Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA KONSELING (SAK)

KONSELING PADA IBU BERSALIN

Disusun oleh :
ANNISA AURA BALQHIS
RETNO AYU ADHINDA
Mata kuliah :
Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Dosen Pengajar :
Novi Pasiriani, SST., M.Pd

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
JURUSAN PRODI DIII KEBIDANAN
TAHUN 2021/2022
A. LATAR BELAKANG
Persalinan merupakan suatu proses alami yang dialami oleh ibu bersalin dan
berlangsung dengan normal dalam kehidupan. Persalinan dapat didefinisikan sebagai
proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim melalui jalan
lahir. Proses ini berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks akibat kontraksi uterus
dengan frekuensi, durasi dan kekuatan yang teratur (Rohani, 2011).
Ibu bersalin mengalami nyeri saat proses persalinan. Salah satu respon fisiologis dari
persalinan adalah timbulnya kontraksi rahim yang dapat mengakibatkan nyeri dan
ketidaknyamanan bagi ibu saat menghadapi proses persalinan. Nyeri persalinan yang
ditimbulkan oleh adanya kontraksi uterus saat proses persalinan memberikan respon
berbeda-beda bagi setiap ibu bersalin. Nyeri persalinan ini harus ada, karena merupakan
bagian dari proses persalinan yang timbulnya nyeri mulai hamil aterm sehingga ada
waktu untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi persalinan, nyeri yang muncul
adalah bersifat akut memiliki tenggang waktu yang singkat, munculnya nyeri secara
intermitten dan berhenti jika proses persalinan sudah berakhir (Manurung,2011).
Namun apabila nyeri dalam persalinan tidak diatasi akan memunculkan masalah.
Dampak yang ditimbulkan dari nyeri yang tidak teratasi tidak hanya menyakitkan bagi
ibu akan tetapi juga bagi janinnya.Dampak tersebut diantaranya adalah depresi post
partum, perdarahan, partus lama, peningkatan tekanan darah dan nadi, pada janin
menyebabkan asidosi akibat hipoksia pada janin, serta pada psikologis meningkatkan
kecemasan dan ketakutan (Anik, 2010)
Dari masalah atau dampak tersebut, menyebabkan banyak kejadian yang disebabkan
akibat nyeri persalinan yang tidak teratasi. Berdasarkan pusat data persalinan Rumah
Sakit seluruh Indonesia diketahui bahwa 15% ibu diIndonesia mengalami komplikasi
persalinan dan 21% menyatakan bahwa persalinan yang dialami merupakan persalinan
yang menyakitkan karena merasakan nyeri, sedangkan 63% tidak memperoleh informasi
tentang persiapan yang harus dilakukan guna mengurangi nyeri pada persalinan (Dewi,
2013). Selain itu akibat nyeri persalinan secara fisiologis akan menimbulkan perubahan
yang bermakna antara lain hiperventilasi dengan alkalosis respiratorik berat, kenaikan
curah jantung (50-150%), kenaikan tekanan darah (20-40%) dan dapat menimbulkan
perubahan psikologis berupa depresi post partum sebesar 11-30% (Rita, 2009)

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan konseling selama 20 menit diharapkan Ibu Nisa, mampu
memahami tentang persalinan
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan konseling selama 20 menit diharapkan ibu Nisa mampu:
- Dapat memahami tentang persalinan
- Dapat memahami tentang tanda-tanda persalinan
- Dapat memahami penyebab persalinan
- Dapat memahami tentang asuhan sayang ibu dan sayang bayi
- Dapat memahami tanda-tanda bahaya persalinan
- Dapat memahami posisi saat meneran

C. RENCANA KEGIATAN
1. Metode
Metode yang digunakan dari konseling ini adalah ceramah dan tanya jawab
2. Media dan alat bantu
 Media : Leaflet
 Alat bantu : -
3. Waktu dan tempat
 Hari/Tanggal :
 Waktu : 11.00 WITA
 Tempat : Rumah Ibu Nisa
4. Materi dan pemateri
 Pokok bahasan : Persalinan
 Sub pokok bahasan
1. Menjelaskan pengertian persalinan
2. Menjelaskan tanda-tanda persalinan
3. Menjelaskan tahapan persalinan
4. Menjelaskan asuhan sayang ibu dan sayang bayi
5. Menjelaskan posisi meneran
6. Menjelaskan tanda-tanda bahaya persalinan
5. Peserta
 Peserta : Ibu Nisa
 Jumlah peserta : 1 orang
D. TABEL DESKRIPSI KEGIATAN

