Anda di halaman 1dari 73

Herna Rosalin Manullang (Inspektur Tambang)

DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA


DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Peraturan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik
“Ketentuan lebih lanjut mengenai Keselamatan Operasi pertambangan dan pengolahan dan/atau pemurnian
mineral dan batubara ditetapkan lebih lanjut dalam suatu petunjuk teknis oleh Direktur Jenderal”.

Keputusan Dirjen
Mineral dan
Batubara Nomor
185/30/DJB/2019

tura n Me nte ri
Pera san M ente r i Petunjuk Teknis
Keputu Pelaksanaan Keselamatan
Permen ESDM No 26 Tahun 2018
Kepmen ESDM No Pertambangan dan
Pelaksanaan Kaidah Pertambangan 1827K/30/MEM/2018 Pelaksanaan, Penilaian, dan
Yang Baik dan Pengawasan Pelaporan SMKP Minerba
Pertambangan Mineral dan Pedoman Pelaksanaan Kaidah
Batubara Teknik Pertambangan yang Baik
Dasar Hukum terbitnya Petunjuk teknis
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah
Teknik Pertambangan yang Baik dan Pengawasan
Pertambangan Mineral dan Batubara
Pasal 15 “Menteri menetapkan pedoman pelaksanaan
keselamatan pertambangan...”
Pasal 17 ” Menteri menetapkan pedoman pelaksanaan
keselamatan Pengolahan dan/atau Pemurnian…”

Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral


Nomor 1827.K/30/MEM/2018 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik.
Lampiran III. (Halaman 183) “Ketentuan lebih lanjut
mengenai pelaksanaan Keselamatan Operasi
Keselamatan pertambangan, meliputi:

Keselamatan dan Kesehatan kerja


Pertambangan

Keselamatan
LOREM Lingkung
Kesehatan SMKP
Kerja
IPSUM
kerja an Kerja Minerba

DOLOR

Keselamatan Operasi
Pertambangan
Maksud dan Tujuan Petunjuk Teknis Keselamatan
Operasi Pertambangan Minerba
Maksud
1. sebagai pedoman bagi pemegang IUP, IUPK, IUP OPK Pengolahan dan/atau Pemurnian, atau IPR dalam
pelaksanaan Keselamatan Pertambangan atau keselamatan pengolahan dan/atau pemurnian mineral
dan batubara,
2. sebagai pedoman dalam melaksanakan Binwas Keselamatan Pertambangan atau keselamatan
pengolahan dan/atau pemurnian minerba

Tujuan
1. Terdapat standardisasi dalam pemenuhan persyaratan teknis
Keselamatan Pertambangan minerba
2. Menciptakan keseragaman serta persamaan persepsi dalam
menyusun dan menerapkan pengelolaan Keselamatan
Pertambangan minerba; dan
3. Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi Perusahaan
Pertambangan, serta Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam
pelaksanaan keselamatan operasi Pertambangan minerba.
Ruang
Lingkup
Petunjuk
Teknis
Keselamatan
#Keselamatan? Bisa bisa bisa!!!
Ruang Lingkup Petunjuk Teknis
Keselamatan Operasi
1 Sistem dan Pelaksanaan Pemeliharaan/Perawatan Sarana,
Prasarana, Instalasi, dan Peralatan Pertambangan
2 Pengamanan Instalasi
3 Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten di Bidang
Keselamatan Operasi
4 Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan
Pertambangan
5 Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis Pertambangan
6 Keselamatan Bahan Peledak dan Peledakan
7 Keselamatan Fasilitas Pertambangan
8 Keselamatan Eksplorasi
9 Keselamatan Tambang Permukaan
10 Keselamatan Tambang Bawah Tanah
11 Keselamatan Kapal Keruk/Isap
12 Keselamatan Pengolahan dan/atau Pemurnian
Sistem dan Pelaksanaan Pemeliharaan/Perawatan Sarana,
1 Prasarana, Instalasi dan Pelalatan Pertambangan (SPIP)

1. Membuat daftar sarana, prasaran, 2. Mengidentifikasi jenis dan


instalasi, dan/atau peralatan karakteristik atas pemeliharaan atau
perawatan

3. Menyusun dan menetapkan 4. Merencanakan program dan


prosedur pemeliharaan atau jadwal pemeliharaan atau
perawatan perawatan

5. Melaksanakan program 6. Melakukan evaluasi hasil


pemeliharaan/perawatan pelaksanaan pemeliharaan atau
perawatan

7. Melaksanakan tindak lanjut hasil Dibuat dan dilakukan oleh


evaluasi dan peningkatan Tenaga Teknis Pertambangan
kinerja pemeliharaan/perawatan
yang Berkompeten
TERMINOLOGI SARANA, PRASARANA, PERALATAN DAN INSTALASI

1 Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan.
 Light Vehicle (LV), Manhaul (bus), Lowboy untuk kepentingan mengangkut bahan non tambang

Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses
2 (usaha, pembangunan, proyek)
Peralatan pertambangan, antara lain
(a) bangunan kantor;
(b) bengkel (workshop);
(e) bangunan genset;
3 (a) alat berat untuk pemindah tanah mekanis;
(b) alat penunjang Pertambangan;
(d) gudang penyimpanan (warehouse); (c) alat pemetaan dan pemantauan kestabilan lereng;
(e) bangunan tempat pembuangan sampah; (e) pesawat angkat dan/atau angkut;
(f) tangki timbun; (f) peralatan perkakas tangan; dan
(g) bangunan tempat ibadah; (g) peralatan listrik,
(h) bangunan klinik;
(i) jembatan;
Instalasi pertambangan, antara lain
(j) menara telekomunikasi;
(k) menara penyalur petir;
(l) kolam pengendap (settling pond);
4 (a) instalasi ban berjalan;
(b) instalasi listrik;
(m) mess (camp) dan bangunan pendukung; (c) instalasi pneumatic dan/atau hydraulic;
(n) ruang kendali (control room); (d) instalasi bahan bakar cair;
(0) washing plant; (e) instalasi air;
(P) fuel station;
(f) instalasi komunikasi;
(q) jalan tambang;
(r) stockpile; dan (g) instalasi proteksi kebakaran; dan
(s) kolam pengelolaan air limbah; (h) instalasi gas,
2 Pengamanan Instalasi

• membuat daftar instalasi;


• mengidentifikasi kebutuhan pengaman atas
instalasi;
• menyusun dan menetapkan prosedur
pengamanan instalasi;
• menyusun dan menetapkan desain
pengamanan instalasi;
• menyusun dan menetapkan prosedur proses
pemasangan instalasi;
• menyusun dan menetapkan prosedur
pemeliharaan pengamanan instalasi; dan
• menerapkan, memantau dan mengevaluasi
sistem pengamanan instalasi oleh Tenaga Teknis
Pertambangan yang Berkompeten di bidang
Keselamatan Operasi;
Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten di Bidang
3 Keselamatan Operasi

