Anda di halaman 1dari 2

‫ َونَ ُع ْو ُذ‬،ُ‫ستَ ْغفِ ُره‬ ْ َ‫ِإنَّ ا ْل َح ْم َد هللِ نَ ْح َم ُدهُ َون‬

ْ َ‫ست َِع ْينُهُ َون‬ Seketika Nabi wafat kaum muslimin yang
masih goyah imannya kembali pada
ْ‫ َمن‬،‫ت َأ ْع َمالِنَا‬ َ ْ‫سنَا َو ِمن‬
ِ ‫سيَِّئا‬ ِ ُ‫ش ُر ْو ِر َأ ْنف‬
ُ ْ‫بِاهللِ ِمن‬ agamanya yang dulu sebelum Islam.
Sebagian lainnya mengikuti Nabi
َ ‫ضلِ ْل فَاَل هَا ِد‬
،ُ‫ي لَه‬ ْ ُ‫ض َّل لَهُ َو َمنْ ي‬ ِ ‫يَ ْه ِد ِه هللاُ فَاَل ُم‬ palsu Musailamah al Kazab,  yang salah satu
َ ‫ش َه ُد أنْ الَ ِإ ٰله إالَّ هّٰللا ُ َو ْح َدهُ اَل‬
ْ ‫ش ِر ْيكَ لَهُ َوَأ‬
‫ش َه ُد‬ ْ ‫أ‬ ajarannya adalah meniadakan kewajiban
berzakat. Adapun zakat secara Bahasa
ْ‫سلِّ ْم َوبَاِرك‬ ُ ‫َأنَّ ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر‬
َ ‫س ْولُهُ اَللَّ ُه َّم‬
َ ‫ص ِّل َو‬ berarti tumbuh atau berkembang.

