9243 Full Text
9243 Full Text
SKRIPSI
Oleh:
AMAR SANDI
10519239215
i
STRATEGI GURU MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DALAM
PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH PESERTA DIDIK DI
MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH
LEMPANGANG KABUPATEN GOWA
SKRIPSI
Oleh:
AMAR SANDI
10519239215
ii
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
اﻟر ِﺣ ْﯾ ِم
اﻟر ْﺣ َﻣ ِن ﱠ
ِﺑ ْﺳ ِم ﷲِ ﱠ
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah Swt, karena
Nabi besar Muhammad Saw dan segenap keluarganya, para sahabat, tabi-
memperjuangkan Islam sampai saat ini dan bahkan sampai akhir zaman.
ini tentunya tidak dapat selesai tanpa adanya bantuan dan dukungan dari
rasa syukur dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada yang
terhormat :
1. Untuk kedua orang tua penulis, ayahanda tercinta Alimuddin dan ibunda
viii
ucapan Terima kasih juga kepada Saudara/i kandungku yakni dan Abhi
Muhammadiyah Makassar.
pengetahuan.
4. Dr. Amirah Mawardi, S.Ag., M.Si dan Nurhidayah Mukhtar, S.Pd.I., M.Pd.I
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Asisten Dosen yang telah banyak
penelitian peneliti.
8. Untuk keluarga dan teman-teman seperjuangan yang tidak dapat
abadi selamanya. Terima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan
untuk peneliti.
mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT dan penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca pada
Khususnya.
Peneliti
AMAR SANDI
NIM. 105 19 2392 15
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.
.............................................................................................................i
HALAMAN JUDUL.............................................................................. ii
PENGESAHAN SKRIPSI. ................................................................... iii
BERITA ACARA MUNAQASYAH....................................................... iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING. ......................................................... v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. ................................... vi
ABSTRAK. .......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR. .......................................................................... viii
DAFTAR ISI......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL. ................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Rumusan Masalah. ............................................................. 8
C. Tujuan Penelitian. ............................................................... 8
D. Manfaat Penelitian. ............................................................. 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Strategi Pembelajaran.......................................... 11
1. Pengertian Strategi Pembelajaran................................. 11
2. Strategi Dasar Belajar. .................................................. 14
3. Jenis Strategi Pembelajaran.......................................... 15
B. Guru Pendidikan Agama Islam. .......................................... 16
1. Pengertian Guru dalam Pembelajaran.......................... 16
2. Pengertian Pendidikan Agama Islam. ........................... 23
3. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam.......................... 27
ix
C. Nilai-nilai Akhlakul Karimah. ............................................... 27
1. Pengertian Nilai............................................................. 27
2. Makna Akhlak. .............................................................. 30
3. Pengertian Akhlakul Karimah........................................ 31
D. Kerangka Berpikir. .............................................................. 32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian................................................................... 34
B. Lokasi dan Objek. ............................................................... 34
C. Fokus dan Deskripsi Penelitian. ......................................... 34
D. Sumber Data. ..................................................................... 35
E. Instrumen Penelitian. .......................................................... 36
F. Teknik Pengempulan Data.................................................. 38
G. Teknik Analisis Data. .......................................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan. ........................................................................ 59
B. Saran. ................................................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA. ........................................................................... 63
DAFTAR RIWAYAT HIDUP. ............................................................... 65
LAMPIRAN. ......................................................................................... 66
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
permukaan bumi ini, tidak hanya diukur dari keunggulan ilmu pengetahuan
semata dan keahlian belaka, tapi juga dari kualitas akhlaknya. Dengan
kata lain, ketinggian ilmu tanpa dibarengi dengan akhlak mulia, akan
menjadi suatu yang sia-sia. Bahkan ilmu tanpa akhlak akan membawa
kepada kehancuran.
