Anda di halaman 1dari 41

BAB XII.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 1

Uraian dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini menyangkut segi lingkup kegiatan Pekerjaan
Rehabilitasi Gedung Kejaksaan Negeri Kota Kediri.

BATASAN / PERATURAN
Pasal 2

Dalam melaksanakan pekerjaannya Penyedia harus tunduk kepada :


a. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung
b. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 468/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis
Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan
c. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
d. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Manajemen
Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
e. Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentang Petunjuk Teknis Rencana Tindakan Darurat
Kebakaran pada Bangunan Gedung.
f. Peraturan umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)
g. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)
h. Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 982)
i. Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
j. Peraturan-peraturan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
k. SNI 03 – 2847 - 2002
l. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)
m. Algemenee Voorwarden (AV)
n. Peraturan – Peraturan lain yang masih berlaku.

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 1


JENIS DAN MUTU BAHAN
Pasal 3

a. Jenis dan mutu bahan yang akan dilaksanakan harus diutamakan bahan-bahan produksi dalam
negeri, sesuai dengan keputusan bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menteri
Perindustrian dan Menteri Penertiban Aparatur Negara tanggal 23 Desember 1980 dan Perpres
nomor 54 Tahun 2010.
b. Bahan-bahan bangunan/tenaga kerja setempat, sesuai dengan lokasi yang ditunjuk, bila bahan-
bahan bangunan dari semua jenis memenuhi syarat teknis, sesuai dengan peraturan yang ada
dianjurkan untuk dipergunakan dengan mendapatkan ijin dari Kuasa Pengguna Anggaran /
Direksi (secara tertulis).
c. Bila bahan-bahan bangunan yang telah memenuhi spesifikasi teknis terdapat
beberapa/bermacam-macam jenis (merk) diharuskan untuk memakai jenis dan mutu bahan satu
jenis.
d. Bila Penyedia telah menanda tangani/melaksanakan jenis dan mutu bahan untuk pekerjaan atau
bagian pekerjaan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan bahan-bahan tersebut harus ditolak
dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan paling lambat 24 jam setelah ditolak dan biaya menjadi
tanggung jawab Penyedia.
e. Bila dalam uraian dan syarat-syarat yang disebutkan nama pabrik pembuatan dari suatu barang,
maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukan kualitas dan tipe dari barang-barang yang
memuaskan Penyedia.

URAIAN PEKERJAAN
Pasal 4
1. Penyediaan
Penyedia harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara
sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua alat-alat pembantu yang
dipergunakan seperti andang-andang, alat-alat pengangkat, mesin-mesin, alat-alat penarik dan
sebagainya yang diperlukan oleh Penyedia dan untuk semua alat-alat tersebut pada waktu
pekerjaan selesai karena sudah tidak berguna lagi, dan untuk memperbaiki kerusakan yang
diakibatkannya.

2. Kuantitas dan kualitas pekerjaan


a. Kuantitas dan kualitas pekerjaan yang termasuk dalam harga kontrak harus dianggap seperti
apa yang tertera dalam gambar kontrak atau diuraikan dalam uraian dan syarat-syarat.
Tetapi kecuali yang disebut diatas apa yang tertera dalam uraian dan syarat-syarat dalam
kontrak itu bagaimanapun tidak boleh menolak, merubah atau mempengaruhi penerapan
dari apa yang tercantum dalam syarat-syarat ini.
b. Kekeliruan dalam uraian pekerjaan atau kuantitas atau pengurangan bagian-bagian dari
gambar dan uraian dan syarat-syarat tidak boleh merusak (membatalkan) kontrak ini, tetapi
hendaknya diperbaiki dan dianggap suatu perubahan yang dikehendaki oleh Penyedia.

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 2


GAMBAR-GAMBAR PEKERJAAN
Pasal 5

1. Gambar perencanaan
Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar bestek, gambar detail konstruksi,
gambar situasi dan sebagainya yang telah dilaksanakan oleh perencana telah disampaikan
kepada Penyedia beserta dokumen-dokumen lain. Penyedia tidak boleh mengubah atau
menambah tanpa mendapat persetujuan tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen. Gambar-
gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan
pekerjaan Penyediaan ini atau dipergunakan untuk maksud-maksud lain.

2. Gambar-gambar tambahan
Bila Pejabat Pembuat Komitmen / Direksi menganggap perlu, maka Konsultan Perencana harus
membuat gambar detail (gambar penjelasan) bersifat prinsip yang disyahkan oleh Direksi,
gambar-gambar tersebut menjadi milik Direksi.

3. As Built Drawing (Gambar yang sesuai sebagaimana yang dilaksanakan)


Untuk semua pekerjaan yang belum terdapat dalam gambar-gambar baik penyimpangan atas
perintah Penyedia atau tidak, Penyedia harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan apa
yang telah dilaksanakan (As Built Drawing) yang jelas memperhatikan perbedaan antara gambar-
gambar kontrak dan pekerjaan yang dilaksanakan. Gambar-gambar tersebut harus diserahkan
dalam rangkap 3 (tiga) dan semua biaya pembuatannya ditanggung oleh Penyedia.

4. Gambar detail pelaksanaan ( Shop Drawing)


Sebelum proses pemasangan, Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing) yang meliputi
semua pekerjaan detail, harus disediakan oleh Penyedia Jasa dan harus diserahkan ke
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan, dalam hal terdapat perubahan disain
maka gambar Shop Drawing harus mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana.
Semua dimensi harus disesuaikan di lapangan dan harus ditunjukkan dalam Gambar Data
Pelaksanaan (Shop Drawing).
Penyedia Jasa harus bertanggungjawab terhadap segala perbedaan dimensi dan semua
bagian pekerjaan, koordinasi dengan pekerjaan lain, dan semua pekerjaan yang diperlukan
untuk mengakomodasi pekerjaan yang termasuk didalamnya mewujudkan tujuan disain.
Shop Drawing (Gambar Kerja) harus dibuat oleh Penyedia Jasa sebelum suatu komponen
konstruksi dilaksanakan bila :
- Gambar detail yang tertuang di dalam dokumen kontrak tidak ada atau kurang memadai.
- Terjadinya penyimpangan pelaksanaan (tetapi masih dalam batas toleransi yang
diijinkan) pada detail pelaksanaan yang mendahuluinya.
- Konsultan Pengawas memerintahkan secara tertulis untuk itu, demi kesempurnaan
konstruksi.
- Shop Drawing harus sudah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas dan
Konsultan Perencana (jika diperlukan) sebelum elemen konstruksi yang bersangkutan
dilaksanakan.

5. Gambar-gambar ditempat pekerjaan


Penyedia harus menyimpan ditempat pekerjaan satu rangkap gambar kontrak lengkap termasuk
rencana Kerja dan Syarat-syarat, Berita Acara Aanwijzing, Time Schedule dalam keadaan baik
(dapat dibaca dengan jelas) termasuk perubahan-perubahan terakhir dalam masa pelaksanaan
pekerjaan, agar tersedia jika Penyedia atau wakilnya sewaktu-waktu memerlukan.

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 3


TEMPAT TINGGAL (DOMISILI)
Pasal 6

a. Adapun kebangsaan Penyedia, Sub Penyedia, leveransir atau penengah (Arbitrase) dan
dimanapun mereka bertempat tinggal /menetap (domisili) atau dimanapun pekerjaan atau bagian
pekerjaan berada Undang-undang Republik Indonesia adalah Undang-undang yang melindungi
kontrak ini.
b. Untuk memudahkan komunikasi demi untuk mempermudah jalannya pelaksanaan pekerjaan
Penyedia Penyedia berkewajiban memberikan alamat yang tetap dan jelas dengan nomor telpon
rumah kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

PENJELASAN RKS DAN GAMBAR


Pasal 7

a. Bila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambar detail maka gambar detail
yang dipakai/diikuti.
b. Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan angka yang diikuti,
kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang jelas akan menyebabkan
ketidaksempurnaan / ketidaksesuaian konstruksi, harus mendapatkan keputusan Konsultan
Pengawas lebih dahulu.
c. Bila tedapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang diikuti kecuali bila hal tersebut
terjadi karena kesalahan penulisan, yang jelas mengakibatkan kerusakan/kelemahan konstruksi,
harus mendapatkan keputusan Konsultan Pengawas.
d. RKS dan gambar saling melengkapi bila di dalam gambar menyebutkan lengkap sedang RKS
tidak, maka gambar yang harus diikuti demikian juga sebaliknya.
e. Yang dimaksud dengan RKS dan gambar di atas adalah RKS dan gambar setelah mendapatkan
perubahan/penyempurnaan di dalam berita acara penjelasan pekerjaan
d. Penyedia berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal-hal tersebut diatas. Setelah
Penyedia menerima dokumen dari Pejabat Pembuat Komitmen dan hal tersebut akan dibahas
dalam rapat penjelasan.
e. Sebelum melaksanakan pekerjaan Penyedia diharuskan meneliti kembali semua dokumen yang
ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat penjelasan.

SARANA DAN CARA KERJA


Pasal 8

a. Penyedia wajib memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan meninjau tempat pekerjaan,
melakukan pengukuran-pengukuran dan mempertimbangkan seluruh lingkup pekerjaan yang
dibutuhkan untuk penyelesaian dan kelengkapan dari proyek.
b. Penyedia harus menyediakan tenaga kerja serta tenaga ahli yang cakap dan memadai dengan
jenis pekerjaan yang dilaksanakan, serta tidak akan mempekerjakan orang-orang yang tidak tepat
atau tidak terampil untuk jenis-jenis pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Penyedia harus selalu
menjaga disiplin dan aturan yang baik diantara pekerja/karyawannya.
c. Penyedia harus menyediakan alat-alat kerja dan perlengkapan yang berhubungan dengan proses
pemancangan dan peralatan lain yang diperlukan untuk pekerjaan ini. Peralatan dan perlengkapan
itu harus dalam kondisi baik.
d. Penyedia wajib mengawasi dan mengatur pekerjaan dengan perhatian penuh dan menggunakan
kemampuan terbaiknya. Penyedia bertanggung jawab penuh atas seluruh cara pelaksanaan,
metode, teknik, urut-urutan dan prosedur, serta pengaturan semua bagian pekerjaan yang
tercantum dalam Kontrak.
REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 4
e. Shop Drawing (gambar kerja) harus dibuat oleh Penyedia sebelum suatu komponen konstruksi
dilaksanakan.
f. Shop Drawing harus sudah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas dan Konsultan
Perencana (jika diperlukan) sebelum elemen konstruksi yang bersangkutan dilaksanakan.
g. Sebelum penyerahan pekerjaan kesatu, Penyedia Pelaksana sudah harus menyelesaikan gambar
sesuai pelaksanaan yang terdiri atas :
Gambar rancangan pelaksanaan yang tidak mengalami perubahan dalam pelaksanaannya.
Shop drawing sebagai penjelasan detail maupun yang berupa gambar-gambar perubahan.
h. Penyelesaian yang dimaksud pada ayat g harus diartikan telah memperoleh persetujuan Konsultan
Pengawas setelah dilakukan pemeriksaan secara teliti.
i. Gambar sesuai pelaksanaan dan buku penggunaan dan pemeliharaan bangunan merupakan
bagian pekerjaan yang harus diserahkan pada saat penyerahan kesatu, kekurangan dalam hal ini
berakibat penyerahan pekerjaan kesatu tidak dapat dilakukan.
j. Pembenahan/perbaikan kembali yang harus dilaksanakan Penyedia, bila :
Komponen-komponen pekerjaan pokok/konstruksi yang pada masa pemeliharaan mengalami
kerusakan atau dijumpai kekurang sempurnaan pelaksanaan.
Komponen-komponen konstruksi lainnya atau keadaan lingkungan diluar pekerjaan pokoknya
yang mengalami kerusakan akibat pelaksanaan konstruksi (misalnya jalan, halaman, dan lain
sebagainya).
k. Pembenahan lapangan yang berupa pembersihan lokasi dari bahan-bahan sisa-sisa pelaksanaan
termasuk bowkeet dan direksikeet harus dilaksanakan sebelum masa kontrak berakhir, kecuali
akan dipergunakan kembali pada tahap selanjutnya.

