Anda di halaman 1dari 9

Diambil dari :

https://www.bercamilan.my.id/2020/04/apa-itu-lots-mots-dan-hots.html#a

A. Pengertian LOTS

LOTS adalah keterampilan berpikir tingkat rendah, LOTS merupakan singkatan dari Lower
Order Thinking Skills.

B. Apa Itu LOTS?

LOTS atau Lower Order Thinking Skills memiliki arti Keterampilan berpikir tingkat rendah.
Pada hal ini LOTS memiliki tingkatan mudah.

Sesuai dengan namanya disini kita tidak akan terlalu sulit untuk berpikir karena biasanya
pertanyaan akan sesuai dengan materi apa yang dibahas dan tidak jauh berbeda dengan
rumus yang diajarkan atau pemahaman yang diberikan.

C. Pengertian MOTS

MOTS adalah keterampilan berpikir tingkat menengah, MOTS merupakan singkatan dari
Middle Order Thinking Skills.

D. Apa Itu MOTS?

MOTS atau Middle Order Thinking Skills memiliki arti Keterampilan berpikir tingkat
menengah. Pada hal ini MOTS memiliki tingkatan sedang.

Sesuai dengan namanya disini kita akan berpikir secara menengah atau bisa membuat otak
kita lebih bekerja untuk menjawab pertanyaan yang diajukan atau diberikan.

Dalam pertanyaan MOTS memiliki sesuatu yang berbeda dengan pertanyaan LOTS, karena
pada pertanyaan ini akan seperti memutar balikan sebuah materi walaupun hasilnya akan
sama. Hal ini, dapat membingungkan kita bila kita tidak benar - benar memahami materi
atau pembahasan yang diajarkan.

E. Pengertian HOTS

HOTS adalah Keterampilan berpikir tingkat tinggi, HOTS merupakan singkatan dari Higher
Order Thinking Skills.

F. Apa Itu HOTS?

HOTS atau Higher Order Thinking Skills memiliki arti keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Pada hal ini HOTS memiliki tingkatan sulit.

Sesuai dengan namanya disini kita akan berpikir secara tinggi. Maksudnya, kita akan berpikir
secara kritis dalam menjawab pertanyaan dan hal ini benar - benar akan menyulitkan kita
dalam menjawab pertanyaan yang diajukan.
Jadi, HOTS sangat jauh berbeda dengan LOTS dan sedikit berbeda dengan MOTS karena
hampir memiliki ciri yang sama dan dapat membingungkan kita untuk menjawab. Dan pada
pertanyaan HOTS akan membuat kita benar - benar kritis dalam memahami pertanyaan dan
hati - hati dalam menjawab. Kadang soal HOTS juga bisa berupa pertanyaan jebakan yang
seharusnya kita bisa menjawab tetapi yang terjadi adalah kesalahan karena kita tidak
berpikir secara hati - hati dan kritis dalam menjawab.

Dan juga hampir seperti MOTS yang bisa memutar balikan sebuah materi walaupun
akhirnya akan mendapatkan jawaban yang sama. Bila kamu menemukan soal HOTS pastikan
hati - hati dalam menjawab karena pada pertanyaan ini kadang memaksa kita untuk berpikir
secara lebih dan menyulitkan. Soal HOTS kadang bisa disebut dengan soal penalaran tetapi
sedikit berbeda. Penalaran disini memiliki arti sejauh mana kita dapat memahami soal.

G. Penjelasan Perbedaan LOTS, MOTS, dan HOTS

 LOTS

Seperti penjelasan diatas, LOTS merupakan Lower Order Thinking Skills. Disini kita hanya
melakukan dua hal yaitu Mengingat dan Memahami.

 Mengingat diartikan sebagai apakah kita bisa mengingat dan menghafalnya?


 Memahami diartikan sebagai apakah kita bisa menjelaskan apa yang kita ingat, dan
untuk apa?

 MOTS

Seperti penjelasan diatas, MOTS merupakan Middle Order Thinking Skills. Disini kita hanya
melakukan tiga hal yaitu Mengingat, Memahami, dan Mengaplikasikan.

 Mengingat diartikan sebagai apakah kita bisa mengingat dan menghafalnya?


 Memahami diartikan sebagai apakah kita bisa menjelaskan apa yang kita ingat, dan
untuk apa?
 Mengaplikasikan diartikan sebagai apakah kita bisa menggunakan atau menerapkan
hal tersebut dengan baik dan benar?

 HOTS

Seperti penjelasan diatas, HOTS merupakan Higher Order Thinking Skills. Disini kita hanya
melakukan enam hal yaitu Mengingat, Memahami, Mengaplikasikan, Menganalisis,
Mengevaluasikan, dan Meng-kreasikan.

 Mengingat diartikan sebagai apakah kita bisa mengingat dan menghafalnya?


