Sop-75 Prosedur Tanggap Darurat Kasus Influenza A (H1N1)
Sop-75 Prosedur Tanggap Darurat Kasus Influenza A (H1N1)
Sop-75 Prosedur Tanggap Darurat Kasus Influenza A (H1N1)
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(SMK3)
JUDUL DOKUMEN :
Dilarang keras memperbanyak atau mengcopy Dokumen Rahasia ini tanpa izin tertulis
dari PT Insan Girimaharta
1. TUJUAN
1.1. Prosedur tanggap darurat ini adalah salah satu komitmen manajemen dan
karyawan untuk masalah kesehatan dan keselamatan kerja.
1.2. Sebagai dasar dalam menentukan langkah-langkah pengendalian bila terjadi
kasus penyakit Influenza A (H1N1) pada salah satu karyawan.
1.3. Sebagai dasar dalam menentukan langkah pencegahan dan pengendalian
bila telah terjadi kasus penularan penyakit Influnza A (H1N1) antar manusia.
2.2.6. HR
▪ Melakukan koordinasi dengan pihak dinas kesehatan setempat
dan Badan LITBANG DepKes.
▪ Menyampaikan informasi kepada pihak keluarga, media massa
dan instansi lain (bila diperlukan).
3. REFERENSI
3.1. Undang-undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3.2. Informasi WHO th 2009 tentang Influenza A (H1N1)
3.1. Informasi Depkes RI tentang Influenza A (H1N1)
3.2. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja
3.3. OHSAS 18001 : 2007, ISO 14001 : 2004, ISO 9001 : 2008.
4. DEFINISI
4.1. Flu Babi (Swine Flu) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus
influenza A (H1N1) yang ditularkan dari manusia ke manusia dalam 1 sampai
5 hari.
5. PROSEDUR
5.1 Penularan terjadi dari manusia ke manusia
5.1.1 Pada level ini semua staff medik menggunakan alat pelindung diri
berupa masker dan sarung tangan. APD ini harus ditanggalkan
setelah bekerja dan diberi desinfektan kemudian dimasukkan ke
dalam wadah sampah limbah infeksius untuk dimusnahkan.
5.1.2 Pada saat karyawan akan masuk bekerja di pintu gerbang dilakukan
proses triage dengan melakukan pengukuran suhu badan.
5.1.17 Jika hasil pemeriksaan pasien rujukan adalah termasuk probable atau
confirm Influenza A (H1N1) maka pada teman kerja pasien yang
kontak selama 1 minggu terakhir perlu dilakukan observasi yang ketat
terhadap timbulnya gejala sesuai Influenza A (H1N1). Observasi
dilakukan oleh supervisor, first aider dan dokter klinik.
5.1.18 Jika hasil pemeriksaan pasien rujukan adalah negatif Influenza A
(H1N1) maka pasien dirawat hingga sembuh di RS. Ketika pulang
lakukan proses return to work sebelum bekerja, beri individual health
promotion, personal hygiene, hindari kontak dengan sumber. Segera
memeriksakan diri ke dokter klinik bila timbul gejala.
5.1.19 Dokter perusahaan melakukan analisa setiap perkembangan yang
terjadi dan memberi rekomendasi pada managemen termasuk
memastikan selesainya proses tanggap darurat. Membuat laporan
kronologis kejadian hingga berakhirnya proses tanggap darurat.
5.1.20 Dokter klinik melakukan pemeriksaan pasien dengan gejala ISPA di
ruang isolasi dan melakukan pemeriksaan dengan ketelitian tinggi
untuk memastikan diagnosa kerja pasien di ruang isolasi yang telah
ditentukan.
5.2. Penanganan keluarga, media massa, instansi lain
5.2.1 Dokter perusahaan bertugas dan bertanggung jawab memberi
masukan pada Top Management semua perkembangan pasien
diduga Influenza A (H1N1) dan proses tanggap darurat yang telah
dilakukan.
5.2.2 Top Management adalah satu-satunya pihak yang bertugas dan
bertanggung jawab mengeluarkan pernyataan keluar lingkungan
perusahaan.
6. DOKUMENTASI
6.1. Laporan dokter klinik termasuk log book, medical report, laporan detail
pasien, laporan rujukan, laporan hasil pemeriksaan RS rujukan, laporan
observasi teman kerja.
6.2. Laporan analisa dan rekomendasi dokter perusahaan.
6.3. Notulen meeting pertemuan tim tanggap darurat.
6.4. Laporan Risk assessment CR departemen.
6.5. Laporan hasil pengukuran suhu.
6.6. Laporan hasil investigasi dinas kesehatan dan badan LITBANG DEPKES.
6.7. Proses tanggap darurat dalam flow chart
6.8. SOP Rujukan pasien diduga Influnza A (H1N1)
6.9. Daftar Rumah Sakit Rujukan