Anda di halaman 1dari 41

TUGAS KELOMPOK

MAKALAH SISTEM MANAJEME MUTU LABORATORIUM

DI PUSKESMAS A

DOSEN : CHAIRANI

DISUSUN OLEH

KELOMPOK PUSKESMAS A

SALMIATI 2010263148
HERLIN 2010263150
LINA MARNI 2010263136
DEWI FUSMASARI 2010263132
NURMA DIANA 2010263151

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV ANALIS KESEHATAN/TLM


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERINTIS PADANG
PADANG
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Laboratorium Kesehatan merupakan salah satu sarana kesehatan yang diharapkan

mampu memberikan pelayanan terbaik terhadap kebutuhan individu dan masyarakat dalam

rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010 yang berperan sebagai pendukung maupun

penegak dari sebuah diagnosis penyakit dalam upaya peningkatan kesehatan yang optimal.

Menurut Kep. Menkes No 943/Menkes/SK/VIII/2002 yang dimaksud dengan

laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan

dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit,

kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan peroranagan dan

masyarakat.

Oleh karena itu mutu pelayanan laboratorium kesehatan haruslah baik dan bermutu agar

dapat memberikan hasil pemeriksaan laboratorium yang tepat, teliti, benar, dapat dipercaya

dan memuaskan pengguna jasa. Dalam penatalaksanaan penyakit secara umum kita mengenal

proses penanganan pasien yang diawali dengan : anamnesa pasien dan pemeriksaan fisik.

Dalam kasus ringan mungkin dokter atau pengguna jasa lain dapat segera menentukan

diagnosa sehingga langsung dapat memberikan terapi. Namun pada kasus-kasus yang lebih

serius, pemeriksaan laboratorium menjadi sangat dibutuhkan dalam penentuan diagnosa,

prediksi, terapi dan pemantauan suatu penyakit.

Maka sebagai konsekuensi, hasil pemeriksaan laboratorium yang berkualitas/bermutu

sangat diperlukan oleh dokter atau pengguna jasa lainnya agar diagnosa dapat ditegakkan dan

terapi yang diberikan menjadi lebih tepat dan efisien. Pemberian pelayanan Laboratorium

Kesehatan di masyarakat dapat kita jumpai dalam bentuk pelayanan terintegrasi dengan

pelayananan kesehatan lainnya (misalnya ; laboratorium di rumah sakit dan puskesmas), dan
dalam bentuk pelayanan tersendiri atau mandiri (Balai laboratorium kesehatan, Balai Teknik

Kesehatan Lingkungan & Laboratorium Kesehatan Swasta/LKS).


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kecamatan A
Luas wilayah kecamatan A adalah 295 Km2 dengan jumlah penduduk 66.568 jiwa yang

tersebar di 23 desa. Kecamatan A dilewati jalan Kabupaten Kampar, batas wilayah kecamatan

A sebelah utara adalah kecamatan Tapung dan Pantai Cermin, sebelah timur berbatasan

dengan kecamatan Bangkinang Seberang, sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan

Kampar Utara dan kecamatan Rumbio jaya serta batas wilayah sebelah barat adalah

kecamatan Air tiris. Fasilitas pemerintah yang tersedia di kecamatan A adalah Polsek, KUA,

Kantor Camat, Puskesmas dan lainnya.

2.2 Puskesmas A
Pusat Kesehatan Masyarakat, yang selanjutnya disebut Puskesmas, adalah unit

pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di wilayah kerja tertentu (PMK, 2012).

Puskesmas A adalah Pusat Kesehatan Masyarakat di wilayah kecamatan A Puskesmas A

terletak di Jalan Raya Kabupaten Kampar , dengan titik koordinat lintang selatan 7° 26’ 25”

dan lintang timur 112° 37’ 42” . Puskesmas A berdiri pada tahun 2008 atau usianya sudah

sekitar 11 tahun. Puskesmas ini pertama kali didirikan atas intruksi surat tugas dari Dinas

Kesehatan Pusat yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dan dikelola oleh

Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar serta saat ini statusnya masih dalam proses akreditasi.

Kepala Puskesmas A adalah Salmiati. SKM yang menjabat selama beberapa tahun ini. Jumlah

kepegawaian yang terdaftar sebagai PNS di Puskesmas A sekitar 56 orang yang terdiri dari

lulusan S2, S1, DIII, DIV dan SMA/MA sederajat, sedangkan jumlah pegawai honorer / PTT /

pegawai kontrak (non PNS) adalah sekitar 39 orang, sehingga total keseluruhan pegawai yang

ada di Puskesmas A adalah 95 orang.


Puskesmas A merupakan salah satu Puskesmas Dengan Tempat Perawatan (PDTP)

adalah Puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk melaksanakan

pertolongan persalinan dan perawatan atau perawatan sementara. Pelayanan masyarakat yang

terdapat pada Puskesmas A adalah FASKES tingkat 1 yang melayani UGD 24 jam, unit rawat

inap, Poli umum, Poli KIA/KB, Poli gigi, Poli lansia, Klinik gizi, Klinik sanitasi, Farmasi,

Laboratorium, Pusling dan persalinan. Selain itu, fasilitas penunjang pada puskesmas ini

adalah adanya ATM, mushola, dan parkiran yang luas. Puskesmas A saat ini sudah

terakreditasi oleh Dinas Kesehatan Pusat, namun pihak puskesmas A saat ini masih dalam

proses pengurusan Re-akreditasi ke Dinas Kesehatan Pusat.

2.1.1 Visi dan Misi


Visi utama dari Puskesmas A adalah terwujudnya masyarakat berperilaku sehat dan

pelayanan kesehatan bermutu menuju kecamatan A sehat dan mandiri

Misi dari puskesmas A adalah :

1. Mendorong, meningkatkan dan memelihara perilaku hidup sehat perorangan,

keluarga, masyarakat serta lingkungan

2. Memelihara dan meningkatkan mutu serta pemerataan dan keterjangkauan pelayanan

kesehatan

3. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

2.1.2 Hak dan Kewajiban penyedia pelayanan di Puskesmas A

1. Hak penyedia layanan / petugas

a. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

standart profesinya.

b. Menolak permintaan pasien dan atau keluarganya untuk melakukan tindakan yang

bertentangan dengan standart profesi maupun hukum dan peraturan perundangan –

undangan yang berlaku.


2. Kewajiban penyedia layanan / petugas

a. Melakukan pelayanan sesuai dengan standart profesi dan prosedur tetap / SOP

pelayanan.

b. Memberikan informasi pelayanan kepada pengguna layanan, baik itu waktu,

persyaratan, hasil dan biaya serta kompensasi pelayanan.

c. Memberikan teguran bagi pengunjung yang tidak mentaati ketentuan pelayanan dan

memberikan saran agar tidak terulang lagi.

d. Berusaha untuk memenuhi kebutuhan pengguna layanan pengguna layanan.

e. Melakukan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan.

