Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI

Acara : VII (Petrografi Batuan Beku Ultrabasa-Basa) Nama : Gita Suci W.


Hari/tgl : Senin, 04 November 2019 NIM : F 121 17 004
No. Sampel 03
Kode Sampel ST-42 GRS LAVA.H
Jenis Batuan Batuan Beku Basa
Perbesaran 4x
Kenampakan Warna Absorbsi : Kuning Berbintik Hitam
Mikroskopis Warna Interferensi : Coklat Kehitaman
Tekstur
- Kristalinitas : Holokristalin
- Granularitas : Porfiritik
- Relasi : Inequigranular
- Bentuk : Eubhedral - Subhedral
Struktur : Masif
Ukuran Mineral : 0,05 mm – 1,75 mm
Komposisi Mineral : Kuarsa, Ortoklas, Plagioklas,
Biotit, Amphibol, Piroksen

Nikol // Nikol X

Deskripsi Mineralogi
Komposisi Mineral % Deskripsi Optik Mineral
Warna absorpsi kuning, bentuk Eubhedral - Subhedral,
belahan tidak ada, pecahan rata, pleokroisme tidak ada,
1. Kuarsa (SiO2) 20 relief sedang – rendah, intensitas tinggi, warna interferensi
putih, bias rangkap 0,002 (orde I), sudut gelapan 24,5º,
jenis gelapan miring, kembaran tidak ada.
Warna absorpsi putih kekuningan, bentuk euhedral-
subhedral, belahan 1 arah, pecahan rata, pleokroisme tidak
2. Ortoklas 10 ada, relief sedang, intensitas sedang, warna interferensi
(K,Na)AlSi3O8) putih abu-abu, bias rangkap 0,007 (orde I), sudut gelapan
51º, jenis gelapan miring, kembaran tidak ada.
Warna absorpsi kuning, bentuk euhedral-subhedral,
3. Plagioklas belahan 1 arah, pecahan tidak rata, pleokroisme tidak
ada, relief rendah, intensitas tinggi, ukuran mineral 0,05
(CaAl2Si2O8- 5 mm, warna interferensi abu-abu, bias rangkap 0,005
NaAlSi3O8) (orde I), sudut gelapan 43º, jenis gelapan miring,
kembaran albit.
Warna absorpsi kuning, bentuk euhedral-subhedral,
4. Biotit relief sedang-rendah, pleokroisme monokroik, belahan 1
(K2(Mg,Fe)2 15 arah, intensitas rendah, warna interferensi coklat tua,
(OH)2(AlSi3O10) bias rangkap 0,012 (orde II), sudut gelapan 42º, jenis
gelapan miring, kembaran tidak ada.
Warna absorpsi kuning, bentuk euhedral-subhedral,
relief rendah, pleokroisme tidak ada, belahan, 1 arah
5. Piroksen
pecahan tidak rata, intensitas sedang, ukuran mineral
(Ca,Mg,Fe,Na,Al,Ti 30 1,175mm, warna interferensi hijau, bias rangkap 0,023
) (orde II ), sudut gelapan 230 , jenis gelapan miring,
kembaran tidak ada
Warna absorpsi kuning, bentuk euhedral-subhedral,
relief rendah, pleokroisme tidak ada, belahan, 2 arah
6. Amphibole
20 pecahan rata, intensitas sedang, warna interferensi hitam,
(Ca2Mg5Si8022(OH)2 bias rangkap 0,021 (orde II ), sudut gelapan 560 , jenis
gelapan miring, kembaran tidak ada
Porfiri Peridotit (Travis, 1955) dan
Nama Batuan
Pyroxenite ( IUGS, 1973)

Keterangan :
Pada pengamatan nomor sampel 03 dengan kode sampel ST-42 GRS
LAVA.H, batuan yang diamati merupakan batuan beku basa, dilakukan
pengamatan ortoskop nikol sejajar dan ortoskop nikol silang didapatkan warna
absorbsi kuning berbintik hitam, warna interferensi coklat kehitaman, tekstur pada
sayatan yaitu kristalinitas hipokristalin, granularitas porfiritik, relasi
inequigranular, bentuk mineral Eubhedral sampai Subhedral, struktur masif dan
ukuran mineralnya 0,05 mm – 1,175 mm, serta memiliki komposisi mineral yaitu
: Kuarsa (SiO2), Ortoklas (K,Na)AlSi3O8), Plagioklas(CaAl2Si2O8-NaAlSi3O8),
Biotit (K2(Mg,Fe)2(OH)2(AlSi3O10), Piroksen(Ca,Mg,Fe,Na,Al,Ti), Amphibole
(Ca2¬Mg5Si8022(OH)2

