Anda di halaman 1dari 32

membangun

karakter
belajar

03
PANDUAN PELATIHAN membangun karakter belajar 1
PANDUAN PELATIHAN
membangun
karakter
belajar

Dr. Margono, M.Pd

PROGRAM ORGANISASI PENGGERAK


YATIM MANDIRI
2021
A. Latar Belakang

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa membangun kualitas manusia


itu berakar pada efektivitas proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Efektivitas
pembelajaran dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang digunakan oleh
guru.1 Pemilihan strategi pembelajaran berawal dari cara pandang tentang anak.

Cara pandang tentang anak inilah yang akan berpengaruh besar dalam
menjalankan sebuah proses pembelajaran. Para guru yang memandang anak
sebagai kertas kosong, akan menjalankan proses pembelajaran dengan cara
“mengisi” kekosongan itu. Mereka akan berusaha untuk menjejalkan berbagi
macam materi pelajaran untuk dimasukkan ke dalam otak anak.2

Para guru yang meyakini bahwa seorang anak adalah makhluk penuh
potensi, akan menjalankan proses pembelajaran dengan cara “membangun”
potensi itu. Mereka akan berusaha menyajikan proses belajar yang mampu
memunculkan potensi dahsyat yang telah ada dalam diri setiap anak.

Pembelajaran yang baik dapat dianalogikan seperti menyulut api bukan


mengisi timba. Ibarat obor yang sudah penuh minyak, tinggal percikan api
kecil yang mampu membuat diri mereka menyala berkobar-kobar. Hal ini telah
diperkuat dengan berbagai kajian kontemporer tentang potensi manusia.

Menurut konsep Agama, setiap manusia dilahirkan dalam keadaan Fitrah


(suci), artinya oleh Allah, manusia telah diciptakan dalam keadaan sempurna
dengan segala potensi baiknya yang siap untuk dikembangkan.3

Dikemukakan oleh Santrock dalam penelitiannya, diperkirakan setelah lahir


otak anak memiliki sekitar 100 milyar sel syaraf atau neuron. Berat otak anak pada
saat lahir sekitar 25% dari berat otak orang dewasa. Di usia dua tahun berat otak
anak mengalami pertumbuhan yang luar biasa yaitu sekitar 75% dari berat otak
orang dewasa.4 Ini artinya bahwa 75% pertumbuhan otak manusia terjadi pada

1 Margono, Membangun Bangsa dari Kelas (BLP), Artikel Jawa Pos 9 Januari 2018
2 Gagasan mengenai teori ini dipengaruhi oleh pendapat John Locke pada abad 17.
Pandangan ini menyatakan bahwa anak terlahir tanpa isi mental bawaan, dengan kata lain
“kosong”, dan seluruh sumber pengetahuan diperoleh melalui pengalaman dan persepsi
alat inderanya terhadap dunia di luar dirinya
3 QS. At Tin/ 95:4
⁴ Santrock, J. (2010). Child Development (Thirteenth Editional). New York: McGrawHill, 81-

PANDUAN PELATIHAN membangun karakter belajar 5


usia dini. Hal ini pulalah yang mendasari bahwa pembelajaran yang berkualitas
di usia anak menjadi sangat penting.

Shinichi Suzuki juga menyampaikan hasil penelitiannya, bahwa setiap


orang memiliki bibit bakat yang luar biasa. Bakat ini akan terwujud jika seseorang
berada dalam proses pendidikan yang bermartabat. Pendidikan bermartabat
yaitu Pendidikan yang sejalan dengan fitrah, potensi, dan membangun karakter
manusia5.

Ibarat sebuah bangunan, karakter adalah pondasi agar bangunan itu


mampu kokoh berdiri. Membangun karakter adalah sebuah kunci untuk dapat
mengeluarkan segenap potensi besar yang ada dalam setiap diri setiap manusia.
Seseorang yang mungkin terlahir kurang “cerdas” atau memiliki keterbatasan
akan mampu mengeluarkan potensi terbaiknya ketika karakternya terbangun
dengan baik. Anak-anak yang mungkin terlahir kurang beruntung secara
intelegensi, apabila memiliki karakter tangguh, reflektif, dan dapat bekerjasama
dengan baik akan mampu mencapai kesuksesan luar biasa dalam hidupnya.
Kisah hidup Thomas Alva Edison, Albert Einsten, dan Sir Isac Newton adalah
bukti nyata bahwa dari seseorang yang dianggap “bodoh” mampu menjadi
ilmuwan kelas dunia ketika terbangun karakter dan gaya belajarnya.