Tahap kegiatan Alokasi Kegiatan bidan Kegiatan peserta Media


waktu
Pendahuluan 5 menit - Salam pembuka - Menyambut Komunikasi
- Salam - Memperkenalkan diri salam dan dengan
- Perkenalan - Menjelaskan maksud dan mendengarka pasien
- Tujuan tujuan dilakukannya konseling n aktif
- Kontrak - Melakukan kontrak waktu - Menjawab
waktu - Menyebutkan materi konseling pertanyaan
yang akan diberikan
- Pretest (secara lisan)

Penjelasan materi 10 menit Menyampaikan materi konseling Mendengarkan aktif Leaflet


- Pengertian persalinan dan memperhatikan
- Tanda-tanda persalinan apa yang
- Penyebab persalinan disampaikan oleh
- Asuhan sayang ibu dan sayang bidan
bayi
- Posisi meneran
- Tanda-tanda bahaya persalinan
Penutup 5 menit - Melakukan tanya jawab (post - Menjawab Leaflet
- Evaluasi test) dengan peserta secara pertanyaan Komunikasi
- Tanya lisan - Bertanya jika dengan
jawab - Menyimpulkan materi yang ada materi pasien
- Kesimpulan telah disampaikan yang belum
- Salam - Mengucapkan terima kasih dipahami
- Salam penutup

E. EVALUASI
1. Struktur
 Kontrak waktu sudah dilaksanakan sesuai dengan hasil kesepakatan antara
bidan dengan keluraga Ibu Nisa
 Media yang sudah disiapkan yaitu leaflet
2. Proses
 Struktur acaranya berjalan secara urut dan baik sehingga memenuhi target
yang diharapkan
 Media dapat digunakan dengan baik
 Dilakukan dengan menggunakan pertanyaan dan post test :
1. Sebutkan pengertian persalinan
2. Sebutkan tanda-tanda persalinan
3. Sebutkan penyebab persalinan
4. Sebutkan tanda-tanda bahaya persalinan
3. Hasil
 90% Ibu Nisa mampu memahami tentang pengertian persalinan
 80% Ibu Nisa mampu memahami tentang tanda-tanda persalinan
 95% Ibu Nisa mampu memahami penyebab persalinan
 85% Ibu Nisa mampu memahami tanda-tanda bahaya persalinan
 85% Ibu Nisa dapat menjawab dengan benar pertanyaan yang diberikan

F. DAFTAR LAMPIRAN
 Lampiran materi dan daftar pustaka

MATERI KONSELING

Persalinan
A. Pengertian persalinan

 Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui
jalan lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba,
1998 : 157 ).
 Persalinan merupakan proses alamiah, tetapi meskipun proses alamiah, tidak
semua ibu bersalin mampu beradaptasi dengan persalinan terutama pada kala I
(kala pembukaan) yang menimbulkan nyeri hebat bagi si ibu.
 Persalinan kala II adalah persalinan yang ditandai dengan gejala dan tanda telah
terjadi pembukaan lengkap, tampak bagian kepala janin melalui bukaan introitus
vagina, ada rasa ingin mengedan saat kontraksi, ada dorongan pada rektum atau
vagina, perinium telihat menonjol, vulva dan springter ani membuka, peningkatan
pengeluaran lendir dan darah.
B. Tanda-tanda persalinan

 Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat sering dan teratur.
 Keluarnya lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan-robekan
kecil pada serviks.
 Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
 Pada pemeriksaan dalam: serviks mendatar, pembukaan telah ada dan setresinya
bertambah bisa bercampur darah (bloody show).
 Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala janin turun memasuki pintu
atas panggul terutama pada primigravida.
 Lightening pada multipara tidak begitu terlihat.
 Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
 Perasaan ingin sering atau susah kencing (polakisuria) karena kandung kemih
tertekan oleh bagian terbawah janin.
 Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah
dari uterus, kadang- kadang di sebut “false labor pains”.