Berdasarkan hasil pengamatan dengan ortoskop nikol sejajar dan ortoskop


nikol silang menggunakan mikroskop polarisasi maka didapatkan presentase
komposisi mineral kuarsa sebanyak 20%, ortoklas 10%, plagioklas 5%, dan biotit
15%, piroksen 30% dan amphibole 20%. Penamaan batuan ini menggunakan
klasifikasi Russel B. Travis 1955 maka batuan ini bernama Porfiri Peridotit dan
klasifikasi IUGS 1973 batuan ini bernama Pyroxenite.
Klasifikasi Russel B. Travis (1955)
Kuarsa = >10 %
Jadi, menurut klasifikasi Russel B. Travis batuan ini bernama Porfiri Peridotit.

Klasifikasi IUGS (1973)


Olivin 0

Piroksin

Hornblende
Jadi, menurut klasifikasi IUGS (1973) batuan ini bernama Pyroxenite.

Porfiri peridotit merupakan batuan plutonik yang bersifat basa memiliki


kandungan silika 45—52% dalam komposisi batuannya. Batuan ini ini merupakan
karakteristik dari kerak samudra bagian bawah dan pembentukan jenis batuan
dengan prinsip the upper mantel. Berdasarkan kenampakannya yang telah diamati
dan mineral-mineral yang dijumpai dapat kita identifikasi bahwa batuan ini
terbentuk pada suhu sekitar 600-1000°C dengan mineral berwarna gelap yang
belum mengkristal secara sempurna dan terbentuk jauh dibawah permukaan.

Batuan ini biasanya digunakan sebagai batu setengah permata sebagai


bahan untuk perhiasan dan abrasive. Apabila batuan ini mengalami pelapukan
akan membentuk nikel.

PRAKTIKAN ASISTEN

Gita Suci Wulandari Savira Aulia R


F 121 17 004 F 121 15 054
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
Acara : VII (Petrografi Batuan Beku Ultrabasa-Basa) Nama : Gita Suci W.
Hari/tgl : Senin, 04 November 2019 NIM : F 121 17 004
No. Sampel 01
Kode Sampel EN. 02 PERIDOTIT
Jenis Batuan Batuan Beku Ultra Basa
Perbesaran 4x
Kenampakan Warna Absorbsi : Kuning
Mikroskopis Warna Interferensi : Kuning Keabu-abuan
Tekstur
- Kristalinitas : Holokristalin
- Granularitas : Faneritik
- Relasi : Inequigranular
- Bentuk : Euhedral - Subhedral
Struktur : Masif
Ukuran Mineral : 0,425 mm – 1,75 mm
Komposisi Mineral : Olivine, piroksen,
plagioklas, biotit,
amphibole

