Anda di halaman 1dari 13

ANEMIA PADA IBU HAMIL

Daftar Isi :
 Apa itu anemia pada ibu hamil
 Klasifikasi anemia dalam kehamilan
 Gejala-gejala anemia
 Penyebab anemia
 Cara mengatasi anemia
 Komplikasi anemia
 Penatalaksanaan/Terapi pengobatan
 Tips mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil

Uus Uswatun Hasanah

SI Kebidanan

1. APA ITU ANEMIA ?


Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) dalam
darahnya kurang dari 12 gr% .Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah
kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan
III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.
Anemia dalam kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat
besi, jenis pengobatannya relatif mudah bahkan murah. Darah akan
bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut Hidremia atau
Hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan
dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah.
Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18%
dan hemoglobin 19%. Bertambahnya darah dalam kehamilan kehamilan
kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32
dan 36 minggu.

Patofisiologi Anemia Pada Ibu Hamil


Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena ibu hamil mengalami
hemodelusi (pengenceran) dengan peningkatan volume 30 % sampai 40 %
yang puncaknya pada kehamilan 32 sampai 34 minggu. Jumlah peningkatan
sel darah 18 % sampai 30 % dan haemoglobin sekitar 19 % (Manuaba,
2010).
Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat
mengakibatkan Abortus ( keguguran) dan kelainan kongenital. Anemia pada
kehamilan trimester II dapat menyebabkan : persalinan premature,perdarahan
antepartum,gangguan pertumbuhan janin dalam rahim,asfiksia intrauterin
sampai kematian, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),gestosis dan mudah
terkena infeksi, IQ rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Dikutip dari MSD Manual dan WebMD, anemia terjadi pada
sepertiga wanita selama trimester tiga. Menurut Centers for Disease Control
and Prevention (CDC), kondisi ini didefinisikan sebagai hemoglobin (Hb)
yang kurang dari 11 g/dL atau hematokrit kurang dari 33 persen.
Anemia yang terjadi di trimester tiga bisa berbahaya bagi ibu hamil. Berikut
bahayanya, mengutip berbagai sumber:

1. Kelahiran bayi prematur.


2. Infeksi postpartum pada ibu.
3. Dalam studi yang diterbitkan PubMed, anemia berat selama trimester
tiga membuat peningkatan durasi rawat inap di rumah sakit.
4. Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
5. Depresi pasca melahirkan pada ibu.
6. Beberapa studi menunjukkan adanya peningkatan risiko kematian
bayi sebelum atau setelah lahir.
7. Pertumbuhan janin buruk.
8. Bayi lahir dengan kondisi anemia.
9. Meningkatkan risiko ibu membutuhkan transfusi darah selama
persalinan.

2. KLASIFIKASI ANEMIA
1. ANEMIA DEFINISI BESI (62,3%)
Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah.
Pemgobatanya yaitu keperluan zat besi untuk ibu hamil, tidak hamil dan
dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian tablet zat besi. Diagnosis
kekurangan besi yang berat tidak suli karena diandai cirri-ciri yang khas bagi
kekurangan besi, yaitu mikrositosis dan hipokromasia. Sifat lain yang khas
bagi kekurangan besi adalah :
a. Kadar besi serum rendah
b. Daya ikat serum tinggi
c. Protoporfirin eritrosit tinggi
d. Tidak ditemukan hormosiderin (stainable iron ) dalam sumsum
tulang
Hasil pemerilsaan Hb dengan sachli dapat di golongkan sebagai
berikut :
1. Hb 11gr% : Tidak anemia
2. Hb 9 – 10 gr% : Anemia Ringan
3. Hb 7 – 8 gr% : Anemia sedang
4. Hb < 7 gr% : Anemia berat
2. ANEMIA MEGALOBLASTIK ( 29,0 % )
Adalah anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik,
jarang sekali karena kekurangan vitamin B 12. Diagnosis anemia
megaloblastik dibuat ditemukannya megaloblas atau promegaloblas
dalamdarah atau sumsum tulang. Kekurangan asam folik sering
berdampingan kekurangan besi dalam kehamilan.
3.

3. ANEMIA HIPOBLASTIK ( 8,0 )


Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena ganguan sumsum
tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru, dinamakan anemia
hipoblastik dalam kehamilan. Darah tepi menunjukan gambaran normositer
dan normokrom, tidak ditemukan cirri-ciri kekurangan besi, asam folfat, atau
vitamin B12.

4. ANEMIA HEMOLITIK
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel
darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah
anemia dengan kelainan – kelainan gambaran darah, kelemahan, serta gejala
kompliksai bila terjadi kelainan pada organ vital.
3. GEJALA-GEJALA ANEMIA
1. Sering merasakan pusing
2. Ibu mengeluh sering lelah
3. Malaise
4. Lidah luka
5. Nafsu makan turun ( anoreksia )
6. Konsentrasi hilang
7. Nafas pendek ( pada anemia parah )
8. Keluhan mual muntah pada ibu hamil muda
9. Palpitasi

4. PENYEBAB ANEMIA PADA IBU HAMIL


1. Kurang gizi /malnutrisi
2. Kurang zat besi dalam diit
3. Malapsobsi
4. Kehilangan darah bnayak seperti persalinanyang lalu, haid , dan lain-
lainnya
5. Penyakit-penyakit kronik seperi : TBC, paru, cacing usus, malaria,
dan lain-lain.
5. CARA MENGATASI ANEMIA PADA IBU HAMIL
1. Mengkonsumsi suplemen zat besi
Suplemen zat besi yang umum diberikan adalah ferrous sulphate,
yang dikonsumsi 2-3 kali per hari. Namum sebagian orang mengalami efek
samaping seperti sakit perut, diare atau konstipasi,, nyeri uluh hati dan mual.
2. Menambah asupan makanan kaya zat besi
Menambah asupan makan pada makanan yang mengandung zat besi
merupakan salah satu mengatasi anemia pada saat hamil. Contoh
makannanya seperti daging, ikan, sayuran, sereal yang sudan difotifikasi zat
besi , telur dan tahu.
3. Memenuhi kebutuhan vitamin C
Agar tubuh dapat menyerap zat besi dengan maksimal. Di perlukan
juaga vitamin C, yang bisa di temukan dalam buah jeruk, stroberi, kiwi dan
tomat .

