Anda di halaman 1dari 35

TUGAS KOMUNITAS MATERNITAS

TENTANG
KLIMAKTERIUM

Nama : Nenden Fernandes


Kelas : Ahli Jenjang Keperawatan A
NIM : 14202121069

STIKES IMANUEL BANDUNG


2022
LAPORAN PENDAHULUAN
KLIMAKTERIUM

1. Pengertian
Klimakterium adalah waktu ketika siklus haid berhenti dan berkurangnya sekresi hormon
esterogen dan progesteron ovarium (nelson,2008)
Klimakterium adalah suatu istilah yang menunjuk kepada tahapan kehidupan wanita
dimana terjadi penurunan fertilitas serta menstruasi yang ireguler bahkan kadang-kadang
terhenti (Bobak, 2004).
Klimakterium masa peralihan seorang wanita dari periode produktif ke periode non
produktif karena berkurangnya hormon esterogen dan progesteron ovarium sehingga
terjadi penurunan fertilitas.

2. Perubahan Pada Masa Klimakterium (Fisiologis)


Perubahan pada organ reproduksi
a. Uterus
Ukuran panggul mengecil karena :
1) Menciutnya selaput rahim (atropi endometrium)
2) Hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat antar sel
b. Tuba fallopi
Lipatan-lipatan menjadi lebih pendek, menipis, mengkerut, endotalping, adanya
serabut getar dalam tuba (sillia) kemudian menghilang.
c. Ovarium
1) Makin bertambah umur, maka jumlahnya makin berkurang
2) Usia 45-50 tahun, rata-rata sel primordial menurun s.d. 00 buah karena adanya
ovulasi pada sel hala dan proses terhentinya pertumbuhan folikel primordial
3) Serviks
Serviks akan mengkerut sampai terselubung oleh dinding vagina atropi lapitan
servikal, kanalis servikalir memendek, menyerupai ukuran serviks fundus pada
masa adolesent.
4) Vagina
Terdapat penipisan dinding vagina sehingga menyebabkan hilangnya rugae
(lipatan-lipatan vagina) :
a) Berkurangnya pembuluh darah
b) Penurunan elastisitas
c) Sekret vagina encer, indeks korio, piknotik menurun
d) Pri vagina (basa bonderline) oleh karena peningkatan cadangan gula
dalam sel → mudah infeksi.
d. Vulva
1) Menipis karena berkurangnya dan hilangnya jaringan lemak, jaringan elastis.
2) Kulit menipis, pembuluh darah berkurang → pengerutan lipatan vulva
3) Rambut di mons pubis berkurang tebalnya
4) Nyeri saat senggama (dispareunia), mengkerutnya introitus

Perubahan pada organ non reproduksi


a. Dasar panggul
Kekuatan dan elastisitasnya menurun karena penciutan (atropi, melemahnya
daya sokong akibat prolapsus utero vaginal) turunnya alat-alat kelamin bagian
dalam,
b. Anus dan perineum
Lemak dibawah kulit berkurang, atropi otot sekitarnya, menyebabkan otot
tonus spingter melemah, dan menghilang, sering terjadi inkontinensia akut
vagina.
c. Vesika urinaria (Blodder)
Aktivitas kendali, spingter dan otot-otot detrussor (otot-otot blodder) hilang.
d. Lemak subkutan diserap, atropi parenxim, lobulur menciut, stroma jaringan
dan ikat fibrosa menebal, puting susu mengecil, kulit erektill, pigmentasi
sehingga mendatar dan mengendor

Perubahan pada susunan ekstrogenital


a. Adipostiosir (penimbunan lemak).
Diduga berhubungan dengan penurunan estrogen dan gangguan pertukaran zat
dasar metabolisme lemak.
b. Hiperkolesterolania
c. Arteriosklerosis
d. Hipertensi
Peningkatan tekanan darah selama masa klimakterium terjadi secara bertahap
kemudian menetap dan lebih tinggi dari tekanan darah sebelumnya.
e. Virilasasi (tumbuhnya rambut)
Penurunan t2 dan peningkatan pembentukan sistron (t2)\
f. Osteopenin, pengurangan kadar mineral tulang → osteoporosis (pengeroposan
tulang

3. Etiologi/Penyebab
Klimakterium terjadi karena perubahan atau regresi fungsi ovarium, beberapa faktor
yang mempengaruhi terjadinya menopause dini, yaitu :
a. Terpapar radiasi yang berlebih
b. Proses persalinan yang sulit
c. Status kesehatan yang jelek
d. Tidak akuratnya jarak kehamilan
e. Aborsi
f. Breest peeding
g. Hipothiroid dan obesitas

4. Patofisiologi
Seiring dengan pertambahan usia, sistem neurohormonal tidak mampu untuk
berstimulasi periodik pada sistem endokrin yang menyebabkan ovarium tidak
memproduksi progesterone dalam jumlah yang bermakna. Estrogen hanya dibentuk
dalam jumlah kecil melalui aromatisasi androsteredion dalam sirkulasi. penurunan fungsi
ovarium menyebabkan ovarium mengecil dan akhirnya folikel juga menghilang.
Tidak adanya estrogen ovarium merupakan penyebab timbulnya perubahan-perubahan
pasca menopause, misalnya: kekeringan vagina, yang dapat menimbulkan rasa tidak
nyaman sewaktu berhubungan seks, dan atrofi gradual organ-organ genetalia, serta
perubahan fisik lainnya. Namun wanita pasca menopause tetap memiliki dorongan seks
karena androgen adrenal mereka. Masih tidak jelas apakah gejala-gejala emosional yang
berkaitan dengan fungsi ovarium, misalnya depresi dan iritabilitas, disebabkan oleh
penurunan estrogen akan merupakan reaksi psikologis terhadap dampak menopause.