2.1.3 Tata Nilai Laboratorium Puskesmas A

Tata Nilai laboratorium Puskesmas A adalah :

H : Handal

A : Aman

T : Terbuka

I : Inovatif

2.2 Definisi Laboratorium

Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran,

penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal

dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau

faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat.

Laboratorium kesehatan merupakan sarana penunjang upaya pelayanan kesahatan, khususnya

bagi kepentingan preventif dan curative, bahkan promotif dan rehabilitative.

Laboratorium kesehatan masyarakat adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan

pelayanan pemeriksaan di bidang mikrobiologi, fisika, kimia dan atau bidang lain yang
berkaitan dengan kepentingan kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan terutama untuk

menunjang upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat.

Laboratorium Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas yang

melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari

manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor

yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat (PMK, 2012).

2.2.1 Denah dan Tata letak laboratorium Puskesmas A


Laboratorium puskesmas A merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan di

Puskesmas A yang bertugas melaksanakan pengujian dan menentukan jenis penyakit di

kecamatan A. Laboratorium Puskesmas A sudah ada sejak tahun 2010, atau 2 tahun setelah

Puskesmas A didirikan.
2 .2.2. SDM dan struktur organisasi dilaboratorium puskesmas A

 Penanggung jawab : dr. Anom Sasmita (S1 Pendidikan

Kedokteran)

 Pengelola : Nurma Diana (DIV ATLM)

 Pelaksana : Lina Marni (DIII ATLM)

 Non teknis : tidak ada

Status ASN

STRUKTUR LABORATORIUM PUSKESMAS A

KEPALA PUSKESMAS

SALMIATI. SKM

PENAGGUNG JAWAB MUTU

HERLIN

Pj ukp, kefarmasian dan


laboratorium

Dewi fusmasari

PENAGGUNG JAWAB LABOR

NURMA DIANA

PENGELOLA PELAKSANA

MARLIA SUSANTI LINA MARNI


Berdasarkan observasi dipuskesmas A sebagai puskesmas UPT, jumlah petugas

laboratoriium menurut PMK No 37 tahun 2012 sesuai, yaitu terdiri atas 1 dokter

penanggung jawab, dan 1 petugas tenaga teknis lulusan DIV analis kesehatan dan 1

petugas tenaga lulusan DIII Analis Kesehatan.

Uraian tugas yang diberikan pada tiap petugas laboratorium puskesmas sudah sesuai

dengan PMK No 37, tahun 2012 yaitu:

1. Penambahan tenaga pelaksana tergantung dari beban kerja laboratorium.

2. Penanggung jawab Laboratorium Puskesmas adalah dokter Puskesmas/kepala

Puskesmas.

3. Tenaga teknis dianjurkan jangan merangkap tugas lain.

4. Setiap petugas laboratorium harus mempunyai uraian tugas yang tertulis dan

diketahui oleh kepala Puskesmas.

2.2.3 Alur Penerimaan sampel

Penerimaan sampel pasien di laboratorium Puskesmas A sebelumnya pasien

harus melakukan registrasi terlebih dahulu pada bagian administrasi, kemudian pasien

akan mendapatkan blanko formulir permintaan pemeriksaan oleh dokter pemeriksa yang

bersangkutan. Lalu, blanko diserahkan pada petugas laboratorium akan diperiksa sesuai

dengan pemeriksaan yang diminta.


Alur penerimaan sampel di Laboratorium Puskesmas A secara jelas dipasang

pada dinding laboratorium, yaitu :

2.2.4 Proses Perujukan Sampel

Sistem rujukan upaya keselamatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan

kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal-balik

atas masalah yang timbul baik secara vertikal (komunikasi antara unit yang sederajat)

maupun horizontal (komunikasi inti yang lebih tinggi ke unit yang lebih rendah) ke

fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional dan tidak dibatasi oleh

wilayah administrasi. (Meilani, 2009)

Sistem alur perujukan sampel di puskesmas A adalah tidak ada persiapan khusus,

pasien yang meminta rujukan biasanya dikarenakan ketidakadanya jenis pemeriksaan


lanjutan yang mendukung hasil spesifik di puskesmas A, atau kurang tersedianya

bahan/reagen untuk melakukan pemeriksaan. (contoh : pemeriksaan sampel pleura,

serebrospinal atau kultur bakteri). Puskesmas A bekerja sama dengan laboratorium klinik

swasta dan rumah sakit terkait yang lebih memadai untuk dilakukan perujukan sampel.

Hal tersebut sesuai dengan PMK No. 37 tahun 2012 yaitu, Spesimen yang sudah siap

untuk diperiksa dikirimkan ke bagian pemeriksaan sesuai dengan jenis pemeriksaan yang

diminta. Jika Laboratorium Puskesmas tidak mampu melakukan pemeriksaan, maka

spesimen dikirim ke laboratorium lain dan sebaiknya dikirim dalam bentuk yang relatif

stabil.

Alur umum perujukan sampel laboratorium Puskesmas menurut PMK No.37 tahun
2012

2.2.5 Jam Pelayanan dan Kapasitas pemeriksaan

Waktu pelayanan pemeriksaan laboratorium ialah saat jam kerja yakni buka hari

senin – sabtu dari jam 07.30 – 13.00 WIB. Laboratorium tutup jam 15.00 WIB, namun

lebih dari jam 13.00 WIB tidak menyediakan pelayanan pemeriksaan sebab waktu

selebihnya digunakan untuk petugas laboratorium untuk pengurusan administrasi. Jumlah


pasien yang melakukan pemeriksaan laboratorium setiap harinya di Puskesmas A adalah

rata – rata sekitar 20 pasien.

2.2.6 Pemeriksaan Laboratorium

Pelayanan pemerikksaan yang tersedia di laboratorium puskesmas A ialah :

1. Pemeriksaan hematologi

2. Pemeriksaan Kimia Klinik

3. Pemeriksaan urinalisa

2. Pemeriksaan faeces lengkap

3. Pemeriksaan Mikrobiologi dan Parasitologi

4. Pemeriksaan Imunologi

Pemeriksaan – pemeriksaan yang tersedia di laboratorium puskesmas A lebih

jelasnya di lampiran. Pemeriksaan tersebut sesuai dengan PMK No. 37 tahun 2012.

Jenis pemeriksaan yang paling sering dilakukan pada laboratorium Puskesmas A

adalah pemeriksaan hematologi (darah lengkap). Sedangan kejadian pemeriksaan luar

biasa di Laboratorium Puskesmas A ialah adanya kasus kecacingan seluruh siswa SD yang

melibatkan 1 sekolahan.

