keluarga, awalnya pasien didapatkan jatuh lemas dan tampak pucat. Setelah itu pasien tidak
dapat berbicara namun masih bisa kontak. GCS E3M6Vx. TD : 130/70 mmHg, N :
83x/menit, R : 18x/menit. Hasil pengkajian tonus otot dan kekuatan otot menurun pada sisi
kanan. CT Scan didapatkan infark cerebri sinistra. Hasil EKG : Atrial fibrilasi.
Kasus 2
Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat dengan CKD. Hasil pengkajian tampak edema
facialis, edema ekstremitas, JVP 5+4 cmH20, nampak pucat dan lelah. Lab : ureum 75,30
mg/dl, creatinin 2,95 mg/dl, albumin 2,80 g/dl. Keluarga mengatakan awalnya pasien hanya
mengeluh kaki kanan tidak dapat digerakkan namun saat di RS pasien diharuskan untuk cuci
darah, pasien riwayat Hipertensi dan Diabetes Melitus sejak 10 tahun yang lalu. TD : 160/80
Kasus 3
Seorang laki-laki usia 19 tahun dirawat di ruangan bedah dengan keluhan nyeri pada
punggung menjalar ke kaki, skala 6. Hasil pengkajian kaki kiri kebas, gerakkan punggung
terbatas, kekuatan otot 2 kaki kiri, aktivitas dibantu. TD : 110/90 mmHg, N : 84x/menit, R :
24x/menit, S : 370C, hasil radiologi : Hernia Nucleus Pulposus, pasien takut untuk di operasi
dan tidak tahu tentang penyakitnya. Perawat melakukan penanganan nyeri dengan nafas
Seorang laki-laki 45 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri yang hebat skala 8
pada sendi ibu jari kaki kanan. Hal ini dialami penderita saat bangun pagi berlangsung selama
30 menit sampai 1 jam, keluhan ini sudah dialami sejak 3 bulan terakhir. Pasien juga
mengatakan karena nyeri pada jari kaki maka pasien sulit untuk berjalan. Pasien riwayat
stroke sejak 4 bulan lalu dan tirah baring lama maka nampak pula dekubitus grade 1 pada
kedua tumit
Kasus 5
Ny. W umur 13 tahun pekerjaan pelajar, keluhan utama nyeri ulu hati, dialami sejak 3 hari
yang lalu, terus-menerus,nyeri dirasakan memberat jika terlambat makan, perut terasa
kembung dan sering merasa mual,sering makan tidak teratur, memiliki BB:43 kg, TB: 148
sklera ikterus (-), bibir sianosis (-), massa tekan(-), nyeri tekan (+), udema (-).
Kasus 6
Seorang pria, usia 25 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan sudah 8 hari demam,
mula-mula panas tidak tinggi, makin lama demam makin tinggi terutama pada sore dan
malam hari , 3 hari pertama panas disertai mencret. Pasien sudah berobat ke klinik mendapat
ampicillin dan paracetamol tapi tidak membaik. Pemeriksaan fisik ditemukan badan teraba
panas, konjungtiva pucat, pasien tampak apatis. Tanda-tanda vital : TD 130/80 mmHg, RR
24 x/menit, nadi 92x/menit, suhu 39°C