5. Tanda dan Gejala


a) Gangguan Fisik
1) Kelainan mestruasi
 Dismenorea
 Polimenorea (siklus menstruasi yang panjang)
 Hipomenorea (menstruasi yang sedikit)
 Hipermenorea (menstruasi yang banyak)
2) Keluhan konstitusional
Papitasi, sakit kepala (migrain), kelelahan, nyeri otot/sendi, nyeri punggung,
peningkatan BB.
3) Keluhan vasomotorik
 Hot flusher (panas pada kulit) karena ketidakstabilan vasomotor ditandai
dengan kulit merah dan hangat terutama daerah kepala, dan leher yang dapat
terjadi kapan saja selama beberapa detik s.d. 2 menit, lebih sering terjadi pada
malam hari dan biasanya disertai dengan yang berlebihan.
 Vertigo
 Keringat banyak
 Rasa kedinginan
4) Perubahan fisiologis lain misalnya denyut jantung meningkat, vasodilatasi perifer,
temperatur kulit meningkat.
5) Kulit genetalia dan dinding vagina dan uretra menipis dan lebih kering sehingga
mudah iritasi, infeksi, dispareunia, labia, klitoris, uterus dan ovarium mengecil : elastisitas
dan efek androgen dalam sirkulasi yang tidak seimbang.
6) Atropi jaringan payudara : ukuran mengecil
7) Libido berkurang
8) Gangguan kardiovaskuler dan serebrovaskuler
9) Penurunan kekuatan dan klasifikasi tulang diseluruh tubuh (osteoporosis)
beresiko fraktur vertebrae dan femur.
b) Gangguan psikososial
1) Gugup
2) Mudah tersinggung/iritabilitas/agitasi
3) Depresi
4) Pelupa
5) Cemas dan takut kehilangan kebanggan sebagai Wanita
6) Insomnia
7) Keluhan psikiostenik dan neurotic
8) Merasa tertekan, lelah psikis, lelah somatik, susah tidur, merasa ketakutan,
konflik keluarga gangguan di tempat kerja.
9)  Gangguan libido atau gangguan hasrat seksual yang bisa turun atau naik.
10) Orgasme yang terhambat
11) Dispareunia (nyeri saat bersenggama)
6. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan umum Merupakan pendapat umum yang salah bahwa semua masalah
klimakterik dan menopause dapat dihilangkan dengan hanya pemberian estrogen saja.
Tujuan pengobatan dengan estrogen bukanlah memperlambat terjadinya menopause,
melainkan memudahkan wanita-wanita tersebut memasuki masa klimakterium.
Hubungan pribadi yang baik, saling percaya antara suami-istri, maupun antara dokter-
penderita akan memberikan harapan yang besar akan kesembuhan. Pemberian obat-obat
penenang bukanlah cara pengobatan yang terbaik. Psikoterapi superfisial oleh dokter
keluarga sering sekali menolong.

Pengobatan hormonal Menopause merupakan suatu peristiwa fisiologis dari keadaan


defisiensi estrogen. Sindrom klimakterik pada umumnya terjadi akibat kekurangan
estrogen, sehingga dengan sendirinya pengobatan yang tepat adalah pemberian estrogen,
meski bukan tanpa risiko. Pada masa lalu, estrogen diberikan untuk selang waktu yang
singkat dan kemudian berangsur-angsur dikurangi sehingga gejolak panas sirna. Konsep
ini tidak berlaku lagi. Seorang wanita yang mengalami gejala-gejala menopause telah
mengidap defisiensi estrogen dan akan tetap begitu sepanjang hayatnya. Defisiensi
estrogen jangka panjang dapat menyebabkan berkembangnya osteoporosis, penyakit
jantung aterosklerotik, dan mungkin perwujudan psikogenik. Program yang seimbang
dari pengobatan estrogen-pengganti yang dikombinasikan dengan progestogen siklik
merupakan pengobatan terbaik, karena tujuan nyata dari estrogen-pengganti adalah tidak
hanya untuk meredakan gejala-gejala vasomotor melainkan juga untuk mencegah akibat
metabolik seperti osteoporosis dan ateroskletosis

7. Kemungkinan data fokus


a. Wawancara
1) Keluhan utama : riwayat klimakterium
 Apakah mengalami hot flusher (panas dikulit), banyak keringat, sakit
kepala, pernah mengalami kekeringan pada vagina, nyeri selama
berhubungan seks, pencapaian orgasme yang lama.
 Apakah klien menderita kelainan menstuasi seperti : Dismenorea,
Polimenorea (siklus menstruasi yang panjang), Hipomenorea (menstruasi
yang sedikit), Hipermenorea (menstruasi yang banyak)
 Apakah klien mengalami Papitasi, sakit kepala (migrain), kelelahan, nyeri
otot/sendi, nyeri punggung, peningkatan BB.
 Apakah klien mengalami vertigo, keringat banyak, adanya rasa kedinginan
 Apakah Libido berkurang, sering merasa gugup, mudah
tersinggung/iritabilitas/agitasi gampang depresi, menjadi pelupa
 Apakah klien merasa cemas dan takut kehilangan kebanggan sebagai wanita
yang merasa tidak lagi menarik buat pasangannnya
 Apakah klien mengalami insomnia
2) Riwayat penyakit sekarang :
 Seberapa berat keluhan utama menggangu,
 Apa yang meringankan keluhan utama
3) Riwayat penyakit dahulu
 Kapan menarche : makin dini menarche, makin lambat menopause
 Sejak kapan menstruasi berakhir ?
 Obat-obatan yang dikonsumsi ?
 Apakah klien mengalami siklus menstruasi tidak teratur ?
 Adakah keluhan lain yang menyertai saat menstruasi ?
 Apakah klien merokok ?
 Apakah klien pernah mengalami fraktur/jatuh
4) Riwayat penyakit keluarga
 Apakah riwayat keluarga ada yang mengalami kanker/osteoporosis ?