Pendidikan karakter bukan hanya menyangkut moral saja. Selain karakter


moral seseorang harus memiliki karakter kinerja (ketangguhan, reflektif,
kerjasama, dsb)6 agar mampu hidup sukses di era disruption7 saat ini. Apalah
artinya ketika seseorang hanya menjadi “baik” secara moral (peduli, santun,
jujur, dsb) namun tidak mampu menghadapi pasang surutnya kehidupan?
Maka sebagai pendidik kita harus membekali anak-anak kita dengan mendesain
proses pembelajaran yang berfokus untuk membangun karakter moral dan
karakter kinerja yang disebut dengan membangun karakter belajar

82, 116.
⁵ Disadur dari buku “Saino Kaihatsu Wa Zero Kai Kara” oleh Shinichi Suzuki
⁶ Isti lah Karakter moral dan Karakter Kinerja pernah menjadi wacana oleh Kemendikbud pada
tahun 2015 dan disampaikan oleh Anies Baswedan selaku Menteri Pendidikan dan kebudayaan
selengkapnya dapat dilihat di: h� ps://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2015/08/karakter-
moral-dan-kinerja-wujud-penumbuhan-budi-pekerti --4532-4532-4532
⁷ Isti lah “Disrupti on” dicetuskan oleh Clayton Christensen pada tahun 1997 dalam bukunya
Innovator’s Dilemma yang diarti kan sebagai era dimana banyak bermunculan inovasi yang
ti dak terlihat dan ti dak disadari sehingga mengganggu tatanan sistem lama serta berpotensi
menghancurkannya.

PANDUAN PELATIHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH EFEKTIF


6 PANDUAN PELATIHAN membangun karakter belajar
B. Tujuan Pelatihan
Tujuan dari pelatihan membangun karakter belajar ini antara lain :

1. Peserta pelatihan mampu memahami filosofi dan konsep membangun karak-


ter belajar (MKB)
2. Peserta pelatihan mampu mendesain MKB di sekolah
3. Peserta pelatihan mampu mempraktikan cara membangun karakter belajar
(MKB)
4. Peserta pelatihan mampu mengembangkan penilaian karakter berbasis MKB

C. Pokok bahasan
1. Pentingnya karakter belajar sebagi pondasi dalam membangun potensi siswa
2. Teknik membuat desain MKB di sekolah
3. Strategi membangun karakter belajar
4. Teknik mengembangkan penilaian karakter berbasis MKB

D. Kegiatan peserta
1. Kegiatan diawali dengan brain storming dan diskusi tentang Membangun
Karakter Belajar
2. Peserta pelatihan melakukan refleksi tentang pelaksanaan MKB di sekolah
selama ini
3. Praktik, dengan menggunakan lembar kerja sesuai topik.
4. Peserta pelatihan mempresentasikan hasil diskusi
5. Kegiatan refleksi pelatihan

PANDUAN PELATIHAN membangun karakter belajar 7


E. Membangun Kapasitas Belajar dalam Konsep

Membangun karakter belajar (MKB) adalah suatu konsep atau suatu


kerangka untuk meningkatkan kemampuan pelajar untuk dapat belajar dengan
baik secara nyata. Pengertian belajar dalam kontek MKB adalah penyesuaian diri
terhadap situasi baru dimanapun pelajar berada.

Pada intinya MKB mempunyai 7 aspek yang meliputi: Building Vision


(Membangun visi), Positif Thinking (Pola pikir positif ), Devout (Kekuatan Akhlak),
Resilience (ketangguhan), Resourcefulness (kecerdasan), Reflectiveness (perilaku
reflektif ), dan Reciprocity (kemandirian & kerjasama).8

1. Membangun visi mengandung konsep tentang kondisi pelajar yang


memiliki visi hidup dan cita-cita yang besar dan siap, rela, dan mampu untuk
mencapai impian besarnya. Membangun visi disusun oleh tiga komponen
: Bersyukur, Memvisualisasikan cita-cita yang menantang, dan memikirkan
cita-cita sampai ke dalam benak. Membangun visi dilakukan dengan cara :

a. Mendampingi siswa mewujudkan rasa syukur yang dalam, misalnya


membiasakan untuk berterima kasih kepada Allah dan merasakan
bahagia atas hal-hal yang telah dimiliki saat ini
b. Menghadirkan tokoh inspiratif, mengunjungi sekolah lanjutan yang
dipilih secara langsung atau online, mengajak siswa ke tempat-tempat
terbuka untuk membuka impian masa depannya
c. Mendampingi siswa memvisualisasikan (berupa tulisan dan gambar)
cita-cita hidupnya
d. Mendampingi siswa untuk mempresentasikan cita-cita besarnya

8 7 komponen ini disusun dari kurikulum Pendidikan Inti Finlandia dan penelitian Guy
Claxton dari University of Winchester, Inggris tentang Building Learning Power (BLP) dan dikuat-
kan oleh penelitian dalam desertasi penulis.

