Anda di halaman 1dari 2

Sunan Giri adalah salah seorang ulama Wali Songo, majelis penyebar dakwah Islam

pertama di Jawa dalam sejarah Indonesia atau Nusantara, pada abad ke-14 Masehi seiring
munculnya Kesultanan Demak dan menjelang runtuhnya Kerajaan Majapahit. Selain
sebagai ulama dan pendakwah yang giat menyebarkan syiar Islam, Sunan Giri ternyata juga
bertakhta sebagai seorang raja dengan Prabu Satmoto. Ia memerintah Kerajaan Giri
Kedaton pada 1487-1506, berkedudukan di Gresik, Jawa Timur. Sunan Giri punya banyak
nama lain atau julukan, di antaranya adalah Joko Samudro, Raden Paku, dan Muhammad
Ainul Yaqin. Sebelum menyebarkan Islam, ia berguru kepada Sunan Ampel di Pesantren
Ampeldenta, Surabaya. Di pondok pesantren itu, keilmuan Sunan Giri ditempa.
Kharismanya sebagai bangsawan juga kian kuat karena belajar dari Sunan Ampel yang saat
itu juga berstatus sebagai penguasa Surabaya, anggota senior Wali Songo pula. Ketika
kerajaan Majapahit terpecah-pecah menjadi kadipaten-kadipaten kecil, Sunan Giri
mempertahankan kemerdekaan wilayahnya dan mengangkat dirinya sebagai penguasa Giri
Kedaton hingga ia wafat pada 1506 M. Dilansir dari Disparbud Gresik, saat ini makam
Sunan Giri terletak di atas bukit di Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur.
Baca juga: Sejarah Masjid Sunan Ampel: Pendiri, Kota Lokasi, & Gaya Arsitektur Sejarah &
Profil Sunan Gresik: Wali Penyebar Islam Pertama di Jawa Sejarah & Profil Sunan Kudus:
Wali Songo Bernama Asli Ja'far Shadiq Nasab dan Kelahiran Sunan Giri Ibu Sunan Giri
adalah Dewi Sekardadu, putri bangsawan Menak Sembuyu dari wilayah Kerajaan
Blambangan atau Banyuwangi. Ayahnya adalah Maulana Ishak, seorang mubalig yang
datang dari Asia Tengah. Hikayat Banjar menyebutkan bahwa Sunan Giri atau Pangeran
Giri masih punya garis keturunan dari Kesultanan Samudera Pasai, Kerajaan Majapahit, dan
salah satu kerajaan di Bali. Dilansir dari laman Desa Giri, jika ditarik lebih jauh lagi, nasab
Sunan Giri sampai ke Nabi Muhammad SAW dari jalur Husain bin Ali RA, Ali Zainal Abidin,
dan seterusnya. Catatan nasab Sunan Giri ini diterakan oleh Saadah Baalawi dari
Hadramaut dan dipercaya sebagai sumber sahih di beberapa pesantren di Jawa Timur.
Baca juga: Sejarah Runtuhnya Kerajaan Buleleng, Perang Bali I, & Silsilah Raja Sejarah
Kerajaan Samudera Pasai: Pendiri, Masa Jaya, & Peninggalan Sejarah Majapahit: Corak
Agama Kerajaan, Toleransi, & Peninggalan Kisah kelahiran Sunan Giri bermula dari ajakan
Maulana Ishak kepada mertuanya, Menak Sembuyu, untuk masuk Islam. Menak Sembuyu
yang merupakan penguasa wilayah Blambangan di akhir masa Majapahit marah karena
diminta meninggalkan keyakinannya. Akibatnya, Maulana Ishak diusir dari Blambangan.
Saat itu, istri Maulana Ishak, Dewi Sekardadu, sedang hamil tua. Mereka dipisahkan oleh
Menak Sembuyu. Dewi Sekardadu dipaksa tetap di Blambangan, sementara Maulana Ishak
meneruskan perjalanannya ke daerah lain. Merana karena ditinggal suaminya, Dewi
Sekardadu akhirnya meninggal saat melahirkan seorang bayi pada 1442 di Blambangan.
Bayi inilah Pangeran Giri alias Sunan Giri. Baca juga: Sejarah dan Profil Sunan Ampel: Wali
Pendakwah di Jalur Politik Sejarah Masjid Gedhe Kauman: Simbol Akulturasi Kraton
Yogyakarta Masjid Menara Kudus: Sejarah, Pendiri, & Ciri Khas Arsitektur Diceritakan, saat
