Anda di halaman 1dari 19

Tugas Individu

Mata Kuliah : Teori dan Metodologi Pengajaran Sastra Indonesia


Dosen Pengampu : Prof. Dr. Muhammad Rapi, M.S.

TUGAS AKHIR
MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

JUMADI
(210009101002)

S3 ILMU PENDIDIKAN BAHASA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021

1
BAB I

PENDAHULUAN

Saat ini program e-learning sedang menjadi perbincangan hangat di

dunia pendidikan, seiring bertambah canggihnya teknologi akan mempengaruhi

metode pembelajaran dan akan semakin canggih pula. Untuk beralih dari model

pembelajaran tatap muka atau bertemu secara langsung, lalu berubah menjadi

daring (online) itu sangat membutuhkan effort dan biaya yang tidak sedikit.

Namun ini bisa dimulai dengan model Blended Learning. Model Blended

Learning adalah pada dasarnya merupakan gabungan keunggulan pembelajaran

yang dilakukan secara tatap-muka dan secara virtual.

Menurut Semler (2005) Blended learning adalah sebuah kemudahan

pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model

pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media

dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran. Blended

learning juga sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan

pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial.

Manfaat dari penggunaan e-learning dan juga blended learning dalam

dunia pendidikan saat ini adalah e-learning memberikan fleksibilitas dalam

memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran. mahasiswa tidak perlu

mengadakan perjalanan menuju tempat pelajaran disampaikan, e-learning bisa

dilakukan dari mana saja baik yang memiliki akses ke Internet ataupun tidak.

2
E-learning memberikan kesempatan bagi mahasiswa secara mandiri

memegang kendali atas keberhasilan belajar. Pembelajar bebas menentukan

kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu

modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Seandainya, setelah diulang masih

ada hal yang belum ia pahami, pembelajar bisa menghubungi instruktur, nara

sumber melalui email, chat atau ikut dialog interaktif pada waktu-waktu tertentu.

Bisa juga membaca hasil diskusi di message board yang tersedia di LMS

(Learning Management System).

Sebagai seorang guru dituntut untuk senantiasa mampu

mengembangkan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran secara inovatif, salah

satunya adalah mampu merancang pembelajaran inovatif “blended learning”,

dimana melalui pembelajaran “blended learning” tersebut, diharapkan guru

mampu memadukan keunggulan yang ada pada pembelajaran tatap muka dan

juga keunggulan yang ada dalam pembelajaran “online”. Hal ini mengandung

pengertian, bahwa pembelajaran “blended learning” bukan sekadar

pembelajaran yang hanya memadukan pembelajaran tatap muka dan online saja,

tetapi penerapan pembelajaran “blended learning” harus didasarkan pada analisa

dan perencanaan yang matang demi tercapainya hasil belajar peserta didik yang

lebih optimal.

3
Untuk mengkaji tentang bagaimana menyusun perencanaan

pembelajaran inovatif “blended learning” yang mencakup kegiatan; menentukan

model pembelajaran “blended learning”, menyusun RPP “blended learning”,

serta menyiapkan bahan, alat/media, sumber belajar tatap muka dan daring yang

sesuai dengan capaian pembelajaran yang ditetapkan.

Untuk membekali kemampuan dalam merancang dan melaksanakan

pembelajaran daring (online). Dengan mengkaji beberapa hal tersebut pada

akhirnya diharapkan akan dapat merancang pembelajaran inovatif abad 21

dengan menggunakan model pembelajaran inovatif “blended learning”.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perencanaan Pembelajaran Blended Learning