b. Pemeriksaan fisik
 Tanda-tanda vital
 Tekanan darah normal atau > 140 mmHg,
 Suhu meningkat dan bila terjadi menggigil / suhu menurun
 Nadi batas normal 80-100 x/menit
 Respirasi batas normal 20-24 x/menit
 Integumen
Terjadi kemerahan (flusher) terutama daerah dada, leher, kepala dan sensasi
panas, banyak keringat, kadang terjadi kedinginan.
 Reproduksi
Ovarium mengecil/mati, vagina lebih kecil dan dinding tipis, kering, plastisitas
menurun, menstruasi berhenti.
 Muskuloskeletal
Terjadi osteoporosis, nyeri punggung, penurunan tinggi badan penonjolan
tulang belakang.
 Endokrin  : penurunan hormon estrogen dan progesteron, siklus menstruasi
menjadi tidak teratur/berhenti,
  Perkemihan : Aktivitas kendali, spingter dan otot-otot detrussor (otot-otot
blodder) hilang/menurun. disuria, sering berkemih, rasa terbakar bila miksi.

8. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah

Do1 :   DS : Wanita umur lebih dari 45 tahun Gangguan


Rasa Nyaman
- Klien mengeluh ↓ (D.0074)
rasa panas
terutama pada Ovarium mengecil/ mati
kepala, leher,
dada, dan ↓
kemerahan pada
kulit. Estrogen menurun

DO : ↓

-S : > 37,5 0C Ketidakstabilan vasomotor


-Tampak warna
merah pada ↓
muka, leher,
dada (hot Vasodilatasi dan vasokontriksi
flusher)

Ds :    
Rasa panas, kemerahan, pada kulit,
Pe ↑ suhu tubuh

Gangguan Rasa Nyaman

Do2 :  DS : Reproduksi wanita atropi Nyeri Akut


(D.0077)
- Klien mengeluh ↓
nyeri dan panas
saat melakukan
hubungan seks
No Data Etiologi Masalah

DO : Penurunan kadar estrogen

- Pemeriksaan ↓
dalam vagina
lebih tipis, Vagina lebih kecil, dinding vagina
kecil dan tipis, elastisitas menurun
kering

Ds :   
Aktivitas senggama

Lubrikasi lebih lama

Dispareunia(nyeri saat
berhubungan seksual)

Nyeri Akut

Keluhan nyeri yang kontinyu

3     DS :
Gangguan Pola
- Klien mengeluh Perasaan tidak nyaman Tidur
sulit tidur ( D.0055)
- Klien mengeluh
tidak puas tidur
- Klien mengleuh Kualitas tidur terganggu
istirahat tidak
cukup

DO : Gangguan Pola Tidur

- Klien tampak hot


flush
9. Diagnosa Keperawatan yang muncul
a. Nyeri Akut
b. Gangguan Rasa Nyaman
c. Gangguan Pola Tidur

10. Rencana Asuhan Keperawatan


No Tujuan Intervensi Rasional

1 Tupan : Klien tidak Observasi 1. 


mengeluh nyeri
- Identifkasi lokasi, - Nyeri merupakan
Tupen : dalam jangka karaketeristik, durasi, pengalaman subyektif dan
waktu 3 hari klien frekuensi, kualitas, harus dijelaskan oleh
dapat melakukan intensitas nyeri pasien. Identifikasi
menajamen nyeri dan karakteristik nyeri dan
nyeri berkurang faktor yang berhubungan
merupakan suatu hal yang
amat penting untuk
memilih intervensi yang
cocok dan untuk
mengevaluasi keefektifan
dan terapi yang diberikan

- Skala nyeri
- Identifikasi skala
menggambarkan tingkat
nyeri
kesakitan yang dirasakan
oleh klien

- Reaksi non verbal yang


- Identifkasi respon
ditunjukan oleh klien mis,
nyeri non verbal
gambaran wajah klien saat
merasakan nyeri

- Identifikasi faktor - Hasil kajian yang


yang memperberat didapatkan dari klien
dan memperingan dalam mengatasi nyeri
nyeri nya
- Identifikasi - Mengkaji sejauh mana
pengetahuan dan klien mengenai nyeri dan
keyakinan tentang penangannya
nyeri

Terapeutik

- Berikan teknik non


No Tujuan Intervensi Rasional

farmakologis untuk - Memberikan tindakan


mengurangi rasa yang tepat untuk
nyeri ( mis, TENS, membantu klien
hipnosis, mengatasi nyeri
akupresure, therapy
musik, bio
feedback, terapi
pijat, aromatherapy,
teknik imajinasi
terbimbing,
kompress hangat
atau dingin, therapy - Memodifikasi lingkungan
bermain). yang nyaman untuk klien
- Kontrol lingkungan agar dapat mempengaruhi
yang memperberat tingkat kenyamanan serta
rasa nyeri ( mis, mengurangi rasa nyerinya
suhu ruangan,
pencahayaan, - Membantu memenuhi
kebisingan) kebutuhan klien dalam
- Fasilitasi istirahat memenuhi kualkitas tidur
tidur klien

- Kajian data yang dapat


- Pertimbangkan jenis disimpulkan oleh pengkaji
dan sumber nyeri dalam meredakan nyeri
dalam pemilihan klien
strategi meredakan
nyeri

