Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN


KEMAMPUAN PENGELOLAAN DANA POSYANDU
DI DESA LUBUK BATANG BARU BATURAJA OKU

A. ANALISIS SITUASI
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan
nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal (Depkes RI, 2004). Keberhasilan pembangunan
kesehatan Indonesia tidak terlepas dari partisipasi aktif masyarakat dan swasta, oleh karena
itu Kementerian Kesehatan menetapkan Visi yaitu: Masyarakat sehat yang mandiri dan
berkeadilan”, dengan salah satu misi “Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui
pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani”. Untuk mencapai visi
dan misi tersebut, diperlukan kegiatan yang dapat menciptakan partisipasi masyarakat di
bidang kesehatan, adapun kegiatan yang dapat menciptakan partisipasi masyarakat dibidang
kesehatan salah satunya ialah Posyandu. Pentingnya pembangunan kesehatan, telah diakui
oleh semua pihak. Hasil pengamatan, pengalaman lapangan sampai peningkatan cakupan
program semuanya membuktikan bahwa peran serta masyarakat sangat menentukan
terhadap keberhasilan, kemandirian dan kesinambungan pembangunan manusia. Peran serta
masyarakat itu semakin menampakkan sosoknya, setelah munculnya posyandu sebagai
salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang merupakan wujud
nyata peran mereka dalam pembangunan kesehatan (Depkes RI, 1997). Posyandu adalah
salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh dan untuk bersama masyarakat dalam penyelengaraan
pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2006). Betapa pentingnya keberadaan
posyandu di tengah – tengah masyarakat yang mana posyandu merupakan pusat kegiatan
masyarakat. Dalam kegiatan posyandu, masyarakat dapat sebagai pelaksana sekaligus pihak
yang memperoleh pelayanan kesehatan serta Keluarga Berencana. Di samping itu wahana
ini juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk tukar menukar informasi, pendapat dan
pengalaman serta bermusyawarah untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi baik
berbagai masalah keluarga ataupun masyarakat itu sendiri. Sebagai dasar terbentuknya
posyandu ialah bertitik tolak dari definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat menurut Winslow
(1920), yang mana di sebutkan bahwa diharapkan masyarakat itu berusaha untuk dapat
menanggulangi masalah kesehatannya sendiri. Dari penjelasan tersebut diatas terlihat bahwa
wadah yang paling tepat untuk peran serta masyarakat tersebut ialah “Posyandu”
(Sembiring, 2004). Dalam kegiatan posyandu tersebut tidak terlepas dari peran serta
masyarakat, petugas kesehatan serta sektor- sektor yang terkait dalam membantu melayani
keluhan-keluhan masyarakat di lingkungannya, oleh sebab itu diperlukan adanya kerjasama
yang dinamis dan produktif yang melibatkan semua sektor terkait yaitu pemerintah, swasta
dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kemandirian posyandu. Salah satu bentuk
sumber daya dan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan yaitu Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu) dibentuk oleh,dari dan untuk masyarakat itu sendiri. Posyandu
merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan yang dikelola oleh masyarakat dengan
dukungan teknis petugas puskesmas. Pada dasarnya kesehatan merupakan kebutuhan
manusia yang utama sebagai ukuran kualitas hidup yang mendasar sekali dan yang harus
dipenuhi oleh setiap orang, karena dengan kesehatan akan memungkinkan setiap orang
untuk melakukan kegiatan dalam rangka mencukupi kebutuhan hidup yang lain. Sejalan
dengan hal tersebut maka kesehatan harus selalu diusahakan oleh setiap pribadi, keluarga
dan masyarakat sehingga pada saatnya mereka dapat hidup layak dari sisi kesehatan.
Pembangunan nasional dalam bidang kesehatan melalui program posyandu adalah
pembangunan sumber daya manusia untuk tujuan optimasi derajat kesehatan masyarakat
yang diukur dengan Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup dan Angka
Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup yang juga menjadi komponen Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).Tujuan utama posyandu ialah penurunan Angka Kematian
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan
masyarakat. Sasaran dari pelayanan posyandu ialah seluruh masyarakat terutama bayi,
balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, serta Wanita Usia Subur (WUS) dan Pasangan
Usia Subur (PUS). Kegiatan posyandu terdiri dari Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga
Berencana (KB), imunisasi, perbaikan gizi, pencegahan dan penanggulangan Diare.