2.2.7 Sarana dan Prasarana

a. Instrumentasi dan perlengkapan

- Instrumentasi yang tersedia dilaboratorium puskesmas A untuk menunjang

pemeriksaan ialah :
 Mikroskop olympus
 Fotometer strasi
 Urine analyzer merk urid 20
 Safety cabinet  Hematology analyzer SFR 1

 Mikrohematokrit
- Perlengkapan yang terdapat di laboratorium puskesmas A :

 Lemari es  Bangku tunggu untuk pasien


 Meja administrasi
 Seperangkat komputer
 Meja berukuran 90 x 60
 Lemari reagen  1 buah jam dinding

 Rak penyimpanan  Meja sampling

 2 AC  Loket pendaftaran, penerimaan

 3 Kipas Angin sampel urin dan dahak,

 Bak pencucian
b. Sarana

Sarana laboratorium merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan fisik

bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri, dalam lingkup ini adalah ruangan

Laboratorium Puskesmas (PMK, 2012).

Sarana fisik bangunan laboratorium puskesmas A adalah :

 Ukuran bangunan ialah 7 x 3 cm

 Langit-langit berwarna putih dan mudah dibersihkan.

 Dinding berwarna putih, keras dan tidak berpori.

 Lantai berwarna putih, tidak licin, tidak berpori, dan mudah dibersihkan serta

tahan terhadap bahan kimia (epoxi, vinyl).

 Pintu terdiri dari 2 dua daun pintu dengan ukuran 80 cm

 tersedia akses langsung (lubang/celah) bagi pasien untuk memberikan sampel

dahak.

 Pada area bak cuci disarankan untuk menggunakan pembatas transparan

(contoh: pembatas polikarbonat) untuk menghindari paparan/tampias air

cucian ke area sekitarnya.


c. Prasarana

Prasarana laboratorium merupakan jaringan/instalasi yang membuat suatu

sarana yang ada bisa berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Prasarana-

prasarana Laboratorium Puskesmas yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

 Pencahayaan cukup. Pencahayaan alami diperoleh dari 4 jendela dengan 2 bagian

kanan dan 2 bagian sebelah kiri

 Sirkulasi udara sangat baik, sebab pintu laboratorium dipasang dengan kelambu

plastik tebal sehingga udara dari dalam dapat berpindah keluar masuk

laboratorium

 Suhu laboratorium tidak panas, sebab dilengkapi dengan 2 AC dan 3 kipas angin.

 Tersedia bak pencuci air dengan kualitas air yang bersih

 Terdapat kotak kritik dan saran di depan laboratorium

 Tempat sampah dipisahkan oleh petugas berdasarkan sifat sampah yaitu sampah

infeksius dan non infeksius. Sampah infeksius ditampung wadah tersendiri sebab

pihak Laboratorium Puskesmas Wonoayu bekerja sama dengan pihak ketiga

(MOU) dalam pengangkutan sampah infeksius.

 Puskesmas A memiliki IPAL sendiri

Berdasarkan observasi yang dilakukan tentang sarana dan prasarana pada

laboratorium puskesmas A menurut pegawai yang bersangkutan dan pengamatan

praktikan, bahwa laboratorium tersebut sudah memenuhi persyaratan laboratorium

puskesmas menurut PMK No.37 tahun 2017.

2.2.8 Inventarisasi Alat dan Bahan

Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas laboratorium puskesmas A,

inventarisasi penggolongan alat dan bahan di Laboratorium Puskesmas Wonayu berdasarkan


jenis dan sifat. Penggolongan reagen dibedakan atas jenis pemeriksaan, sedangkan

penggolongan alat meliputi:

o Alat-alat gelas diletakkan di lemari

o botol-botol gelas yang telah terpakai diletakkan di baki besar dan disterilkan dengan

cabinet safety

o Bahan atau reagen disimpan persediaan pada lemari khusus

Sistem pendataan alat dan bahan

o Adanya buku catatan penerimaan bahan di laboratorium

o Adanya kartu penggunaan bahan yang ditempelkan di masing – masing reagen

o Adanya buku catatan pemakaian masing – masing alat

o Adanya rekap inventaris ruangan yang dipasang di setiap lemari

o Adanya label tata cara pemakaian (SOP)

o Pengecekan berkala setiap tahun oleh pihak pengelola.

2.2.9 K3 laboratorium puskesmas A

Petugas laboratorium puskesmas A saat melakukan pemeriksaan sampel menggunakan

APD lengkap yaitu,


3. Masker
1. Sarung tangan

2. Jas laboratorium
3.1 Standarisasi yang dipergunakan dalam menjalani proses laboratorium

ISO 15189 adalah standar internasional mengenai laboratorium medik yang terkait

dengan pemeriksaan kesehatan manusia.

Laboratorium medik adalah laboratorium yang digunakan untuk pemeriksaan tubuh

manusia demi  memperoleh informasi diagnosis, pencegahan dan pengobatan suatu penyakit

atau penilaian kesehatannya.

Ruang lingkup diagnosis tersebut adalah : biologi, mikrobiologi, imunologi, kimia,

imunoheatologi, hematologi, biofisika, sitologi, patologi dan lainnya.

Kemudian lab tersebut juga dapat memberikan :

 pelayanan konsultasi yang mencakup semua aspek penelitian laboratorium termasuk

interpretasi hasil dan saran tentang pemeriksaan lanjutan.

 menguji spesimen klinis terhadap kesehatan serta pencegahan penyakit.

3.1.1 Perbedaan ISO 15189 dengan ISO/IEC 17025

ISO/IEC 17025 adalah Standar Internasional mengenai Laboratorium Pengujian dan

Kalibrasi, namun standar ini tidak tepat jika langsung dijadikan standar acuan untuk

laboratorium yang berhubungan dengan pemeriksaan manusia.

Untuk itu disusunlah standar ISO 15189, yang sesuai dengan laboratorium medik dan

berisi kompetensi pihak yang terlibat pada pemeriksaan di laboratorium medik, fasilitas

beserta peralatan, reagen dan perlengkapan, faktor pra-pemeriksaan, pemeriksaan,

pertimbangan jaminan mutu, dan faktor pasca-pemeriksaan.

Beberapa ketidaksesuaian didalam standar ISO/IEC 17025 terhadap lab medik antara lain :

 Pelayanan laboratorium medik adalah bagian dari perawatan pasien (patient care).
 Perlu adanya lingkup tahapan pra dan pasca pemeriksaan.

 Keharusan pengaturan keselamatan (safety) dan etika (ethics).

3.1.2 Struktur Standar ISO 15189

Secara struktur, ISO 15189  ini merupakan standar berdasarkan gabungan antara

ISO/IEC 17025 dan ISO 9001 yang dilengkapi dengan persyaratan khusus untuk

laboratorium medik yaitu CAP (College American Pathologist). CAP adalah persyaratan

kompetensi laboratorium dan sistem manajemen mutu untuk organisasi yang bisnisnya adalah

pengujian spesimen manusia atau klinis. Persyaratan teknis laboratorium medis ini mirip

dengan persyaratan ISO 17025, ditambah dengan kompetensi personil, persyaratan reagensia,

pre-exam, examination dan post-exam.

3.1.3. Penerapan ISO 15189 dibagi dalam dua bagian yaitu :

 Manajemen persyaratan, yaitu persyaratan umum yang berkaitan dengan sistem

manajemen mutu.

 Persyaratan teknis, yaitu persyaratan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan yang

dilakukan oleh laboratorium klinis.