PANDUAN PELATIHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH EFEKTIF


8 PANDUAN PELATIHAN membangun karakter belajar
2. Membangun Pola pikir positif mengandung konsep tentang kondisi pelajar
yang memiliki cara pandang positif pada diri sendiri, orang lain, dan keadaan
yang mereka alami. Berpikir positif disusun oleh tiga komponen : yakin
sepenuh hati, rileks, dan bertindak selaras. Membangun pola pikir positif
dilakukan dengan cara :

a. Mendampingi siswa untuk yakin pada potensi dirinya dan yakin pada
Allah bahwa permohonannya dikabulkan
b. Mendampingi siswa untuk menjadi rileks dengan cara berdoa bersama
secara khusyuk
c. Mendampingi siswa untuk bertindak selaras antara cita-cita, pikiran,
dan perasaan dengan cara menuliskan cita-citanya, menguatkan
keyakinannya, dan memunculkan perasaan bersyukur

3. Membangun Kekuatan akhlak mengandung konsep tentang kondisi


pelajar yang siap, rela, dan mampu untuk secara sadar melakukan perbuatan
dan tingkah laku yang terpuji. Kekuatan akhlak tersusun dari tiga komponen
: Tertib, Peduli, Santun. Membangun kekuatan akhlak dilakukan dengan cara :

a. Membiasakan siswa untuk berperilaku tertib, dimulai dari hal-hal kecil,


misalnya : tertib antri, tertib saat memulai pembelajaran, tertib ibadah,
dsb.
b. Membiasakan siswa untuk peduli pada orang lain terutama orang-orang
terdekatnya, misalnya : membantu temannya pada saat ada kesulitan
dalam memahami pelajaran.
c. Membiasakan siswa untuk berperilaku santun dalam pikiran, perkataan,
dan perbuatan, misalnya : hormat pada guru dan meyayangi teman.

4. Membangun Ketangguhan mengandung konsep tentang kondisi pelajar


yang siap, rela dan mampu untuk terus belajar. Ketangguhan disusun oleh
dua komponen : Fokus dan Pantang menyerah. Ini adalah suatu kemampuan
pelajar untuk memahami bahwa segala sesuatu tidak datang dengan mudah
dan bahwa segala sesuatu kesulitan pada umumnya akan berhadiah sukses
pada akhirnya. Membangun Ketangguhan dilakukan dengan cara:

PANDUAN PELATIHAN membangun karakter belajar 9


a. Mengembangkan spontanitas yang harus dilakukan jika mendapat
ancaman
b. Memperkuat bahwa telah berusaha keras itu tidak sama dengan
kemampuan yang kurang
c. Membuat tugas-tugas yang melibatkan tantangan dan sedikit
perjuangan
d. Membantu siswa bagaimana merasa enjoy dalam belajar
e. Mengajak siswa memetakan hambatan-hambatan yang mereka hadapi
dalam belajar

5. Membangun Kecerdasan mengandung konsep tentang kondisi pelajar


yang siap, rela dan mampu belajar dalam cara yang berbeda. Kecerdasan
tersusun oleh dua komponen : Bertanya secara spesifik, dan membuat
kajian.

Membangun kecerdasan dilakukan dengan cara :

a. Mengenali dan memberi hadiah untuk pertanyaan dan jawaban yang


baik
b. Menganjurkan menggunakan ungkapan-ungkapan seperti ‘Bagaimana
bisa..’ ‘Bagaimana jika…’ ‘Bagaimana mungkin…’
c. Mengembangkan aktivitas-aktivitas yang membutuhkan penggunaan
jaringan sumber belajar dan strategi
d. Menggunakan bahasa ‘bisa jadi…’

6. Membangun Perilaku Reflektif mengandung konsep tentang kondisi


pelajar yang siap, rela dan mampu menjadi lebih strategis dalam belajar.
Perilaku reflektif tersusun oleh dua komponen : Menentukan Target, dan
Melakukan refleksi. Membangun Perilaku Reflektif dilakukan dengan cara :

a. Mendorong siswa mengantisipasi rintangan dan halangan


b. Membuat sebuah peta belajar untuk memaparkan target dan kemajuan
siswa sebagai pembelajar
c. Mendorong siswa membuat kriteria dan memeriksa pekerjaan mereka
sendiri
d. Berlatih menemukan kunci dari sebuah pelajaran atau pengalaman
e. Mengatur waktu untuk membuat catatan belajar

PANDUAN PELATIHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH EFEKTIF


10 PANDUAN PELATIHAN membangun karakter belajar
7. Membangun Kerjasama, mengandung konsep tentang kondisi pelajar yang
siap, rela dan mampu belajar sendiri atau dengan orang lain. Pelajar yang
baik mempunyai kemampuan untuk mendengarkan, mengambil giliran,
dan memahami sudut pandang orang lain. Kerjasama tersusun oleh tiga
komponen: Kerja mandiri, Kerja bersama, Mendengar aktif. Membangun
Kemandirian dilakukan dengan cara :

a. Membuat siswa mengembangkan kode-kode kepemimpinan untuk kerja


kelompok / grup
b. Membagi kelas menjadi tim riset
c. Melatih siswa tentang seni mendengarkan yang baik
d. Berdiskusi bagaimana kita belajar dari kemampuan dan ide orang lain.

