi Usaha Perikanan yang
Memiliki Kapal Perikanan Kriteria Kesesuaian
dan/atau Menyewa dan/atau Minor Mayor
Mengelola Kapal
Perjanjian kerja laut bagi pekerja disimpan oleh Usaha Perikanan pekerja laut disimpan oleh
laut disimpan oleh Usaha dan salinannya dipegang oleh Usaha Perikanan dan
Perikanan dan salinannya masing-masing awak kapal salinannya dipegang oleh
dipegang oleh masing-masing perikanan. masing-masing awak kapal
awak kapal perikanan. perikanan.
g) Review Dokumen untuk 95. Terdapat prosedur penyalur Tidak terdapat prosedur -
memastikan terdapat prosedur pekerja laut perikanan penyalur pekerja laut
penyalur pekerja laut perikanan Perusahaan Keagenan Awak perikanan Perusahaan
Perusahaan Keagenan Awak Kapal Perikanan harus terdaftar Keagenan Awak Kapal
Kapal Perikanan harus terdaftar secara resmi di kementerian Perikanan harus terdaftar
secara resmi di kementerian kelautan dan perikanan sebagai secara resmi di kementerian
kelautan dan perikanan sebagai penyalur awak kapal perikanan; kelautan dan perikanan
penyalur awak kapal perikanan. sebagai penyalur awak kapal
perikanan;
h) Wawancara Pekerja laut dan 96. Pelaksanaan perekrutan sesuai Pelaksanaan perekrutan tidak -
pekerja untuk memastikan dengan prosedur rekrutmen sesuai dengan prosedur
bahwa prosedur perekrutan pekerja laut rekrutmen pekerja laut
sesuai dengan prosedur
rekrutmen pekerja laut.
109
2. Prosedur Persyaratan bagi Kriteria Ketidaksesuaian
Pekerja Laut bagi Usaha
Perikanan yang Memiliki Kapal Kriteria Kesesuaian
Perikanan dan/atau Menyewa Minor Mayor
dan/atau Mengelola Kapal
a) Dokumen Review untuk 97. Terdapat prosedur yang - Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur mengatur bahwa pekerja laut prosedur yang
yang mengisyaratkan pekerja harus mempunyai sertifikasi mengatur
Laut harus mempunyai kompetensi pelayaran, bahwa pekerja
sertifikasi kompetensi pelayaran, kompetensi keselamatan laut laut harus
kompetensi keselamatan laut yang dikeluarkan oleh instansi mempunyai
yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan sertifikasi
yang berwenang sesuai dengan jabatan dan keahlian yang kompetensi
jabatan dan keahlian yang dibutuhkan pelayaran,
dibutuhkan. kompetensi
keselamatan
laut yang
dikeluarkan
oleh instansi
yang berwenang
sesuai dengan
jabatan dan
keahlian yang
dibutuhkan
b) Review Dokumen untuk 98. Terdapat prosedur yang Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur menetapkan usia minimum prosedur yang
yang menetapkan usia minimum bekerja yaitu 18 tahun menetapkan
-
bekerja yaitu 18 tahun. usia minimum
bekerja yaitu 18
tahun
c) Review Dokumen untuk 99. Terdapat prosedur yang Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur menyatakan bahwa persyaratan prosedur yang
yang mempersyaratkan bahwa pekerja laut harus menyatakan
110
2. Prosedur Persyaratan bagi Kriteria Ketidaksesuaian
Pekerja Laut bagi Usaha
Perikanan yang Memiliki Kapal Kriteria Kesesuaian
Perikanan dan/atau Menyewa Minor Mayor
dan/atau Mengelola Kapal
pekerja laut harus berkewarganegaraan Indonesia, bahwa
berkewarganegaraan Indonesia, atau diperbolehkan persyaratan
atau diperbolehkan berkewarganegaraan asing pekerja laut
berkewarganegaraan asing secara limitative jika sesuai harus
secara limitative jika sesuai dengan peraturan Undang- berkewarganega
dengan peraturan Undang- Undang ketenagakerjaan raan Indonesia,
Undang ketenagakerjaan tentang tata cara penggunaan atau
tentang tata cara penggunaan tenaga kerja asing dan peraturan diperbolehkan
tenaga kerja asing dan peraturan keimigrasian berkewarganega
keimigrasian. raan asing
secara
limitative jika
sesuai dengan
peraturan
Undang-
Undang
ketenagakerjaa
n tentang tata
cara
penggunaan
tenaga kerja
asing dan
peraturan
keimigrasian
d) Review Dokumen untuk 100.Terdapat prosedur yang Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur mengharuskan bahwa pekerja prosedur yang
yang mempersyaratkan bahwa laut harus mengikuti pelatihan - mengharuskan
pekerja laut sebelum bekerja sebelum bekerja diatas kapal bahwa pekerja
perikanan laut harus
111
2. Prosedur Persyaratan bagi Kriteria Ketidaksesuaian
Pekerja Laut bagi Usaha
Perikanan yang Memiliki Kapal Kriteria Kesesuaian
Perikanan dan/atau Menyewa Minor Mayor
dan/atau Mengelola Kapal
diatas kapal perikanan harus mengikuti
memperoleh pelatihan. pelatihan
sebelum bekerja
diatas kapal
perikanan
e) Review Dokumen untuk 101.Terdapat prosedur yang - Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur mengharuskan bagi setiap prosedur yang
yang mempersyaratkan bahwa pekerja laut untuk memiliki crew mengharuskan
Setiap pekerja laut harus list/buku sijil. bagi setiap
tercantum dalam crew list/buku pekerja laut
sijil. untuk memiliki
crew list/buku
sijil.
f) Wawancara dengan pekerja 102.Pelaksanaan persyaratan bagi Pelaksanaan persyaratan bagi
untuk memastikan bahwa pekerja laut telah sesuai dengan pekerja laut telah sesuai -
persyaratan bagi pekerja laut prosedur perusahaan dengan prosedur perusahaan
telah diterapkan sesuai dengan
prosedur pada perusahaan.