Bagian pertama dari ISO 15189 berdasarkan pada persyaratan ISO 9001, sehingga

laboratorium yang bersertifikasi ISO 15189 pasti juga menerapkan ISO 9001. Manajemen

mutu ISO 9001 tersebut akan mendukung bagian kedua, yaitu kegiatan tekteknis dari sebuah

laboratorium medik yang terdiri dari :

 sistem keamanan

 entri data dan laporan

 media data

 pemeliharaan sistem
 dan kegiatan lain yang berkaitan dengan etika di laboratorium medik

Tujuan utama dari sistem manajemen mutu adalah untuk membantu organisasi dalam

meningkatkan kinerja dan melakukan perbaikan yang berkelanjutan. Prinsip umum etika

pelayanan kesehatan adalah bahwa keselamatan pasien adalah yang utama, sehingga

penerapan ISO 15189 pada laboratorium medik adalah berusaha menjamin bahwa

keselamatan dan kepentingan pasien.

3.1.4 Tindakan Medik sesuai ISO 15189

Standar ISO 15189 mensyaratkan bahwa laboratorium medik harus melakukan

tindakan-tindakan medik yang sesuai dengan etika laboratorium medik, yaitu :

3.1.4.1 Pengumpulan Informasi

 Laboratorium mengumpulkan informasi terkait dengan pemeriksaan untuk identifikasi

pasien yang tepat.

 Keselamatan staf dan pasien diutamakan jika kemungkinan terdapat penyakit

menular.

3.1.4.2 Pengambilan Sampel Primer

 Semua prosedur yang dilakukan pada pasien memerlukan persetujuan dari pasien.

 Dalam situasi darurat, persetujuan dapat menjadi tidak mungkin. Dalam keadaan

tersebut dapat dilakukan prosedur yang diperlukan, dengan mengutamakan langkah

yang terbaik bagi pasien.

 Jika sampel primer diterima laboratorium dalam kondisi yang tidak sesuai dengan

pemeriksaan yang diminta, hendaknya dibuang. Kemudian memberikan informasi

kepada dokter perujuk.


3.1.4.3 Kinerja Pemeriksaan

 Semua pemeriksaan laboratorium dilakukan sesuai dengan standar dan tingkat

keahlian maupun kompetensi profesi yang tepat.

 Segala bentuk pemalsuan hasil sama sekali tidak dapat diterima.

 Dalam situasi dimana ahli patologi atau laboratorium dapat menentukan volume

pekerjaan untuk pemeriksaan yang diminta (misalnya jumlah blok yang dapat

dipotong dari spesimen histologi), hendaknya pemilihan dilakukan menurut yang

paling layak

 untuk situasi tersebut.

3.1.4.4 Pelaporan Hasil

 Hasil pemeriksaan laboratorium yang diberikan ke pasien adalah bersifat

rahasia,kecuali jika pengungkapan hal tersebut disetujui pasien atau dipersyaratkan

oleh peraturan perundangan.

 Keputusan yang berkenaan dengan pernyataan persetujuan mengenai pelaporan hasil

ke pihak lain, misalnya praktisi konsultan dimana pasien tersebut dirujuk dengan

mempertimbangkan tata cara setempat.

 Laboratorium mempunyai tanggung jawab tambahan untuk menjamin pemeriksaan

diinterpretasikan dengan benar dan digunakan untuk kepentingan terbaik bagi pasien.

3.1.4.5 Penyimpanan dan Retensi Rekaman Medik

 Laboratorium hendaknya menjamin bahwa informasi disimpan sedemikian rupa

sehingga terdapat perlindungan yang layak terhadap kehilangan, akses oleh yang tidak

berwenang, dan penyalahgunaan lainnya.

 Retensi rekaman medik dapat diatur dengan berbagai persyaratan wajib atau

perundang-undangan dalam negara yang berbeda dan persyaratan tersebut perlu

dipertimbangkan bersama dengan lembaga profesional yang relevan.


 Perhatian yang berkaitan dengan liabilitas hukum untuk jenis prosedur tertentu,

misalnya pemeriksaan histologi dapat mempersyaratkan retensi rekaman bahan

tertentu untuk periode yang lebih panjang daripada rekaman atau sampel lainnya.

Akses ke Rekaman Laboratorium Medik

Pada prinsipnya, tata cara akses antara satu negara dengan negara lainnya belum tentu

sama. Pada kebanyakan negara, pada umumnya akses tersedia untuk :

 orang yang meminta pemeriksaan

 staf laboratorium, jika diperlukan

 individu berwenang lainnya

3.2 Penggunaan Sampel untuk Tujuan Pemeriksaan Selain yang Diminta

 Penggunaan sampel tanpa persetujuan untuk kegunaan selain daripada yang diminta,

hendaknya hanya terjadi jika residu sampel dibuat tidak dikenal dan dengan

mempertimbangkan implikasi hukum.

 Aturan nasional, regional atau lokal yang relevan dan persyaratan komite etika

hendaknya diperhatikan.

3.3 Pengaturan Keuangan

 Laboratorium medik hendaknya tidak masuk ke dalam pengaturan finansial dengan

praktisi perujuk atau lembaga pembiayaan dimana pengaturan tersebut berlaku

sebagai bujukan bagi pemeriksaan rujukan atau pasien atau penghubung dengan

penilaian independen dari dokter mengenai apa yang terbaik bagi pasien

 Bila memungkinkan, ruangan yang digunakan untuk pengumpulan sampel primer

hendaknya benar-benar bebas dan terpisah dari ruangan praktisi perujuk. Tetapi bila
hal ini tidak mungkin, pengaturan finansial dilakukan sesuai dengan praktik umum

komersial.

 Laboratorium hendaknya mencoba menghindari situasi yang memungkinkan

timbulnya konflik kepentingan.

3.4 Pengguna ISO 15189

Institusi yang cocok untuk menerapkan ISO 15189 adalah : lab uji medis, lab uji klinis,

lab patologis, lab pendidikan dan pengembangan medis dan lainnya.

3.5 Keuntungan ISO 15189

Manfaat dari penerapan standar ISO 15189 adalah hasil diagnosa uji spesimen yang

akurat, aman dengan risiko yang terkendali.

3.6 Sertifikasi ISO 15189

Proses sertifikasi akreditasi ISO ini di Indonesia dapat yang dilakukan oleh KAN

(Komite Akreditasi Nasional) dengan melalui serangkaian proses audit ISO 15189 dan

pemenuhan assesment nya. Laboratorium medis tersebut juga harus memiliki tenaga ahli,

salah satunya adalah lab tersebut harus memiliki pathologist.

4.1 Pedoman- pedoman yang dipergunakan pada proses Akreditasi dan Re-Akrditasi

4.1.1 pedoman pelayanan lab.

KAK Keselamatan dan Keamanan Laboratorium.

KAK Keselamatan-Laborat.

PANDUAN EVALUASI REAGENSIA (3).

Panduan EVALUASI REAGENSIA.