Tenaga Teknis Pertambangan yang


Berkompeten di bidang Keselamatan Operasi
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan bertugas dalam hal:

- menyusun dan menetapkan prosedur;


- membuat program dan jadwal; dan
- melaksanakan pengujian kelayakan,
pengamanan dan pemeliharaan terhadap
sarana, prasarana, instalasi dan peralatan
pertambangan
#3
Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten di Bidang Keselamatan Operasi
Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi dan Peralatan
4 Pertambangan
• mengidentifikasi kebutuhan sarana, prasarana,
instalasi, dan peralatan sesuai dengan karakteristik
kegiatan pertambangannya;
• menetapkan daftar sarana, prasarana, instalasi, dan
peralatan yang dibutuhkan sesuai hasil identifikasi;
• menyusun dan menetapkan prosedur pengujian
kelayakan sarana, prasarana, instalasi, dan
peralatan.
• melaksanakan pengujian kelayakan sarana,
prasarana, instalasi, dan peralatan;
• evaluasi hasil pengujian kelayakan sarana,
prasarana, instalasi, dan peralatan terhadap standar
yang menjadi acuan; dan
• menetapkan daftar sarana, prasarana, instalasi, dan
peralatan yang dinyatakan layak untuk
dioperasikan.
#4
Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan Pertambangan
Pengaturan keselamatan fasilitas dan kelayakan peralatan dan instalasi paling sedikit meliputi:
a. perencanaan dan fabrikasi instalasi;
1. Instalasi dilengkapi data desain, dokumen, gambar dan standar operasional prosedur
untuk instalasi tersebut.
2. Semua komponen dan peralatan yang sudah layak operasi diberi label atau tanda, dll.
b. pengoperasian peralatan dan/atau instalasi yaitu:
3. Pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan oleh tim ahli internal perusahaan yang
kompeten atau perusahaan jasa inspeksi teknis mempunyai IUJP yang ditunjuk dan
disetujui oleh KTT atau PTL. Hasil uji kelayakan disampaikan kepada KaIT atau Kepala
Dinas atas nama KaIT sesuai dengan kewenangannya.
4. Pemeriksaan dan pengujian kelayakan instalasi dilakukan secara berkala dalam
1 kali setiap 5 tahun sedangkan untuk peralatan maksimum 3 tahun sesuai hasil
pemeriksaan, dan pemeriksaan secara berkala paling sedikit 1 kali setiap 1 tahun oleh
KTT atau PTL.
5. Dilengkapi dengan piranti pengaman atau safety device yang sesuai.
#4
Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan Pertambangan
a. Dalam rangka mengevaluasi kelayakan tersebut, KaIT
atau Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai dengan
kewenangannya dapat meminta KTT atau PTL untuk
melakukan presentasi dan/atau menugaskan IT untuk
melakukan verifikasi lapangan.

b. terhadap peralatan yang dibuat berdasarkan pesanan dan


bukan produksi massal, Pemegang Izin menyampaikan
dokumen teknis peralatan tersebut yang telah dievaluasi
oleh perusahaan jasa inspeksi teknik kepada KaIT atau
Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai dengan
kewenangannya.
#4
Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan Pertambangan
# Keselamatan Fasilitas dan Kelayakan Instalasi Perlistrikan, meliputi:

a. rencana pemeriksaan, pengujian, pemeliharaan dan perawatan instalasi


listrik yang dibuat oleh ahli listrik dipastikan aman dan ditetapkan oleh
KTT atau PTL.
b. instalasi listrik dipastikan diuji oleh orang yang kompeten atau
berkemampuan sesuai SKKNI dengan mempertimbangkan kompleksitas
operasional
c. setiap perubahan pada instalasi dicatat dalam buku listrik dan pada
bagan instalasi listrik.
d. Peralatan listrik meliputi unit power generator; unit power
transformer; unit switchgear; unit motor control center yang dipastikan
dilakukan uji kelayakan secara berkala.
e. KaIT atau Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai dengan kewenangannya
dapat meminta KTT atau PTL untuk melakukan presentasi dan/atau
menugaskan IT untuk melakukan verifikasi lapangan.
#4
Keselamatan Fasilitas dan Kelayakan Instalasi Kelistrikan
# Keselamatan Instalasi Kelistrikan
1. Pembumian dan/atau tindakan pencegahan lain;
2. Peralatan listrik dan permesinan; Pembumian/
3. Orang yang bertugas dan bertanggung jawab; Grounding
4. Sistem kerja dan alat yang aman;
5. Penyakelaran atau switching;
6. Pengamanan terhadap petir;
7. Baterai;
8. Sambungan dalam sistem; MCB
9. Pengaman arus lebih;
10.Sarana pemutus arus dan pemisah pengaman;
11.Penandaan pada alat listrik;
12.Diagram sirkuit; Penyakelaran/
13.Lampu penerangan umum, lampu darurat, lampu portabel, switching
dll
#4
Keselamatan Fasilitas dan Kelayakan Instalasi Peralatan Hidrolik dan Pneumatik

a. tangki penampungan atau reservoir sistem hidrolik dilengkapi


dengan indikasi level oli, suhu dan tekanan yang dapat terlihat
jelas serta tidak boleh melebihi standar pabrik pembuatnya.
b. pemasangan hidrolik dilengkapi dengan pengaman terhadap
bahaya kebakaran dan terdapat gambar rangkaian hidrolik yang
menjelaskan fungsi dan cara kerja dengan menggunakan simbol
yang standar.
c. selang penyalur tenaga ke sistem dilengkapi dengan pengaman.
d. terdapat titik isolasi yang dapat digunakan untuk mematikan
tenaga hidrolik dan terpasang di dekat system hidrolik tersebut.
e. control panel pneumatik terpasang regulator dan air filter yang
dapat dikunci.
#4
Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan Pertambangan
# Keselamatan Fasilitas dan Kelayakan Instalasi Komunikasi

a. pekerjaan instalasi komunikasi dilakukan


oleh orang yang kompeten atau memiliki
kemampuan.
b. dilengkapi dengan penangkal petir pada
saluran antena.
c. radio dipastikan ditempatkan pada
kendaraan atau unit dengan posisi tidak
menghalangi pandangan pengemudi dan
mudah dijangkau.
d. Kekuatan daya pancar mengikuti ketentuan
yang berlaku.
#4
Keselamatan Fasilitas dan Kelayakan Instalasi Perkakas