PERSIAPAN DI LAPANGAN
Pasal 9

Pekerjaan persiapan dalam hal ini adalah :


- Pembersihan awal dan akhir
- Bongkar kusen pintu jendela lama
- Bongkar dinding batu bata
- Bongkar keramik lantai 2
- Atau hal lain yang ada kaitannya dan berhubungan langsung dengan kegiatan Pekerjaan
Rehabilitasi Gedung Kejaksaan Negeri Kota Kediri.

Dalam penawaran Penyedia harus sudah memperhitungkan besaran dana yang ditimbulkan dan di
masukkan dalam item pekerjaan persiapan. Oleh karena itu selama pelaksanaan pekerjaan di
lapangan Penyedia harus menyediakan / menyiapkan :

1. AIR DAN DAYA


a. Penyedia harus menyediakan air atas tanggungan/biaya sendiri yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaan ini, yaitu :
Air kerja untuk pencampur atau keperluan lainnya yang memenuhi persyaratan sesuai
jenis pekerjaan, cukup bersih, bebas dari segala macam kotoran dan zat-zat seperti
minyak, asam, garam, dan sebagainya yang dapat merusak atau mengurangi kekuatan
konstruksi.
Air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi/buang air dan kebutuhan
lain para pekerja. Kualitas air yang disediakan untuk keperluan tersebut harus cukup
terjamin.
b. Penyedia harus menyediakan daya listrik atas tanggungan/biaya sendiri sementara yang
dibutuhkan untuk peralatan dan penerangan serta keperluan lainnya dalam melaksanakan
REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 5
pekerjaan ini. Pemasangan sistem listrik sementara ini harus memenuhi persyaratan yang
berlaku. Penyedia harus mengatur dan menjaga agar jaringan dan peralatan listrik tidak
membahayakan para pekerja di lapangan. Bila diperlukan (atas petunjuk Konsultan
Pengawas) Penyedia harus pula menyediakan penangkal petir sementara untuk
keselamatan.
2. SALURAN PEMBUANGAN
Penyedia harus membuat saluran pembuangan sementara untuk menjaga agar daerah
bangunan selalu dalam keadaan kering/tidak basah tergenang air hujan atau air buangan.
Saluran dihubungkan ke parit/selokan yang terdekat atau menurut petunjuk Konsultan Pengawas

3. PEMBERSIHAN HALAMAN
a. Semua penghalang di dalam batas tanah yang menghalangi jalannya pekerjaan seperti
pepohonan, batu-batuan atau puing-puing bekas bangunan harus dibongkar dan
dibersihkan serta dipindahkan dari tanah bangunan kecuali barang-barang yang ditentukan
harus dilindungi agar tetap utuh.
b. Pelaksanaan pembersihan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Bila terdapat bahan-
bahan bekas bongkaran tidak diperkenankan untuk dipergunakan kembali dan harus
diangkut keluar dari halaman proyek.

4. PERMUKAAN ATAS LANTAI (PEIL)


Pada posisi nol lantai bangunan berada diatas MTA dengan ketinggian sesuai gambar
perencanaan.

5. PAPAN BANGUNAN (BOUWPLANK)


a. Bouwplank dibuat dari kayu terentang (kayu hutan kelas IV) ukuran minimum 3/20 cm yang
utuh dan kering. Bouwplank dipasang dengan tiang-tiang dari kayu sejenis ukuran 5/7 cm
dan dipasang pada setiap jarak satu meter. Papan harus lurus dan diketam halus pada
bagian atasnya.
b. Bouwplank harus benar-benar datar (waterpas) dan tegak lurus. Pengukuran harus
memakai alat ukur yang disetujui Pengawas Lapangan.
c. Bouwplank harus menunjukkan ketinggian 0.00 dan as kolom/dinding. Letak dan
ketinggian permukaan bouwplank harus dijaga dan dipelihara agar tidak berubah selama
pekerjaan berlangsung.

6. KOORDINASI
a. Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia harus menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan dan harus ditempatkan pada tempat yang sudah disediakan
oleh User / Penyedia dan Penempatan barang-barang tersebut harus rapi sehingga tidak
mengganggu lingkungan sekitarnya dan aktifitas kerja dilingkungan lokasi pembangunan.
b. Berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, jika Penyedia memanfaatkan / memakai
fasilitas yang ada dilingkungan kantor harus ada Ijin tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen
atau pejabat lainnya yang ditunjuk dan harus mentaati segala peraturan-peraturan/aturan-
aturan yang ada.

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 6


JADWAL PELAKSANAAN
Pasal 10

a. Penyedia Pelaksana berkewajiban menyusun dan membuat jadual pelaksanaan dalam bentuk
barchart yang dilengkapi dengan grafik prestasi yang direncanakan berdasarkan butir-butir
komponen pekerjaan sesuai dengan penawaran.
b. Pembuatan rencana jadual pelaksanaan ini harus diselesaikan oleh Penyedia Pelaksana
selambat-lambatnya 10 hari setelah dimulainya pelaksanaan di lapangan pekerjaan. Penyelesaian
yang dimaksud ini sudah harus dalam arti telah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
c. Bila selama 10 hari setelah pelaksanaan pekerjaan dimulai, Penyedia Pelaksana belum
menyelesaikan pembuatan jadual pelaksanaan, maka Penyedia Pelaksana harus dapat
menyajikan jadual pelaksanaan sementara minimal untuk 2 minggu pertama dan 2 minggu kedua
dari pelaksanaan pekerjaan.
d. Selama waktu sebelum rencana jadual pelaksanaan disusun, Penyedia Pelaksana harus
melaksanakan pekerjaannya dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan mingguan yang
harus dibuat pada saat dimulai pelaksanaan. Jadual pelaksanaan 2 mingguan ini harus disetujui
oleh Konsultan Pengawas.

KUASA PENYEDIA DI LAPANGAN


Pasal 11

1. Pengawasan dan Prosedur Pelaksanaan


Penyedia/Penyedia harus mengawasi dan memimpin pekerjaan dengan menggunakan
kecakapan dan perhatian sepenuhnya.
Ia harus semata-mata bertanggung jawab untuk semua alat-alat konstruksi, cara-cara teknik
urutan dan prosedur dan untuk mengkoordinasikan semua bagian pekerjaan yang berada
didalam kontrak.

2. Pegawai Penyedia yang melaksanakan :


a. Sebagai pemimpin pelaksanaan proyek sehari-hari pada pelaksana pekerjaan Penyedia
harus dapat menyerahkan kepada seorang pelaksanaan ahli, cakap sesuai bidang
keahliannya, yang diberi kuasa dengan penuh tanggung jawab dan selalu berada ditempat
pekerjaan.
b. Sebagai penanggung jawab di lapangan pekerjaan pelaksanaan harus mempelajari dan
mendalami semua isi gambar, bestek dan Berita Acara Aanwijzing sehingga tidak terjadi
kesalahan-kesalahan konstruksi maupun kualitas bahan-bahan yang harus dilaksanakan.
c. Perubahan konstruksi maupun perubahan bahan-bahan bangunan dapat dilaksana-kan
apabila ada izin tertulis dari Pengawas/ Pejabat Pembuat Komitmen berdasarkan rapat
Direksi. Menyimpang dari hal tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia, untuk melaksa-
nakan sesuai gambar dan bestek.
d. Direksi berhak menolak penunjukan seorang pelaksana (Uitvoerder) dari Penyedia
berdasarkan pendidikan, pengalaman tingkah laku dan kecakapan, dalam hal ini Penyedia
harus segera menempatkan pengganti lain dengan persetujuan Direksi.

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 7


PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN
Pasal 12

1. Keamanan dan kesejahteraan


Selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia Penyedia diwajibkan mengadakan segala hal yang
diperlukan untuk keamanan para pekerja dan tamu, seperti pertolongan pertama, sanitasi, air
minum, dan fasilitas-fasilitas kesejahteraan. Juga diwajibkan memenuhi segala peraturan dan
tata tertib, ordonansi Pemerintah atau Pemerintah Daerah setempat.

2. Terhadap wilayah orang lain


Penyedia diharuskan membatasi daerah operasinya disekitar tampak dan harus mencegah para
pekerjanya melanggar wilayah orang lain yang berdekatan.

3. Terhadap milik umum


Penyedia harus menjaga agar jalan umum, jalan kecil dan hak pemakai jalan, bersih dari bahan-
bahan bangunan dan sebagainya dan memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraan
maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
Penyedia juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan yang terjadi atas
perlengkapan umum (fasilitas) seperti saluran air, listrik dan sebagainya yang disebabkan oleh
kegiatan Penyedia, maka biaya pemasangan kembali dan segala perbaikan kerusakan menjadi
tanggung jawab Penyedia.

4. Keamanan Terhadap Pekerjaan


Penyedia bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan-bahan
bangunan dan perlengkapan instalasi ditapak, hingga kontrak selesai dan diterima baik oleh
Direksi. Penyedia harus menjaga perlengkapan bahan-bahan dari segala kemungkinan
kerusakan, kehilangan dan sebagainya untuk seluruh pekerjaan termasuk bagian-bagian yang
dilaksanakan oleh pekerja-pekerja dan menjaga agar pekerjaan bebas dari air hujan dengan
melindungi memakai tutup yang layak, memompa atau menimba seperti apa yang dikehendaki
atau diinstruksikan.

JAMINAN DAN KESELAMATAN BURUH


Pasal 13

1. Air Minum dan Air untuk Pekerjaan


a. Penyedia harus senantiasa menyediakan air minum yang cukup bersih ditempat pekerjaan
untuk para pekerjanya.
b. Air untuk keperluan bangunan selama pelaksanaan, dapat mempergunakan atau
menyambung pipa air yang telah ada dengan meteran air tersendiri (guna memperhitungkan
pembayaran) atau air sumur yang bersih/jernih dan tawar, bila hal ini meragukan pengawas
harus diperiksa di laboratorium.

2. Kecelakaan
Apabila terjadi kecelakaan untuk tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan tersebut pada
waktu pelaksanaan, Penyedia harus segera mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan si
korban dengan biaya pengobatan dan lain-lain menjadi tanggung jawab Penyedia dan harus
segera melaporkan kepada Instansi yang berwenang dan Direksi.
4. Dilokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan untuk pertolongan pertama
yang selalu tersedia dalam setiap saat dan berada ditempat Direksi Keet/Bouwkeet.