3. Prosedur yang Mengatur Format Kriteria Ketidaksesuaian
Perjanjian Kerja Laut bagi Usaha
Perikanan yang Memiliki Kapal Kriteria Kesesuaian
Perikanan dan/atau Menyewa Minor Mayor
dan/atau Mengelola Kapal
a) Review Dokumen untuk 103.Terdapat prosedur yang - Tidak terdapat
memastikan prosedur format mengatur format perjanjian prosedur yang
perjanjian kerja laut mengatur: Kerja Laut yang memasukkan mengatur
hal berikut: format
1) Wilayah hukum PKL
112
3. Prosedur yang Mengatur Format Kriteria Ketidaksesuaian
Perjanjian Kerja Laut bagi Usaha
Perikanan yang Memiliki Kapal Kriteria Kesesuaian
Perikanan dan/atau Menyewa Minor Mayor
dan/atau Mengelola Kapal
2) Kepastian hukum PKL a. Wilayah hukum PKL perjanjian Kerja
b. Kepastian hukum PKL Laut yang
3) Kondisi dan persyaratan kerja mencakup hal
di kapal perikanan c. Kondisi dan persyaratan kerja
berikut:
di kapal perikanan
4) Umur a. Wilayah
d. Umur
5) Standar kesehatan hukum PKL
e. Standar kesehatan
b. Kepastian
6) Kompetensi awak kapal f. Kompetensi awak kapal hukum PKL
perikanan perikanan
c. Kondisi dan
7) Sertifikat kompetensi g. Sertifikat kompetensi persyaratan
h. Otoritas kompeten kerja di
8) Otoritas kompeten
i. Dokumen awak kapal kapal
9) Dokumen awak kapal perikanan perikanan
perikanan d. Umur
j. Hak dan kewajiban
10) Hak dan kewajiban k. Jam kerja, cuti dan izin kerja e. Standar
11) Jam kerja, cuti dan izin kerja l. Jaminan pertanggungan kesehatan
m.Akomodasi, makanan dan f. Kompetensi
12) Jaminan pertanggungan
minuman awak kapal
13) Akomodasi, makanan dan perikanan
n. Pemulangan
minuman g. Sertifikat
o. Pengupahan
14) Pemulangan kompetensi
p. Standar upah sistem
h. Otoritas
15) Pengupahan pembayaran
kompeten
16) Standar upah sistem q. Penandatanganan dan masa
i. Dokumen
pembayaran berlaku
awak kapal
r. Pemutusan hubungan kerja perikanan
17) Penandatanganan dan masa
berlaku s. Force majeur
113
3. Prosedur yang Mengatur Format Kriteria Ketidaksesuaian
Perjanjian Kerja Laut bagi Usaha
Perikanan yang Memiliki Kapal Kriteria Kesesuaian
Perikanan dan/atau Menyewa Minor Mayor
dan/atau Mengelola Kapal
18) Pemutusan hubungan kerja t. Penempatan awak kapal j. Hak dan
perikanan kewajiban
19) Force majeur
u. Penyelesaian sengketa dan k. Jam kerja,
20) Penempatan awak kapal advokasi cuti dan izin
perikanan v. Materi PKL kerja
21) Penyelesaian sengketa dan w. Sanksi l. Jaminan
advokasi pertanggung
an
22) Materi PKL
m. Akomodasi,
23) Sanksi makanan
dan
minuman
n. Pemulangan
o. Pengupahan
p. Standar
upah sistem
pembayaran
q. Penandatang
anan dan
masa
berlaku
r. Pemutusan
hubungan
kerja
s. Force majeur
114
3. Prosedur yang Mengatur Format Kriteria Ketidaksesuaian
Perjanjian Kerja Laut bagi Usaha
Perikanan yang Memiliki Kapal Kriteria Kesesuaian
Perikanan dan/atau Menyewa Minor Mayor
dan/atau Mengelola Kapal
t. Penempatan
awak kapal
perikanan
u. Penyelesaian
sengketa dan
advokasi
v. Materi PKL
w. Sanksi
b) Wawancara pekerja laut telah 104.Pekerja laut memahami Terdapat pekerja laut yang
memahami perjanjian kerja laut perjanjian kerja laut yang tidak memahami perjanjian
-
yang mereka tanda tangani. mereka tanda tangani kerja laut yang mereka tanda
tangani
4. Perjanjian Kerja Laut (PKL)
a) Review Dokumen untuk 105.Seluruh dokumen perjanjian - Terdapat
memastikan terdapat kerja laut disyahkan oleh perjanjian kerja
pengesahan dokumen Perjanjian syabandar laut yang tidak
Kerja Laut oleh syahbandar. disyahkan oleh
syabandar
115
5. Prosedur yang mengatur format Kriteria Ketidaksesuaian
perjanjian kerja bagi pekerja Unit
Pengolahan Ikan (UPI) dan/atau Kriteria Kesesuaian
pengusaha yang melakukan Minor Mayor
ekspor produk perikanan
a) Review dokumen untuk 106.Terdapat prosedur yang - Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur mengatur format perjanjian bagi prosedur yang
yang mengatur format perjanjian pekerja UPI dan/atau pengusaha mengatur
bagi pekerja UPI dan/atau yang melakukan ekspor produk format
pengusaha yang melakukan perikanan yang memasukkan: perjanjian bagi
ekspor produk perikanan yang a. nama, alamat Usaha pekerja UPI
memasukkan: dan/atau
Perikanan, dan jenis usaha; pengusaha
1) nama, alamat Usaha
b. nama, jenis kelamin, umur, yang
Perikanan, dan jenis usaha; melakukan
dan alamat pekerja/buruh; ekspor produk
2) nama, jenis kelamin, umur,
c. jabatan atau jenis pekerjaan; perikanan yang
dan alamat pekerja/buruh; memasukkan:
d. tempat pekerjaan;
3) jabatan atau jenis pekerjaan; a. nama,
e. besarnya upah dan cara
4) tempat pekerjaan; alamat
pembayarannya;
5) besarnya upah dan cara Usaha
f. syarat-syarat kerja yang
pembayarannya; Perikanan,
memuat hak dan kewajiban
6) syarat-syarat kerja yang dan jenis
Usaha Perikanan dan
memuat hak dan kewajiban usaha;
pekerja/g. mulai dan jangka
Usaha Perikanan dan pekerja; b. nama, jenis
waktu berlakunya perjanjian
7) mulai dan jangka waktu kelamin,
kerja;
berlakunya perjanjian kerja; umur, dan
g. tempat dan tanggal perjanjian
alamat
kerja dibuat
116
5. Prosedur yang mengatur format Kriteria Ketidaksesuaian
perjanjian kerja bagi pekerja Unit
Pengolahan Ikan (UPI) dan/atau Kriteria Kesesuaian
pengusaha yang melakukan Minor Mayor
ekspor produk perikanan
8) tempat dan tanggal perjanjian h. tanda tangan para pihak pekerja/bur
kerja dibuat dalam perjanjian kerja. uh;
9) tanda tangan para pihak c. jabatan atau
dalam perjanjian kerja. jenis
pekerjaan;
d. tempat
pekerjaan;
e. besarnya
upah dan
cara
pembayaran
nya;
f. syarat-
syarat kerja
yang
memuat hak
dan
kewajiban
Usaha
117
5. Prosedur yang mengatur format Kriteria Ketidaksesuaian
perjanjian kerja bagi pekerja Unit
Pengolahan Ikan (UPI) dan/atau Kriteria Kesesuaian
pengusaha yang melakukan Minor Mayor
ekspor produk perikanan
Perikanan
dan
pekerja/g.
mulai dan
jangka
waktu
berlakunya
perjanjian
kerja;
g. tempat dan
tanggal
perjanjian
kerja dibuat
h. tanda
tangan para
pihak dalam
perjanjian
kerja.