Edukasi
- Untuk melanjutkan
intervensi selanjutnya
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
- Untuk melanjutkan
nyeri
intervensi selanjutnya
- Jelaskan strategi
- Mengkaji sejauh mana
meredakan nyeri
klien dapat melakukan
- Anjurkan memonitor
manajemen nyeri secara
nyeri secara mandiri
mandiri

- Analgetik dapat
- Anjurkan
mengurangi rasa nyeri
menggunakan
secara cepat
analgetik secara tepat

- Ajarkan teknik - Salah satu tindakan yang


nonfarmakologis efektif dalam mengatasi
untuk mengurangi rasa nyeri tanpa ada efek
nyeri samping yang tidak
No Tujuan Intervensi Rasional

diharapkan

- Analgetik dapat
Kolaborasi
mengurangi rasa nyeri
secara cepat
- Kolaborasi
pemberian
analgetik,jika perlu

2 Tupen : dalam jangka Observasi


waktu 1 minggu
Gangguan rasa - Identifikasi gejala - Mengetahui intervensi apa
nyaman tak terjadi yang tidak yang diberikan kepada
menyenangkan (mis, klien sesuai kualitas dan
Tupan : dalam jangka mual, nyeri, gatal, kuantitas nyeri
waktu 1 hari klien sesak)
dapat mengatasi - Identifikasi - Klien dapat berespon
gangguan rasa pemahaman tentang terhadap nyeri
nyaman dengan kondisi, situasi, dan
perawatan perasaannya
kenyamanan - Identifikasi masalah - Untuk mengurangi rasa
emosional dan nyeri dan gatal klien
spiritual dengan teknik relaksasi
sehingga klien nyaman.
Terapeutik

- Berikan posisi - Mengajarkan klien


nyaman bagaimana membuat klien
nyaman dengan modifikasi
lingkungan
- Ciptakan - Lingkungan yang nyaman
lingkangan yang dapat mengurangi rasa
nyaman nyeri yang dirasakan
- Berikan pemijatan - Pemiijatan dapat
melenturkan otot otot yang
tegang

- Dukungan keluarga - Keluarga sebagai


dan pengasuh pendukung dala
terlibat dalam keberhasilan terapi yang
terapi/pengobatan diberikan perawat
- Diskusikan
mengenai situasi - Terapi yang tepat agar
dan pilihan inetervensi dan
impelemntasi berjalan
No Tujuan Intervensi Rasional

terapi/pengobatan dengan baik


yang diinginkan

Edukasi
- Terapi yang tepat agar
- Jelaskan mengenai inetervensi dan
kondisi dan pilihan impelemntasi berjalan
terapi/pengobatan dengan baik
- Ajarkan terapi - Terapi relaksasi salah satu
relaksasi terapi yang tepat agar tidak
terjadi efek samping yang
diharapkan
- Teknik peralihan perhatian
- Ajarkan teknik ke hal yang lain sangat
distraksi dan efektif dalam mengatasi
imajinasi terbimbing nyeri

Kolaborasi

- Kolaborasi - Dapat mengurangi rasa


pemberain analgetik, nyeri secara cepat
antipruritis,
anthistamin, jika
perlu

3 Tupan : dalam jangka1. Observasi 1. 


1 minggu gangguan - Identifikasi pola
pola tidur tidak aktivitas dan tidur - Pola tidur yang dilakukan
terjadi oleh klien sebagai
indikator dalam
Tupen : dalam jangka intervensi perawat
waktu 1 hari klien - Identifikasi faktor selanjutnya
dapat mengatasi penggangu tidur - Faktor yang dapat
gangguan pola tidur ( fisik dan/atau menghambat aktivitas
psikologis) tidur klien
- Identifikasi makanan
dan minuman yang - Faktor yang lain yang
menggangu tidur dapat yang dapat
(mis, kopi, teh, menghambat aktivitas
alkohol, makan tidur klien dan untuk
No Tujuan Intervensi Rasional

mendekati tdiur, melanjutkan intervensi


minum air sebelum dan implementasi
tidur) selanjutnya

- Identifikasi obat tidur


yang dikonsumsi - Untuk melanjutkan
intervensi dan
implementasi selanjutnya
Terapeutik

- Modifikasi
lingkungan ( mis, - Membantu memenuhi
pencahayaan, kebutuhan klien dalam
kebisingan, suhu, meningkatkan kualitas
matras, dan tempat tidur klien
tidur)
- Batasi waktu tidur
siang - Jam tidur klien
dipadatkan di malam hari
- Fasilitasi agar terjadwal dan tertata
menghilangkan stress - Membantu klien dalam
sebelum tidur meningkatkan kualitas
- Tetapkan jadwal tidur klien
tidur rutin - Membantu klien dalam
meningkatkan kualitas
- Lakukan prosedur tidur klien
untuk meningkatkan - Membantu klien dalam
kenyamanan (mis, meningkatkan kualitas
pijat, pengaturan tidur klien
posisi, terapi
akupresure)
- Sesuaikan jadwal
pemberian obat - Membantu klien dalam
dan.atau tindakan meningkatkan kualitas
untuk menunjang tidur klien
siklus tidur terjaga

Edukasi

- Jelaskan pentingnya
- Menambah pengetahuan
tidur cukup selama
klien tentang tidur efektif
sakit
- Anjurkan anjurkan
- Menjaga kualitas tidur
menepati kebiasaan
klien
waktu tidur
- Anjurkan
menghindari - Menjaga kualitas tidur
No Tujuan Intervensi Rasional

mkanan/minuman klien
yang menggangu
tidur
- Ajarkan relaksasi
otot autogenik atau
cara non - Membantu klien dalam
farmakologis pemenuhan kebutuhan
lainnya. tidur klien secara efektif
dan berkualitas