PANDUAN PELATIHAN membangun karakter belajar 11


KOMPONEN MEMBANGUN KARAKTER BELAJAR :

NO KOMPONEN SUB KOMP CONTOH PENG. BELAJAR


Bersyukur Mensyukuri yang ada
Visualisasikan Menulis, menggambar
1 Membangun Visi
Simpan dalam
Membayangkan dengan jelas
benak
Yakin sepenuh hati Menganggap sudah terjadi
Membangun Pola Rileks Membuat hati bahagia
2
pikir positif
Menyelaraskan keinginan, pikiran,
Bertindak selaras
dan perasaan
Membangun Tertib Tertib waktu, pakaian, ibadah
3 Kekuatan akhlaq Peduli Diri sendiri, sesama, lingkungan
Santun Pikiran, perkataan, perbuatan
Terpusat pada 1 kegiatan berdasar-
Membangun Fokus
kan skala prioritas
4 Resilience/
Melakukan kegiatan fisik yang
Ketangguhan Pantang Menyerah
menantang

Bertanya secara Membuat pertanyaan penting


Spesifik
Membangun
5
Kecerdasan Melakukan penelitian dengan me-
Membuat Kajian manfaatkan sumber belajar secara
efektif
Menentukan target Mengatur jadwal kegiatan
Mengevaluasi dan mengubah cara
Membangun per- belajar, Melakukan refleksi setiap
6
ilaku reflektif Melakukan refleksi akhir kegiatan,

Mencoba cara belajar yang tepat


Mengerjakan tugas secara mandiri
Kerja mandiri
dan dalam kelompok
Membangun
7 Kerja bersama Melakukan kegiatan bersama
kerjasama
Pelatihan menjadi pendengar yang
Mendengar aktif
baik dan penuh empati

PANDUAN PELATIHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH EFEKTIF


12 PANDUAN PELATIHAN membangun karakter belajar
INDIKATOR MKB PADA JENJANG SMP ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

No Komponen Indikator Karakter Belajar

1 Membangun Visi
• Bersyukur • Ceria, sayang sesama, peduli lingkun-
• Visualisasi gan, dan citra diri positif
• Simpan dalam benak • Memiliki Papan Visi menjadi ….
• Kecenderungan arah kajian
2 Membangun Pola Pikir Positif
• Yakin sepenuh hati • Iman yang kuat
• Rileks • Berpikir terbuka dan sederhana
• Bertindak selaras • Motivasi tinggi
3 Membangun Akhlak
• Tertib • Melakukan pekerjaan secara tertib
• Peduli • Peduli pada diri, orang lain dan lingkun-
• Santun gan
• Santun dalam perkataan dan perilaku
4 Membangun Ketangguhan
• Fokus • Tekun menghadapi sesuatu meskipun
• Pantang Menyerah sulit
• Gembira dalam belajar

5 Membangun Kecerdasan
• Bertanya secara spesifik • Memiliki kemampuan bertanya secara
• Membuat kajian spesifik sebagai bahan kajian
• Memiliki kajian aplikatif sesuai minat

6 Membangun Perilaku Reflektif


• Menentukan target • Memilih kegiatan yang akan dilakukan
• Melakukan refleksi • Memastikan pekerjaan ada pada jalurnya
7 Membangun Kemandirian dan
Kerjasama
• Kerja mandiri • Memiliki ide dalam group
• Kerja Bersama • Berbagi ide dan informasi
• Mendengar aktif • Belajar cara orang lain melakukan ses-
uatu