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 8


ALAT-ALAT PELAKSANAAN /PENGUKURAN
Pasal 14

Selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia harus menyediakan/menyiapkan alat-alat baik untuk sarana
peralatan pekerjaannya maupun peralatan-peralatan yang diperlukan untuk memenuhi kwalitas hasil
pekerjaan antara lain : pompa air, beton mollen, waterpas, theodolit, lampu penerangan dan
sebagainya.

SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN


Pasal 15

a Penyedia harus selalu memegang teguh disiplin keras dan perintah yang baik antara pekerjanya
dan tak akan mengerjakan tenaga yang tidak sesuai atau tidak mempunyai keahlian dalam tugas
yang diserahkan kepadanya.
b Penyedia menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang disediakan menurut
kontrak dalam keadaan baru dan bahwa semua pekerjaan akan berkualitas baik bebas dari cacat.
Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standart ini dapat dianggap defiktif.
c Dalam pengajuan penawaran Penyedia harus memperhitungkan biaya-biaya
pengujian/pemerikasaan berbagai bahan pekerjaan.
d Diluar jumlah tersebut Penyedia tetap bertanggungjawab atas biaya-biaya pengiriman yang tidak
memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki.

PEKERJAAN TIDAK BAIK


Pasal 16

a. Penyedia berhak mengeluarkan instruksi agar Penyedia membongkar pekerjaan apa saja yang
telah ditutup untuk diperiksa, atau mengatur untuk mengadakan pengujian bahan-bahan atau
barang-barang baik yang sudah maupun yang belum dimasukkan dalam pekerjaan atau yang
sudah dilaksanakan.
Ongkos untuk pekerjaan dan sebagainya menjadi beban Penyedia untuk disempurnakan dengan
kontrak.
b. Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempat pekerjaan,
pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan atau barang apa saja yang tidak sesuai dengan kontrak.
c. Penyedia berhak (tetap tidak dengan cara tidak adil atau menyusahkan) mengeluarkan perintah
yang menghendaki pemecatan siapa saja dari pekerjaan.

PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG (MEER EN MINDERWERK)


Pasal 17

a Penyedia berkewajiban sesuai dengan pekerjaan yang diterima menurut ketentuan AV-41 pasal
(2) ayat (3) dan menurut gambar-gambar detail yang telah disahkan oleh Direksi melaksanakan
secara keseluruhan atau dalam bagian-bagian menurut persyaratan-persyaratan teknis untuk
mendapatkan pekerjaan yang baik.
Penyedia selanjutnya berkewajiban pula tanpa tambahan biaya mengerjakan segala sesuatu
demi kesempurnaan pekerjaan atau memakai bahan-bahan yang tepat walaupun satu dan lain
hal tidak dicantumkan dalam gambar dan bestek.
b. Pekerjaan tambah dan kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau persetujuan secara
tertulis dari Direksi. Selanjutnya perhitungan penambahan atau pengurangan pekerjaan
dilakukan atas dasar harga yang disetujui oleh kedua belah pihak jika tidak tercantum dalam
daftar harga upah dan satuan pekerjaan.
REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 9
PERIJINAN DAN PAPAN NAMA PROYEK
Pasal 18

a. Kontraktor diwajibkan mengurus IMB dan ijin zoning hingga diterbitkan surat tersebut diatas serta
mengurus perijinan lainnya yang mendukung kelancaran terlaksananya kegiatan Pekerjaan
Rehabilitasi Gedung Kejaksaan Negeri Kota Kediri. BIAYA YANG DITIMBULKAN AKIBAT
HAL TERSEBUT DIATAS SUDAH TERMASUK DALAM BIAYA PENAWARAN.
b. Pemborong tidak diizinkan membuat iklan dalam bentuk apapun, dalam batas-batas lapangan
pekerjaan atau ditanah yang berdekatan tanpa tanpa ijin Direksi.
c. Pemborong harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki lapangan pekerjaan.
d. Kontraktor wajib membuat dan memasang papan nama proyek di bagian depan halaman proyek
sehingga mudah dilihat umum. Ukuran dan redaksi papan nama tersebut 90 x 150 cm dipotong
dengan tiang setinggi 250 cm atau sesuai dengan petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen melalui
Konsultan Pengawas dan atau sesuai tata aturan Pemerintah Daerah setempat. Kontraktor tidak
diijinkan menempatkan atau memasang reklame dalam bentuk apapun di halaman dan di sekitar
proyek tanpa ijin dari Pemberi Tugas.

PENGAMANAN LOKASI
Pasal 19

Penyedia bertanggungjawab atas keamanan seluruh lokasi pekerjaan hingga penyerahan yang ke – 2
diterima dengan baik, untuk itu Penyedia berhak melarang orang-orang yang tidak berkepentingan
masuk ke lokasi pekerjaan.

TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN


Pasal 20

1. PENGUKURAN / UITZET
Segera setelah pembersihan lokasi, dilakukan pengukuran / uitzet untuk menentukan peil / posisi
bangunan terhadap keadaan tanah setempat sesuai yang dimaksudkan dalam gambar
perencanaan.
Pengukuran / Uitzet ini harus menggunakan alat ukur yang memadai bersama dengan Konsultan
Pengawas.

2. PENGAMANAN DI LAPANGAN
Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia diwajibkan untuk mempertimbangkan faktor-faktor antara
lain :
- Penyedia harus mempertimbangkan faktor debu / kebersihan lingkungan termasuk di jalan
raya, mengingat kegiatan ini tepat berada di tepi jalan protokol. Sehingga Penyedia harus
senantiasa menjaga kebersihan khususnya jalan raya dari material dan bahan yang tersisa.
- Penyedia diwajibkan membuat km/wc sementara untuk para pekerja dengan memperhatikan
lokasi, kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitarnya.

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 10


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3 )
& PERSYARATAN TEKNIS UMUM
Pasal 21

1. PEKERJAAN KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA ( K 3 )


1.1. PENDAHULUAN
Perusahaan jasa kontruksi memiliki potensi bahaya tinggi, seperti penggunaan alat berat,
mesin gerinda, las, bekerja diketinggian, suhu yang ekstrim, melakukan penggalian dan
lain-lain.Dengan adanya hal tersebut maka dipergunakan Program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang penerapannya meliputi Kantor, Proyek Site serta area pendukung
lainnya yang merupakan kebijakan pihak perusahaan.
Tersedianya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau Occupational
Health and Safety Manajement System (SMK3/OHSMS) dimana system ini diperlukan
untuk menurunkan insiden dan penyakit akibat kerja sehingga tercipta tempat kerja yang
aman dan sehat.
Untuk memberikan kepuasan pelanggan dan perlindungan kepada karyawan dan
keselamatan dan kesehatan kerja serta menjaga kelestarian lingkungan hidup dan dalam
rangka pemenuhan OHSAS 18001:2007 butir 4:4.6 maka diperlukan suatu Rencana
Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Proyek.

1.2. KEBIJAKAN K3
Sudah menjadi kebijaksanaan direksi PT. KERJA KONSTRUKSI agar setiap karyawan
dan pekerja mendapatkan tempat yang aman dan sehat dalam melaksanakan tugas
sehari-hari. Pada prinsipnya semua pihak harus berupaya serta mengambil langkah-
langkah positif sehingga seluruh karyawan dan pekerja terjamin dan bekerja dengan
aman dan sehat. Secara garis besar, kebijakan ini adalah :
1. Mematuhi seluruh peraturan perundangan dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan
kerja, yang merupakan persyaratan minimum kinerja keselamatan dan kesehatan
kerja.
2. Selalu memberikan perlindungan kepada seluruh karyawan, tamu, pihak ke tiga dan
asset perusahaan dengan mencegah dan mengendalikan kejadian yang dapat
merugikan asset perusahaan.
3. Melakukan komunikasi yang efektif kepada seluruh karyawan, masyarakat dan pihak-
pihak yang berkepentingan.

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 11


4. Mempertimbangkan setiap aspek Keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap tahap
penyelenggaraan kegiatan serta mengendalikan resiko yang ada seminimal mungkin
5. Meningkatkan kesadaran dan memberikan pengertian bahwa kecelakaan itu dapat
dicegah.
6. Memberikan pengertian bahwa target utama PT. KERJA KONSTRUKSI adalah “zero
accident”
7. Mengutamakan keselamatan karyawan dan pekerja dari penggunaan peralatan dan
bahan dilokasi proyek.
8. Menjamin bahwa semua karyawan dan pekerja telah mengetahui dan melaksanakan
pekerjaannya secara produktif yaitu dengan cara yang aman melalui petunjuk yang
benar, instuksi pekerjaan yang tepat, instuksi pemakaian peralatan yang tepat,
instuksi pemakaian bahan yang tepat melalui pengawasan yang tepat.
9. Menyediakan fasilitas, peralatan, perlengkapan keselamatan kerja yang layak dan
memadai serta menjamin akan digunakan secara tepat.
10. Memastikan bahwa yang diminta dan direkomendasikan dalam kebijakan K3 telah
diikuti.
11.Meningkatkan perlindungan dan pelestarian lingkungan dalam segala aktivitas dan
meminimumkan kerusakan yang mungkin terjadi akibat aktivitas tersebut.
Semua karyawan dan pekerja harus sudah mengetahui akan tanggung jawabnya
masing-masing termasuk peduli akan kesehatannya, keselamatannya dan
lingkunangan ditempat kerja, sehubungan dengan kebijakan diatas.

1. 3. PERENCANAAN

1. Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko


NO. JENIS/TYPE IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA PENGENDALIAN RESIKO
PEKERJAAN DAN RESIKO K3 K3
1 2 3 4
I.PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi Kecelakaan saat perjalanan Memastikan alat berat di
luka berat/meninggal. jalur tronton.
Alat berat terguling dari Tronton pada landasan
tronton luka yang kuat saat alat berat di
berat/meninggal. naikkan.
Setelah alat berat diatas
tronton diusahakan diikat
dengan kuat.

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 12


Pengendalian Lalu Rawan Kecelakan Pemasangan
Lintas Keselamatan Pekerja rambu peringatan mulai 1
Keselamatan pengguna jalan km, Rambu-rambu kerja
Koordinasi dengan aparat
terkait (Polisi Lalu-lintas)

II..PEKERJAAN JALAN
1. Galian Tanah Pondasi, Tertimbun bahan galian  Pekerja dilengkapi atau
Poer dan Sloof luka berat menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD)
Terbentur alat berat luka (Safety Helmet, Masker,
berat Safety shoes, Sarung
Tangan).

