Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penilitian dilakukan pada PT. TELKOMSEL di Makassar, dengan objek

penelitian pengguna produk Telkomsel. Sedangkan waktu penelitian

pelaksanaan 2 bulan. Terhitung sejak Maret s/d April 2018.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2010 : 115) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek, yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel, adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada

penelitian ini, penulis menjadikan konsumen produk kartu Halo pada PT.

TELKOMSEL di Makassar sebagai populasi dalam peneltian ini.

Prosedur yang kemudian digunakan untuk pengumpulan data adalah

teknik probability sampling, yaitu teknik sampling yang memberikan

peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih

menjadi anggota sampel. Kemudian digunakan metode Simple Random

Sampling, yaitu pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara

acak tanpa yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan karena

anggota populasi dianggap homogen (sama). Dikarenakan jumlah


2

populasinya tidak diketahui secara pasti maka sample yang ditentukan

adalah sebanyak 100 responden.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu

Pengumpulan data dilakukan melalui :

1. Observasi

Pengamatan secara langsung yang dilakukan oleh penulis terhadap

objek penelitian guna memperoleh bahan data yang diperlukan.

2. Kuesioner

Pengumpulan data dengan menggunakan/melalui daftar pertanyaan

yang telah dibuat, dalam rangka memperoleh data dalam penelitian

dimana dalam kuesioner tersebut diajukan pertanyaan-pertanyaan

yang relevan dan berkaitan dengan tujuan penelitian.

Responden akan diminta untuk mengisi pernyataan dalam

kuesioner tersebut dengan maksud untuk memperoleh data mentah dari

responden kemudian data tersebut dianalisis. Pengukuran variabel

menggunakan skala interval. Diukur dengan menggunakan skala likert 5

point, mulai dari sangat tidak setuju (skala 1) sampai dengan sangat

setuju (skala 5). Terdiri dari 10 pertanyaan yang harus dijawab oleh

responden.
3

Table 2
Bobot Penelitian Berdasarkan Skala Likert

Sangat
Sangat Tidak
Tidak setuju Netral Setuju (S) Setuju (SS)
Setuju (STS)

1 2 3 4 5
Sumber : Sugiyono, (2010;132)

Kuesioner dalam penelitian ini akan menggunakan 10 pertanyaan

mengenai faktor-faktor berpengaruh terhadap penjualan kartu Halo pada

PT. TELKOMSEL di Makassar yaitu, produk, harga, distribusi, dan

promosi. Operasional penyebaran kuesioner yaitu dengan

mendistribusikan secara langsung kepada konsumen produk Telkomsel

yang menjadi sampel penelitian.

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data yang digunakan sebagai berikut :

a. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-

angka yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian, jumlah

penjualan, harga, produk, biaya promosi, dan biaya distribusi

b. Data kualitatif yaitu kategori yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata

atau yang bermakna, misalnya, produk berkualitas, harga murah,

penjualan meningkat, promosi lancar, distribusi terjangkau.

2. Sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut :


4

a. Data primer

Data yang bersumber dari perusahaan berupa hasil pengamatan,

wawancara terhadap manajer perusahaan dan beberapa karyawan,

serta data relevan lainnya.

b. Data sekunder

Data yang diperoleh dari bahan tertulis melalui dokumen-

dokumen dan laporan lainnya yang relevan.

E. Metode Analisis Data

1. Uji Validitas Data

Uji validitas data dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur

yang telah disusun benar-benar mengukur apa yang perlu diukur. Suatu

alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai varian kesalahan

yang kecil atau dengan kata lain test tersebut menjalankan ukurannya

dengan memberikan hasil yang sesuai dengan maksud test tersebut.

Sehingga data yang terkumpul merupakan data yang dapat dipercaya.

Sugiyono (2010), Corrected item-total correlation menyatakan

merupakan korelasi antar skor total item, sehingga interprestasinya

dengan mengkonsultasikan nilai kritis r-tabel, jika r hitung > nilai ktiris r-

tabel product moment, maka instrument penelitian dinyatakan valid atau

dapat dikatakan bahwa item pernyataan dari cerminan setiap variabel

penelitian ini keberadaannya pada instrument penelitian dinyatakan valid

(sahih).
5

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik ( Arikunto, 2002: 154 ). Pada penelitian ini untuk mencari

reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha α, karena instrumen

dalam penelitian ini berbentuk angket atau daftar pertanyaan yang

skornya merupakan rentangan antara 1-5 dan uji validitas menggunakan

item total, dimana untuk mencari reliabilitas instrumen yang

skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian maka

menggunakan rumus alpha α:

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran

terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama.

( Syaifuddin Azwar, 2000 : 3). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas

dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula Alpha Cronbach dan

dengan menggunakan program SPSS 15.0 for windows.

Rumus :

k  S2 j 
1  2 
k  1  S x 
α=

Keterangan :

α = koefisien reliabilitas alpha

k = jumlah item
6

Sj = varians responden untuk item I

Sx = jumlah varians skor total

Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000: 312) yang

membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut :

Jika alpha atau r hitung:

1. 0,8-1,0 = Reliabilitas baik

2. 0,6-0,799 = Reliabilitas diterima

3. kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian, terutama apabila penelitian tersebut bermaksud untuk

mengambil kesimpulan dari masalah yang diteliti. Untuk menganalisis

data diperlukan suatu cara atau metode analisis data. Metode analisis data

digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian agar dapat

diinterpretasikan sehingga laporan yang dihasilkan mudah dipahami.