PANDUAN PELATIHAN membangun karakter belajar 13


E. Membangun Karakter Belajar dalam Praktik

P
engajaran untuk karakter belajar berangkat dari suatu kepastian bahwa MKB
harus ada dalam pikiran para guru, ketika mereka menjelaskan pendekatan
kepada para siswa, merencanakan aktivitas mereka, menafsirkan capaian
siswa, dan mempertunjukkan 7 komponen MKB di dalam hidup mereka sendiri.
Suatu pertanyaan penting adalah “ Bagaimana aku membantu membangun
cita-cita, mengembangkan pola pikir positif, membangun akhlaq, membangun
ketangguhan, kecerdasan, perilaku reflektif dan kerjasama dari para siswa
dengan menjelaskan, mengomentari, mengorkestra dan modeling?” Pada
intinya suatu kerangka bagaimana guru dapat secara baik dalam berkomunikasi,
mendiskusikan, mendorong, memotivasi, menekankan, menyediakan,
memimpin, mengatur dan akhirnya memberi pengajaran para siswa mereka
tentang cara membangun karakter belajar mereka. Proses ini disusun dari
empat cara yaitu: menjelaskan, mengomentari, mengorkestra, dan pemodelan9.

Menjelaskan, menyampaikan kepada para siswa secara langsung dan


dengan jelas tentang karakter belajar. Di dalam menjelaskan ada empat kegiatan
yang dilakukan: (1)Memberitahu, para siswa harus mengetahui apa makna
karakter belajar dan menjelaskan dengan jelas tentang tujuan membangun
karakter belajar. (2)Mengingatkan, guru harus selalu mengingatkan kepada
siswa tentang apa MKB dan apa yang menjadi prioritas dalam menjalankan MKB,
(3)Mendiskusikan, guru yang baik mendorong siswanya untuk mendiskusikan,
menyampaikan ide dan gagasannya tentang MKB, (4) Melatih, guru memberitahu
secara langsung konsep MKB dan mempraktikannya dalam pembelajaran serta
memberikan tips dan teknik yang sederhana dalam menerapkannya.

Mengomentari, menyampaikan pesan tentang MKB melalui pembicaraan


informal ataupun formal dan mengevaluasinya secara informal10. Di dalam
mengomentari ada empat hal yang dapat dilakukan: (1)Menyentuh, setelah
para siswa menghadapi tantangan dan berminat melakukan kegiatan , guru
MKB mengajak mereka bersama-sama untuk memberikan komentar tidak
hanya pada hasil tetapi pada metoda dan proses belajar mereka, (2)Menjawab,
guru merespon komentar dan pertanyaan siswa dengan cara memberi jawaban

9 Disarikan dari buku “Building Learning Power” karya Guy Claxton hlm. 69
10 Memberikan evaluasi secara informal dapat dilakukan dengan berbincang sederhana
pada suasana yang rileks dan tidak kaku. Pada intinya siswa merasa nyaman dalam mengung-
kapkan kemajuan dan kendala dalam menjalankan MKB

PANDUAN PELATIHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH EFEKTIF


14 PANDUAN PELATIHAN membangun karakter belajar
yang mendorong mereka untuk semakin memperkuat karakter belajar, (3)
Evaluasi, guru mendiskusikan kesulitan dan capaian belajar dengan jawaban
yang positif (4)Menelusuri jejak, guru mencatat setiap perkembangan siswa
tentang capaian karakter belajar mereka.

Mengorkestra, memilihan aktivitas dan mengatur lingkungan. Di dalam


mengorkestra ada empat hal yang dapat dilakukan: (1)Menseleksi, memilih
aktivitas untuk mengembangkan 7 pilar MKB, (2)Menyusun, guru MKB menjelaskan
tujuan pembelajaran dibalik setiap kegiatan MKB, (3)Menentukan target, guru
membantu siswa mengatur dan mengamati target-target belajar mereka sendiri
(4)Mengatur, guru mendesain sarana dan prasarana sekolah untuk mendorong
kemandirian siswa dalam belajar.

Modeling, menunjukkan apa maknanya menjadi seorang pelajar yang


efektif. Di dalam modeling ada empat hal yang dapat dilakukan: (1)Bereaksi,
bagaimana guru merespon ketika hal yang tak diduga terjadi di dalam kelas,
pertanyaan-pertanyaan tak terduga, dsb. (2)Belajar dengan keras, mengeluarkan
pemikiran, perasaan, dan membuat keputusan untuk mau menjadi pembelajar
yang efektif. (3)Demonstrasi, guru membuat proyek yang nyata di dalam kelas
(4)Berbagi, guru harus menunjukkan ciri humanis mereka. guru mulai berpikir
bahwa belajar adalah tentang bagaimana mempelajari kehidupan secara nyata
dan belajar secara menyeluruh, tidak hanya identik dengan guru, buku dan kelas.