Memasang jenis rambu


dan semboyan K3-L
sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)

2. Timbunan Tertimbun bahan material dari Pekerja dilengkapi atau


Dump truck luka berat menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) dan
Alat Pelindung Kesehatan
(APK) (Safety Helmet,
Masker, Safety shoes,
Sarung Tangan).
Memasang jenis rambu
dan semboyan K3-L
sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)

3. Beton Lantai Kerja Terjatuh saat mendorong Pekerja dilengkapi atau


gerobak berisi campuran menggunakan Alat
luka berat. Pelindung Diri (APD) dan
REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 13
Terkena adukan beton pada Alat Pelindung Kesehatan
mata (APK) (Safety Helmet,
Iritasi kulit Masker, Safety shoes,
Sarung Tangan).
Memasang jenis rambu
dan semboyan K3-L
sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)

4. Beton Struktur Terjatuh saat mendorong Pekerja dilengkapi atau


gerobak berisi campuran menggunakan Alat
luka berat. Pelindung Diri (APD) dan
Terkena adukan beton pada Alat Pelindung Kesehatan
mata (APK) (Safety Helmet,
Iritasi kulit Masker, Safety shoes,
Sarung Tangan).

Memasang jenis rambu


dan semboyan K3-L
sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)

5. Baja Tulangan Terkena alat pemotong besi Pekerja dilengkapi atau


luka berat menggunakan Alat
Dijatuhi bahan material dari Pelindung Diri (APD) dan
dump truck luka berat Alat Pelindung Kesehatan
(APK) (Safety Helmet,
Masker, Safety shoes,
Sarung Tangan).
Memasang jenis rambu
dan semboyan K3-L
sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)

6. Pekerjaan Instalasi Seling putus Menempatkan posisi crane


(Erection) Girder Crane terbalik ditempat yang aman &
Dan Diafragma Terbentur balok strategis
Memastikan kekuatan

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 14


sling yang akan digunakan
Pekerja dilengkapi atau
menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD)
(Safety Helmet, Masker,
Safety shoes, Sarung
Tangan).
Memasang jenis rambu
dan semboyan K3-L
sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)

7. Pasangan Batu Tertimbun bahan material dari Pekerja dilengkapi atau


Dump truck luka berat menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD)
(Safety Helmet, Masker,
Safety shoes, Sarung
Tangan).

III. PENGGUNAAN PERALATAN


1. Dump Truk , Truck Menabrak, selip, terguling Pengecekan dan perbaikan
Molen &Trailler rutin kendaraan
(beroperasi di jalan Penentuan Kualifikasi/Job
raya) spec. Supir pada sat
rekruting aspek kwalitas
sopir di tetapkan
2. Buldozer Menabrak , terguling Dibuat batasan area kerja
operasi alat / bulldozer
Dipasang rambu-rambu
peringatan : "hati - hati
Jaga Jarak"
Instruksi Kerja operasional
Bulldozer
Seleksi Operator saat
penerimaan
3. Peralatan Asphalt Dalam waktu lama dapat Harus ada sosialisasi K
Mixing Plant (AMP) merusak system pendengaran kepada masyarakat di
*Lingkungan / lokasi dan gangguan pernafasan. sekitar plant
umumnya berisik dan Lokasi AMP minimal
menimbulkan polusi ±1Km dari pemukiman

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 15


penduduk
Pekerja dilengkapi atau
menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) dan
Alat Pelindung Kesehatan
(APK) (Safety Helmet,
Masker, Safety shoes,
Sarung Tangan).
Memasang jenis rambu
dan semboyan K3-L
sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)
4. Penggunaan Peralatan Pengaruh untuk kesehatan mata Pekerja dilengkapi atau
Asphalt Sprayer (lokasi dan pernafasan menggunakan Alat
di areal pekerjaan) Pelindung Diri (APD) dan
Alat Pelindung Kesehatan
(APK) (Safety Helmet,
Masker, Safety shoes,
Sarung Tangan).
Memasang jenis rambu
dan semboyan K3-L
sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)
5. Penggunaan Vibratory Resiko menabrak Harus ada penyuluhan K3
Compactor, Tandem Operator pengawasan dari
Roller, Tire Roller, pelaksana
Three Wheel (Alat Pekerja dilengkapi atau
Pemadat) menggunakan Alat
*Peralatan beroperasi Pelindung Diri (APD) dan
dilokasi pekerjaan Alat Pelindung Kesehatan
(APK) (Safety Helmet,
Masker, Safety shoes,
Sarung Tangan).
Memasang jenis rambu
dan semboyan K3-L
sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)
6. Penggunaan Peralatan Terbakar dan meledak Pekerja dilengkapi atau
Vibrator menggunakan Alat

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 16


Pelindung Diri (APD) dan
Alat Pelindung Kesehatan
(APK) (Safety Helmet,
Masker, Safety shoes,
Sarung Tangan),
Dilengkapi Alat Pemadam
Kebakaran Ringan (APAR)

 Memasang jenis rambu


dan semboyan K3-L
sesuai dengan SOP
(Standard Operating
Prosedure)
7. Penggunaan Peralatan Terbakar/meledal Pekerja dilengkapi atau
Stamper Menimpa pekerja menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) dan
Alat Pelindung Kesehatan
(APK) (Safety Helmet,
Masker, Safety shoes,
Sarung Tangan), Alat
pemadam kebakaran
(APAR)

8. Penggunaan Peralatan Selang bocor Pekerja dilengkapi atau


Compressor Terbakar/meledak menggunakan Alat
Menimbulkan debu Pelindung Diri (APD) dan
Alat Pelindung Kesehatan
(APK) (Safety Helmet,
Masker, Safety shoes,
Sarung Tangan), Alat
Pemadam kebakaran
(APAR)
9. Penggunaan Peralatan Terbakar/meledak Pekerja dilengkapi atau
Genset Bahaya sengatan listrik menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) dan
Alat Pelindung Kesehatan
(APK) (Safety Helmet,
Masker, Safety shoes,
Sarung Tangan), Alat
Pemadam kebakaran
(APAR)
REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 17
1.4. PERSYARATAN.

1) Identifikasi Bahaya dan pengendalian Resiko Bahaya


2) Pemenuhan perundang – undangan dan persyaratan lainnya
Daftar peraturan perundang – undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3 yang wajib
dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanaan paket pekerjaan ini adalah :
a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
b. UU No. 23 1992 tentang kesehatan
c. UU No. 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi
d. UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan
e. Keputusan Menteri tenaga Kerja RI. Nomor : kep – 51/Men/1999 Tentang Nilai Ambang
batas Faktor Fisika ditempat kerja
f. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor kep- 187/Men 1999 Tentang pengendalian
bahan kimia berbahaya ditempat kerja
g. Peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang analisis mengenai dampak lingkungan.
h. Surat Edaran Dirjen Binawas No. SE.05/BW/1997 Tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri.
i. Peraturan Menteri tenaga Kerja No: PER .05/MEN/1996 tentang sistem Manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja.
j. Keputusan presiden No. 22 tahun 1993 tentang penyakit yang timbul akibat hubungan kerja
k. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/menkes/SK/IX/2001/tentang pedoman teknis
analisis dampak lingkungan
l. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1217/Menkes SK/IX/2001tentang pedoman
penanganan dampak radiasi
m. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 315 Menkes/SK/III/2003 tentang komite kesehatan
dan keselamatan kerja sektor kesehatan
n. Permen PU No.9 /PRT/M/2008 tentang pedoman sistem manajemen keselamatan Kerja
(SMK3) konstriuksi bidang PU

1.5. SASARAN & PROGRAM K3


5.1. SASARAN K3
Sasaran kesehatan dan keselamatan kerja dilokasi proyek adalah karyawan dan pekerja
yang terlibat langsung dengan peralatan kerja dan material serta lingkungan sekitarrnya.
Sasaran yang dituju dalam penerapan k3 adalah:
a. Menghindari adanya kecelakaan kerja
b. Menghindari adanya penyakit akibat kerja

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 18


c. Menyediakan lingkungan kerja yang sehat
d. Menghindari terjadinya efek negatif terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh aktifitas
kerja
e. Semua karyawan dan pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan resiko
pekerjaannya masing-masing.

5.2. PROGRAM K3
1. Promosi program k3 Promosi program k3 terdiri dari:
Pemasangan bendera k, bendera RI, bendera Perusahaan, bentuk dan cara
pemasangan (Lihat lampiran)
a. Pemasangan sign board k3
b. Slogan-slogan yang mengisyaratkan akan perlunya bekerja dengan selamat seperti
contoh pada lampiran.
c. Gambar-gambar pamplet tentang bahaya/kecelakaan yang mungkin terjadi dilokasi
pekerjaan dipasang dikantor proyek atau lokasi pekerjaan dilapangan.
2. Sarana peralatan untuk K3
sarana peralatan untuk K3 terdiri dari :
a. Yang melekat pada orang, yaitu :
1. Topi helm
2. Sepatu lapangan
3. Sarung tangan (untuk pekerja tertentu)
4. Masker pengaman untuk gas beracun ( untuk pekerjaan tertentu)
5. Obat-obatan untuk P3K
b. Sarana peralatan lingkungan yaitu :
Tabung pemadam kebakaran pada ruang-ruang antara lain:
a. Kantor proyek
b. Gudang bahan bakar
c. Ruang genset
d. Bengkel
e. Gudang bahan peledak
f. Mess karyawan
g. Barak tenaga kerja
h. Gudang material
i. Tiap lantai bangunan Proyek ( Pada saat Pekerjaan Bekisting dan finishing)

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 19


c. Rambu-rambu peringatan
Rambu-rambu peringatan antara lain untuk:
1. Peringatan bahaya dari atas
2. Peringatan bahaya benturan kepala
3. Peringatan bahaya longsoran
4. Peringatan bahaya api/kebakaran
5. Peringatan tersengat listrik
6. Petunjuk ketinggian (untuk bangunan yang lebih tinggi dari 2 (dua) lanta)
7. Petunjuk jalur instalasi listrik kerja sementara
8. Petunjuk batas ketinggian penumpukan material
9. Larangan memasuki area tertentu
10. Larangan membawa bahan-bahan yang berbahaya
11. Petunjuk untuk melapor (Keluar Masuk Proyek)
12. Peringatan untuk memakai alat pengaman kerja
13. Peringatan ada alat/masin yang berbahaya (untuk lokasi tertentu)
14. Peringatan/larangan masuk lokasi genset/power listrik (untuk orang tertentu)

Catatan :
Ada pemahaman yang keliru, yaitu menganggap bahwa kalau sudah memenuhi syarat
peralatan K3 berarti sudah memenuhi persayaratan K3 padahal sarana peralatan K3 ini
adalah baru sebagian dari sistem kerja K3. Bekerja dengan K3 yang benar adalah bila
memenuhi 3 hal sebagai berikut:
1. Orangnya
Orangnya (pengawas dan tenaga kerja) punya sikap kerja yang benar yaitu:
a. Punya pengetahuan dan keterampilan K3
b. Berperilaku sesuai ketentuan K3
c. Sehat jasmani dan rohani.
2. Mesin/alat kerja serta sarana peralatan K3 sesuai ketentuan.
3. Lingkungan kerja sesuai ketentuan
- Lingkungan kerja meliputi :
a. Lay out planning (perencanaan tata letak)
b. Huose keeping (pemeliharaan alat-alat rumah tangga)
c. Penerangan dan ventilasi
-. Penataan lingkungan
Lay out planning (perencanaan tata letak)

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 20


Perencanaan tata letak harus diatur sedemikian rupa sehingga orang dan alat yang
akan bekerja tidak saling terganggu justru saling mendukung sehingga dapat
dicapai pelaksanaan dengan produktivitas tinggi dan aman.
-. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tata letak yaitu :
a. Dimensi (ukuran), posisi, elevasi (ketinggian);
b. Gerakan manusia dan alat;
c. Suara (kebisingan);
d. Getaran;
e. Cahaya dan situasi udara.
-. House keeping kebersihan dan kerapian tempat kerja merupakan syarat K3
Sarana kebersihan dan kerapihan untuk program K3 terdiri atas.
a. Penyediaan air bersih yang cukup;
b. Penyediaan toilet/Wc yang bersih;
c. Penyediaan musholah yang bersih dan terawat;
d. Penyediaan toilet/Wc untuk pekerja proyek;
e. Penyediaan bak-bak sampah pada lokasi yang diperlukan;
f. Pembuatan saluran pembuangan limbah
g. Pembersihan sampah secara teratur;
h. Kerapian penempatan alat-alat kerja dilapangan setelah dipakai (concrete Vibratory, lampu-lampu
penerangan dll).