manusia menjadi insan kamil, yaitu manusia yang semakin sempurna dan
tersebut. Oleh karena itu, pendidikan amat penting dan harus diberi
1
Kutbudin Aibak, Dinamika Pendidikan Islam ( Studi Krisis Tantangan dan
peran Pendidikan Islam dalam kemajuan Ilmu pengetahuan dan Teknologi ) dalam Jurnal
Dinamika Penelitian, Vol.5, no.2 Oktober, 2003, h. 120-121
1
2
mewariskan nilai yang akan menjadi penolong dan penentu umat manusia
Begitu juga dengan adanya pendidikan agama Islam, upaya sadar dan
akhlak yakni ilmu yang menjelaskan baik dan buruk menerankan apa yang
2
Abdul Halim Fatoni, ‘’ Pendidikan Islam Harus Mulai Berbenah Diri ‘’ dalam
http://www.penulis lepas.com/v2/=206, diakses tanggal 01 januari 2019
3
Abdul Majid dan Dian Handayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi. ( Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006 ), h.130
3
dihormati oleh orang lain, bahkan oleh penciptanya dan akan menjadi
peningkatan akhlak pada peserta didik, karena salah satu faktor penyebab
kegagalan pendidikan Islam selama ini adalah karena anak banyak yang
kurang atau masih rendah akhlaknya. Hal ini karena kegagalan dalam
berakhlak mulia.4
4
Athiyah Al Abrasyi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta:Bulan
Bintang, 1970 ).h.136
4
sejak kelas IV dengan dua jam per mingu. Dengan adanya peraturan
sekolah negeri maupun swasta mulai dari sekolah rakyat sampai sekolah
sejatinya potret akhlak para peserta didik tersebut, dan sebagaimana telah
disebutkan diatas tentang guru agama tentu saja hal ini tidak dapat
memakai teknik atau metode yang tepat dalam menyampaikan materi bisa
dipastikan peserta didik akan lebih bisa mengerti dan memahami serta
mampu mengamalkan.6
5
Muhaimin dkk, Strategi Belajar Mengajar. ( Surabaya: CV. Citra Media, 1996 ),
h.6
6
Zakiyah Drajat, Ilmu Jiwa Agama. ( Jakarta: Bulan Bintang, 1996 ), h.50
5
harus dilakukan oleh guru akidah akhlak kepada anak didik, strategi
luhur, baik yang ada dalam lembaga atau diluar lembaga, baik yang
pembinaan Akhlakul Karimah peserta didik, hal ini tidak bisa dipungkiri lagi
didik, dan untuk membentuk suasana belajar yang tidak menjenuhkan dan
7
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi.( Jakarta: Rineka
Cipta, 2003), h.1
6
dengan baik.
kehidupan sehari-hari. Selain itu tugas dan tanggung jawab guru adalah
untuk memberikan sejumlah norma kepada anak didik agar tahu mana
perbuatan yang susila dan asusila, mana perbuatan yang bermoral dan
amoral. Semua norma mesti harus guru berikan ketika dikelas, diluar
Tugas seorang guru memang berat dan banyak. Akan tetapi tugas
guru itu akan dikatakan berhasil apabila ada perubahan tingkah laku dan
perbuatan pada anak didik ke arah yang lebih baik. Maka tentunya hal
hati dan perilaku yang baik, baik terhadap sesama manusia, lingkungan
dan yang paling pokok adalah akhlak kepada Allah swt., Jika ini semua
kita perhatikan maka tidak akan terjadi kerusakan alam dan tatanan
8
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Integrasi Edukatif. (
Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2005 ), h.35
7
َ ۡٱﻟﯿَ ۡﻮ َم ﻧ َۡﺨﺘِ ُﻢ َﻋﻠَﻰٰ ٓ أَ ۡﻓ ٰ َﻮ ِھ ِﮭﻢۡ َوﺗُ َﻜﻠﱢ ُﻤﻨَﺎٓ أَ ۡﯾ ِﺪﯾ ِﮭﻢۡ َوﺗ َۡﺸﮭَ ُﺪ أَ ۡر ُﺟﻠُﮭُﻢ ِﺑ َﻤﺎ َﻛﺎﻧُﻮاْ ﯾَ ۡﻜ ِﺴﺒ
٦٥ ُﻮن
Terjemahnya :
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada kami
tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa
yang dahulu mereka usahakan.9 ( Surah Ya sin/36:65)
Juga dijelaskan dalam Hadist yang berbunyi :
didunia karena yang dikerjakan didunia ini akan mendapat balasan dari
Allah swt, dilakukan didunia akan mendapat kesaksian. Untuk itu, manusia
badannya itu.
9
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-qur’an dan Terjemah,(Jakarta
Pusat,2016), h.444
10
https://muslim.or.id/27176-keutamaan-menunjukkan-kebaikan-kepada-orang-
lain.html
8
yang dapat membina dan membentuk akhlak para peserta didik dan
karena ada unsur tanggung jawab mutlak guru, akan tetapi juga keluarga
pada hal ini dispesifikan menjadi mata pelajaran akidah akhlak, yang
berupa setiap pagi sebelum masuk kelas, para peserta didik wajib
didik diwajibkan berdo’a dan setelah pelajaran terakhir para peserta didik
bersifat mendasar yang lebih terfokus pada cara kehidupan Islami atau
Lempangang.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
berikut:
pendidikan Islam.
