Anda di halaman 1dari 2

TUTORIAL PERTEMUAN II BLOK SEMIRINGKAI

MODUL TENGGELAM

Faktor Risiko Tenggelam

1. Umur
Sebagian besar kejadian tenggelam sering terjadi pada kelompok umur 1-4 tahun
(berdasarkan data global tahun 2014 mengenai tenggelam), dan kejadiannya menurun seiring
dengan bertambahnya usia. Anak usia dibawah 5 tahun menempati tingkat kematian tertinggi
di seluruh dunia. Tenggelam merupakan penyebab kematian nomor tiga pada kelompok umur
5-14 tahun setelah kecelakaan lalu lintas dan demam berdarah.

2. Jenis kelamin
Hampir 80% korban meninggal akibat tenggelam adalah laki-laki. Tenggelam merupakan
penyebab kematian nomor 5 pada laki-laki pada kelompok umur 15-24 tahun. Pria lebih
berisiko tinggi mengalami tenggelam. Pasalnya, pria lebih sering melakukan aktivitas yang
berisiko. Contohnya, berenang sendirian dan mengonsumsi alkohol sebelum berenang atau
berlayar

3. Akses terhadap air


Kondisi lingkungan di sekitar air mempengaruhi kemudahan maupun hambatan akses ke
air seperti kolam, danau, waduk sungai, pantai, saluran air, galian pasir, sumur, dan lain-lain.
Semakin mudah akses ke air akan meningkatkan risiko kejadian tenggelam. Orang yang
sering melakukan kontak dengan air tentu lebih berisiko untuk mengalami tenggelam.
Misalnya, nelayan.

4. Bencana banjir
Kondisi geografis kepulauan di Indonesia pada musim penghujan dapat menyebabkan
bencana banjir. Bencana banjir tersebut dapat menimbulkan korban jiwa akibat tenggelam.
Risiko tenggelam akan meningkat apabila ada bencana banjir, terutama bila banjir terjadi di
negara dengan penghasilan rendah hingga menengah.
5. Transportasi air
Indonesia sebagai negara maritim memiliki banyak transportasi air. Kondisi transportasi air
yang tidak aman seperti tidak laik berlayar, tidak dilengkapi dengan alat-alat keselamatan,
kelebihan muatan dan faktor cuaca buruk menjadi penyebab terjadinya kecelakaan
transportasi air.

6. Mengkonsumsi alkohol dan obat - obatan terlarang


Hal ini dapat menyebabkan penurunan kesadaran maupun gangguan fungsi tubuh lainnya
sehingga mempengaruhi kemampuan konsentrasi, koordinasi / keseimbangan, dan refleks /
kewaspadaan seseorang saat berenang.

7. Epilepsi/Ayan
Hasil penelitian dan pengalaman di berbagai negara, anak dengan epilepsi memiliki risiko
lebih besar mengalami tenggelam di kolam renang atau kamar mandi, dibandingkan dengan
anak tanpa epilepsi. Selain epilepsi, bisa juga seperti serangan jantung, henti jantung
mendadak, dan hipoglikemia (kadar gula darah terlalu rendah).

8. Kurangnya pengawasan
Hasil penelitian di beberapa negara menunjukkan hampir seluruh kejadian tenggelam terjadi
pada siang hari (97%) dan sebagian besar kejadian tenggelam pada anak terjadi ketika orang
tua atau pengasuh dengan kondisi konsentrasinya terganggu.

Referensi :

Buku Saku Pengendalian Tenggelam pada Anak 2015

WHO. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/drowning

Medline Plus. https://medlineplus.gov/drowning.html

Medicinet. https://www.medicinenet.com/drowning/article.htm

Anda mungkin juga menyukai