Perlu perhatian bahwa dalam merancang pembelajaran “blended

learning”, ketepatan pemilihan kombinasi media penyampaian, baik dalam

pengelolaan pembelajaran tatap muka maupun online memiliki peran penting

untuk tercapainya pembelajaran secara efektif. Alasan utama penerapan

pembelajaran “blended learning” adalah terjadinya belajar peserta didik secara

optimal sesuai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini sebagaimana

disampaikan oleh Khan (2005, 202) bahwa, “blended learning” merupakan

kombinasi strategi penyampaian materi yang tepat dalam format yang tepat

untuk orang yang tepat pada saat yang tepat. “Blended learning”

mengkombinasikan beragam media penyampaian yang dirancang untuk saling

melengkapi satu sama lain dan mendorong terjadinya proses belajar yang

optimal. Dengan kata lain, tujuan dilaksanakannya strategi pembelajaran

“blended learning” adalah untuk mengkombinasikan kelebihan pembelajaran

tatap muka dan kelebihan pembelajaran online. Untuk mencapai tujuan tersebut,

perencanaan pembelajaran “blended learning” menjadi penting untuk dilakukan

sebelum melaksanakan pembelajaran “blended learning” di kelas. Agar dapat

menghasilkan pembelajaran yang efektif, perencanaan pembelajaran “blended

learning” perlu dilakukan dengan langkah-langkah perencanaan yang sistematis.

5
B. Menentukan Model Pembelajaran Blended Learning

Ketika hendak menyusun rencana pembelajaran “blended learning”, hal

pertama yang perlu dpikirkan adalah, “model blended learning yang seperti apa

yang bisa diterapkan di sekolah sesuai kondisi peserta didik, jam pelajaran yang

tersedia, dan dukungan sarana prasarana yang ada? Teknologi e-learning

dengan aplikasi apa yang memungkinkan bisa digunakan untuk melaksanakan

pembelajaran online (daring) sesuai dengan kondisi yang ada di sekolah.

Model pembelajaran “blended learning” secara umum dapat di

kelompokkan menjadi 4 model, yaitu: rotation model (model rotasi), flex model

(model fleksibel), self-blend model (model pengaturan diri), dan enriched-

virtual model; dimana rotation model sendiri dapat dikelompokkan lagi ke

dalam 4 model, yaitu: station rotation model, lab rotation model, flipped

classroom model, dan individual rotation model. Setiap model memiliki

karakteristik tersendiri dengan segala kelebihan dan kelemahan masing-masing.

Berangkat dari hal itu, model “blended learning” yang dipilih tentunya, adalah

“blended learning” yang sesuai dengan karakteristik seperti fasilitas belajar,

ketersediaan akses terhadap teknologi, usia dan kemampuan peserta didik,

serta durasi jam pelajaran. Selain itu, dalam menyusun dan mengkombinasikan

kegiatan pembelajaran tatap muka dan online, guru perlu menguasai

kemampuan-kemampuan seperti: pemanfaatan data karakteristik peserta didik,

teknik mengajar dan memfasilitasi pembelajaran secara individual maupun

kelompok, mengembangkan interaksi secara online, serta kemampuan dalam

6
mengaplikasikan kombinasi ketiga kemampuan tersebut ke dalam praktek

pembelajaran model blended learning.

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika hendak menentukan

model pembelajaran “blended learning”. Sebagai contoh, guru akan memilih

pembelajaran “blended learning” menggunakan model rotasi jenis flipped-

classroom model, yaitu sebuah model “blended learning” yang memposisikan

online learning sebagai kegiatan tambahan di luar jam sekolah, dimana jam

pelajaran tatap muka tetap berjalan sesuai jam pelajaran yang telah terjadwal di

sekolah selama ini. Model ini dipilih dengan pertimbangan, sekolah belum

memiliki laboratorium komputer yang terhubung dengan jaringan enternet, dan

di lain pihak secara umum peserta didik di rumah telah memiliki fasilitas internet

yang memadahi, baik melalui Smartphone atau jaringan enternet Indihome. Jika

model pembelajaran “blended learning” yang akan diterapkan sudah ditentukan,

maka langkah selanjutnya, memikirkan aplikasi e-learning apa yang dapat

diakses oleh peserta didik dengan mudah dan lancar, baik melalui smarphone

maupun melalui jaringan komputer yang mereka miliki.