TINJAUAN PUSTAKA
Strategus berarti jendral atau berarti pula perwira Negara (steates Officer),
10
Annisatul Mufarrokah, strategi Belajar Mengajar (Yogyakarta:Teras,2009),h.36
11
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar(Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h.5
12
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berbasis Standar Proses Pendidikan
(Jakarta: Kencana, 2011), h.128
11
12
tujuan tertentu.14
a. Metode
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
13
Annisatul Mufarrokah, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Teras, 2009),
h.36
14
Michael J.Lawson, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2004),h.213
13
b. Pendekatan
c. Teknik
setelah makan siang dengan jumlah peserta didik yang banyak tentu saja
akan berbeda jika ceramah dilakukan pada pagi hari dengan jumlah
d. Taktik
dengan metode, dan penggunaan teknik itu setiap guru memiliki teknik
yang mungkin berbeda antara guru yang satu dengan yang lain.
Joko Tri Prasetyo, strategi dapat diartikan meliputi empat masalah yaitu:
mencapai sasaran.
15
keseluruhan.15
15
Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetyo, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Pustaka
Setia,1997), h.12
16
ilustrasinya, atau bahan pelajaran yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang
ke umum.16
oleh Abudin Nata, kata guru berasal dari Bahasa Indonesia yang berarti
orang yang mengajar. Dalam Bahasa Inggris, dijumpai kata teacher yang
berarti pengajar.17
16
Pupuh Faturrohman dan M. sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui
Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami (Bandung: PT.Rika Aditama,2009), h.12
17
Abudi Nata, Perspektif Islam tentang Pola Hubungan Guru dan Murid, (Jakarta:
Grafindo Persada,2001), h.41
17
Guru adalah salah satu faktor pendidikan yang memiliki peran yang
bahwa:
pekerjaan guru dapat dilaksanakan oleh setiap orang. Tetapi, itu tidak
berarti bahwa orang itu memiliki profesi keguruan, dan akan Nampak
18
Naidar Putra Daulany, Pendidik Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di
Indonesia (Jakarta: Kencana,2004), h.75
19
Undang-undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional,
(Bandung: Citra Umbara), h.27
20
Oemar Hamalik, Praktek Keguruan, (Bandung: Tarsito, 1975), h.1
18
agama adalah penting, tapi yang lebih penting lagi adalah sikap
21
Undang-undang…..,h.29
22
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja
Rosdakarya,2004), h.101-102
19
seseorang jika ingin menjadi guru, alasan mengapa syarat tersebut harus
didik.
sendiri karena kalau ilmu dan amal sejalan maka peserta didik
23
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:
Remaja Rosdakarya,2005), h.253
20
perbuatannya.
masa perkembangannya.
seorang guru memilki siat penyabar dan ikhlas, maka ia akan senantiasa
24
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam…..,h.96
21
Oleh karena itu, guru harus harus memiliki sifat-sifat yang mulia
peserta didik
didik.25
Dari uraian di atas, dapat kita pahami bahwa ‘’ Guru tidak hanya
berperan sebagai guru didalam kelas saja’’.26 Tetapi guru masih memiliki
25
Muhaimin, Paradigma Pendidikan….,h.82-83
26
Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja
Rosdakaya, 2007),h.233
27
E Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung:Remaja
Rosdakarya, 2007),h.53
22
28
E Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru….., h,53-72
23
mendekati para peserta didik, membina hubungan yang lebih dekat dan
serta membawakan hati nurani untuk bertaqarrub kepada Allah swt, hal
Allah swt.29
guru, baik guru pada umumnya maupun guru agama. Dengan melakukan
29
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Surabaya:Elkaf,2006),h.53
30
E Mulyasa, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Proyek
Pembinaan Prasarana dan sarana Perguruan Tinggi,1985), h.206
24
education atau educate dan lainnya education dan educate yang menurut
segala sesuatu yang bersifat fisik dan material. Sedangkan dalam Islam,
ٗ ﺻ ِﻐ
٢٤ ﯿﺮا َﺎح ﱡ
َ ٱﻟﺬلﱢ ِﻣ َﻦ ٱﻟﺮ ۡﱠﺣ َﻤ ِﺔ َوﻗُﻞ رﱠبﱢ ۡٱر َﺣﻤۡ ﮭُ َﻤﺎ َﻛ َﻤﺎ َرﺑﱠﯿَﺎﻧِﻲ َ ﺾ ﻟَﮭُ َﻤﺎ َﺟﻨ ۡ َو
