PROPOSAL SKRIPSI
Ditulis Oleh
ADHYPURNAMA
NIM. 171010506986
Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi
ini. Skripsi ini menganalisis PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
MELALUI MOTIVASI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
PEGAWAI PT. ASH GARMEN INTERNASIONAL. Penulisan skripsi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Ekonomi dalam Ilmu Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pamulang.
Saya menyadari tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai
pihak, dari masa perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi
saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini saya ingin
menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. (H.C.). Drs. H. Darsono, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang telah
mewujudkan mimpi-mimpi anak bangsa dengan mempelopori adanya pendidikan
dengan biaya terjangkau dan berkualitas.
2. Bapak Dr. E. Nurzaman AM, M.M., M.Si, selaku Rektor Universitas Pamulang
yang telah berupaya keras menjadikan Universitas Pamulang semakin berkualitas.
3. Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M., CSRA, CMA., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang yang telah memajukan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis menjadi semakin baik.
4. Bapak Dr. Kasmad, SE, MM .selaku Ketua Program Studi Manajemen yang
senantiasa sabar memberikan pengarahan.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen
yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat.
6. Bapak dan Ibu jajaran staf Universitas Pamulang, yang telah membantu
memperlancar upaya saya dalam menyelesaikan studi di Universitas Pamulang.
i
7. Semua pihak yang telah membantu kelancaran skripsi ini yang tidak bisa disebutkan
satu per satu. Terima kasih atas dorongan, motivasi, bantuan, dan doa yang telah
diberikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari yang
diharapkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca dan dunia
ilmu pengetahuan.
ADHY PURNAMA
NIM. 171010506986
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR TABEL...................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
iii
3.4 Unit Analisis.......................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Motivasi kerja sendiri memiliki tujuan agar semangat kerja karyawan tetap
terpelihara, sehingga pada setiap diri karyawan timbul keinginan untuk berbuat
dan bekerja dengan baik sesuai dengan sasaran atau tujuan organisasi. Pemberian
motivasi kerja yang baik diharapkan karyawan dapat mampu terdorong untuk
melakukan pekerjaan lebih baik yang mana efek jangka panjangnya dapat
menghasilkan dorongan untuk tetap melakukan pekerjaan dengan optimal atas
kesadaran akan tanggung jawab bukan bekerja karena paksaan.
Organisasi dalam suatu perusahaan dituntut untuk dapat memahami peran dari
motivasi dan menempatkan motivasi sebagai landasan utama dalam melakukan
pendekatan kepada karyawannya. Hubungan karyawan dengan pelaksanaan tugas
berkaitan erat dengan motivasi tiap individu. Hal tersebut dilakukan oleh perusahaan
PT. Ash Garmen Internasional.
PT. Ash Garmen Internasional, merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang industri tekstil yang menghasilkan produk berupa pakaian, baju, celana, tas,
topi, dan lain-lain.. Perusahaan yang bergerak dalam indsutri tekstil tentu memiliki
prosedur-prosedur yang dimana dirancang untuk keselamatan dari karyawannya karena
memiliki resiko yang tinggi dalam melakukan pekerjaan di perusahaan tersebut.
Motivasi kerja karyawan tentu menjadi faktor utama dalam menunjang pekerjaan yang
memiliki resiko kerja yang tinggi terhadap keselamatannya sehingga pekerjaan yang
dilakukan dapat berjalan dengan baik dan optimal.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis merasa tertarik untuk meneliti bagaimana
PT. Ash Garmen Internasional mengembangkan SDM karyawannya melalui kerja,
sehingga para karyawan motivasi mampu melaksanakan segala tanggung jawab dan
tugas yang diberikan secara optimal, karena merupakan faktor utama dalam menunjang
kekuatan perusahaan untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah dirancang
sedemikian rupa.
2
Fokus penelitian ini yaitu “Bagaimana Pengembangan Sumber Daya Manusia
melalui Motivasi untuk Meningkatkan Produktivitas Pegawai PT. Ash Garmen
Internasional?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah Untuk menganalisis Pengembangan Sumber
Daya Manusia Melalui Motivasi untuk Meningkatkan Produktivitas Pegawai PT.