Kegiatan yang dilakukan oleh guru maupun orang tua tersebut dapat
dirangkum sebagai berikut:

PANDUAN PELATIHAN membangun karakter belajar 15


No Komponen Sub Komponen Contoh Kegiatan Guru
Memberitahu Mendisplaykan contoh melalui foto,
game dan diskusi
Menjelaskan
Mengingatkan Melalui contoh konkrit dari kegagalan
1 (menyam- Mendiskusikan Guru sebagai moderator pada saat
paikan MKB se- siswa berdiskusi
cara langsung)
Melatih Menunjukkan contoh konkrit hasil
belajar
Mengomentari Memberi penghargaan kepada siswa
yang berhasil
Mengomentari Menjawab Menjawab pertanyaan siswa berkaitan
2 dengan MKB
(Evaluasi infor-
mal dan formal) Mengevaluasi Mengevaluasi setiap kegiatan siswa
Menelusuri jejak Membandingkan proses dan hasil MKB
dari waktu ke waktu
Memilih Memilih topik dan merancang aktivitas
sesuai topik
Mengorkestra Menyusun Memberikan penghargaan dan pen-
guatan kepada siswa
3 (mengatur
lingkungan Menentukan target Memotivasi dan memfasilitasi pembe-
belajar) lajaran
Mengatur Mengatur ruang belajar dg siswa
supaya lebih nyaman
Bereaksi Mengubah metode berdasarkan saran
dari siswa
Modeling Belajar dengan Menyikapi situasi saat itu dg bertindak
keras untuk mengembalikan situasi
4 (menunjukkan
makna menjadi Demonstrasi Menjadi contoh penerapan kapasitas
pelajar efektif ) belajar
Berbagi Berkomunikasi secara intensif dan ter-
buka dengan siswa

PANDUAN PELATIHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH EFEKTIF


16 PANDUAN PELATIHAN membangun karakter belajar
F. Pendukung Pelaksanaan MKB

1. Iklim Pembelajaran Pendukung MKB (Di Rumah)

NO IKLIM PEMBELAJARAN CONTOH PENGALAMAN BELAJAR


a. Saling berkomunikasi tentang hal-hal ringan
1 Rileks
b. Rekreasi Bersama
a. Shalat berjamaah/makan Bersama
2 Kebersamaan
b. Olah raga Bersama
a. Membangun pohon cita-cita
3 Tantangan b. Saling mengingatkan rencana kerja hari ini
c. Mengembangkan target pembelajaran
a. Menceritakan pengalaman belajar hari ini
4 Refleksi
b. Menyusun rencana pembelajaran yad.
a. Mendiskusikan peran setiap anggota
5 Tanggung jawab Pribadi keluarga
b. Setiap angota keluarga mengambil peran
a. Mengembangkan kepedulian terhadap
sesama & lingkungan
6 Perilaku Sosial
b. Saling membantu dalam keluarga & dengan
Lingkungan
a. Saling percaya atas suatu keputusan
anggota keluarga
7 TRUST
b. Saling meyakini tentang perbedaan &
potensi pribadi

PANDUAN PELATIHAN membangun karakter belajar 17


2. Iklim Pembelajaran endukung MKB (Di Sekolah)

CONTOH PENGALAMAN
NO IKLIM PEMBELAJARAN
BELAJAR
a. Jabat tangan saat datang di seko-
lah
1 Rileks b. Berbaris menjelang masuk kelas
c. Bercerita pengalaman pribadi di
jam pertama
a. Pembelajaran dalam kelompok
b. Camping Bersama
2 Kebersamaan
c. Jalan sehat Bersama
d. Shalat berjamaah
a. Membangun pohon cita-cita
b. Out bond
c. Sehari belajar bersama masyarakat

3 Tantangan d. Membuat pertanyaan tertulis seti-


ap awal kegiatan
e. Mengadakan penelitian sederhana
& presentasi
f. Gelar pengalaman belajar terbaik
a. Mengisi jurnal learning log
4 Refleksi
b. Mengisi form evaluasi diri
a. Menyelesaikan tugas tepat waktu
5 Tanggung jawab pribadi b. Mengerjakan kewajibannya di
sekolah
6 Perilaku sosial a. Peduli pada sesama & lingkungan
a. Selalu mengembangkan pola pikir
7 TRUST
positif

PANDUAN PELATIHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH EFEKTIF


18 PANDUAN PELATIHAN membangun karakter belajar
3. Kontrak Belajar (contoh kontrak belajar)

PANDUAN PELATIHAN membangun karakter belajar 19


4. Evaluasi Mandiri Siswa

NO VISI INDIKATOR
Tertib (beribadah, pakaian, kehadiran)
1 Berakhlaq Peduli (diri sendiri, sesama, lingkungan)
Santun (perkataan, perbuatan)
Disiplin (tekun belajar, membuat pertanyaan dan refleksi)
2 Kreatif
Daya Juang (bekerja keras, mandiri,fleksibel)
Penilaian harian Sesuai KKM
3 Berprestasi Penilaian Semester /Ujian Minimal 8
Memiliki Kejuaraan..........................