C. Sebab-sebab mulainya persalinan

Sebab yang mendasari terjadinya partus secara teoritis masih merupakan kumpulan
teoritis yang kompleks, teori yang turut memberikan andil dalam proses terjadinya
persalinan antara lain: teori hormonal, prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus,
pengaruh saraf dan nutrisi, hal inilah yang diduga memberikan pengaruh sehingga partus
dimulai.
A. Penurunan Kadar Progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya estrogen meningkatkan
kontraksi otot rahim. Selama kehamilan, terdapat keseimbangan antara kadar progesteron
dan estrogen di dalam darah tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun
sehingga timbul HIS.
B.Teori Oksitosin
Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah. Oleh karena itu timbul kontraksi otot-
otot rahim.
C.Peregangan Otot-Otot
Dengan majunya kehamilan, maka tereganglah otot-otot rahim sehingga timbulah
kontraksi untuk mengeluarkan janin.
D.Pengaruh Janin
Hipofise dan kadar suprarenal janin rupanya memegang peranan penting, oleh karena itu
pada ancephalus kelahiran sering lebih lama.
E.Teori Prostaglandin
Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke-15 hingga aterm terutama saat
persalinan yang menyebabkan kontraksi miometrium (Mochtar. 1983:223)

D. Asuhan sayang ibu dan sayang bayi

Asuhan sayang ibu dan bayi adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya,
kepercayaan dan keinginan ibu. Membayangkan asuhan sayang ibu/ASI adalah dengan
menanyakan pada diri kita sendiri “apakah asuhan seperti ini yang saya inginkan untuk
keluarga saya yang sedang hamil”. Salah satu prinsip asuhan sayang ibu adalah dengan
mengikutsertakan suami dan keluarga selama persalinan. Beberapa contoh penerapa
asuhan sayang ibu saat persalinan adalah:
 Panggil ibu sesuai nama, hargai dan perlakukan ibu sesuai martabatnya
 Jelaskan asuhan yang akan diberikan sebelum memulai asuhan
 Jelaskan proses persalinan pada ibu dan keluarga
 Anjurkan ibu bertanya, membicarakan rasa takut/khawatirnya dan dengarkan
 Anjurkan ibu ditemani keluarga/suaminya
 Anjurkan suami dan keluarga bagaimana cara memperhatikan dan
mendukung ibu
 Lakukan praktik pencegahan infeksi/ PI yang baik secara konsisten
 Ibu dipimpin meneran dalam posisi yang diinginkan
 Anjurkan ibu minum dan makan makanan ringan bila menginginkan
 Hargai privacy ibu
 Hargai dan perbolehkan praktik tradisional yang tidak merugikan
 Hindari tindakan yang tidak ada indikasinya
 Bayi diberikan pada ibu untuk dipeluk segera setelah lahir
 Membantu memulaai pemberian ASI dalam ½ jam pertama kelahiran
 Siapkan rencana rujukan (kalau perlu)
 Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi (bahan, perlengkapan, dan
obat) yang diperlukan dengan baik
 Ibu boleh berjalan-jalan sampai pembukaan lengkap
 Episiotomi pada janin gawat
 Bidan mengupayakan kenyamanan ibu selama proses persalinan
 Bayi ditaruh di atas perut ibu segera setelah lahir
 Tidak melakukan pengisapan lendir segera setelah bayi lahir secara rutin
 Segera mengeringkan bayi setelah lahir
 Tidak langsung memandikan bayi segera setelah lahir
 Menutup kepala bayi segera setelah lahir dan dikeringkan

E. Posisi meneran
a. Jongkok
Posisi ini dapat membantu mempercepat kemajuan persalinan kala dua dan mengurangi
rasa nyeri yang hebat.
b.Merangkak atau miring ke kiri
Posisi ini seringkali merupakan posisi yang baik bagi ibu yang mengalami nyeri
punggung saat persalinan. Selain itu dapat membantu bayi melakukan rotasi dan
peregangan minimal pada perineum. Berbaring miring ke kiri seringkali merupakan
posisi yang baik bagi ibu jika kelelahan karena ibu bisa beristirahat dengan mudah
diantara kontraksi. Posisi ini juga bisa membantu mencegah laserasi perineum.
c.Setengah duduk
Posisi ini seringkali nyaman bagi ibu dan ia bisa beristirahat dengan mudah diantara
kontraksi jika merasa lelah. Keuntungan dari posisi ini adalah memudahkan melahirkan
kepala bayi.

F. Tanda-tanda bahaya persalinan


 Tanda bahaya bagi janin
a. Tachycardia
b. Bradycardia
c. Deselerasi
d. Meconium staining
e. Hiperaktif
f. Asidosis
 Tanda bahaya bagi ibu
a. Perubahan tekanan darah
b. Abnormalitas nadi
c. Abnormalitas kontraksi
d. Cincin retraksi patologis
e. Abnormalitas kontur perut bawah
f. Gelisah atau kesakitan

Anda mungkin juga menyukai