a. Jenis-jenis Perkakas yaitu perkakas tangan yang digerakkan oleh listrik, hidrolik,
pneumatik dan bertenaga motor bakar;
b. Pengelolaan keselamatan operasi dan kelayakan yaitu dilakukan oleh orang yang
kompeten atau berkemampuan, dilakukan uji kelayakan dari perkakas tersebut,
tersedia tempat penyimpanan (tool room), setiap modifikasi disetujui oleh KTT
atau PTL, pengunaan APD disesuaikan dengan jenis perkakas yang digunakan;
c. Perkakas tangan bertenaga listrik berikut perangkatnya diperiksa dan diuji serta
diberi label secara berkala dan penggantian suku cadang sesuai dengan standar
pabrik pembuatnya.
d. Perkakas tangan bertenaga hidrolik atau pneumatik dihubungkan ke suplai energi
dilengkapi dengan klem pengunci serta dipasang tali pengikat pada selang
tersebut untuk mencegah ayunan yang tidak terkendali.
e. Perkakas tangan bertenaga motos bakar tidak boleh digunakan di ruang terbatas
kecuali dilengkapi dengan ventilasi udara yang memadai.
#4
Keselamatan Fasilitas dan Kelayakan Operasi Ban Berjalan (Conveyor)

a. Ban berjalan di tunnel dan di permukaan hanya untuk keperluan produksi, jika untuk
mengangkut orang perlu mendapat persetujuan KTT atau PTL.
b. Berjalan di sepanjang ban berjalan diizinkan untuk pekerjaan perawatan dan ban
berjalan tersebut telah dimatikan dan dikunci sumber arusnya.
c. Setiap ban berjalan yang dioperasikan dilengkapi dengan tali darurat pada lokasi yang
mudah dijangkau sepanjang ban berjalan, yang fungsinya dapat menghentikan ban
berjalan apabila ditarik.
d. Ban berjalan dilengkapi dengan alat penghenti dalam keadaan darurat dan alat tanda
peringatan.
e. Apabila ban berjalan dioperasikan dengan alat kendali jauh atau otomatis, maka setiap
ban berjalan dilengkapi dengan alat pemberi peringatan sebelum dioperasian
f. Ban berjalan dilengkapi dengan pagar pengaman.
g. Melakukan pemeliharaan dan perawatan.
#4
Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan Pertambangan
# Keselamatan Fasilitas dan Kelayakan Pipa Penyalur
a. pembangunan pipa penyalur dilakukan dengan penelaahan
dokumen berupa lokasi, jadwal penyelesaian pembangunan,
spesifikasi perencanaan, spesifikasi prosedur las dan rekaman
kualifikasi prosedur serta catatan kualifikasi unjuk kerja juru
atau operator las, prosedur reparasi, spesifikasi material yang
digunakan, prosedur pengoperasian dan pemeliharaan,
prosedur pembersihan dan pengeringan, serta data piranti
pengaman.
b. KTT atau PTL menjamin bahwa pipa penyalur dalam kondisi
aman saat dioperasikan.
c. KaIT atau Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai
kewenangannya dapat menugaskan IT untuk mengevaluasi
kembali kelayakan penggunaan instalasi apabila terdapat
hal-hal yang menyebabkan pipa penyalur tidak laik dan tidak
aman untuk dioperasikan.
#4
Keselamatan Fasilitas dan Kelayakan Bejana Tekan dan Katup Pengaman

a. Setiap bejana tekan dilengkapi dengan katup pengaman yang


sesuai.
b. pada pemeriksaan pertama, dilakukan uji hidrostatik. Pada
pemeriksaan berkala hanya dilakukan pengecekan fisik berupa
pengukuran ketebalan dan kebocoran.
c. KTT atau PTL memastikan bahwa bejana tekan dalam kondisi
aman saat dioperasikan dan melaporkan hasil pengujian
tersebut
d. KaIT atau Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai kewenangannya
dapat menugaskan IT untuk mengevaluasi kembali kelayakan
penggunaan peralatan apabila terdapat hal-hal yang
menyebabkan bejana tekan tidak laik dan tidak aman untuk
dioperasikan.
e. Kompresor, suhu udara tekan tidak boleh lebih tinggi dari 40
derajat celcius.
#4
Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan Pertambangan
# Keselamatan Fasilitas dan Kelayakan Pesawat Angkat dan Angkut

a. Mengatur tentang konstruksi, peralatan, dan


pemancangan
b. pemeriksaan dan pengujian kelayakan pesawat angkat
dan/atau angkut dilakukan secara berkala paling lama 3
tahun. Jika ditemukan ketidaksesuaian terhadap spesifikasi,
fungsi, dan pembebanan dari hasil uji kelayakan, KaIT atau
Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai kewenangannya dapat
meminta KTT atau PTL untuk melakukan presentasi
dan/atau menugaskan IT untuk melakukan verifikasi
lapangan.
c. KTT atau PTL melaporkan hasil pengujian tersebut kepada
KaIT atau Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai
kewenangannya.
#4
Keselamatan Fasilitas dan Kelayakan Pesawat Angkat dan Angkut
Ketentuan kelayakan operasi pesawat angkat dan/atau angkut:
1. Pesawat angkat dan/atau angkut dilengkapi dengan tanda bunyi dan lampu untuk memperingatkan orang jika sedang
bergerak.
2. Dilengkapi dengan alat pengaman atau rem
3. Dilengkapi dengan marking beban kerja yang aman atau safety working load (SWL)
4. Dilengkapi dengan indikator beban dari pabrikan.
5. Pesawat angkat dan/atau angkut tidak boleh melebihi beban kerja peralatan, kecuali untuk maksud pengujian yang
dilakukan oleh Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten.
6. Apabila pengujian dilakukan kurang dari kapasitasnya, maka penentuan kapasitas mengacu pada kapasitas saat dilakukan
pengujian.
5 Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis Pertambangan

Kajian teknis dilakukan pada saat awal kegiatan atau


sebelum dimulainya kegiatan pertambangan. Apabila
terjadi perubahan atau modifikasi terhadap proses,
sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan
pertambangan maka hasil evaluasinya disampaikan
kepada KaIT/Kepala Dinas atas nama KaIT.
Manajemen perubahan dilakukan apabila terjadi
perubahan pada sarana, prasarana, instalasi, dan
peralatan Pertambangan paling sedikit meliputi:
• spesifikasi;
• fungsi; dan/atau
• peralatan keselamatan.
Keselamatan Bahan Peledak
6 dan Peledakan
Keselamatan dan kelayakan operasi fasilitas
bahan peledak dan peledakan mengikuti
ketentuan Keputusan Direktur Jenderal Mineral
dan Batubara Nomor 309.K/30/DJB/2018
tentang Petunjuk Teknis Keselamatan Bahan
Peledak dan Peledakan serta Keselamatan
Fasilitas Penimbunan Bahan Bakar Cair pada
Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan
Batubara.
KLASIFIKASI GUDANG BAHAN PELEDAK MENURUT FUNGSINYA

 Gudang yang dipergunakan pada tahap eksplorasi, konstruksi,


dan persiapan penambangan.
 Gudang bahan peledak sementara berdasarkan jenisnya
terbagi menjadi:
1 GUDANG (a) Gudang Bahan Peledak Peka Detonator
SEMENTARA (b) Gudang Bahan Peledak Peka Primer
(c) Gudang Bahan Ramuan