Nikol // Nikol X

Deskripsi Mineralogi
Komposisi Mineral % Deskripsi Optik Mineral
Warna absorpsi kuning, bentuk subhedral -
anhedral, belahan tidak ada, pecahan rata,
pleokroisme tidak ada, relief sedang –
rendah, intensitas tinggi, warna interferensi
1. Olivine (Mg,Fe)2SiO4 35 putih, bias rangkap 0,002 (orde I), sudut
gelapan 22,5º, jenis gelapan miring,
kembaran tidak ada.
Warna absorpsi putih kekuningan, bentuk
anhedral, belahan 1 arah, pecahan rata,
pleokroisme tidak ada, relief sedang,
2. Piroksen (Ca,Mg,Fe,Na,Al,Ti) 30 intensitas sedang, warna interferensi putih
abu-abu, bias rangkap 0,007 (orde I), sudut
gelapan 53º, jenis gelapan miring, kembaran
kalsbad.
Warna absorpsi kuning, bentuk euhedral-
subhedral, belahan 1 arah, pecahan tidak
rata, pleokroisme tidak ada, relief rendah,
3. Plagioklas (CaAl2Si2O8-
15 intensitas tinggi, warna interferensi abu-
NaAlSi3O8) abu, bias rangkap 0,005 (orde I), sudut
gelapan 43º, jenis gelapan miring, kembaran
albit.
Warna absorpsi kuning, bentuk subhedral-
anhedral, relief sedang-rendah, pleokroisme
monokroik, belahan 1 arah, intensitas
Biotit (K2(Mg,Fe)2
5 rendah, ukuran mineral 0,19 mm, warna
4. (OH)2(AlSi3O10) interferensi coklat tua, bias rangkap 0,012
(orde II), sudut gelapan 42º, jenis gelapan
miring, kembaran tidak ada.
Warna absorpsi kuning, bentuk euhedral,
5. Amphibole (Ca,Na,K)2- relief, tinggi-sedang, pleokroisme
monokroik, belahan 2 arah, intensitas
3(Mg,fe,Al)5(Al,Si)8O22(OH,F) 15 rendah, warna interferensi coklat tua, bias
2 rangkap 0,012 (orde II), sudut gelapan 42º,
jenis gelapan miring, kembaran tidak ada
Nama Batuan Peridotit (Travis, 1955) dan Lherzolite (IUGS, 1973)
Keterangan :
Pada pengamatan nomor sampel 01 dengan nomer sampel EN. 02
PERIDOTIT, batuan yang diamati merupakan batuan beku ultra basa , dilakukan
pengamatan ortoskop nikol sejajar dan ortoskop nikol silang didapatkan warna
absorbsi kuning, warna interferensi abu-abu keputih-putihan, tekstur pada sayatan
yaitu kristalinitas holokristalin, granularitas faneritik, relasi inequigranular, bentuk
mineral Euhedral sampai Subhedral, struktur masif dan ukuran mineralnya 0,425
mm – 1,75 mm, serta memiliki komposisi mineral yaitu :
Olivine (Mg,Fe)2SiO4, Piroksen (Ca,Mg,Fe,Na,Al,Ti), Plagioklas (CaAl2Si2O8-
NaAlSi3O8), Biotit (K2(Mg,Fe)2(OH)2(AlSi3O10), Amphibole (Ca,Na,K)2-
3(Mg,fe,Al)5(Al,Si)8O22(OH,F)2
Berdasarkan hasil pengamatan dengan ortoskop nikol sejajar dan ortoskop
nikol silang menggunakan mikroskop polarisasi maka didapatkan presentase
komposisi mineral Olivine sebanyak 35%, plagioklas 15%, biotit 5% piroksen
30% dan amphibole 15%. Penamaan batuan ini menggunakan klasifikasi Russel
B. Travis 1955 maka batuan ini bernama Peridotit porfiri dan klasifikasi IUGS
1973 batuan ini bernama Pyroxene Hornblende Peridotite ( Lherzolite ).

Klasifikasi Russel B. Travis (1955)


Kuarsa = tidak ada
Granularitas Faneritik
Jadi, menurut klasifikasi Russel B. Travis batuan ini bernama Peridotit Porfiri

Klasifikasi IUGS (1973)

Olivin

Piroksin

Hornblende
Peridotit adalah batuan beku ultra basa Plutonik, yang terjadi dari hasil
pembekuan magma berkomposisi Ultra basa pada kedalaman tertentu dari
permukaan bumi. merupakan Suatu batuan ultramafic yang memiliki butiran kasar
dengan suatu tenunan crystallkine, merupakan karakteristik dari kerak samudra
bagian bawah dan pembentukan jenis batuan dengan prinsip theupper mantel.
Mineral penyusun Peridotite sebagian besar terdiri olivine dan pyroxene. Peridotit
digunakan sebagai batu setengah permata sebagai bahan untuk perhiasan dan
abrasif (ampelas). Pembentukan nikel dari hasil pelapukan peridotit.  Peridote
merupakan variasi permata olivine terbaik yang kita kenal.