Posyandu memiliki keterkaitan dalam pembangunan manusia, keterkaitan tersebut dapat
dilihat dari upaya penurunan AKI dan AKB di Indonesia. Di Indonesia data SDKI (Survey
Demografi Kesehatan Indonesia) tahun 2007, AKI di Indonesia adalah 228/100.000 KH,
dan AKB 34/1.000 KH. Sedangkan menurut data SDKI (Survey Demografi Kesehatan
Indonesia) tahun 2012 sampai sekarang, AKI di Indonesia adalah 359/100.000 KH, dan
AKB 32/1.000 KH. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa AKI masih sangat tinggi
sedangkan AKB menurun selama 7 tahun terakhir. Sementara target Mdg’s 2015 yang harus
dicapai Indonesia ialah AKI sebesar 102/100.000 KH dan AKB sebesar 24/1000 KH. Dari
data tersebut dapat dilihat bahwa AKI dan AKB masih sangat tinggi dikarenakan Indonesia
gagal mencapai target MDG’s 2015 untuk mengatasi persoalan tersebut diperlukan
revitalisasi posyandu dan penerapan manajemen yang baik pada posyandu sehingga
menimbulkan jalan keluar atas permasalahan AKI dan AKB tersebut. Tujuan Posyandu
untuk menurunkan AKB dan AKI ialah untuk meningkatkan usia harapan hidup manusia di
Indonesia. Apabila usia harapan hidup manusia di Indonesia meningkat berarti kualitas
hidup manusia di Indonesia menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan kualitas
manusia pembangunan dari berbagai sisi secara nasional di Indonesia. Giatnya pemerintah
mencanangkan sosilisasi dan pengenalan jiwa dan kegiatan kewirausahaan sejak usia dini,
memberikan angin segar kepada setiap lini masyarakat untuk berlomba membuat usaha
kreatif dan inovatif yang dapat dijual dan memberikan keuntungan atau profit yang tinggi.
Kewirausahaan (enterpreneurship) adalah sikap kreatif, inovatif, berani mengambil
keputusan dan bisa mengelola sesuatu sehingga menjadi lebih baik dan menguntungkan
(Ciputra dalam Kompas, 2009 Kewirausahaan saat ini tidak hanya dimiliki oleh bidang
bisnis dan ekonomi saja, bisa menyasar semua aspek dan bidang dalam kehidupan
masyarakat (Kompas, 2009). Contohnya bidang kesehatan, jiwa kewirausahaan bisa
dilakukan oleh tenaga medis untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat. Dimana hasil yang diperoleh adalah meningkatnya kepuasan pasien dan
mengurangi masalah kesehatan yang ada. Seperti halnya masalah gizi kurang dan gizi buruk
pada balita masih merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian serius.