11. DAFTAR PUSTAKA

Azizah, Ninik.September 2013.Jurnal EduHealth.Volume 3.No 2.halaman 69-132


Bobak. L. J. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Carpenito, Lynda Jual. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC
Dutton,L.A., Densmore,J.E.,  & Turner,M.B.2011.Rujukan  Cepat   Kebidanan. Jakarta:
EGC.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Menkes Upayakan Kejar Target MDG’s. (2013, http://www.
dinkesjatengprov.go.id diakses tanggal 25 april 2015).
Depkes RI, 2011, Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-
KIA), Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan
Keluarga, Jakarta.
Green,C. J and J. M. Wilkinson. 2012. Rencana Asuhan Keperawatan Maternal & Bayi
Baru Lahir. Jakarta : EGC
Hidayat.2009.Pengantar Riset Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika
Morgan, Geri.2009.Obstretri & Ginekologi Panduan Praktik (Practice Guidelines For
Obstretri& Gynecology).Jakarta:EGC
Manuaba,C., Manuaba, F.,& Manuaba.2008.Gawat Darurat Obstretri Ginekologi &
Obstretri Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan.Jakarta:EGC
Manuaba,C., Manuaba, F., & Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstretri. Jakarta:EGC
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Salemba Medika Jakarta
Nugroho, Taufan. 2011.Buku Ajar Obstretri.yogjakarta:Nuha Medika
Oxorn, Harry dan Forte W.R. 2010. Ilmu Kebidanan.Jakarta. Yayasan Essentia Medica
Prawirohardjo, Sarwono. 2009 . Ilmu Kebidanan .Jakarta . PT.Bina Pustaka.
Rasjidi, Imam. 2009. Sectio Saesarea dan Laparotomi Kelainan Adneksa. CV Sagung Seto
Jakarta.
Saleha,  Sitti.  2009.  Asuhan   Kebidanan  Pada  Masa   Nifas.  Jakarta  :  Salemba Medika
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi
dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Walyani, Elisabeth Siwi.2015.Asuhan Kebidanan Kehamilan.yogyakarta:Pustaka Baru
Press
Wilkinson, Judith M & Ahern, Nancy R. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi
9 Nanda Nic Noc. Jakarta : EGC
Wilkinson, Judith M & Ahern, Nancy R. 2011. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnisa Medis & Nanda Nic Noc. Jakarta : EGC
FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Hari/tanggal : Sabtu, 15 Januari 2022


Waktu : Jam 16:00-16:30 WIB
Durasi                          : 2 x 30 menit
Judul/Topik : Klimakterium
Sasaran                        : Pasien Ny.N yang mengalami Klimakterium
Tempat                        : Rumah Warga

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan selama ± 2 x 30 menit klien penyuluhan dapat memahami
tentang Klimakterium
B. Tujuan Interuksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama ± 2 x 30 menit diharapkan klien dapat
menjelaskan:
1. Pengertian Klimakterium
2. penyebab Klimakterium
3. Gejala-gejala Klimakterium
4. Penatalaksanaan Klimakterium
5.  Cara penanganan gejala umum Klimakterium
C. Sub pokok Bahasan
Penyuluhan dengan leaflet tentang Klimakterium

D. Proses Pelaksanaan Penyuluhan


Tahapan Alokasi Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Penanggung
Waktu Sasaran Jawab
Pembukaan 5 Menit -Salam Memperhatikan
pembuka dan
- Menjelaskan mendengarkan Nenden
maksud dan
tujuan
penyuluhan
Isi 20 Menit Menyampaikan Memperhatikan
Penyuluhan materi : dan
- Menjelaskan mendengarkan
tentang keterangan
Pengertian Nenden
Klimakterium
- Menjelaskan
tentang tanda
dan gejala
Klimakterium
- Menjelaskan
tentang
penyebab
yang
mempengaruhi
Klimakterium
- Menjelaskan
cara
penanganan
gejala umum
Klimakterium
Penutup 5 Menit - Memberikan Bertanya
kesimpulan Menjawab
dan bertanya pertanyaan
penyuluhan Nenden
pada klien
- Mengevaluasi
hasil
penyuluhan
dan salam

E. Metode Penyuluhan
Ceramah, Tanya Jawab

F. Media Penyuluhan
Leaflet

G. Evaluasi
 Pasien Antusias mendengarkan dengan baik, aktif dalam selama dalam proses tanya
jawab
 Pasien mengerti apa yang disampaikan oleh penceramah
 Pasien mampu menjelaskan kembali apa itu Klimakterium

MATERI PENYULUHAN
KLIMAKTERIUM

12. Pengertian
Klimakterium adalah waktu ketika siklus haid berhenti dan berkurangnya sekresi hormon
esterogen dan progesteron ovarium (nelson,2008)
Klimakterium adalah suatu istilah yang menunjuk kepada tahapan kehidupan wanita
dimana terjadi penurunan fertilitas serta menstruasi yang ireguler bahkan kadang-kadang
terhenti (Bobak, 2004).
Klimakterium masa peralihan seorang wanita dari periode produktif ke periode non
produktif karena berkurangnya hormon esterogen dan progesteron ovarium sehingga
terjadi penurunan fertilitas.

