Proposal Kegiatan Lomba Membaca Puisi Dikonversi
Proposal Kegiatan Lomba Membaca Puisi Dikonversi
1. Latar Belakang
Ada keluhan dari sastrawan dan kritikus sastra bahwa banyak siswa
tidak apresiatif terhadap karya sastra. Banyak tulisan di media cetak dan
berbagai ‘debat’ di forum-forum diskusi gencar mengangkat tema
kegagalan pembelajaran sastra (Sawali, 2008).
Minat siswa terhadap karya sastra juga masih rendah. Penelitian yang
dilakukan oleh J.U Nasution terhadap siswa SMA kelas III di DKI Jakarta,
menyebutkan bahwa di kalangan pelajar hanya sekitar 1% yang berminat
terhadap karya sastra. Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh Yus
Rusyana dan Sofjan Zakaria terhadap siswa SMA di Jawa Barat dan
Mukhsin Ahmadi terhadap siswa di Jawa Timur (Piek Ardijanto,
Soeprijadi, Suara Merdeka, 18 Oktober 2005).
Apresiasi masyarakat terhadap puisi juga kurang jika dibandingkan
dengan jumlah penduduk Indonesia. Kalau masyarakat Indonesia yang
berjumlah 150 juta jiwa, maka pembaca sastra diperkirakan berkisar 100-
200 ribu jiwa. Jika pembaca sastra berkisar 200 ribu jiwa, maka penikmat
puisi hanya 500-100 jiwa (Aftarudin, 1990:33). Kalau perbandingan ini
dikaji terhadap siswa, hasilnya akan lebih kecil lagi.
2. Dasar Pemikiran
Pelajar adalah pemuda-pemudi Indonesia yang telah mengikrarkan
sumpah pemuda diharapkan tidak hanya menjunjung tinggi Bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan, tetapi mampu berbahasa dan bersastra
dengan baik. Pelajar SMA merupakan remaja yang memiliki potensi dalam
berbahasa dan bersastra Indonesia khususnya dalam keterampilan
membaca. Keterampilan ini harus dikembangkan agar generasi muda dapat
menjadi wajah Indonesia, panutan, dan pewaris Bahasa Indonesia.
3. Tujuan
3.1 Tujuan Umum
Mengembangkan potensi generasi muda dalam berbahasa dan
bersastra Indonesia.
3.2 Tujuan Khusus
Meningkatkan kreativitas siswa-siswi SMA Negeri 3 Bandung
dalam menulis karya sastra puisi.
Meningkatkan kemampuan siswa-siswi SMA Negeri 3 Bandung
dalam membaca karya sastra puisi.
Menjadi salah satu sarana untuk menyalurkan bakat siswa-siswi
SMA Negeri 3 Bandung di bidang sastra puisi.
Menjadi salah satu sarana untuk mengapresiasi karya sastra puisi.
4. Parameter
Jumlah peminat lomba membaca puisi mencapai 40 peserta.
80% peserta mengikuti seluruh rangkaian acara.
80% panitia menghadiri dan melakukan tugasnya dalam rangkaian
acara
.
5. Sasaran
Siswa-siswi SMA Negeri 3 Bandung kelas X dan XI.
BAB II
ISI
7. Petunjuk teknis
No Waktu Mata Acara Keterangan
1 08.00- Pembukaan Sambutan oleh ketua pelaksana
08.30 dan kepala SMA Negeri 3
Bandung
2 08.30- Babak Penyisihan Seluruh peserta yang
11.30 mengikuti babak penyisihan
harus membacakan puisi yang
telah mereka buat masing-
masing di hadapan juri dan
seluruh audiens.
8. Petunjuk Pelaksanaan
No Waktu Waktu Mata Acara Durasi Kegiatan
palsu asli
1 08.00- Pembukaan 30’ Humas menghubungi
08.30 atau mengkonfirmasi
2 08.30- Babak Penyisihan 180’
11.30
3 11.30- ISHOMA 45’
12.15
4 12.15- Babak Semifinal 90’
13.45
5 13.45- Penampilan 45’
14.30 KPA3, LSS3, dan
Band3
6 14.30- Babak Final 45’
15.15
7 15.15- Istirahat dan 30’
15.45 pemberian
doorprize
8 15.45- Pengumuman 15’
16.00 pemenang
A. PEMBIAYAAN
Adapun dana yang diperlukan dalam acara lomba puisi ini adalah sebagai
berikut :
No. Rincian Penggunaan Biaya Biaya
1 Fotocopy undangan dan formulir Rp. 20.000,00
2 Penyewaan audio system Rp. 100.000,00
3 Konsumsi lima orang juri Rp. 150.000,00
4 Fotocopy berkas penilaian dan lain-lain Rp. 30.000,00
5 Doorprize Rp. 150.000,00
6 Konsumsi peserta, panitia, dan pengisi Rp.650.000,00
acara
7 Hadiah pemenang I Rp. 500.000,00
8 Hadiah pemenang II Rp. 300.000,00
9 Hadiah pemenang III Rp. 200.000,00
Total biaya : Rp. 2.100.000,00 (dua juta seratus ribu rupiah)
B. PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami susun sesuai dengan kebenarannya.
Besar harapan kami acara Lomba Membaca Puisi SMAN 3 (LAMPU3) ini
dapat terlaksana dengan baik dan lancar sehingga tujuan dari pelaksanaan
acara ini dapat tercapai.
LEMBAR PENGESAHAN
Irvan
Bachtiar NIP.
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMAN 3 Bandung
Menyetujui,
Ketua Komite SMAN 3 Bandung