118
5. Prosedur yang mengatur format Kriteria Ketidaksesuaian
perjanjian kerja bagi pekerja Unit
Pengolahan Ikan (UPI) dan/atau Kriteria Kesesuaian
pengusaha yang melakukan Minor Mayor
ekspor produk perikanan
b) Wawancara dengan pekerja UPI 107. Terdapat pernyataan dari Terdapat pernyataan dari Terdapat
untuk memastikan bahwa semua pekerja UPI bahwa sebagian pekerja UPI bahwa pernyataan dari
mereka telah memahami mereka telah memahami mereka telah memahami semua pekerja
perjanjian kerja yang mereka perjanjian kerja. perjanjian kerja. UPI bahwa
tanda tangani. mereka tidak
memahami
perjanjian
kerja.
c) Wawancara dengan pekerja UPI 108. Terdapat pernyataan Terdapat pernyataan Tidak terdapat
untuk memastikan bahwa isi kesesuaian dari semua pekerja kesesuaian dari semua pernyataan
perjanjian kerja dipenuhi oleh antara perjanjian kerja tertulis pekerja antara perjanjian ketidaksesuaia
Perusahaan. dengan realisasinya. kerja tertulis dengan n dari semua
realisasinya. pekerja antara
perjanjian kerja
tertulis dengan
realisasinya.
D. SISTEM KETENAGAKERJAAN
Kriteria Ketidaksesuaian
1. Isi Perjanjian Kerja Bersama Kriteria Kesesuaian
Minor Mayor
a) Review Dokumen untuk 109.Terdapat PKB yang Terdapat PKB namun tidak Tidak terdapat
memastikan PKB ditandatangani ditandatangani oleh perwakilan ditandatangani salah satu di PKB
para pihak (perwakilan pimpinan perusahaan, pekerja antara perwakilan pimpinan
pimpinan perusahaan, pekerja dan serikat pekerja tanpa perusahaan, pekerja dan
dan serikat pekerja) pembuat paksaan dan tekanan serikat pekerja
119
Kriteria Ketidaksesuaian
1. Isi Perjanjian Kerja Bersama Kriteria Kesesuaian
Minor Mayor
perjanjian kerja bersama tanpa
paksaan dan tekanan;
b) Review Dokumen jangka waktu 110.PKB ditentukan jangka waktu Pada PKB tidak ditentukan -
dan tanggal mulai berlakunya dan tanggal masa berlaku jangka waktu atau tanggal
perjanjian kerja bersama. masa berlaku
c) Review Dokumen perjanjian 111.PKB didaftarkan dan disahkan PKB tidak didaftarkan dan
kerja bersama didaftarkan dan oleh kementerian disahkan oleh kementerian
-
disahkan oleh kementerian ketenagakerjaan ketenagakerjaan
ketenagakerjaan
d) Review Dokumen perjanjian 112.PKB dipegang oleh masing-
PKB tidak dipegang oleh
kerja bersama dipegang oleh masing pekerja laut dan pekerja
seluruh pekerja laut dan -
masing-masing pekerja laut dan
pekerja
pekerja.
120
2. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Kriteria Ketidaksesuaian
Kriteria Kesesuaian
atau Peraturan Perusahaan Minor Mayor
lembur dan istirahat yang cukup kerja termasuk
dan teratur waktu lembur
dan istirahat
yang cukup dan
teratur
c) Review Dokumen untuk 115.PKB mengatur waktu istirahat, - PKB tidak
memastikan PKB mengatur cuti, libur resmi dan ijin mengatur
waktu istirahat, cuti, libur resmi meninggalkan pekerjaan dengan waktu istirahat
dan ijin meninggalkan pekerjaan tetap mendapat upah. atau cuti atau
dengan tetap mendapat upah. libur resmi atau
ijin
meninggalkan
pekerjaan
dengan tetap
mendapat
upah.
d) Review Dokumen untuk 116.PKB mengatur Sistem - PKB tidak
memastikan PKB mengatur pengupahan mengacu pada PKL mengatur
Sistem pengupahan mengacu yang telah disepakati dan sesuai Sistem
pada PKL yang telah disepakati dengan peraturan perundang- pengupahan
dan sesuai dengan peraturan undangan yang berlaku; mengacu pada
perundang-undangan yang PKL yang telah
berlaku; disepakati dan
sesuai dengan
peraturan
perundang-
undangan yang
berlaku
e) Review Dokumen untuk 117.PKB mengatur Jaminan - PKB tidak
memastikan PKB mengatur sosial/kesejahteraan pekerja mengatur
121
2. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Kriteria Ketidaksesuaian
Kriteria Kesesuaian
atau Peraturan Perusahaan Minor Mayor
Jaminan sosial/kesejahteraan laut dan pekerja termasuk Jaminan
pekerja laut dan pekerja perawatan dan pengobatan awak sosial/kesejaht
termasuk perawatan dan kapal perikanan, upah selama eraan pekerja
pengobatan awak kapal sakit, program BPJS, jaminan laut dan pekerja
perikanan, upah selama sakit, kecelakaan kerja, jaminan hari termasuk
program BPJS, jaminan tua, tunjangan hari raya perawatan dan
kecelakaan kerja, jaminan hari keagamaan pengobatan
tua, tunjangan hari raya awak kapal
keagamaan. perikanan,
upah selama
sakit, program
BPJS, jaminan
kecelakaan
kerja, jaminan
hari tua,
tunjangan hari
raya
keagamaan
f) Review dokumen untuk 118.Terdapat daftar hadir sosialisasi Tidak terdapat daftar hadir -
memastikan sosialisasi PKB PKB kepada semua pekerja laut sosialisasi PKB kepada
kepada pekerja laut dan pekerja dan pekerja sebagian pekerja laut dan
pekerja
g) Wawancara pekerja laut dan 119.Pekerja laut dan pekerja Pekerja laut dan pekerja tidak -
pekerja memahami isi PKB. memahami isi PKB. memahami isi PKB.