ْ َ‫َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَلِ ِه َوا‬


: ‫ص َحابِ ِه اَ ْج َم ِعيْنَ اَ َّما بَ ْع ُد‬ Selain zakat, ada juga ibadah lainnya
dalam bentuk harta, yakni infak. Padanya
َّ ‫سى بِتَ ْق َواهللا اِتَّقُوهللاَ َح‬
‫ق‬ ِ ‫فَيَا ِعبَا َدهللاُ اُو‬
ِ ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف‬ tidak ada batasan sebagaimana zakat. Ia
dapat dikeluarkan oleh siapapun dalam
ْ ‫تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُنَّ اِالَّ َواَ ْنتُ ْم ُم‬
َ‫سلِ ُمون‬
jumlah berapapun. Infak secara Bahasa
Marilah kita bertakwa kepada Allah, berarti mengeluarkan, yakni mengeluarkan
yakni takwa yang sebenar-benarnya dengan harta di jalan Allah. Adapun shadaqah atau
menjalankan segala perintah dan menjauhi sedekah adalah segala bentuk amal kebaikan
seluruh larangannya. Mensyukuri segala seorang muslim, baik berupa harta atau
nikmat yang Allah berikan, yang diminta bukan, seperti menunjukan jalan pada orang
ataupun yang belum diminta namun yang tidak tahu arah, amar ma’ruf nahi
senantiasa Allah berikan. Tak cukup nikmat munkar,  berkata baik, kesemuanya adalah
itu dituliskan, walau lautan menjadi tinta dan shadaqah, HR Ibnu Hibban No. 529.
pepohonan menjadi pena.
Beribadah dalam bentuk harta
Dialah Allah yang menciptakan mata menjadi salah satu pokok ajaran islam.
dan memberinya penglihatan, menciptakan Lihatlah bagaimana para sahabat berlomba
lidah dan memberinya pengecap rasa, maka melakukannya, mulai dari memberi makan
Allah pula lah yang menciptakan hati dan orang miskin, memerdekakan budak, hingga
memberinya pikiran hingga ia menjadi pembiayaan untuk perang. Lihat juga
panglima bagi seluruh badan. bagaimana Allah menetapkan pembayaran
denda dalam bentuk memerdekakan budak
Shalawat dan salam tak lupa mari sebelum berpuasa selama dua bulan
kita haturkan kepada Nabi Muhammad saw. berturut-turut sebagai pilihan pertama bila
Semoga kita termasuk orang-orang yang berhubungan suami isteri di bulan
setia meneladaninya, terutama dalam hal Ramadhan di siang hari. HR. Bukhori No.
kedekatan terhadap Al-Qur’an sehingga 60087.
nampak pada diri Nabi sebagai pribadi yang
berilmu sekaligus berakhlak mulia. Baik zakat, infak ataupun shadaqah telah
tersebut dalam banyak ayat, diantaranya
Hadirin sidang juma’at rahimakumullah ialah QS. Al-Baqarah 2 : 267.
Salah satu rukun islam yang disampaikan
oleh malaikat Jibril kepada Nabi ‫س ْبتُ ْم َو ِم َّمٓا‬ ِ ‫ٰيٓاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ ْنفِقُ ْوا ِمنْ طَيِّ ٰب‬
َ ‫ت َما َك‬
Muhammad SAW adalah zakat, yang mana
perintah zakat ini belum disyariatkan pada ُ‫ض ۗ َواَل تَيَ َّم ُموا ا ْل َخبِ ْي َث ِم ْنه‬ ِ ‫اَ ْخ َر ْجنَا لَ ُك ْم ِّمنَ ااْل َ ْر‬
umat Islam hingga Nabi hijrah ke Madinah.
ُ ‫ستُ ْم بِ ٰا ِخ ِذ ْي ِه آِاَّل اَنْ تُ ْغ ِم‬
ۗ ‫ض ْوا فِ ْي ِه‬ ْ َ‫تُ ْنفِقُ ْونَ َول‬
Zakat terbagi menjadi dua macam, zakat ‫َوا ْعلَ ُم ْٓوا اَنَّ هّٰللا َ َغنِ ٌّي َح ِم ْي ٌد‬
fitrah dan zakat maal. Zakat fitrah
dimaksudkan untuk mensucikan badan “ Wahai orang-orang yang beriman!
besarannya 2.5 Kg beras atau uang dengan Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu
besaran yang sama dengan 2.5 Kg beras. yang baik-baik dan sebagian dari apa yang
Sedangkan zakat maal ditujukan untuk Kami keluarkan dari bumi untukmu.
membersihkan harta yang telah Janganlah kamu memilih yang buruk untuk
mencapai Nishab atau batas minimal wajib kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak
zakat dan Haul  atau masa satu tahun mau mengambilnya melainkan dengan
kepemilikan harta. Zakat maal dapat diambil memicingkan mata (enggan) terhadapnya.
dari hasil peternakan, pertanian, emas dan Dan ketahuilah bahwa Allah Mahakaya,
perak, dan lain sebagainya. Emas nishabnya Maha Terpuji. “
85 gram, jika satu gram emas Rp. 500 ribu
maka 45 juta adalah nishab untuk harta Lalu mengapakah kiranya Islam
dalam bentuk uang. memberikan perhatian yang amat dalam
pada umatnya terkait zakat, infak, dan
sedekah, ibadah yang bentuknya daripada kebinasaan. Artinya dengan
menafkahkan sebagian harta ini ? Salah satu memberi itulah manusia senantiasa berada
jawaban untuk pertanyaan tersebut ialah dalam keselamatan. Dengan memberi itulah
karena memberi adalah fitrah manusia. manusia terjaga dalam kefitrahan.
Memberi adalah kebutuhan hidup manusia.
Sebagaimana raga membutuhkan makanan
