Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 3(2) Desember 2020 (369-376)

Noverda Ayuchacaria
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v3i2.567

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN SEBELUM


DAN SESUDAH PEMBERIAN LEAFLET TENTANG CARA
PENGGUNAAN DAN PENYIMPANAN OBAT TETES MATA
DI APOTEK PERINTIS KURIPAN BANJARMASIN

Noverda Ayuchecaria1, Sahena Nurzaqia1, Nur Fitriani Ahdy2


1
Sekolah tinggi ilmu kesehatan ISFI Banjarmasin
2
Apotek Printis Kuripan Banjarmasin
* : noverdaayu24@gmail.com

ABSTRAK
Obat tetes mata adalah sediaan obat dengan cara penggunaan khusus.
Penggunaan obat tetes mata harus sesuai petunjuk agar mendapatkan luaran klinis
yang optimal. Penyimpanan obat tetes mata juga harus mendapatkan perhatian
khusus untuk menjamin sterilitas. Leaflet adalah salah satu media informasi cetak
yang dapat digunakan untuk pemberian informasi dan edukasi tentang penggunaan
dan penyimpanan obat tetes mata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbedaan tingkat pengetahuan pasien sebelum dan sesudah pemberian leaflet di
Apotek Perintis Kuripan Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimental one group pre test-post test design. Pengambilan data dilakukan
secara prospektif. Penelitian dilakukan di Apotek Perintis Kuripan Banjarmasin.
Sampel pada penelitian ini berjumlah 50 responden. Pengambilan data dilakukan
menggunakan kuesioner. Sampel penelitian mendapatkan intervensi pemberian
leaflet tentang penggunaan dan penyimpanan obata tetes mata. Data hasil penelitian
ditampilkan dalam bentuk persentase dan dianalisis dengan menggunakan uji beda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang cara
penggunaan dan penyimpanan obat tetes mata sebelum pemberian leaflet adalah
kategori baik 15 (30%); cukup 21 (42%) dan kurang (28%). Sedangkan tingkat
pengetahuan responden sesudah diberikan leaflet adalah kategori baik 30 (60%);
cukup 13 (26%) dan kurang 7 (14%). Ada perbedaan yang signifikan antara tingkat
pengetahuan responden sebelum dan sesudah diberikan leaflet (p<0,05).
Kata kunci : Tingkat pengetahuan, penggunaan, penyimpanan, tetes mata, leaftlet

ABSTRACT
Eye drops are medicinal preparations with a special way of use. The use of
eye drops must be as directed in order to obtain an optimal clinical outcome. The
storage of eye drops should also receive special attention to ensure sterility. Leaflet
is a printed information medium that can be used for providing information and
education about the use and storage of eye drops. The purpose of this study was to
determine differences in the level of patient knowledge before and after giving
leaflets at the Kuripan Perintis Pharmacy Banjarmasin. This research is an
experimental research one group pre test-post test design. Data were collected
prospectively. The research was conducted at the Kuripan Perintis Pharmacy,
Banjarmasin. The sample in this study amounted to 50 respondents. Data were

Artikel Diterima: 15 September 2020 Disetujui: 3 Desember 2020 369


Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 3(2) Desember 2020 (369-376)
Noverda Ayuchacaria
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v3i2.567

collected using a questionnaire. The research sample received intervention giving


leaflets about the use and storage of eye drops. The research data were displayed
in percentage form and analyzed using different test. The results showed that the
level of knowledge of respondents about how to use and store eye drops before
giving leaflets was in good category 15 (30%); enough 21 (42%) and less (28%).
While the level of knowledge of respondents after being given leaflets was in the
good category 30 (60%); enough 13 (26%) and less 7 (14%). There was a
significant difference between the level of knowledge of the respondents before and
after being given the leaflet (p <0.05).
Keywords : Knowledge level, usage, storage, eye drops, leaflets

PENDAHULUAN benar. Obat tetes mata yang tergolong


Sediaan obat yang digunakan dalam obat bebas bisa didapatkan
pada penyakit mata ada berbagai pasien langsung di took obat maupun
macam seperti salep mata dan tetes tempat lain yang diserahkan bukan
mata. Salah satu bentuk sediaan yang oleh apoteker sehingga pasien tidak
paling umum digunakan adalah mendapatkan penjelasan terkait cara
sediaan tetes mata. Obat tetes mata penggunaan dan penyimpnanannya.
adalah sediaan berupa larutan atau Pasien yang menggunakan
suspensi, digunakan untuk mata obat tetes mata harus mengetahui cara
dengan cara meneteskan obat pada penggunaan dengan tepat agar
selaput lendir mata di sekitar kelopak menjamin keberhasilan pengobatan
mata dan bola mata. Tetes mata dan mencegah terjadinya efek yang
berupa larutan jernih, bebas dari zat tidak diinginkan akibat penggunaan
asing, serat dan benang1. tetes mata tersebut. Pasien juga harus
Obat tetes mata ada yang memiliki pengetahuan bagaimana cara
tergolong ke dalam obat bebas dan menyimpanan sediaan obat tetes mata
obat keras. Obat tetes mata yang dengan benar agar menjamin
tergolong dalam obat keras harus sterilitasnya. Obat tetes mata harus
didapatkan menggunakan resep dokter selalu steril karena digunakan
dan akan diserahkan langsung oleh langsung pada organ mata2.
apoteker. Apoteker akan menjelaskan Cara penggunaan dan
cara penggunaan dan cara penyimpanan obat tetes mata yang
penyimpanan obat tetes mata dengan tidak tepat dapat menimbulkan