7
C. Menyusun RPP Blended Learning

Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, ketika akan menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran “Blended Learning”. Langkah-langkah

tersebut mencakup:

a. Menentukan tema pembelajaran, menuliskan kembali: identitas RPP,

kompetensi inti, dan kompetensi dasar dari RPP konvensional ke dalam RPP

“blended learning”.

Hal pertama ketika Anda akan menyusun RPP “blended learning”

adalah memilih dan menentukan tema pembelajaran yang terdapat di dalam

kurikulum yang berlaku. Pilihlah tema yang cocok atau tema yang lebih

optimal, jika pembelajarannya dilaksanakan dengan strategi “blended

learning”. Sesuai tema yang dipilih, tulis kembali identitas RPP, kompetensi

inti, kompetensi dasar mata pelajaran yang terdapat pada RPP konvensional

(RPP yang sudah digunakan dalam pembelajaran selama ini) ke dalam RPP

“blended learning”.

b. Menganalisis rumusan tujuan pembelajaran yang ada pada RPP

konvensional sebelum dituangkan ke dalam RPP “blended learning”.

Setelah tema pembelajaran telah ditentukan serta identitas RPP,

kompetensi inti, dan kompetensi dasar mata pelajaran telah dituliskan

kembali, langkah selanjutnya adalah mencermati kembali RPP konvensional

yang sebelumnya sudah Anda buat, dan sudah digunakan dalam proses

kegiatan pembelajaran.

8
Hal utama yang perlu dicermati adalah bunyi rumusan tujuan

pembelajaran, apakah sudah menggambarkan pembelajaran inovatif atau

belum. Untuk itu, ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab guna

mengetahui apakah tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan selama ini

telah sesuai dengan pembelajaran inovatif apa belum. Pertanyaan yang harus

dijawab tersebut meliputi:

(a) Apakah rumusan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sudah

menghantarkan peserta didik pada kemampuan berfikir tingkat tinggi

(HOTS)?

(b) Apakah rumusan tujuan pembelajaran sudah berpusat pada mahasiswa?

(c) Apakah rumusan tujuan pembelajaran sudah mengembangkan

keterampilan abad 21, seperti berfikir kritis, kreatif, keterampilan bekerja

sama kelompok, dan berkomunikasi?

(d) Apakah rumusan tujuan pembelajaran sudah mengembangkan karakter

peserta didik? dan

(e) Apakah rumusan tujuan pembelajaran sudah mengintegrasikan ICT?

Jika rumusan tujuan pembelajaran selama ini belum menjawab beberapa

pertanyaan tersebut, maka rumusan tujuan pembelajaran tersebut perlu

diperbaiki.

9
c. Menentukan metode penilaian dan kegiatan pembelajaran “blended

learning” untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Setelah rumusan tujuan pembelajaran sudah diperbaiki sesuai tuntutan

pembelajaran inovatif abad 21, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan

adalah menentukan metode penilaian online-tatap muka, dan kegiatan

pembelajaran “blended learning” untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan matrik di bawah

ini.

Tabel 1. Matrik metode penilaian dan kegiatan pembelajaran


“blended learning”

Tugas dan
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Interaksi
Interaksi
peserta didik Interaksi
peserta didik
dengan antar
Tujuan dengan guru
N materi peserta
Pembelajaran Tat pembelajaran didik
o Onli
ap
ne
Mu
ka Tat Tat Tat
Onl Onl Onl
ap ap ap
ine ine ine
Mu Mu Mu
ka ka ka
1 Melalui pengamatan gambar Search Pre Cha Pre Cha Cha Pre
. peta Indonesia serta diskusi in g sen tt sen tt tt sen
dan kerja kelompok, peserta peta tasi roo tasi roo roo tasi
didik dapat wilaya hasil m hasil m m ahsil
menentukan karakteristik h disk kerj kerj
geografis usi Shar a Shar a
Indonesia sebagai negara Chatt kelo ing ing
kepulauan/maritim dan agraris group mp link link
serta online ok
pengaruhnya terhadap kehidupan mengi Upl
sosial dan budaya dengan den oad
cermat tifikasi mate
dan kritis. peta ri
dan
tuga
s