 Gudang ini berdasarkan jenisnya dibagi menjadi:


(a) Gudang Bahan Peledak Peka Detonator
(b) Gudang Bahan Peledak Peka Primer
2 GUDANG UTAMA (c) Gudang Bahan Ramuan

 Gudang tempat penyimpanan sementara sebelum diangkut/


dipindahkan ke gudang bahan peledak utama dan berada di
dalam WIUP dan/atau proyek area.
 Gudang bahan peledak transit berdasarkan jenisnya dibagi
menjadi:
3 GUDANG TRANSIT INFOGRAPHIC
(a) Gudang Bahan Peledak Peka Primer
(b) Gudang Bahan Ramuan EDUCATIO
** Bahan peledak detonator tidak designed N
boleh disimpan dalam
gudang bahan peledak transit dan langsungbydisimpan dalam
gudang utama. tinyppt.com
KAPASITAS GUDANG BAHAN PELEDAK

Jenis Gudang Bangunan Tangki Kontainer

1
GUDANG
Gudang Peka Detonator maks.150 Ton - maks. 4 ton
UTAMA
Gudang Peka Primer maks. 500 Ton maks 100 ton maks.10 ton

Gudang Bahan Ramuan maks. 2.000 Ton maks 300 ton maks. 1.000 ton

UNTUK GUDANG BAWAH TANAH : Maksimum 5 Ton atau untuk pemakaian selama 2 x 24 jam

Jenis Gudang Bangunan Tangki Kontainer

2
GUDANG
Gudang Peka Detonator maks. 8 Ton - maks. 4 ton
SEMENTAR
Gudang Peka Primer maks. 20 Ton - maks.10 ton A
Gudang Bahan Ramuan maks. 20 Ton maks 20 ton maks. 20 ton

Jenis Gudang Bangunan Tangki Kontainer

3 GUDANG
TRANSIT
Gudang Peka Detonator

Gudang Peka Primer

Gudang Bahan Ramuan


-

maks. 1.000 Ton

maks. 4.000 Ton


-

-
-

maks.10 ton

maks. 40 ton
KELENGKAPAN
30 GUDANG BAHAN PELEDAK

•Tersedia Thermometer di dalam gudang

•Tanda dilarang masuk dan merokok

•Tersedia tabung APAR di luar gudang

•Pos penjagaan untuk sekuriti

•Tersedia buku administrasi di dalam gudang

•Penyelenggara administrasi orang yang memiliki sertifikat juru ledak

•Lampu penerangan di luar gudang bahan peledak

•Pemantauan keamanan/ Closed Circuit Television (CCTV) yang menjangkau seluruh area
gudang bahan peledak

Jujur Professional Melayani Inovatif Berarti


CATATAN BAHAN PELEDAK
TERSEDIA BUKU UNTUK MENCATAT NAMA JENIS DAN JUMLAH SERTA TANGGAL PENERIMAAN BAHAN PELEDAK

NAMA DAN TANDA TANGAN


PETUGAS 1

2
JUMLAH SETIAP JENIS
HANDAK/DETONATOR YANG
KELUAR MASUK DARI GUDANG BUKU
I STR AS
ADMIN
I NAMA DAN TANDA TANGAN
PETUGAS YANG MENERIMA BAHAN 4
3
TANGGAL DAN WAKTU PELEDAK
PENGELUARAN SERTA
PENGEMBALIAN HANDAK
LOKASI PELEDAKAN ATAU TUJUAN
PERMINTAAN 5
*** SETIAP SATU KALI DALAM SEMINGGU HARUS DIPERIKSA MENGENAI ISI GUDANG BAHAN PELEDAK
UNTUK MEMERIKSA PENERIMAAN, PENYIMPANAN DAN PENGELUARAN BAHAN PELEDAK
designed by tinyPPT.com
KETENTUAN JURU LEDAK

 Juru Ledak adalah seseorang yang diangkat oleh Perusahaan Pertambangan


atau KTT/PTL yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan peledakan
dan/atau melakukan inisiasi peledakan serta memiliki KIM.

 Orang yang melakukan pelaksanaan peledakan, dipersyaratkan memiliki KPP


dan/atau KIM.

 KIM hanya berlaku untuk tambang yang tercantum dalam kartu tersebut dan
nama juru ledak didaftarkan dalam Buku Tambang.

 Bagi pekerja peledakan yang memiliki KIM tetapi tidak melaksanakan


pekerjaan maka KIM tersebut dikembalikan kepada KaIT/Kepala Dinas atas
nama KaIT dan diganti menjadi KPP Madya.
 Apabila Juru Ledak yang memiliki KIM tidak bekerja lagi di tempat kerja semula
maka KTT mengembalikan KIM yang bersangkutan kepada KAIT dengan
menyertakan surat pernyataan paling lambat dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.

KIM KPP MADYA KPP PERTAMA


designed by tinyPPT.com
KIM (KARTU IZIN MELEDAKKAN) & KARTU PEKERJA PELEDAKAN (KPP)

KIM KPP MADYA KPP PERTAMA

 Diberikan kepada seseorang yang  Memiliki sertifikat Kompetensi Juru  Diberikan kepada orang yang
berumur paling kurang 21 (dua puluh satu) Ledak (Kelas II). telah mendapatkan pendidikan
tahun dan memiliki sertifikat Kompetensi  Cakup pekerjaan KPP Madya: dan pelatihan pengelola
Juru Ledak (Kelas II) -mengangkut bahan peledak ke
 Cakupan pekerjaan pemilik KIM:
peledakan yang diselenggarakan
lokasi peledakan,
- menguji pola peledakan, -administrasi gudang bahan secara internal oleh KTT/PTL.
- menetapkan daerah bahaya peledak,  Cakup pekerjaan KPP Pertama:
peledakan, -meramu bahan peledak, - pengamanan bahan peledak
- menyuruh orang menyingkir dan -membuat primer, dan
berlindung, -mengisi bahan peledak ke lubang - menyumbat lubang ledak.
- meledakkan lubang ledak, ledak,  KPP Pertama dikeluarkan oleh
- menangani kegagalan peledakan, -merangkai dan menyambung bahan
KTT/PTL sedangkan KPP Madya
- menyambung sirkit peledakan ke sirkit peledak
 Kepala Gudang Bahan Peledak
dan KIM disahkan oleh
detonator,
- mengendalikan akibat peledakan, dan dipersyaratkan minimal mempunyai KaIT/Kepala Dinas atas nama
- memastikan hasil peledakan. KPP Madya KaIT.
 KIM disahkan oleh KaIT/Kepala Dinas  KPP Madya disahkan oleh KaIT/Kepala
atas nama KaIT Dinas atas nama KaIT.
designed by tinyPPT.com
FORMAT
34 KARTU KPP PERTAMA, KPP MADYA DAN KIM

