Anda di halaman 1dari 9

KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI IDENTITAS

BANGSA INDONESIA

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia

yang dibina oleh Bapak Imbalan Zakaria

Oleh :

Marselinus Diaz Finnadi (180121600581)

Salsa Islam Lazuardini (180121600562)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

JANUARI 2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa adalah alat komunikasi atau suatu sistem lambang yang
dibentuk berdasarkan aturan, kaidah atau pola tertentu. Bahasa menjadi
kebiasaan dalam kehidupan masyarakat yang tidak dapat ditinggalkan dan
selalu mengikuti kehidupan manusia baik sebagai anggota sebuah kaum atau
bangsa sehingga bahasa mempunyai kedudukan dan fungsi tertentu. Bahasa
Indonesia memiliki kedudukan tertinggi baik sebagai lambang budaya, sosial
maupun penghubung antar daerah sehingga bahasa menjadi pemersatu bangsa
dan dikatakan sebagai bahasa nasional. Sebuah bahasa juga dapat menjadi
sebuah identitas suatu kaum atau bangsa, seperti halnya bahasa Indonesia yang
menjadi identitas dari bangsa Indonesia. Oleh karena itu penting bagi kita
mengetahui kedudukan bahasa Indonesia sebagai identitas sehingga kita dapat
mengerti makna dari bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yang dijadikan sebagai pembatasan masalah, sebagai berikut :
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan bahasa?
1.2.2 Bagaimana sejarah kelahiran Bahasa Indonesia?
1.2.3 Bagaimana kedudukan Bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari rumusan masalah tersebut dapat diketahui beberapa tujuan
dari penulisan makalah ini, sebagai berikut:
1.3.1 Memahami pengertian bahasa
1.3.2 Memahami sejarah kelahiran Bahasa Indonesia
1.3.3 Memahami kedudukan Bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahasa


Bahasa merupakan salah satu alat ataupun simbol untuk
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Bahasa digunakan
manusia untuk menyampaikan suatu hal maupun sebuah informasi kepada
manusia lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial, membutuhkan bahasa
untuk berinteraksi dengan orang lain karena bahasa merupakan sebuah
lambang pesan yang paling mudah dimengerti. Dengan adanya bahasa, setiap
manusia akan saling mengerti satu sama lain. Bahasa juga dapat menjadi ciri
dari sebuah kelompok pada daerah tertentu atau identitas dari sebuah bangsa.
Bahasa berasal dari bahasa sanskerta “bhāṣā”, dan juga berasal dari
bahasa Inggris “language”, yang dalam bahasa latin berarti lidah. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Hasan Alwi, 2002 : 88), bahasa adalah
sistem lambang bunyi yang arbiter, digunakan oleh semua orqang atau
anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi
diri dalam bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, dan sopan
santun yang baik. Menurut Harun Rasyid, Mansyur dan Suratno (2009 : 126),
bahasa merupakan struktur dan makna yang bebas dari penggunaannya,
sebagai tanda yang meyimpulkan suatu tujuan.
Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), terdapat dua
pengertian bahasa. Pertama, ia menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi
antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia. Kedua, ia menyatakan bahwa bahasa merupakan sistem komunikasi
yang memergunakan simbol atau lambang vokal yang bersifat arbiter.
Sedangkan Wibowo (2001:3) menyampaikan bahwa bahasa merupakan suatu
simbol yang memiliki makna dan artikulasi yang bersifat arbiter dan
konvensional, yang digunakan sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok
manusia untuk dapat melahirkan perasaan dan pikiran. Ahli bahasa lain,
Soejono (1983:02), mengutarakan bahwa bahasa adalah suatu sarana
perhubungan rohani yang sangat penting dalam menjalani hidup bersama.
Wikipedia mengartikan bahasa adalah kemampuan yang dimiliki
manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lain menggunakan tanda,
seperti kata dan gerakan. Bahasa yang digunakan manusia sangat beragam.
Jika diperkirakan, jumlah bahasa di dunia ada sekitar 6000-7000 kata.
Perkiraan yang paling tepat bergantung pada suatu perubahan acak yang
mungkin terjadi antara bahasa dan dialek. Semua bahasa ini bergantung juga
pada proses semiosis untuk menghubungkan sebuah isyarat dengan makna
tertentu yang hendak disampaikan.

