Anda di halaman 1dari 26

Presented by :

Teten Dian Hakim, ST. MT.


Definisi
 Standar ISO/IEC yang dibangun oleh MPEG (Moving Picture Expert
Groups) atau sebuah ‘keluarga’ dari ISO yang memberikan tool
untuk pengiriman multimedia
 Adalah sebuah metoda kompresi dari data digital Audio dan Video
(AV). Dan merupakan standar untuk group format coding AV dimana
penggunaannya meliputi kompresi data AV untuk WEB (media
streaming) dan CD distribution, voice (telephone dan videophone)
dan aplikasi TV broadcasting
 MPEG-4 adalah hasil dari upaya internasional yang melibatkan
ratusan peneliti dan insinyur dari seluruh dunia. MPEG-4, yang
resmi penunjukannya adalah ISO / IEC 14496, diselesaikan pada
Oktober 1998 dan menjadi standar internasional dalam beberapa
bulan pertama tahun 1999
Video Komparasi H264 vs MPEG2
Ruang lingkup
 MPEG-4 membangun tiga bidang:
 Digital television
 Interactive graphics applications (synthetic content)
 Interactive multimedia (World Wide Web page, distribusi dari dan akses ke
content)
 Memberikan elemen-elemen teknologi standar yang memungkinkan
integrasi dari produksi, konten distribusi, dan paradigma akses
konten
 Memberikan sekumpulan seri teknologi untuk memuaskan
kebutuhan end user, service provider dan developer
 Memberikan framework terstandarisasi untuk berbagai bentuk
media, seperti text, gambar, animasi, object 2D dan 3D.
Framework Tool
Badan Standarisasi Internasional
 International Organization for Organization (ISO) / International
Electro-Technical Committee (IEC)
 MPEG-4 dibangun oleh MPEG dibawah workinggroup dari ISO (www.iso.org)
dan IEC (www.iec.org)
 Internet Engineering Task Force (IETF)
 IETF mengalamatkan protokol session/tranport untuk media streaming yang
relevant dengan MPEG4 termasuk payload stream elementary Audio-Video,
format payload MPEG4
 3rd Generation Partnership Project (3GPP / 3GPP2)
 Dalam spesifikasi terminal wireless, 3GPP dan 3GPP2 menggunakan profil
visual MPEG4 untuk video. Dan format file MPEG4 untuk multimedia messaging
dan RTP
 Internet Streaming Media Alliance (ISMA)
 ISMA (www.isma.tv) merekomendasikan protokol streaming untuk internet yang
mencakup visual dan profil MPEG4 untuk video, profil audio high quality MPEG4
untuk audio, format file MPEG4 untuk file storage
Profile dan Level
 Untuk membolehkan segmentasi pasar yang beda untuk memilih subset dari tool, MPEG4 berisi
profile yang merupakan grup dari tool tersebut. Contoh: MPEG-4 profil visual berisi ¼ kompensasi
pel motion, B-frame, dan vector global motion. Tapi tidak berisi bentuk code video.
 Profil memungkinkan pengguna untuk memilih dari berbagai toolsets yang hanya mendukung
fungsi yang dibutuhkan. Profil ada di sejumlah tingkatan, yang menyediakan cara untuk
membatasi kompleksitas komputasi, misalnya dengan menentukan bitrate, jumlah maksimum
obyek dalam layar, decoding audio "unit kompleksitas," dll

Gambar 1 Profile dan level


Jenis Profile
 Visual Profile: Memberikan profil untuk coding natural, sintetik, dan konten visual hibrid sintetik/natural
 Audio Profile
 MPEG-4 V1: Pofile speech, synthesis, scalable dan profile utama
 MPEG-4 V2: Profile high quality audio, low delay audio, natural audio, dan profile mobile audio interworking
(MAUI)

 Graphic Profile: Mendefinisikan yang mana grafik dan elemen tekstual dapat digunakan dalam layar
 Scene Graph Profile (Scene Description Profile): Mendefinisikan bagian sistem standar,
Memungkinkan layar AV hanya dengan audio, 2D, 3D, atau kombinasi konten 2D/3D

 MPEG-J Profile:
 Personal : Network ,Scene, Resource
 Main: Decoder , Decoder Functionality, Section Filter dan Service Information

 Object Descriptor Profile


 Object Descriptor (OD) tool
 Sync Layer (SL) tool
 Object Content Information (OCI) tool
 Intellectual Property Management and Protection (IPMP) tool
Tabel Profile & Level
Profile, Level SP, L0 SP, L0b SP, L1 SP, L2 SP, L3 ASP, L0 ASP, L1 ASP, L2 ASP, L3 ASP, L3b ASP, L4 ASP, L5
Max. bitrate (kbit/s) 64 128 64 128 384 128 128 384 768 1500 3000 8000

Max. buffer (kbit) 160 320 160 640 640 160 160 640 640 1040 1280 1792
Max. delay @ max. bitrate
(sec) 2.5 2.5 2.5 5 1.66 1.25 1.25 1.66 0.86 0.69 0.43 0.22

Max. VP size (bit) 2048 2048 2048 4096 8192 2048 2048 4096 4096 4096 8192 16384

Max. VOP size (MB) 99 99 99 396 396 99 99 396 396 396 792 1620

Max. decoder rate (MB/s) 1485 1485 1485 5940 11880 2970 2970 5940 11880 11880 23760 48600

Max. framesize @ 30Hz - - 128×96 256×192 CIF QCIF QCIF 256×192 CIF CIF 352×576,704×288 720×576
304×192, 304×192,
Max. framesize @ 25Hz - - 144×96 288×208 CIF QCIF QCIF 288×208 CIF CIF 352×576,704×288 720×576

Max. framesize @ 24Hz - - 160×96 304×208 CIF QCIF QCIF 304×208 CIF CIF 352×576,704×288 720×576

Max. framesize @ 15Hz QCIF QCIF QCIF CIF CIF QCIF QCIF CIF CIF CIF 352×576,704×288 720×576

Max. framesize @ 12.5Hz QCIF QCIF QCIF CIF CIF QCIF QCIF CIF CIF CIF 352×576,704×288 720×576
Profile Audio Video
Bagian Standar MPEG-4
 MPEG-4 terdiri dari bagian-bagian individu yang erat berhubungan satu sama lain namun
berbeda, dimana bagian ini dapat diimplementasikan secara individu (misalnya, MPEG-4 Audio
dapat berdiri sendiri) atau dikombinasikan dengan bagian lain
 Dasar ini dibentuk oleh Sistem (bagian 1), Visual (bagian 2) dan Audio (bagian 3). DMIF (Delivery
Multimedia Integration Framework, bagian 6) mendefinisikan sebuah interface antara aplikasi dan
jaringan / penyimpanan. Kesesuaian (bagian 4) mendefinisikan bagaimana untuk menguji
implementasi MPEG-4, dan 5) memberikan Badan Software Referensi, yang dapat digunakan
untuk memulai menerapkan standar

Gambar 2 bagian-bagian MPEG-4


MPEG-4 Part
Latest public release
Part Number Title
date (last edition)
Part 1 ISO/IEC 14496-1 2010[4] Systems
Part 10 ISO/IEC 14496-10 2012[21] Advanced Video Coding (AVC)
Part 11 ISO/IEC 14496-11 2005[23] Scene description and application engine
Part 12 ISO/IEC 14496-12 2008[25] ISO base media file format
Part 13 ISO/IEC 14496-13 2004[27] Intellectual Property Management and Protection (IPMP) Extensions
Part 14 ISO/IEC 14496-14 2003[37] MP4 file format
Part 15 ISO/IEC 14496-15 2010[39] Advanced Video Coding (AVC) file format
Part 16 ISO/IEC 14496-16 2011[41] Animation Framework eXtension (AFX)
Part 17 ISO/IEC 14496-17 2006[43] Streaming text format
Part 18 ISO/IEC 14496-18 2004[44] Font compression and streaming
Part 19 ISO/IEC 14496-19 2004[45] Synthesized texture stream
Part 2 ISO/IEC 14496-2 2004[11] Visual
Part 20 ISO/IEC 14496-20 2008[46] Lightweight Application Scene Representation (LASeR) and Simple Aggregation Format (SAF)
Part 21 ISO/IEC 14496-21 2006[48] MPEG-J Graphics Framework eXtensions (GFX)
Part 22 ISO/IEC 14496-22 2009[51] Open Font Format
Part 23 ISO/IEC 14496-23 2008[54] Symbolic Music Representation (SMR)
Part 24 ISO/IEC TR 14496-24 2008[55] Audio and systems interaction
Part 25 ISO/IEC 14496-25 2009[56] 3D Graphics Compression Model
Part 26 ISO/IEC 14496-26 2010[57] Audio Conformance
Part 27 ISO/IEC 14496-27 3D Graphics conformance
Part 28 ISO/IEC 14496-28 Composite font representation
Part 29 ISO/IEC CD 14496-29 Web video coding
Part 3 ISO/IEC 14496-3 2009[12] Audio
Part 4 ISO/IEC 14496-4 2004[15] Conformance testing
Part 5 ISO/IEC 14496-5 2001[16] Reference software
Part 6 ISO/IEC 14496-6 2000[17] Delivery Multimedia Integration Framework (DMIF)
Part 7 ISO/IEC TR 14496-7 2004[18] Optimized reference software for coding of audio-visual objects
Part 8 ISO/IEC 14496-8 2004[19] Carriage of ISO/IEC 14496 contents over IP networks
Part 9 ISO/IEC TR 14496-9 2009[20] Reference hardware description
Codec MPEG-4
 MPEG-4 AVC (Advanced Video Coding) atau Part10
 Distandarisasi secara identik sebagai ITU H264
 Codec video terbaru yang menawarkan kompresi rate setengah dari MPEG-2 untuk kualitas
yang sama
 Dikembangkan dalam sebuah kolaborasi dengan Grup Para ahli Video Coding (VCEG) dari
ITU-T. Kelompok bersama yang bertanggung jawab untuk codec ini disebut Tim Gabungan
Video (JVT)
 Aplikasi Kegunaan:
 Untuk Broadcasting satelit HDTV, layanan video DSL, video broadcasting untuk mobile phone
menggunakan sistem DVB-H, DMB, dan mediaFlo.
 Dispesifikasi dalam standar optik HD-DVD dan HD Blu-Ray

 MPEG-4 AAC (Advanced Audio Coding)


 Compatible ekstensi
 Codec HE-AAC: Untuk layanan broadcasting musik digital (XM radio satelit) dan Codec HE-AAC V2:
Untuk layanan musik streaming mobilephone. Yang juga distandarisasi oleh 3GPP
 Existing decoder AAC
 Menawarkan qualitas yang sempurna di bit rate stereo diatas 128 kbps
 Aplikasi kegunaan:
 TV Broadcasting, sistem TV digital, musik player, Apple iPod dan iTunes
Tabel Popular codec Audi dan Video
Versi dalam MPEG-4
 MPEG-4 Versi 1 telah disetujui oleh MPEG pada bulan Desember 1998; versi 2 Dibekukan pada
Desember 1999. Setelah kedua versi utama, beberapa tool ditambahkan dalam perubahan
berikutnya sehingga dapat memenuhi syarat sebagai versi. Existing tool dan profil dari versi
apapun tidak pernah diganti dalam versi berikutnya, namun teknologi selalu ditambahkan ke
MPEG-4 dalam bentuk profil baru. Gambar di bawah ini menggambarkan hubungan antara versi.
Versi 2 adalah ekstensi kompatibel Versi 1, dan versi 3 adalah ekstensi kompatibel Versi 2 - dan
seterusnya. Versi dari semua bagian utama dari Standar MPEG-4 (Sistem, Audio, Video, DMIF)
disinkronisasi, setelah itu, bagian-bagian yang berbeda mengambil jalan masing-masing

Gambar 3 versi dalam MPEG-4


Fungsi Komponen Utama
 Sistem - mendefinisikan arsitektur, struktur multiplexing, syntax
 Video / Visual – mendefinisikan algoritma video coding untuk animasi synthetic
dan natural hybrid video (Synthetic/Natural Hybrid Coding)
 Audio – mendefinisikan audio/speech coding, Synthetic/Natural Hybrid Coding
seperti MIDI dan integrasi text-to-speech synthesis
 Kesesuaian Pengujian (Conformance Testing) – mendefinisikan
pemenuhan persyaratan untuk MPEG-4 bit stream dan decoder
 Transport: transport over MPEG2 dan tranport over IP
 Delivery Multimedia Integration Framework (DMIF) – adalah sebuah
interface antara aplikasi dan transport, yang memungkinkan pengembang aplikasi
MPEG-4 untuk berhenti khawatir tentang transport. Sebuah aplikasi tunggal dapat
berjalan pada lapisan transportasi yang berbeda bila didukung oleh Instansiasi DMIF
tepat
Popular Transport Protocol
 MPEG-4 file format
 Adalah cara standarisasi untuk menyimpan konten MPEG-4 sebagai file
komputer
 IETF RTP protocol
 Protocol streaming real-time yang distandarisasi oleh internet RFC yang
memperbolehkan MPEG-4 di-stream over IP network
 MPEG-4 over stream transport MPEG-2
 Memperbolehkan konten MPEG-4 dikombinasikan dengan
programming MPEG-2 dan dibawa melalui eksisting kabel TV, jaringan
satelit, dan equipment
 Audio-only protocol
 Beberapa protokol popular seperti LATM/LOAS, ADIF, dan ADTS
digunakan untuk membawa programming audi-only
Contoh Scene MPEG-4