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 21


A. KANTOR INDUK KEJAKSAAN

PEKERJAAN PERSIAPAN DAN BONGKARAN


Pasal 22

Lingkup pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja, meliputi antara lain :
- Pembersihan kembali bangunan yang direhab dari bekas bongkaran maupun dari sisa pekerjaan.
- Bongkar kusen pintu jendela lama
- Bongkar dinding batu bata
- Bongkar keramik lantai 2

yang dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :


a Pekerjaan persiapan dilaksanakan dengan memperhatikan bagian atau area yang akan
dibongkar tanpa menimbulkan dampak pada area lainnya.
b Pembersihan kembali dilaksanakan setelah semua pekerjaan yang tercantum sudah terpenuhi
dan terkerjakan.

PEKERJAAN PASANGAN DINDING


Pasal 23

1 Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan dinding bata, termasuk acian dan plesteran
dinding sesuai yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas/MK.

2 Persyaratan Bahan
a. Bata yang dipasang adalah jenis bata press sejenis HEBEL atau setara, dengan tebal
= 8 cm.
b. Semen Portland (PC) yang bermutu I dan dari satu produk. Pasir bermutu baik dan air
pencampur/pelarut/pengencer yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

3 Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Campuran (aggregate) untuk plester, perekat naad antar bata dan acian halus harus dipilih
yang bersih dan bebas dari segala macam kotoran, dan melalui ayakan.
b. Campuran plesteran dan perekat antar bata adalah dengan perbandingan 1 PC : 5 Pasir
pasang.
c. Lebar atau tebal naad/siar-siar adalah sesuai petunjuk yang disyaratkan oleh produk bata
bersangkutan.
d. Tebal plesteran adalah minimal 1,5 cm, apabila tebal melebihi 2 cm harus diberi kawat ayam
untuk membantu dan memperkuat daya lekat plesteran.
e. Perbandingan campuran plesteran acian halus adalah 1 PC : 3 pasir pasang. Diterapkan
pada seluruh permukaan plesteran adukan 1 : 5 maupun 1 : 3 yang sudah kering benar.

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 22


PEKERJAAN PLESTERAN
Pasal 24

PEKERJAAN PLESTERAN
Plesteran Dinding Batu Bata
Sebelum plesteran dinding dilaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang tersebut di bawah ini sudah
harus selesai lebih dahulu.
- Siar-siar pasangan batu bata sudah merupakan alur hasil kerukan.
- Seluruh jaringan perpipaan maupun jaringan pipa listrik yang tertanam didalamnya telah
terpasang sempurna.
- Pasangan telah mengering.
Plesteran dengan campuran 1 pc : 3 ps dipasang pada pasangan dinding trasram sisi luar & dalam,
sedang untuk permukaan dinding yang lain digunakan plesteran dengan campuran 1 pc : 4 ps.

PEKERJAAN PELAPIS LANTAI


Pasal 25

30.1. Pemasangan penutup lantai baru meliputi :


a. keramik lantai uk. 40 x 40 polos
b. keramik tangga uk. 40 x 40 motif kayu
keramik yang digunakan merupakan produk dalam negeri dengan kualitas baik, merk Asia,
Milan ,KIA atau Platinum, sebelumnya penyedia harus mengajukan contoh terlebih dahulu
dan harus disetujui oleh dewan direksi dan pengawas.
30.2. Bagian-bagian lantai keramik yang terpaksa harus menggunakan lempeng keramik yang
tidak penuh, pemotongannya harus menggunakan mesin potong dan harus menghasilkan
tepian potongan yang lurus dan halus.terhadap lantai strukturnya menggunakan mortar
campuran 1Pc : 4Pc untuk ruang-ruangan.
30.3. Pelaksanaan pemasangan harus sedemikian rupa sehingga :
a. Seluruh bagian di bawah keramik terisi penuh dengan mortar spesi sehingga tidak
terdapat rongga udara yang terjebak di bawah keramik.
b. Menghasilkan bidang lantai yang benar-benar datar dan rata air, kecuali untuk bagian-
bagian lantai pada daerah basah yang dikehendaki miring harus menghasilkan bidang
miring sempurna yang dapat mengalirkan air hingga kering ke lubang-lubang lantai
(avour).
c. Nat antar keramik adalah 3 mm dan menghasilkan garis nat yang lurus sejajar garis
dinding yang melingkupinya.
30.4. Setelah spesi pasangan mengering, siar antara (nat) harus diisi dengan adukan PC dan
dikeruk halus hingga menghasilkan permukaan nat yang sama dengan garis tepian keramik.
30.5. Noda adukan PC yang mengenai permukaan keramik harus segera dibersihkan dengan lap
basah dan dikeringkan seketika dengan lap kering.
30.6. Direksi berhak memerintahkan pembongkaran dan pembenahan tanpa biaya tambah bila
persyaratan di atas tidak dapat dipenuhi.

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 23


PEKERJAAN PENUTUP LANTAI PARQUET
Pasal 26

8.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini dilakukan meliputi area seluruh lantai karpet parquette/parket sesuai yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/MK.

8.2. Persyaratan Bahan


a. Bahan yg digunakan adalah :
SPC FLOORING 6 mm, Produk harus lulus uji dan sertifikasi nasional yang
penting. Misalnya, ISO9001, sistem sertifikasi mutu ISO4001, standar nasional
Cina, sertifikasi pengukuran Cina.

b. Warna dan motif akan ditentukan kemudian atau seperti yg ditunjukkan pada detail
gambar.
c. Kesemua bahan di atas harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK, Perencana dan
Pemberi Tugas
d. Lokasi pemasangan finishing lantai parquet: sesuai dengan yang sudah disebutkan /
ditunjukkan dalam detail gambar.

8.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Alas dari parquet harus merupakan permukaan screed yang keras dan diaci halus,
dan setelah itu diberi underlayer berupa polyfoam dengan tebal minimal 3 mm. Underlayer
polyfoam tsb. diletakkan di atas permukaan screed yg sudah halus dan benar-benar rata.
b. Parquet tiles direkatkan langsung di atas permukaan underlayer yg sudah bersih
dengan lem putih setara Rakol.
c. Teknik pemasangan parquet harus diperhatikan dan dikoordinasikan dengan
Konsultan Pengawas/M dan harus dilakukan oleh ahli yang berpengalaman dalam
pemasangan parquet.
d. Awal pemasangan dan sisa buangan harus dikoordinasikan dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas/MK.

PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM, KACA,


DAUN PINTU DAN JENDELA
Pasal 27

1. Lingkup Pekerjaan

a) Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi :


- Kusen pintu aluminium 4ʺ warna putih
- Daun pintu kaca polos tebal 5 mm
- Daun jendela kaca polos tebal 5 mm dan slimar aluminium
- Daun pintu solid PVC Flat t = 40 mm
- Daun pintu solid PVC Flat t = 40 mm + kaca intip
- Mesin pintu sliding / geser otomatis
- Kaca tempered 12 mm untuk pintu sliding / geser

b) Lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan kusen daun pintu, daun jendela yang ditunjukkan
dalam gambar atau seperti yang disebutkan disini, termasuk supervisi tenaga kerja,
material, peralatan dan persyaratan tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan ini.
REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 24
c) Pemasangan kusen aluminium pada pintu & jendela seperti yang tertera pada gambar.
d) Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, kusen bovenlight seperti yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari Penyedia.

2. Standart

Standart Industri Indonesia (SII) dan/atau Standar Nasional Indonesia (SNI)


SII.0695-82/SNI.07-0603-1989 – Produk Aluminium Ekstrusi untuk Arsitektur
American Society for Testing dan Materials (ASTM)
ASTM B221M-91 – Spesifikasi untuk Paduan Aluminium – Batang penghubung, Batang,
Kawat, Bentuk dan Tabung.
Spesifikasi
AR – 003 Pekerjaan Finishing – Spesifikasi Sealant Sambungan
AR – 002 Pekerjaan Pintu dan Jendela – Spesifikasi Pintu Kayu
AR – 002 Pekerjaan Pintu dan Jendela – Spesifikasi Finishing perangkat keras
AR – 002 Pekerjaan Pintu dan Jendela – Spesifikasi Kaca dan Pemasangan kaca

3. Prosedur Umum

a) Contoh dan Data Teknis


Contoh-contoh dan unit profil kusen dan kaca harus diberikan kepada Konsultan untuk
disetujui, mengacu pada pabrikasi unit. Penerimaan contoh hanya meliputi profil, warna,
finishing, tampilan dan detail pemasangan kaca. Persetujuan dengan persyaratan lain
adalah tanggungjawab Penyedia.
b) Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)
Sebelum proses pemasangan, Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing) yang
meliputi semua pekerjaan detail, kusen, sistem pengangkutan, harus disediakan oleh
Penyedia dan harus diserahkan ke Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
Semua dimensi harus disesuaikan di lapangan dan harus ditunjukkan dalam Gambar
Data Pelaksanaan (Shop Drawing).
Penyedia harus bertanggungjawab terhadap segala perbedaan dimensi dan semua
bagian pekerjaan, koordinasi dengan pekerjaan lain, dan semua pekerjaan yang
diperlukan untuk mengakomodasi pekerjaan yang termasuk didalamnya mewujudkan
tujuan disain.
c) Penggunaan dan Penyimpanan
Pekerjaan aluminium dan perlengkapannya harus disediakan terkoordinasi dengan
gambar, bebas dari penyimpangan dan kerusakan.
Segera setelah diterima, pekerjaan aluminium dan kelengkapannya harus ditempatkan
secara benar di tempat bersih dan kering, terlindung dari kerusakan atau korosi, sebelum
dan sesudah pemasangan. Semua barang harus tetap bersih dan bebas dari tumpahan
adukan, acian, cat dan sebagainya.
d) Garansi
Penyedia harus memberikan kepada pemilik (owner) garansi tertulis yang meliputi jaminan
kepuasan pemasangan, pengoperasian dan pengkondisian semua pekerja aluminium
seperti yang dispesifikasikan disini untuk periode satu tahun setelah tanggal penerimaan
terakhir. Selama periode ini Penyedia harus memperbaiki atau mengganti dan menanggung
semua kerusakan.