2.2 Sejarah Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu. Bahasa Indonesia ini
masuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia yang telah digunakan sebagai
“lingua franca” ( bahasa pengantar atau pergaulan di suatu tempat ) di
nusantara sejak abad awal penanggalan modern. Bahasa Indonesia lahir pada
saat ikrar Sumpah Pemuda dikumandangkan, yaitu 28 Oktober 1928. Pada
saat itu para pemuda dari seluruh nusantara berkumpul dan berikrar (1)
bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia, (3) dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Pernyataan ketiga dari ikrar tersebut telah menunjukkan tekad kuat bahwa
bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa. Pada tahun 1928
itulah kemudian bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional.
Bahasa Indonesia secara resmi berkedudukan sebagai bahasa
nasional tanggal 18 Agustus 1945 pada saat disahkannya Undang Undang
Dasar 1945. UUD 1945 menyebutkan dalam bab XV pasal 36 bahwa “Bahasa
Negara ialah Bahasa Indonesia.” Pada keputusan Kongres Bahasa Indonesia
II tahun 1954 di Medan, menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari
bahasa melayu, yang tumbuh dan berkembang dari bahasa melayu sejak dulu
telah digunakan sebagai bahasa penghubung tidak hanya di Kepulauan
Nusantara, melainkan juga di Asia Tenggara.
Bahasa melayu sendiri telah tersebar ke seluruh kepulauan
nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam. Bahasa melayu
mudah diterima masyarakat karena menjadi bahasa penghubung antar pulau,
antar pedagang, antar suku dan antar kerajaan. Hal ini juga disebabkan karena
bahasa melayu tidak mengenal tingkat tutur. Bahasa melayu yang digunakan
di wilayah nusantara dalam pertumbuhan dan perkembangannya dipengaruhi
oleh corak budaya daerah. Bahasa melayu juga menyerap dan mengadopsi
kosa kata dari berbagai bahasa seperti bahasa Sanskerta, Persia, Arab dan
bahasa-bahasa Eropa dan muncul dalam berbagai macam dialek.

2.3 Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Identitas Bangsa


Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang digunakan Negara
Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia, kita harus mengerti dan mampu
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dapat tercermin dari penggunaan bahasa lisan dan tulisan
seperti makalah, karya sastra, artikel ilmiah dan sebagainya. Seorang
sejarawan Jerman, Ernst Moritz Ardnt mengatakan, “Tak ada elemen terluhur
yang dimiliki suatu bangsa selain bahasa.” Secara tidak langsung Ernst
mengemukakan bahwa bahasa menjadi identitas luhur yang harus dimiliki
setiap bangsa. Forum-forum internasional mengizinkan setiap pemimpin
negara untuk menggunakan bahasa negaranya saat berpidato. Hal ini
menunjukkan bahwa mereka juga mengakui bahwa bahasa dari setiap negara
menjadi identitas bangsa itu sendiri.
Kata ‘identitas’ berasal dari bahasa latin ‘idem’ yang artinya ‘yang
sama’. Identitas bersifat sebagai pembeda antara suatu kaum dengan kaum
lainnya. Dalam konteks ini, bahasa berfungsi untuk mengungkap perbedaan
tataran pemahaman identitas. Dengan kata lain, bahasa Indonesia merupakan
identitas nasional. Identitas nasional dapat diartikan sebagai jatidiri nasional
suatu bangsa yang berbeda dengan bangsa lain akibat perbedaan latar
belakang sejarah, kebudayaan, serta geografi. Gagasan bahasa Indonesia
sebagai sebuah identitas nasional telah tercetus sejak tahun 1928. Pada saat
itu seluruh pemuda dari pelosok nusantara dan berbagai daerah berkumpul
menyamakan pola piker, menyatukan bangsa dan memustuskan untuk
menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan.
Pada dasarnya, kita tidak dapat memilih untuk lahir dengan
identitas tertentu, karena dimana kita dilahirkan sudah menjadi kehendak dari
Tuhan Yang Maha Esa. Identitas suatu kaum, bangsa, suku, dan kelompok
hanya dapat ditunjukkan oleh masyarakatnya sendiri. Pengakuan seperti ini
juga dapat menjadi perdebatan internal yang terjadi pada setiap orang,
terutama pada mereka yang lahir dan hidup dengan kondisi budaya yang
berbeda. Sebagai contoh, banyak anak di Eropa yang diadopsi dari belahan
dunia lain, sehingga ia tidak lagi menyadari akar identitasnya. Pada kasus ini
mereka mengalami krisis identitas dan mencari identitas tiruan.
Pada dasarnya, kita mengidentifikasikan diri dengan bangsa,
menjadi satu dan menemukan diri kita dalam bangsa kita sendiri. Kita sebagai
warga negara Indonesia, hendaknya terus meyakini bahwa bangsa Indonesia
merupakan jati diri dan identitas kita. Simbol-simbol identitas nasional seperti
bendera merah-putih, Garuda Pancasila, lagu Indonesia Raya dan simbol-
simbol lainnya dapat membantu kita untuk mempererat identitas bersama
yang telah dibentuk oleh sejarah.
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa menjadi
sangat penting karena akan menjadi sebuah hal yang mampu menunjukkan
jati diri bangsa Indonesia. Melalui bahasa yang kita gunakan dapat
menunjukkan identitas seseorang seperti watak, sifat dan tingkah laku sebagai
bangsa Indonesia. Bahasa juga akan mencerminkan diri kita. Oleh karena itu,
kita harus terus mejaga eksistensi bahasa Indonesia. Kita harus menjaga
bahasa Indonesia agar tetap mencerminkan jati diri bangsa Indonesia yang
sebenarnya. Hal ini dilakukan juga sebagai wujud penghargaan terhadap
identitas kita sendiri.
Eksistensi bahasa Indonesia sebagai identitas dan bahasa nasional
memiliki kemungkinan untuk tidak stabil. Eksistensi bahasa Indonesia dapat
tergoyahkan apabila kita tidak menggunakannya dengan baik dan benar.
Sebagai contoh, pada kasus penggunaan bahasa gaul yang terkadang berasal
dari bahasa bangsa lain. Bahasa gaul yang sering digunakan hingga memiliki
kepopuleran lebih daripada bahasa Indonesia yang asli dapat membuat
keaslian bahasa Indonesia ini dilupakan. Oleh karena itu, kita harus menjaga
keseimbangan antara penggunaan bahasa gaul dan bahasa Indonesia. Dalam
kehidupan sehari-hari kita dibolehkan untuk menggunakan bahasa gaul, tetapi
kita juga harus mengerti cara menggunakan bahasa Indonesia dengan baik
dan benar sehingga identitas kita sebagai bagian dari Indonesia juga tidak
hilang.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang digunakan di
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahasa Indonesia telah dicetuskan
sebagai bahasa persatuan sejak tahun 1928 dan resmi dikukuhkan sebagai
bahasa nasional pada tahun 1945 saat disahkannya Undang Undang Dasar
1945. Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai identitas bangsa dapat
dilihat dari bagaimana bahasa itu sendiri menggambarkan bangsa Indonesia.
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa mencerminkan watak, sifat, dan
tingkah laku seseorang sebagai bangsa Indonesia.