10
2 Melalui diskusi dan kerja Sum Sea Cha Pen Cha Pre
. kelompok serta tayangan miri rch tti yel tt sen
youtube tentang kegiatan di sing ing ng esai roo tasi
sekitarnya, peserta didik dapat tayang Goo Shar an m hasil
menganalisis bentuk-bentuk an gli ing proj kerj
kegiatan yang berkaitan dengan video ng link ect a
persatuan dan kesatuan untuk dan Tag (me
membangun kerukunan dengan share gin mb
cermat dan kritis. (uploa g uat
d) Com kary
m a)
enti
ng
Shar
ing
3 Dengan teks eksposisi yang Search Disk Me Chat Disk Chat Pres
. disajikan pada papan tulis, in g usi mpe t usi t ent
serta melalui diskusi dan kerja teks kelo lajar roo kelo roo asi
kelompok, peserta didik dapat ekspos mp i m mp m hasil
menghubungkan dan isi ok teks ok Um
menguraikan konsep-konsep seca pan
(informasi) yang berkaitan Hasi ra bali
dengan teks nonfiksi secara l berk k
kreatif dan bertanggung jawab. kary elo
a mpo
k
4 Melalui diskusi dan tanya Search Chat Chat
. jawab, serta melalui ekplorasi in g t t
di enternet, conten roo roo
t m m
peserta didik dapat and
menganalisis
pengaruh karakteristik geografis shar
e
Indonesia sebagai negara link
kepulauan/maritim dan agraris
terhadap kehidupan sosial dan
budaya secara kritis dan
mandiri.

5 Peserta didik menyajikan hasil Search Chat Chat


. penggalian tentang manfaat in g t t
conten roo roo
t m m
persatuan dan kesatuan untuk and and
membangun kerukunan, bersikap shar shar
e e
jujur, serta penuh rasa syukur link link
terhadap Tuhan yang Maha Esa
secara komunikatif dan
sistematis.

11
d. Menganalisis kegiatan pelaksanaan pembelajaran pada RPP konvensional dan

menyusun Rencana Kegiatan Pembelajaran “Blended Learning”

Langkah menyusun rencana pembelajaran “blended learning” ini,

komponen RPP yang lain, seperti komponen materi pembelajaran, metode

pembelajaran, media dan alat pembelajaran, serta sumber belajar, tidak dibahas

secara khusus, tetapi langsung melompat pada kegiatan merencanakan kegiatan

pelaksanaan pembelajaran “blended learning”. Hal ini karena komponen RPP yang

tidak dibahas tersebut dapat secara langsung pindahkan pada RPP “blended

learning” dengan sedikit penyesuaian.

Setelah selesai menentukan tugas dan penilaian, serta garis besar kegiatan

pembelajaran “blended learning” berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan yaitu menganalisis

kegiatan pelaksanaan pembelajaran pendahuluan, inti, dan penutup yang ada

dalam RPP konvensional yang telah dibuat sebelumnya. Analisislah mana kegiatan

pembelajaran yang akan lebih efektif jika dilakukan melalui kegiatan tatap muka

(luar jaringan), dan mana kegiatan pembelajaran yang akan lebih efektif jika

dilaksanakan melalui kegiatan daring (online). Dalam contoh rencana kegiatan

pembelajaran “blended learning” di bawah ini, kegiatan pembelajaran daring

(online) dilakukan untuk melengkapi kegiatan pembelajaran tatap muka (luring).

Model ini dikenal dengan model “flipped-Classroom”.

12
Format rencana kegiatan di bawah ini, selain dapat dipakai untuk

menggambarkan kegiatan “blended learning” model flipped-classroom, format

juga bisa dipakai untuk menyusun rencana kegiatan pembelajaran “blended

learning” model yang lain. Jika pada contoh flipped-classroom semua tahap

kegiatan pembelajaran discovery learning dilakukan semua melalui kegiatan tatap

muka (luring) yang dilengkapi dengan kegiatan daring (online), maka pada model

yang lain bisa jadi tahapan tertentu dari model discovery learning hanya dilakukan

melalui kegiatan daring (online) saja.

