Anda di halaman 1dari 2

1 Timotius 4:14,“Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah

diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua”

Sayangnya, banyak orang Kristiani mencari “urapan baru” dan “karunia-karunia baru”
padahal mereka tidak akan pernah memperolehnya sebelum mereka memenuhi kewajiban
terhadap karunia-karunia rohani yang sudah ada pada mereka. 
Allah. 
1. Pertama, karunia rohani harus digunakan dengan maksud untuk membangun (26-
28). Paulus mengatakan agar setiap karunia yang ada pada jemaat di Korintus apakah
bahasa roh, menafsirkan bahasa roh, pengajaran, pewahyuan dan yang lainnya biarlah
semuanya itu digunakan semata-mata untuk membangun jemaat Tuhan. Bukan untuk
kepentingan sendiri apalagi untuk disombongkan. 

2. Kedua, karunia rohani harus digunakan dengan tertib (29-33). Paulus juga


menasehati jemaat Korintus supaya ketika mereka mempergunakan karunia-karunia rohani
yang ada di dalam jemaat biarlah itu digunakan dengan cara yang tertib. Hal ini
dikatakannya karena kenyataannya di tengah-tengah jemaat Korintus terjadi kekacauan
dan ironisnya kekacauan itu timbul ketika jemaat sedang menggunakan karunia rohani
mereka. Paulus mengatakan bahwa Allah tidak menghendaki kekacauan tetapi damai
sejahtera.

Salah satu tanda Gereja yang sehat adalah bila anggota-anggotanya mengetahui karunia-
karunia Roh masing-masing dan menggunakannya dengan efektif.  Ketidaktahuan akan karunia-
karunia Roh dan ketidakefektifan penggunaannya  merupakan salah satu penyebab
terbelakangnya pertumbuhan banyak gereja pada masa kini.
Coba kita bayangkan bahwa ada beberapa anggota tubuh kita yang tidak tahu karunianya dan
tidak mau menjalankan fungsinya. Misalnya mata, lidah, tangan, atau kaki tidak tahu karunianya
dan tidak mau menjalankan fungsinya. Bayangkan pula bahwa ada beberapa anggota tubuh
yang keinginannya adalah menjalankan fungsi dan tugas anggota tubuh lain saja. Misalnya kaki
mau mengerjakankan pekerjaan tangan, tangan mau menjalankan fungsi telinga, telinga mau
memerankan fungsi hidung, hidung mau melakukan tugas mulut,  mulut mau melaksanakan
fungsi mata. Kedua keadaan itu pasti akan membuat tubuh sakit dan menderita. Hal yang sama
bisa terjadi pada tubuh Kristus. Jika anggota-anggota tubuh Kristus tidak mengetahui karunia-
karunianya masing-masing,  sehingga tidak memakainya atau salah menggunakannya, maka
tubuh itu (Gereja) tentu akan sakit dan mandek. 
Kalau sudah demikian, bagaimana mengharapkan Gereja itu dapat bertumbuh dengan baik dan
sehat ? Tuhan menghendaki agar kita mengetahui karunia-karunia yang ada pada kita masing-
masing, sehingga  kita dapat menggunakan karunia-karunia itu dengan baik dan efektif. Langkah
awal untuk mengetahui dan menggunakan karunia Roh adalah:
1.  Punya tekad untuk mempersembahkan diri kepada Allah sebagai persembahan yang hidup,
yang kudus dan yang berkenan kepada-Nya (Rm. 12 :1).
2.  Punya keinginan yang tulus untuk melakukan “kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan
kepada Allah dan yang sempurna” (Rm. 12 :2).
3.  Berpikir bijaksana tentang diri sendiri, sehingga kita tidak sombong atau minder, melainkan
dapat menguasai diri menurut ukuran iman yang dikaruniakan Allah kepada kita masing-masing
(Rm. 12 :3).
4.  Menyadari bahwa cara kerja tubuh Kristus persis seperti tubuh kita, yang di dalam
kesatuannya masing-masing anggota memiliki karunia dan fungsi masing-masing (Rm. 12 :4-5).
5.  Belajar untuk mengenal dan menggunakan karunia-karunia Roh yang kita terima dari Allah
untuk melayani dengan sepenuh hati (Rm. 12 :6-8).
Ingatlah Firman Tuhan: “Hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri
menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.” (Roma 12:3b)
Good morning. God bless you 

Anda mungkin juga menyukai