370
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 3(2) Desember 2020 (369-376)
Noverda Ayuchacaria
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v3i2.567

bahaya. Penggunaan tetes mata yang berupa leaflet. Informasi yang ingin
salah dapat menyebabkan penyakit disampaikan pada pasien dituangkan
tidak sembuh dan dapat membuat pada leaflet sehingga pasien secara
kondisi mata memburuk seperti iritasi mandiri dapat membaca informasi
dan infeksi mata bertambah parah, tersebut. Metode intervensi ini
kerusakan saraf mata serta dapat memiliki kelebihan efisien dalam hal
menimbulkan gejala gangguan lain tenaga dan waktu pemberi intervensi4.
pada mata. Selain itu, cara Penelitian yang dilakukan
penyimpanan obat tetes mata yang Aulia (2019) menemukan bahwa
tidak tepat akan mengakibatkan obat pemberian leaflet tentang edukasi
tetes mata mudah terkontaminasi oleh hipertensi mampu meningkatkan
bakteri. Bakteri yang ditemukan pada pengetahuan pasien dengan adanya
obat tetes mata disebabkan karena kenaikan pada kategori pengetahuan
penggunaan obat mata oleh baik dari 33,12% menjadi 61,96%
masyarakat banyak yang tidak pasien dan untuk kategori cukup
memperhatikan aturan penggunaan mengalami penurunan dari 58,28%
yang tepat3. pasien menjadi 37,42% pasien,
Pengetahuan pasien tentang sedangkan untuk kategori kurang juga
cara penggunaan dan penyimpanan mengalami penurunan yaitu dari
obat tetes mata perlu ditingkatkan. 8,58% pasien menjadi 0,61%5.
Intervensi untuk meningkatkan Melihat keberhasilan
pengetahuan pasien umumnya penggunaan leaflet edukasi untuk
dilakukan dengan memberikan meningkatkan pengetahuan pasien
konseling, informasi, dan edukasi hipertensi pada penelitian tersebut
langsung kepada pasien. Kelemahan maka peneliti melakukan penelitian
metode intervensi ini adalah terkait dampak pemberian leaflet
membutuhkan tenaga dan waktu yang edukasi terhadap pengetahuan pasien
cukup banyak untuk pelaksanaannya. dalam penggunaan dan penyimpanan
Salah satu alternatif pemberian obat mata.
informasi kepada pasien adalah
dengan menggunakan suatu media METODE PENELITIAN

371
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 3(2) Desember 2020 (369-376)
Noverda Ayuchacaria
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v3i2.567

Jenis penelitian yang yang terdiri dari 7 pertanyaan tentang


digunakan adalah eksperimental penggunaan tetes mata dan 3
dengan metode one group pre test- pernyataan tentang penyimpanan tetes
post test design. Pengambilan data mata. Kuesioner yang digunakan
dilakukan secara prospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah kuesioner
pada penelitian ini adalah seluruh dari penelitian terdahulu yang
pasien yang membeli obat tetes mata dilakukan oleh Natalia pada tahun
di Apotek Perintis Kuripan 2014 di Apotek Perintis Kuripan
Banjarmasin. Kunjungan pasien yang Banjarmasin. Kuesioner sudah diuji
membeli obat tetes mata pada bulan validitas dan reliabilitasnya pada
April 2020 adalah sebesar 98 pasien. penelitian tersebut dan dinyatakan
Metode pengambilan sampel yang valid serta reliabel sehingga dapat
dilakukan dalam penelitian ini adalah digunakan pada penelitian ini6.
dengan menggunakan teknik Data yang diperoleh dari
consecutive sampling yaitu sampel pengisian kuesioner dihitung
bagian dari populasi yang didata yang menggunakan rumus :
memenuhi kriteria inklusi dan
𝑓
eksklusi yaitu sebanyak 50 sampel. P = × 100%
𝑛
Kriteria inklusi pada penelitian ini Keterangan :
P : Persentase
adalah pasien dengan usia 18-41 tahun f : Jumlah skor jawaban yang benar
n : Jumlah skor maksimal jika pertanyaan
dan bersedia berpartisipasi pada dijawab benar
penelitian. Kriteria eksklusi pada Kriteria penilaian tingkat

penelitian ini adalah pasien dengan pengetahuan pasien adalah sebagai

kondisi buta hurup dan tuli. berikut :

