Secara geologis, Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng utama dunia yaitu
Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Negara yang kita huni ini
mendapat julukan ring of fire atau Lingkaran Api Pasifik. Kedua hal tersebut menjadi salah
satu faktor Indonesia sering terjadi bencana. Bencana itu sendiri diartikan sebagai peristiwa
yang dapat mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat seperti kehilangan nyawa
dan harta benda. Adapun jenis-jenis bencana adalah sebagai berikut.
1.
1. Bencana alam -> peristiwa akibat faktor geologis (pergerakan lempeng bumi),
klimatologis (kondisi cuaca / iklm), dan ekstra-terestrial (benda luar angkasa)
2. Bencana non-alam -> peristiwa akibat dari wabah penyakit, gagal teknologi,
epidemi, dan gagal modernisasi
1. Bencana sosial -> periswa akibat konflik antar masyarakat, terorisme, dan lain -lain
Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:
Pembangunan Berkelanjutan
Pengertian & Komposisi penduduk
1. Memahami bahwa bencana dapat diprediksi secara alamiah dan saling berkaitan
antara satu bencana dengan bencana lainnya sehingga perlu di evaluasi terus
menerus
2. Upaya mitigasi bencana harus memiliki persepsi yang sama baik dari aparat
pemerintahan ataupun masyarakatnya -> salah satunya dahulukan kelompok rentan
3. Upaya preventif harus diutamakan untuk meminimalisir dampak bencana
4. Upaya mitigasi bencana terkoordinir secara terpadu bagi aparat ataupun
masyarakatnya
Strategi Mitigasi Bencana
Adapun strategi agar upaya mitigasi bencana dapat terkoordinir dengan baik adalah
sebagai berikut.
1. Pemetaan
Pemetaan menjadi hal terpenting dalam mitigasi bencana, khususnya bagi wilayah yang
rawan bencana. Hal ini dikarenakan sebagai acuan dalam membentuk keputusan antisipasi
kejadian bencana. Pemetaan akan tata ruang wilayah juga diperlukan agar tidak memicu
gejala bencana. Sayangnya, untuk kasus di Indonesia pemetaan tata ruang dan rawan
bencana belum terintegrasi dengan baik.
2. Pemantauan
Hasil pemetaaan tingkat kerawanan bencana akan setiap daerah sangat membantu dalam
pemantauan dari segi prediksi terjadinya bencana. Hal ini akan memudahkan upaya
penyelamatan apabila terjadi bencana. Pemantauan juga dapat dilakukan untuk
pembangunan infrastruktur agar tetap memperhatikan AMDAL.
3. Penyebaran Informasi
Penyebaran informasi dapat dilaukan ke media cetak ataupun elektronik. Informasi ini
berupa cara mengenali gejala bencana, pencegahan, dan penanganan apabila terjadinya
bencana. Hal ini dapat meningkatkan rasa kewaspadaan akan bencana.
5. Peringatan Dini
Peringatan dini ini berguna untuk memberitahukan hasil pengamatan atau evaluasi
bencana secara berskala di suatu daerah rawan bencana. Peringatan dini dapat berupa
pengalihan jalur jalan.