ۡ ِٱﺧﻔ
Terjemahnya :
31
Kemas Badarudin, Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakarta:Pustaka
Pelajar,2009), h.24
32
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-qur’an dan Terjemah, (Jakarta
Pusat,2016), h.284
25
Syuara’/26:18:
Terjemahnya :
Dari kedua ayat di atas tersebut menurut Abdul Fattah jalal, lafad
sang anak berlaku baik kepada orang tuanya saat ia besar kelak, dan
33
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-qur’an dan Terjemah, (Jakarta
Pusat,2016), h.367
34
Kemas Badaruddin, FIlsafat Pendidikan Islam….,h.27
26
dasar) anak didik melalui ajaran Islam ke arah titik maksimal pertumbuhan
dan perkembangannya.35
35
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta:Bumi Aksara,2011), h.22
36
Haidar Putra Daulay dan Nurgaya Pasa, Pendidikan islam dalam
Mencerdaskan bangsa ,(Jakarta:Rineka cipta,2012),h.3
27
Islami).37
alam semesta.38
37
Muhaimin dan Suti’ah, Nur Ali, Paradugma Pendidikan
Islam,(Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,2004), h.36
38
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Amzah,2010), h.26
39
Ibid, h.111
28
dasar ajaran Islam itu sendiri. Keduanya berasal dari sumber yang sama
1. Pengertian Nilai
manusia. Nilai adalah persepsi yang sangat penting baik dan dihargai.
40
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam…,h.27
29
Pengertian nilai menurut Djahiri adalah harga, makna, isi dan pean,
semangat atau jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep dan
berharga.42
a. Internalisasi Nilai
41
Mohamad Masturi, Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan Karakter,
(Yogyakarta:Laksbang,2011), h.14
42
http://coretanseadanya.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-nilai-moral-dan-
norma-dalam.html
30
dengan yang lain. Proses internalisassi ini baru saja terjadi, jika
agama.43
b. Nilai-nilai Akhlak
akhirat. Tanpa itu mereka akan merasakan derita di dunia dan rugi
43
Ibid, h.6
31
Inti ajaran Islam yang dibawa Rasulullah saw tidak lain adalah
membentuk manusia yang berkhlak dan memiliki moralitas yang baik. Dan
21 :
Terjemahnya :
44
Mahmud Ali Abdul Halim, Akhlak Mulia, (Jakarta: Gema Insani Press,2004),
h.47
45
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-qur’an dan Terjemah,(Jakarta
Pusat,2016) h.420
32
dalam berbagai bidang. Akan tetapi juga memiliki budi pekerti luhur dan
Allah swt dimuka bumi, yang mampu melahirkan karya terpuji yang akan
melahirkan lingkungannya.
2. Makna Akhlak
Nya, Rasul-Nya, hari akhirat dan qadha dan qadhar. Diantara iman yang
paling baik adalah akhlak mulia. Rasulullah saw merupakan suri tauladan
yang palin baik bagi umatnya, karena Beliau memiliki akhlak yang mulia.
Allah swt berfirman sewaktu memuji Rasulullah saw dalam Surah Al-
Qalam’/564:4 :
Terjemahnya:
46
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-qur’an dan Terjemah, (Jakarta
Pusat,2016), h.564
33
Ayat ini menganggap akhlak itu sebagai sifat Rasulullah saw yang
paling mulia, dan pujian yang tetinggi dan dapat diberikan kepadanya. Hal
Qur’an, dan patut kita teladani serta diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
Istilah akhlak berasal dari bahasa arab yang berarti budi pekerti,
sesuatu budi pekerti baik mulai atau luhur yang ditimbulkan tanpa melalui
pemikiran dan pertimbangan yang mana sifat itu menjadi budi pekerti yang
memiliki tujuan agar setiap orang bertingkah laku atau bertabiat sesuai
dengan adat istiadatnya yang baik dan sesuai dengan ajaran agama
Islam.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
47
Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif, ( Yogyakarta: PustakaPelajar,
2008 ), h.20
34
35
D. Sumber Data
1. Data Primer
48
Sugiyono.Metode Penelitian Administrasi. ( Bandung: Alfabeta.2006 ), h.105
36
2. Data sekunder
yang dihasilkan dari hasil objek yang mendukung data primer yaitu
E. Instrumen Penelitian
1. Pedoman Observasi
tanpa bantuan dan alat lain. Sedangkan Observasi tidak langsung adalah
2. Pedoman Wawancara
3. Catatan Dokumentasi
atau kejadian yang dari segi waktu relative, belumterlau lama dan teknik
sebagainya.