agar tetap hidup, maka memberi adalah
nutrisi bagi ruhani agar tetap dalam ‫م َونَفَ َعنِ ْي‬Yِ ‫بَا َر َك هَّللا ُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِ ْي ا ْلقُ ْرآ ِن ا ْل َع ِظ ْي‬
kefitrahan, meskipun tidak harus selalu
dalam bentuk harta.
‫ت َو ِذ ْك ِر ا ْل َح ِك ْي ِم َوتَقَبَّ َل ِمنِّ ْي‬ِ ‫وَِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ ْاَأليَا‬
‫س ِم ْي ُع ا ْل َعلِ ْي ُم َوقُ ْل َّر ِّب ا ْغفِ ْر‬
َّ ‫َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتُهُ ِإنَّهُ ُه َو ال‬
Dalam ayat di atas Allah memerintahkan
agar menginfakkan yang baik-baik dari hasil ِ ‫ار َح ْم َوَأ ْنتَ َخ ْي ُر ال َّر‬
َ‫اح ِميْن‬ ْ ‫َو‬
usaha. Mengapa yang baik-baik, karena
Khutbah Kedua
memberi yang buruk-buruk bukanlah fitrah
manusia. Memberi sesuatu yang buruk tidak
lain hanyalah melukai kesucian hati diri ‫ستَ ِعيْنُ َعلَى ُأ ُم ْو ِر‬ ْ َ‫ َوبِ ِه ن‬، َ‫لح ْم ُد هَّلِل ِ َر ِّب ا ْل َعالَ ِميْن‬
َ ‫ْا‬
sendiri, alih-alih justru membuatnya bersih ‫ش ِر ْي َك‬َ َ‫ش َه ُد َأنْ الَِإلهَ ِإالَّهَّللا ُ َو ْح َدهُ ال‬
ْ ‫ َأ‬،‫ال ُّد ْنيَا َوال ِّد ْي ِن‬
bersinar hangat dan gembira. Karena hati
yang menjadi panglima bagi tubuh itu ُ ‫ش َه ُد َأنَّ ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر‬
َ ‫س ْولُهُ اللَّ ُه َّم‬
‫ص ِّل‬ ْ ‫لَهُ وَأ‬
terkotori kesuciannya, maka sadar ataupun
tidak, sengaja maupun tidak, segala gerak :ُ‫ َأ َّما بَ ْعد‬، َ‫ص َحابِ ِه َأ ْج َم ِعيْن‬ْ ‫َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوَأ‬
langkahnyapun akan ikut terpengaruh. Mulai
dari prasangka, ucapan, sampai pada ُ ‫س ْي بِتَ ْق َوى هَّللا ِ َوقَا َل هَّللا‬ ِ ‫فَيَا ِعبَا َد هَّللا ِ ُأ ْو‬
ِ ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف‬
perbuatan. ‫ يَآَأيُّ َها الَّ ِذيْنَ َءا َمنُ ْوا اتَّقُ ْوا‬:‫تَ َعالَى فِ ْي ِكتَابِ ِه ا ْل َك ِر ْي ِم‬
Infak dari yang buruk-buruk sebagaimana َ‫سلِ ُم ْون‬ْ ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُم ْوتُنَّ ِإالَّ َوَأ ْنتُ ْم ُم‬ َّ ‫هَّللا َ َح‬
ayat di atas adalah sesuatu yang diri
sendiripun enggan mengambilnya kecuali Melalui khutbah kedua ini, marilah kita
dengan memicingkan mata. Sesuatu yang berdoa kepada Allah agar dimudahkan
enggan digenggam oleh tangan, sesuatu dalam berbagi dan memberi kepada sesama.
yang sepatutnya dibuang saja. Selalu mengeluarkan zakat, terbiasa infak,
dan ringan sedekah.
Sedang dengan memberi yang baik-baik,
akan menumbuhkan kegembiraan dalam َ ‫اللَّ ُه َّم‬ ، َ‫لح ْم ُد هَّلِل ِ َر ِّب ا ْل َعالَ ِميْن‬
‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫ْا‬
hati, dan mensucikan yang terkena najis.
Memberi dari benda yang amat dicintai akan َ‫ص َحابِ ِه َأ ْج َم ِعيْن‬
ْ ‫ َو َعلَى آلِ ِه َوَأ‬.
menumbukah rasa kasih sayang pada َ‫ت َوا ْل ُمْؤ ِمنِيْن‬ِ ‫سلِ َما‬ْ ‫سلِميْنَ َوا ْل ُم‬ ْ ‫اللَّ ُه َّم ا ْغفِ ْر لِ ْل ُم‬
sesama, menajamkan perasaan terhadap
berbagai penderitaan yang orang rasakan. َ ‫ت ِإنَّ َك‬
‫س ِم ْي ٌع‬ ِ ‫ت ْاَأل ْحيَا ِء ِم ْن ُه ْم َو ْاَأل ْم َوا‬ ِ ‫وا ْل ُمْؤ ِمنَا‬
Prasangkanya, ucapannya, dan perilakunya
mengikuti panglima hati yang suci. Baik ‫ت‬
ِ ‫اجا‬ ِ َ‫ت فَيَاق‬
َ ‫اض َي ا ْل َح‬ ِ ‫ب ال َّد ْع َوا‬ ُ ‫ب ُم ِج ْي‬ ٌ ‫قَ ِر ْي‬.
sadar ataupun tidak, sengaja maupun tidak,
yang keluar dari dalam dirinya tidak lain ِ ‫اللَّ ُه َّم ِإنَّا نَسَْئلُ َك ِع ْل ًما نَفِ ًعا َو ِر ْزقًا َو‬
ً‫اس ًعا َو َع َمال‬
kecuali kebaikan dan cahaya. ً‫ ُمتَقَبَّال‬.
Memberi sebagai fitrah manusia juga َ ‫سنَةً َوفِي ْاَأل ِخ َر ِة َح‬
‫سنَةً َوقِنَا‬ َ ‫َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح‬
dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah 2 : 195
berikut: َ ‫ َع َذ‬.
‫اب النَّا ِر‬
َ ‫صفُ ْونَ َو‬
‫سالَ ٌم َعلَى‬ ِ َ‫س ْب َحانَ َربِّكَ َر ِّب ا ْل ِع َّز ِة َع َّما ي‬ ُ
‫سبِ ْي ِل هّٰللا ِ َواَل تُ ْلقُ ْوا بِا َ ْي ِد ْي ُك ْم اِلَى التَّ ْهلُ َك ِة‬َ ‫ فِ ْي‬Y‫َواَ ْنفِقُ ْوا‬
‫هّٰللا‬ َ‫سلِيْنَ َوا ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َر ِّب ا ْل َعالَ ِميْن‬
َ ‫ا ْل ُم ْر‬
َ‫سنِيْن‬ِ ‫سنُ ْوا ۛ اِنَّ َ يُ ِح ُّب ا ْل ُم ْح‬ ِ ‫ۛ َواَ ْح‬
Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah,
dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri)
ke dalam kebinasaan dengan tangan
sendiri, dan berbuatbaiklah. Sungguh, Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik.

Ayat di atas menjelaskan berinfak


merupakan perbuatan yang menjauhkan diri

Anda mungkin juga menyukai