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 25


4. Material

1) Aluminium
a) Selain yang disebutkan, semua pekerjaan profil aluminium pre-pabrikasi yang akan
digunakan untuk pintu, jendela dan kusen harus berupa aluminium bersih yang telah
dianodize minimum 10 micron dengan pelapis warna Silver dan harus sesuai dengan
SII-0695-1982/SNI.07-0603-1989 dan/atau ASTM B 221 M, menggunakan merk
INDAL, SUPEREX atau ALEXINDO dengan dimensi 4".
b) Ketebalan semua profil pre-pabrikasi harus minimum 1.3 mm, dengan bentuk dan
ukuran sesuai gambar. Dimensi profil dapat berubah, tergantung pada tipe apa yang
disetujui oleh Konsultan.
c) Khusus untuk rangka kayu menggunakan Kayu Kamper dengan dimensi mengikuti
gambar perencanaan.
2) Kaca dan Cara Pemasangan
Bahan kaca menggunakan produk ASAHIMAS atau setara type INDOFLOT (Kaca Bening)
tebal 5 mm sesuai gambar.
Selain yang telah disebutkan, kaca dan cara pemasangannya harus sesuai dengan
Spesifikasi Kaca dan Cara Pemasangannya.
3) Pengait dan Perlengkapannya
a) Pengait harus menggunakan stainless steel AISI tipe 300 series, dipilih untuk
mencegah proses karat dengan komponen-komponen lainnya. Bila ada finishing
permukaan yang diekspos, gunakan kepala sekrup oval yang terbenam dengan
diameter batang satu ukuran lebih kecil dan ukuran lubang bahan pengait dan warna
yang sesuai permukaan.
b) Angkur harus sesuai AISI tipe 300 stainless steel.
c) Lubang udara dibuat dari vinyl dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan profil
aluminium yang akan digunakan, dan pengait/perlengkapan lain yang diperlukan
membuat pemasangan yang sempurna.
4) Perapatan dan Pemberian Sealant.
Spesifikasi teknis perapatan dan bahan sealant untuk melapisi dan mengisi lubang harus
disesuaikan dengan persyaratan dalam Spesifikasi Finishing.
5) Peralatan Finishing
Semua kunci dan perlengkapan harus seperti yang ditunjukkan dalam gambar dan
disesuaikan dengan Spesifikasi Peralatan Finishing. Untuk daun pintu tripleks untuk bahan
finishing menggunakan lapisan HPL (High Pressure Laminated) menggunakan merk
HAVEEL, TACO ATAU VIOLAM dengan warna ditentukan kemudian.
6) Daun pintu menggunakan bahan Wood Plastic Composite (WPC) dengan ketebalan pintu 38
mm dan tebal dinding 5 mm Finish HVL, yang dipasang di tempat yang sesuai dengan
gambar perencanaan. Menggunakan merk Maxdoor, Duma door atau Sampurna door.

5. Pelaksanaan Pekerjaan

A. Pelaksanaan Pekerjaan Aluminium


1. Umum
a) Semua profil aluminium yang akan digunakan harus dipilih secara teliti, memiliki
keseragaman warna, dimensi dan susunan, bebas dari segala macam kerusakan
semua profil harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
b) Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia harus memeriksa gambar dan kondisi
lapangan dan menyiapkan Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing) yang
dibuat berdasarkan dimensi dan kondisi di lapangan. Tidak ada pekerjaan
pabrikasi atau pemasangan yang dimulai sebelum Gambar Data, Pelaksanaan
(Shop Drawing) yang diberikan oleh Penyedia disetujui oleh Konsultan Pengawas.
REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 26
c) Penyedia harus membuat mock-up masing-masing sambungan aluminium untuk
system konstruksi dan bahan lainnya.
d) Perakitan, penempatan dan penyambungan profil aluminium harus sesuai dengan
petunjuk produsen, sesuai gambar dan Gambar Detail Pelaksanaan (Shop
Drawing) yang telah disetujui.
e) Pastikan angkur dan pemasangannya yang dikerjakan oleh pihak lain sesuai
dengan persyaratan yang diterapkan. Jika diperlukan, sebelum pemasangan
dibuat dulu adaptasi yang dapat ditoleransi.

2. Pabrikasi
a) Semua komponen harus dibuat dan dirakit dengan bentuk yang benar dan ukuran
yang ditetapkan dalam gambar, sesuai gambar detail Pelaksanaan (Shop
Drawing) yang sudah disetujui, dan ditempatkan di lokasi yang benar.
b) Penyedia harus bertanggung jawab untuk kesesuaian konstruksi komponen. Bila
sambungan tidak dibuat gambar detailnya, maka sambungan harus diposisikan
dan dibuat agar dapat menyalurkan beban dan menahan tekanan. Semua
komponen harus sesuai dengan pola yang ditetapkan.
c) Semua proses pemotongan dan pelubangan harus dilakukan sebelum proses
anodaisasi. Bila diperlukan dan selain yang ditunjukkan oleh Konsultan,
pemotongan profil aluminium di lapangan harus disesuaikan sesuai tata cara agar
tidak merusak bagian permukaannya.
d) Bagian akhir profil harus dihubungkan dengan kuat dan akurat menggunakan
pengait anti karat yang dibuat oleh produsen profil aluminium. Sambungan harus
dikerjakan secara teliti agar mendapatkan bentuk yang bagus dan kualitas
pemasangan terbaik.
e) Semua sambungan harus disembunyikan/dilapisi, kecuali ada persyaratan lain.
Semua sambungan harus berupa sambungan berwarna untuk menghasilkan
sambungan yang rapi dan kedap air.
f) Pastikan potongan kaca disediakan dengan kedalaman dan lebar yang dapat
mengakomodasi persyaratan kaca yang direkomendasikan oleh produsen
pembuat. Pasang gasket pengait pemasangan kaca yang diangkur ke sambungan
aluminium.
g) Kusen beserta kelengkapannya harus sbb. :
Secara umum dibuat sesuai dengan dimensi dan profil yang ditunjukkan dalam
gambar dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Memperhatikan garis batas yang ditunjukkan dan sesuai dengan komponen
konstruksi lainnya.
Menyediakan penyusun, penunjang dan pemberhentian kaca untuk
meminimalkan kemungkinan kaca retak yang disebabkan oleh ketidaktepatan
struktur kusen dan sesuai dengan rekomendasi produsen pembuat kaca.

B. Pemasangan
1. Umum
a. Pekerjaan aluminium harus dipasang di lokasi sesuai dengan gambar.
b. Pemasangan unit pemipaan dan level harus disesuaikan dengan gambar detail
pelaksanaan (Shop Drawing) yang disetujui oleh ahli pengalaman yang berkualitas
sesuai petunjuk produsen.
c. Jangan memaksakan penempatan unit atau melebihi peruntukan bebannya.
d. Sediakan pergerakan udara/panas sesuai dengan range temperatur ditentukan
antara perakitan yang dipabrikasi di bengkel dengan perakitan pada saat
konstruksi.

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 27


e. Amankan unit dengan menggunakan bahan angkur anti karat, penggunaan kayu
dan serat tidak dapat dibenarkan.
f. Lapisi/sembunyikan angkur, penjepit dan semua perlengkapan lain.
2. Perapatan
a. Buat sambungan rapat antara pertemuan kusen denan konstruksi didekatnya.
b. Perapatan yang ditampilkan sehubungan dengan pekerjaan pada bagian ini harus
memenuhi rekomendasi produsen dan persyaratan yang ditetapkan dalam
spesifikasi sambungan Zat kedap (sealant).
3. Perangkat Keras
Jenis perangkat keras yang akan dipasang, seperti unit pengunci, pegangan pintu, tuas
penutup pintu dan lain sebagainya, harus seperti yang ditunjukkan dalam gambar dan
akan dipasang sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi finishing perangkat keras.
4. Pemasangan Kaca
Selain yang telah ditetapkan, semua pemasangan kaca dan pintu harus disesuaikan
dengan standar produsen perangkat keras dan harus disesuaikan dengan persyaratan
spesifikasi kaca dan pemasangannnya.
5. Perbaikan dan Pembersihan
a) Segala sesuatu yang rusak, patah atau tidak difinishing sempurna harus diganti
dengan yang baru.
b) Memberikan lapisan finishing atas lapisan finishing dari bengkel, di lapangan harus
dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
c) Pembersihan dan penyelesaian pemasangan harus sebagai berikut :
Membuang semua tumpukan yang mempengaruhi penampilan unit.
Melepaskan bahan-bahan pelindung.
Membersihkan permukaan interior & eksterior logam dan kaca setelah
pemasangan dengan mencucinya menggunakan air bersih dan sabun atau
deterjen, kemudian dibilas.
Membersihkan permukaan luar/eksterior kaca sekali tiga bulan selama proses
konstruksi.
Membersihkan dan mengembalikan warna permukaan logam sesuai dengan
rekomendasi produsen. Jika tidak dapat dibersihkan, maka unit harus diganti.

6. Perlindungan
a) Lindungi permukaan logam sebelum difinishing dengan lapisan pelindung atau
pembungkus sampai proses konstruksi selesai. Gunakan bahan yang
direkomendasikan oleh produsen logam untuk memastikan metode tersebut cukup
dapat melindungi, mudah dilepas dan aman untuk difinishing.
b) Melepaskan perlindungan dari permukaan logam pemasang kaca sebelum
memulai pemasangan kaca.
c) Menjaga lapisan pelindung sejak pemasangan sampai dengan pembersihan
selesai.

C. Pelaksanaan Pekerjaan Kaca


1) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan mencakup transportasi, penyediaan tenaga kerja, peralatan dan
perlengkapan serta pemasangan semua kaca, cermin dan pemasangan kaca sesuai
yang ditunjukkan dalam gambar dan yang disebutkan disini.

2) Material
a) Kaca Bening
Kaca bening harus dipilih berupa lembaran kaca yang bening dan rata, serta
memiliki ketebalan yang sama, bebas dari segala macam kerusakan dan dari

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 28


kualitas terbaru sesuai SII-0189-83/SNI.15-0047-1987 dan SII-0868-83/SNI.15-
0130-1987. Bahan kaca dipakai dari produk ASAHIMAS type INDOFLOT (Kaca
Bening) tebal 5 mm atau sesuai gambar.
b) Cermin
Cermin harus lembaran cermin terpilih, serta memiliki ketebalan yang sama, bebas
dari segala macam kerusakan dan dari kualitas terbaik, seperti Asahimas atau
setara Nominal ketebalan dan ukuran harus seperti yang ditunjukkan dalam
gambar.