Senin Selasa Rabu ……. Jumlah


No Nama
T P S D J T P S D J T P S D J T P S D J
1
2
3
4
5

Keterangan :

T : Tertib P : Peduli S : Santun D : Disiplin J : Daya Juang

PANDUAN PELATIHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH EFEKTIF


20 PANDUAN PELATIHAN membangun karakter belajar
5. Wall of Fame (Papan Prestasi)

PANDUAN PELATIHAN membangun karakter belajar 21


G. Intisari

1. Membangun karakter belajar terdiri dari 7 pilar yaitu :


ƒ Membangun Visi
ƒ Membangun Pola Pikir positif
ƒ Membangun Akhlak
ƒ Membangun Ketangguhan
ƒ Membangun Kecerdasan
ƒ Membangun Kecerdikan
ƒ Membangun Kerjasama

2. Tugas guru dalam MKB terdiri dari 4 komponen :


ƒ Menjelaskan
ƒ Mengomentari
ƒ Mengorkestra
ƒ Modeling

3. Iklim Pendukung kegiatan MKB terdiri dari 7 komponen :


ƒ Rileks
ƒ Kebersamaan
ƒ Tantangan
ƒ Refleksi
ƒ Tanggung Jawab pribadi
ƒ Perilaku sosial
ƒ Trust

PANDUAN PELATIHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH EFEKTIF


22 PANDUAN PELATIHAN membangun karakter belajar
DAFTAR
PUSTAKA
Claxton, Guy. 2002. Building Learning Power. Bristol, UK. TLO Limited

Claxton, Guy. 2008. What’s The Point of School. London, UK. Oneword
Publications

Claxton, Guy. 2006. Learning to Learn-The Fourth Generation. Bristol, UK.


TLO Limited

Powel, Graham dkk. 2001. Pathways to Coaching. Bristol, UK. TLO Limited

Lucas, Bill dkk. 2011. The Learning Powered School. Bristol, UK. TLO
Limited

Suzuki, Shinichi. 1969. Saino Kaihatsu Wa Zero-Kai Kara. Tokyo, Japan.


Shufunotomo Co.,Ltd

Margono. 2013. Perwujudan Visi Sekolah dalam Pengembangan


Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran. Universitas Negeri
Malang

PANDUAN PELATIHAN membangun karakter belajar 23


PROGRAM ORGANISASI PENGGERAK
YATIM MANDIRI

LKP : MKB-1

Berikan Tanda Cek sesuai dengan kondisi di sekolah saat ini.

1. Komponen Membangun Karakter Belajar :

NO KOMPONEN SUB KOMP CONTOH PENG. BELAJAR CEK


Bersyukur Mensyukuri yang ada
1 Membangun Visi Visualisasikan Menulis, menggambar
Simpan dalam benak Membayangkan dengan jelas
Yakin sepenuh hati Menganggap sudah terjadi
Membangun Rileks Membuat hati bahagia
2
Pola pikir positif Menyelaraskan keinginan, pikiran, dan
Bertindak selaras
perasaan
Membangun Tertib Tertib waktu, pakaian, ibadah
3 Kekuatan akhlaq Peduli Diri sendiri, sesama, lingkungan
Santun Pikiran, perkataan, perbuatan
Melakukan kegiatan yang memerlu-
Membangun Fokus
kan fokus
4 Resilience/
Melakukan kegiatan fisik yang
Ketangguhan Pantang Menyerah
menantang
Membuat pertanyaan penting
Bertanya secara Spesifik
Membangun
5
Kecerdasan Melakukan penelitian yang berman-
Membuat Kajian faat, memanfaatkan sumber belajar
secara efektif
Menentukan target Mengatur jadwal kegiatan
Mengevaluasi dan mengubah cara be-
Membangun lajar , Melakukan refleksi setiap akhir
6
perilaku reflektif Melakukan refleksi kegiatan,

Mencoba cara belajar yang tepat


Kerja mandiri Mengerjakan tugas secara mandiri
Membangun
Kerja bersama Melakukan kegiatan bersama
7 Kemandirian dan
kerjasama Pelatihan menjadi pendengar yang
Mendengar aktif
baik dan penuh empati
PROGRAM ORGANISASI PENGGERAK
YATIM MANDIRI