Perlu diperhatikan ketika mengembangkan kegiatan pembelajaran inovatif

“blended learning” diantaranya, yaitu: kegiatan pembelajaran harus berpusat pada

peserta didik, mengembangkan keterampilan abad 21 (berfikir kritis dan kreatif,

berkolaborasi, serta berkomunikasi), mengintegrasikan ICT, mengembangkan

karakter, serta berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir tingkat tinggi

(HOTS) dan keterampilan belajar. Berikut ini merupakan contoh Rencana Kegiatan

Pembelajaran “Blended Learning” model “flipped classroom” menggunakan

metode discovery learning yang bisa diikuti.

13
Tabel 2. Contoh Rencana Kegiatan Pembelajaran “Blended Learning”
model flipped-classroom menggunakan metode discovery learning.

Tatap Muka Online

Alok Aloka
Langkah Pembelajaran Kegiatan si
Kegiatan asi
Wa
ktu Wakt
u
Pendahulua 1. Guru dan peserta didik saling 5
n menyapa, memberi salam, dan menit
berdoa bersama sebelum belajar.
2. Guru mengingatkan kesepakatan
kelas yang sudah disepakati
bersama
3. Guru mengecek kehadiran peserta -
didik dan meminta peserta didik
untuk mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan
4. Guru menyampaikan
kebermanfaatan materi yang akan
dipelajari dengan materi yang
memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya, serta
membangkitkan motivasi peserta
didik untuk mengikuti
pembelajaran
5. Guru mengaitkan materi yang
diajarkan dengan kehidupan nyata
Guru memberikan informasi
tentang ruang lingkup materi,
tujuan pembelajaran, langkah
pembelajaran, metode penilaian
yang akan dilaksanakan
(pengetahuan, sikap dan
keterampilan).

14
Inti Stimulasi 30 Guru memberikan Sebelu
1. Peserta didik membaca teks cerpen mneit materi dan teks cerpen m
yang berjudul Kado Terakhir karya yang berjudul Kado pembel
Gita Fadia. terakhir karya Gita ajaran
2. Peserta didik menganalisis struktur Fadia di class room tatap
dan aspek kebahasaan cerita pendek
mengenai struktur dan muka
yang dibaca
aspek kebahasaan teks
cerita pendek.
Identifikasi masalah
3. Peserta didik bertanya jawab Peserta didik dan guru
tentang struktur dan aspek bertanya jawab tentang
kebahasaan cerita pendek yang struktur dan aspek
berjudul Kado Terakhir kebahasaan cerita pendek
4. Peserta didik memberi komentar yang berjudul Kado
terhadap struktur dan aspek Terakhir melalui chat di
kebahasaan cerita pendek class room.

Mengumpulkan data Guru dan murid


5. Peserta didik duduk secara
membentuk kelompok
berkelompok (heterogen, 4-5
orang). belajar dan berdikusi
6. Peserta didik secara berkelompok mengidentifikasi struktur
berdiskusi mengidentifikasi dan aspek kebahasaan
struktur dan aspek kebahasaan cerita cerita pendek melalui
pendek whatsapp group

Pengelolaan data
Peserta didik
7. Peserta didik menganalisis struktur
menuliskan struktur dan
dan aspek kebahasaan cerita pendek
aspek kebahasaan cerita
8. Peserta didik menuliskan struktur pendek, di class room pada
dan aspek kebahasaan cerita pendek
kolom yang telah
Pembuktian disediakan
9. Peserta didik secara berkelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.
10. Peserta didik yang Peserta didik
lain memberikan komentar dan menyerahkan tugas
masukan atas penampilan struktur dan aspek
temannya. kebahasaan cerita pendek
melalui class room

15
Menarik Kesimpulan
11. Peserta didik menyimpulkan Peserta didik
struktur dan aspek kebahasaan cerita menyimpulkan struktur
pendek yang berjudul Kado Terakhir dan aspek kebahasaan
karya Karya Gita Fadia. cerita pendek yang
berjudul Kado Terakhir
karya Karya Gita Fadia
melalui kolom komentar
pada class room

Penutup 1. Guru dan peserta didik membuat


kesimpulan terkait pembelajaran
yang telah dilalui.
2. Guru dan peserta didik melakukan
refleksi 5
3. Guru memberikan informasi menit
terkait topik untuk pertemuan
berikutnya.
4. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan berdoa dan salam.