Sampel penelitian a. Tingkat Pengetahuan Baik : Hasil


Presentase ≥76%-100% benar.
mendapatkan intervensi berupa b. Tingkat Pengetahuan Cukup : Hasil
pemberian leaflet edukasi tentang cara Presentase 56%-<76% benar.
c. Tingkat Pengetahuan Kurang : Hasil
penggunaan dan penyimpanan obat Presentase <56% benar.
tetes mata. Alat ukur yang digunakan Tingkat pengetahuan pasien

pada penelitian ini adalah kuesioner. sebelum dan sesudah pemberian

Kuesioner terdiri dari 10 pertanyaan leaflet edukasi dianalisis dengan

372
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 3(2) Desember 2020 (369-376)
Noverda Ayuchacaria
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v3i2.567

menggunakan uji statistika Wilcoxon. terbanyak yaitu 29 pasien (58%),


Data dikatakan berbeda bermakna kemudian Perguruan Tinggi 11 pasien
apabila nilai p<0,05. (22%), dan SMP/sederajat 8 sampel
(16%). Karakteristik pekerjaan
PEMBAHASAN didominasi oleh swasta sebanyak 23
Populasi pada penelitian ini pasien (46%), kemudian ibu rumah
berjumlah 98 pasien. Subjek yang tangga sebanyak 17 pasien (34%),
memenuhi kriteria inklusi sebanyak PNS/TNI/POLRI sebanyak 4 pasien
50 sampel. Subjek mengikuti (8%), dan lain-lain sebanyak 6 pasien
penelitian dari awal sampai akhir dan (12%).
mendapat pemberian leaflet cara Tabel 1. Karateristik Responden
penggunaan dan penyimpanan obat Kategori Sampel Persen
(n = 50) (%)
tetes mata. Empat puluh delapan
Jenis Kelamin
pasien tidak memenuhi kriteria inklusi Laki-laki 24 48
dan eksklusi karena usianya diluar Perempuan 26 52
Usia
kriteria, tidak bersedia mengisi post
18-25 Tahun 8 16
test, dan tidak bersedia mengikuti 26-33 Tahun 24 48
penelitian ini. 34-41 Tahun 18 36
Pendidikan
Karakteristik sampel penelitian SD 2 4
SMP/Sederajat 8 16
dapat dilihat pada tabel 1. Jenis
SMA/Sederajat 29 58
Kelamin sampel yaitu perempuan Perguruan Tinggi 11 22
sebanyak 26 (52%) sampel dan laki- Pekerjaan
PNS/TNI/POLRI 4 8
laki 24 (48%) sampel. Karakteristik
Swasta 23 46
usia didominasi oleh rentang 26-33 IRT 17 34
tahun yaitu sejumlah 24 pasien (48%), DLL 6 12
kemudian rentang usia 34-41 tahun Sampel pada penelitian ini
mendapatkan intervensi berupa
sejumlah 18 pasien (36%) dan usia 18-
25 tahun yaitu sebanyak 8 pasien pemberian leaflet edukasi tentang cara
penggunaan dan penyimpanan obat
(16%). Tingkat pendidikan
SMA/Sederajat menempati jumlah tetes mata. Pemilihan intervensi

373
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 3(2) Desember 2020 (369-376)
Noverda Ayuchacaria
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v3i2.567

