Anda di halaman 1dari 4

Menulis Teks Sejarah

Kompetensi Dasar
4.4 Menulis cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan kebahasaan
Materi Pokok
Teks cerita (novel) sejarah
 kebahasaan cerita (novel) sejarah;
 unsur-unsur cerita;
 topik; dan
 kerangka karangan.

Pembelajaran
 Mendata kebahasaan dan unsur-unsur cerita sejarah yang tersaji
 Menyusun teks cerita (novel) sejarah pribadi
 Mempresentasikan, mengomentari, dan merevisi teks cerita (novel) sejarah yang
telah ditulis

IPK
4.4.1. Menentukantopik sebagai dasar penyusunan kerangka novel sejarah
4.4.2. Mengembangkan kerangka menjadi novel sejarah yang utuh.
4.4.3. Mempresentasikan, mengomentari, dan merevisi teks cerita (novel) sejarah
yang telah ditulis

Sumber Belajar
Suherli, dkk. 2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2018.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Menulis Teks Sejarah


Langkah-langkah
Langkah menulis teks sejarah sama dengan menulis teks cerita/narasi. Di dalamnya
terdapat rangkaian peristiwa yang diceritakan atau alur, tokoh, dan latar.
Struktur umum teks sejarah terdiri atas; 1) orientasi (pengenalan peristiwa yang akan
diceritakan), 2) komplikasi (rekaman peristiwa-peristiwa penting), dan 3) resolusi
(penutup).
Untuk mengisi ketiga bagian tersebut dibutuhkan fakta sejarah. Fakta sejarah diperoleh
dengan;
a. Membaca referensi, literatur, dan dokumen sebagai sumber, seperti surat kabar,
majalah, buku, website, kamus, ensiklopedi dll.
b. Melakukan pengamatan langsung atau terjun ke kancah
c. Melakukan wawancara, tanya jawab, sinyalemen dengan nara sumber.
Ketiga sumber fakta sejarah tersebut sangat dibutuhkan dalam menulus teks sejarah.
Tanpa itu hanya akan menjadi teks imajinasi belaka.
Menulis teks sejarah diawali dengan menentukan topik sejarah yang terjangkau dan
jelas. Ada peristiwa, pelaku, latar serta sumber fakta yang meliputi literatur, nara
sumber, dan hasil pengamatan.
Sebagaimana yang kita pahami, teks cerita sejarah memiliki fitur kebahasaan yang
khas. Fitur dimaksud adalah; kata ganti orang ketiga, kalimat masa lampau, kata kerja
tindakan, keterangan waktu dan tempat, konjungsi temporal dan kausalitas.
Teks sejarah dengan topik peristiwa yang kita alami dan saksikan sendiri disebut
sejarah pribadi.Tentu peristiwa yang diangkat haruslah menarik dan bermanfaat bagi
orang lain.

Berikut ini adalah contoh teks cerita Sejarah Pribadi.

Namaku Fatimah Az-zahra, aku biasa dipanggil dengan sapaan Fatimah. Aku anak
ketiga dari tiga bersaudara. Aku terlahir dari keluarga yang sederhana. Sekarang aku
bersekolah di SMAN 2 Purwokerto. Sebelum aku menemukan kebahagian hidupku,
banyak hal-hal buruk dan menyedihkan yang kuhadapi. Anggapan orang yang
mengatakan bahwa kehidupanku selalu indah, mereka itu salah. Ada suatu kepalsuan
yang kusembunyikan di balik senyumanku. Kepalsuan itu sengaja kusembunyikan
karena sangat meyedihkanku. Aku hanya ingin terlihat indah dihadapan semua orang
yang melihatku tanpa harus mengetahui perjuanganku. Kebahagian itu butuh suatu
proses yang panjang juga berliku dan aku berusaha untuk melewati proses yang
panjang dan berliku itu.

Pada tahun 2004, aku masuk ke taman kanak-kanak. Sebenarnya, aku belum ingin
bersekolah tetapi orang tuaku menyuruhku untuk sekolah dengan alasan agar aku
dapat mulai mengenal lingkungan, akhirnya aku pun setuju karena di dalam pikiranku
sekolah taman kanak-kanak cukup menyenangkan.Namun setelah kujalani, taman
kanak-kanak tidak seperti yang kupikirkan. Taman kanak-kanak tidaklah asyik karena di
sana aku tidak mempunyai teman walaupun hanya satu orang saja. Hari demi hari
kulalui dengan menyendiri. Rasanya aku ingin sesegera mungkin tamat dari sekolah
taman kanak-kanak itu.

Setelah tamat dari taman kanak-kanak pada tahun 2005, aku memasuki sekolah baruku
yakni SD (Sekolah Dasar). Aku mengira, kehidupanku di Sekolah Dasar sama dengan
kehidupanku di taman kanak-kanak, namun ternyata pikiranku salah. Di Sekolah Dasar
aku menemukan kehidupan baru, di sana aku banyak menemukan teman-teman baru
dan membuat kesendirianku terhapuskan. Di sekolah dasar aku mulai belajar
bagaimana caranya bergaul dan berinteraksi dengan lingkungan. Setiap hari kulalui
dengan bermain dan bercanda bersama teman-teman ku, di situlah aku merasakan
indahnya kehidupan.

Pada tahun 2010, aku selesai menempuh pendidikan di Sekolah Dasar.Tidak terasa,
aku berada di sana sudah selama enam tahun. Keluargaku mengharapkan agar aku
dapat masuk ke SMP yang terfavorit di kota, namun hati kecilku berkata tidak , aku
cukup bersekolah di desa saja. Aku tidak ingin meninggalkan kebiasaanku bermain
bersama teman-teman karena ku tahu bersekolah di sana tidaklah santai, aku harus
mengorbankan sebagian besar waktu bermainku untuk bersekolah. Disaat teman-
temanku yang bersekolah di desa sudah pulang dari sekolah dan bersiap untuk pergi
bermain, disisi lain aku masih harus belajar beberapa jam lagi. Tetapi satu hal yang
membuat aku akhirnya mau bersekolah di sana yaitu kebahagiaan orang tuaku.

Pada tahun 2011,aku mulai menjalani pendidikanku di SMP keinginan keluargaku.


Pada awalnya, kesendirian yang kurasakan pada saat di bangku taman kanak-kanak
kembali kurasakan, namun tak lama kemudian keceriaan kembali kurasakan karena
aku telah menemukan teman baruku, teman yang menurutku sejiwa denganku yang
juga berasal dari desa sama sepertiku.

Pada tahun kedua aku berada di SMP kebiasaanku mulai berubah, yang tadinya aku
suka bermain dan mengobrol bersama teman-teman berubah menjadi kebiasaan yang
buruk. Saat itu hobiku berubah ke arah kemajuan teknologi informasi, yaitu handphone.
Setiap hari kulewati dengan bermain telepon genggam aku lupa akan kewajibanku
untuk belajar dan membantu orang tuaku di rumah, aku mulai terlena dan kecanduan
game online yang akhirnya berdampak pada nilai rapotku, aku hampir mendapatkan
peringkat 10 besar terakhir di kelas dan itu sangat membuatku sedih. Selama satu
tahun aku mengalami dampak negatif dari kemajuan teknologi tesebut, hingga pada
tahun ketiga di SMP aku pun sadar kembali. Aku sadar bahwa yang kulakukan selama
satu tahun terakhir sangatlah salah. Aku kembali sadar akan tujuan hidupku yaitu
sukses dan dapat membahagiakan orang tua sehingga aku memutuskan untuk
memperbaiki diri dengan cara berhijab.

Pada tahun 2014, aku kembali berada di sekolah baru dengan tempat dan lingkungan
yang baru yaitu SMA. Disini aku tidak memikirkan bagiamana cara agar mendapat
teman lagi karena hampir semua yang berada di SMA tersebut adalah teman
seperjuanganku di SMP sehingga walaupun tidak akrab dengan mereka aku cukup tau
tentang sebagian orang tersebut. Awalnya aku berniat untuk masuk kejurusan IPA
namun entah kenapa Tuhan memilihkan IPS untukku dan dengan masuk ke jurusan
IPS cukup membuatku sedih dalam beberapa minggu. Namun setelah kujalani,
memang benar jika orang berkata bahwa apapun yang Tuhan takdirkan untuk kita
semua itu akan indah pada waktunya karena aku telah membuktikan kebenaran dari
kata-kata tersebut. Aku merasa bahagia Tuhan takdirkan di jurusan IPS ini karena di
sinilah keahlianku. Aku pun merasa terkejut saat aku dinobatkan sebagai juara kelas.
Seiring berjalannya waktu aku semakin merasakan kenikmatan anugerah Tuhan Yang
Masa Esa, sehingga terpikir di dalam otakku dan diikuti dengan niat di dalam hati, aku
memutuskan untuk berhijrah. Aku akan merubah semua kebiasaanku yang kurang baik
ke arah yang lebih baik, aku ingin menjaga cara berbicara dan caraku berpakaian yang
selama ini kulakukan dengan sembarang, aku ingin meluruskan apa yang salah dalam
diriku dengan cara berhijab sesuai dengan perintah Allah dan menjalankan semua
perintahnya. Sekarang aku sudah hampir berhasil melakukannya semuanya.

Contoh Lain Sejarah Pribadi


Meskipun saya orang Banyumas, namaku terasa asing diucapkan oleh orang
Banyumas. Ya namaku …. Nama lengkap.. Saya bangga dengan nama itu karena
nama adalah anugerah. Meskipun tidak berlaras milenial namun saya senang
menyandang nama itu. Orang-orang menyapaku dengan sapaan Si …
Ketika ….

Penugasan
1. Tuliskan satu peristiwa tentang perjalanan hidup Anda yang layak ditulis sebagai
teks sejarah.
2. Tentukan fakta-fakta untuk memperkuat teks tersebut misal; referensi bacaan,
hasil pengamatan, hasil tanya jawab/wawancara.
3. Kumpulkan fakta-fakta sehingga mencukupi untuk ditulis menjadi teks sejarah
dengan memerhatikan struktur teks.
4. Perhatikan kaidah kebahasaan yang menjadi ciri khas teks sejarah sehingga
padu, jelas, dan mudah dipahami.
5. Panjang karangan ± 2000 kata.

Anda mungkin juga menyukai