FORMAT
KARTU KPP
PERTAMA,
KPP MADYA,
DAN KIM

Jujur Professional Melayani Inovatif Berarti


TATA
35 CARA PENIMBUNAN BAHAN PELEDAK

Peka
Detonator

Peka
Primer

Ramuan

Jujur Professional Melayani Inovatif Berarti


Persetujuan
36 Pembangunan fasilitas pengangkutan, penyimpanan/penimbunan,
atau penggunaan bahan peledak

Jujur Professional Melayani Inovatif Berarti


Tata
37 cara

Pembangunan Fasilitas Pengangkutan, Penyimpanan/


Penimbunan, atau Penggunaan Bahan Peledak:
a. Menyerahkan data-data paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah RKAB disetujui, sebagai
berikut:
1) salinan persetujuan RKAB,
2) gambar konstruksi dan peta situasi mengikuti format terlampir yang dicetak dalam satu kesatuan,
3) detail rencana waktu dan tahapan pembangunan,
4) salinan IPPKH apabila pembangunan berada pada kawasan hutan,
5) berita acara penentuan yang lokasi yang ditandatangani oleh KTT dan aparat Desa/Kelurahan
setempat dengan diberi cap basah,
6) laporan hasil kajian daya dukung tanah dan kestabilan lokasi yang menyatakan lokasi tersebut
aman untuk pembangunan,
7) jenis konstruksi bangunan, dasar penentuan kapasitas, dan jenis gudang bahan peledak,
8) foto situasi lahan yang akan dibangun dari 4 sudut berbeda,
9) salinan Izin Lingkungan dan persetujuan Studi Kelayakan terbaru yang memuat rencana
pembangunan gudang ini.

epdirjen Minerba 309.K/30/DJB/2019


Jujur Professional Melayani Inovatif Berarti
Pembangunan
38 Fasilitas Pengangkutan, Penyimpanan/
Penimbunan, atau Penggunaan Bahan Peledak

epdirjen Minerba 309.K/30/DJB/2019


Jujur Professional Melayani Inovatif Berarti
Tata
39 cara

Pembangunan Fasilitas Pengangkutan, Penyimpanan/


Penimbunan, atau Penggunaan Bahan Peledak

b. Pembangunan gudang bahan peledak dapat dimulai pembangunannya setelah hasil evaluasi terhadap
dokumen sebagaimana dimaksud pada poin 1a sudah sesuai.
c. Saat pembangunan sudah mencapai 80% berdasarkan detail rencana waktu dan pembangunan yang
disampaikan, selanjutnya Inspektur Tambang akan melakukan pemeriksaan kondisi fisik dan peralatan
keselamatan gudang bahan peledak tersebut.
d. Gudang bahan peledak dapat digunakan, saat bangunan sudah mencapai 100% dan hasil tindak lanjut
pemeriksaan sebagaimana poin 1c telah dievaluasi dan sesuai.

Jujur Professional Melayani Inovatif Berarti


Lanjutan
40 …
Untuk perizinan atas gudang bahan peledak yang habis masa berlakunya

a. Melaporkan melalui surat kepada Kepala Inspektur Tambang, paling


lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa berlakunya habis.
b. Inspektur Tambang akan melakukan pemeriksaan atas gudang
bahan peledak tersebut.
c. Gudang bahan peledak yang habis masa berlakunya dapat
digunakan kembali, setelah hasil tindak lanjut pemeriksaan
sebagaimana poin b telah dievaluasi.

Jujur Professional Melayani Inovatif Berarti


Pelaksanaan
41 Peledakan Tidur

Jujur Professional Melayani Inovatif Berarti


Tata
42 Cara

Pelaksanaan Peledakan Tidur

a. Menyerahkan data-data paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah RKAB disetujui, sebagai
berikut:
1) salinan persetujuan RKAB;
2) standar prosedur pekerjaan peledakan tidur dan prosedur pengamanan;
3) identifikasi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko tentang peledakan tidur;
4) kajian teknis, meliputi maksud dan tujuan pelaksanaan, hasil uji ketahanan bahan peledak, dan
reactive ground area; dan
5) area rencana peledakan tidur dan rencana waktu tidur.
b. Pelaksanaan kegiatan peledakan tidur, setelah hasil evaluasi dokumen sebagaimana dimaksud poin
2a dan hasil verifikasi lapangan sudah sesuai.
c. Menyampaikan laporan triwulan kepada Kepala Inspektur Tambang atas kegiatan peledakan tidur
tersebut.

Jujur Professional Melayani Inovatif Berarti


Keselamatan Fasilitas Pertambangan

GEDUNG DAN
BANGUNAN

7 ANGKUTAN
-AIR
-UDARA
01 PERBENGKELAN
-DARAT
08 02

FASILITAS
07 POWERPOINT
PERTAMBANGAN 03 TANGKI BBC
LABORATORIUM
TEMPLATE

06 04
INSTALASI PERGUDANGAN
PENGOLAHAN 05
AIR

STOCKPILE
KESELAMATAN FASILITAS : GEDUNG DAN BANGUNAN

1. Persyaratan Administrasi
2. Persyaratan Teknis
a. Proteksi gedung
b. Penyalur petir
c. Jalan Penyelamat
d. Perlindungan kejatuhan
e. Jembatan kerja (gantri)
f. Jalan bertangga (stairway)
g. Tangga portable
3. Pemeliharaan dan perawatan
KESELAMATAN FASILITAS : PERBENGKELAN

a. Pemeliharaan dan perawatan peralatan dan


fasilitas yang tersedia;
b. Tindakan pencegahan terhadap
kebakaran/ledakan
c. Pengaman gas/uap berbahaya dengan
ketentuan pengaturan ventilasi;
d. Pemasangan alat pengaman pada bagian
yang bergerak/berputar
e. Penggunaan mesin penggerak dengan cara
isyarat peringatan sewaktu dinyalakan seperti
over head crane, tersedia emergency stop
KESELAMATAN FASILITAS : TANGKI BBC

c Tangki Timbun

D Tangki Portabel

E Stasiun Pengisian
Bahan Bakar
Keselamatan dan kelayakan operasi fasilitas penimbunan bahan bakar cair mengikuti
ketentuan Keputusan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Nomor 309.K/30/DJB/2018
tentang Petunjuk Teknis Keselamatan Bahan Peledak dan Peledakan serta Keselamatan
Fasilitas Penimbunan Bahan Bakar Cair pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan
Batubara.
BAHAN
BAKAR
CAIR
MUDAH
Bahan Bakar Cair adalah gabungan senyawa MENYALA
hidrokarbon yang diperoleh dari alam maupun
secara buatan seperti bensin, minyak solar, minyak
tanah, avtur dan sebagainya.
BAHAN
BAKAR CAIR
MUDAH
TERBAKAR
Bahan bakar cair yang Bahan bakar cair yang
mudah menyala terdiri atas: mudah terbakar terdiri atas:

