Disusun oleh :
ANNISA AURA BALQHIS
RETNO AYU ADHINDA
Mata kuliah :
Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan
Dosen Pengajar :
Novi Pasiriani, SST., M.Pd
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan konseling selama 20 menit diharapkan Ibu Nisa, mampu
memahami tentang persalinan
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan konseling selama 20 menit diharapkan ibu Nisa mampu:
- Dapat memahami tentang persalinan
- Dapat memahami tentang tanda-tanda persalinan
- Dapat memahami penyebab persalinan
- Dapat memahami tentang asuhan sayang ibu dan sayang bayi
- Dapat memahami tanda-tanda bahaya persalinan
- Dapat memahami posisi saat meneran
C. RENCANA KEGIATAN
1. Metode
Metode yang digunakan dari konseling ini adalah ceramah dan tanya jawab
2. Media dan alat bantu
Media : Leaflet
Alat bantu : -
3. Waktu dan tempat
Hari/Tanggal :
Waktu : 11.00 WITA
Tempat : Rumah Ibu Nisa
4. Materi dan pemateri
Pokok bahasan : Persalinan
Sub pokok bahasan
1. Menjelaskan pengertian persalinan
2. Menjelaskan tanda-tanda persalinan
3. Menjelaskan tahapan persalinan
4. Menjelaskan asuhan sayang ibu dan sayang bayi
5. Menjelaskan posisi meneran
6. Menjelaskan tanda-tanda bahaya persalinan
5. Peserta
Peserta : Ibu Nisa
Jumlah peserta : 1 orang
D. TABEL DESKRIPSI KEGIATAN
E. EVALUASI
1. Struktur
Kontrak waktu sudah dilaksanakan sesuai dengan hasil kesepakatan antara
bidan dengan keluraga Ibu Nisa
Media yang sudah disiapkan yaitu leaflet
2. Proses
Struktur acaranya berjalan secara urut dan baik sehingga memenuhi target
yang diharapkan
Media dapat digunakan dengan baik
Dilakukan dengan menggunakan pertanyaan dan post test :
1. Sebutkan pengertian persalinan
2. Sebutkan tanda-tanda persalinan
3. Sebutkan penyebab persalinan
4. Sebutkan tanda-tanda bahaya persalinan
3. Hasil
90% Ibu Nisa mampu memahami tentang pengertian persalinan
80% Ibu Nisa mampu memahami tentang tanda-tanda persalinan
95% Ibu Nisa mampu memahami penyebab persalinan
85% Ibu Nisa mampu memahami tanda-tanda bahaya persalinan
85% Ibu Nisa dapat menjawab dengan benar pertanyaan yang diberikan
F. DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran materi dan daftar pustaka
MATERI KONSELING
Persalinan
A. Pengertian persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui
jalan lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba,
1998 : 157 ).
Persalinan merupakan proses alamiah, tetapi meskipun proses alamiah, tidak
semua ibu bersalin mampu beradaptasi dengan persalinan terutama pada kala I
(kala pembukaan) yang menimbulkan nyeri hebat bagi si ibu.
Persalinan kala II adalah persalinan yang ditandai dengan gejala dan tanda telah
terjadi pembukaan lengkap, tampak bagian kepala janin melalui bukaan introitus
vagina, ada rasa ingin mengedan saat kontraksi, ada dorongan pada rektum atau
vagina, perinium telihat menonjol, vulva dan springter ani membuka, peningkatan
pengeluaran lendir dan darah.
B. Tanda-tanda persalinan
Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat sering dan teratur.
Keluarnya lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan-robekan
kecil pada serviks.
Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
Pada pemeriksaan dalam: serviks mendatar, pembukaan telah ada dan setresinya
bertambah bisa bercampur darah (bloody show).
Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala janin turun memasuki pintu
atas panggul terutama pada primigravida.
Lightening pada multipara tidak begitu terlihat.
Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
Perasaan ingin sering atau susah kencing (polakisuria) karena kandung kemih
tertekan oleh bagian terbawah janin.
Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah
dari uterus, kadang- kadang di sebut “false labor pains”.