122
3. Prosedur yang Mengatur Kriteria Ketidaksesuaian
Pengawakan Kapal Perikanan
bagi Usaha Perikanan yang
Kriteria Kesesuaian
Memiliki Kapal Perikanan Minor Mayor
dan/atau Menyewa dan/atau
Mengelola Kapal
a) Review Dokumen prosedur 120.Terdapat prosedur Perusahaan - Tidak terdapat
yang mewajibkan kapal yang yang mewajibkan kapal yang prosedur
berlayar harus memiliki sijil dan berlayar harus memiliki sijil dan Perusahaan
crew list setiap operasi Crew List setiap operasi yang
penangkapan ikan dengan penangkapan ikan dengan mewajibkan
ketentuan: ketentuan: kapal yang
1) Dibuat dan disahkan oleh 1) Dibuat dan disahkan oleh berlayar harus
Syahbandar di pelabuhan Syahbandar di pelabuhan memiliki sijil
Perikanan Perikanan dan Crew List
2) ii) Sijil dan Crew List sesuai 2) Sijil dan Crew List sesuai setiap operasi
penangkapan
dengan jumlah awak kapal dengan jumlah awak kapal
ikan dengan
perikanan yang ada di kapal; perikanan yang ada di kapal;
ketentuan:
1) Dibuat dan
disahkan
oleh
Syahbandar
di pelabuhan
Perikanan
2) Sijil dan
Crew List
sesuai
dengan
jumlah awak
kapal
perikanan
yang ada di
kapal;
123
3. Prosedur yang Mengatur Kriteria Ketidaksesuaian
Pengawakan Kapal Perikanan
bagi Usaha Perikanan yang
Kriteria Kesesuaian
Memiliki Kapal Perikanan Minor Mayor
dan/atau Menyewa dan/atau
Mengelola Kapal
b) Review Dokumen untuk 121.Terdapat prosedur dan dokumen - Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur proses identifikasi kesesuaian prosedur dan
dan dokumen proses identifikasi identitas pekerja laut yang dokumen
kesesuaian identitas pekerja laut tertera pada sijil dan crewlist proses
yang tertera pada sijil dan dengan identitas pekerja laut identifikasi
crewlist dengan identitas pekerja pada kapal; kesesuaian
laut pada kapal; identitas
pekerja laut
yang tertera
pada sijil dan
crewlist dengan
identitas
pekerja laut
pada kapal;
c) Review Dokumen untuk 122.Terdapat prosedur untuk - Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur memastikan pekerja laut prosedur untuk
untuk memastikan pekerja laut memiliki dokumen awak kapal memastikan
memiliki dokumen awak kapal perikanan yang sah dan resmi pekerja laut
perikanan yang sah dan resmi memiliki
dokumen awak
kapal
perikanan yang
sah dan resmi
d) Review Dokumen untuk 123.Terdapat prosedur untuk - Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur memastikan pekerja laut yang prosedur untuk
untuk memastikan pekerja laut dipekerjakan memiliki memastikan
yang dipekerjakan memiliki pekerja laut
124
3. Prosedur yang Mengatur Kriteria Ketidaksesuaian
Pengawakan Kapal Perikanan
bagi Usaha Perikanan yang
Kriteria Kesesuaian
Memiliki Kapal Perikanan Minor Mayor
dan/atau Menyewa dan/atau
Mengelola Kapal
kompetensi layak laut, layak kompetensi layak laut, layak yang
tangkap dan layak simpan tangkap dan layak simpan dipekerjakan
memiliki
kompetensi
layak laut,
layak tangkap
dan layak
simpan
e) Review Dokumen untuk 124.Terdapat Dokumen Prosedur - Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur untuk memastikan pekerja laut Dokumen
untuk memastikan pekerja laut memiliki perjanjian kerja laut Prosedur untuk
memiliki perjanjian kerja laut memastikan
pekerja laut
memiliki
perjanjian kerja
laut
f) Wawancara dengan pekerja laut 125.Perusahaan memenuhi prosedur Terdapat beberapa -
untuk memastikan Perusahaan tentang pengawakan kapal ketidaksesuaian pengawakan
memenuhi prosedur tentang kapal dengan prosedur
pengawakan kapal
125
4. Prosedur yang Mewajibkan bagi Kriteria Ketidaksesuaian
Usaha Perikanan yang Memiliki
Kapal Perikanan dan/atau
Kriteria Kesesuaian
Menyewa dan/atau Mengelola Minor Mayor
untuk Memberikan Pelatihan
bagi Pekerja Laut
a) Review Dokumen untuk 126.Terdapat prosedur pelatihan - Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur untuk peningkatan dan/atau prosedur
pelatihan untuk peningkatan pengembangan kompetensi pelatihan untuk
dan/atau pengembangan pekerja laut sesuai dengan peningkatan
kompetensi pekerja laut sesuai bakat, minat, dan dan/atau
dengan bakat, minat, dan kemampuannya pengembangan
kemampuannya kompetensi
pekerja laut
sesuai dengan
bakat, minat,
dan
kemampuannya
b) Review Dokumen untuk 127.Terdapat prosedur pelatihan - Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur kerja bagi tenaga kerja prosedur
pelatihan kerja bagi tenaga kerja penyandang cacat yang pelatihan kerja
penyandang cacat yang dilaksanakan dengan bagi tenaga
dilaksanakan dengan memperhatikan jenis, derajat kerja
memperhatikan jenis, derajat kecacatan, dan kemampuan penyandang
kecacatan, dan kemampuan tenaga kerja penyandang cacat cacat yang
tenaga kerja penyandang cacat yang bersangkutan dilaksanakan
yang bersangkutan dengan
memperhatikan
jenis, derajat
kecacatan, dan
kemampuan
tenaga kerja
penyandang
126
4. Prosedur yang Mewajibkan bagi Kriteria Ketidaksesuaian
Usaha Perikanan yang Memiliki
Kapal Perikanan dan/atau
Kriteria Kesesuaian
Menyewa dan/atau Mengelola Minor Mayor
untuk Memberikan Pelatihan
bagi Pekerja Laut
cacat yang
bersangkutan
128.Kondisi tempat kerja bagi Kondisi tempat kerja bagi -
c) Pengamatan mengenai kondisi
penyandang disabilitas sesuai penyandang disabilitas tidak
tempat kerja bagi penyandang
dengan prosedur perusahaan sesuai dengan prosedur
disabilitas
perusahaan
127
1. Program Pengembangan Kriteria Ketidaksesuaian
Ekonomi Masyarakat Sekitar Kriteria Kesesuaian
oleh Usaha Perikanan Minor Mayor
128
1. Program Pengembangan Kriteria Ketidaksesuaian
Ekonomi Masyarakat Sekitar Kriteria Kesesuaian
oleh Usaha Perikanan Minor Mayor
h) Review Dokumen untuk 136. Terdapat dokumen program Tidak terdapat dokumen
memastikan terdapat program pengembangan ekonomi program pengembangan
pengembangan ekonomi masyarakat sekitar ekonomi masyarakat sekitar
masyarakat sekitar.
i) Wawancara untuk memastikan 137. Program pengembangan Tidak terdapat program -
program pengembangan ekonomi masyarakat sekitar pengembangan ekonomi
ekonomi masyarakat sekitar berjalan sesuai dengan rencana masyarakat sekitar berjalan
berjalan sesuai dengan rencana sesuai dengan rencana
129
2. Prosedur Penggunaan Lahan oleh Kriteria Ketidaksesuaian
Kriteria Kesesuaian
Perusahaan Minor Mayor
c) Review Dokumen untuk 140. Terdapat surat perjanjian Tidak terdapat surat -
memastikan penggunaan lahan kesepakatan penggunaan lahan perjanjian kesepakatan
oleh perusahaan sesuai dengan antara perusahaan dan penggunaan lahan antara
kesepakatan masyarakat sekitar masyarakat sekitar perusahaan. perusahaan dan masyarakat
perusahaan sekitar perusahaan.
d) Wawancara dengan masyarakat 141. Terdapat kesepakatan antara Tidak terdapat kesepakatan -
sekitar untuk memastikan masyarakat sekitar dan antara masyarakat sekitar
bahwa telah terjadi kesepakatan perusahaan terkait dengan dan perusahaan terkait
antara perusahaan dan penggunaan lahan dengan penggunaan lahan
masyarakat sekitar dalam
penggunaan lahan
F. TENAGA KEAMANAN
Kriteria Ketidaksesuaian
1. Prosedur Tenaga Keamanan Kriteria Kesesuaian
Minor Mayor
a) Review Dokumen untuk 142. Terdapat prosedur penanganan Tidak terdapat prosedur -
memastikan terdapat prosedur demonstrasi pekerja dan penanganan demonstrasi
penanganan demonstrasi masyarakat sekitar pekerja dan masyarakat
pekerja dan masyarakat sekitar sekitar
b) Review Dokumen untuk 143. Terdapat Peraturan Kode Etik - Tidak terdapat
memastikan terdapat peraturan dan SOP pengamanan Peraturan Kode
Kode Etik dan SOP pengamanan Etik dan SOP
pengamanan
c) Review Dokumen untuk 144. Terdapat kriteria secara tertulis - Tidak terdapat
memastikan terdapat tenaga keamanan diatas kapal. kriteria secara
persyaratan dan kriteria personil tertulis tenaga
130
Kriteria Ketidaksesuaian
1. Prosedur Tenaga Keamanan Kriteria Kesesuaian
Minor Mayor
keamanan di atas kapal (jika keamanan
ada) diatas kapal.