Kejadian gizi buruk pada balita berdasarkan data perbandingan berat badan menurut umur
adalah sebesar 1,7% dan gizi kurang sebesar 9,2%. Terlebih lagi pada masyarakat yang
bertempat tinggal di daerah yang memiliki sumber daya alam yang terbatas dan relatif sulit
memenuhi kebutuhan pangan. Terlebih lagi dengan rendahnya tingkat sosial ekonomi,
tingkat pendidikan masyarakat dan tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan
dana posyandu yang minim membuat beberapa program dan kegiatan posyandu tidak
berjalan maksimal. Hal ini dapat diketahui dari masih adanya kasus gizi buruk dan gizi
kurang di setiap setiap tahunnya. Pada tahun 2007 kejadian kurang gizi pada balita adalah
sebesar 3,37%.. Sedangkan kejadian gizi buruk 0,9% di tahun 2010 dan sebesar 0,33% di
tahun 2011. Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa dana untuk pelaksanaan program
pemantauan gizi di wilayah kerja Puskesmas Kubu II diperoleh dari APBD dan anggaran
PNPM mandiri. Namun jumlahnya dirasakan masih sangat minim dan tidak cukup untuk
pelaksanaan posyandu dalam setahun Rp. 200.000 per thn per masing2 posyandu, dimana
terdapat 6 posyandu di Desa Dangin Puri Klod Denpasar. Berkaitan dengan keadaan
tersebut, maka dipandang perlu untuk melakukan penyuluhan dan pengenalan
kewirausahaan untuk dapat mengelola dan menambah dana posyandu, dengan sasaran awal
adalah kader posyandu di Desa Dangin Puri Kelod Denpasar.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pengamatan sebelumnya di Desa Dangin Puri Kelod Denpasar, diketahui
bahwa selain tingkat ekonomi masyarakat, pengetahuan ibu balita mengenai gizi relative
rendah, masalah dana untuk program posyandu yang dirasa sangat rendah dan tidak dapat
mendukung banyaknya program yang harus dilaksanakan oleh kader posyandu dalam 1
(satu) tahun periode kegiatan sebesar Rp. 200.000. Dana tersebut untuk pelaksanaan
program pemantauan gizi di Desa Dangin Puri Kelod Denpasar diperoleh dari APBD dan
anggaran PNPM mandiri. Namun jumlahnya dirasakan masih sangat minim dan tidak cukup
untuk pelaksanaan masing masing posyandu dalam setahun Rp. 200.000. Di lain pihak,
endahnya tingkat sosial ekonomi dan pengetahuan ibu juga merupakan salah satu faktor
kurangnya ide dan cara pengelolaan dana yang tepat agar anggaran yang diberikan
pemerintah dapat memenuhi pelaksanaan program dan kegiatan posyandu. Dengan
demikian program peningkatan pengetahuan kader posyandu dalam kewirausahaan agar
dapat mengelola dana posyandu di Desa Dangin Puri Kelod Denpasar.

C. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut.
1. Memberikan pengetahuan kader posyandu tentang arti dan jiwa kewirausahaan.
2. Memperbaiki pemahaman dan kesadaran pentingnya kewirausahaan yang kreatif dan
inovatif agar dapat memperoleh tambahan pendapatan keluarga kader posyandu.
3. Meningkatkan taraf hidup keluarga kader posyandu yang berlandaskan pada kemampuan
individu dan ketersediaan sumber daya yang ada di sekitar, sehingga nantinya diharapkan
dapat ditiru dan diterapkan oleh masyarakat desa.

D. MANFAAT KEGIATAN
Kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kader posyadu untuk dapat berpikir kreatif
dan inovatif berlandaskan kewirausahaan agar diperoleh nilai (value) dan keuntungan
(profit) yang lebih untuk dapat mendukung dan meningkatkan program kesehatan
masyarakat di desa. Sehingga nantinya dipakai sebagai contoh kepada masyarakat sebagai
alternatif usaha untuk memperoleh pendapatan tambahan. Secara tidak langsung berdampak
pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Desa Dangin Puri Kelod Denpasar.

E. PEMECAHAN MASALAH
Dalam program ini, metode pemecahan masalah yang akan diterapkan adalah pendidikan
kewirausahaan dengan penyuluhan dan pembekalan kemampuan untuk mengenal dan
membuat kegiatan bisnis yang dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup kader
posyandu dan masyarakat desa pada umumnya. Pemberian contoh dan kasus bisnis
kewirausahaan yang dapat memotivasi dan melahirkan ide dan jiwa kewirausahaan kader
posyandu yang dapat dimulai dari tingkat rumah tangga maupun lingkup yang lebih luas.
F. KHALAYAK SASARAN STRATEGIS
Sasaran kegiatan ini adalah kader posyandu Desa Dangin Puri Kelod Denpasar yang
merupakan peran kunci dalam program penanggulangan masalah kurang gizi pada balita di
desa tersebut. Dimana masalah yang terjadi adalah dana yang diperoleh dari beberapa pihak
untuk menjalankan program tersebut dirasa tidak mencukupi. Sehingga peran kader
posyandu yang kreatif, inovatif dan berjiwa kewirausahaan sangat diperlukan untuk
memperoleh tambahan pendapatan, yang nantinya diharapkan dapat meneruskan program
dan kegiatan posyandu di Desa Dangin Puri Kelod Denpasar.

