Pengaruh Janin
Hypofise dan kelenjar suprarenal janin memegang peranan dalam terjadinya
persalinan pada janin anancepalus kehamilan lebih lama dari biasanya.
Posisi melahirakan
Posisi meneran adalah posisi yang nyaman bagi ibu bersalin. Ibu bersalin dapat
berganti posisi secara teratur selama kala II karena hal ini sering kali mempercepat
kemajuan persalinan dan membuat ibu nyaman.
Berbaring atau Litotomi
Kelebihan : pada posisi ini jalan lahir akan menghadap ke depan dan mudah untuk
mengukur perkembangan dan pembukaan dan waktu persalinan ibu. Kepala bayi
mudah diarahkan dan dipegang.
Kekurangan : posisi berbaring akan membuat ibu hamil sulit mengejan pada saat
kelairan bayi, dapat meningkatkan tekanan pada perineum yang dapat membuat
robekan dan derajat episiotomi. Pembukaan panggul sempit juga tidak akan
maksimal.
Merangkak
Kelebihan : membantu meringankan rasa sakit. Posisi ini sangat bagus untuk bayi
yang berukuran besar, dapat juga membantu jika terjadi prolaps tali pusat untuk
mencegah tali pusat semakin menumbung dan lebih sedikit beresiko terjadi robekan
perineum.
Jongkok atau berdiri
Kelebihan : merupakan posisi yang sangat alami saat melahirkan karena manfaat
gaya gravitasi bumi sehingga ibu tidak perlu kuat untuk mengedan
Kekurangan : berpeluang membuat cidera kepala bayi, kurang menguntungkan
karena sangat menyulitkan pemantauan perkembangan pembukaan dan tindakan
lainnya.
Miring Kiri
Kelebihan : peredaran darah ibu bisa berjalan dengan lancar,pengiriman oksigen
dalam darah ibu ke janin melalui plasenta juga tidak akan terganggu sehingga pada
proses pembukaan akan berlangsung secara perlahan. Dapat juga menjaga denyut
jantung janin stabil selama kontraksi.
Kekurangan : dapat menyulitkan dokter untuk membantu proses persalinan karena
letak kepala bayi sulit dimonitor, diarahkan dan dipegang.
Berlutut
Kelebihan : dengan posisi bersandar ke depan akan membantu meringankan ibu dari
rasa sakit persalinan dan mengurangi tekanan pada perineum sehingga robekan akan
jarang tejadi.
Kekurangan : tidak ada
Berdiri Tegak
Kelebihan : mudah bergerak dan menjaga napas saat mengejan, memudahkan
memijat, dan membuat kontraksi efektif, mempercepat tahap pertama persalinan.
Observasi yang lain adalah tanda-tanda vital ibu. Pengawasan ini juga dilakukan
secara ketat untuk mengetahui keadaan umum ibu dan tanda-tanda yang patologis
(misalnya syok). Tindakan ini dilakukan tiap 15 menit pada jam pertama dan 30
menit pada jam kedua persalinan. Demikian halnya dengan kandung kemih karena
kandung kemih yang penuh akan mempengaruhi kontraksi uterus yang juga dapat
menyebabkan perdarahan.
Saat yang paling kritis pada ibu pasca melahirkan adalah pada masa postpartum.
Pemantauan ini dilakukan untuk mencegah adanya kematian ibu akibat perdarahan.
Kematian ibu pasca melahirkan biasanya terjadi dalam 6 jam postpartum. Hal ini
disebabkan pleh infeksi, perdarahan dan eklamsia postpartum. Selama 1 jam pertama
setelah persalinan, tanda-tanda vital ibu, uterus, lochea, perineum dan kandung kemih
dipantau dan dievaluasi secara teratur sampai semua stabil dalam kisaran normal.
Setelah plasenta lahir, berikan asuhan yang berupa :
Rangsang taktil (masase) uterus untuk merangsang kontraksi uterus.
Evaluasi tinggi fundus uteri. Fundus uteri harus sejajar dengan pusat atau di bawah
pusat.
Perkirakan darah yang hilang secara keseluruhan.
Pemeriksaan perineum : perdarahan aktif (apakah dari laserasi atau luka episiotomy)
Evaluasi kondisi umum ibu dan bayi
Pendokumentasian.
Aspek Rujukan
Jika ditemukan suatu masalah dalam persalinan, sering kali sulit untuk melakukan
upaya rujukan dengan cepat, hal ini karena banyak faktor yang mempengaruhi.