d) Review Dokumen untuk 145. Terdapat kriteria tertulis tenaga - Tidak terdapat
memastikan terdapat keamanan di lingkungan kantor kriteria secara
persyaratan dan kriteria personil perusahaan perikanan tertulis tenaga
keamanan di lingkungan kantor keamanan di
perusahaan perikanan lingkungan
kantor
perusahaan
perikanan.
e) Review Dokumen untuk 146. Terdapat program pelatihan Terdapat program pelatihan Tidak terdapat
memastikan terdapat jadwal tertulis bagi personil keamanan tertulis bagi personil program
pelatihan HAM bagi personil yang direncanakan secara keamanan namun tidak pelatihan
keamanan berkelanjutan. direncanakan secara tertulis bagi
berkelanjutan. personil
keamanan yang
direncanakan
secara
berkelanjutan.
f) Review Dokumen untuk 147. Terdapat Prosedur pemakaian Terdapat Prosedur pemakaian Tidak terdapat
memastikan terdapat prosedur senjata oleh tenaga keamanan senjata oleh tenaga keamanan Prosedur
pemakaian senjata oleh personil yang sesuai dengan peraturan namun sesuai dengan pemakaian
keamaan yang berlaku peraturan yang berlaku senjata oleh
tenaga
keamanan
g) Wawancara terhadap pekerja 148. Personil keamanan tidak Personil keamanan Personil
laut, pekerja dan masyarakat melakukan kekerasan dan melakukan kekerasan dan keamanan
untuk memastikan bahwa bertindak diluar prosedur dan bertindak diluar prosedur dan melakukan
personil keamanan tidak etika pengamanan etika pengamanan namun kekerasan dan
melakukan kekerasan dan bertindak
131
Kriteria Ketidaksesuaian
1. Prosedur Tenaga Keamanan Kriteria Kesesuaian
Minor Mayor
bertindak diluar prosedur dan Perusahaan melakukan diluar prosedur
etika pengamanan langkah-langkah pemulihan dan etika
pengamanan
dan
Perusahaan
melakukan
langkah-
langkah
pemulihan
h) Wawancara personil keamanan 149. Personil kemanan telah Terdapat personil kemanan Seluruh
untuk memastikan bahwa mendapatkan pelatihan HAM yang belum mendapatkan personil
mereka telah mendapatkan pelatihan HAM kemanan belum
pelatihan HAM mendapatkan
pelatihan HAM
i) Pengamatan atas perlengkapan 150. Pemakaian perlengkapan tenaga Terdapat beberapa Seluruh item
tenaga keamanan keamanan sesuai dengan ketidaksesuaian antara perlengkapan
prosedur perlengkapan tenaga tenaga
keamanan dengan keamanan tidak
pelaksanaannya sesuai dengan
pelaksanaanny
a
132
Form 4. Format Laporan Penilaian Sertifikasi HAM Perikanan pada Kapal
Perikanan
PT XYZ
{ Alamat }
1. DAFTAR ISI
2. DAFTAR ISTILAH
3. PENDAHULUAN
Nama Pengusaha
Perkanan/ Perusahaan
Perikanan
No.
SIUP/SIPI/SIKPI/SKP
133
Nama Pemilik
Perusahaan
Perikanan
Koordinator Pelaksana
Sistem Hak Asasi
Manusia (HAM)
Alamat Kantor
(Kantor Pusat dan
Kantor Operasional)
Nomor Telpon
(Kantor Pusat dan
Kantor Operasional)
Website
Jenis Perusahaan
Struktur Organisasi
Perusahaan
Jumlah Karyawan
134
PROSES PELAKSANAAN PENILAIAN
Deskripsi Kegiatan
Penilaian
Waktu Pelaksanaan
Penilaian
Tempat Pelaksanaan
Penilaian
Tim Penilaian
Metode Penilaian
Personil Penanggung
Jawab Perusahaan
Perikanan
6 TEMUAN KETIDAKSESUAIAN
Nomor Kriteria
Deskripsi Kriteria
Jenis
Ketidaksesuaian
Mayor
Minor
135
9. KOMITMEN TINDAKAN PERBAIKAN
136
11. REKOMENDASI
Pada bagian ini, Lembaga Penilai memberikan salah satu dari rekomendasi
berikut:
137
Form 5. Contoh Surat Permohonan Penerbitan Sertifikat HAM Perikanan
Kop Perusahaan
138
Demikian surat permohonan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
139
Form 6. Contoh Surat Penyataan
SURAT PERNYATAAN
1. Nama Pemohon :
2. NIK :
3. Alamat (sesuai dengan :
identitas)
5. Nama Perusahaan :
6. Status Perusahaan : Perorangan/Koperasi/Badan Usaha/PMA
7. Alamat Perusahaan (sesuai :
dengan Surat Ijin Usaha
Perdagangan dan Tanda
Daftar Perusahaan)
a. Nomor Telepon :
b. Nomor Faksimile :
c. Kode Pos :
d. Email :
Nama Pemohon
140
Form 7. Check List Kelengkapan Dokumen Permohonan Penerbitan Sertifikat
HAM Perikanan
Check List
No. Dokumen
Tidak Tidak
Ada* Sesuai**
Ada* Sesuai**
1 Surat Permohonan
2 Surat Pernyataan
3 Fotokopi SIUP (Surat Ijin Usaha Perikanan)
4 Fotokopi SIPI/SIKPI
5 Fotokopi Surat Kelayakan Pengolahan untuk
unit pengolahan ikan dan/atau memasarkan
produk perikanan
6 Laporan Penerapan Sistem HAM Perikanan
Fotokopi dokumen awak kapal penangkap
7 ikan dan pekerja:
a. Fotokopi perjanjian kerja bersama awak
kapal perikanan;
b. Fotokopi bukti tertulis keikutsertaan pada
serikat pekerja, bagi yang memiliki;
c. Fotokopi Perjanjian Kerja Laut atau
kontrak kerja;
d. Fotokopi asuransi dan jaminan sosial;
e. Fotokopi sertifikat kompetensi perikanan.
8 Surat Usulan Lembaga Penilai
9 Untuk pengusaha perikanan yang
mempekerjakan tenaga kerja asing:
a. Rekomendasi tenaga kerja asing di bidang
perikanan;
b. Rencana penggunaan tenaga kerja asing;
c. Visa kerja; dan
d. Izin Menggunakan Tenaga Asing (IMTA).
141
Setelah dilakukan verifikasi dokumen, proses
penilaian dapat/tidak dapat*** dilakukan.