13. Etiologi/Penyebab
Klimakterium terjadi karena perubahan atau regresi fungsi ovarium, beberapa faktor
yang mempengaruhi terjadinya menopause dini, yaitu :
h. Terpapar radiasi yang berlebih
i. Proses persalinan yang sulit
j. Status kesehatan yang jelek
k. Tidak akuratnya jarak kehamilan
l. Aborsi
m. Breest peeding
n. Hipothiroid dan obesitas

14. Tanda dan Gejala


c) Gangguan Fisik
10) Kelainan mestruasi
 Dismenorea
 Polimenorea (siklus menstruasi yang panjang)
 Hipomenorea (menstruasi yang sedikit)
 Hipermenorea (menstruasi yang banyak)
11) Keluhan konstitusional
Papitasi, sakit kepala (migrain), kelelahan, nyeri otot/sendi, nyeri punggung,
peningkatan BB.
12) Keluhan vasomotorik
 Hot flusher (panas pada kulit) karena ketidakstabilan vasomotor ditandai
dengan kulit merah dan hangat terutama daerah kepala, dan leher yang dapat
terjadi kapan saja selama beberapa detik s.d. 2 menit, lebih sering terjadi pada
malam hari dan biasanya disertai dengan yang berlebihan.
 Vertigo
 Keringat banyak
 Rasa kedinginan
13) Perubahan fisiologis lain misalnya denyut jantung meningkat, vasodilatasi perifer,
temperatur kulit meningkat.
14) Kulit genetalia dan dinding vagina dan uretra menipis dan lebih kering sehingga
mudah iritasi, infeksi, dispareunia, labia, klitoris, uterus dan ovarium mengecil : elastisitas
dan efek androgen dalam sirkulasi yang tidak seimbang.
15) Atropi jaringan payudara : ukuran mengecil
16) Libido berkurang
17) Gangguan kardiovaskuler dan serebrovaskuler
18) Penurunan kekuatan dan klasifikasi tulang diseluruh tubuh (osteoporosis)
beresiko fraktur vertebrae dan femur.
d) Gangguan psikososial
12) Gugup
13) Mudah tersinggung/iritabilitas/agitasi
14) Depresi
15) Pelupa
16) Cemas dan takut kehilangan kebanggan sebagai Wanita
17) Insomnia
18) Keluhan psikiostenik dan neurotic
19) Merasa tertekan, lelah psikis, lelah somatik, susah tidur, merasa ketakutan,
konflik keluarga gangguan di tempat kerja.
20)  Gangguan libido atau gangguan hasrat seksual yang bisa turun atau naik.
21) Orgasme yang terhambat
22) Dispareunia (nyeri saat bersenggama)

15. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan umum Merupakan pendapat umum yang salah bahwa semua masalah
klimakterik dan menopause dapat dihilangkan dengan hanya pemberian estrogen saja.
Tujuan pengobatan dengan estrogen bukanlah memperlambat terjadinya menopause,
melainkan memudahkan wanita-wanita tersebut memasuki masa Klimakterium.
Hubungan pribadi yang baik, saling percaya antara suami-istri, maupun antara dokter-
penderita akan memberikan harapan yang besar akan kesembuhan. Pemberian obat-obat
penenang bukanlah cara pengobatan yang terbaik. Psikoterapi superfisial oleh dokter
keluarga sering sekali menolong.

Pengobatan hormonal Menopause merupakan suatu peristiwa fisiologis dari keadaan


defisiensi estrogen. Sindrom klimakterik pada umumnya terjadi akibat kekurangan
estrogen, sehingga dengan sendirinya pengobatan yang tepat adalah pemberian estrogen,
meski bukan tanpa risiko. Pada masa lalu, estrogen diberikan untuk selang waktu yang
singkat dan kemudian berangsur-angsur dikurangi sehingga gejolak panas sirna. Konsep
ini tidak berlaku lagi. Seorang wanita yang mengalami gejala-gejala menopause telah
mengidap defisiensi estrogen dan akan tetap begitu sepanjang hayatnya. Defisiensi
estrogen jangka panjang dapat menyebabkan berkembangnya osteoporosis, penyakit
jantung aterosklerotik, dan mungkin perwujudan psikogenik. Program yang seimbang
dari pengobatan estrogen-pengganti yang dikombinasikan dengan progestogen siklik
merupakan pengobatan terbaik, karena tujuan nyata dari estrogen-pengganti adalah tidak
hanya untuk meredakan gejala-gejala vasomotor melainkan juga untuk mencegah akibat
metabolik seperti osteoporosis dan aterosklerosis
RESUME

1. Identitas klien
A. Nama : Ny.N
B. Tempat tangal lahir : karawang 5 mei 1972
C. Umur : 50 th
D. Agama : Islam
E. Alamat : JL.manunggal VII Kp. Rawa bagi Kel. Palumbonsari Kec.Karawang
Timur
F. Tanggal dikaji : Sabtu 15/01/2022
G. Kunjungan ke : 1
H. Diagnosa/kasus : Klimkaterium

2. Keluhan utama/masalah/ fenomena : Pasien mengatakan haid tidak lancar sudah 1


tahun klien nyeri saat haid dan saat bersenggama
Klien mengatakan mengalami susah tidur dikarenakan nyeri secara kontinyue

3. Anamnesa/riwayat kesehatan :
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit berat atau keturunan
4. Pemeriksaan fisik (head to toe):
Tanda-tanda Vital
TD: 130/80 mmhg
Nadi : 80x/m
Sb : 36,7⸰c
RR: 20x/m
Tinggi badan mengalami penurunan sekarang menjadi 155 sedangkan sebelumnya
157 BB : 60 dari 65 kg
Kulit : tampak kusam dan keriput serta tampak hot flush pada area wajah klien
Kepala : warna rambut hitam dan lurus
Mulut : jumlah gigi sudah mulai berkurang, bibir kering pecah - pecah
Payu dara : Payudara tampak kendor, tidak kencang
Pinggul : agak miring kekanan, perubahan bentuk tulang.