Penundaan dalam membuat keputusan dan pengiriman ibu ke tempat rujukan akan
menyebabkan keputusan dan pengiriman ibu ke tempat tertunda dan ibu tidak
mendapatkan penatalaksanaan yang memadai.
Singkatan BAKSOKUDA (bidan, alat, keluarga, surat, obat, kendaraan, uang, darah)
dapat digunakan untuk mengingat hal-hal penting dalam mempersiapkan rujukan
untuk ibu dan bayi.
Tanda-Tanda Persalinan
Tanda Bahwa Persalinan Sudah Deket
Lightening
Menjelang minggu ke-36, terjadi penurunan fundus uteri karena kepala janin sudah
masuk pintu atas panggul. Masuknya kepala janin ke pintu atas panggul
menyebabkan ibu merasakan :
Ringan di bagian dan rasa sesaknya berkurang
Bagian bawah perut ibu terasa penuh dan menggganjal
Terjadinya kesulitan saat berjalan
Sering kencing
Power
Power merupakan kekuatan yang mendorong janin keluar. Kekuatan yang mendorong
janin keluar dalam proses persalinan terdiri dari his, kontraksi otot perut, kontraksi
diafragma dan aksi dari ligament dengan kerja sama yang baik dan sempurna.
Psikis
Perubahan psikis yang mungkin terjadi pada masa persalinan bisa berupa kecemasan
dan ketakutan. Disinilah peran penolong, yaitu memantau dengan seksama dan
memberikan dukungan serta kenyamanan pada ibu, baik dari segi emosi atau
perasaan maupun fisik.
Retensio Plasenta
Adalah plasenta atau bagiannya dapat tetap berada di dalam uterus setelah bayi lahir.
Hal ini disebabkan karena :
Plasenta belum lepas dari uterus
Kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta
Plasenta merekat erat pada dinding uterus oleh sebab vili korealis menembus desidua
sampai miometrium – bawah peritoneum (plasenta akreta – perkreta).
Data Objektif
Keadaan Umum : Baik
Kesadaraan : Compos Mentis
Tanda – tanda vital
Tekanan Darah : 104/77 mmHg
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36, 7˚C
Denyut Nadi : 82 x/menit
Berat Badan : 79 Kg
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Muka : Simetris, tidak oedema, tidak pucat
Mata : Simetris, sklera tidak ikterik , konjungtiva tidak anemis
Dada dan axial
Areola : Hiperpigmentasi: (ya/ya)
Papilla mammae : Menonjol (ya/ya)
Pengeluaran : Kolostrum : (tidak/tidak)
Axilla : Tidak ada Benjolan kanan / kiri
Abdomen
Inspeksi
Pembesaran : Sesuai usia Kehamilan
Arah Pembesaran : Memanjang
Gerakan janin : Ada
Palpasi
TFU : 28 cm
Leopold I : TFU 2 jari dibawah processus xyphoideus
Teraba satu bagian lunak, bundar, tidak melenting.
Leopold II : Kanan: teraba panjang keras seperti papan
Kiri: teraba bagian kecil – kecil janin
Leopold III : teraba satu bagian keras, bulat, tidak dapat di
goyangkan
Divergent
Leopold IV : 3/5
Kontraksi : Tidak ada
Pergerakan janin : Aktif
TBJ : (28-13) x 155 = 2325 gram
Auskultasi
Frekuensi : 151 x /menit, teratur,intensitas : Kuat
Punctum maksimum : Satu jari bawah pusat sebelah kanan
Punggung dan pinggang
Posisi tulang belakang : Normal
Nyeri pinggang : tidak dirasakan
Ekstremitas atas dan bawah
Atas : simetris, tidak ada oedema
Bawah : simetris, tidak ada oedema, tidak ada varises
Analisa
Ibu G3P1A1 hamil 35-36 minggu
Janin Tunggal Hidup Intrauterin Presentasi Kepala
Penatalaksanaan
Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam keadaan sehat dan baik
Ev : Ibu mengetahui keadaan dirinya sehat dan janin yang dikandungnya dalam
keadaan baik
Memberitahu ibu posisi tidur yang baik pada saat hamil yaitu dengan miring ke kiri
agar transfer oksigen ke janin menjadi lancar
Ev : ibu mengerti dan akan mengikuti saran yang di berikan.
Memberitahu ibu mengosumsi makanan pencegah anemia seperti, hati ayam, daging,
buah bit, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.