Ash Garmen Internasional.
3
yang berhubungan dengan penelitian yang ada hubungannya dengan permasalahan
yang dihadapi.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
pengertian yang tidak sama, akan tetapi dapat bersatu padu membentuk
makna baru dalam kemajuan sebuah teori ilmu pengetahuan. Kedua
konsepsi tersebut diantaranya adalah konsep tentang Manajemen dan
konsep tentang Sumber Daya Manusia.
Menurut Bangun (2012) mendefinisikan Sumber Daya
Manusia sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
penyususnan staff, penggerak, dan pengawasan, terhadap pengadaan,
16 pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja untuk mencapai tujuan
organisasi. Berdasarkan kedua pendapat tersebut diatas maka bisa
dijeaskan bahwa, manusia atau dalam hal ini sumber daya manusia
memiliki peranan penting untuk mencapai tujuan dan eksistensi sebuah
organisasi. Tentunya untuk mencapai sumber daya manusia yang
memadai sehingga terciptanya SDM yang berkualitas, berprestasi, dan
loyal diperlukan adanya Manajemen. MSDM merupakan usaha–usaha
yang digunakan untuk dapat memaksimalkan seluruh potensi yang
dimiliki dengan cara mengelola dan menggerakkan sumberdaya
manusia untuk dapat berfikir dan bertindak sesuai yang diinginkan
organisasi.
Berdasarkan kedua pendapat tersebut diatas maka bisa
dijeaskan bahwa, manusia atau dalam hal ini sumber daya manusia
memiliki peranan penting untuk mencapai tujuan dan eksistensi sebuah
organisasi. Tentunya untuk mencapai sumber daya manusia yang
memadai sehingga terciptanya SDM yang berkualitas, berprestasi, dan
loyal diperlukan adanya Manajemen. MSDM merupakan usaha–usaha
yang digunakan untuk dapat memaksimalkan seluruh potensi yang
dimiliki dengan cara mengelola dan menggerakkan sumber daya
manusia untuk dapat berfikir dan bertindak sesuai yang diinginkan
organisasi.
6
2.1.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
A. Mengatur dan mengelola pekerja
Fungsi ini memiliki tiga langkah penting, yaitu perencanaan, penarikan dan
seleksi. Ketiga tahap ini dilakukan agar mendapatkan tenaga kerja yang
berkualitas sehingga dapat bekerja maksimal sesuai dengan job desc-nya.
B. Penilaian
Divisi SDM bertanggung jawab terhadap rangkaian pembinaan,
pengawasan hingga evaluasi terhadap calon ataupun karyawan yang telah
dipilih. Evaluasi dilakukan dengan mengacu pada standar kinerja yang
telah disusun sebelumnya oleh Divisi SDM.
C. Penggantian atau Kepuasan
Manajemen SDM juga memiliki fungsi memberikan penghargaan atau
pemberian balas jasa secara langsung atau tidak langsung, yang berbentuk
uang maupun barang kepada karyawan sebagai bentuk imbal jasa dari
perusahaan. Pemberian penghargaan yang baik dan adil akan
mempengaruhi iklim kerja dalam sebuah perusahaan.
D. Pusat pelatihan dan penasihat
Pelatihan atau training ini merupakan suatu proses pembelajaran untuk
memperoleh suatu keahlian, peraturan, konsep atau sikap untuk
meningkatkan kinerja para karyawan. Bahkan pelatihan itu sendiri sudah
diatur dalam undang- undang pada tahun 2003. Tak hanya melakukan
pelatihan, tetapi manajemen juga harus mencari solusi terhadap kendala
yang dialami oleh SDM agar kinerja tetap maksimal dan berkualitas.
E. Membuat relasi
Manajemen juga memiliki tugas untuk membangun hubungan dengan
pihak luar terkait dengan SDM, seperti serikat pekerja atau sejenisnya.
Dengan tujuannya agar iklim kerja menjadi kondusif karena dapat
menyelesaikan permasalahan dengan baik dan tanpa perlu melakukan
tindakan yang berlebihan.