6. KOMPLIKASI PADA ANEMIA


1 Anemia dapat terjadi setiap ibu hamil, karena kejadian ini lah yang
harus di waspadai
2 Anemia padaibu hamilrimester l akan dapat mengakibatkan :
abortus, missed abortus, dankelainan konginetal.
3 Anemiapada trimester ll dapa mmenyebabkan : persalinan premature,
pendarahan antepartum, ganguan pertumbuhan janin dalamrahim,
asfikasi intrauterine sampai kematian, BBLR, getosis danmudah
erkena infeksi, IQ rendah dan bahkan ibumengakibakan kenmatian .
4 Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gejala his baik
primer ,aupun sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan
persalinan dengan indakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah.
5 Saat post partum anemia dapat menyebabkan : tonia uteri, rtensio
palcet, pelukaan sukar sembuh, mudah terjadi febris puerpuralis dan
ganguan involusio uteri

7. PENATALAKSANAAN / TERAPI PENGOBATAN


ANEMIA
1. Pengobatan oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero
sulfat, fero glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian preparat
60mg/hari dapat menaikkan kadar Hb sebanyak 1 gr%/bulan.
Pengobatan yang lainya seperti :
a. Asam folik 15 – 30 mg per hari
b. Vitamin B12 3x1 tablet per hari
c. Sulfas ferosus 3x1 tablet per hari
d. Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban
sehingga dapat diberikan transfuse darah.
2. Terapi parenteral
Diberikan jika penderita tidak tahan akan obat besi peroral
adagangguan penyerapan penyakit sistem saluran pencernaan atau
apabila kelainan sudah tua. Terapi parenteral ini diberikan dalam
bentuk ferri. Secara intramusculus dapat disuntikkan dextran besi
( imferon ) atau sorbitol besi ( jectofer ).

8. TIPS MENCEGAH ANEMIA PADA IBU HAMIL


Anemia pada ibu hamil harus dapat dicegah dengan sebaik-baiknya,
berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk dapat mencegah
anemia pada ibu hamil:
1. Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin (antenatal care).
Kontrol kehamilan merupakan salah satu cara pencegahan anemia
pada ibu hamil yang paling baik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara
memeriksaan diri dari mulai sebelum hamil, selama hamil sampai menjelang
persalinan.
2. Konsumsi makanan tinggi zat besi yang cukup

zat besi memliki peranan penting selama kehamilan,khususnya


dengan pasien anemia. Zat besi bisa didapatkan darimakanan yang
mengandung zat besi tinggi seperti daging, kacang-kacangan, sayuran dan
buah.
3. Konsumsi asam folat
Asam folat dapat mudah untuk di dapatkan pada makanan jeruk,
pisang, dansayur-sayuran.
4. Konsumsi Vitamin B12 dan Vitamin C
Vitamin B12 dan Vitamin C memilikiperan penting dalam
meningkatkan kadar zat besi dan sel darah merah dalam tubuh.
5. Menilai kondisi dan gejala
Jika anda mengalami gejala mudah lelah, pucat pada wajah, kelopak
mata dan ujung jari, anda dianjurkan untuk segera kedokter.
Apa Penyebab Anemia pada Kehamilan ?
KLASIFIKASI ANEMIA

6 ANEMIA DEFINISI BESI (62,3%)


Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah.
Pemgobatanya yaitu keperluan zat besi untuk ibu hamil, tidak hamil dan
dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian tablet zat besi. Diagnosis
kekurangan besi yang berat tidak suli karena diandai cirri-ciri yang khas bagi
kekurangan besi, yaitu mikrositosis dan hipokromasia. Sifat lain yang khas
bagi kekurangan besi adalah :
e. Kadar besi serum rendah
f. Daya ikat serum tinggi
g. Protoporfirin eritrosit tinggi
h. Tidak ditemukan hormosiderin (stainable iron ) dalam sumsum
tulang

Hasil pemerilsaan Hb dengan sachli dapat digolongkan sebagai


berikut:
5. Hb 11gr% : Tidak anemia
6. Hb 9 – 10 gr% : Anemia Ringan
7. Hb 7 – 8 gr% : Anemia sedang
8. Hb < 7 gr% : Anemia berat
7 ANEMIA MEGALOBLASTIK ( 29,0 % )
Adalah anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik,
jarang sekali karena kekurangan vitamin B 12. Diagnosis anemia
megaloblastik dibuat ditemukannya megaloblas atau promegaloblas
dalamdarah atau sumsum tulang. Kekurangan asam folik sering
berdampingan kekurangan besi dalam kehamilan.
8

ANEMIA HIPOBLASTIK ( 8,0 )


Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena ganguan sumsum
tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru, dinamakan anemia
hipoblastik dalam kehamilan.
9 ANEMIA HEMOLITIK
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel
darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah
anemia dengan kelainan – kelainan gambaran darah, kelemahan, serta gejala
kompliksai bila terjadi kelainan pada organ vital.

Anda mungkin juga menyukai