 Memahami diartikan sebagai apakah kita bisa menjelaskan apa yang kita ingat, dan
untuk apa?
 Mengaplikasikan diartikan sebagai apakah kita bisa menggunakan atau menerapkan
hal tersebut dengan baik dan benar?
 Menganalisis diartikan sebagai apakah kita berpikir kritis dalam melihat sesuatu?
 Mengevaluasikan diartikan sebagai apakah kita yakin dalam membuat sebuah
keputusan?
 Meng-kreasikan diartikan sebagai apakah kita bisa membuat sesuatu yang baru dari
hal sebelumnya?
H. Penjelasan Soal Mengingat, Memahami, Mengaplikasikan, Menganalisis,
Mengevaluasikan, dan Meng-kreasikan

 Soal Mengingat biasanya kita perlu menjawab soal tersebut hanya dengan hafalan
saja.
 Soal Memahami biasanya kita perlu sedikit berpikir untuk menjawab soal tersebut
dari hafalan yang kita ingat.
 Soal Mengaplikasikan biasanya kita perlu memutuskan sebuah rumus atau
pernyataan untuk menjawab soal tersebut.
 Soal Menganalisis biasanya kita perlu mencari Hal - hal penting yang saling berkaitan
dalam soal agar tidak keliru dalam menjawab.
 Soal Mengevaluasikan biasanya kita perlu Benar - benar mengulang sebuah
pernyataan yang kita ambil untuk menjawab soal agar memastikan Hal - hal yang
sudah pasti dan tidak salah dari keputusan kita.
 Soal Meng-kreasikan biasanya merupakan soal yang Sangat - sangat baru, karena
untuk menjawabnya kita harus bisa Menganalisis, Mengevaluasikan, dan
Mengaplikasikannya. Karena dalam soal ini selalu terdapat Gabungan - gabungan
dari berbagai hal yang disatupadukan menjadi satu dan dapat dengan mudah
membingungkan kita.

 Catatan Kesimpulan

1. LOTS adalah Lower Order Thinking Skills dengan artinya keterampilan berpikir
tingkat rendah.
2. MOTS adalah Middle Order Thinking Skills dengan artinya keterampilan berpikir
tingkat menengah.
3. HOTS adalah Higher Order Thinking Skills dengan artinya keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
Diambil Dari : https://www.tripven.com/level-kognitif/
LEVEL KOGNITIF

Pengertian
Level kognitif adalah kapabilitas siswa dalam penerimaan sesuatu yang dijelaskan dan
diklasifikasikan kedalam tiga taraf kognitif.

Berikut merupakan tiga level kognitif, pada level 1 berkutat pada kapabilitas siswa di ranah
kognitif yang rendah seperti pemahaman dan mengetahui (knowing).

Pada level 2 berkutat pada kapabilitas siswa di ranah kognitif yang menengah dan tinggi
seperti implementasi dan pengaplikasian (applying).

Sementara pada level 3 berkutat pada kapabilitas siswa di ranah kognitif tingkat tinggi
seperti penalaran (reasoning). Di taraf ini level kognitif terdiri dari sintesis, analisis dan
evaluasi.

Perspektif level kognitif yang didasarkan pada teori Benjamin S. Bloom juga ada tiga, yaitu:

Level 1: Menghafal/Mengingat (C1) dan Memahami (C2).


Level 2: Mengaplikasikan/Implementasi (C3).
Level 3: Analisis (C4), Evaluasi (C5), dan Membuat (C6).

HOTS dan LOTS

HOTS dan LOTS adalah konsep pendidikan yang ditawarkan pada teori Taksonomi
Bloom. Dalam teori ini pendidikan memiliki bentuk yang mengelompokan tujuan
pendidikan menjadi beberapa topik dan level kemampuan berpikir.

Topik atau level tersebut adalah level tingkat tinggi (HOTS Kepanjangan, Higher-
order thinking skills) dan level rendah (LOTS kepanjangan, Lower-order thinking
skills).
Berdasarkan pemaparan di atas perspektif level kognitif yang termasuk LOTS adalah
C1, C2 dan C3. Sementara pada level kognitif HOTS mencakup C4, C5, C6.

Tujuan Level Kognitif

Pengetahuan (Knowledge)
Menghafal secara sederhana atau bisa mengenali fakta, prinsip, istilah, metode,
kriteria, generalisasi atau teori tertentu. Siswa hanya memilih materi yang benar dari
ingatannya

 Mengingat atau menghafal.


 Daftar, nama, definisikan, ulangi, hafalkan, ingat.

Pemahaman (Comprehension)
Mengerti secara sederhana yang ditunjukan dengan cara menafsirkan, mengartikan,
meringkas, menyimpulkan sebuah kesimpulan yang sederhana. Siswa harus
meletakan pengetahuan kedalam alternatif yang lain.

 Ungkapkan pemahaman ke dalam bahasa sehari-hari; Diskusikan


pemahaman dan implikasinya; Terjemahkan ke dalam tiga bahasa (kata,
gambar dan angka (matematika));
 Menghubungkan satu gagasan dengan gagasan lainnya secara mandiri.
 Melaporkan, menemukan, menyatakan kembali, diskusi, deskripsi,
jelaskan, mengungkapkan, mengidentifikasi, menghitung.

