Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hubungan makhluk hidup dengan lingkungan

A. Interaksi Antar Makhluk Hidup

Interaksi antar makhluk hidup terjadi karena masing-masing individu memiliki keinginan untuk
selalu hidup dan berupaya mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya yang ada guna
melangsungkan hidupnya.

Jenis interaksi antar Makhluk Hidup:

1. Mutualisme Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain yang berbeda
spesies yang saling menguntungkan
contohnya Interaksi E coli pada usus manusia membantu proses pembusukan zat-zat sisa
pada kolon (usus besar). Dalam proses pembususkan ini juga menghasilkan vitamin K
dan B12 yang bermanfaat bagi tubuh manusia.
2. Komensalisme Hubungan antara makhluk hidup yang mendapatkan keuntungan
sedangkan makhluk hidup yang lain tidak dirugikan
Contohnya bakteri Staphylococcus albus di kulit manusia Bakteri ini biasanya terdapat
pada saluran pernapasan atas dan kulit pada individu sehat biasanya hanya berperan
sebagai karier.
3. Parasitisme merupakan pola interaksi dua jenis makhluk hidup yang bersifat
menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak lain.
Contohnya Cacing pita dengan tubuh manusia
4. Amensalisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup atau lebih yang berbeda
jenisnya, dimana salah satunya dirugikan dan satuya tidak diuntungkan maupun
dirugikan.
Contohnya guima dengan tanaman padi
5. Neutralisme adalah hubungan antara makhluk hidup berbeda jenis yang tidak saling
mempengaruhi, meskipun makhluk hidup tersebut berada dalam habitat yang sama.
Contohnya interaksi antara kucing dan ayam.
6. Predasi (Pemangsaan) adalah interaksi antara mangsa dan pemangsa dalam sebuah
ekosistem
Contohnya interaksi zebra dan singa di padang savana Afrika. Dengan adanya singa
sebagai predator, singa berfungsi untuk mengontrol populasi zebra agar tidak terlalu
banyak, sehingga zebra tidak mengalami ledakan populasi dan menggangu jalannya
ekosistem.
7. Kompetisi (Persaingan) adalah interaksi 2 jenis makhluk hidup yang saling bersaing
untuk mendapatkan atau memperebutkan sebuah hal yang sama.
Contohonya persaingan antara kerbau dan kambing untuk mendapatkan rumput dalam
sebuah ekosistem padang rumput.

2.2 Organisme dalam kehidupan

A. Organisasi Kehidupan Tingkat Molekul

Dalam tingkat molekuler, atom-atom berikatan membentuk molekul. Molekul molekul


tersebut akan menyusun organel-organel sel.

B. Organisasi Kehidupan Tingkat Sel

Setiap makhluk hidup tersusun atas sel. Ada makhluk hidup yang tersusun atas satu sel
(uniseluler), dan adapula makhluk hidup yang tersusun atas banyak sel (multiseluler). Sel
merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup.

GAMBAR/

C. Organisasi Kehidupan Tingkat Organ

Organisasi kehidupan tingkat organ merupakan organisasi hidup dari kumpulan jaringan.
Organ merupakan kumpulan beberapa jaringan yang berbeda untuk melakukan suatu pekerjaan
yang sama Suatu organ memiliki tugas untuk menjalankan fungsinya. Organ terdiri atas beberapa
jaringan yang berbeda. Contoh organ adalah kulit, jantung, ginjal, dan mata.

D. Organisasi Kehidupan Tingkat Individu

Individu merupakan organisme yang tersusun oleh kumpulan sistem organ. Kumpulan
sistem organ tersebut membentuk individu. Adanya berbagai sistem organ yang memiliki fungsi
berbeda, membuat suatu individu mampu melakukan fungsi hidupnya dengan baik.

E. Organisasi kehidupan tingkat populasi


Organisasi kehidupan tingkat populasi terbentuk oleh spesies atau individu yang sejenis.
Populasi sendiri merupakan kelompok yang terdiri atas presies sejenis atau sama dan mendiami
suatu habitat Habitat merupakan tempat hidup suatu makhluk hidup.

F. Organisasi Kehidupan Tingkat Komonitas

Komunitas merupakan sekelompok populasi yang hidup dalam suatu daerah dan
menempati lingkungan yang sama. Komunitas merupakan organisasi kehidupan yang memiliki
banyak objek untuk diamati Contohnya, komunitas sungai terdapat populasi katak, populasi
udang, dan populasi plankton.

G. Organisasi kehidupan tingkat ekosistem

Ekosistem merupakan beberapa macam populasi yang berinteraksi dengan lingkungannya


tempat mereka hidup baik dengan komponen biotik maupun komponen abiotiknya. Di dalam
ekosistem, organisasi kehidupan berlangsung sangat kompleks Antarpopulasi terdapat suatu
hubungan simbiosis serta siklus energi dan materi. Siklus energi ini terjadi melalui suatu
peristiwa makan dimakan yang membentuk sebuah rantai makanan. Bahkan terdapat siklus
energi yang lebih luas dan rumit dalam suatu jaring-jaring makanan.

H. Organisasi Kehidupan tingkat Bioma

Bioma merupakan organisasi kehidupan yang cukup beragam, khususnya jenis makhluk
hidup di dalamnya. Bioma adalah satuan daerah daratan yang luas di bumi bercirikan sejenis
tumbuhan dominan di daerah tersebut. Contohnya bioma gurun, bioma taiga, bioma hutan hujan
tropis, dan bioma tundra.

2.3 Pengaruh timbal balik antara kehidupan dengan lingkungan hidupnya

A. Lingkungan Hidup Manusia

Dalam Undang-Undang Nomor Tahun 1997 Pasal 1 Angka I mengartikan

Lingkungan Hidup sebagai "kesatuan ruang dengan kesemua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya"

B. Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai
berikut:

1. Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin
menciut (depletion)
2. Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota
3. Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang
tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energy
4. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga
menimbulkan longsor
5. Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan
pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan
hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap
manusia itu sendiri

C. Peranan Manusia yang Menguntungkan Lingkungan

1. Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA
yang tidak dapat diperbaharui
2. Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora
serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir
3. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang
terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya
4. Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga
kesuburan tanah.
5. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta
terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus
6. Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan
keanekaan jenis makhluk hidup.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya sangat erat dan saling ketergantungan,
karena makhluk ang satu membutuhkan bantuan makhluk lain. Makhluk hidup membutuhkan
lingkungan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya lingkungan juga
membutuhkan makhluk hidup dalam kelangsungan hidupnya. Ekosistem adalah kesatuan
komunitas dengan lingkungannya yang membentuk hubungan timbal balik. Satuan ekosistem
yaitu individu, komunitas, populasi, ekosistem, dan biosfer. berdasarkan jenis interaksi antar
makhluk hidup ada tujuh yaitu mutualisme komensalisme, parasitisme, amensalisme, neutralism,
predisi, dan kompetensi

Daftar isi

https://intankhotimah.wordpress.com/2016/10/11/pengertian-nettalisme-dan-contohnya

https://blog.ruangguru.com/interaksi-yang-terjadi-di-dalam-ekosistem

http://pgsdametro.blogspot.com/2016/01/makalah-makluk-hidup-dan-lingkungannya.html

Anda mungkin juga menyukai