Anda di halaman 1dari 9

METODE SIMPLEKS PADA PERSAMAAN LINEAR

Disusun oleh :
Nama : Rezki Dwy Putra
NIM : 17051214032
Prodi : S1 Sistem Informasi
Metode Simpleks

 Merupakan metode yang umum digunakan untuk menyelesaikan


seluruh problem program linier, baik yang melibatkan dua variabel
keputusan maupun lebih dari dua variabel keputusan.

 Metode simpleks pertama kali diperkenalkan oleh George B. Dantzig


pada tahun 1947 dan telah diperbaiki oleh beberapa ahli lain.

 Metode penyelesaian dari metode simpleks ini melalui perhitungan


ulang (iteration) dimana langkah-langkah perhitungan yang sama
diulang-ulang sebelum solusi optimal diperoleh

Langkah-Langkah penyelesaian dalam Metode Simpleks

 Syarat :

› Model program linier (à Canonical form) harus dirubah dulu


kedalam suatu bentuk umum yang dinamakan ”bentuk baku”
(standard form).

› Semua fungsi kendala/pembatas berupa persamaan dengan sisi


kanan non-negatif.

› Semua variabel keputusan non-negatif.

› Fungsi tujuan dapat memaksimumkan maupun meminimumkan


Formulasi yang belum standar kedalam bentuk standar :

a. Pembatas (constraint)

 Pembatas bentanda ≤ atau ≥ dapat dijadikan suatu


persamaan (bertanda =) dengan menambahkan atau
mengurangi dengan suatu variabel slack pada ruas kiri
pembatas tersebut.

 Contoh 1: X1 + 2X2 ≤ 6 maka kita tambahkan slack s1


≥ 0 pada ruas kiri sehingga memperoleh : X1 + 2X2 +
s1 = 6

 Contoh 2 : 3x1 + 2x2 – 3x3 ≥ 5 maka harus


dikurangkan variabel s2 ≥ 0 pada ruas kiri sehingga
diperoleh persamaan: 3x1 + 2x2 – 3x3 – s2 = 5

 Ruas kanan dari suatu persamaan dapat dijadikan bilangan


nonnegatif dengan cara mengalikan kedua ruas dengan -1.

 Contoh : 2x1-3x2-7x3 = -5 secara matematis adalah


sama dengan -2x1+3x2+7x3 = 5

 Arah ketidaksamaan dapat berubah apabila kedua ruas


dikalikan dengan -1.

 Contoh : 2 < 4 adalah sama dengan -2 > -4

2x1 – x2 ≤ -5 adalah sama dengan -2x1 + x2


≥5

b. Variabel

 Suatu variabel Y yang tidak terbatas dalam tanda dapat


dinyatakan sebagai dua variabel non negatif dengan
menggunakan subtitusi.
Menentukan solusi basis

 BFS (Solusi Basis Fisibel)

Dimana diterapkan X1 = X2 = X3 = 0 sehingga


didapatkan nilai Z, S1, S2, S3 dan S4.

 BV (Basis Variabel)

Menentukan variabel yang akan dicari nilainya,


seperti : Z, S1, S2, S3 dan S4

 NBV (Non Basis Variabel)

variabel yang dinolkan. Seperti X1, X2, dan X3.

3. Dari formulasi kanonik diatas bahwa seluruh NBV mempunyai koefisien


yang berharga negatif sehingga pada iterasi ini BFS belum optimal.
Contoh : Z – 60X1 – 30X2 – 20X3 = 0

4. Menghitung rasio dan melakukan ERO

Didapat dari nilai solusi dibagi dengan koefisien


yang paling negatif Entering variabel(EV).

contoh : z - 60x1- 30x2 – 20x3 = 0

8X1 + 6X2 + X3 + S1 = 48 r = 48/8

4X1 + 2X2 + 1.5X3 +S2 = 20 r = 20/4

2X1 + 1.5X2 + 0.5X3 +S3 = 8 r = 8/2

6. Menentukan LV (Leaving Variabel)

variabel yang meninggalkan basis, yang memiliki rasio yang terkecil


dengan EV bernilai 1.

7. Iterasi akan berhenti jika X1, X2, X3 pada fungsi tujuan mencapai nilai
positif.
CONTOH:

Maksimumkan : Z = 60x1+30x2+20X3

berdasarkan :

8X1 + 6X2 + X3 ≤ 48

4X1 + 2X2 + 1.5X3 ≤ 20

2X1 + 1.5X2 + 0.5X3 ≤ 8

x2 ≤ 5

X1,x2,x3 ≥ 0

SOLUSI:

 Konversi bentuk standar:

maksimumkan : z = 60x1+30X2+20x3

Berdasarkan :

8X1 + 6X2 + X3 + s1= 48

4X1 + 2X2 + 1.5X3 + s2 = 20

2X1 + 1.5X2 + 0.5X3 + s3 = 8

x2 + s4 = 5

 Menentukan BFS
x1=x2=x3=0
BV = {z,s1,s2,s3,s4}
NBV= {x1,x2,x3}
BFS = Z -60x1 - 30x2 - 20X3 = 0
8X1 + 6X2 + X3 + S1 = 48
4X1 + 2X2 + 1.5X3 + S2 = 20
2X1 + 1.5X2 + 0.5X3 + S3 = 8
x2 +S4 = 5

z= 0 , S1 = 48, S2 = 20 , S3 = 8, S4 = 5

 Bentuk Tabel

 Dilihat dari Z maka X1 yang memiliki koefisien paling negatif


Menghitung rasio:

 Menentukan LV  rasio terkecil : 4 maka:

 Baris ke-4 untuk pivotnya : 2/2 = 1


 Baris Ke 4 untuk Pivotnya
2/2 =1

 Nilai basis untuk kolom ke-3:

Baris 1: -30-(-60*0.75) = -30-45 = 15

Baris 2: 6-(8*0.75) = 6 – 6 = 0

Baris 3: 2-(4*0.75) = 2 -3 = -1

Baris 4:1-(0.0.75) = 1

Nilai basis untuk kolom 4 :

Baris 1: -20-(-60*0.25) = -20+15= -5

Baris 2: 1-(8*0.25) = 1 – 2 = -1

Baris 3: 1.5-(4*0.25) =1.5 - 1 = 0.5

Baris 4:0-(0*0.25) = 0
Solusi Sementara

Karena nilai z masih terdapat yang bernilai negatif sedangkan fungsi tujuan
adalah memaksimumkan maka dilakukan langkah selanjutnya, dan akan
berhenti jika nilai z tidak terdapat negatif.

Hasil Akhir

Anda mungkin juga menyukai

  • Petik Laut
    Petik Laut
    Dokumen13 halaman
    Petik Laut
    Astro Tunggal Production
    Belum ada peringkat
  • Nyadrann
    Nyadrann
    Dokumen12 halaman
    Nyadrann
    Astro Tunggal Production
    Belum ada peringkat
  • Grebeg Maulud
    Grebeg Maulud
    Dokumen13 halaman
    Grebeg Maulud
    Astro Tunggal Production
    Belum ada peringkat
  • Metode Simpleks
    Metode Simpleks
    Dokumen19 halaman
    Metode Simpleks
    Astro Tunggal Production
    Belum ada peringkat