Anda di halaman 1dari 3

PERTEMUAN 13

Mencari jurnal asepek aspek hukum kesehatan dan mengkaitkannya kepada


teori dan konsep
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2/2F

1. RAFIQAH NURFATWA (1913462195)

2. INTAN AYU KUSUMA (1913462186)


3. NUR HALIMAH NST (1913462191)
4. NAILA FAUZIAH (1913462204)
5. ELSA SAMITA (1913462182)

6. IRMA SIHOTANG (1913462205)


7. ZUBEL ERICO L.T (1913462202)

8. TIARA MARDIANA (1913462198)


9. YGNGWIE NICO (1913462199)
10. ROSANNY (1913462194)

11. DESSY NATALYA (1913462181)


12. HASANUDDIN (1913462185)

13. DIAN BRASPATI (1913462178)

D-III PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN T.A


2020 / 2021
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
Hukum kesehatan secara umum diatur dalam suatu regulasi yang dibuat berdasarkan
kepentingan publik. Pengaturan tentang kesehatan saat ini diatur secara umum dalam Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Adapun materi muatan yang terkandung dalam Undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan tersebut meliputi 4 (empat) obyek, yaitu :
Pengaturan yang berkaitan dengan upaya kesehatan; 2. Pengaturan yang berkaitan dengan tenaga
kesehatan; 3. Pengaturan yang berkaitan dengan sarana kesehatan; 4. Pengaturan yang berkaitan
dengan komoditi kesehatan. Secara umum hukum kesehatan yang diatur dalam Undang- Undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengedepankan beberapa anatara lain : prinsip
perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, pelindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban,
keadilan, gender dan nondiskriminatif serta norma-norma agama. Sedangkan mengenai bentuk
regulasi hukum kesehatan selain diatur dalam suatu undang-undang yang mengatur secara umum dan
khusus di bagian-bagian tentang kesehatan juga diatur dalam berbagai regulasi khusus yang
dibuat oleh organisasi profesi dan asosiasi bidang kesehatan dan berbagai kode etik. Diantaranya
adalah kode etik profesi, kode etik usaha dan berbagai standar operasional yang dibuat dalam rangka
penyelenggaraan upaya kesehatan.
Terdapat kaitan yang erat mengenai upaya kesehatan, tenaga kesehatan dan pasien yang
menimbulkan hubungan hukum. Hubungan hukum atau perikatan antara ketiga komponen dalam
pelayanan kesehatan, dapat lahir karena perjanjian dan karena UU. Hubungan hukum antara dokter
dan pasien kebanyakan lahir karena perjanjian, hanya sedikit yang lahir karena UU. Oleh karena itu
ketiga komponen diatas harus memenuhi, mengetahui dan memahami segala bentuk regulasi yang ada,
hal ini untuk mengurangi
berbagai kemungkinan pergesekkan yang dapat menimbulkan suatu implikasi hukum, khususnya
dalam pdalam praktek pemberian pelayanan kesehatan.
Interaksi antara dokter, pasien, dan penyelenggara kesehatan seringkali menimbulkan
hubungan hokum. Hubungan hukum kadangkala menimbulkan berbagai persengketaan.
Persengketaan inilah yang perlu mendapat perhatian. Perhatian khusus terhadap adanya
kemungkinan persengketaan perlu dilakukan suatu pemecahan dan solusi khusus. Sengketa yang
sering muncul antara dokter, pasien, dan penyelenggara kesehatan umumnya berkenaan dengan
sengketa medik. Oleh karena itu sengketa medic ini harus dilakukan secara elegan. Bentuk
penyelesaian sengketa medik secara umum dapat di selesaikan dengan beberapa cara, baik melalui
proses litigasi maupun non litigasi. Proses litigasi biasanya dilakukan melalui proses penuntutan,
baik secara pidana maupun secara perdata. Namun dalam perkembangannya, sengketa medik
dapat diselesaikan melalui mediasi medis, atau kalau memang harus diselesaikan di tingkat pengadilan
maka sangat dibutuhkan suatu pengadilan khusus kesehatan yang bersifat ad hoc tanpa ada campur
tangan peradilan umum dari penegak hukum umum.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bphn.go.id/data/documents/kpd-2011-6

Anda mungkin juga menyukai