G. METODE KEGIATAN
Metode kegiatan adalah dengan ceramah dan diskusi yang akan dilakukan oleh staf dosen
yang memahami bidang ilmu ekonomi manajemen, khususnya berkaitan dengan
kewirausahaan. Jika kebutuhan dana dirasa merupakan hal penting untuk merangsang untuk
memulai kegiatan usaha kader posyandu, diusahakan diberikan bantuan dana seadanya
untuk beberapa kader posyandu yang memenuhi syarat. Yang nantinya akan di lakukan
monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan dana dan usaha yang dilakukan, jika
hasilnya memuaskan akan diberikan bantuan dana atau dicarikan sponsor dana dari pihak
swasta. Sehingga nantinya hasilnya ingin dicapai adalah rasa ingin mencoba dari kader lain,
melihat kesuksesan dari penerima bantuan yang telah sukses mengelola dana bantuan dan
menjalankan usaha (efek panutan/contoh).

JADWAL KEGIATAN
Kegiatan September Oktober Nopember Tempat Pelaksana
1. Observasi
lapangan dan
penjajagan kepada
pihak terkait
dengan program
Posyandu
Desa Dangin
Puri Kelod
Denpasar
Tim
pengabdian
2. Persiapan alat
dan materi
Kampus FEB
UNUD
Tim
pengabdian
Pelaksanaan
Penyuluhan
Desa Dangin
Puri Kelod
Denpasar
Tim
pengabdian
Penyusunan
laporan
Kampus FEB
UNUD
Tim
pengabdian
Penyerahan
laporan
Kampus FEB
UNUD
Tim
Pengabdian

RENCANA EVALUASI
Evaluasi akan dilakukan secara bertahap yaitu meliputi evaluasi perencanaan, proses
pelaksanaan dan output. Proses pelaksanaan dikatakan berhasi apabila persiapan yang
dilakukan sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan kegiatan dan peserta yang hadir dalam
kegiatan penyuluhan dan demonstrasi sekitar 80% dari target. Sedangkan evaluasi output
akan dilakukan dengan mengadakan pretest sebelum kegiatan diadakan untuk mengukur
tingkat pengetahuan peserta sebelum kegiatan penyuluhan, dan posttest dilakukan untuk
mengetahui pemahaman peserta terhadap materi yang diberikan dan peningkatan
pengetahuan peserta tentang arti penting kewirausahaan dalam peningkatan taraf hidup
kader posyandu.
K. ORGANISASI PELAKSANA
1. Ketua Pelaksana
1.1Nama Lengkap dan Gelar : Komang Agus Satrya Pramudana, ST., M.Com
1.2 Pangkat/Golongan/NIP : Penata Muda Tk.I/ IIIB/ 197608222003121001
1.3 Jabatan : Asisten Ahli
1.4 Bidang Keahlian : Ekonomi/ Manajemen
1.5Jangka Waktu Penelitian : 6 Jam/minggu
2. Anggota Pelaksana I
2.1. Nama Lengkap dan Gelar : I Gusti Made Suwandana, SE., MM
2.2 Pangkat/Golongan/NIP : Penata Muda Tk.I/ IIIB / 198112012009121002
2.3 Jabatan : Asisten Ahli
2.4 Bidang Keahlian : Ekonomi / Manajemen
2.5 Jangka Waktu Penelitian : 6 Jam/minggu
3. Anggota Pelaksana II
3.1 Nama Lengkap dan Gelar : I Gusti Bagus Honor Satrya, B.bus Com., MIB
3.2 Pangkat/Golongan/NIP : Penata Muda Tk.I / IIIB/ 198212312009121002
3.4 Jabatan : Tenaga Pengajar
3.4 Bidang Keahlian : Ekonomi / Manajemen
3.5 Jangka Waktu Penelitian : 6 Jam/minggu
4. Anggota Pelaksana III
4.1 Nama Lengkap dan Gelar : I Gst Agung Ketut Gede Suasana, SE., MM