Panduan Evaluasi Regensia Laboratorium.


panduan lab.

PANDUAN LABORATORIUM (2).

Panduan Laboratorium (3).

Panduan Laboratorium.

Panduan PEDOMAN PENGELOLAAN LABORATORIUM.

panduan, Evaluasi reagen.d

PEDOMAN EVALUASI REAGENSIA.

Pedoman Laboratorium.

Pedoman Pelayanan Laboratorium.

Pedoman Pelayanan Laboratorium.

PEDOMAN PENGELOLAAN  LAB .

PEDOMAN PENGELOLAAN  LAB NGEMP 2 -

PEDOMAN PENGELOLAAN  LAB PUDEGA.

PEDOMAN PENGELOLAAN  LABedit.

PEDOMAN PENGELOLAAN  LABORATORIUM.

PEDOMAN PENGELOLAAN LABORAT.

Pedoman Pengelolaan Laboratorium.

Pedoman Penyelenggaraan Laboratorium.

Pedoman-Mutu-Lab-Kesehatan.

Pedoman-Pelayanan-Laboratorium-Baru.

PEDOMAN-PELAYANAN-LABORATORIUM-PUSKESMAS-A

PEDOMAN-PELAYANAN-LABORATORIUM.

4.1.2 SOP Laboratorium

01. SPO pemeliaharaan alat lab.

02. SPO Pemeriksaan HBs Ag.


0.3. SPO pengelolaan sampah dan limbah medis.

0.4. SPO pemakaian mikroskop.

0.5. SPO PEMERIKSAAN LABORATORIUM.

0.6. SPO pemakaian sentrifuge mikrohematokrit.

07. SPO Pemeriksaan Malaria.doc

08. Protap pem. Hb metode Sahli.doc

09. SPO pemeriksaan HB.doc

10. Protap Menghitung Jumlah  LEUKOSIT.doc

11. SOP PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG BERESIKO TINGGI.docx

12. SPO pemeriksaan jumlah leukosit (Autosaved).docx

13. menghtng jml ERITROSIT.doc

14. SPO MONITORING ,tindaklanjut ttg pelayanan labt.docx

15. SPO pemeriksaan jumlah eritrosit.docx

16 SPO pemeriksaan jumlah trombosit.doc

17. Protap Menghitung Jumlah TROMBOSIT.doc

18. SOP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI.docx

19. Protap pemeriksaan KED atau LED.doc

20. SOP PEMANTAUAN TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI.docx

21. SPO pemeriksaan laju endap darah.doc

22. protap MENGHITUNG JENIS LEKOSIT.doc

23. SOP PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.docx

24. SPO pemeriksaan HJL.doc

25. Protap pemeriksaan HMT.doc

26. SOP PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM.docx

27. SPO Pemeriksaan Hematokrit ok.doc


28. Protap pemeriksaan MALARIA.doc

29. SOP Pengelolaan Reagen.docx

30. SPO pemeriksaan malaria.doc

31. Protap pemeriksaan GULA DARAH.doc

32. SPO pemeriksaan gula darah.doc

33. Protap pemeriksaan ASAM URAT.doc

34. SPO pemeriksaan asam urat.doc

35. Protap pemeriksaan COLESTEROL.doc

36. SOP PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LABORAT YANG KRITIS, REKAM

MEDIS.docx

37. SPO pemeriksaan Cholesterol ok.doc

38. Protap pemeriksaan TRIGLISERID.doc

39. SPO pemeriksaan Trigliserid ok.doc

40. Protap pemeriksaan GOL. DARAH.doc

41. SPO pemeriksaan gol darah ok.doc

42. PENYIMPANAN DAN DISTRISBUSI REAGENSIA.docx

43. Protap pemeriksaan WIDAL.doc

44. SPO pemeriksaan widal ok.doc

45. Protap pemeriksaan PP Test.doc

46. SPO pemeriksaan tes kehamilan.doc

47. Protap Pem. PROT-RED URIN.docx

48. SPO pemeriksaan protein-reduksi ok.doc

49. Protap pemeriksaan URINE RUTIN.doc

50. SOP PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM.docx

51. SPO pemeriksaan urine rutin.doc


52. Protap pemeriksaan SEDIMEN URINE.doc

53. SOP KALIBRASI DAN VALIDASI INSTRUMEN.docx

54. SPO pemeriksaan sedimen.doc

55. Protap pemeriksaan FAECES RUTIN.doc

56. SPO pemeriksaan feses.doc

57. Protap pembuatan & pemeriksaan BTA.doc

58. SOP RUJUKAN LABORATORIUM.docx

59. SPO pembuatan Sediaan dahak.doc

60. SPO Pemeriksaan IMS ok.doc

61. SPO Pemeriksaan PITC ok.doc

62. SPO pemakaian sentrifuge tabung.doc

63. SPO pemakaian Rotator.doc

64. SPO pemakaian Mikropipet.doc

65. SPO Lemari Es.doc

66. SPO pemeriksaan duplo.doc

4.1.3 EP di Laboratorium

8.1.1.a SPO Pembacaan BTA.doc

8.1.1.a SPO Pembuatan   Slide BTA.docx

8.1.1.a SPO Pemeriksaan Angka Eritrosit.docx

8.1.1.a SPO Pemeriksaan Angka Leukosit (AL) Manual.docx

8.1.1.a SPO Pemeriksaan Asam Urat.docx

8.1.1.a spo PEMERIKSAAN BTA.docx

8.1.1.a SPO Pemeriksaan Colesterol.docx

8.1.1.a SPO Pemeriksaan Faeces Rutin.docx

8.1.1.a SPO Pemeriksaan Golongan Darah (2).docx


8.1.1.a spo PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH.docx

8.1.1.a spo PEMERIKSAAN GULA DARAH DENGAN STIK.docx

8.1.1.a SPO Pemeriksaan Gula Darah.docx

8.1.1.a spo PEMERIKSAAN HAEMOGLOBIN SAHLI.docx

8.1.1.a spo PEMERIKSAAN HBsAg STIK.docx

8.1.1.a SPO Pemeriksaan HBsAg.doc

8.1.1.a SPO PEMERIKSAAN Hemoglobin (Hb) METODE SAHLI.doc

8.1.1.a SPO Pemeriksaan Hitung Jenis Lekosit.docx

8.1.1.a SPO Pemeriksaan HMT (Hematokrit).docx

8.1.1.a spo PEMERIKSAAN PP TEST (HCG TEST).docx

8.1.1.a SPO Pemeriksaan Sedimen Urine.docx

8.1.1.a SPO Pemeriksaan Trigliserid.docx

8.1.1.a SPO Pemeriksaan Trombosit ( AT) manual.doc

8.1.1.a spo PEMERIKSAAN URIN MULTISTIK (3 PARAMETER).docx

8.1.1.a SPO Pemeriksaan Urine Rutin.docx

8.1.1.a SPO Pemeriksaan Widal.docx

8.1.1.a SPO Pewarnaan BTA.doc

8.1.2 a3 protap PENGAMBILAN SAMPEL DARAH.doc

8.1.2 a3 SPO pengambilan spesimen dahak..docx

8.1.2 a3 SPO pengambilan spesimen darah vena.docx