3) Pelaksanaan Pekerjaan
a) Umum
Gambar hanya menunjukkan ukuran kasar dari kaca. Ukuran sebenarnya ketepatan
ujungnya harus ditetapkan oleh ukuran sebenarnya yang didapat hasil
pengukuran di lapangan dan dengan mengikuti dimensi pemasangan serta
petunjuk pemasangannya.
Tiap lembar kaca dan/atau cermin harus secara jelas diberi label dan penanda
jenis, ketebalannya dan data lainyang diperlukan. Semua label harus dilepas
setelah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Semua kaca, cermin dan pemasangan kaca harus dipasang sesuai petunjuk
pemasangan dari produsen.
b) Pemasangan
i) Toleransi Jarak dan Pemotongan
Toleransi Jarak dan Pemotongan harus sebagai berikut :
Nominal jarak/sela antara kaca dan kusen adalah 3 mm.
Nominal jarak tepi antara kaca dan kusen adalah 6 mm keliling.
Minimum kedalaman sponeng ketaman harus 16 mm
Toleransi pemotongan maksimum untuk semua kaca harus + 3 mm atau –
1.5 mm.
Jarak gasket, tergantung penggunaan gasket, adalah tambahan jarak yang
diatur.
ii) Persiapan Permukaan untuk Pemasangan Kaca.
Jendela geser harus dapat berpindah dengan bebas dan tepat pada kusen
sebelum pemasangan kaca. Benda-benda yang dapat bergerak/bergeser harus
diamankan dibuat fix, atau pada posisi terkunci sampai pemasangan kompon
kaca selesai. Semua permukaan ketaman harus bersih dan kering, harus diberi
lapisan primer seperti ditetapkan oleh produsen neoprene/gasket.
Sebelum pemasangan, permukaan kaca yang akan diberi neoprene/gasket
harus bebas dari debu, basah atau aplikasi pembungkus dan produsen.
c) Pemasangan Cermin
Cermin harus dipasang dengan sekrup cermin, yang memiliki kepala stainless steel
pada tempat yang ditunjukkan dalam gambar. Sekrup harus dipasang kuat sesuai
tata cara agar dapat menahan cermin tetap pada tempatnya.
d) Penggantian dan Pembersihan
Tiap panel kaca harus segera ditandai setelah pemasangan kaca dengan
pemutihan atau sebagainya untuk memberi tanda selesai.
Kaca yang rusak dan tidak sempurna harus diganti tanpa biaya tambahan pada
owner. Setelah penyelesaian pekerjaan, semua permukaan kaca harus
dibersihkan dari semua label, noda cat dan sebagainya.

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 29


PEKERJAAN PENGGANTUNG + PENGUNCI
Pasal 28

1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan meliputi penyediaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan ini.
Pekerjaan meliputi pemasangan kunci, engsel, grendel dan rel pintu sliding+tutup rel aluminium
termasuk perlengkapan lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini.

2. Persyaratan Bahan

1) Semua Hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik, ex. FINO, CISA atau
KEND, semua bahan harus seragam dalam pemilihan warnanya, serta dari bahan-bahan
yang telah disetujui Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas.
2) Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan gambar.
3) Handle atau bagian luar seluruh bahan kunci terbuat dari bahan stainless steel plate.
4) Penyedia harus bisa memberikan jaminan tentang originalitas setiap bahan yang dipakai.
5) Kunci tanam harus tertanam kuat pada rangka daun pintu.
6) Setelah kunci-kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang
menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

1) Semua peralatan yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini harus diajukan contoh-
contoh kepada konsultan perencana untuk mendapatkan persetujuan.
2) Persetujuan harus disertai brosure/ spesifikasi dari pabrik pembuatnya.
3) Engsel pintu sebanyak 3 buah dipasang 28 cm dari atas ke bawah bidang pintu, sedangkan
engsel bawah tidak lebih 32 cm dari permukaan lantai dan engsel tengah diseimbangkan
jarak atas bawah.
4) Handle pintu dipasang 100 cm dari permukaan lantai.

PEKERJAAN INTERIOR
Pasal 29

2.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini dilakukan meliputi :
- pemasangan pelapis dinidng multiplek finish HPL rangka hollow, termasuk
pemasangan rangka sesuai yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas.
- Pekerjaan pembuatan almari tanam multiplek 18 mm lapis HPL
- Pekerjaan pembuatan dan pemasangan taman + kolam hias

2.2. Persyaratan Bahan


a. Rangka :
Rangka vertikal dari besi hollow 4 x 4 cm/ 2 x 4 cm, tebal pelat besi hollow minimal 0,3
mm dan diberi meni.
Rangka horizontal atas dan bawah dari metal runner berbahan steel galvanized,
berupa profil kanal C (C-Channal).
Penutup partisi :
Digunakan multiplek 12 mm finish HPL

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 30


e. Kesemua bahan di atas harus disetujui oleh Konsultan Pengawas, Perencana dan
Pemberi Tugas.

2.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-
gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari
bentuk, pola lay-out / penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.
Juga terlebih dahulu harus memeriksa untuk dikoordinasikan dengan pekerjaan-
pekerjaan yang terkait dengan partisi gypsum, diantaranya adalah :
- Pekerjaan Instalasi pada dinding
- Pekerjaan Kosen, dan lain sebagainya yang terkait dalam
terlaksananya pekerjaan ini.
b. multiplek yang dipasang adalah multiplek yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan
ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-
cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
c. Sebelum pemasangan metal runner, dibuat tanda/marking terlebih dahulu di atas
bidang lantai sesuai gambar rencana dan diajukan untuk diperiksa terlebih dahulu oleh
Konsultan Pengawas dan Perencana.
d. Modul rangka vertikal besi hollow adalah setiap berjarak per as = 60 cm.
e. Rangka besi hollow dan metal runner harus siku, tegak, kaku dan kuat, kecuali bila
dinyatakan lain, misal : permukaan merupakan bidang miring sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar.
f. Kepala sekrup yang terlihat diberi compund agar tertutup dan diamplas.

PEKERJAAN FASADE
Pasal 30

I. PEKERJAAN PENUTUP ALUMINIUM COMPOSITE PANEL

1. Lingkup Pekerjaan

a) Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang digunakan untuk
melaksanakan perkerjaan pemasangan / perbaikan aluminium composite panel.
b) Pekerjaan ini dilaksanakan sebagaimana disebutkan / ditunjukkan dalam petunjuk Direksi.

2. Ketentuan

1. Semua pekerjaan yang disebutkan dalam bab ini harus dikerjakan sesuai dengan standar
dan spesifikasi dari pabrik.
2. Bahan-bahan yang harus memenuhi standar-standar antara lain :
- AA The Aluminium Association
- AAMA Architectural Aluminium Manufacts Association
- ASTM E.84 American Standard for The Testing Materials
- DIN 4019 Isolasi Udara
- DIN 52212 Penyerapan Suara
- DIN 53440 Pengurangan Getaran
- DIN 17611 / BS 1651 Proses Anoda
- DIN 476 Panel Kerangka
- AS 1530 Hasil Indikatif

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 31


3. Komponen Bahan

1. Bracket / angkur dari material besi fin galvanis atau material aluminium ekstrussion.
2. Rangka vertikal dan horizontal dari material aluminium ekstrussion.
3. Rangka tepi panel aluminium composite da reinforce dari aluminium ekstrussion.
4. Infill dari aluminium ekstrussion finish powder coating warna ditentukan kemudian.
5. Sealant (antara panel aluminium dengan komponen lain).

4. Persyaratan Bahan

1. Bahan : Aluminium Composite


2. Tebal : 4 mm terdiri dari 0,5 mm Aluminium 3 mm Polyetylene dan
0,5 mm aluminium
3. Berat : 5-6 Kg / 5 mm
4. Bending strength : 45-50 Kg / 5 mm
5. Heat deformation : 200 C
6. Sound insulation : 24-29 dB
7. Finished : Flourcarbond factory finished / PVDF coating
8. Bahan composite panel harus dalam keadaan rata, warna akan ditentukan kemudian
9. Contoh-contoh harus diserahkan kontraktor kepada direksi lapangan untuk mendapatkan
persetujuan pemberi tugas.
10. Toleransi dimensi mill finish :
- Stove dipernis : + 0,2 mm
- Dianode : 0.4 / + 0,2 mm
- Lebar : - 0 / + 4 mm
- Panjang s/d 4 meter : - 0 / + 6 mm

5. Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini dengan
menunjukkan surat keterangan referensi pekerjaan-pekerjaan yang pernah dilakukan
kepada direksi lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
2. Aluminium composite panel yang digunakan untuk seluruh proyek harus satu macam saja.
3. Pelaksanaan pemasangan harus lengkap dengan peralatan bantu untuk mempermudah
serta mempercepat pemasangan dengan hasil pemasangan akurat, teliti dan tepat pada
posisinya.
4. Rangka-rangka pemegang transom dan mullion harus dipersiapkan dengan teliti, tegak lurus
dan tepat pada posisinya.
5. Metode pemasangan antara lain :
1) Dijepit diantara bagian-bagian sungkup puncak ganda.
2) Panel-panel baki menggantung pada pin-pin dan dipasang dengan sekrup.
6. Frekuensi pembersihan dan perawatan serta pemilihan bahan pembersih yang cocok sangat
bergantung pada lokasi Gedung dan kondisi permukaan. Pembersihan dapat dilaksanakan
dengan air dan spons atau sikat lembut. Apabila pengotoran lebih berat bisa ditambahkan
deterjen netral.
7. Setelah pemasangan dilakukan penutupan celah antara panel dengan bahan caulking dan
sealant hingga rapat dan tidak bocor sesuai dengan uraian bab sealant dalam persyaratan
ini.
8. Kontraktor harus melindungi pekerjaan yang telah selesai dari hal-hal yang dapat
menimbulkan kerusakan. Bila hal ini terjadi kontraktor harus memperbaiki tanpa biaya
tambahan.
9. Hasil pemasangan pekerjaan aluminium composite panel harus merupakan hasil pekerjaan
yang rapi dan tidak bergelombang.
10. Kontraktor harus dapat menyertakan jaminan mutu selama 10 tahun terhada sinar matahari
dan pabrik pembuatnya berupa sertifikat jaminan.

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 32


B. GEDUNG AULA

PEKERJAAN PERSIAPAN
Pasal 31

Lingkup pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja, meliputi antara lain :
- Pembersihan awal dan akhir
- Pembersihan kembali bangunan yang direhab dari bekas bongkaran maupun dari sisa pekerjaan.

yang dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :


c Pekerjaan persiapan dilaksanakan dengan memperhatikan bagian atau area yang akan
dibongkar tanpa menimbulkan dampak pada area lainnya.
d Pembersihan kembali dilaksanakan setelah semua pekerjaan yang tercantum sudah terpenuhi
dan terkerjakan.

PEKERJAAN INTERIOR
Pasal 32

2.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini dilakukan meliputi :
- pemasangan pelapis dinidng multiplek finish HPL rangka hollow, termasuk
pemasangan rangka sesuai yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas.
- Pekerjaan partisi double multiplek 18 mm lapis HPL rangka hollow

2.2. Persyaratan Bahan


a. Rangka :
Rangka vertikal dari besi hollow 4 x 4 cm/ 2 x 4 cm, tebal pelat besi hollow minimal 0,3
mm dan diberi meni.
Rangka horizontal atas dan bawah dari metal runner berbahan steel galvanized,
berupa profil kanal C (C-Channal).
Penutup partisi :
Digunakan multiplek 12 mm finish HPL
f. Kesemua bahan di atas harus disetujui oleh Konsultan Pengawas, Perencana dan
Pemberi Tugas.