Sebab yang mendasari terjadinya partus secara teoritis masih merupakan kumpulan
teoritis yang kompleks, teori yang turut memberikan andil dalam proses terjadinya
persalinan antara lain: teori hormonal, prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus,
pengaruh saraf dan nutrisi, hal inilah yang diduga memberikan pengaruh sehingga partus
dimulai.
A. Penurunan Kadar Progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya estrogen meningkatkan
kontraksi otot rahim. Selama kehamilan, terdapat keseimbangan antara kadar progesteron
dan estrogen di dalam darah tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun
sehingga timbul HIS.
B.Teori Oksitosin
Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah. Oleh karena itu timbul kontraksi otot-
otot rahim.
C.Peregangan Otot-Otot
Dengan majunya kehamilan, maka tereganglah otot-otot rahim sehingga timbulah
kontraksi untuk mengeluarkan janin.
D.Pengaruh Janin
Hipofise dan kadar suprarenal janin rupanya memegang peranan penting, oleh karena itu
pada ancephalus kelahiran sering lebih lama.
E.Teori Prostaglandin
Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke-15 hingga aterm terutama saat
persalinan yang menyebabkan kontraksi miometrium (Mochtar. 1983:223)
Asuhan sayang ibu dan bayi adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya,
kepercayaan dan keinginan ibu. Membayangkan asuhan sayang ibu/ASI adalah dengan
menanyakan pada diri kita sendiri “apakah asuhan seperti ini yang saya inginkan untuk
keluarga saya yang sedang hamil”. Salah satu prinsip asuhan sayang ibu adalah dengan
mengikutsertakan suami dan keluarga selama persalinan. Beberapa contoh penerapa
asuhan sayang ibu saat persalinan adalah:
Panggil ibu sesuai nama, hargai dan perlakukan ibu sesuai martabatnya
Jelaskan asuhan yang akan diberikan sebelum memulai asuhan
Jelaskan proses persalinan pada ibu dan keluarga
Anjurkan ibu bertanya, membicarakan rasa takut/khawatirnya dan dengarkan
Anjurkan ibu ditemani keluarga/suaminya
Anjurkan suami dan keluarga bagaimana cara memperhatikan dan
mendukung ibu
Lakukan praktik pencegahan infeksi/ PI yang baik secara konsisten
Ibu dipimpin meneran dalam posisi yang diinginkan
Anjurkan ibu minum dan makan makanan ringan bila menginginkan
Hargai privacy ibu
Hargai dan perbolehkan praktik tradisional yang tidak merugikan
Hindari tindakan yang tidak ada indikasinya
Bayi diberikan pada ibu untuk dipeluk segera setelah lahir
Membantu memulaai pemberian ASI dalam ½ jam pertama kelahiran
Siapkan rencana rujukan (kalau perlu)
Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi (bahan, perlengkapan, dan
obat) yang diperlukan dengan baik
Ibu boleh berjalan-jalan sampai pembukaan lengkap
Episiotomi pada janin gawat
Bidan mengupayakan kenyamanan ibu selama proses persalinan
Bayi ditaruh di atas perut ibu segera setelah lahir
Tidak melakukan pengisapan lendir segera setelah bayi lahir secara rutin
Segera mengeringkan bayi setelah lahir
Tidak langsung memandikan bayi segera setelah lahir
Menutup kepala bayi segera setelah lahir dan dikeringkan
E. Posisi meneran
a. Jongkok
Posisi ini dapat membantu mempercepat kemajuan persalinan kala dua dan mengurangi
rasa nyeri yang hebat.
b.Merangkak atau miring ke kiri
Posisi ini seringkali merupakan posisi yang baik bagi ibu yang mengalami nyeri
punggung saat persalinan. Selain itu dapat membantu bayi melakukan rotasi dan
peregangan minimal pada perineum. Berbaring miring ke kiri seringkali merupakan
posisi yang baik bagi ibu jika kelelahan karena ibu bisa beristirahat dengan mudah
diantara kontraksi. Posisi ini juga bisa membantu mencegah laserasi perineum.
c.Setengah duduk
Posisi ini seringkali nyaman bagi ibu dan ia bisa beristirahat dengan mudah diantara
kontraksi jika merasa lelah. Keuntungan dari posisi ini adalah memudahkan melahirkan
kepala bayi.