Anda di halaman 1dari 2

Materi ISBD pertemuan 6

Sosialisasi

Menurut David A. Goslin berpendapat “Sosialisasi adalah proses belajar yang di alami seseorang untuk
memperoleh pengetahuan keterampilan, nilai-nilai dan norma-norma agar ia dapat berpartisipasi
sebagai anggota dalam kelompok masyarakatnya. Sosialisasi adalah usaha memasukkan nilai-nilai
kebudayaan terhadap individu sehingga individu tersebut menjadi bagian masyarakat. Proses sosialisasi
merupakan pendidikan sepanjang hayat melalui pemahaman dan penerimaan individu atas peranannya
di dalam suatu kelompok.

Nilai

Nilai yang dalam bahasa Inggrisnya adalah value biasa diartikan sebagai harga, penghargaan, atau
taksiran. Maksudnya adalah harga yang melekat pada sesuatu atau penghargaan terhadap sesuatu.
Bambang Daroeso (1986:20) mengemukakan bahwa nilai adalah suatu kualitas atau penghargaan
terhadap sesuatu, yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang. Darji Darmodiharjo (1995:
1) mengatakan bahwa nilai adalah kualitas atau keadaan sesuatu yang bermanfat bagi manusia, baik
lahir maupun batin. Sementara itu Widjaja (1985: 155) mengemukakan bahwa menilai berati
menimbang, yaitu kegiatan menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain (sebagai standar), untuk
selanjutnya mengambil keputusan. Keputusan itu dapat menyatakan : berguna atau tidak berguna,
benar atau tidak benar, indah atau tidak indah, baik atau tidak baik dan seterusnya. Menurut Fraenkel,
sebagaimana dikutip oleh Soenarjati Moehadjir dan Cholisin (1989:25), nilai pada dasarnya disebut
sebagai standar penuntun dalam menentukan sesuatu itu baik, indah, berharga atau tidak.

Norma

Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam hidup sehari-
hari, berdasarkan suatu alasan (motivasi) tertentu dengan disertai sanksi. Sanksi adalah ancaman/akibat
yang akan diterima apabila norma tidak dilakukan (Widjaja, 1985: 168).

Interaksi Sosial

Interaksi Sosial Interaksi adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi saling mempengaruhi dalam
pikiran dan tindakan. Pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan
satu dengan yang lain, dimana kelakuan antar individu saling mempengaruhi, mengubah, atau
memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya (Setiadi dkk 2003: 95).
Gillin dan Gillin mengajukan dua syarat yang harus dipenuhi agar suatu interaksi sosial itu terjadi, yaitu
adanya kontak sosial (sosial contact) dan adanya komunikasi (communication) (Anwar dan Adang 2013:
195).

Kontak Sosial merupakan tindakan pertama dalam interaksi sosial, meskipun kontak sosial belum
mampu membentuk komunikasi yang berkelanjutan (Syam 2012: 79). Menurut Soekanto (dalam Wadiyo
2008) kontak sosial dapat berlangsung dalam 3 (tiga) bentuk, yaitu: 1. Kontak sosial antara orang
perorang 2. Kontak sosial antara orang dengan kelompok 3. Kontak sosial antara satu kelompok dengan
kelompok lainnya.

Anda mungkin juga menyukai