Puji Syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan Rahmat dan karuniah-Nya kepada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini adalah tugas mata kuliah
Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Bapak Salamet, SH.,MH selaku dosen di Sekolah Tinggi
Ilmu Hukum (STIH)”Sunan Giri” Malang. Tempat dimana penulis melanjutkan jenjang
pendidikan. Oleh karena itu tugas ini sangat bermutu sebagai pemula seperti penulis untuk
Dengan demikian makalah ini penulis buat, tentunya dengan besar harapan dapat
bermanfaat bagi sifitas akademika khusnya terhadap saudara/i seperjuangan di STIH. Namun
tidak menutup kemungkinan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis, tentunya untuk kepentingan proses
peningkatan cakrawala berfikir kita bersama dalam memahami hakekat Hukum itu sendiri.
Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………….……………..............................................……………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………...........................................………………………………... 1
C. Tujuan …………………………………………………..............................................………………................ 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nasional Pasal 3 menegaskan bahwa fungsi dan tujuan pendidikan nasional adalah untuk
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap. Kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara
B. Rumusan Masalah
Bernegara.
C.Tujuan
dan Bernegara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
Secara arti kata pancasila mengandung arti, panca yang berarti lima “lima” dan sila yang
berarti “dasar”. Dengan demikian pancasila artinya lima dasar.Tetapi di sini pengertian pancasila
Apabila kita berbicara tentang UUD 1945. maka yang dimaksud ialah Konstitusi (UUD)
yang disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia tersebut pada tanggal 18 Agustus
1945 yang diumumkan dalam Berita Republik Indonesia Tahun 1946 No. 7 halaman 45-48, yang
terdiri atas :
3 Penjelasan
Dalam penjelasan resmi pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa dalam Pembukaan UUD 1945
1. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
3. Negara Indonesia adalah Negara yang berkedaulatan rakyat dan berdasar atas kerakyatan
dan permusyawaratan/perwakilan;
4. Negara Indonesia berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan
Pemebentukan pemerintah Negara Indonesia. Isi bagian ke 4 dari Pembukaan UUD 1945 itu
1. Tentang hal tujuan Negara iondonesia, tercantum dalam kalimat “Kemudian dari pada itu
dan seluruh tumpah darah indinesia, yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, naskah politik yang bersejarah itu
dijadikan Rancangan Pembukaan UUD sebagai bahan pokok dan utama bagi
penyusunan/penetapan Pembukaan (Preambule) UUD yang akan ditetakan itu. Naskah politik
yang bersejarah yang disusun pada tanggal 22 Agustus 1945 itu, di kemudian hari oleh Mr.
Muhamad Yamin dalam pidatonya di depan siding Badan Penyelidik Persiapan Kemerdekaan
(BPPK) pada tanggal 11 Juni 1945 dinamakan “Piagam Jakarta” dan baru beberapa tahun
kemudian dimuat dalam bukunya yang berjudul Prokalmasi dan Konstitusi pada tahun 1951.
Dalam naskah politik yang di sebut dengan Piagam Jakarta 22 Juni 1945 inilah untuk pertama
kali dasar falsafah Negara pancasila ini dicantumkan secara tertulis, setelah diusulkan oleh Ir.
Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945. Adapun besar arti pentingnya Pembukaan
Undang-Undang Dasar itu ialah karena pada aline ke 4 itu tercantum ketentuan pokok yang
bersifat fundamental, yaitu dasar falsafah Negara Republik Indonesia. Maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Indonesia yang
terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada:
3. Persatuan Indonesia,
Kelima dasar ini tercakup dalam satu nama/istilah yang amat penting bagi kita bangsa
Indonesia yaitu pancasila. Istilah atau perkataan pancasila ini memang tidak tercantum dalam
Pembukaan maupun dalam Batang Tubuh UUD 1945. Di alinea ke 4 dari Pembukaan UUD 1945
hanyalah disebutkan bahwa, Negara Republik Indonesia berdasarkan kepada lima prinsip atau
asas yang tersebut di atas, tanpa menyebutkan pancasila. Bahwa kelima prinsip atau dasar
tersebut adalah pancasila, kita harus menafsirkan sejarah (maupun penafsiran sistematika)
yakni menghubungkanya dengan sejarah lahirnya pencasila itu sendiri pada tanggal 1 Juni 1945,
seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Berkenaan dengan perkataan pancasila, menurut Prof.