………………………. ……………………….
Penerima Dokumen, Verifikator Dokumen,
………………………. ………………………
ttd
M. ZULFICAR MOCHTAR
Dyah Harini
142
LAMPIRAN VI
DOKUMEN KELENGKAPAN PENGAWASAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
NOMOR 15/PER-DJPT/2018
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI HAK ASASI
MANUSIA PADA USAHA PERIKANAN
143
Form 2. Daftar Pertanyaan dalam Pemeriksaan Pelanggaran HAM Perikanan:
a. terhadap Komitmen Kondisi Kerja yang Adil dan Layak di Kapal Perikanan
144
Kondisi Kerja yang Adil
No No Kapal Perikanan Ya Tidak Keterangan
dan Layak
17 Apakah tersedia alat dan prosedur keselamatan kerja (life
jacket, life raft) di kapal ?
18 Apakah tersedia tanda peringatan (awas licin, mudah terbakar,
tegangan listrik) di kapal?
19 Apakah tersedia SOP dan petunjuk penyelamatan diri dari
bahaya atau bencana?
6 Hak khusus wanita, anak, 20 Apakah mempekerjakan anak-anak dan wanita di kapal?
dan penyandang disabilitas
b. Terhadap Komitmen Kondisi Kerja yang Adil dan Layak di Unit Pengolahan Ikan
Kondisi Kerja yang Adil
No No Unit Pengolahan Ikan Ya Tidak Keterangan
dan Layak
1 Remunerasi dan waktu 1 Apakah kerja diberikan upah tambahan ?
istirahat yang cukup dan
layak;
2 Apakah kerja selama 1 tahun diberikan cuti kerja?
3 Apakah mendapatkan gaji kerja yang tidak sesuai ?
2 Standar hidup layak, 4 Apakah selama 8 jam kerja diberikan makan 1 kali ?
termasuk akomodasi,
makan dan minum;
5 Apakah tersedia air minum yang layak konsumsi ?
6 Apakah diberi peningkat daya tahan tubuh/extra fooding?
7 Apakah tersedia mess atau tempat istirahat/tidur ?
8 Apakah tersedia tempat ibadah ?
9 Apakah terdapat sedia ruangan MCK ?
10 Apakah tersedia restorasi atau ruang makan dan minum ?
3 Mendapatkan pengobatan; 11 Apakah tersedia pelayanan medis atau kesehatan untuk
pegawai ?
145
Kondisi Kerja yang Adil
No No Unit Pengolahan Ikan Ya Tidak Keterangan
dan Layak
12 Apakah Karyawan mendapatkan pelayanan medical check-
up/berobat ?
13 Apakah karyawan mendapatkan asuransi kesehatan ?
4 Mendapatkan asuransi 14 Apakah mendapatkan asuransi jaminan keselamatan kerja ?
jaminan sosial;
15 Apakah dalam hubungan sosial mendapatkan mentoring dan
pelayanan konsultasi mental ?
5 Mendapatkan perlindungan 16 Apakah mendapatkan perlengkapan kerja (sarung tangan,
dari risiko kerja; dan sepatu kerja, pakaian kerja) ?
17 Apakah tersedia alat dan prosedur keselamatan kerja?
18 Apakah tersedia tanda peringatan (awas licin, mudah terbakar,
tegangan listrik) ?
19 Apakah tersedia SOP dan petunjuk penyelamatan diri dari
bahaya atau bencana?
6 Hak khusus wanita, anak, 20 Apakah terdapat pembagian ruangan istirahat antara laki-laki
dan penyandang disabilitas dan perempuan?
21 Apakah tersedia MCK khusus wanita dan disabilitas ?
22 Apakah karyawan wanita diberikan cuti hamil dan menyusui?
c. Terhadap Komitmen Unsur Kerja Paksa di Kapal Perikanan dan Unit Pengolahan Ikan
No Unsur Kerja Paksa No Kapal Perikanan/Unit Pengolahan Ikan Ya Tidak Keterangan
1 Penyalahgunaan 1 Apakah ada ketimpangan atau permasalahan dalam bekerja?
kerentanan;
2 penipuan; 2 Apakah bekerja berdasarkan perekrutan dan melalui
pendaftaran ?
3 Apakah bekerja tidak sesuai dengan keinginan ?
4 Apakah tidak ada uang jaminan masuk kerja?
3 Pembatasan ruang gerak; 5 Apakah selama bekerja tidak diberikan waktu untuk rekreasi ?
146
No Unsur Kerja Paksa No Kapal Perikanan/Unit Pengolahan Ikan Ya Tidak Keterangan
6 Apakah dilarang berkomunikasi dan bersosialiasi dengan
lingkungan ?
4 Pengasingan; 7 Apakah bekerja sendirian di satu tempat dalam waktu lama ?
8 Apakah terdapat pengelompokan kerja berdasarkan suku atau
agama ?
5 Kekerasan fisik dan 9 Apakah selama bekerja mendapatkan pemukulan atau
seksual; kekerasan fisik ?
10 Apakah selama bekerja mendapatkan perlakuan tidak sopan ?
6 Intimidasi dan ancaman 11 Apakah selama bekerja mendapatkan ancaman ?
7 Penahanan dokumen 12 Apakah dokumen identitas ditahan di kantor ?
identitas;
8 Penahanan upah; 13 Apakah penerimaan gaji tidak jelas setiap bulan?
14 Apakah terdapat potongan gaji tidak wajar ?
9 Jeratan hutang; 15 Apakah tersedia hutang piutang di kantor ?
16 Apakah jenis hutang yang berlaku ?
10 Kondisi kerja dan 17 Apakah merasa tersiksa dalam bekerja ?
kehidupan yang menyiksa
11 Kerja lembur yang 18 Apakah mendapatkan perlakuan yang tidak layak selama bekerja
berlebihan ?
19 Apakah kerja lembur lebih dari 8 jam secara paksa?
147
Form 3. Contoh Laporan Terjadinya Pelanggaran HAM Perikanan
PELAPOR :
1. Nama Lengkap :
Tempat Lahir :
Umur / Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Kebangsaan :
Tempat Tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
1. Waktu Kejadian : Hari ........ Tanggal ... Desember 2015, Jam ....... WIT
2. Tempat Kejadian : a. WPP-RI 718 Laut Aru /Posisi ......... LS - ..... BT (di laut)
b. Alamat................ (di darat)
3. Apa Yang Terjadi : ………………………. permen KP no 35 tahun 2015 cq. Undang-Undang RI Nomor
31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan
Undang-Undang RI Nomor 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-Undang
RI Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan.
4. Pelaku/Tersangka : Nama Lengkap :
Tempat Lahir :
Umur / Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Kebangsaan :
Agama :
Tempat tinggal :
Pekerjaan :
Pendidikan :
7. Barang Bukti : 1.
2.
3.
URAIAN SINGKAT :
KEJADIAN
148
TINDAKAN YANG :
DILAKUKAN
Demikian laporan terjadinya tindak pidana perikanan ini dibuat dengan sebenarnya, kemudian ditutup dan
ditandatangani di ………. pada tanggal ….. bulan ………. tahun …..