8.1.2 a3 SPO pengambilan spesimen urin.docx

8.1.2.1. SOP PENGAMBILAN SPESIMEN DAHAK SPUTUM.docx

8.1.2.1. SOP PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH KAPILER.docx

8.1.2.1. SOP PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH VENA.docx

8.1.2.1. SOP PENGAMBILAN SPESIMEN TINJA.docx


8.1.2.1. SOP PENGAMBILAN SPESIMEN URIN.docx

4.1.4 DAFTAR TILIK.

EP1 SOP KNC Identifikasi Pelaporan.docx

MENGAMBIL SPESIMEN darah VENA.docx

PELABELAN @@.docx

PELAPORAN PROGRAM KESELAMATAM  DAN PELAPORAN INSIDEN @@.docx

PELATIHAN DAN PENDIDIKAN @@.docx

PEMANTAPAN MUTU EXTERNAL@@.docx

PEMANTAPAN MUTU INTERNAL@@.docx

PEMANTAUAN KETEPATAN WAKTU@@.docx

PEMANTAUAN PELAKSANAAN PROSES@@.docx

PEMANTAUAN PENGGUNAAN APD@@.docx

PEMELIHARAAN MIKROSKOP.docx

PEMERIKSAAN ASAM URAT.docx

PEMERIKSAAN BTA.docx

PEMERIKSAAN GLUKOSA.docx

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH.docx

PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN.docx

PEMERIKSAAN KOLESTEROL.docx

PEMERIKSAAN LABORAT BERESIKO TINGGI@@.docx

PEMERIKSAAN MALARIA.docx

PEMERIKSAAN PROTEIN URIN.docx

PEMERIKSAAN TEPAT WAKTU.docx


PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN.docx

Pemeriksaan Urine Lengkap.docx

PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA @@.docx

PENGAMBILAN SAMPEL @@.docx

Pengambilan Spesimen Darah Kapiler.docx

PENGELOLAAN LIMBAH HASIL LABORAT@@.docx

PENGELOLAHAN REAGEN@@.docx

PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM @@.docx

PENYIMPANAN ARSIP HASIL PEMERIKSAAN@@.docx

PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN REAGEN @@.docx

PERBAIKAN ALAT@@.docx

PROSEDUR PENYAMPAIAN HASIL LAB KRITIS @@.docx

Protap DEKONTAMINASI alat laboratorium.doc

Protap PEMAKAIAN ALAT LAB.doc

protap PEMELIHARAAN ALAT LAB.doc

Protap Penatalaksanaan Pencatatan Spesimen.doc

RUJUKAN LABORATORIUM @@.docx

SOP ASAM URAT (2).docx

SOP ASAM URAT.docx

SOP DAHAK SPS.docx

SOP Dekontaminasi Alat Laboratorium.doc

SOP Evakuasi Tumpahan Limbah Medis.docx

SOP Evaluasi Terhadap Rentang Nilai Hasil Pemeriksaan dan Tindak Lanjut.docx

SOP Evaluasi Terhadap Rentang Nilai Rujukan Hasil Pemeriksaan.docx

SOP Golda.docx
SOP GULA DARAH.docx

SOP HB.docx

SOP HBsAg.docx

SOP HITUNG JENIS JENIS LEUKOSIT.docx

SOP HITUNG JUMLAH ERITROSIT.docx

SOP HITUNG JUMLAH LEUKOSIT.docx

SOP HITUNG JUMLAH TROMBOSIT.docx

SOP Kalibrasi dan Validasi Instrumen.docx

SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja.docx

SOP Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bagi Petugas.docx

SOP Kewaspadaan Umum.doc

SOP KIA dan LAB (67 Halaman).doc

SOP KOLESTEROL (2).docx

SOP KOLESTEROL.docx

SOP Laboratorium (14 Hal).doc

SOP LABORATORIUM (PP TEST).docx

SOP LED (LAJU ENDAP DARAH).docx

SOP MASA PEMBEKUAN.docx

SOP MASA PEMBEKUANDARAH.docx

SOP MASA PERDARAHAN DARAH.docx

SOP MASA PERDARAHAN.docx

SOP Mengambil Spesimen Darah Vena.docx

SOP Mengambil Spesimen Urin.docx

SOP Mengambil Spesimen Urine.docx

SOP Monitoring Pelaksanaan Pelayanan Laboratorium.docx


SOP Monitoring Pelaksanaan Prosedur Penyampaian Hasil Lab Kritis.docx

SOP MONITORING.docx

SOP Orientasi Prosedur dan Praktek Keselamatan Keamanan Kerja.docx

SOP Pelabelan.docx

SOP Pelaporan Hasil Kritis.docx

SOP Pelaporan Hasil Pemeriksaan Yang Kritis.docx

SOP PELAPORAN HASIL YANG KRITIS, PENETAPANNILAI AMBANG KRITIS.docx

SOP Pelaporan Program Keselamatan dan Pelaporan Insiden.docx

SOP PELAYANAN DILUAR JAMKERJA.docx

SOP pelayanan lab.doc

SOP Pelayanan Laboratorium Di Luar Jam Kerja.docx

SOP Pelayanan Laboratorium.doc

SOP Pelayanan Uji Kesehatan.doc

SOP Pemakaian Sarung Tangan.doc

SOP Pemantapan Mutu Eksternal.docx

SOP Pemantapan Mutu External.doc

SOP Pemantapan Mutu Internal.doc

SOP Pemantapan Mutu Internal.docx

SOP Pemantauan Berkala Pelaksanaan Prosedur Pemeliharaan dan Sterilisasi

Instrumen.docx

SOP Pemantauan Pelaksanaan Prosedur Pemeriksaan Laboratorium.docx

SOP Pemantauan Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri.docx

SOP Pemantauan Waktu Penyampaian Hasil Lab Untuk Pasien Urgent.docx

SOP Pemantauan Waktu Penyampaian Hasil Pemeriksaan Laboratorium.docx

SOP PEMANTAUAN WAKTU PENYAMPAIAN HASIL.docx


SOP Pembuatan Slide Dahak.docx

SOP Pemeriksaaan Protein Urine.pdf

SOP Pemeriksaan  Golongan Darah Rhesus.pdf

SOP Pemeriksaan Angka Eritrosit.pdf

SOP Pemeriksaan Angka Leukosit.pdf

SOP Pemeriksaan Anti HBsAg.pdf

SOP Pemeriksaan APD.docx

SOP Pemeriksaan Asam Urat (2).docx

SOP Pemeriksaan Asam Urat (3).docx

SOP Pemeriksaan Asam Urat (4).docx

SOP Pemeriksaan Asam Urat Dengan Spektrofotometer.pdf

SOP Pemeriksaan Asam Urat.docx

SOP Pemeriksaan Asam Urat.pdf

SOP Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA).docx

SOP PEMERIKSAAN BERAT JENIS URINE.docx

SOP Pemeriksaan BTA (2).docx

SOP Pemeriksaan BTA (3).docx

SOP PEMERIKSAAN BTA (4).docx

SOP Pemeriksaan BTA.docx

SOP Pemeriksaan BTA.pdf

SOP Pemeriksaan Bun.docx