Lherzolite adalah jenis batuan beku ultrabasa. Ini adalah batu berbutir
kasar yang terdiri dari 40 sampai 90% olivin bersama dengan orthopyroxene
signifikan dan lebih rendah yg mengandung kapur clinopyroxene kromium kaya.
Mineral minor termasuk spinel krom dan aluminium dan garnet. Plagioklas dapat
terjadi pada lherzolites dan peridotites lain yang mengkristal pada kedalaman
yang relatif dangkal (20 - 30 km). Pada plagioklas lebih mendalam tidak stabil
dan diganti dengan spinel. Pada kedalaman sekitar 90 km, garnet pyrope menjadi
fase alumina stabil. Lherzolite Garnet adalah konstituen utama dari mantel atas
bumi (memanjang sampai kedalaman ~ 300 km). Lherzolite diketahui dari bagian
ultramafik yang lebih rendah dari kompleks ofiolit (meskipun harzburgit lebih
sering terjadi pada pengaturan ini), dari alpine tipe massifs peridotit, dari zona
fraktur berdekatan dengan pertengahan samudera pegunungan, dan sebagai
xenoliths dalam pipa kimberlite dan basal alkali. Pencairan sebagian spinel
lherzolite adalah salah satu sumber utama dari magma basaltik.

PRAKTIKAN ASISTEN

Syahdan Ali Imran Savira Aulia R


F 121 17 004 F 121 15 054
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
Acara : VII (Petrografi Batuan Beku Ultrabasa-Basa) Nama : Gita Suci W.
Hari/tgl : Senin, 04 November 2019 NIM : F 121 17 004
No. Sampel 03

Kode Sampel UM/41 ST-40

Jenis Batuan Batuan Beku Ultra Basa

Perbesaran 4x

Kenampakan Warna Absorbsi : Kuning


Mikroskopis Warna Interferensi : Jingga Kebiruan
Tekstur
- Kristalinitas : Holokristalin
- Granularitas : Faneritik
- Relasi : Equigranular
- Bentuk : Euhedral - Subhedral
Struktur : Masif
Ukuran Mineral : 0,25 mm – 1,75 mm
Komposisi Mineral : Olivine, amphibol,
biotit, plagioklas

Nikol // Nikol X

Deskripsi Mineralogi

Komposisi Mineral % Deskripsi Optik Mineral


60 Warna absorpsi kuning, bentuk subhedral
1. Olivine (Mg,Fe)2SiO4 - anhedral, belahan tidak ada, pecahan
rata, pleokroisme tidak ada, relief sedang
– rendah, intensitas tinggi, warna
interferensi putih, bias rangkap 0,002
(orde I), sudut gelapan 22,5º, jenis
gelapan miring, kembaran tidak ada.
Warna absorpsi putih kekuningan, bentuk
anhedral, belahan 2 arah, pecahan rata,
pleokroisme monokroik, relief sedang,
2. Amphibole (Ca,Na,K)2- 5 intensitas sedang, warna interferensi
3(Mg,fe,Al)5(Al,Si)8O22(OH,F)2 putih abu-abu, bias rangkap 0,023 (orde
II), sudut gelapan 53º, jenis gelapan
miring, kembaran kalsbad.
Warna absorpsi kuning, bentuk
euhedral-subhedral, belahan 1 arah,
pecahan tidak rata, pleokroisme tidak
3. Plagioklas (CaAl2Si2O8- ada, relief rendah, intensitas tinggi,
20
NaAlSi3O8) ukuran mineral 0,55 mm, warna
interferensi abu-abu, bias rangkap 0,005
(orde I), sudut gelapan 43º, jenis
gelapan miring, kembaran albit.
Warna absorpsi kuning, bentuk
subhedral-anhedral, relief sedang-
rendah, pleokroisme monokroik,
Biotit (K2(Mg,Fe)2
15 belahan 1 arah, intensitas rendah, warna
4. (OH)2(AlSi3O10)` interferensi coklat tua, bias rangkap
0,012 (orde II), sudut gelapan 42º, jenis
gelapan miring, kembaran tidak ada.
Peridotit (Travis, 1955) dan
Nama Batuan Dunit (IUGS, 1973)