Adapun analisis yang diajukan adalah analisis kuantitatif, yaitu yang

digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

penjualan dalam menggunakan produk kartu Halo pada PT. Telkomsel

Makassar, Menurut Sugiyono (2014:277) analisis kuantitatif yang

digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan formulasi

sebagai berikut :

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3+ β4X4 + ei


7

Dimana :

Y = Penjualan (unit)

α = Konstanta

X1 = Produk ( Jumlah penggunaan Kartu Halo Telkomsel )

X2 = Harga ( Tarif Pulsa/harga kartu )

X3 = Distribusi ( penyalur )

X4 = Promosi

β1...β2 β3 β4 = Parameter yang diukur

ei = Error term

4. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, baik variabel dependen maupun variabel independen,

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi

yang baik adalah, model regresi yang mempunyai distribusi normal

atau mendekati normal (Ghozali, 2006:147). Untuk membuktikan

apakah data yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi normal

dapat dilihat dari titik-titik pada grafik menyebar di sekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada grafik normal p-p

plot. Apabila titik-titik pada grafik menyebar jauh dari arah garis

diagonal pada grafik normal p-p plot maka, data tersebut tidak

terdistribusi dengan baik atau tidak normal.


8

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan satu ke

pengamatan yang lain tetap. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap disebut sebagai homokedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat

ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana sumbu X adalah Y

yang telah di prediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y

sesungguhnya yang telah di-studentized). Dasar pengambilan keputusan :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik–titik (poin–poin) yang ada

membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik–titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinieritas

Menurut Priyatno (2008: 39) multikoliniearitas digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolineritas,

yaitu adanya hubungan linear antara varaibel independent dalam model regresi

(model persamaan regresi). Prasayarat yang harus terpenuhi dalam model

regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Ada beberapa metode pengujian

yang bisa digunakan, diantaranya :

1) Dengan melihat nilai inflation, faktor (VIF) pada model regresi,


9

2) Dengan membandingkan nilai koefisien determnasi individual (r2)

dengan nilai detrminasi secara serentak (R2), dan

3) Dengan melihat nilai eigenvalue dan condition index.

4) Tetapi dalam, penulisan kali ini akan dilakukan uji multikolinearitas

dengan melihat niiai inflation faktor (VIF) pada model regresi. Menurut

Santoso dalam Priyatno (2008: 39) pada umumnya jika VIF lebih besar

dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas

dengan variabel bebas lainnya.

5. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (Uji-t)

Pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial dilakukan dengan uji-t.

pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial

antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan

bahwa variabel independen lain dianggap konstan. Dengan tingkat signifikansi

sebesar 5% nilai t hitung dari masing-masing koefisien regresi kemudian

dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika t-hitung > t-tabel atau prob-sig < α =

5%, berarti bahwa masing-masing variabel independen berpengaruh secara

positif terhadap variabel dependen.

F. Definisi Operasional

Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel penelitian, penulis

memberikan definisi operasional masing-masing variabel dependen dan variabel

independen sebagai berikut:


10

a. Produk (X1)
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk memuaskan

kebutuhan dan keinginan. Produk dalam penelitian ini adalah kartu operator

Halo. Adapun indikator terhadap produk yang dikeluarkan oleh PT.

TELKOMSEL Makassar mengenai kelengkapan, dan ketersediaan kartu

HALO.

b. Harga (Tarif Pulsa/Harga Aktivasi Kartu) (X2)

Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk

mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan

dan keinginan. Harga dalam penelitian ini adalah sejumlah uang yang

dibayarkan oleh konsumen dalam membeli produk kartu operator Halo.

Indikator Dari harga yaitu Tarif pulsa/Harga Aktivasi kartu Halo.

c. Saluran Distribusi (X3)

Saluran Distribusi adalah saluran yang digunakan produsen untuk

menyalurkan produk sampai ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan

Indikator dari saluran distribusi yaitu jaringan dan manfaat penggunaan

jaringan.

d. Promosi (X4)

Promosi adalah pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif

yang dirancang untuk menarik pelanggan dalam menawarkan produk. Dalam

komponen ini adalah kegiatan-kegiatan periklanan, hubungan masyarakat,

demonstrasi, dan lain-lain. Promosi yang dimaksud dalam penelitian ini

dilihat dari bagaimana keunggulan-keunggulan kartu operator halo, apakah


11

promosi yang dilakukan oleh pemasar dinilai efektif atau tidak untuk

menarik perhatian orang agar mau membeli kartu operator Halo. Adapun

indikator terhadap promosi yang dilakukan oleh PT. TELKOMSEL Makassar

mengenai promosi kartu Halo yang dilakukan, promosi melalui media massa,

dan promosi produk PT. TELKOMSEL Makassar kepada teman atau keluarga

e. Penjualan (Y)

Penjualan adalah interaksi antar individu saling bertemu langsung

maupun tidak langsung yang ditunjukkan untuk menciptakan, memperbaiki,

menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling

menguntungkan dengan pihak lain. Adapun variabel terikat terhadap

penjualan kartu Halo yaitu: Pelayanan call center yang diberikan kepada

pengguna kartu Halo dan kesiapan petugas dalam melayani pengguna kartu

Halo

Anda mungkin juga menyukai