3.2 Saran
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai identitas nasional bergantung
pada eksistensi bahasa Indonesia itu sendiri. Banyak sekali hal yang dapat
menggoyahkan eksistensi bahasa Indonesia. oleh sebab itu, sebagai warga
negara Indonesia yang baik, hendaknya kita harus menjaga terus eksistensi
bahasa Indonesia. Mari kita menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar. Dengan begitu, kita juga turut menjaga dan menghargai identitas
nasional kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
DAFTAR RUJUKAN

Yulianto, Joko. 2011. Bahasa Indonesia sebagai Identitas Bangsa Indonesia.


(online) http://pascaunesa2011.blogspot.com/2012/01/bahasa-indonesia-
sebagai-identitas.html. Diakses tanggal 24 Januari 2019.

Wicaksono, Hendro. 2012. Sekilas tentang Sejarah Bahasa Indonesia. (Badan


Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud). (online)
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/petunjuk_praktis/627/
Sekilas%20Tentang%20Sejarah%20Bahasa%20Indonesia. Diakses tanggal
24 Januari 2019

Kaseng, Mashuri. 2011. Kedudukan Bahasa Indonesia. (online)


http://mashurikaseng.blogspot.com/p/makalah-bahasa-indonesia-
kedudukan.html?m=1. Diakses tanggal 26 Januari 2019.

Sunarti, Sastri. (online)


http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/2723/bahasa-dan-
sastra-indonesia-sebagai-identitas-bangsa. Diakses tanggal 27 Januari 2019.

Husamah. 2009. Mengusung Kembali Khazanah Identitas Budaya Bangsa. Jurnal


Bestari. (online)
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/bestari/article/view/100. Diakses
tanggal 27 Januari 2019.

Arifin, E. Zaenal, Tasai, S. Amran. 2012. Bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah


Pengembangan Kepribadian. Jakarta: Pustaka Mandiri

Wikipedia. (online) https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa . Diakses tanggal 27


Januari 2019.

Marsudi. 2008. Eksistensi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan. Jurnal


Sosial Humaniora, vol.1 no.2. (online)
http://iptek.its.ac.id/index.php/jsh/article/view/674. Diakses tanggal 27
Januari 2019

Anda mungkin juga menyukai