Keterangan :
Pada pengamatan nomor sampel 03 dengan kode sampel UM/41 ST-40,
didapatkan hasil deskripsi yaitu jenis batuan yang diamati adalah jenis batuan
beku ultra basa dengan perbesaran 4X dijumpai kenampakan mikroskopis warna
absorbsi kuning, warna interferensi jingga keabu-abuan, kemudian teksturnya
yaitu kristalinitas holokristalin, granularitas faneritik, relasi equigranular, bentuk
mineral subhedral-anhedral, dengan struktur masif dan ukuran mineralnya 0,25
mm – 1,75 mm, serta memiliki komposisi mineral yaitu : Olivine (Mg,Fe)2SiO4,
Amphibole (Ca,Na,K)2-3(Mg,fe,Al)5(Al,Si)8O22(OH,F)2, Plagioklas
(CaAl2Si2O8- NaAlSi3O8), dan Biotit (K2(Mg,Fe)2(OH)2(AlSi3O10)

Berdasarkan hasil pengamatan mikroskopis menggunakan mikroskop


polarisasi dan presentase komposisi mineral Olivine sebanyak 60%, Amphibol
5%, plagioklas 20%, dan Biotit 15% Dan sesuai dengan klasifikasi Russel B.
Travis 1955 batuan ini bernama Peridotit dan klasifikasi IUGS 1973 batuan ini
bernama Dunit.
Klasifikasi Russel B. Travis (1955)
Kuarsa = Tidak ada
Granularitas Faneritik
Jadi, menurut klasifikasi Russel B. Travis batuan ini bernama Limburgit Porfiri

Klasifikasi IUGS (1973)


Piroksin 0

Olivin

Hornblende
Peridotit adalah batuan beku ultra basa Plutonik, yang terjadi dari hasil
pembekuan magma berkomposisi Ultra basa pada kedalaman tertentu dari
permukaan bumi. merupakan Suatu batuan ultramafic yang memiliki butiran kasar
dengan suatu tenunan crystallkine, merupakan karakteristik dari kerak samudra
bagian bawah dan pembentukan jenis batuan dengan prinsip theupper mantel.
Mineral penyusun Peridotite sebagian besar terdiri olivine dan pyroxene. Peridotit
digunakan sebagai batu setengah permata sebagai bahan untuk perhiasan dan
abrasif (ampelas). Pembentukan nikel dari hasil pelapukan peridotit.  Peridote
merupakan variasi permata olivine terbaik yang kita kenal.

Dunite merupakan batuan beku plutonik, komposisi ultramafik, dengan


tekstur kasar atau phaneritic. Pengelompokan mineral olivin lebih besar dari 90%,
dengan sejumlah kecil mineral lain seperti piroksen, kromit dan pyrope. Dunit
adalah olivin yang kaya akhir-anggota kelompok dari mantel peridotit yang
diturunkan batu. Dunit dan batuan peridotit lainnya dianggap konstituen utama
dari mantel bumi di atas kedalaman sekitar 400 kilometer. Dunit jarang ditemukan
dalam batuan kontinental, tetapi di mana ia ditemukan, biasanya terjadi di dasar
urutan ofiolit di mana lempengan batu mantel dari zona subduksi telah diserahkan
ke kerak benua dengan obduction selama benua atau pulau busur tabrakan
(orogeny). Dunit dapat digunakan untuk menyerap CO2 dan membantu
mengurangi perubahan iklim global melalui batu dipercepat pelapukan. Hal ini
akan melibatkan penyebaran jumlah besar dunit ditumbuk halus di daerah tropis
dikenal dekat sumber dunit.

PRAKTIKAN ASISTEN

Syahdan Ali Imran Savira Aulia R.


F 121 17 004 F 121 15 054
DAFTAR PUSTAKA
 Petrolab-upn.tripod.com/Peridotit.htm
Dipetik pada tanggal 13 November 2019
 https://docplayer.info/61505824-A-batuan-beku-ultrabasa-ultramafik.html
Dipetik pada tanggal 10 November 2019
 http://yusufprdpt.blogspot.com/2014/05/peridotit.html
Dipetik pada tanggal 10 November 2019
 http://petrolab-upn.tripod.com/Peridotit.htm
Dipetik pada tanggal 10 November 2019

Anda mungkin juga menyukai