F. Mengatasi permasalahan
7
Divisi SDM memiliki tanggung jawab dalam mengatasi permasalahan
yang sering timbul pada karyawannya. Melakukan analisis pada setiap
permasalahan dan mencari solusi terbaik untuk menyelesaikannya.
G. Menangani kesehatan dan keselamatan pekerja
Manajemen SDM bertugas untuk menciptakan kondisi yang aman dan
sehat, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan beresiko
seperti kecelakaan yang dialami pekerja. Keselamatan kerja dan kesehatan
semua karyawan menjadi tanggung jawab divisi ini.
8
2.1.4 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Sedarmayanti, penulis buku Sumber Daya Manusia Dan
Produktivitas Kerja tujuan manajemen sumber daya manusia terdapat 4 tujuan, yakni:
A. Tujuan Sosial
Tujuan ini adalah organisasi bertanggung jawab secara sosial terhadap
tantangan dan keperluan yang terjadi di masyarakat khususnya di ruang
lingkup organisasi dan mengurangi efek dampak negatif atau merugikan
yang akan muncul.
B. Tujuan Organisasional
Tujuan manajemen sebagai organisasional adalah sasaran-sasaran formal
yang disusun guna membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Tujuan ini mengenalkan bahwa manajemen sumber daya manusia itu ada.
C. Tujuan Fungsional
Tujuan manajemen sumber daya manusia selanjutnya adalah tujuan
fungsional atau functional objective. Yakni untuk mempertahankan
kontribusi dari sumber daya manusia di tiap departemen perusahaan yang
dibutuhkan. Sumber daya tersebut dipelihara agar memberikan kontribusi
yang optimal.
D. Tujuan Individu Atau Tujuan Pribadi
Dalam organisasi juga harus diperhatikan oleh setiap manajer, terutama
manajemen sumber daya manusia, dan harus diarahkan dengan tujuan
organisasi secara keseluruhan (overall organizational objectives).
9
pencapaian tujuan organisasi yang di pengaruhi oleh kemampuan usaha memuaskan
beberapa kebutuhan individu.
Motivasi dalam peranannya untuk bekerja menjadi penting bagi tinggi
rendahnya produktivitas suatu perusahaan. Tanpa adanya motivasi dari para karyawan
untuk bekerja sama bagi kepentingan perusahaan, maka tujuan yang telah di tetapkan
tidak akan tercapai. Sebaliknya, apabila terdapat motivasi yang tinggi dari para
karyawan, maka hal ini merupakan suatu jaminan atas keberhasilan perusahaan dalam
mencapai tujuanya. Teori motivasi dari Fredick Hazberg mengatakan ada dua faktor
yang mempengaruhi seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaanya:
1. Faktor motivasi (motivation factor)
Faktor kepuasan ini menyangkut kebutuhan psikologis seseorang, yang
meliputi serangkaian kondisi intrinsik. apabila kepuasan kerja yang di capai
dalam pekerjaan, maka akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat
bagi seorang pekerja, dan akhirnya dapat menghasilkan kinerja yang tinggi.
Faktor motivasional (kepuasan) ini mencakup antara lain:
A. Prestasi
B. Pengehargaan
C. Tanggung jawab
D. Kesempatan untuk maju
E. Pekerjaan itu sendiri
2. Faktor pemeliharaan (maintenence factor)
Faktor pemeliharaan merupakan faktor yang berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan untuk memelihara keberadaan karyawan sebagai
manusia, pemeliharaan ketentraman, dan kesehatan. Faktor pemeliharaan
adalah faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusia
yang ingin memperoleh ketentraman badaniyah. Kebutuhan kesehatan ini
merupakan kebutuhan yang berlangsung terus menerus karena kebutuhan ini
akan kembali ke titik nol setelah di penuhi. Meliputi makan, gaji, kondisi kerja
fisik, kepastian pekerjaan, supervisi yang menyenangkan dan lainya.