Ev : ibu mengerti dan akan mengosumsinya
Mengevaluasi hasil cek lab terutama kadar Hb ibu
Ev : HB 11 g/dl terjadi kenaikan dari hasil sebelumnya 10 g/dl
Mengingatkan ibu untuk memantau gerakan janin dalam 12 jam jika kurang dari 10
kali atau tidak bergerak segera langsung ke pelayanan kesehatan terdekat
Ev: Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
Memberitahu ibu untuk selalu menjaga personal hygiene dengan cara yang sama
seperti penjelasan yang diberikan di pertemuan sebelumnya.
Ev: ibu mengatakan akan selalu menjaga kebersihan personal hygiene.
Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan pervaginam,
pergerakan janin berkurang (<10x/ 12 jam ) atau tidak bergerak, sakit kepala/pusing
yang hebat dan kejang, sakit perut yang hebat, ketuban pecah sebelum waktunya dan
demam tinggi. Jika terdapat salah satunya agar segera kontrol ke tenaga kesehatan
Ev: Ibu mengerti dan dapat mengulang kembali tanda bahaya kehamilan.
Memberitahukan tanda-tanda persalinan seperti keluar lendir bercampur darah,
mulas-mulas semakin sering dan pecah nya ketuban . jika salah satu tanda tersebut
muncul menganjurkan ibu langsung datang ke puskesmas Pancoran Mas.
Ev: ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
Menanyakan kembali ibu tentang tempat dan penolong persalinan Ev : Ibu
memilih Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas sebagai tempat bersalin dan ditolong
oleh Bidan
Mengingatkan ibu untuk membawa perlengkapan yang harus dibawa saat bersalin
yaitu , baju bayi , popo, topi, sarung tangan, handuk bayi, perlengkapan mandi
(sabun, shampoo, minyak telon). Perlengkapan ibu ( baju berkancing, celana dalam ,
pembalut, sarung), serta surat-surat ( fotocopy KTP suami istri, bpjs, buku nikah )
Memberikan ibu mengkonsumsi tablet penambah darah 60 mg sebanyak 10 tablet
diminum 1x1, Kalk 500 mg sebanyak 10 tablet diminum 1x1 , vitamin c 1x1
sebanyak 10 tablet .serta memberitahu ibu untuk meminumnya secara teratur, tidak
diminum dengan air teh, dan kopi lebih baik diminum dengan air putih atau air jeruk
karena mengandung vitamin C yang membantu penyerapan FE dan sebaiknya
diminum sebelum tidur untuk mengurangi rasa mual yang ibu rasakan.
Ev: Ibu berjanji akan meminum secara teratur dan menggunakan air putih/jeruk setiap
harinya
Memberitahu ibu untuk kunjungan 1 minggu lagi pada tanggal 3 Januari 2022 atau
jika ada keluhan
Ev : Ibu mengerti dan berjanji akan kunjungan ulang sesuai jadwal ataupun jika ada
keluhan
A. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan
Kala I
1. Data Subjektif
Ibu datang diantar suami tanggal 30 Februari 2022 pukul 09.00 WIB, ibu
mengatakan mulas mulas sejak pukul 05.00 WIB, disertai keluar lendir
darah, belum keluar air-air, pergerakan janin >10x hari, dan tidak
merasakan nyeri saat janin bergerak.
2. Data Objektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan Emosional : Stabil
Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 82 x/ menit
Suhu : 36,8oC
Pernafasan : 20 x/ menit
Pemeriksaan Fisik :
Kepala
Muka : Simetris, tidak pucat, tidak oedema
Penipisan : 30%
Pembukaan : 1 cm
Ketuban : (+) Utuh
Presentasi : Kepala
Penunjuk : Belum dapat dikaji
Penurunan : Hodge I
Molase : Belum dapat dinilai
3. Analisa
Ibu G3P1A1 hamil 37 minggu 5 hari inpartu kala I fase laten Janin
Tunggal Hidup Intrauterine Presentasi Kepala
4. Penatalaksanaan
a. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan saat ini bahwa ibu
dalam masa persalinan pembukaan 1 cm
Evaluasi : Ibu dan suami sudah mengetahui hasil pemeriksaan saat ini.
Menyarankan ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB
Evaluasi : Ibu tidak akan menahan BAK dan BAB
Menyarankan ibu untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum.
Evaluasi : Ibu mengangguk mengerti dan bersedia untuk makan dan minum.
Menyarankan ibu untuk mobilisasi seperti jalan-jalan, berdiri jongkok, duduk
jongkok, atau tidur miring ke kiri.
Evaluasi : Ibu tidur miring ke kiri.
Mengajarkan ibu cara relaksasi saat ada mulas/ kontraksi yaitu dengan cara menarik
nafas panjang dari hidung lalu dihembuskan melalui mulut, dan menganjurkan ibu
untuk tidur miring ke kiri untuk melancarkan peredaran oksigen dari ibu ke janin.
Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang sudah diberikan dan ibu telah
melakukan semua yang telah dianjurkan.
Mengobservasi keadaan umum, kesadaran, tekanan darah dan kemajuan persalinan
tiap 4 jam, nadi dan DJJ tiap 1 jam, suhu dan jumlah urin minimal tiap 2 jam
Evaluasi : Jadwal pemeriksaan dalam ulang pada pukul 13.00 WIB.
Memberikan ibu support mental dengan mengajak ibu berdoa agar proses persalinan
berjalan dengan lancar
Evaluasi : Ibu melakukan yang disarankan.
Observasi Persalinan
1. Data Subjektif
Ibu mengeluh mulas semakin sering, keluar lendir darah, keluar air-air
dan gerakan janin masih terasa aktif.
2. Data Objektif
Nadi : 84 x/ menit
Suhu : 36,8oC
Pernafasan : 20 x/ menit
Pemeriksaan Fisik :
Abdomen
Leopold IV : Divergen 2/5
Pergerakan janin : Aktif
DJJ : 150x/menit intonasi kuat dan teratur
HIS : 3x/10’/35’’, intensitas: sedang
Anogenital
Vulva/vagina : Tidak oedem, tidak ada varises
Pengeluaran : Lendir bercampur darah dan air ketuban
Portio
Arah Portio : Anterior Konsistensi : Lunak Penipisan: 100%
Pembukaan : 10 cm
Ketuban : (-) Negatif, Rembes
Presentasi : Kepala
Penurunan : Hodge III
Penunjuk : UUK Kanan depan
Molase : Tidak ada
3. Analisa
Ibu G3P1A1 hamil 37 minggu 5 hari inpartu kala I fase aktif Janin
Tunggal Hidup Intrauterine Presentasi Kepala
4. Penatalaksanaan
Memberitahukan ibu dan suami hasil pemeriksaan, saat ini ibu dalam masa
persalinan, pembukaan 10 cm, keadaan ibu dan bayi baik
Evaluasi : Ibu dan suami sudah mengetahui hasil pemeriksaan saat ini.
Memberikan Ibu Amoxicillin 500 mg per oral 1 tablet untuk mengurangi risiko
terjadinya infeksi pada ibu dan bayi.
Evaluasi : Ibu segera meminumnya.
Kala II
Hari, Tanggal : Minggu, 30 Januari 2022 Pukul : 16.30 WIB
Tempat : Puskesmas Pancoran Mas
1. Data Subjektif
Ibu mengeluh mulas semakin sering, keluar lendir darah, keluar air-air dan
gerakan janin masih terasa aktif.
2. Data Objektif
a. Tanda-tanda vital
Nadi : 79 x/ menit
Suhu : 36,8oC
Pernafasan : 20 x/ menit
Pemeriksaan Fisik :
Abdomen
Leopold IV : Divergen 1/5
Pergerakan janin : Aktif
DJJ : 148x/menit, intonasi kuat dan teratur
HIS : 4x/10’/45’’, intensitas: sedang
Anogenital
Vulva/vagina : Tidak oedem, tidak ada varises
Pengeluaran : Lendir bercampur darah dan air ketuban
Portio
Arah Portio : Tidak teraba
Konsistensi : Tidak teraba
Penipisan : 100%
Pembukaan : 10 cm
Ketuban : (-) Negatif
Presentasi : Kepala
Penurunan : Hodge III
Penunjuk : UUK depan
Molase : Tidak ada
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
a. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa ibu sudah
pembukaan lengkap dan ibu sudah boleh meneran.
Evaluasi : Ibu mulai meneran sesuai perintah yang diberikan.
b. Mendekatkan partus set, hecting set, obat-obatan, dan alat
kegawatdaruratan.
Evaluasi : Peralatan sudah didekatkan.
c. Memakai APD
Evaluasi : APD sudah dipakai.
d. Membantu ibu memilih posisi yang nyaman.
