Anda di halaman 1dari 3

1.

Latar belakang masalah


Pandemi COVID-19 (coronavirus disease-19) telah mempengaruhi
sistem pendidikan dunia. Yang mengarah pada sekolah online baik dari
sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas
maupun perguruan tinggi negri. Pada tanggal 27 april 2020, sekitar 1,7
miliar siswa terkena dampak sebagai respon terhadap pandemi, menurut
pemantauan UNICEF, 186 negara saat ini telah menerapkan penutupan
lokal. Hal ini berdampak pada sekitar 98,5% populasi siswa didunia
(UNESCO,2020). Dengan adanya penutupan tersebut Negara indonesiapun
mengambil kebijakan yang sama dengan menutup seluruh sekolah maupun
perguruan tinggi negri dan pemerintah beserta lembaga terkait harus
mengambil tindkan dengan mengambil alternatif lain yaitu dengan
melaksanakan proses pendidikan melalui online.
Penelitian Gewin (2020) menyatakan bahwa banyak universitas
diseluruh dunia telah menunda atau membatalkan berbagai kegiatan
seperti campus event, seminar, konferensi, kompetisi olahraga dan
kegiatan lainya. Perguruan tinggi telah bergerak cepat untuk mentansisikan
berbagai program agar pembelajaran tetap berlangsung. Menanggapi hal
tersebut, UNESCO (2020) merekomendasikan penggunaan program
pembelajran jarak jauh (distance learning) dan membuka aplikasi serta
platform pendidikan yang dapat digunakan sekolah ataupun perguruan
tinggi untuk menjangkau pelajar dan mahasiswa jarak jauh.
Penutupan sekolah yang lama dan karantina dirumah mungkin
memiliki efek negatif pada kesehatan fisik dan mental. Hampir 83% anak
muda beranggapan bahwa pandemic memperburuk kondisi kesehatn
mental yang sudah ada sebelumnya. Hal ini terjadi karena adanya hilangnya
rutinitas sehari-hari, matinya kegiatan yang ada serta kurangnya
masyarakat dalam bersosialisa, selain itu kecemasan masyarakat terhadap
dampak bahayanya virus covid-19 ini juga mempengaruhi dampak yang
buruk terhadap kesehatannya karena terlalu dipenuhi rasa khawatir dan
takut sehingga bukan hanya virus covid-19 saja yang menyerang mereka
tetapi virus lain juga bisa sewaktu-waktu menyerang fisik mereka akibat
daya tahan tubuh yang menurun.
Berbagai dampak negatif yang diakibtkan pandemic COVID-19
dirasakan oleh sejumlah masyarakat terutama dikalangan pelajar maupun
mahasiswa. Terutama untuk mahasiswa baru, yang belum mengenal dunia
kampus dan belum mengerti sistem pembelajar di dunia perkuliahan,
beradasarkan riset yang ada mahasiswa tingkat satu atau mahasiswa baru
mengeluhkan dengan adanya sistem pembelajaran online menjadikan
mereka kurang memahami terhadap materi yang diberikan atau
disampaikan dosen. Terutama mahasiswa yang tinggal dipedesaan yang
akses signal sangat susah dan kurang jelas dalam menerima materi yang
disampaikan dosen pada saat kuliah online, sehingga sering terjadi kesalah
pahaman antara apa yang disampaikan dosen dengan apa yang kita
tangkap atau kita dengarkan selain itu pandemi COVID-19 juga yangat
berdampak buruk bagi kesehatan mata karena setiap harinya kita harus
dituuntut menatap layar handphone maupun laptop dalam waktu yang
lama.
Sekolah tinggi kesehatan Serulingmas cilacap juga telah menetapkan
bahwa kegiatan kampus ditiadkan dan mengadakan sistem pembelajaran
online baik saat kegiatan belajar mengajar biasa maupun ujian akhir
semester atau UAS juga diadakan sejara online. Ujian akhir semester
diadakan secara online sangat berdampak negatif terhadap mahasiswa
selain terkendala jaringan terkadang juga terjadi erornya sistem yang ada
sehingga disaat mahasiswa sudah hampir selesai dalam mengerjakan soal
dan tinggal melanjutkan tahap penyelesaian tiba-tiba hilang seketika dan
harus kembali log-in untuk kembali mengulang mengerjakan soal tersebut,
sehingga dapat mengganggu mental mahasiswa jika terus menerus terjadi
hal seperti itu. Dulu ujian akhir semester atau UAS menjadikan hal yang
sangat dinantikan sekarang ujian akhir semester menjadikan hal yang
sangat ditakuti akibat sistem pembelajaran online yang membingungkan
materi tidak ada yang diserap sehingga membuat mahasiswa sering
merasakan bingung terhadap soal yang dosen berikan.

3.
5. Rumusan masalah atau pertanyaan penelitian
1. Adakah dampak negatif terhadap mahasiswa ataupun pelajar dengan
adanya pembatasan bersekala besar ?
2. Bagaimana pihak kampus dan pemerintah mengambil langkah dalam
menghadapi pandemi COVID-19 ini agar mahasiswa dan pelajar tetap bisa
mengikuti kegiatan belajar mengajar tanpa harus melanggar peraturan
pembatasan berskala besar ini ?
6. Landasan teori atau jurnal ilmiah

Anda mungkin juga menyukai