pemberian leaflet didasarkan bahwa penggunaan dan penyimpanan tetes


informasi dapat tersampaikan mata pada pre test dan post test.
walaupun tidak secara langsung oleh Meningkatkan pengetahuan
tenaga kesehatan dan memiliki pasien disebabkan oleh pasien
efisiensi dalam hal waktu dan tenaga membaca leaflet tentang cara
bagi tenaga kesehatan. penggunaan dan penyimpanan obat
Hasil penelitian tetes mata yang tepat sehingga pasien
menunjukkan bahwa terjadi perbaikan mendapat informasi mengenai tentang
tingkat pengetahuan setelah cara penggunaan dan penyimpanan
pemberian intervensi. Jumlah sampel obat tetes mata yang tepat. Informasi
dengan tingkat pengetahuan baik pada yang didapatkan pasien dari membaca
pre test meningkat jauh pada saat post leaflet edukasi sangat bermanfaat
test. Data tingkat pengetahuan pasien untuk meningkatkan pengetahuan
sebelum dan sesudah pemberian pasien tentang cara penggunaan dan
intervensi dapat dilihat pada tabel 2. penyimpanan obat tetes mata.
Peningkatan pengetahuan
Tabel 2. Tingkat Pengetahuan Pre
pasien tentang cara penggunaan dan
Test Dan Post Test
Tingkat Pre Post penyimpanan obat tetes mata yang
Pengetahuan test % test %
tepat diharapkan dapat diaplikasi
Baik 15 30 30 60
Cukup 21 42 13 26 pasien hingga dapat menunjang
Kurang 14 28 7 14 keberhasilan terapi selama masa
Total 50 100 50 100
pengobatan. Pengetahuan tidak hanya
Data tingkat pengetahuan didapat melalui pendidikan formal
sampel pada pre ddan post test namun dapat diperoleh juga dari
dianalisis menggunakan uji statistika pendidikan nonformal seperti
Wilcoxon. Uji Wilcoxon dipilih karena mendapatkan informasi dari media
data tidak terdistribusi normal. Hasil cetak, media elektronik, dan
uji statistika didapatkan nilai p = 0,000 sebagainya7,8.
yang menunjukkan bahwa terdapat Hasil penelitian ini sejalan
perbedaan yang bermakna dari tingkat dengan penelitian yang dilakukan oleh
pengetahuan pasien dalam Pirade dkk (2015) yang menemukan

374
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 3(2) Desember 2020 (369-376)
Noverda Ayuchacaria
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v3i2.567

bahwa pemberian leaflet dapat Universitas Muhammadiyah


Purwokerto
meningkatkan pengetahuan
swamedikasi mahasiswa9. Penelitian 4. Notoatmodjo, S., 2012, Promosi
Kesehatan & Ilmu Perilaku,
lain yang dilakukan oleh Khoirin dan Rineka Cipta, Jakarta.
Juliasih (2020) juga menemukan 5. Aulia, S.R., 2019, Tingkat
bahwa pemberian leaflet mampu Pengetahuan Pasien Tentang
Obat Hipertensi Sebelum Dan
meningkatkan pengetahuan Sesudah Diberi Leaflet di
pengobatan pasien penyakit Puskesmas S.Parman
Banjarmasin, Karya Tulis Ilmiah,
hipertensi10. Akademi Farmasi ISFI
Banjarmasin.

KESIMPULAN 6. Natalia, C.S., 2014, Gambaran


Tingkat Pengetahuan Pasien
Pemberian informasi dengan Tentang Cara Penggunaan Dan
media leaflet berpengaruh secara Penyimpanan Obat Tetes Mata Di
Apotek Perintis Kuripan
signifikan terhadap peningkatan Banjarmasin, Karya Tulis Ilmiah,
pengetahuan tentang penggunaan dan Akademi Farmasi ISFI
Banjarmasin.
penyimpanan obat mata.
7. Notoatmodjo, S., 2010, Ilmu
DAFTAR PUSTAKA Perilaku Kesehatan, Rineka
Cipta, Jakarta.
1. Mahdania, A., 2015., Pengaruh 8. Restiyono, A., 2016,
Frekuensi Pengambilan Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan
Sterilitas Sediaan Tetes Mata Kebutuhan Pengunjung Apotek
Fenilefrin Hidroklorida Dengan Terhadap Informasi Obat Di Kota
Pengawet Benzalkonium Klorida Depok, Jurnal Promosi
0,002% b/v, Skripsi, Program Kesehatan Indonesia. Vol. 11 /
Studi Farmasifakultas Ilmu No. 1.
Kesehatan Malang, Univeritas
Muhammadiyah Malang. 9. Pirade, L.F., Ayu, W.D.,
Fadraersada, J., 2018, Pengaruh
2. Darwin, M., 2015, Kesalahan Penggunaan Leaflet terhadap
Penggunaan Obat Tetes Mata Pengetahuan Swamedikasi
Timbul Masalah Serius, Intisari Mahasiswa Di Universitas
Online, Indonesia. Mulawarman, Proceeding,
Mulawarman Pharmaceutical
3. Anggi, F.L., 2016 Identifikasi
Conferences, Universitas
Cemaran Mikroba Pada Sediaan
Mulawarman.
Tetes Mata Setelah Penggunaan
Dan Penyimpanan, Thesis,

375
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 3(2) Desember 2020 (369-376)
Noverda Ayuchacaria
p-ISSN 2621-3184 ; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v3i2.567

10. Khoirin, Juliasih, D., 2020,


Pengaruh Pemberian Leaflet Dan
Edukasi Penyakit Hipertensi
Terhadap Tingkat Pengetahuan,
Jurnal ‘Aisyiyah Medika, Volume
5, Nomor 2

376

Anda mungkin juga menyukai