Hilangnya faktor-faktor pemeliharaan ini dapat menyebabkan timbulnya
10
ketidakpuasan dan absenya karyawan, bahkan dapat menyebabkan banyak
karyawan yang keluar. Faktor pemeliharaan ini perlu mendapat perhatian
yang wajar dari pimpinan, agar kepuasan kegairahan bekerja bawahan dapat
di tingkatkan. Faktor pemeliharaan bukanlah motivasi bagi karyawan, tetapi
merupakan keharusan yang harus di berikan pimpinan kepada mereka demi
kesehatan dan kepuasan karyawan. Tujuan motivasi kerja antara lain :
1) Mengubah prilaku karyawan sesuai dengan keinginan perusahaan
2) Meningkatka gairah dan semangat kerja
3) Meningkatkan disiplin kerja
4) Meningkatkan prestasi kerja
5) Meningkatkan rasa tanggug jawab
6) Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
7) Menumbuhkan loyalitas karyawan pada perusahaan.
11
dengan lancar. (Nuraini, dkk., 2015) Banyak hal yang mempengaruhi terciptanya
iklim organisasi atau lingkungan kerja adanya kesempatan untuk promosi sesuai
dengan prestasinya dan juga adanya suatu penghargaan dalam kekompakan dalam
suatu pekerjaan.
Produktivitas adalah hubungan antara hasil nyata ataupun fisik (barang
dan jasa) dan masukan yang sebenarnya. Saguan dalam Sedarmayanti, (2017:341)
merupakan kemampuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang biasanya
dihitung per jam, per bualan, per mesin dan per faktor produksi lainnya.Komarudin
dalam Sedarmayanti ( 2017:341). Peningkatan suatu produktivitas dapat dilakukan
dengan beberapa cara salah satunya adalah dengan memperbaiki lingkungan kerja
dengan lingkungan kerja yang kondusif dan nyaman dengan kondisi tersebut akan
meningkatkan produktivitas karyawan tersebut dan juga dengan kondisi
lingkungan tersebut maka akan meningkatkan semangat kerja karyawan dan akan
memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan (Sinaga, 2016)
Metode
No. Judul & Peneliti Hasil Penelitian
Penelitian
12
merupakan indikasi
rendahnya motivasi kerja
Metode
No. Judul & Peneliti Hasil Penelitian
Penelitian
2. Ketidakcakapan pimpinan
perusahaan Kepengelolaan
perusahaan yang kurang
baik terutama berupa
kepekaan pimpinan
terhadap kebutuhan
karyawan dan minimnya
investasi untuk
berkembangnya perusahaan
menyebabkan menurunnya
motivasi dan kinerja
karyawan secara signifikan
13
Metode Hasil Penelitian
No. Judul & Peneliti
Penelitian
2. Pengembangan sumber
daya manusia berpengaruh
signifikan terhadap
peningkatan kinerja
karyawan PT. Hasjrat
Abadi Manado.
14
Dhuafa Yogyakarta
dapat dipahami secara
runtut yaitu
pengembangan SDM
15
pelatihan, reward and
punishment serta faktor
pemeliharaan karyawan.
16
pegawai atau staf.
2. Tujuan di lakukannya
pengembangan SDM
dengan memberikan
17
Pengembangan SDM ditunjukkan untuk meningkatkan kemampuan
konseptual, kemapuan dalam pengambilan keputusan, dan memperluas human
relation.
18
Gambar kerangka berpikir pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.3 :
PT ASH GARMEN
INTERNASIONAL
Pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM)
Melalui Motivasi.
Pegawai
PT ASH GARMEN
INTERNASIONAL
Peningkatan Kinerja
pegawai
PT ASH GARMEN
INTERNASIONAL
Apakah Mengalami
Peningktan Kinerja?
Iya ? Tidak?