5. Pemeriksaan laboratorium : tidak ada

6. Analisa data
No Masalah keperawatan Masalah Etiologi
keperawatan
1 Ds : Nyeri Akut Reproduksi
wanita atropi
- Klien mengatakan
haid tidak lancar ↓
sudah 1 tahun dan ke
Penurunan kadar
badan terasa tidak estrogen
enak sendi- sendi

pada sakit
- Klien mengatakan Vagina lebih
nyeri saat senggama kecil, dinding
vagina tipis,
elastisitas
menurun
Do:

TTV
TD :130/80 mmhg Aktivitas
senggama
N : 80x/m
S : 36,7 ↓
- Tampak Hot Flush pada
Lubrikasi lebih
wajah klien lama

Dispareunia(nyeri
saat berhubungan
seksual)

Nyeri Akut
2DS : DS : Gangguan Pola Keluhan nyeri
yang kontinyu
- Klien mengeluh sulit tidur Tidur
- Klien mengeluh tidak puas
tidur
- Klien mengleuh istirahat Perasaan tidak
tidak cukup nyaman

DO :

Kualitas tidur
TTV
terganggu
TD :130/80 mmhg
N : 80x/m
S : 36,7 Gangguan Pola
Tidur
- Klien tampak hot flush

7. Diagnosa keperawatan :
 Nyeri Akut
 Gangguan Pola Tidur

No Tujuan Intervensi Rasional

1 Tupan : Klien Observasi 1. 


tidak mengeluh
nyeri - Identifkasi lokasi, - Nyeri merupakan
karaketeristik, durasi, pengalaman subyektif
Tupen : dalam frekuensi, kualitas, dan harus dijelaskan
jangka waktu 3 intensitas nyeri oleh pasien. Identifikasi
hari klien dapat karakteristik nyeri dan
melakukan faktor yang berhubungan
menajamen nyeri merupakan suatu hal
dan nyeri yang amat penting untuk
berkurang memilih intervensi yang
cocok dan untuk
mengevaluasi
keefektifan dan terapi
yang diberikan

- Skala nyeri
No Tujuan Intervensi Rasional

menggambarkan
tingkat kesakitan yang
- Identifikasi skala nyeri dirasakan oleh klien

- Reaksi non verbal yang


ditunjukan oleh klien
- Identifkasi respon nyeri mis, gambaran wajah
non verbal klien saat merasakan
nyeri

- Hasil kajian yang


didapatkan dari klien
dalam mengatasi nyeri
- Identifikasi faktor yang nya
memperberat dan - Mengkaji sejauh mana
memperingan nyeri klien mengenai nyeri
dan penangannya
- Identifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang
nyeri
- Memberikan tindakan
Terapeutik yang tepat untuk
membantu klien
- Berikan teknik non mengatasi nyeri
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
( mis, TENS, hipnosis,
akupresure, therapy musik,
bio feedback, terapi pijat,
aromatherapy, teknik - Memodifikasi
imajinasi terbimbing, lingkungan yang
kompress hangat atau nyaman untuk klien
dingin, therapy bermain). agar dapat
- Kontrol lingkungan yang mempengaruhi tingkat
memperberat rasa nyeri kenyamanan serta
( mis, suhu ruangan, mengurangi rasa
pencahayaan, kebisingan) nyerinya

- Membantu memenuhi
kebutuhan klien dalam
memenuhi kualkitas
tidur klien
- Fasilitasi istirahat tidur
- Kajian data yang dapat
disimpulkan oleh
- Pertimbangkan jenis dan pengkaji dalam
No Tujuan Intervensi Rasional

sumber nyeri dalam meredakan nyeri klien


pemilihan strategi
meredakan nyeri

Edukasi - Untuk melanjutkan


intervensi selanjutnya
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
- Untuk melanjutkan
intervensi selanjutnya
- Mengkaji sejauh mana
- Jelaskan strategi klien dapat melakukan
meredakan nyeri manajemen nyeri secara
- Anjurkan memonitor nyeri mandiri
secara mandiri
- Analgetik dapat
mengurangi rasa nyeri
secara cepat
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat - Salah satu tindakan yang
efektif dalam mengatasi
- Ajarkan teknik nyeri tanpa ada efek
nonfarmakologis untuk samping yang tidak
mengurangi rasa nyeri diharapkan

- Analgetik dapat
Kolaborasi mengurangi rasa nyeri
secara cepat
- Kolaborasi pemberian
analgetik,jika perlu

3 Tupan : dalam2. Observasi 1. 


jangka 1 minggu - Identifikasi pola aktivitas
gangguan pola dan tidur - Pola tidur yang
tidur tidak terjadi dilakukan oleh klien
sebagai indikator
Tupen : dalam dalam intervensi
jangka waktu 1 - Identifikasi faktor perawat selanjutnya
hari klien dapat penggangu tidur ( fisik - Faktor yang dapat
mengatasi dan/atau psikologis) menghambat aktivitas
gangguan pola tidur klien
tidur - Faktor yang lain yang
- Identifikasi makanan dan dapat yang dapat
minuman yang menggangu menghambat aktivitas
tidur (mis, kopi, teh, tidur klien dan untuk
No Tujuan Intervensi Rasional

alkohol, makan mendekati melanjutkan intervensi


tdiur, minum air sebelum dan implementasi
tidur) selanjutnya

- Identifikasi obat tidur yang - Untuk melanjutkan


dikonsumsi intervensi dan
implementasi
selanjutnya
Terapeutik

- Modifikasi lingkungan
( mis, pencahayaan, - Membantu memenuhi
kebisingan, suhu, matras, kebutuhan klien dalam
dan tempat tidur) meningkatkan kualitas
- Batasi waktu tidur siang tidur klien