Setiap bangsa mempunyasi cita-cita untuk masa depan dan menghadapi masalah
bersama dalam mencapai cita-cita bersama. Cita-cita kita sebagai bangsa Indonesia tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945, yakni mewujudkan suatu tatanan masyarakat yang adil dan
makmur materil dan spirituan berdasarkan Pancasila. Seperti halnya keluarga, sutau bangsa
yang bertekad mencapai cita-cita bersama memerlukan suatu pandangan hidup. Tanpa
pandangn hidup, suatu bangsa akan terombang ambing. Dengan pandangan hidup suatu
bangsa dapat secara jelas mengetahui arah yang dicapai. Dengan pandangan hidup, suatu
bangsa :
a. Cita-cita bangsa;
Jadi pandangan hidup suatu bangsa adalah inti sari (kristalisasi) dari nilai-nilai yang
dimiliki bangsa itu dan diyakini kebenaranya, yang berdasarkan pengalaman sejarah dan yang
telah menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkanya dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana
tujuan yang ingin dicapai sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan pandangan hidup
inilah sesuatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan yang dihadapi dan menetukan
Dalam pandangan hidup ini terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-
citakan oleh sesuatu bangsa, terkandung pikiran yang dianggap baik. Pada akhirnya pandangn
hidup suatu bangsa adalah suatu kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang
diyakini kebenaranya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkanya.
Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri yang
merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau, tantangan perjuangan dan cita-cita
hidup di masa yang akan datang, yang secara keseluruhan membentuk kepribadianya sendiri.
Oleh karena itu bangsa Indonesia lahir dengan kepribadianya sendiri, yang bersamaan dengan
lahirnya bangsa dan Negara itu, kepribadian itu ditekankan sebagai pandangan hidup dan dasar
Negara Pancasila.
Karena pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian
bangsa, maka ia diterima sebagai Dasar Negara yang mengatur hidup ketatanegaraan. Hal ini
tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam rumusan yang agak berbeda, namun
dalam tiga buah UUD yang pernah kita miliki yaitu dalam pembukaan UUD 1945, Mukadimah
Konstitusi Republik Indonesia Serikat dan UUD sementara Republik Indonesia tahun 1950
Pandangan hidup merupakan wawasan atau cara pandang mereka untuk memenuhi
kehidupan di dunia dan bekal di hari akhir. Bangsa Indonesia yang terdiri dari suku bangsa
tersebut, meyakini adanya kehidupan di dunia dan hari akhir. Berdasarkan hal tersebut kita
menemukan persamaan pandangan hidup di antara suku-suku bangsa di tanah air ini, ialah
Pancasila memberikan pancaran dan arah untuk setiap orang Indonesia tentang masa
depan yang ditempuhnya. Inilah pandangan hidup bangsa Indonesia sebagaimana tertuang
Pancasila yang dikemukakan dalan sidang I BPPK pada tanggal 1 Juni 1945 adalah
dikandung maksud untuk dijadikan dasar dari Negara Indonesia Merdeka. Adapun dasar itu
haruslah merupakan suatu falsafah yang menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan
Negara Indonesia yang merdeka. Di atas dasar itulah akan didirikan gedung Republik Indonesia
sebagai perwujudan kemerdekaan politik yang menuju kepada kemerdekaan ekonomi, sosial
dan kebudayaan.
Negara harus didasarkan atas dan berpedoman pada UUD. Peraturan-peraturan yang
bersumber pada UUD itu disebut peraturan-peraturan organik, yang menjadi pelaksana dari
UUD.