Mengetahui
Selaku Pengawas/PPNS Perikanan Pelapor
__________nama_______ __________nama_______
NIP ................................... NIP ...................................
149
Form 4. Contoh Surat Perintah Tugas
MEMERINTAHKAN
Kepada : 1. N a m a : Ariyanto
Pangkat/ Gol : Penata/ IIIc
NIP : 19850421 200502 1 001
Jabatan : Kepala Satwas SDKP Dobo selaku PPNS Perikanan
2. Surat Perintah Tugas ini berlaku sejak tanggal ... Desember 2015 sampai
dengan selesai.
150
Melaksanakan perintah ini dengan penuh rasa tanggung jawab dan membuat
3. laporan hasil pelaksanaannya kepada Kepala Stasiun Pengawasan SDKP Tual
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari.
Dikeluarkan di : Tual
Pada tanggal : Desember 2015
Tembusan :
1. Direktur Jenderal PSDKP;
2. Direktur Penanganan Pelanggaran;
3. Ketua Tim HAM Perikanan;
4. A r s i p
151
Form 5. Contoh Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan dari Penyelidikan
LAPORAN HASIL
I. DASAR
Pangkat/ Gol :
NIP :
2. Tempat :
1. Nama lengkap :
Tempat lahir :
Umur/Tgl.lahir :
Jenis kelamin :
Kebangsaan :
Agama :
Tempat tinggal :
152
Pekerjaan :
Pendidikan :
HASIL :
Lokasi :
HASIL :
b. Telah dilakukan pemeriksaan terhadap barang bukti berupa kapal/ikan/alat penangkapan dan alat bantu
penangkapan :
1. Barang bukti :
Lokasi :
HASIL :
2. Barang bukti :
Lokasi :
HASIL :
c. Telah dilakukan pemeriksaan terhadap Anak Buak Kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) 17 orang.
d. Telah dilakukan pemeriksaan terhadap ikan hasil tangkapan sebanyak .... ton .
V ANALISA
Hasil analisa terhadap hasil pemeriksaan orang, dokumen dan barang bukti sebagaimana diterangkan diatas
dapat dijelaskan sebagai berikut :
VI. REKOMENDASI
Berdasarkan analisa terhadap hasil pemeriksaan, maka direkomendasikan untuk melanjutkan penyidikan,
dengan alasan ditemukannya alat bukti yang cukup yaitu :
1.
2.
3.
153
Dikeluaran di : Benjina
Mengetahui,
________________________
154
Form 6. Contoh Laporan Verifikasi
LAPORAN VERIFIKASI
PELANGGARAN HAM PERIKANAN OLEH ...........DI KAPAL/PT..............
DI STASIUN PENGAWASAN SDKP TUAL
TANGGAL 14 NOVEMBER 2015
I. LATAR BELAKANG
1. Laporan Kejadian dari Pengawasan SDKP Nomor 001/Wrbl - Sta.3/HK.031/XI/2015 tanggal
07 November 2015;
2. Berita Acara Penyerahan berkas ke Stasiun Pengawasan SDKP Tual dari Pengawasan
SDKP kepada Kepala Stasiun Pengawasan SDKP Tual pada tanggal 14 November 2015
V. VERIFIKASI
1. Hasil Pemeriksaan Dokumen Kapal Perikanan
a. SIPI Nomor : 26.15.0001.48.49857 berlaku sampai dengan 31 Oktober 2016
b. SIUP Nomor : 02.10.02.0198.5936
c. SKAT VMS Nomor : 14261/PSDKP.4/TU.212/IX/2015 berlaku sampai dengan 22
Desember 2015.
d. Surat Laik Operasi Nomor : LAN. 1.15.003504 dari Pangkalan PSDKP Jakarta pada
tanggal 21 Oktober 2015.
e. Surat Persetujuan Berlayar Nomor : 3283/23.X/A/2015 diterbitkan pada tanggal 23
Oktober 2015 dari Syahbandar di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zahman.
f. Perjanjian Kerja Laut
g. Buku Pelaut
h. Sertifikat Kepelautan
i. Surat Persetujuan Berlayar
155
j. Daftar Abk
k. Sertifikat Kesehatan Kapal
l. Buku Kesehatan Kapal
Atau Hasil pemeriksaan Dokumen Unit pengolahan ikan
a. SIUP perusahaan
b. Surat Kelayakan Pengolahan
c. Perjanjian Hubungan Kerja
d. Kartu Pegawai
e. Surat Penunjukan Kerja
f. Kartu Jamsostek
g. Jadwal Jam Kerja
VIII. REKOMENDASI
Dari hasil verifikasi yang dilakukan oleh Pengawas Perikanan
..........................................................................................................................................................
....................................i.
Demikian hasil analisis teknis dan yuridis terhadap KM. Inti Marina dibuat dengan sebenar-benarnya
atas kekuatan sumpah sumpah dan jabatan sebagai pengawas perikanan.
Pelaksana Tugas
Mengetahui,
Kepala Stasiun PSDKP Tual,
156
Form 7. Contoh Nota Dinas Hasil Verifikasi Pemeriksaan Pelanggaran HAM
Perikanan
NOTA DINAS
Nomor:
Yth. : Direktur Jenderal Perikanan Tangkap
Dari : Direktur Jenderal PSDKP
Hal : Hasil Verifikasi Pemeriksaan Pelanggaran HAM Perikanan
Oleh............PT.,............
Lampiran : 1 (satu) berkas
Tanggal : Juni 2017
Tembusan :
1. Menteri Kelautan dan Perikanan;
2. Sekretaris Jenderal KKP;
3. Inspektur Jenderal KKP;
4. Pejabat Eselon II lingkup Ditjen. PSDKP.
157
Form 8. Contoh Cek Pengawasan HAM Perikanan di UPI
KATEGORI Sampling
1 2 3 4 5 6
1. Keselematan dan
Kesehatan Kerja
(K3)
2. Sistem Perekrutan
Karyawan/ Tenaga
Kerja
3. Sistem Tenaga
Kerja
- Bebas
Berpendapat
- Jaminan Sosial
4. Hak atas
pekerjaan yang
layak dan adil
- Pengupahan
- Pembatasan
Waktu Kerja
- Waktu Istirahat
5. Waktu Cuti/ libur
6. Tangung Jawab
Pengembangan
Masyarakat yang
berkelanjutan
7. Hak atas
Pengembangan
diri
8. Hak atas
Kesejahteraan
9. Tenaga Keamanan
10. Lingkungan
- Hak mendapat
lingkungan
hidup yang
aman dan
sehat
Hak atas kesejahteraan
KETERANGAN :
158
PEMBUAT
ADUAN HAM PERIKANAN
(……………………………….…..)
