TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini mencakup landasan teori-teori yang berkaitan tentang PAD
A. Landasan teori
otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonomi untuk
luar negeri, kebijakan moneter/fiskal dan agama serta kewenangan lainya yang
12
13
keuangan daerah satu tolak ukur suatu daerah yang sukses menjalankan
1) pajak daerah
2) retribusi daerah
b. pendapatan transfer
a) dana perimbangan
(a) pajak
ii. PPh Pasal 25 dan Pasal 29 wajib pajak orang pribadi dalam
(b) cukai
undangan
bersangkutan
15
bersangkutan; dan
bersangkutan
(2) DAU
(3) DAK
c) dana keistimewaan
d) dana Desa
b) bantuan keuangan
Pendapatan Asli Daerah berupa pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengeloaan
kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.
16
terdiri dari hasil pajak, retribusi daerah, pendapatan dari dinas-dinas, BUMN dan
lain-lain, dihitung dalam ribuan rupiah per tahun. (Santoso dan Rahayu, 2005).
pengertian Pendapatan Asli Daerah dapat dikatan sebagai pendapatan rutin dari
salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemandirian suatu daerah otonom
tingkat kemandirian suatu daerah otonom diukur melalui seberapa besar peranan
PAD dalam membiayai dalam pengeluran daerah. Semakin besar kontribusi PAD
pada APBD maka dapat dikatakan semakin tinggi tingkat kemandirian daerah.
daerah, jika Pendapatan Asli Daerah meningkat maka dana yang dimiliki oleh
pemerintah daerah akan lebih banyak dan tingkat kemandirian daerah akan
,2012).
17
teridi dari :
kontribusi wajib kepada daerah yang berurutan oleh orang pribadi atau badan
a) Pajak Hotel
c) Pajak Hiburan
d) Pajak Reklame
h) Pajak Parkir
18
Pajak dapat di kelompokna atas sifat atau ciri tertentu pada setiap
pajak penghasilan.
dilimpahkan kepihak lain dan pajak ini tidak dipungut secara periodik
pertambahan nilai
pemungutan daerah sabagai pembayaran atas jasa atau pemebrian izin tertentu
yang dipisahkan merupakan bagian dari laba badan usaha milik Negara
(BUMD) yang terdiri dari laba bank pembangunan daerah dan bagian laba
Lain-Lain PAD yang sah menurut Soelarno (1990) dalam Ali chakim
(2011) adalah hasil daerah yang di peroleh dari hasil hasil usaha perangkat
pemerintah daerah dan buka hasil kegiatan dan pelaksaan tugas , juga buka
bersangkutan. Merupakan sumber yang buka dari pajak daerag, bukan hasil
rugi atas kekayaan daerah (TGR), komisi, potongan dan keuntungan selisih
fasilitas sosial dan fasilitas umum, danbentuk lain sebagai akibat penjualandan
ada dan membentuk suatu pola peikiran anatar pemerintah darah dengan
hidup suatu bangsa yang diukur dengan tinggi dan rendahnya pendapatan riil
pada suatu periode tertentu. Diharapkan akan ada aktivitas ekonomi dimana
dengan pertumbuhan.
ekonomi ini ditentukan oleh besarnya tingkat tabungan dan investasi. Dimana
jika tingkat tabungan rendah dan investasi maka pertumbuhan ekonomi akan
barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan alam serta tinkat teknologi
butuhkan dan bukan suatu masalah, melaikan sebagai unsure penting yang
daerah yang di alokasikan secara adil dan merata agar dapat di nikmati oleh
pelayanan umum.
a) Belanja pegawai
b) Belanja bunga
c) Belanja subsidi
d) Belanja hibah
e) Bantuan sosial
g) Bantuan keuangan
oleh para ahli ekonomi dapat digolongkan kedalam tiga golongan yaitu
1. Model Pembangunan
sarana jalan, kesehatan, pendidikan, dan lain lain. Pada tahap menengah
2. Hukum Wegner
kegiatan ekonomi. Dalam hal ini perintah menetapkan pajak dan retribusi
(Datuk.Indra K)
Daerah
Produk Domestik adalah semua barang dan jasa sebagai hasil dari
dalam angka).
oleh faktor produksi yang dimiliki oleh residen (Badan pusat statistik).
DRB adalah jumlah nilai tambah bruto yang hasilkan seluruh unit
usaha dalam wilayah tertentu, atau nilai barang dan jasa akhir yang di
yaitu:
5. Bangunan (konstruksi),
9. Jasa-jasa
Dalam Produk domestik regional bruto atas dasar harga kostan tahun
Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan dan Asuransi; Real Estat; Jasa
Wajib; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan Kegiatan; serta Jasa lainnya.
dan jasa yang di hitung dengan menggunakan harga pada setiap tahun,
dan jasa yang hitungan menggunkan harga pada satu tahun tertentu sebagai
dasar harga berlaku dan Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga
konstan yaitu pada nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas
karena nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga
Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku digunakan untuk
perekonomian yang baik akan memiliki Pendapatan Asli Daerah yang tinggi.
output melalui penambahan ekspansi pasar baik dalam negeri maupun luar
(Kusuma, 2015).
31
sebagai asset modal dasar pebangunan tetapi sekaligus juga sebagai beban
produksi nasional. Jumlah penduduk yang besar akan menjadi beban apabila
mutu dan kualitas kerja yang rendah, dengan produksi yang rendah hanya
bekerja secara efektif (Agus widarjono, 1999 dalam Purbayu dan Retno,
2005 ).
(jolianis,2012).
meningkat.
Pendapatan
Y1
Y0
Jumlah Penduduk
JP0 JP1
Gambar 2.1
Kurva Hubungan Antara Jumlah Penduduk dan Pendapatan
penduduk maka akan semakin tinggi pula tingkat pendapatan yang diterima
oleh karena itu akan meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat, dan akan di
perluasan dan pendirian usaha baru pada sektor produksi. Pendirian sektor
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Penulis,
Judul Penelitian Variabel Metode Kesimpulan
Tahun
Ema Yuliana Faktor yang PAD (Y) Regresi hasil dari penelitian ini
Florentina, mempengaruhi Linier menunjukan bahwa
2013 Pendapatan Asli Investasi berganda pengeluaran pemerintah
Daerah (X1) berpengaruh positif dan
Kab.Kapuas hulu signifikan terhadap
Provinsi Pengeluaran Pendapatan Asli Daerah
Kalimantan Pemerintah( sedangakan PDRB dan
Barat tahun X2) Investasi dan investasi tidak
1995-2010 berpengaruh secara signifikan
PDRB(X3) terdadap PAD.
Penulis,
Tahun Judul Penelitian Variabel Metode Kesimpulan
Berdasarkan tabel 2.1 di atas ada penelitian yang di lakukan oleh Yuliana
Barat tahun 1995-2010” dengan variabel dependen PAD (Y1) dan Variabel
itu juga di terapkan di obyek penelitian yang berbeda dari penelitian sebelumnya.
36
C. Kerangka Pemikiran
antar variabel dependen dan independen yang di gambarkan dalam gambar 2.1
Pengeluaran
Pemerintah
+
Or
igi
PDRB +nal PAD
Re
+ve
nu
Jumlah e,
Penduduk Gr
oss
Re
Gambar gio2.2
nal
Skema Hubungan Pendapatan Asli Daerah
Do (PAD) dengan Variabel yang
me
Mempengaruhinya
sti
c
Pr
od
uct
,
Go
ver
nm
ent
Ex
pe
ndi
tur
e,
Do
me
sti
c
Ca
pit
al
In
37
D. Hipotesis