 Bahan Bakar Kelas I A mempunyai  Bahan Bakar Cair Kelas II A


titik nyala < 22,8° Celcius dan titik mempunyai titik nyala ≥ 37,8°
didih < 37,8° Celcius; Celcius dan titik didih < 60° Celcius;
 Bahan Bakar Kelas I B mempunyai  Bahan Bakar Cair Kelas II B
titik nyala < 22,8° Celcius dan titik mempunyai titik nyala ≥ 60° Celcius
didih ≥ 37,8° Celcius; dan dan titik didih < 93° Celcius; dan
 Bahan Bakar Kelas I C mempunyai  Bahan Bakar Cair Kelas II C
titik nyala ≥ 22,8° Celcius dan titik mempunyai titik nyala ≥ 93° Celcius.
didih < 60° Celcius.
Standar Acuan Konstruksi
• Standar Nasional Indonesia (SNI) 13-3501-2002 dan perubahannya mengenai
Tangki Timbun,
• Standar Internasional dan American Petroleum Institute (API) 650: Welded
Steel Tanks for Oil Storage, Eleventh Edition, June 2007 dan perubahannya;
• American Petroleum Institute (API) 653: Tank Inspection, Repair, Alteration,
and Reconstruction, Fifth Edition, November 2014
ALUR PROSES KELAYAKAN PEMBANGUNAN BARU
Note:
Untuk mudah terbakar < 40.000 Liter
PERSETUJUAN PEMBANGUNAN
1 RKAB 5 80% (LAPOR KAIT)
dan mudah menyala < 10.000 Liter
kelayakan pembangunan cukup
oleh KTT/PTL
VERIFIKASI TINDAK LANJUT
3 DOKUMEN 7 TEMUAN IT
OLEH IT

SURAT HASIL KELAYAKAN


(Maks. 5 Tahun)

PEMBANGUNAN 100%
4 8 (SURAT
PENGAJUAN PERMOHONAN
SURAT
DOKUMEN
KELENGKAPA 2 PERSETUJUA 6 KELAYAKAN)
N CEK
N KE KAIT
MEMBANGUN LAPANGAN
DARI KAIT OLEH IT
1 Persetujuan Pembangunan Tempat Penyimpanan/Penimbunan Bahan Bakar Cair

- Tempat penyimpanan/penimbunan dibangun


sesuai dengan gambar konstruksi yang
disampaikan.
- KTT/PTL agar melaporkan kepada KaIT
setelah pembangunan mencapai 80%.
2 Pengajuan Kelengkapan Dokumen ke KaIT
A. Pembangunan hanya boleh diajukan oleh pemegang IUP
B. Menyerahkan data-data paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah RKAB disetujui, sebagai berikut:
1) salinan persetujuan RKAB;
2) gambar konstruksi dan peta situasi mengikuti format terlampir yang dicetak dalam satu kesatuan;
3) detail rencana waktu dan tahapan pembangunan;
4) salinan IPPKH apabila pembangunan berada pada kawasan hutan;
5) berita acara penentuan lokasi yang ditandatangani oleh KTT dan aparat Desa/Kelurahan setempat yang
menyatakan lokasi tersebut sudah dibebaskan dan disetujui untuk dibangun fasilitas
penyimpanan/penimbunan bahan bakar cair dengan diberi cap basah;
6) laporan hasil kajian daya dukung tanah dan kestabilan lokasi yang menunjukkan lokasi tersebut aman
untuk pembangunan;
7) kajian teknis meliputi dokumen welding procedure specification/ procedure qualification record
(WPS/PQR); dokumen manufacturing data record (MDR); dan dokumen engineering plan dari pembuat;
8) foto situasi lahan yang akan dibangun dari 4 sudut berbeda;
9) salinan Izin Lingkungan dan persetujuan Studi Kelayakan terbaru yang memuat rencana pembangunan
tempat penyimpanan/penimbunan bahan bakar cair ini;
10)surat pernyataan bermaterai kebenaran dokumen dari manajemen; dan
11) softcopy dokumen.
Ketentuan Gambar Konstruksi dan Peta Situasi

Kepdirjen Minerba 309.K/30/DJB/2019


Alur Proses Kelayakan (Perpanjangan)
Pengajuan untuk: Surat Pengajuan Perpanjangan (3
1. Mudah terbakar > 40.000 Liter bulan) sebelum habis masa berlaku &
Dokumen Kelengkapan ke KaIT /
2. Mudah menyala > 10.000 Liter Kadis

Kunjungan IT

Tindak lanjut temuan

SURAT HASIL KELAYAKAN


(Maks. 5 Tahun)
Jenis tempat penyimpanan/penimbunan bahan bakar cair

Tangki BBC tunggal

Sekumpulan tangki BBC


KELENGKAPAN
56 TANGKI PENIMBUNAN
1. tanda larangan “Dilarang Merokok” dan “Dilarang 10. harus dibuat tanggul pengaman yang terbuat dari beton
Masuk Tanpa Izin”; atau timbunan tanah dan tingginya harus dapat
2. lampu penerangan yang kedap udara dengan menampung:
instalasi listrik berada di luar pagar pengaman;  untuk satu tempat fasilitas
3. alat pemadam kebakaran yang sesuai dengan penyimpanan/penimbunan bahan bakar cair =
risikonya; maksimum kapasitas + 20 (dua puluh) centimeter;
4. hidran dan instalasinya ditempatkan di luar pagar  untuk sekumpulan fasilitas
pengaman; penyimpanan/penimbunan bahan bakar cair = ½ x
5. lembar Data Keselamatan Bahan dan jumlah seluruh kapasitas tangki + 20 (dua puluh)
pelaksanaannya; centimeter;
6. penyalur petir dengan tahanan pembumian dengan 11. titik pengisian paling kurang berjarak 10 (sepuluh)
nilai paling besar 5 (lima) ohm, dan diukur 6 bulan meter dari titik pengeluaran;
sekali dan saat terjadi petir yang hebat; 12. pagar pengaman yang berjarak 5 (lima) meter dari
7. dipasang pipa pernapasan (breather) 3 (tiga) lapis tanggul pengaman dan pagar tersebut dilengkapi
kawat kasa kuningan; dengan pintu yang dapat dikunci;
8. ditulis nomor, kapasitas, dan jenis bahan bakar cair 13. panel listrik, pompa, lampu listrik, dan peralatan listrik
yang bisa dibaca dengan jelas; lainnya ditempatkan di luar pagar pengaman;
9. titik pengisian paling kurang berjarak 10 (sepuluh) 14. apabila sekumpulan, maka jarak antar fasilitas paling
meter dari titik pengeluaran; kurang 10 (sepuluh) meter, apabila kurang 10 meter
harus ada instalasi penyemprot air.