SOP Pemeriksaan Cholesterol (2).docx

SOP Pemeriksaan Cholesterol HDL Dengan Spektrofotometer.pdf

SOP Pemeriksaan Cholesterol LDL Dengan Spektrofotometer.pdf

SOP Pemeriksaan Cholesterol Total Dengan Spektrofotometer.pdf


SOP Pemeriksaan Cholesterol Total.pdf

SOP Pemeriksaan Cholesterol.docx

SOP Pemeriksaan Choloestrol Total Dalam Darah.doc

SOP Pemeriksaan Choloestrol.doc

SOP PEMERIKSAAN CITO PKM@@.docx

SOP Pemeriksaan Creatinin Dengan Spekrofotometer.pdf

SOP Pemeriksaan Creatinin.docx

SOP Pemeriksaan Darah Vena dan Darah Kapiler.doc

SOP PEMERIKSAAN DERAJAT KEASAMAN  pH URIN.docx

SOP Pemeriksaan Faeces.docx

SOP Pemeriksaan Faeces.pdf

SOP Pemeriksaan Glukosa Darah Dengan Spektrofotometer.pdf

SOP Pemeriksaan Golongan Darah (2).doc

SOP Pemeriksaan Golongan Darah.doc

SOP Pemeriksaan Golongan Darah.docx

SOP Pemeriksaan Golongan Darah.pdf

SOP PEMERIKSAAN GULA DARAAH FOTOMETER pkm sememi fix.pdf

SOP Pemeriksaan Gula Darah (2).doc

SOP Pemeriksaan Gula Darah Stick.docx

SOP Pemeriksaan Gula Darah.doc

SOP Pemeriksaan Gula Darah.pdf

SOP Pemeriksaan Haematokrit.docx

SOP Pemeriksaan Haemoglobin.doc

SOP PEMERIKSAAN HB.pdf

SOP Pemeriksaan HbsAg.pdf


SOP Pemeriksaan Hematokrit (HMT) (2).doc

SOP Pemeriksaan Hematokrit (HMT).doc

SOP Pemeriksaan Hematokrit (HMT).pdf

SOP Pemeriksaan Hemoglobin (Hb) Dengan Spektrofotometer.pdf

SOP Pemeriksaan Hemoglobin Metode Sahli (2).doc

SOP Pemeriksaan Hemoglobin Metode Sahli.doc

SOP Pemeriksaan Hemoglobin.docx

SOP Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit.pdf

SOP PEMERIKSAAN HIV Rapid.docx

SOP Pemeriksaan HIV.pdf

SOP Pemeriksaan IMS (Sediaan Basah).pdf

SOP Pemeriksaan IMS Gonorrhoeae (Sediaan Kering).pdf

SOP Pemeriksaan Kehamilan.doc

SOP PEMERIKSAAN KEJERNIHAN URINE.docx

SOP PEMERIKSAAN LAB.doc

SOP Pemeriksaan Laboratorium (2).doc

SOP PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG BERESIKO TINGGI.docx

SOP Pemeriksaan Laboratorium Yang Berisiko Tinggi.docx

SOP Pemeriksaan Laboratorium.doc

SOP Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED).docx

SOP Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED).pdf

SOP Pemeriksaan Laju Endap Darah.doc

SOP Pemeriksaan Laju Endap Darah.docx

SOP Pemeriksaan Leukosit.docx

SOP Pemeriksaan Malaria Pada Apusan Darah (2).doc


SOP Pemeriksaan Malaria Pada Apusan Darah.doc

SOP Pemeriksaan Malaria.docx

SOP Pemeriksaan Malaria.pdf

SOP Pemeriksaan Menghitung Jumlah lekosit.doc

SOP Pemeriksaan Menghitung Jumlah Leukosit.doc

SOP Pemeriksaan Menghitung Jumlah Trombosit (2).doc

SOP Pemeriksaan Menghitung Jumlah trombosit.doc

SOP Pemeriksaan Mikrofilaria Secara Mikroskopik.doc

SOP Pemeriksaan Mikrofilaria Secara Miskroskopik.doc

SOP Pemeriksaan Protein, Reduksi Urin Dengan Strip.doc

SOP Pemeriksaan Reduksi Urine.pdf

SOP Pemeriksaan Sedimen Urin (2).doc

SOP Pemeriksaan Sedimen Urin.doc

SOP PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE pkm sememi fix.pdf

SOP Pemeriksaan Sedimen Urine.pdf

SOP Pemeriksaan SGOT Dengan Spektrofotometer.pdf

SOP Pemeriksaan Sito Laboratorium.docx

SOP Pemeriksaan Sputum BTA.doc

SOP Pemeriksaan Syphilis.pdf

SOP Pemeriksaan Tes Kehamilan (2).doc

SOP Pemeriksaan Tes kehamilan.doc

SOP Pemeriksaan Triglyserida Dengan Spektrofotometer.pdf

SOP Pemeriksaan Triglyserida.pdf

SOP Pemeriksaan Trombosit.docx

SOP Pemeriksaan Ureum Dengan Spektrofotometer.pdf


SOP Pemeriksaan Urin Rutin Metode Reagen Strip.doc

SOP Pemeriksaan Urin Rutin.doc

SOp Pemeriksaan Urine Lengkap.doc

SOP Pemeriksaan Urine Rutin.pdf

SOP Pemeriksaan Waktu Pembekuan (Clotting Time).pdf

SOP Pemeriksaan Waktu Perdarahan (Bleeding Time).pdf

SOP PEMERIKSAAN WARNA URINE.docx

SOP Pemeriksaan Widal (2).doc

SOP Pemeriksaan Widal (3).doc

SOP Pemeriksaan Widal.doc

SOP Pemeriksaan Widal.pdf

SOP Penanganan Bahan Infeksius.doc

SOP Penanganan dan Pembuangan Bahan Berbahaya.docx

SOP Penanganan Kecelakaan Kerja Tertusuk Jarum Suntik.doc

SOP Penanganan Limbah Rev. 02.doc

SOP Penanganan Pecahan Peralatan Dari Gelas.doc

SOP Penatalaksanaan Hasil Pemeriksaan Laboratorium.doc

SOP Pencucian Peralatan Laboratorium.doc

SOP Pendidikan dan Pelatihan.docx

SOP PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO LAB.docx

SOP Penerapan Manajemen Resiko Laboratorium (2).docx

SOP Penerapan Manajemen Resiko Laboratorium.doc

SOP Penerapan Manajemen Resiko Laboratorium.docx

SOP PENERIMAAN SPESIMEN (2).docx

SOP Penerimaan Spesimen (3).docx


SOP Penerimaan Spesimen Sampel Pemeriksaan Laboratorium.doc

SOP Penerimaan Spesimen.docx

SOP Pengambilan Darah (2).doc

SOP Pengambilan Darah Kapiler (2).docx

SOP PENGAMBILAN DARAH KAPILER.docx

SOP Pengambilan Darah Vena.docx

SOP Pengambilan Darah.doc

SOP PENGAMBILAN SPECIMEN URIN.docx

SOP Pengambilan Spesimen Pap Smear.pdf

SOP PENGAMBILAN SPESIMEN SPUTUM.docx

SOP PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMERIKSAAN LABORAT ok.docx

SOP PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMERIKSAAN LABORAT.docx

SOP Pengelolaan Limbah Hasil Pemeriksaan Laboratorium (2).docx

SOP Pengelolaan Limbah Hasil Pemeriksaan Laboratorium.docx

SOP Pengelolaan Reagen (2).docx

SOP Pengelolaan Reagen (3).docx

SOP Pengelolaan Reagen.docx

SOP Pengelolaan Spesimen.doc

SOP PENGULANGAN PEMERIKSAAN UNTUK HASIL ABNORMAL.docx

SOP Penilaian Ketepatan Waktu Penyerahan Hasil.docx

SOP Penyimpanan Arsip.doc

SOP Penyimpanan dan Distribusi Reagen.doc

SOP Penyimpanan dan Pendistribusian Reagen.docx

SOP Penyimpanan Reagen.doc

SOP PENYIMPANAN SPESIMEN (2).docx


SOP Penyimpanan Spesimen.docx

SOP Perbaikan Alat.docx

SOP Permintaan Pemeriksaan Laboratorium (2).docx

SOP Permintaan Pemeriksaan Laboratorium.docx

SOP PERMINTAAN PEMERIKSAAN.docx

SOP Permintaan, Penerimaan dan Penggunaan Reagen.doc

SOP pnyimpanan spesimen.doc

SOP PP Tes.docx

SOP protein urin.docx

SOP Rujukan Eksternal Laboratorium.doc

SOP Rujukan Eksternal Laboratorium.docx

SOP Rujukan Laboratorium.docx

SOP SGOT.doc

SOP SGOT.pdf

SOP SGPT.doc

SOP STERILISASI ALAT - ALAT GELAS.docx

SOP Syphillis.docx

SOP tes kehamilan.docx

SOP trigliserida.doc

SOP Urin Rutin Stik.docx

SOP Urine Lengkap.docx

SOP Verifikasi Alat Laboratorium.doc

SOP Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium.doc

SOP widal.docx

SPO  Pemeriksaan darah lengkap.doc


spo cholesterol.docx

SPO dekontaminasi lat lab.doc

SPO GULA DARAH (2).docx

SPO gula darah.docx

SPO HB  .docx

SPO Pelayanan Laboratorium - EDIT.doc

SPO Pemeriksaan Asam Urat.doc

SPO Pemeriksaan BTA.doc

SPO PEMERIKSAAN DENGUE NS1 ANTIGEN.docx

SPO Pemeriksaan Golongan Darah.doc

SPO Pemeriksaan Haemoglobin Metode Sahli.doc

SPO Pemeriksaan KED LED.docx

SPO Pemeriksaan Protein,Reduksi Urin dengan strip ok.doc

SPO Pemeriksaan SGOT.doc

SPO Pemeriksaan SGPT.doc

SPO Pemeriksaan Tes Kehamilan.doc

SPO Pemeriksaan test kehamilan.doc

SPO Pemeriksaan urine rutin.doc

SPO Pemeriksaan Widal.doc

SPO Penerimaan Sampel Rawat Jalan.doc

SPO Pengambilan Darah OK.doc

SPO pengambilan darah.doc

SPO pengukuran sasaran mutu.doc

SPO penulisan dan penyerahan hasil.doc

SPO penyimpanan reagen (2).doc


SPO Penyimpanan Reagen.doc

SPO persiapan pel lab.doc

SPO selesai pelayanan.doc

SPOPemeriksaan Cholesterol.doc

SPOPemeriksaan Laju Endap Darah (LED).doc

4.1.5 Daftar Isi.doc

58. Alur Laboratorium Puskesmas PPK BLUD Banyumas.docx

Alur pelayanan laborat @@.docx

4.1.6 DOKUMEN TELUSUR  lab.xlsx

DT .Bukti evaluasi reagansia.docx

DT .Hasil evaluasi rentang nilai.docx

DT. Bukti bukti pelaksanaan kalibrasi..docx

DT. Bukti Pelaksanaan manajemen resiko.docx

DT. Bukti pelaksanaan pendidikan dan pelatihan..docx

DT. Bukti pelaksanaan perbaikan..docx

DT. Bukti pelaksanaan PME, PMI.docx

DT. Bukti pelaksanaan program orientasi.docx

DT. Hasil Monitoring dan Tindak lanjut pemeriksaan lab yang kritis..docx

DT. Hasil pemantauan pelaporan hasil pemeriksaan..docx

DT. Hasil Pengelolahan Limbah.docx

DT. Hasil Pengelolahan Reagen.docx

DT. Penetapan nilai ambang kritis untuk tiap tes.docx

DT. Rapat rapat monitoring pelaporan hasil lab yang kritis..docx

DT. Rekam medis pelaporan hasil pemeriksaan lab yang kritis..docx

DT. Tindak lanjut hasil evaluasi reagensia.docx


DT. Tindak lanjut hasil evaluasi rentang nilai..docx

DT. Tindak lanjut hasil pemantauan pelaksanaan prosedur PEMERIKSAAN LAB.docx

fom HASIL laboratorium@@.docx

FORM HASIL LABORATORUM.docx

HB.docx

Instruksi Kerja Pengambilan Sampel Sputum BTA.docx

kak keselamatan pasien laborat.xlsx

KERANGKA ACUAN KESELAMATAN LAB.doc

Ketentuan Pelayanan Laboratorium.docx

LAPORAN INDIKATOR MUTU LAB.xlsx

monitoring suhu ruangan.xlsx

MONITRING LAB.docx

Nilai Normal dan Standar Waktu Pemeriksaan Laboratorium.docx

NOTULEN koord pelaks iva.docx

NOTULEN TB ( RIYAN ).docx

PENCATATAN DAN PELAPORAN BTA.pdf

PERJANJIAN WATUMALANG.docx

permintaan LABORAT.docx

Persyaratan Kompetensi Petugas Laboratorium.docx

PP Test.docx

SOP EVALUASI TERHADAP RENTANG NILAI ,HASIL EVALUASI DAN TINDAK

LANJUT.docx

SOP inventarisasi limbah berbahaya.doc

SOP KALIBRASI DAN  VALIDASI INSTRUMEN @@.docx

STANDAR PELAYANAN MINIMAL LAB (2).docx


STANDAR PELAYANAN MINIMAL LAB.docx

TARIF LABORATORIUM.doc

TARIF LABORATORIUM.docx

tarif px lab.doc

Anda mungkin juga menyukai