Evaluasi : Ibu memilih posisi litotomi.
e. Menganjurkan ibu untuk meneran saat ada mulas
Evaluasi : Ibu mengerti dan mampu melakukannya.
f. Memberi dukungan psikis kepada ibu agar ibu lebih tenang dalam
menghadapi persalinan.
Evaluasi : Ibu berdoa sesuai keyakinan.
g. Menganjurkan ibu untuk beristirahat dan minum disela-sela kontraksi.
Evaluasi : Ibu minum teh manis.
h. Mengobservasi DJJ disela-sela kontraksi.
Evaluasi : DJJ (+) terdengar 145x / menit dan tidak ada tanda gawat
janin.
i. Memberikan pertolongan persalinan.
Evaluasi : Bayi lahir spontan pukul 16.40 WIB menangis kuat, kulit
kemerahan, tonus otot baik, jenis kelamin laki-laki, A/S 9/10, tidak ada
cacat.
j. Mengeringkan bayi dan mengecek janin kedua
Evaluasi : Tidak ada janin kedua.
k. Menjepit serta memotong tali pusat bayi.
Evaluasi : Tali pusat bayi sudah dipotong.
l. Meletakkan bayi diatas dada ibu untuk IMD selama ± 1 jam
Evaluasi : IMD telah dilakukan.
Kala III
1. Data Subjektif
Ibu mengatakan senang atas kelahiran bayinya, masih merasa mulas dan
lelah
2. Data Objektif
3. Analisa
Ibu P3A1 Partus Kala III
Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan
4. Penatalaksanaan
a. Memberikan pujian dan selamat atas kelahiran bayi nya
1. Data Subjektif
Ibu mengatakan sangat lega dan senang karena bayi dan plasenta sudah
lahir dan ibu merasa lemas
2. Data Objektif
3) Pernafasan : 20 x/ menit
Pemeriksaan Fisik :
Abdomen :
Palpasi : 1 jari dibawah pusat
Kontraksi Uterus : Baik
Kandung Kemih : Kosong
1) Anogenital :
Pengeluaran Pervaginam : ± 100 cc
Perineum : Rupture Grade II
Plasenta telah lahir pukul 23.50 WIB
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
Mengeksplorasi jalan lahir ibu untuk melihat ada sisa plasenta atau robekan pada
portio.
Evaluasi : Terdapat rupture perineum grade II yaitu rupture di mukosa
vagina, kulit perineum, dan otot perineum.
Melakukan penjahitan dengan teknik jelujur dengan menggunakan benang chromic
dan anestesi lidokain.
Evaluasi : Penjahitan telah dilakukan dibagian mukosa vagina, kulit
perineum, dan otot perineum.
Mengobervasi pelaksanaan IMD.
Evaluasi : Proses IMD masih berlangsung.
Membersihkan ibu dengan air DTT, membantu mengganti pakaian dan memakaikan
pembalut.
Evaluasi : Ibu sudah berganti pakaian.
Mengajarkan ibu cara untuk masase fundus uteri agar kontraksi ibu tetap baik.
Evaluasi : Ibu mengikuti cara untuk masase fundus uteri.
Menganjurkan ibu untuk banyak makan dan minum dan tidak ada pantangan
makanan.
Evaluasi : Ibu akan segera makan dan minum.
Memberitahu ibu dan keluarga tentang tanda bahaya kala IV seperti demam,
perdarahan, pusing, pandangan berkunang- kunang atau kabur, lemas berlebih, keluar
cairan berbau menyengat dari jalan lahir, dan nyeri panggul atau abdomen yang
hebat.
Evaluasi : Ibu dan keluarga mengetahui tanda bahaya kala IV.
Melakukan pengawasan kala IV meliputi keadaan umum ibu, tanda-tanda vital, tinggi
fundus uteri, kontraksi, kandung kemih, dan perdarahan pada 2 jam post partum yaitu
setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam.
Evaluasi : Hasil terlampir di partograf.
Memberikan terapi oral pada ibu, yaitu :
Amoxicillin 500 mg 3x1 sebanyak 10 tablet
Vitamin A 200.000 IU 1x1 sebanyak 2 tablet
Fe 60 mg 1x1 sebanyak 30 tablet
Paracetamol 500mg 3x1 sebanyak 10 tablet
Mendekontaminasi alat-alat dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
Evaluasi : Alat-alat telah didekontaminasi.