- Jam tidur klien


- Fasilitasi menghilangkan dipadatkan di malam
stress sebelum tidur hari agar terjadwal dan
tertata

- Membantu klien dalam


meningkatkan kualitas
- Tetapkan jadwal tidur rutin tidur klien

- Membantu klien dalam


- Lakukan prosedur untuk meningkatkan kualitas
meningkatkan kenyamanan tidur klien
(mis, pijat, pengaturan
posisi, terapi akupresure)

- Sesuaikan jadwal
pemberian obat dan.atau
tindakan untuk menunjang - Membantu klien dalam
siklus tidur terjaga meningkatkan kualitas
tidur klien
Edukasi
- Membantu klien dalam
- Jelaskan pentingnya tidur meningkatkan kualitas
cukup selama sakit tidur klien
- Menambah
pengetahuan klien
No Tujuan Intervensi Rasional

tentang tidur efektif


- Menjaga kualitas tidur
- Anjurkan anjurkan klien
menepati kebiasaan waktu
tidur - Menjaga kualitas tidur
- Anjurkan menghindari klien
mkanan/minuman yang
menggangu tidur
- Membantu klien dalam
- Ajarkan relaksasi otot pemenuhan kebutuhan
autogenik atau cara non tidur klien secara
farmakologis lainnya. efektif dan berkualitas
Lampiran 1

Gambar 1.1 Kunjungan ke 1


RESUME

8. Identitas klien
I. Nama : Ny.N
J. Tempat tangal lahir : karawang 5 mei 1972
K. Umur : 50 th
L. Agama : Islam
M. Alamat : Jl.manunggal VII Kp. Rawa bagi Kel. Palumbonsari Kec.Karawang
Timur
N. Tanggal dikaji : Sabtu 16/01/2022
O. Kunjungan ke : 2
9. Diagnosa/kasus : Klimakterium

10. Implementasi dan Evaluasi

Tanggal / jam No Dx keperawatan Implementasi Evaluasi


16/ 01/ 2022 Nyeri Akut - Mengidentifkasi - Klien mengeluh
lokasi, nyeri pada
karaketeristik, punggung dan
durasi, frekuensi, organ wanita saat
kualitas, intensitas berhubungan
nyeri

- Mengidentifikasi - Skala nyeri 7


skala nyeri ( Nyeri sedang)

- Tampak hot flush


- Mengidentifkasi pada wajah
respon nyeri non
verbal

- Mengidentifikasi - Klien
faktor yang mengatakan yang
memperberat dan dapat
memperingan mengurangi
nyeri nyeri minum air
yang banyak
serta beristirahat
dan memperberat
jika aktivitas
berlebih

- Klien belum
- Mengidentifikasi mengetahui
pengetahuan dan secara rinci
keyakinan tentang tentang
nyeri penanganan
nyeri

17/1/2022 Gangguan Pola - Mengidentifikasi - Klien mengatakan


Tidur pola aktivitas dan tidur sering
tidur terganggu karna
merasakan sakit
jika haid

- Mengidentifikasi - Klien mengatakan


faktor penggangu pengganggu
tidur ( fisik tidurnya adalah
dan/atau rasa nyeri saat
psikologis) haid

- mengidentifikasi - Klien sering


makanan dan minum kopi
minuman yang
menggangu tidur
(mis, kopi, teh,
alkohol, makan
mendekati tdiur,
minum air
sebelum tidur)
- Klien tidak
- Mengidentifikasi mengkonsumsi
obat tidur yang obat tidur
dikonsumsi
Terapeutik - Klien
mengatatakan
- Memodifikasi sedikit merasakan
lingkungan ( mis, kenyamanan saat
pencahayaan, kamar tidur klien
kebisingan, suhu, di modifikasi oleh
matras, dan perawat
tempat tidur) - Klien mengatakan
akan melakukan
- Membatasi waktu apa yang di
tidur siang anjurkan perawat
- Klien terlihat
mampu mengatasi
- Memfasilitasi stres yang telah di
menghilangkan ajarkan perawat
stress sebelum - Klien telah
tidur membuat jadwal
- Menetapkan tidurnya
jadwal tidur rutin - Klien merasa
nyaman saat
- Melakukan perawat
prosedur untuk melakukan posisi
meningkatkan yang di anjurkan
kenyamanan perawat
(mis, pijat,
pengaturan posisi, - Klien mengatakan
terapi akupresure) mengerti dan akan
- Menyesuaikan melakukan apa
jadwal pemberian yang di anjurkan
obat dan.atau oleh perawat
tindakan untuk
menunjang siklus
tidur terjaga

Edukasi - Klien mengatakan


mengerti dan akan
melakukan apa
- Menjelaskan
yang di anjurkan
pentingnya tidur
oleh perawat
cukup selama
- Klien mengatakan
sakit
mengerti dan akan
- Menganjurkan
melakukan apa
anjurkan
yang di anjurkan
menepati
oleh perawat
kebiasaan waktu
- Klien mengatakan
tidur
mengerti dan akan
- Menganjurkan
melakukan apa
menghindari
yang di anjurkan
mkanan/minuman
oleh perawat
yang menggangu - Klien dapat
tidur melakukan dengan
benar relaksasi
- Mengajarkan otot yang telah di
relaksasi otot ajarkan oleh
autogenik atau perawat
cara non
farmakologis
lainnya.

Lampiran II
Gambar II . Kunjungan ke 2

Anda mungkin juga menyukai