memperkuat hipotesa agar hasil penelitian yang lebih akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
cara:
dalam penyusunan proposal ini. Oleh karena itu data yang dikumpulkan ini
bersifat umum.53
50
Nana Syaohdih Sukmadinata. Metode penelitian Pendidikan. ( Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2010 ), h.220
51
Andi Prastowo. Metode penelitian Kualitatif dalam Persfektif Rancangan
Penelitian.(Yogyakarta: Ar-Ruz Media,2011 ), h.330
52
Burhan Bungin Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik
dan Ilmu Sosiallainnya.( Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2007 ), h.121
53
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, ( Cet.XXX; Yogyakarta: Andi offset, 1987
), h.42
40
54
Ibid, h.36
55
Winarno Surachman, Pengantar penelitian Ilmiah : Dasar, Metode dan teknik,
(Bandung: Tarsita, 1990 ), h.135
BAB IV
1960 serta resmi mendapat piagam pendirian pada tahun 1961. Awal
1. H. Kasing
2. H. Mangung Tiro
3. H. Muhammad Najib
4. H. Sallalala Tayang
1
Sumber data : Dokumen MTs Muhammadiyah Lempangang Kab.Gowa
41
42
bangunan yang semi permanen seperti saat ini, namun sekolah tersebut
2
Sumber data : Dokumen MTs Muhammadiyah Lempangang Kab.Gowa
43
dan berprestasi.
kebersamaan.
madrasah.
masa depannya.3
3
Sumber data : Dokumen MTs Muhammadiyah Lempangang Kab.Gowa
44
4. Fasilitas Sekolah
a. Ruangan Kelas
b. Ruang Guru
satu ruangan yang memiliki fungsi sebagai kantor, TU, UKS dan
Ruang Rapat.
dan memiliki 2 lokasi yaitu untuk parkiran guru dan parkiran siswa.
Tempat parkir ada 2 tempat, depan ruangan guru, dan depan kelas.
d. Perpustakaan Sekolah
e. Musholla
f. Kantin Siswa
banyak jajanan sehat yang bisa dibeli oleh peserta didik tersebut
sehingga tidak lagi membeli diluar agar terhindar dari penyakit yang
g. Toilet
Ruangan toilet sekolah ada tiga, toilet guru dan toilet siswa dan
h. Lapangan Olahraga
46
5. Struktur Organisasi
a. Guru
Tabel I
4
Sumber data : Dokumen MTs Muhammadiyah Lempangang Kab.Gowa
47
dan fikih
quran hadist
Kemuhammadiyahan
b. Staf
Tabel II
Nama Staf MTs Muhammadiyah Lempangang
5
Sumber data : Dokumen MTs Muhammadiyah Lempangang Kab.Gowa
48
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
6
Sumber data : Dokumen MTs Muhammadiyah Lempangang Kab.Gowa
49
tinggi.
antara lain :
2) Menyerahkan :
sebanyak 2 lembar.7
naik kelas dan siswa yang tinggal kelas. Penetapan kenaikan kelas siswa
7
Sumber data : Dokumen MTs Muhammadiyah Lempangang Kab.Gowa
50
Nasional pendidikan.
tingkat pembelajaran.
pelajaran.
berikutnya.
hingga sinag hari pukul 07.15 – 13.55. Adapun Jumlah Siswa MTs
Tabel III
VII A P = 40
1) VII B L = 26 93
VII C L = 27
VIII A P = 39
2) VIII B L = 24 86
8
Sumber data : Dokumen MTs Muhammadiyah Lempangang Kab.Gowa
52
VIII C L = 23
IX A P = 36 59
3) IX B L = 23
JUMLAH 238
Kab.Gowa )
lempangang.
