ARJUN BOLA, S. Pd
Ketua Umum
PANITIA PELAKSANA DIALOG KEBANGSAAN
DEWAN PIMPINAN WILAYAH
PEMUDA LUMBUNG INFORMASI RAKYAT
PROVINSI MALUKU
Sekretariat: Lorong Amalatu (Stain-Ambon) Contak: 0813-4478-0203
A. Latar Belakang
Tingginya konflik pemanfaatan di laut telah lama menjadi isu yang mengemuka dalam
dinamika pembangunan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia. Tumpang tindih
kegiatan dan tarik ulur kepentingan menjadi kendala bagi pembangunan di berbagai wilayah.
Kesadaran tentang pentingnya melakukan penataan ruang di wilayah laut telah lama muncul
baik di tingkat global maupun nasional namun ilmu pengetahuan dan informasi mengenai
fitur matra laut masih minim dan terbatas untuk dapat melahirkan perencanaan yang
berkualitas. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UndangUndang
Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil mengatur
mengenai kewajiban pemenuhan izin dalam Pasal 16 yang berbunyi “Setiap orang yang
melakukan pemanfaatan ruang dari sebagian perairan pesisir dan pemanfaatan sebagian
pulau-pulau kecil secara menetap wajib memiliki izin lokasi”.
Izin lokasi adalah izin yang diberikan untuk memanfaatkan ruang dari sebagian perairan
pesisir yang mencakup permukaan laut dan kolom air sampai dengan permukaan dasar laut
pada batas keluasan tertentu dan/atau untuk memanfaatkan sebagian pulau-pulau kecil.
Selanjutnya Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2019 dalam Pasal 5 huruf g menyebutkan
bahwa “RTRL (Rencana Tata Ruang Laut) menjadi pedoman untuk arahan dalam pemberian
izin lokasi perairan dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
serta di laut”. Pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024, telah diberikan arahan
secara nasional tentang agenda pembangunan hingga tahun 2024 yang dalam kerangka
pikirnya menjadikan “wilayah” sebagai basis pembangunan. Berdasarkan kerangka pikir
tersebut maka perencanaan ruang wilayah tentunya menjadi hal yang vital untuk segera
diselesaikan.
Hal ini juga berlaku untuk matra perairan laut yang perencanaan wilayahnya telah diatur
melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan dan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2019 tentang Tata Ruang Laut yang membagi wilayah perencanan perairan
ke dalam 38 Kawasan Strategis Nasional (KSN), 20 Kawasan Antar Wilayah (KAW), 25
Kawasan Strategis Nasional Tertentu (KSNT) yang merupakan kewenangan pemerintah 2
Laporan Kinerja Semester I Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim pusat dan 34
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Provinsi yang
merupakan kewenangan pemerintah provinsi. Dengan demikian penyelesaian Rencana Tata
Ruang Laut menjadi penting untuk dapat dikoordinasikan, difasilitasi, dan dimonitor
penyelesaiannya hingga penetapan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam hal ini memiliki peran penting bukan
hanya dalam hal percepatan penyelesaian produk-produk RTRL tersebut tapi juga menjamin
kualitas dari perencanaan melalui pendampingan/keikutsertaan dalam berbagai tahapan
penyusunan serta fasilitasi peningkatan keterampilan teknis maupun keikutsertaan dalam
berbagai forum penataan ruang laut global yang saat ini tengah gencar digalakkan.
B. Nama Kegiatan
C. Landasan kegiatan
D. Tujuan Kegiatan
F. Estimasi dana
Terlampir
G. Penutup
Demikian proposal ini kami buat, sebagai langkah awal dari terlaksananya kegiatan
ini. Bantuan dari segala pihak sangat kami harapkan demi sukses dan lancarnya
kegiatan ini.
Wassalamualaiqum’warahmatullahi Wabarqatuh.
Lampiran 1.
SUSUNAN PANITIA PELAKSANA KEGIATAN DIALOG KEBANGSAAN
Ketua : Ardi Tamalene
Sekretaris : Abujan Tuhuteru
Bendahara : Nurmiyanti Mulihatu
Devisi-Devisi
Devisi Acara & Sekretariat Devisi Pub & Dokumentasi
Koordinator : Rima Tuhuteru Koordinator : Hasrat Nurlette
Devisi Konsumsi
Devisi Dan
Koordinator : Hatmi Galela
Ambon, 30 Juli 2021
PANITIA PELAKSANA
ARJUN BOLA, S. Pd
Ketua Umum
Lampiran 2.
ESTIMASI BIAYA ANGGARAN
Bidang Kesektariatan
Pengadaan Proposal 10 Kali Rp. 5. 000,- Rp. 50. 000,-
Tanda Peserta + Panitia 90 Buah Rp. 2. 000,- Rp. 180. 000,-
Bolpoin 60 Buah Rp. 2. 000,- Rp. 120. 000,-
Amplop 1 Pack Rp. 20. 000,- Rp. 20. 000,-
Penggandaan Surat Surat 16 Buah Rp. 500,- Rp. 8. 000,-
Rp. 378. 000,-
Bidang Acara
Bidang Konsumsi
Nurmiyanti Mulihatu
Bendahara