D. Menyiapkan Bahan, Alat/Media, dan Sumber Belajar Tatap Muka dan

Daring

Setelah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) “blended learning” telah

selesai disusun, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menyiapkan

bahan dan sumber belajar yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan

pembelajaran, baik untuk kegiatan pembelajaran luring (tatap muka) maupun untuk

kegiatan pembelajaran daring (online).

16
Khusus untuk kegiatan pembelajaran daring, semua bahan yang dibutuhkan

harus sudah disusun dalam bentuk soft file. Bahan yang sudah dalam bentuk soft file

tersebut selanjutnya dapat diunggah pada tampilan e-learning menggunakan aplikasi

Learning System Managemen (LMS) tertentu yang dikuasai dan sesuai dengan

kondisi sekolah, juga perlu merancang kegiatan yang sudah direncanakan dalam RPP

pada tampilan e-learning menggunakan aplikasi yang dipilih tersebut.

17
BAB III

PENUTUP

Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, ketika hendak menyusun

perencanaan pembelajaran inovatif “blended learning”, diantaranya yaitu; 1)

menentukan model “blended learning” yang sesuai dengan karakteristik peserta

didik, fasilitas belajar, ketersediaan akses terhadap teknologi, durasi jam pelajaran,

dan penguasaan aplikasi teknologi e-learning oleh guru; 2) menyusun rencana

pembelajaran inovatif “blended learning” yang mencakup kegiatan: (a) menentukan

tema pembelajaran, menuliskan kembali: identitas RPP, kompetensi inti, dan

kompetensi dasar dari RPP konvensional ke dalam RPP “blended learning”; (b)

menganalisis rumusan tujuan pembelajaran yang ada pada RPP konvensional

sebelum dituangkan ke dalam RPP “blended learning”; (c) menentukan metode

penilaian dan kegiatan pembelajaran “blended learning” untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan; (d) menganalisis kegiatan pelaksanaan pembelajaran pada

RPP (konvensional) yang telah Anda buat sebelumnya dan menyusun Rencana

Kegiatan Pembelajaran “Blended Learning”; serta 3) menyiapkan bahan,

alat/media, dan sumber belajar tatap muka dan daring.

Beberapa aplikasi teknologi e-learning yang tersedia gratis di enternet yang

bisa dipakai guru untuk melaksanakan pembelajaran “blended learning” di sekolah,

diantaranya: Cisco Webex, SEVIMA EdLink, Google Classroom, Zoom Cloud

Meeting, Edmodo, Moodle, dan Schoology. Setiap aplikasi dapat dimanfaatkan

dengan mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan masing-masing.

18
DAFTAR PUSTAKA

Lintasarta. 2021. Blended Learning untuk Kemajuan Sistem Pendidikan di Indonesia.


https://blog.lintasarta.net/article/solution/smart-city/smart-campus//apa-itu-
metode-pembelajaran-blended-learning. 31 Oktober 2021.

Prayitno, W. (2015). Implementasi blended learning dalam pembelajaran pada


pendidikan dasar dan menengah. Yogyakarta, Indonesia.

Surjono, H. D. (2009). Membangun E-Learning dengan Moodle. Retrieved from


http://blog.uny.ac.id/hermansurjono

Sevima. 2020. Pengertian dan Manfaat Model Pembelajaran Blended Learning.


https://sevima.com/pengertian-dan-manfaat-model-pembelajaran-blended-
learning/ . 31 Oktober 2021

Sevima. 2021. 12 Jenis Blended Learning dan Contoh Penerapannya.


https://sevima.com/jenis-blended-learning/ . 31 Oktober 2021.

19

Anda mungkin juga menyukai