itu terjadi wabah besar di Blambangan. Menak Sembuyu berkeyakinan bahwa pagebluk itu
berkaitan dengan bayi laki-laki Maulana Ishak yang dilahirkan putrinya, Dewa Sekardadu.
Agus Sunyoto dalam Atlas Wali Songo (2016) menuliskan, untuk mengusir wabah, bayi itu
diletakkan di sebuah peti dan dihanyutkan ke tengah laut. Peti itu lalu tersangkut di kapal
milik Nyai Pinatih yang sedang bertolak ke Bali Oleh Nyai Pinatih, bayi itu dijadikan anak
angkat dan diberi nama Joko Samudro karena ditemukan di tengah laut atau samudra.
Ketika beranjak besar, Joko Samudro kemudian dipondokkan di pesantren Ampeldenta,
Surabaya. Di pesantren itu, di bawah bimbingan Sunan Ampel, ia berganti nama menjadi
Muhammad Ainul Yaqin. Joko Samudro alias Muhammad Ainul Yaqin mulai dikenal sebagai
Sunan Giri sejak memimpin pondok pesantren sekaligus kedaton di Gresik. Baca juga:
Sejarah Masjid Istiqlal: Terbesar di Asia Tenggara Sejarah Masjid Saka Tunggal Kebumen:
Arsitektur & Filosofinya Penjelasan 4 Teori Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Ajaran
Dakwah Sunan Giri & Wafatnya Muhammad Ainul Yaqin mendirikan pesantren usai
menuntut ilmu di pesantren Ampeldenta di bawah bimbingan Sunan Ampel. Ia juga berhaji
dan memperdalam keislaman di Mekah sebelum mendirikan pesantren tersebut. Pondok
pesantren yang didirikan Ainul Yaqin terletak di kawasan Giri atau daerah Gresik sekarang.
Maka, ia kemudian dikenal dengan nama Sunan Giri. Alik Al Adhim dalam buku Kerajaan
Islam di Jawa (2012) menuliskan bahwa selain melalui jalur pendidikan, Sunan Giri juga
berdakwah lewat karya-karya seni yang ia ciptakan, seperti tembang atau lagu dan
permainan anak-anak. Permainan anak-anak yang dibuat oleh Sunan Giri di antaranya
adalah Jelungan, Jamuran, Gendi Gerit, dan lainnya. Sedangkan tembang anak-anak yang
ia ciptakan sebut saja Padang Bulan, Jor, Gula Ganti, dan Cublak-cublak Suweng. Baca
juga: Sejarah Kesultanan Demak: Kerajaan Islam Pertama di Jawa Sejarah Kesultanan
Gowa Tallo & Masa Kejayaan Sultan Hasanuddin Nama-Nama Asli Wali Songo: Strategi
Dakwah & Wilayah Persebarannya Seperti halnya para Wali Songo lainnya, Sunan Giri juga
berupaya merangkul tradisi lokal dan memadukannya dengan dakwah Islam, seperti
selametan, acara di keramaian, dan upacara-upacara lainnya. Taktik dakwah seperti ini
cukup efektif dalam menarik hati warga yang kemudian bersedia memeluk agama Islam.
Kharisma dan pengaruh Sunan Giri berhasil menggalang rakyat untuk bertahan ketika
Kerajaan Majapahit terpecah-belah sebelum akhirnya runtuh lantaran serangan dari
Kesultanan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa. Bersama para santri
dan warga sekitar, Sunan Giri mempertahankan wilayah Giri dan mendirikan Kerajaan Giri
Kedaton atau Kedatuan Giri. Sunan Giri wafat pada 1506 M. Baca juga: Sejarah Keruntuhan
Kerajaan Demak: Penyebab dan Latar Belakang Sejarah Keruntuhan Kerajaan Majapahit &
Prasasti Peninggalannya Sejarah Masjid Agung Demak: Pendiri, Ciri Arsitektur, & Keunikan
Baca juga artikel terkait WALI SONGO atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi (tirto.id -
Pendidikan) Kontributor: Abdul Hadi Penulis: Abdul Hadi Editor: Iswara N Raditya

Baca selengkapnya di artikel "Sejarah Hidup Sunan Giri: Lahir, Nasab, & Ajaran Dakwah
Wali Songo", https://tirto.id/gbPP

Anda mungkin juga menyukai