kehidupan pelajar remaja masa kini, seperti berita tawuran antar pelajar,
akidah akhlak yang efektif agar peserta didik dapat mudah mencerna
hari. Itupun tidak terlepas dari peran keluarga dalam hal ini orangtua yang
menjelaskan bahwasanya :
sekolah yakni Ustadz Canra S.Pd.I yaitu Strategi yang diterapkan oleh
guru tersebut yakni cara mengajar atau metode yang sesuai dengan
program kegiatan sekolah yang bersifat positif dan agamis agar anak tidak
9
Wawancara Ustadz Canra S.Pd.I selaku Guru Akidah Akhlak dan observasi di
MTs Muhammadiyah Lempangang. 19 Agustus 2019
54
pada hal ini dispesifikan menjadi Mata Pelajaran Akidah Akhlak, yang
berupa setiap pagi sebelum masuk kelas, para peserta didik wajib
didik diwajibkan berdo’a dan setelah pelajaran terakhir para peserta didik
didik yakni berupa ucapan dan perbuatan, atau tingkah laku yang baik
bagaimana sikap membaca Al-qur’an yang baik sikap sholat yang baik
dan benar cara berwudhu yang benar dan lain sebagainya. Pembelajaran
yang bersifat tidak langsung misalnya : tampilan fisik dan pribadi pendidik
dan tenaga lainnya yang bersifat agamis dan tingkah laku atau tata krama
yang berbudi pekerti yang baik juga penuh sopan santun, disiplin serta
selalu menyambut ketika masuk kelas dengan ramah dan senyum. Guru
serta ucapan sehingga naluri peserta didik akan sendirinya muncul dan
tersebut.
Karimah, sumber data tersebut meliputi: kepala sekolah dan guru akidah
10
Wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah Lempangang, 26 Agustus
2019
56
ada yang melakukan pelanggaran itu juga masih dalam tahap wajar dan
masih bisa diatasi, olehnya itu gambaran Akhlakul Karimah peserta didik
tidak terlepas dari sikap dan tindakan guru dalam membina peserta didik
dukungan moril dari orang tua agar dapat membentuk akhlak yang
beraklakul karimah.
11
Wawancara dengan Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah Lempangang, 26
Agustus 2019
12
Wawancara Ustadz Canra S.Pd.I selaku Guru Akidah Akhlak dan observasi di
MTs Muhammadiyah Lempangang. 19 Agustus 2019
57
Muhammadiyah Lempangang.
sebagai berikut :
sekolah saja, melainkan juga dari orang tua, karena setelah sampai di
berakhlak.
Peserta didik
belajar psesrta didik menjadi menurun dan banyak dampak negatif yang
diperoleh.
didik, dengan waktu yang cukup maka peserta didik dapat lebih banyak
guru secara langsung di dalam maupun diluar kelas maka harus betul-
13
Wawancara Ustadz Canra S.Pd.I selaku Guru Akidah Akhlak dan observasi di
MTs Muhammadiyah Lempangang. 19 Agustus 2019
61
).
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
sebagai berikut :
perhatian khusus kepada peserta didik yang akhlaknya kurang baik dan
walaupun ada yang melakukan pelanggaran itu juga masih dalam tahap
wajar dan masih bisa diatasi, olehnya itu gambaran Akhlakul Karimah
peserta didik tidak terlepas dari sikap dan tindakan guru dalam membina
tidak dilupakan dukungan moril dari orang tua agar dapat membentuk
61
62
1) Faktor pendukung
Lempangang
B. Saran-saran
Daulay, Haidar Putra dan Pasa Nurgaya. 2012. Pendidikan islam dalam
Mencerdaskan bangsa. Jakarta:Rineka cipta
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Integrasi
Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
64
65
Halim Mahmud Ali Abdul. 2004. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani
Press
Http://coretanseadanya.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-nilai-moral-dan-
norma-dalam.html
Https://muslim.or.id/27176-keutamaan-menunjukkan-kebaikan-kepada-
orang-lain.html
Majid, Abdul dan Dian Andayani. 2006. Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Nata, Abudi. 2001. Perspektif Islam tentang Pola Hubungan Guru dan
Murid, Jakarta: Grafindo Persada
66
2. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat Guru Akidah Akhlak
Lempangang . ( Guru )
4. Seperti apa perhatian yang diberikan oleh sekolah kepada siswa/i yang
tahun 2003 di SDN 09 Allu Tarowang Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto dan
tamat pada tahun 2009, kemudian melanjutkan pendidikan tingkat menegah pertama
tamat pada tahun 2012, dan melanjutkan pendidikan ditingkat menengah atas tahun
Makassar, Fakultas Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam dengan
Rahmat Allah SWT, dengan dukungan dan doa kedua orang tua. Dengan memilih judul
skripsi.
“Strategi Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak dalam Pembinaan Akhlakul Karimah
Gowa”.