Anda di halaman 1dari 2

1.

negara maju

1. Sumber daya ekonomi

2. Pertumbuhan yang panjang

3. PNB perkapita tinggi

Negara berkembang

1. Perekonomian tradisional

2. Transformasi struktur bersifat heterogen

2. Karena jika suatu negara tidak memiliki hutangbluar negeri maka negara tersebut akan mengalami
defisit. Serta dengan adanya hutang luar negeri kemampuan suatu negara dapat memenuhi kebutuhan
sndiri. Baik secara ekonomi sekalipun.

A. Dampak positif Terhdap pembangunan ekonomi dan peningkatan tabungan masyarakat. Sebab,
alirannya dapat meningkatkan pendapatan dan tabungan domestik sehingga utang luar negeri
menghasilkan multiplier effect positif terhadap perekonomian. Alasannya, aliran bantuan luar negeri
dapat meningkatkan investasi yang selanjutnya meningkatkan pendapatan dan tabungan domestik.

B. Dampak negatif Dialami oleh Indonesia pada saat terkena dampak krisis ekonomi pada

tahun 1997-1998. Pada saat itu nilai tukar rupiah mengalami

pelemahan yang cukup dalam terhadap US Dolar dan mata uang dunialainnya. Keadaan tersebut
membuat utang luar negeri Indonesia

meningkat drastis dan untuk membayar utang yang sudah jatuh tempo, pemerintah mengambil
kebijakan penambahan utang baru.

Penambahan utang yang dilakukan oleh pemerintah menyebabkan

pembayaran cicilan pokok dan bunga dari utang tersebut makin

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, sehingga kebijakan

tersebut berpengaruh terhadap kinerja APBN yang semakin menurun


3.

4. Pertumbuhan ekonomi dan distribusi di banyak Negara berkembang, terutama Negara-negara dengan
proses pembangunan ekonomi yang tinggi, seperti Indonesia, menunjukkan seakan-akan ada korelasi
positif antara laju pertumbuhan dan tingkat kesenjangan ekonomi: semakin tinggi pertumbuhan PDB
atau semakin besar pendapatan per kapita semakin besar perbedaan antara kaum miskin dan kaum
kaya. Semakin besar ketimpangan distribusi pendapatan disebabkan oleh pergeseran demografi,
perubahan pasar buruh dan perubahan kebijakan publik.  Dalam perubahan pasar buruh, membesarnya
kesenjangan pendapatan dari kepala keluarga dan semakin besarnya pendapatan dari istri dalam jumlah
pendapatan keluarga merupakan dua faktor penyebab penting.

Indikator Kemiskinan

Karena adanya perbedaan lokasi dan standar kebutuhan hidup batas garis kemiskinan yang digunakan
setiap negara berbeda-beda. Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan batas miskin dari besarnya
rupiah yang dibelanjakan per kapita sebulan untuk memenuhi kebutuhan minimum makanan dan bukan
makanan. Untuk kebutuhan minimum makanan digunakan patokan 2.100 kalori per hari. Sedangkan 
pengeluaran kebutuhan  minimum  bukan  makanan  melipui pengeluaran  untuk perumahan, sandang,
serta aneka barang dan jasa. 

Indikator Kesenjangan

Ada sejumlah cara untuk mengukur  tingkat  kesenjangan dalam distribusi pendapatan.

Anda mungkin juga menyukai