Oleh karena pancasila tercantum dalam UUD 1945 dan bahkan menjiwai seluruh isi
peraturan dasar tersebut yang berfungsi sebagai dasar Negara sebagaimana tercantum jelas
dalam alinea ke IV pembukaan UUD 1945 tersebut, maka semua peraturan perundang-
undangan di Republik Indonesia yang dikeluarkan oleh Negara dan pemerintah RI haruslah pula
sejiwa denga pancasila. Isi dan tujuan dari peraturan perundang-undangan RI tidak boleh
Keputusan dalam sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 menetapkan Undang-
Undang Dasar bagi Negara Republik Indeonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus
1945.
Undang-Undang Dasar tersebut ialah UUD 1945. Dalam pembukaan UDD tersebut kita
temukan dasar Negara “Pancasila”. Oleh karena itu, secara yuridis pancasila sah menjadi Dasar
Negara Republik Indonesia. Akibat hukum dari disahkanya pancasila sebagai dasar Negara,
maka seluruh kehidupan bernegara dan bermasyarakat haruslah didasari oleh Pancasila.
Landasan hukum Pancasila sebagai dasar Negara dapat memebri akibat hukum dan filosofis;
1. Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata yunani yaitu iden yang berarti melihat, atau idea yang berarti
raut muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata logi yang berarti ajaran. Dengan demikian
ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des ideas (AL-
sebagai komplek pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau
masyarakat untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk
yang dilihat benar dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.
Pancasila merupakan satu ideologi yang dianut oleh Negara atau pemerintah dan rakyat
Indonesia secara keseluruhan, bukan milik atau monopoli seseorang ataupun sesuatu golongan
tertentu. Sebagai filsafat atau dasar kerohanian Negara, yang meruapakn cita-cita bangsa,
kesenjangan dalam kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan, kita harus kembali kepada
filsafat Negara Republik Indonesia untuk mencari jalan keluarnya atau untuk meluruskan
kembali.
1. Moral Negara
Penetapan Pancasila sebagai dasar Negara mengamanatkan bahwa moral Pancasila juga
sebagai moral Negara, artinya Negara tunduk pada moral, Negara wajib mengamalkan moral
Pancasila. Seluruh tindakan kebijakan Negara harus sesuai dengan Pancasila. Seluruh
Permusyawaratan/Perwakilan.
Pancasila adalah pendidikan nilai-nilai yang bertujuan membentuk sikap positif manusia
sesuai dengan nilai-nila yang terkandung dalam Pancasila. Menilai berarti menimbang yaitu
keputusan. Keputusan nilai dapat mengatakan “berguna atau tidak berguna, benar atau tidak
benar, baik ataua tidak baik, religius atau tidak religius dan lain sebagainya. Sesuatu dikatakan
mempunyai nilai apabila sesuatu itu berguna, berharga (nilai kebenaran), indah (nilai estetis),
baik (nilai moral dan etis), religius (nilai agama). Notonegoro berpendapat membagi nilai
a. Nilai meteril yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsure manusia.
b. Nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
c. Nilai kerohanian yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia
Dengan adanya dasar Ketuhanan maka Indonesia mengakui dan percaya pada adanya Tuhan.
Tuhan Yang Maha Esa, yang menjadi sebab adanya manusia dan alam semesta serta segala
hidup dan kehidupan di dalamnya. Dasar ini menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
UUD 1945
Internasionalisme ataupun peri kemanusiaan adalah penting sekali bagi kehidupan sesuatu
bangsa dalam Negara yang merdeka dalam hubunganya dengan bangsa-bangsa lain. Manusia
adalah makhluk Tuhan, dan Tuhan tidak mengadakan perbedaan antara sesama manusia.
Pandangan demikian menimbulkan pandangan yang luas, tidak terikat oleh batas-batas Negara
atau bangsa sendiri, melainkan Negara harus selalu membuka pintu bagi persahabatan dunia
harus memupuk persatuan yang erat antara sesama warga, tanpa membeda-bedakan suku atau
golongan serta berdasarkan satu tekad yang bulat dan satu cita-cita bersama. Prinsip
kebangsaan itu merupakan ikatan yang erat antara golongan dan suku bangsa.