4.2 Pangkat/Golongan/NIP : Pembina/ IVa/ 196005211986031021
4.3 Jabatan : Lektor Kepala
4.4 Bidang Keahlian : Ekonomi/ Manajemen
4.5 Jangka Waktu Penelitian : 6 Jam/minggu
l.LAPORAN BIAYA

Metode kegiatan adalah dengan ceramah dan diskusi yang akan dilakukan oleh staf
dosen yang memahami bidang ilmu ekonomi manajemen, khususnya berkaitan dengan
kewirausahaan. Jika kebutuhan dana dirasa merupakan hal penting untuk merangsang
untuk memulai kegiatan usaha kader posyandu, diusahakan diberikan bantuan dana
seadanya untuk beberapa kader posyandu yang memenuhi syarat. Yang nantinya akan
di lakukan monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan dana dan usaha yang
dilakukan, jika hasilnya memuaskan akan diberikan bantuan dana atau dicarikan sponsor
dana dari pihak swasta. Sehingga nantinya hasilnya ingin dicapai adalah rasa ingin
mencoba dari kader lain, melihat kesuksesan dari penerima bantuan yang telah sukses
mengelola dana bantuan dan menjalankan usaha (efek panutan/contoh).
H. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan September Oktober Nopember Tempat Pelaksana
1. Observasi
lapangan dan
penjajagan kepada
pihak terkait
dengan program
Posyandu
Desa Dangin
Puri Kelod
Denpasar
Tim
pengabdian
2. Persiapan alat
dan materi
Kampus FEB
UNUD
Tim
pengabdian
Pelaksanaan
Penyuluhan
Desa Dangin
Puri Kelod
Denpasar
Tim
pengabdian
Penyusunan
laporan
Kampus FEB
UNUD
Tim
pengabdian
Penyerahan
laporan
Kampus FEB
UNUD
Tim
pengabdian
I. RENCANA EVALUASI
Evaluasi akan dilakukan secara bertahap yaitu meliputi evaluasi perencanaan, proses
pelaksanaan dan output. Proses pelaksanaan dikatakan berhasi apabila persiapan yang
dilakukan sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan kegiatan dan peserta yang hadir dalam
kegiatan penyuluhan dan demonstrasi sekitar 80% dari target. Sedangkan evaluasi output
akan dilakukan dengan mengadakan pretest sebelum kegiatan diadakan untuk mengukur
tingkat pengetahuan peserta sebelum kegiatan penyuluhan, dan posttest dilakukan untuk
mengetahui pemahaman peserta terhadap materi yang diberikan dan peningkatan
pengetahuan peserta tentang arti penting kewirausahaan dalam peningkatan taraf hidup
kader posyandu.
K. ORGANISASI PELAKSANA
1. Ketua Pelaksana
1.1Nama Lengkap dan Gelar : Komang Agus Satrya Pramudana, ST., M.Com
1.2 Pangkat/Golongan/NIP : Penata Muda Tk.I/ IIIB/ 197608222003121001
1.3 Jabatan : Asisten Ahli
1.4 Bidang Keahlian : Ekonomi/ Manajemen
1.5Jangka Waktu Penelitian : 6 Jam/minggu
2. Anggota Pelaksana I
2.1. Nama Lengkap dan Gelar : I Gusti Made Suwandana, SE., MM
2.2 Pangkat/Golongan/NIP : Penata Muda Tk.I/ IIIB / 198112012009121002
2.3 Jabatan : Asisten Ahli
2.4 Bidang Keahlian : Ekonomi / Manajemen
2.5 Jangka Waktu Penelitian : 6 Jam/minggu
3. Anggota Pelaksana II
3.1 Nama Lengkap dan Gelar : I Gusti Bagus Honor Satrya, B.bus Com., MIB
3.2 Pangkat/Golongan/NIP : Penata Muda Tk.I / IIIB/ 198212312009121002