Penerapan (Application)
Menggunakan pengetahuan umum dalam situasi baru, spesifik dan konkret (tidak
dipelajari sebelumnya).

Situasi yang baru atau berbeda; berupa masalah kompleks dan membingungkan
yang membutuhkan pemilihan solusi.

 Tafsirkan, tunjukkan, gunakan, terapkan, tanggapi, ilustrasikan,


dramatisasi, putuskan, peragakan.

Analisis (Analysis)
Membagi informasi menjadi bagian yang terpisah, menjabarkan keterkaitan antara
bagian satu dengan yang lain atau struktur organisasi secara menyeluruh. Siswa
membagi keseluruhan kompleks menjadi beberapa bagian untuk lebih memahami.

 Memecahkan, membuat diagram, menghubungkan, menilai, menganalisis,


menghitung, memeriksa, membedakan.

Evaluasi (Evaluation)
Menilai pengetahuan atau informasi dengan kriteria tertentu sesuai standar internal
atau eksternal.

 Menilai, merevisi, menilai, membandingkan, memilih, mengevaluasi,


mengukur.
Mencipta (Create)
Membuat pengetahuan atau informasi menjadi bagian dari siswa dan bisa
menyelesaikan masalah yang ada.

 Menyusun, mengarang, mengkreasikan, mengkode, mengkategorikan,


merekonstruksi, menampilkan.

Level Kognitif yang Harus Dimengerti Guru


Penjabaran tentang kapabilitas siswa yang harus dipenuhi dari tiap-tiap level kognitif
ada dibawah ini :

Level 1
Di level ini merupakan mengenai kapabilitas siswa dengan kesulitan yang rendah
dalam memahami sebuah materi. Karena pada level ini siswa hanya dituntut untuk
bisa mengingat dan memahami (Knowing).

Mempertunjukan hafalan dan penguasaan pada materi pembelajaran dasar dan bisa
menciptakan generalisasi yang simpel.
Memperlihatkan kemampuan dasar saat memecahkan masalah dari sebuah materi
pelajaran.
Mempertunjukan penguasan dasar pada sebuah materi bergambar, tabel dan grafik.
Bisa menunjukan cara menghubungkan bukti/fakta dasar dengan cara memakai
istilah yang lebih simpel.

Level 2
Di level ini adalah mengenai kapabilitas siswa dalam pengaplikasian (Applying) atau
menerapkan.

Mempertunjukan pemahaman dan pengetahuan tentang materi pembelajaran.


Selanjutnya siswa bisa mengaplikasikan ide dan konsep tersebut kedalam suatu
bentuk.
Siswa bisa memperlihatkan kemampuan dalam menafsirkan dan menganalisis
sebuah data dan informasi secara dalam dan luas.
Menunjukan cara memecahkan masalah yang ringan dan sulit dalam sebuah materi
pelajaran.
Bisa memahami dan mampu menafsirkan sebuah tabel, grafik dan gambar.
Bisa menghubungkan fakta yang tersusun dan bisa membangun penjelasan dengan
istilah/analogi lain.

Level 3
Di level ini adalah mengenai kemampuan siswa dalam logika dan penalaran
(Reasoning), menganalisis, evaluasi dan membuat.

Menunjukan penguasaan dan pemahaman yang mendalam tentang pelajaran. Selain


bisa mengaplikasikan ide dan konsep dalam keadaan yang biasa dan umum, siswa
juga dituntut untuk mampu dalam mengaplikasikan dengan berbagai cara.
Bisa melakukan sintesis, analisis dan evaluasi setiap ide dan informasi ke dalam
konteks yang dibutuhkan.
Menjabarkan koneksi antara informasi dan konsep kedalam bentuk yang sesuai
dengan kebutuhan.
Bisa menafsirkan setiap ide rumit pada materi pembelajaran.
Bisa menjelaskan sebuah ide dari realitas dengan istilah yang mudah dimengerti.
Menemukan solusi dari masalah yang ada dan mengaitkan dengan banyak faktor.
Mempresentasikan ide dan gagasan yang orisinal.
Kata Kerja Operasional Level Kognitif & Dimensi Pengetahuan
Berikut merupakan panduan kosakata pada level kognitif agar siswa bisa termotivasi
dalam belajar.
Kata Kerja Operasional pada Tiap Level Kognitif dan Penjelasan
Ini merupakan panduan detail agar guru bisa menerapkan atau bisa membayangkan
dari cara kerja level kognitif dengan mudah.
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, kognitif memiliki beberapa tingkat. Ini menunjukan
bahwa untuk menjadi cerdas, variabelnya ada banyak. Paling tidak dengan landasan
teori Bloom tersebut guru dan pengajar bisa mempunyai gambaran bagaimana cara
untuk mencerdaskan siswa dan tahu sistemnya.

Teori tersebut bisa menjadi salah satu acuan yang bagus untuk bisa
mengembangkan potensi yang di miliki siswa.

Anda mungkin juga menyukai