2. Kegiatan Guru dalam MKB

No Komponen Sub Contoh Kegiatan Guru Cek


Komponen

Memberitahu Mendisplaykan contoh melalui foto, game


Menjelaskan dan diskusi
Mengingatkan Melalui contoh konkrit
1 (menyampaikan
MKB secara Mendiskusikan Guru sebagai moderator pada saat siswa
langsung) berdiskusi
Pelatihan Menunjukkan contoh konkrit hasil belajar
Pemilihan Memilih topik dan merancang aktivitas
sesuai topik
Mengorkestra Penyusunan Memberikan penghargaan dan penguatan
kepada siswa
2 (mengatur
lingkungan Menentukan Memotivasi dan memfasilitasi
belajar) target pembelajaran
Pengaturan Mengatur ruang belajar dg siswa supaya
lebih nyaman
Mengomentari Memberi penghargaan kepada siswa yang
berhasil
Mengomentari
Menjawab Menjawab pertanyaan siswa berkaitan
3 (Evaluasi dengan MKB
informal dan Mengevaluasi Mengevaluasi setiap kegiatan siswa
formal)
Menelusuri Membandingkan proses dan hasil MKB
jejak dari waktu ke waktu
Bereaksi Mengubah metode berdasarkan saran dari
siswa
Modeling Pelajaran Menyikapi situasi dg bertindak untuk
dengan tegas mengembalikan situasi
4 (menunjukkan
makna menjadi Demonstrasi Menjadi contoh penerapan kapasitas
pelajar efektif ) belajar
Berbagi Berkomunikasi secara intensif dan terbuka
dengan siswa
PROGRAM ORGANISASI PENGGERAK
YATIM MANDIRI

LKP : MKB-2

MENDESAIN MKB DI SEKOLAH

NO KOMPONEN SUB KOMP PILIHAN KEGIATAN PELAKSANA

Bersyukur
Membangun Visualisasikan
1
Visi Simpan dalam
benak

Membangun Yakin sepenuh hati


2 Pola pikir Rileks
positif Bertindak selaras
Membangun Tertib
Kekuatan Peduli
3 akhlaq Santun

Membangun Fokus

4 Resilience/
Pantang Menyerah
Ketangguhan
Bertanya secara
Membangun Spesifik
5
Kecerdasan
Membuat Kajian

Membangun Menentukan target


6 perilaku re-
Melakukan refleksi
flektif

Kerja mandiri
Membangun
7 Kemandirian Kerja bersama
dan kerjasama Mendengar aktif
PROGRAM ORGANISASI PENGGERAK
YATIM MANDIRI

MEMBANGUN VISI MISI PRIBADI

Foto Cita-Cita
a. Pendidikan

b. Pekerjaan

Memulai sesuatu dengan


Rileks

Menyelaraskan keinginan,
pikiran, dan perasaan
PROGRAM ORGANISASI PENGGERAK
YATIM MANDIRI

No KOMPONEN SUB KOMPONEN PILIHAN KEGIATAN


Devout/ Kekuatan Tertib
A akhlaq Peduli
(Siap, rela, dan mampu Santun
utk berperilaku tertib,
peduli, dan santun)
Resilience /Ketanggu- Fokus
han
B
(Siap, rela dan mampu
Pantang menyerah
terus belajar)
Resourcefulness/ Kecer- Bertanya secara
dasan Spesifik
C (Siap, rela dan mampu
belajar dalam cara yang Membuat Kajian
spesifik)
Reflectiveness/ Perilaku
Menentukan target
Reflektif
D (Siap, rela dan mampu
lebih strategis dalam Melakukan refleksi
belajar)
Reciprocity/Kemandirian
Kerja mandiri
& kerjasama
E (Siap, rela dan mampu Kerja bersama
belajar sendiri atau den-
gan orang lain) Mendengar aktif
PROGRAM ORGANISASI PENGGERAK
YATIM MANDIRI

LKP : MKB-3

EVALUASI MANDIRI TAHUN PELAJARAN ..............

Kelas :
Minggu ke :
Bulan :

Senin Selasa Rabu …. Kamis Jumat Sabtu


No Nama
T P S T P S T P S T P S T P S T P S

Keterangan :
T : Tertib
P : Peduli
S : Santun
PROGRAM ORGANISASI PENGGERAK
YATIM MANDIRI

Menyelenggarakan Papan Prestasi

Menyelenggarakan Pelaporan :

a. Bisa dalam bentuk buku rapor tersendiri, atau

b. Digabung dengan rapor yang sudah ada

c. Bisa dilaporkan secara online, atau

d. Laporan secara periodik


PROGRAM ORGANISASI PENGGERAK
YATIM MANDIRI
RENCANA TINDAKAN 2021
TOPIK : Membangun Kapasitas Belajar
Sekolah Penjab
MONITOR- PENGG SUMBER
NO TINDAKAN HASIL YANG DIHARAPKAN JANGKA WAKTU
ING JAWAB DAYA
1
Sidoarjo,………………
Mengetahui Kepala Sekolah Penanggung jawab kegiatan
_______________________ ________________________

Anda mungkin juga menyukai