Sumber: iVAST

Gambar 4 scene MPEG4 menggunakan multiple objek dan stream elementary


Komponen Utama Terminal
MPEG-4 (sisi penerima)

 Streaming berasal dari jaringan (atau sebuah perangkat penyimpanan) sebagai streaming TransMux yang di-
demultiplex ke streaming FlexMux dan dilewatkan ke demultiplexer FlexMux yang me-retrieve streaming
elementary. Streaming elementary diurai dan dilewatkan ke decoder. Decoding me-recover data dalam object AV
dari bentuk encoded dan melakukan operasi yang dibutuhkan untuk merekonstruksi object asli AV untuk
rendering pada perangkat. Object AV diwakili dalam bentuk codenya. Object AV yang dikontruksi dibuat ada ke
layer komposisi untuk penggunaan potensial selama rendering scene..
Aplikasi dan Karakteristik
Hirarkis Model
 Tiap MPEG-4 movie terdiri atas beberapa track
 tiap track terdiri atas elemen-elemen media
 Tiap elemen media adalah sebuah object
 tiap object adalah sebuah audio, video, sprite, dlsb.
 Tiap object menspesifikasi:
 Informasi ruang yang berkenaan dengan induk
 Information sementara berkenaan dengan global timeline
Aplikasi dan Market
 TV Broadcasting
 Coded MPEG-4 AVC menawarkan kompresi untuk transmitting ratusan kanal channel dan pemakai satellite TV dalam
high-definition. Termasuk untuk programming yang pindah ke HDTV, cable dan terutama sistem satellite distribution.
Operator satellite TV operators seperti DirecTV, bSkyb, dan Premiere telah menggunakan AVC untuk layanan new
high-definitionnya

 Portable Gaming
 Mobile Communication dan Entertainment
 Internet Streaming
 Apple supports MPEG-4 Simple Profile video and AAC audio in its QuickTime platform and now includes
support for AVC in QuickTime 7. Real Networks supports decoding of MPEG-4 content, and the popular
DivX codec is also MPEG-4 compliant

 Video Conferencing
 Terminal video conference adalah aplikasi natural untuk codec MPEG-4 AVC. Leader market Polycom,
Tandberg, dan Sony telah memperkalkannya dalam produk mereka dimana AVC akan meningkatkan
qualitas video melalui koneksi yang sama dibanding standar H261 dan H263

 Satellite Radio
 XM Radio employs HE-AAC coding, while Digital Radio Mondiale employs HE-AAC as well as the MPEG-4
speech codecs CELP and HVXC. Korea’s DMB system will employ AAC and BSAC audio coding and AVC
video
Aplikasi dan Market

Gambar 5

Gambar 6

Gambar 8
Gambar 9
Gambar 7

Legend:
Gambar 5. Portable Playstation Sony menggunakan MPEG-4 AAC dan AVC
Gambar 6 .Mobilephone 3G NTT DoCoMo dengan MPEG-4 two-way video capability
Gambat 7. Portable musik player iPod menggunakan MPEG-4 AAC audio coding
Gambar 8. Perangkat Convergence Digital Panasonic menggunakan MPEG-4 untuk flash memory berbasis recording
Gambar 9. Kombinasi mobilephone CDMA2000 dan receiver utk layanan satelit DMB Samsung menggunakan
MPEG-4 AAC dan AVC
Tabel Komparasi Format
 Dalam tabel dapat dilihat perbandingan MPEG-4 dengan format-format multimedia pada internet
Video Perbandingan H264
HD vs SD
Kesimpulan
 Banyak sampel MPEG-4 mempunyai kemampuan
interaktif
 Interaktif berbasis konten
 Skalabilitas
 Coding yang baik
 Efisiensi kompresi yang disempurnakan (Improved
Quantization)
 Aksesibilitas yang universal
 Incorporate scalability
 Error recovery technique
 Error concealment

Anda mungkin juga menyukai