2.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


g. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-
gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari
bentuk, pola lay-out / penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.
Juga terlebih dahulu harus memeriksa untuk dikoordinasikan dengan pekerjaan-
pekerjaan yang terkait dengan partisi gypsum, diantaranya adalah :
- Pekerjaan Instalasi pada dinding
- Pekerjaan Kosen, dan lain sebagainya yang terkait dalam
terlaksananya pekerjaan ini.
h. multiplek yang dipasang adalah multiplek yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan
ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-
cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 33


i. Sebelum pemasangan metal runner, dibuat tanda/marking terlebih dahulu di atas
bidang lantai sesuai gambar rencana dan diajukan untuk diperiksa terlebih dahulu oleh
Konsultan Pengawas dan Perencana.
j. Modul rangka vertikal besi hollow adalah setiap berjarak per as = 60 cm.
k. Rangka besi hollow dan metal runner harus siku, tegak, kaku dan kuat, kecuali bila
dinyatakan lain, misal : permukaan merupakan bidang miring sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar.
l. Kepala sekrup yang terlihat diberi compund agar tertutup dan diamplas.

INSTALASI PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


Pasal 33

Secara umum lingkup pekerjaan yang dilaksanakan adalah :


- Instalasi Titik Lampu
- Lampu Downlight 9 Watt Phillips
- Lampu LED strip warna putih

1. Umum
Penyedia harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi ini
ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan yang
digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat
perbedanaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi
yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Penyedia untuk mengganti bahan atau
peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan
tambahan biaya.
2. Lingkup pekerjaan Instalasi Penerangan & Tenaga
Sebagai dijelaskan pada gambar-gambar rancangan, Penyedia wajib melakukan pengadaan,
pemasangan, pengujian serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap dipakai, seluruh
instalasi penerangan & tenaga, yang meliputi secara garis besar pekerjaan berikut :
- Panel tegangan rendah
- Instalasi tegangan rendah
- Pengujian
- Pabrik pembuat
2.1. Panel Tegangan Rendah

1. Panel tegangan rendah harus mengikuti standart VDE / DIN dan juga harus mengikuti
peraturan IEC dan PUIL 2000

2. Panel-panel harus dibuat dari plat besi tebal 2 mm dengan rangka besi dan
seluruhnya harus dizinchromat dan di duco 2 kali dan harus dipakai cat dengan cat
bakar, warna abu-abu merk ICI atau yang setara.

Pintu dari panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan master key

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 34


Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan sebagainya
harus diatur sedemikian rupa, sehingga bila perlu dilaksanakan perbaikan-perbaikan,
penyambungan-penyambungan pada komponen-komponen dapat mudah
dilaksanakan tanpa mengganggu komponen-komponen lainnya.
3. Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase R-S-T, 1
busbar neutral dan 1 busbar untuk grounding. Besarnya busbar harus diperhitungkan
untuk besar arus yang akan mengalir dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan
suhu yang lebih dari 650 C. Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai
peraturan PLN, lapisan yang dipergunakan untuk memberi warna busbar dan saluran
harus dari jenis dan tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan.

4. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kitak tahan
getaran, untuk ampermeter dan voltmeter dengan ukuran 96 x 96 mm dengan skala
linear dan ketelitian 1% dan bebas dari pengaruh induksi serta ada sertifikat tera dari
LMK / PLN /Biro Sertifikasi (minimum 1 buah untuk setiap jenis alat ukur).

5. Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan
sesuai peraturan –peraturan yang berlaku dengan terlebih dahulu telah disetujui oleh
direksi lapangan.

6. Komponen-komponen pengaman yang dapat dipakai adalah :

a. MCCB

b. Miniatur circuit breaker

- rated current : sesuai gambar

- breaking capacity : sesuai standart PLN & Gambar


- permitted ambient stemp : 55 0 C
- Overload release : sesuai gambar

c. Auxiliary relay

7. Komponen-kompoen pengukur yang dapat dipakai :

a. Current Transformer

b. Ampermeter

c. Voltmeter

d. Frequency meter

Peralatan Spesifikasi Merk / Produk


Panel Tegangan Rendah Standart : IEC Prima Satya,
IP : 54 Gerindo atau
Tebal plat : 2 mm Delta Jaya

Komponen Panel
REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 35
- Circuit Breaker Standart IEC Siemen, Schneider
- Kapasitor Standart IEC Lifasa, Alpivar

Kabel Tegangan Rendah Standart IEC Kabelindo, Kabel metal atau


Supreme

Rumah Lampu Tebal plat 0,5 mm Saka, Scarto, Artolite, Philips


Finishing Powder coating

Balas Low Loos


Lampu Capasitor : Cos phi min 0,8 Philips

Bahan Plat 1,5 mm²


Finishing : OCP/Electro Nifang, Lion atau Tree Star
Kabel Tray / kabel ladder Galvanized

2.2. Instalasi Tegangan Rendah


1. Kabel Tegangan rendah
a. Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan min.0,6
kv.

b. Pada prinsipnya kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah : jenis


NYFGbY dan NYM.

c. Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan


persetujuan terlebih dahulu pada direksi.

2. Lampu Penerangan
1. Lighting fixtures untuk lampu TLD

a. Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,7 mm

b. Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL harus dapat


memberikan koreksi factor total minimal 0,85.

c. Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis LED

d. Fitting lampu dari type yang tidak menggunakan mur baut

e. Semua armatur harus dicat bakar bebas dari karat dan lecet-lecet ,
dengan ICI acrylic paint warna putih, contoh harus disetujui oleh direksi
lapangan.

3. Kotak-kotak Dan Saklar


a. Kontak dan kontak dan saklar yang dipasang pada dinding tembok bata
adalah type pemasangan masuk / inbow (flush – mounting)

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 36


b. Kontak-kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 10A dan
mengikuti standart VDE, sedangkan kontak-kontak khusus (outbow)
mempunyai rating 15A dan mengikuti standart VDE atau BS dengan lubang
bulat.

c. Flush-box (inbow doos) untuk tempat saklar, kontak-kontak dinding dan


push button harus dipakai dari jenis bahan bakelite.

d. Kontak-kontak dinding dipasang 30 cm dari permukaan lantai atau sesuai


gambar dan pada ruang-ruang yang basah / lembab harus jenis water dicht
(WD) sedang untuk saklar dipasang 140 cm dari permukaan lantai.

4. Konduit
Konduit yang dipakai adalah dari jenis PVC, dimana diameter dalam dari konduit
minimum 1,5 kali diameter kabel dan minimum diameter dalam adalah 19 mm,
atau dinyatakan lain pada gambar.

5. Kotak-kontak dan Saklar


1.Kotak-kontak dan saklar yang akan dipakai adalah type pemasangan masuk
dan dipasang pada ketinggian 300 mm dari level lantai untuk kotak-kontak
dan 1400 mm

2.3. Pengujian

1. Umum
Sebelum semua peralatan utama dari sistem dipasang, harus diadakan pengujian
secara individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan
sertifikat pengujian yang baik dari pabrik yang bersangkutan dan LMK / PLN serta
instalasi lain yang berwenang untuk itu. Setelah peralatan tersebut dipasang, harus
diadakan pengujian secara menyeluruh dari sistem, untuk menjamin bahwa sistem
berfungsi dengan baik. Semua biaya untuk mendapatkan sertifikat lulus pengujian
dan peralatan dan biaya untuk pengujian yang perlu disediakan oleh Penyedia dan
menjadi tanggung jawab Penyedia sendiri.
2.4. Pabrik Pembuat
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Penyedia dimungkinkan untuk
mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan. Penyedia baru bisa
mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari direksi.
Pabrik pembuat bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :
Bahan / Peralatan Merk / Pembuat
1. Komponen Panel : Alsthom, Siemen atau Scheneider
2. Pembuat panel : PT. Prima Satya, PT. Gerindo, CV. Delta Jaya
5. Kabel : Kabelindo, Kabel metal atau supreme
6. Konduit high impact : Ega, Clipsal

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 37


7. Konduit PVC : Ega,Clipsal
8. Cable mark : 3M
9. Lampu TLD
- LED : Philips
- Fitting : Philips
- Pabrik pembuat : Saka, Scarto, Philips, Artolite

C. INFRASTRUKTUR

PEKERJAAN PENGECATAN
Pasal 34

Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi pengecatan dan plituran bagian – bagian yang ditunjuk dalam
gambar maupun bagian lain yang memerlukan perlindungan dengan cara pengecatan / plituran.
Pada garis besarnya yang termasuk pekerjaan pengecatan dan plituran adalah :
a. Cat paving

Dan pekerjaan pengecatan lainnya sesuai yang ditunjuk dalam gambar rencana dengan warna sesuai
persetujuan user.
Penyempurnaan dan pengulangan pengecatan/plituran karena belum merata, berubah warna atau
sebab-sebab lainnya sampai pada saat serah terima untuk yang kedua kalinya menjadi tanggung jawab
Penyedia.

a. Cat Paving
cat paving menggunakan Cat Weathershield merk Catylac, Vinilex, dengan warna ditentukan
kemudian.
Pengecatan dilaksanakan pada seluruh permukaan paving sesuai gambar perencanaan.
Pengecatan dinding luar (eksterior) dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
- Pastikan paving yang akan dicat benar-benar kering
- Bersihkan permukaan paving dari kotoran. Bersihkan juga dari debu yang menempel.
- Aplikasikan cat dasar alkali resisting primer (water based) tanpa pengenceran. Alkali
resisting primer adalah cat dasar untuk tembok yang terbuat dari bahan acrylic emulsion,
yang ramah lingkungan serta tidak mengandung logam berat (lead dan mercury). Produk
ini terutama untuk pengecatan tembok baru serta efektif untuk mencegah degradasi yang
disebabkan oleh alkali semen. Produk ini memiliki kemampuan penetrasi yang baik pada
substrat (permukaan), memberikan daya lekat yang baik bagi cat akhir (top coat) dan
mudah diaplikasikan. Gunakan alkali resisting primer (solvent based) untuk dinding luar
atau dinding dengan kadar alkali yang tinggi.
- Penggunaan wall filler dan alkali resisting primer sebaiknya dari merk sama dengan
produk catnya. Jika menggunakan merk yang berbeda hendaknya menggunakan produk
yang setara dan tidak berkualitas rendah.
- Aplikasikan cat finish lapis pertama dengan pengenceran + 10%.
- Aplikasikan cat finish lapis kedua tanpa pengenceran. Jarak antara aplikasi cat finish
pertama dan kedua minimal 2 jam.
REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 38
PENUTUP

1. Apabila dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) ini untuk uraian bahan-bahan, pekerjaan-
pekerjaan, yang tidak disebut perkataan atau kalimat " diselenggarakan oleh Penyedia " maka
hal ini harus dianggap seperti disebutkan.

2. Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata termasuk
didalam pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebut kata demi kata dalam RKS ini,
haruslah diselenggarakan oleh Penyedia dan diterima sebagai " hal " yang disebutkan dan segala
biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Kontraktor.

3. Kontraktor harus memasukkan segala resiko kekeliruan perhitungan kubikasi dan lain-lain
sebagainya sehubungan dengan keadaan setempat yang memungkinkan tidak sesuai dengan
dugaan Kontraktor. Dan segala kerusakan jalan masuk akibat dari lewatnya kendaraan-
kendaraan dan lain-lain sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

4. Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh pihak Direksi/
Penyedia, bila perlu diadakan perbaikan dalam RKS ini.

Kediri, Desember 2020.

REHABILITASI GEDUNG KEJAKSAAN NEGERI KOTA KEDIRI 39

Anda mungkin juga menyukai