Jujur Professional Melayani Inovatif Berarti


Stasiun Pengisian Bahan Bakar
• area pengisian (pump station) minimum terdiri atas • unit kendaraan yang mengisi dan
fuel dispenser, refuse container, dan bollard menggunakan bahan bakar harus
pengaman; dilengkapi dengan kabel pembumian;
• jalan keluar masuk unit kendaraan yang mengisi • terdapat instalasi penyalur petir;
bahan bakar mudah untuk berbelok ke tempat • memiliki lantai kedap air;
pompa, dan mudah untuk berbelok pada saat • terdapat oil trap;
keluar dari tempat pompa tanpa halangan dengan • terdapat pasir sebagai sarana pengendali
jarak pandang yang baik bagi pengemudi pada bahaya tumpahan hidrokarbon;
saat keluar area pengisian bahan bakar cair; • terdapat sarana pencegahan dan
• jalur masuk dan keluar unit kendaraan tidak boleh pemadam kebakaran; dan
saling bersilangan; • terdapat sarana pencegahan dan
• lebar jalur masuk dan keluar minimal selebar unit pengendalian pencemaran lingkungan.
kendaraan terbesar yang dilayani ditambah
kelonggaran (allowance) yang memadai;
a. Pengaturan sistem drainase, rambu-
rambu, eye wash, dan lampu.
b. volume timbunan tidak melebihi
kapasitas maksimum stockpile, dan
pengelolaan debu terhadap pekerja.
c. Perawatan terhadap crusher, stacker dan
reclaimer dilengkapi alat peringatan
bunyi otomatis saat beroperasi, dan
emergency stop
d. Dilakukan perawatan dan pemeliharaan
berdasarkan jadwal yang ditetapkan dan
tersedia catatan untuk keperluan analisa.
KESELAMATAN FASILITAS : INSTALASI PENGOLAHAN AIR

Instalasi pengolahan air atau


water treatment plant dan
instalasi pegolahan air limbah
atau waste water treatment
plant, dilengkapi dengan APD
yang sesuai, APAR, perlengkapan
P3K, safety shover atau eye wash,
prosedur kerja dan lain-lain.
KESELAMATAN FASILITAS : LABORATORIUM

Laboratorium, dilengkapi
dengan safety shower dan eye
wash, bak cuci, ventilasi, sistem
peringatan dini, dan lain-lain.
KESELAMATAN FASILITAS : PERMESINAN DAN RUANG MESIN

a. ruang mesin dipasang penerangan dan ventilasi dan dijaga


kebersihannya
b. Pada mesin yang bergerak, pekerja memakai pakaian yang
pas dan semua kancing terpasang; mengikat rambut yang
panjang dan tidak tergerai; melepas seluruh aksesoris yang
melekat di tubuh; dan dilakukan pengawasan oleh
pengawas operasional dan/atau pengawas teknis.
c. pemeriksaan dilakukan pada semua permesinan dan
peralatan diperiksa secara berkala sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan oleh KTT atau PTL. Hasil pemeriksaan
permesinan dan peralatan dicatat dalam buku atau kartu
catatan.
KESELAMATAN FASILITAS : ANGKUTAN
ANGKUTAN AIR ANGKUTAN UDARA ANGKUTAN DARAT

Ketentuan: Ketentuan:
a. Angkutan Kereta Api
a. setiap penggunaan jalan perairan atau a. setiap permohonan untuk
b. Lokomotif
dermaga yang ada pada sistem jalan menggunakan angkutan udara untuk
c. Lori Gantung
perairan untuk pengangkutan orang, keperluan angkutan orang pada
d. Kendaraan lain yang digerakkan dengan
bahan, atau komoditas tambang, pertambangan, atau barang atau
tenaga mekanis atau yang sejenis, dan
disampaikan kepada KaIT atau Kepala ketentuan tentang fasilitas pelabuhan
lain-lain
Dinas atas nama KaIT sesuai udara untuk pesawat terbang atau
kewenangannya disertai dengan: helikopter disampaikan kepada KaIT
peraturan tentang angkutan yang
 salinan surat izin yang dikeluarkan atau Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai
ditetapkan dalam peraturan ini dapat
oleh instansi yang berwenang; dan kewenangannya disertai dengan:
diperlihatkan kepada KaIT atau Kepala Dinas
 peta yang terinci dan peta situasi dari  salinan surat izin yang dikeluarkan
atas nama KaIT sesuai kewenangannya dan
dermaga oleh instansi yang berwenang; dan
salinannya ditempatkan di kantor tambang
b. IT, KaIT, atau Kepala Dinas atas nama  peta yang terinci dan peta situasi dari
dan salinan diberikan kepada setiap pekerja
KaIT sesuai kewenangannya dapat pelabuhan udara,
angkutan yang bekerja pada sistem
mengubah peraturan internal tersebut b. IT, KaIT, atau Kepala Dinas atas nama
tersebut. IT, KaIT, atau Kepala Dinas atas
apabila menurut pendapatnya dapat KaIT sesuai kewenangannya dapat
nama KaIT sesuai kewenangannya dapat
meningkatkan pengelolaan mengubah peraturan internal tersebut
mengubah peraturan angkutan, yang
keselamatan dari pengoperasian apabila menurut pendapatnya dapat
menurut pendapatnya perlu untuk
angkutan tersebut. meningkatkan pengelolaan
menjamin keselamatan dari pengoperasian
keselamatan dari pengoperasian
angkutan tersebut.
angkutan tersebut.
Keselamatan Eksplorasi

d. Pengeboran eksplorasi dengan


8 melakukan persiapan pengeboran
eksplorasi, pengamanan kegiatan
pengeboran eksplorasi, pelaksanaan
pengeboran eksplorasi, jack up
vessel, penetapan daerah berbahaya,
dan pasca pengeboran eksplorasi.
a. Identifikasi bahaya penilaian dan pengendalian e. pengeboran eksporasi tambang
risiko pada kegiatan eksplorasi, penyediaan SPIP bawah tanah dilakukan dengan
dan tenaga teknis pertambangan yang kompeten, melakukan upaya pencegahan blow
tata cara kerja yang aman, fasilitas perkemahan out, semburan gas berbahaya, bahaya
untuk lokasi terpencil. longsor pada terowongan,
b. Pemetaan Geologi Eksplorasi dengan memastikan pengelolaan peralatan perlistrikan
tersedia perbekalan, tersedia first aider, dan alat dan jaringan kabel.
komunikasi
c. Pembuatan parit dan sumur uji.
Keselamatan Tambang Permukaan
1. Rencana tambang berupa 3. Operasional tambang permukaan.
kestabilan lereng penambangan, 4. Pembersihan lahan dan pemotongan
9 identifikasi kondisi tidak aman
terkait rencana tambang,
pohon, pemindahan tanah pucuk, tanah
penutup dan penambangan serta
pengaturan permuka kerja. pekerjaan penimbunan tanah penutup.
2. Timbunan tanah penutup berupa 5. Konstruksi dan pengamanan fasilitas
tinggi jenjang tunggal timbunan penimbunan tailing
penutup, kajian kestabilan lereng. 6. Pembuatan sumuran, puritan, tanggul
dan bendungan, serta kolam
pengendap.
7. Lubang bekas tambang.
8. Jalan tambang dan jalan angkut, dan
pengoperasian kendaraan di jalan
tambang dan jalan angkut, serta Lalu
lintas tambang
9. Alat pemindah tanah.
10. Pekerjaan penirisan tambang.
Keselamatan Tambang Bawah Tanah

