Anda di halaman 1dari 6

DEWAN PIMPINAN PUSAT

GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA


(G M N I)
Sekretariat : Jl. Tebet Timur Dalam IV B/No.29, Jakarta Selatan
Contact Person : 087830312225 – 081331052992 Fax: 021- 428-79001 Email:gmnidpp@gmail.com

TERM OF REFERENCE (TOR)

DISKUSI ONLINE VIA ZOOM MEETINGS

DPP GMNI PERIODE 2019-2022

Topik: Belajar Dari Dunia Atasi Covid-19

Tema: Telemedicine; Covid-19 dan Revolusi Industri 4.0

I. Gambaran Umum

Pada dekade terakhir, konvergensi kesehatan dengan kemajuan teknologi-digital


menawarkan kesempatan bagi masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan mereka.
Kemajuan dalam bidang teknologi-digital diyakini dapat mendorong keragaman solusi
kesehatan yang efektif dan efisien dalam semua aspek perawatan klinis, meningkatkan
kualitas, kesetaraan, dan aksesibilitas perawatan. Telehealth atau istilah lainnya telemedicine
merupakan layanan kesehatan jarak jauh melalui pemanfaatan teknologi komunikasi dan
informasi dapat memberikan solusi pelayanan kesehatan untuk daerah terpencil dimana
fasilitas kesehatan belum memadai. Di India, telemedis dimanfaatkan untuk menghubungkan
seluruh rumah sakit termasuk rumah sakit kecil yang berada di desa (Majumdar, 2007).
Telemedis membentuk unit-unit penanganan jarak jauh di rumah sakit besar yang memiliki
tenaga ahli yang ditangani dokter jaga. Dengan sistem telekonferensi, dokter atau perawat di
desa terpencil dapat melakukan konsultasi jarak jauh dengan dokter ahli di seluruh rumah
sakit besar di India. Apabila dibutuhkan penanganan lebih mendalam, barulah pasien dirujuk
ke rumah sakit besar dan lengkap. Sistem ini juga meningkatkan pengetahuan dokter dan
perawat di desa terpencil dengan alih pengetahuan yang terbentuk. Sebagai negara kepulauan,
pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan masih menjadi kendala. Fasilitas
kesehatan ini belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh masyarakat, terutama masyarakat di
daerah terpencil, tertinggal, dan terluar.

Pejuang Pemikir – Pemikir Pejuang


DEWAN PIMPINAN PUSAT
GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA
(G M N I)
Sekretariat : Jl. Tebet Timur Dalam IV B/No.29, Jakarta Selatan
Contact Person : 087830312225 – 081331052992 Fax: 021- 428-79001 Email:gmnidpp@gmail.com

Di India, seperti beberapa negara berkembang, penyakit merebak; dokter jarang dan
catatan riwayat medis tidak ada. Di sini, telemedicine akhirnya membuka prospek
dokumentasi medis untuk sejumlah besar populasi yang tidak berpendidikan. Pelacakan
riwayat pasien di daerah yang dicakup oleh telemedicine tidak hanya membaik, tetapi juga
berkembang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tertentu. Dari pelacakan grafik yang
menggambarkan malnutrisi, hingga penelusuran pola malaria, inovasi telah berjalan jauh.
ZMQ Software Systems, sebuah organisasi yang juga memproduksi game konsol telah
membantu 13 kabupaten berisiko tinggi untuk melacak vaksinasi polio. Sementara Medic
Mobile, sebuah nirlaba yang berbasis di Afrika telah memanfaatkan prevalensi bahasa daerah
pada ponsel untuk membuat sistem pengingat vaksinasi SMS. Rintangan jalan yang rusak dan
transportasi yang buruk sedang diatasi dengan telemedicine. Untuk pedesaan India di mana 80
persen populasi tinggal dengan hanya 30 persen dokter di negara itu dan di mana akses
layanan kesehatan ditentukan oleh lokasi geografis dan tingkat pendapatan, keberhasilan
layanan kesehatan, pada saat ini, bergantung pada inovasi.

Revolusi sering dikaitkan dengan pergolakan yang cepat, perubahan mendasar dalam
dimensi politik, sosial, teknologi, ekonomi dan budaya. Apa yang disebut revolusi dalam
kesehatan digital, telah bergerak lambat selama bertahun-tahun, lebih seperti arus bawah.
Namun, akhir-akhir ini telah menjadi gelombang, dengan semua pemangku kepentingan
berinvestasi penuh dan siap untuk menangkap gelombang. Aplikasi seluler dan perangkat
yang dapat dipakai memberdayakan individu untuk mengelola kesehatan dan kesejahteraan
mereka. Analitik data besar memanfaatkan informasi individu untuk kesehatan, keselamatan,
dan penelitian publik, sementara perangkat pemantauan jarak jauh, telemedicine, catatan
kesehatan elektronik, dan interoperabilitas memungkinkan perawatan yang tepat, di mana
saja. Semua teknologi dan data ini pada akhirnya menghasilkan kesehatan berbiaya rendah
dan layanan kesehatan bernilai tinggi. Pada intinya, revolusi kesehatan digital berpusat pada
kesehatan dan kesejahteraan seseorang, tetapi implikasinya meluas ke kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat dan ekonomi dunia. Saat revolusi berjalan, kita tidak
memanfaatkannya sepenuhnya. Kita perlu memobilisasi sumber daya yang kita miliki dan

Pejuang Pemikir – Pemikir Pejuang


DEWAN PIMPINAN PUSAT
GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA
(G M N I)
Sekretariat : Jl. Tebet Timur Dalam IV B/No.29, Jakarta Selatan
Contact Person : 087830312225 – 081331052992 Fax: 021- 428-79001 Email:gmnidpp@gmail.com

mengukur kemajuan yang dibuat untuk mewujudkan janji penuh dari revolusi kesehatan
digital ini.

Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan jumlah penduduk 265 juta jiwa.
Sebagai Negara berkembang, banyak masalah dalam pembangunan yang dihadapi, mulai dari
maslah ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Disisi kesehatan sendiri mengalami masalah
kesenjangan pelayanan kesehatan dimana distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata,
secara khusus tenaga dokter dan dokter spesialis. Kelebihan utama layanan telemedis adalah
penggunaan teknologi untuk mengeliminasi batasan jarak dan geografis serta biaya yang
terkait, khususnya untuk pelayanan medis di daerah terpencil yang kekurangan tenaga medis.

Hal ini sangat relevan dan menjadi keniscayaan di Indonesia, yang memiliki area
sangat luas, terdiri dari ribuan pulau, dengan infrastruktur transportasi penghubung masih
belum baik, serta memiliki jumlah dokter yang sangat terbatas. Sementara itu, jaringan
internet dapat ditunjang melalui satelit ke seluruh pelosok nusantara, melintasi kendala
geografis seperti laut, bukit, gunung, hutan, dan sebagainya. Tentu saja dengan demikian
pemerintah Indonesia perlu memprioritaskan investasi dalam pengadaan satelit milik negara
yang dapat menunjang pelayanan telemedis. Layanan telemedis dapat dikembangkan mulai
dari edukasi, komunikasi/konsultasi, layanan farmasi jarak jauh, supervisi, ekspertisi, hingga
pembedahan jarak jauh (telesurgery). Telesurgery menggunakan teknologi robotik dan
komunikasi audiovisual sehingga seorang dokter dapat melakukan pembedahan dari jarak
jauh, mengeliminasi batasan jarak dan geografis serta memudahkan operasi di tempat-tempat
terpencil yang tidak memiliki tenaga ahli.

Telemedicine dengan menyediakan layanan konsultasi kesehatan secara virtual bagi


masyarakat sehingga bisa diakses di mana saja dan kapan saja sangat bermanfaat jika
disediakan bagi penanganan awal gejala coronavirus COVID-19. Layanan ini membantu
masyarakat untuk berkonsultasi, menyarankan apa yang perlu dilakukan dan pengantaran obat
sesingkat-singkatnya. Manakala diagnosisnya harus ke rumah sakit, maka akan dirujuk ke RS
Rujukan penanganan COVID-19. Sayangnya hingga kini, layanan telemedis dokter-pasien
yang berkembang di Indonesia adalah berupa layanan forum atau chatting dan berbasis forum
atau aplikasi ponsel, sehingga menyulitkan masyarakat di daerah terpencil yang belum atau

Pejuang Pemikir – Pemikir Pejuang


DEWAN PIMPINAN PUSAT
GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA
(G M N I)
Sekretariat : Jl. Tebet Timur Dalam IV B/No.29, Jakarta Selatan
Contact Person : 087830312225 – 081331052992 Fax: 021- 428-79001 Email:gmnidpp@gmail.com

kurang terjangkau internet dan tidak memiliki ponsel pintar yang mampu mengoperasikan
aplikasi-aplikasi tersebut. Akibatnya, layanan telemedis yang awalnya dimaksudkan untuk
mengatasi batasan jarak dan geografis justru dibatasi lagi oleh jarak. Deloitte Indonesia
melaporkan, hanya sekitar 10% dari jumlah penduduk di Indonesia yang sudah menggu nakan
aplikasi digital berbasis kesehatan.

Revolusi digital di bidang kesehatan ini didorong oleh pesatnya teknologi dan inovasi
di bidang kesehatan yang makin mengarah pada teknologi kesehatan yang bersifat inklusif
dan memungkinkan penggunanya untuk melakukan banyak hal, mulai dari berbagi dan
mencari informasi kesehatan, berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan resep, bahkan
mengunduh berkas kesehatannya. Perkembangan teknologi memaksa perubahan yang
dramatis di berbagai bidang, termasuk bidang kesehatan. Kemudahan berbagi informasi
merupakan inovasi yang menjadi kata kunci revolusi teknologi kesehatan.

Di dunia internasional pengobatan jarak jauh (telemedicine), diagnosis prediktif,


sensor melalui tubuh dan serangkaian aplikasi canggih mengubah cara manusia mengelola
kesehatannya. Di Indonesia, perjalanan ke arah kemudahan tersebut semakin terbuka, kini
pengobatan jarak jauh semakin dimungkinkan, orang mulai menggunakan perangkat
elektroniknya untuk berkonsultasi dengan dokter, berbagi informasi kesehatan antar sesama
pasien, memesan dan membeli obat, dan bahkan untuk mengambil data kesehatan pasien.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet di Indonesia tahun 2017 menyatakan bahwa sebanyak
51% masyarakat yang menggunakan aplikasi kesehatan memanfaatkan untuk mencari
informasi kesehatan, dan sebanyak 14,05% menggunakannya untuk berkonsultasi dengan ahli
kesehatan. Dalam survei, para pengguna yang menggunakan aplikasi di bidang kesehatan
mengungkapkan bahwa kepraktisan dan kenyamanan dalam menggunakan aplikasi menjadi
pertimbangan utama dalam menggunakan aplikasi kesehatan. Selain itu, faktor lain adalah
biaya yang rendah pilihan yang bervariasi yang menjadi pertimbangan penggunaan aplikasi
kesehatan. Sebanyak 61,2% memilih untuk tidak menggunakan aplikasi kesehatan karena
kurang percaya (trust). Hal itu dikarenakan kekawatiran pengguna adalah mengenai keamanan
data pribadi, miskomunikasi, akurasi diagnosis, dan perlindungan hukum bagi pengguna.

Pejuang Pemikir – Pemikir Pejuang


DEWAN PIMPINAN PUSAT
GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA
(G M N I)
Sekretariat : Jl. Tebet Timur Dalam IV B/No.29, Jakarta Selatan
Contact Person : 087830312225 – 081331052992 Fax: 021- 428-79001 Email:gmnidpp@gmail.com

Fakta ini kian menguatkan kemunculan revolusi pengelolaan kesehatan di kalangan


masyarakat.

II. Bentuk Acara


Bentuk acara dalam agenda ini adalah diskusi interaktif secara daring/online yang
akan dipandu oleh Vanda Puspitasari (Wakil Ketua DPP GMNI Bidang Pergerakan Sarinah)
sebagai moderator yang akan mengarahkan jalannya diskusi melalui media aplikasi Zoom
Meetings dan Charis Subarcha (Wakil Ketua DPP GMNI Bidang Riset dan Teknologi)
sebagai Host. Pemateri/Narasumber akan diberikan waktu untuk menyampaikan materi sesuai
tema yang diangkat, sementara peserta diskusi dapat memberikan tanggapan berupa
pertanyaan, pernyataan, maupun sanggahan dengan melalui mekanisme diskusi yang akan
diatur oleh moderator.

III. Peserta
Seluruh Kader dan Anggota GMNI se-Indonesia, civitas akademik dan masyarakat
Indonesia

IV. Target dan Arahan Materi


Pada diskusi ini, pemateri diharapkan dapat menjabarkan beberapa hal yang berkaitan
dengan prospek telemedicine di Indonesia untuk mengatasi kesenjangan layanan kesehatan,
upaya pengembangan layanan telemedicine di Indonesia serta hambatan atau tantangan
pengembangan telemedicine di Indonesia. Dan yang tak kalah penting, bagaimana peran
telemedicine untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Adapun point-point yang perlu
dibahas dalam diskusi ini antara lain:
1. Prospek telemedicine di Indonesia untuk mengatasi kesenjangan layanan kesehatan.
2. Upaya pengembangan layanan telemedicine di Indonesia serta hambatan dan
tantangannya.
3. Bagaimana peran telemedicine untuk menekan angka penyebaran Covid-19.

Pejuang Pemikir – Pemikir Pejuang


DEWAN PIMPINAN PUSAT
GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA
(G M N I)
Sekretariat : Jl. Tebet Timur Dalam IV B/No.29, Jakarta Selatan
Contact Person : 087830312225 – 081331052992 Fax: 021- 428-79001 Email:gmnidpp@gmail.com

V. Pemateri
1. dr. Mariya Mubarika, MM, Staf Khusus Menteri Kesehatan RI
2. Dr. Eng. Ayu Purwarianti, ST.,MT, Kepala Pusat Artificial Intelligence, Institut
Teknologi Bandung
3. dr. Irwan Heriyanto, Chief of Medical Halodoc
4. Dr. Connie Rahakundini Bakrie, Litbang Inovator 4.0 Indonesia

VI. Tujuan
Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam agenda diskusi ini antara lain:
1. Memahami prospek telemedicine di Indonesia untuk mengatasi kesenjangan layanan
kesehatan.
2. Mendorong upaya pengembangan layanan telemedicine di Indonesia serta
menganalisa dan menagatasi hambatan dan tantangannya.
3. Mengeksplorasi peran telemedicine untuk menekan angka penyebaran Covid-19.

VII. Waktu Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan kegiatan diskusi ini adalah:
Hari/Tanggal : Minggu, 10 Mei 2020
Pukul : 19.30 WIB
Media : Aplikasi Zoom Meetings

VIII. Penutup
Term of Reference ini disusun sebagai kerangka acuan dalam Diskusi Daring/Online
DPP GMNI Periode 2019-2022 dengan tema “Telemedicine; Covid-19 dan Revolusi
Industri 4.0” yang diselenggarakan dalam rangka mendorong pemanfaatan telemedicine di
Indonesia baik dalam rangka mengatasi kesenjangan layanan kesehatan maupun dalam
rangka menekan laju penyebaran Covid-19.

Pejuang Pemikir – Pemikir Pejuang

Anda mungkin juga menyukai