Fix Puisi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Dear

Rina Setyaningsih

Angin malam berhembus lembut


Menyapa puan berkerudung biru muda
Ia terduduk diam
Di selasar luas penuh alang-alang

Kakiku melangkah
Semakin dekat

Bintaro, 06 November 2020

 Judul diletakkan di pojok kanan atas.


 Judul dan nama penulis menggunakan huruf kecil tanpa bold.
 Ditulis berbait-bait.
 Di bawah diberi keterangan tempat dan tanggal puisi tersebut dibuat dengan
menggunakan italic.
Kapal Karam
Rina Setyaningsih

Saat punggung itu menjauh, aku tahu ada satu hal besar yang telah jatuh. Kucoba menahan, tetapi
tak punya hak. Bukan siapa-siapa adalah jawaban monohok menyakitkan.
Apa yang aku lakukan setelah ini? Menekuri impian yang sekarang usang? Menahan kapal besar
yang harusnya siap berlayar? Atau menangisi karamnya kapal yang bahkan belum sempat berlayar?
Aku pikir kau sama terlukanya. Namun, setelah hari itu, kamu mengirim tiket untuk melihatmu
berlayar dengan kapal baru. Sedemikian tak bermakna kapal karamku?

Bintaro, 06 November 2020

 Judul diletakkan di pojok kanan atas.


 Judul dan nama penulis menggunakan huruf kecil tanpa bold.
 Ditulis berparagraf, minimal tiga paragraf.
RINA SETYANINGSIH (ditulis kapital dan bold)
Seorang wanita yang jatuh cinta pada buku. Menulis adalah kegiatan teraman yang ia
sukai. Ia aktif dalam kegiatan literasi. Saat ini dia sedang merintis sebuah rumah baca anak
bernama Ayo Teman Ninggar.
Beberapa karyanya Tia Kinasih, Listen, dan beberapa buku antologi. Rina aktif di event
Nubala Project dan sudah menghasilkan lima buku.
Penulis dapat dihubungi melalui:
Instagram : Rina_937 atau nilakandi7
Wattpad : rina937
WhatsApp : 0816-9373-47

Anda mungkin juga menyukai