19
BAB III
METODE PENELITIAN
20
Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan fakta penelitian. Untuk penelitian kualitatif, alat utama yang
digunakan adalah di penelitian itu sendiri (Human Instument). Dalam hal ini si peneliti
terjun langsung dengan menggunakan alat-alat
18 pengumpulan data seperti opservasi
dan wawancara. Berikut adalah penjelasan tentang tekhnik pengumpulan data :
a. Wawancara
Proses memperoleh penjelasan untuk mengumpulkan informasi dengan
menggunakan cara tanya jawab bisa sambil bertatap muka ataupun tanpa tatap
muka yaitu melalui media telekomunikasi antara pewawancara dengan orang yang
diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman. Padahal hakikatnya
wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam
tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian. Atau merupakan
proses pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat
teknik yang lain sebelumnya.
Menurut Yunus agar wawancara efektif, maka terdapat beberapa
tahadapan yang harus dilalui, yaitu :
1) Mengenalkan diri
2) Menjelaskan maksud kedatangan
3) Menjelaskan materi wawancara
4) Mengajukan pertanyaan.
Esterberg mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu :
1) Wawancara terstuktur (Structured Interview)
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumplan data, bila
peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan dioperoleh. Oleh karna itu dalam melakukan
wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen peneliti berupa
pertayaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah
disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini pula, pengumpulan data
dapat menggunakan beberapa pewawancara mempunyai keterampilan
yang sama, maka diperlukan training kepada calon pewawancara.
21
2) Wawancara Semiterstruktur (Semiterstructure Interview)
Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview,
dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan
wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak
wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan
wawancara,
peneliti perlu mendengar secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan
oleh informan.
3) Wawancara Tak Berstruktur (Unstructured Interview)
Wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya
berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
b. Observasi
Observasi merupakan suatu kegiatan mendapatkan informasi yang
diperlukan untuk menyajikan gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk
menjawab pertanyaan penelitian, untuk membantu mengerti prilaku manusia, dan
untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan
umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Hasil observasi berupa aktivitas,
kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu. Bungin mengemukakan
beberapa bentuk observasi, yaitu :
1. Observasi partisipasi
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data
penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana peneliti terlibat dalam
keseharian informan.
2. Observasi tidak terstruktur
Pengamatan yang dilakukan tanpa mengunakan pedoman observasi,
sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan
yang terjadi di lapangan.
22
3. Observasi kelompok
Pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti terhadap
sebuah isu yang diamgkat menjadi objek penelitian.
c. Dokumentasi
Proses pengumpulan data berupa catatan-catatan, arsip-arsip dan sejenisnya
termasuk laporan-laporan yang bersangkutan paut dengan permasalahan peneliti.
Misalnya data-data fisik lembaga, mencakup : sejarah, batas-batas lokasi penelitian,
sumber daya manusia, keadaan sasaran dan prasarana, keadaan data koleksi, dan lain-
lain.
23
berkenaan dengan seseorang, sehingga perorangan merupakan kasus yang akan dikaji,
dan individu tersebut unit analisis primernya.
Berdasarkan pengertian unit analisis di atas dapat disimpulkan bahwa unit
analisis dalam penelitian ialah subjek yang akan diteliti kasusnya. Dengan demikian
unit analisis dalam penelitian ini adalah motivasi untuk meningkatkan produktivitas
pegawai PT. ASH GARMEN INTERNASIONAL.
24
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mengambil data dari bahan tertulis seperti majalah,
buku-buku, arsip-arsip dan artikel yang terkait dan relevan dengan tema penelitian,
kemudian melakukan interpretasi pada data tersebut secara mendalam terhadap
hubungan- hubungannya. Metode dokumentasi di sini dipergunakan penulis untuk
memperoleh data mengenai dokumen-dokumen yang dianggap penting yang terkait
dengan obyek yang dapat menunjang penulisan skripsi ini.
25
penelitian kualitatif (Moleong, 2007:320). Keabsahan data dilakukan untuk
membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian
ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh.
Agar data dalam penelitian kualitatif dapat dipertanggungjawabkan sebagai
penelitian ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan data. Validitas atau keabsahan data
adalah data yang tidak berbeda antara data yang diperoleh oleh peneliti dengan data
yang terjadi sesungguhnya pada objek penelitian sehingga keabsahan data yang telah
disajikan dapat dipertanggungjwabkan.
26
DAFTAR PUSTAKA
27
25