Permusyawaratan/Perwakilan
menganut paham demokrasi. Paham demokrasi berarti bahwa kekuasaan tertinggi (kedaulatan)
untuk mengatur Negara dan rakyat terletak di tangan seluruh rakyat. Dalam UUD 1945
menyatakan bahwa “kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis
adalah sebagai berikut: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
UUD 1945 adlah demokrasi yang tercantum dalam pancasila sebagai sila ke empat dan
pancasila yang meliputi bidang-bidang politik, sosial dan ekonomi, serta yang dalam
Dalam pidato 1 Juni 19945 ditegaskan bahwa prinsip kesejahteraan adalah prinsip tidak
adanya kemiskinan di alam Indonesia Merdeka. Keadilan sosial adalah sifat masyarakat adil dan
makmur, kebahagiaan buat semua orang, tidak ada penghisapan, tidak ada penindasan, dan
penghinaan, semuanya bahagia, cukup sandang dan pangan. Sila ini secara bulat berarti bahwa
setiap rakyat Indonesia mendapat perlakuan yang adil dalam bidan hukum, politik, ekonomi,
yang beakar pada kebudayaan bangsa Indonesia diarahkn untuk “meningkatkan kecerdasan
bangsa, harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta masyrakat Indonesia yang
beriman serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mandiri,sehingga mampu
Pendidikan Pancasila adalah pendidikan nilai. Oleh sebab itu arah pendidikan Pancasila
ditekankan pada pendidkan moral yang diharapkan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-
hari berupa perilaku yang dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila. Artinya nilai-nila Pancasila
dijadikan landasan moral dalam setiap kegiatan pribadi, kelompok, masyarakat dan juga bangsa
bahkan Negara.
Untuk melaksanakan Pancasila perlu usaha yang dilakukan secara berencana dan terarah
berdasarkan suatu pola. Tujuannya adalah agar Pancasila sungguh-sungguh dihayati dan
diamalkan oleh segenap warga Negara, baik dalam kehidupan orang seorang maupun dalam
Walaupaun pola pelaksanaan Pancasila melalui jalur medua massa dapat pula digolongkan
sebagai salah satu aspek jalur pendidikan dalam arti luas, namun peranan media massa
sedemikian pentingnya sehingga perlu mendapat penonjolanya sebagai jalur tersendiri. Dalam
hubunganya dengan ini, ditekankan pula pentingnya media tradisional seperti pewayangan
serta bentuk-bnetuk seni rakyat lainya, di samping media modern seperti pers, radio dan
televisi. Dalam menggunakan komunikasi modern ini perlu dijaga agar terhindar dari siaran
3. Jalur organisai sosial politik, organisasi sosial kemasyarakatan, dan prangkat sosial.
Sesuai dengan tekad untuk menjunjung tinggi demokrasi dan menegakan kehidupan
konstitusional, maka kiranya semua anggota maupun kader-kader politik, serta organisasi
dunia usaha, hendaklah berusaha sekuat tenaga ikut serta dalam melaksanakna Pancasila,
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia, ideologi Negara Indonesia, sekaligus
menjadi pandangan hidup bangsa. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan
negara Republik Indonesia. “Makalah PKn Pancasila” Maka manusia Indonesia menjadikan
kehidupan kengaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara
Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi
pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik
Di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur, ajaran-ajaran moral yang kesemuanya itu
meruapakan peljelmaan dari seluruh jiwa manusia Indonesia. Menyadari bahwa untuk
kelestarian nilai-nilai pancasila itu perlu diusahakan secara nyata dan terus-menerus
pengahayatan dan pengamalan nila-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, oleh sebab itu
setiap warga Negara Indonesia, penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan dan lembaga
1 Kansil C.S.T, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta: PT pradnya paramita
2 Pangeran Alhaj S.T.S dan Surya Partia Usman, 1995. Materi Pokok Pendekatan Pancasila.
Utama.