159
Form 9. Lembar Disposisi Pusat Pengendalian Mutu
LEMBAR DISPOSISI
PUSAT PENGENDALIAN MUTU
(FP2-HAM/02/PPM/18)
Instruksi / Informasi:
160
Form 10. Contoh Surat Perintah Tugas Pengawasan
Dalam rangka Pengawasan terhadap terjadinya pelanggaran HAM Perikanan, maka kami menugaskan
1. Nama :
Instansi :
Jabatan :
2. Nama :
Instansi :
Jabatan :
Nama UPI :
Alamat :
No Telp/ Fax :
Tanggal Pengawasan :
Dengan Ketentuan :
1. Membuat Laporan tertulis pelaksanaan tugas hasil Pengawasan dan melaporkan kepada Kepala
Pusat Pengendalian Mutu (Pusat PM), Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Kemanan
Hasil Perikanan (BKIPM) sesuai ruang lingkup hasil yang diPengawasan;
2. Apabila pada saat Pengawasan terdapat ketidaksesuaian aduan kasus selanjutnya akan
dilaporkan kepada Kepala Pusat Pengendalian Mutu;
3. Biaya yang timbulakibat dikeluarkan Surat Perintah Tugas ini dibebankan kepada Badan
Karantina Ikan , Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan selaku Otoritas Kompeten;
4. Petugas Investigator tidak diperkenankan menerima sesuatu dari UPI yang akan berpengaruh
terhadap hasil Pengawasan.
Widodo Sumiyanto
161
Form 11. Contoh Kuesioner Check List Pengawasan HAM Perikanan di UPI
(FP1-HAM/01/PPM/18)
Pimpinan UPI
Tim Pengawas
Tanggal Pengawas
1 Bebas Berpendapat
2 Jaminan Sosial
D. Hak atas pekerjaan yang layak dan adil
1. Pengupahan
2. Pembatasan Waktu Kerja
3. Waktu Istirahat
4. Waktu Cuti/ libur
E. Tangung Jawab Pengembangan Masyarakat yang berkelanjutan
F. Tenaga Keamanan
1 Hak atas rasa aman
2 Hak atas kebebasan pribadi
G. Lingkungan
1 Hak mendapat lingkungan hidup yang aman dan sehat
2 Hak atas kesejahteraan
162
Form 12. Contoh Laporan Pengawasan HAM Perikanan di UPI
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
FORM PENGAWASAN HAM PERIKANAN
Jalan Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta 10110 Telp. (021) 3519070
(FP2-HAM/01/PPM/18)
Pimpinan UPI
Tim Pengawasan
Tanggal Pengawasan
1 Bebas Berpendapat
Jminan Sosial
D. Hak atas pekerjaan yang layak dan adil
1. Pengupahan
3. Waktu Istirahat
163
1 Hak atas Pengembangan diri
F. Tenaga Keamanan
G. Lingkungan
Kesimpulan :
Menyampaikan hasil Pengawasan secara umum DAPAT/ TIDAK TERDAPATNYA pelanggaran berdasarkan hasil
aduan.
(……………………………………………..) (………………………………………………)
164
Form 13. Contoh Daftar Hadir
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
FORM PENGAWASAN HAM PERIKANAN
Jalan Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta 10110 Telp. (021) 3519070
DAFTAR HADIR
(FP2-HAM/05/PPM/18)
Nama UPI :
Alamat :
Tanggal Pengawasan :
(…………………………………….)
Jabatan di UPI
165
Form 14. Rekomendasi terhadap Pengawasan HAM Perikanan
Nama UPI
Alamat
Tanggal Pengawasan
Rencana Perbaikan
Tanggal :
Tanda Tangan
Widodo Sumiyanto
166
Form 15. Cek List Pengaduan terhadap Pelanggaran HAM Perikanan di UPI
KETERANGAN :
PEMBUAT
ADUAN HAM PERIKANAN
(……………………………….…..)
167
Form 16. Lembar Disposisi Pusat Pengendalian Mutu
LEMBAR DISPOSISI
PUSAT PENGENDALIAN MUTU
(FP1-HAM/02/PPM/18)
Instruksi / Informasi:
168
Form 17. Surat Perintah Tugas Investigasi
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
FORM PENGADUAN HAM PERIKANAN
Jalan Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta 10110 Telp. (021) 3519070
Dalam rangka investigasi terhadap terjadinya pelanggaran HAM Perikanan, maka kami menugaskan
1. Nama :
Instansi :
Jabatan :
2. Nama :
Instansi :
Jabatan :
Nama UPI :
Alamat :
No Telp/ Fax :
Tanggal Investigasi :
Dengan Ketentuan :
1. Membuat Laporan tertulis pelaksanaan tugas hasil investigasi dan melaporkan kepada Kepala
Pusat Pengendalian Mutu (Pusat PM), Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Kemanan
Hasil Perikanan (BKIPM) sesuai ruang lingkup hasil yang diinvestigasi;
2. Apabila pada saat investigasi terdapat ketidaksesuaian aduan kasus selanjutnya akan dilaporkan
kepada Kepala Pusat Pengendalian Mutu;
3. Biaya yang timbulakibat dikeluarkan Surat Perintah Tugas ini dibebankan kepada Badan
Karantina Ikan , Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan selaku Otoritas Kompeten;
4. Petugas Investigator tidak diperkenankan menerima sesuatu dari UPI yang akan berpengaruh
terhadap hasil investigasi.
Widodo Sumiyanto
169
Form 18. Kuesioner Check List Investigasi HAM Perikanan di UPI
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
FORM PENGADUAN HAM PERIKANAN
Jalan Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta 10110 Telp. (021) 3519070
(FP1-HAM/01/PPM/18)
Pimpinan UPI
Tim Investigasi
Tanggal Investigasi
1 Bebas Berpendapat
2 Jaminan Sosial
K. Hak atas pekerjaan yang layak dan adil
1. Pengupahan
2. Pembatasan Waktu Kerja
3. Waktu Istirahat
4. Waktu Cuti/ libur
L. Tangung Jawab Pengembangan Masyarakat yang berkelanjutan
M. Tenaga Keamanan
1 Hak atas rasa aman
2 Hak atas kebebasan pribadi
N. Lingkungan
1 Hak mendapat lingkungan hidup yang aman dan sehat
2 Ha katas kesejahteraan
170
Form 19. Laporan Investigasi terhadap Aduan Pelanggaran HAM Perikanan di
UPI
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
FORM PENGADUAN HAM PERIKANAN
Jalan Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta 10110 Telp. (021) 3519070
(FP1-HAM/01/PPM/18)
Pimpinan UPI
Tim Investigasi
Tanggal Investigasi
1 Bebas Berpendapat
Jminan Sosial
D. Hak atas pekerjaan yang layak dan adil
1. Pengupahan
3. Waktu Istirahat
171
E. Tangung Jawab Pengembangan Masyarakat yang berkelanjutan
F. Tenaga Keamanan
G. Lingkungan
Kesimpulan :
Menyampaikan hasil investigasi secara umum DAPAT/ TIDAK TERDAPATNYA pelanggaran berdasarkan hasil
aduan.
(……………………………………………..) (………………………………………………)
172
Form 20. Daftar Hadir Investigasi
Nama UPI :
Alamat :
Tanggal Investigasi :
(…………………………………….)
Jabatan di UPI
173
Form 21. Rekomendasi terhadap Pelanggaran HAM Perikanan berdasarkan Hasil
Aduan
Nama UPI
Alamat
Tanggal Investigasi
Rencana Perbaikan
Tanggal :
Tanda Tangan
Widodo Sumiyanto
M. ZULFICAR MOCHTAR
174
Dyah Harini