3.4 Jabatan : Tenaga Pengajar
3.4 Bidang Keahlian : Ekonomi / Manajemen
3.5 Jangka Waktu Penelitian : 6 Jam/minggu
4. Anggota Pelaksana III
4.1 Nama Lengkap dan Gelar : I Gst Agung Ketut Gede Suasana, SE., MM
4.2 Pangkat/Golongan/NIP : Pembina/ IVa/ 196005211986031021
4.3 Jabatan : Lektor Kepala
4.4 Bidang Keahlian : Ekonomi/ Manajemen
4.5 Jangka Waktu Penelitian : 6 Jam/minggu
l.LAPORAN BIAYA
No. Jenis Pengeluaran Volume/
Satuan
Biaya
Persatuan
(Rp)
Jumlah Biaya
per jenis
Pengeluaran
(Rp)
1. Alat dan Bahan:
Pengadaan materi
ATK
Spanduk
Artikel Kewirausahaan
50 lembar
1 set
1 set
50 set
5.000,-
20.000,-
250.000,-
100.000,-
200.000,-
100.000,-
2. Biaya Transport 500.000,-
3. Sewa alat
LCD
Layar
1 buah
1 buah
200.000,-
200.000,-
4. Konsumsi (Nasi dan Snack) 50 orang 25.000 1.250.000,-
5 Pengetikan dan penggandaan
proposal dan laporan
20 buah 15.000 300.000,-
6 Dokumentasi :
-Cuci cetak foto digital 40 lembar 2.500 100.000,-
7. Kontribusi ke PKK 500.000,- 1.000.000,-
8. Biaya Kerohanian 2 set 100.000,- 200.000,-
9. Akomodasi dan Konsumsi
Pelaksana Pengabdian
4 orang 250.000,- 2.000.000,-
TOTAL 7.500.000,-
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya :
1. Nama Lengkap : Komang Agus Satrya Pramudana, ST., M.Com
NIP : 196809141999032001
P.S./Fakultas : Ekonomi/ Manajemen
Status dalam Pengabdian : Ketua
2. Nama Lengkap : I Gusti Made Suwandana, SE., MM
NIP : 198112012009121002
P.S./Fakultas : Ekonomi/ Manajemen
Status dalam Pengabdian : Anggota
3. Nama Lengkap : I Gusti Bagus Honor Satrya, B.bus Com., MIB
NIP : 198212312009121002
P.S./Fakultas. : Ekonomi/ Manajemen
Status dalam Pengabdian : Anggota
4. Nama Lengkap : I Gst Agung Ketut Gede Suasana, SE., MM
NIP : 196005211986031021
P.S./Fakultas. : Ekonomi/ Manajemen
Status dalam Pengabdian : Anggota
Menyatakan bahwa kami secara bersama-sama telah menyusun proposal Pengabdian
yangberjudul “Pelatihan Kewirausahaan Untuk Meningkatkan Kemampuan
Pengelolaan Dana Posyandu Di Desa Dangin Puri Klod Denpasar”, dengan jumlah
usulan dana sebesar Rp. 7.500.000,- Apabila proposal ini disetujui maka kami secara
bersama-sama akan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Pengabdian ini sampai
tuntas sesuai dengan persyaratan yang dituangkan dalam surat kontrak Perjanjian. Demikian
Surat Pernyataan ini kami buat dan ditandatangani bersama sehingga dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Denpasar, 1 Nopember 2015
(Kmg Agus Satrya Pramudana,ST.,M.Com) (I Gusti Made Suwandana, SE., MM)
(I Gusti Bagus Honor Satrya, B.bus Com.,MIB) (I Gst Agung Ketut Gede Suasana, SE., MM)
DOKUMENTASI KEGIATAN
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
PENGELOLAAN DANA POSYANDU DI DESA DANGIN PURI KLOD DENPASAR
TIM PENGABDIAN
PEMBERIAN MATERI PELATIHAN
PENYERAHAN BINGKISAN KEPADA PESERTA OLEH BAPAK KEPALA DESA
DANGIN PURI KELOD
UMPAN BALIK KADER POSYANDU DALAM PELATIHAN

Anda mungkin juga menyukai