10
Penunjukan Kepala Perlindungan Alat komunikasi
Penerangan
Tambang Bawah Tempat Kerja dan sistem
Tanah (KTBT) komunikasi

Sumuran dan derek


berupa kegunaan dari
Jalan Keluar dari tambang bawah tanah dimana sumuran (raise, winze,
tersedia dua buah jalan keluar dimana orang bekerja, drift, dll), untuk
peralatan dan alat bantu apabila peralatan biasa tidak angkutan orang
melalui sumuran, dan
dapat digunakan, konstruksi dan pemeliharaan halan buku kawat dan buku
dan tangga, jalan dari tempat kerja. derek
#10
Keselamatan Tambang Bawah Tanah
Ventilasi tambang bawah tanah memuat:
1. Jumlah udara, berupa O2
5. Jaringan ventilasi untuk jalan
minimal 19,5% dan masuk udara dan jalan keluar
maksimal CO2 0,5% udara.
2. Jalan masuk udara ke
6. Pencegahan kebocoran
tempat kerja.
udara
3. Peraturan internal
7. Perencanaan ventilasi
perusahaan terkait
ventilasi, petugas sistem
ventilasi, peta ventilasi,
8. Pemantauan kandungan gas
standar ventilasi, dan
metan dan alat deteksi gas
lain-lain
metan.
4. Kipas angin utama
#10
Keselamatan Tambang Bawah Tanah
Penirisan gas metan dilakukan dengan:

 Pelaksanaan sistem penirisan gas metan,


penunjuk pengawas operasional, dan
pedoman penirisan gas metan

 Membuat bangunan tertutup tempat


pompa isap gas metan di permukaan

 Membuat lubang bor, pipa penirisan dan  Membuat saluran pembuangan gas
keran sebelum dilakukan pembuatan lorong metan dengan perangkap api (flame
maju (development) trap)
#10
Keselamatan Tambang Bawah Tanah
Pencegahan Terhadap Penyulutan Gas Metan dan Debu Mudah Menyala dilakukan dengan:
1. pemeriksaan gas metan oleh tenaga teknis pada
permuka kerja dari setiap lokasi penggalian, lubang
maju (road head), percabangan jalan aliran udara,
daerah ambrukan atau bekas penggalian, tempat
tertentu yang diperkirakan terakumulasi gas
metan, pipa monitor gas yang dipasang pada
daerah yang telah ditutup kedap.

2. Pengambilan conto debu muda menyala pada jalan


angkutan batubara jalan keluar udara masuk
#10
Keselamatan Tambang Bawah Tanah

Bencana Lumpur Basah (Wet Muck) adalah campuran ukuran butir halus dan air
yang mana dapat mengalirkan material secara tiba-tiba keluar akibat dari
penggalian tambang bawah. Penanganan wet muck dilakukan dengan cara:

1. pembuatan rencana dan pelaksanaan pemindahan/ penarikan, pengangkutan,


dan infrastruktur penambangan lumpur basah dilakukan berdasarkan
penggolongan material lumpur basah
2. Menentukan tata cara yang paling aman dengan tidak menimbulkan kerugian
dan/atau menciderai karyawan
3. Melaksanakan upaya penirisan dan penyaliran air dari dalam area wet muck.
Keselamatan Kapal Keruk

11
1. peralatan dan fasilitas keselamatan kerja kapal keruk/isap, buku peraturan
kerja kapal keruk/isap, ponton, kompartemen dan pemeriksaannya
2. Kelaikan operasi kapal keruk/isap yang memuat
 kelaikan operasi Kapal keruk/isap disahkan oleh KTT, berdasarkan hasil
pemeriksaan kelaikan oleh tim ahli internal perusahaan yang
bersertifikasi atau perusahaan jasa inspeksi teknis terakreditasi yang
mempunyai Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP) yang ditunjuk oleh
KTT.
 Batas minimum ketebalan plat ponton yang diizinkan untuk laik
beroperasi adalah paling sedikit 80% (delapan puluh persen) persen Dalam rangka mengevaluasi kelayakan
dari tebal plat pada desain awal (original equipment manufacture). tersebut, KaIT atau Kepala Dinas atas nama
 Perubahan pada Kapal keruk/isap yang dapat mempengaruhi stabilitas KaIT sesuai dengan kewenangannya dapat
kapal tersebut melalui mekanisme persetujuan dari KTT dan hasil meminta KTT atau PTL untuk melakukan
evaluasi terhadap keselamatan operasi tersebut disampaikan kepada presentasi dan/atau menugaskan IT untuk
KaIT atau Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai kewenangannya. melakukan verifikasi lapangan.
Keselamatan Pengolahan dan/atau Pemurnian

12 Perencanaan dan desain


untuk pabrik pengolahan
dan/atau pemurnian
dilakukan dengan analisis
potensi bahaya proses
(prosess hazard analysis),
rencana pencegahan dan
mitigasi.
KETENTUAN KESELAMATAN PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMURNIAN

Pengaturan terkait keselamatan pengolahan dan/atau pemurnian mineral dan batubara berupa:
 Pelaksanaan IBPR terhadap area yang memungkinkan terjadinya kontak antara pekerja dengan sumber
bahaya;
 Desain fasilitas pengolahan dan spesifikasi teknik terkait dengan peralatan dan instalasi yang ada serta
pelaksanaan commissioning, parameter tata cara kerja;
 pemeliharaan dan perawatan peralatan dan instalasi oleh personil yang bertanggung jawab;
 Pengelolaan bahan bakar dan bahan berbahaya
 Pemurnian
 Pengelolaan material panas hasil pengolahan
 Bekerja dengan panas
 Pengangkutan cairan logam panas
 Tindakan pencegahan pada tanur
 Pengawasan pekerjaan berbahaya di sekitar tanur
 Wadah terbuka untuk penyimpan zat cair
 Bak/Silo dan Bunker
 meliharaan dan perawatan fasilitas pengolahan dan/atau pemurnian
 Alat keselamatan
 Inspeksi Fasilitas Pengolahan dan Pemurnian
 Perlindungan terhadap bahaya terbakar
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai