Anda di halaman 1dari 11

1

Salah Menilai – Tidak Dapat Berkat


Salah Mengerti Pesan Karena Penampilan
Yohanes 1:6-11

Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk
memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia
bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang
sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di
dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang
kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.

Sebenarnya hal inilah yang menyebabkan kita selama ini mengaku menjadi orang Kristen, tetapi tidak
memperoleh berkat apa-apa selain dapat melanjutkan hidup kita seperti biasanya saja, dan menjadikan
kekristenan kita ini kekristenan biasa-biasa saja. Dengan pengalaman rohani biasa-biasa saja. Keadaan
ini sama dengan orang Yahudi di zaman Tuhan Yesus.

Matius 11:7

Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu
tentang Yohanes: "Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang
digoyangkan angin kian ke mari?

Tuhan Yesus menanyakan pertanyaan retoris kepada orang-orang Yahudi untuk memancing ketulusan
mereka. Yohanes Pembaptis dikenal dengan kemunculannya di padang gurun, dan banyak di antara
orang Yahudi suka dengan Yohanes Pembaptis, yang dianggap sebagai salah satu tokoh religius di
zamannya.

Kesukaan orang Yahudi terhadap Yohanes Pembaptis kebanyakan bukan karena berita
yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis, tetapi lebih kepada performa yang tampil
melalui pelayanan Yohanes pembaptis, secara khusus melalui pula gaya dan cara
pelayanannya.

Yang Tuhan Yesus tegur dari orang-orang Yahudi adalah, bahwa:

Mereka keluar mencari Yohanes Pembaptis yang berkhotbah hanya untuk melihat dan
menyaksikan penampilan gaya dan model pelayanannya bukannya untuk mendengar
berita kebenaran yang disampaikan Yohanes Pembaptis sehingga jiwa dan roh mereka
mendapatkan keuntungan/berkat.

Ini yang dicari orang-orang Yahudi dari Yohanes Pembaptis, dan ini terbukti ketika mereka mendapati
Herodes memenjarakan Yohanes Pembaptis, mereka seakan-akan tidak lagi ingat keberadaannya,
dengan segera melupakannya.

Dan perhatikan pula, orang-orang Yahudi tidak pernah memperhatikan apa sesungguhnya yang menjadi
berita utama dari Yohanes Pembaptis yang adalah pembuka jalan bagi Tuhan Yesus. Mereka tidak
pernah memahami maksud Yohanes Pembaptis tentang Mesias yang telah ditunjukkannya, Tuhan
2

Yesus itu sendiri. Bahkan ironisnya sampai-sampai mereka tidak pernah mengharapkan kehadiran
sang Mesias dalam waktu dekat yang menjadi inti berita Kerajaan Sorga yang disampaikan oleh
Yohanes Pembaptis. Mereka seperti dibutakan dan terfokus hanya kepada tokoh religius yang
fenomenal tetapi tidak kepada berita utamanya.

Melalui pertanyaan ini ternyata Tuhan Yesus juga sedang menyindir orang-orang Yahudi yang
memandang rendah Yohanes Pembaptis sebatas perannya sebagai tokoh penghibur saja, karena ada
satu kebiasaan di dalam adat orang Yahudi yang mengambil analogi tentang “ Manusia dan Buluh”
adalah untuk menyatakan kemantapan dan kebimbangan, kelembutan dan kekerasan. Ternyata hal ini
pula yang dipandang oleh orang Yahudi tentang Yohanes Pembaptis, mereka menganggap Yohanes
Pembaptis bisa dipengaruhi, dikendalikan menurut keinginan mereka, padahal di dalam hati, mereka
memandang rendah Yohanes Pembaptis sebagai orang yang dapat dibeli. Karena mereka memandang
Yohanes Pambaptis ini miskin dan tidak memiliki kekayaan yang bisa dibanggakan sehingga mereka
bersikap merendahkan dengan menganggapnya sebagai orang yang dapat disuap. Nyatanya Herodes-
pun tidak bisa membeli Yohanes Pembaptis.

Matius 11:8

Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang
berpakaian halus itu tempatnya di istana raja.

Tetapi di sisi yang lain banyak orang yang tidak suka dengan penampilan Yohanes Pembaptis yang
berjubah bulu unta, berikat pinggang kulit, makanannya belalang dan madu hutan, mereka menganggap
seorang tokoh religius tidak layak untuk memiliki gaya seperti itu. Menurut mereka seseorang yang
berpenampilan menarik dan bagus sajalah yang layak mengambil tempat sebagai tokoh religius di
masyarakat mereka. Finely dressed, fine fashion, fine apparel dan lain sebagainya.

Jadi kesimpulan dari 2 ayat di atas adalah:

Orang-orang Yahudi sebenarnya tidak pernah menganggap serius berita yang disampaikan
oleh Yohanes Pembaptis, tetapi fokus pikiran mereka terhadap Yohanes Pembaptis
hanyalah tertarik dengan gaya berkhotbah dan penampilan luar yang menarik atau
menjijikkan dari Yohanes Pembaptis ini. Tetapi sebenarnya mereka tidak pernah berusaha
memahami sepenting apakah sesungguhnya pesan yang disampaikannya.

Di dalam ayat 10, Tuhan Yesus ingin mempertegas peran dan fungsi Yohanes Pembaptis di dalam
panggilan pelayanannya.

Matius 11:10

Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia
akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.

Melalui perkataan ini Tuhan Yesus juga ingin menusuk dan menyadarkan orang-orang Yahudi mengenai
peran dari Yohanes Pembaptis ini, bahwa orang ini layak diperhatikan dan didengarkan, berita yang
3

disampaikannya adalah berita yang maha penting. Karena dia adalah “malaikat utusan Allah” bukan
secara alamiahnya tetapi secara panggilan dan fungsinya dia adalah “malaikat pembawa berita” yang
diutus oleh Allah untuk mendahului Sang Mesias (6 bulan sebelumnya) yang sebenarnya ditunggu-
tunggu oleh orang Yahudi.

Tetapi inilah hasil pekerjaan iblis yang memang sudah direncanakannya untuk mengalihkan perhatian
orang Yahudi dari fungsi Yohanes Pembaptis yang sesungguhnya. Karena jika rencana pengalihan
perhatian ini berhasil, maka selamanya (menurut iblis) orang Yahudi tidak akan pernah mengenali
(kedatangan, kehadiran dan pribadi) Tuhan Yesus sebagai Mesias, dan ini berarti rencana Allah dapat
digagalkannya.

Tetapi ternyata Allah telah mengetahui segala maksud jahat iblis ini dan ternyata apa yang dikerjakan
iblis ini malah menggenapi rencana Allah yang lebih besar lagi.

Roma 11:7,8

Jadi bagaimana? Israel tidak memperoleh apa yang dikejarnya, tetapi orang-orang yang
terpilih telah memperolehnya. Dan orang-orang yang lain telah tegar hatinya, seperti ada
tertulis: "Allah membuat mereka tidur nyenyak, memberikan mata untuk tidak melihat dan
telinga untuk tidak mendengar, sampai kepada hari sekarang ini."

Bahkan ayat 8 di dalam KJV disebutkan:

(According as it is written, God hath given them the spirit of slumber, eyes that they should
not see, and ears that they should not hear;) unto this day.

Dalam hal yang satu ini sepertinya iblis berhasil, untuk sementara waktu... Memang orang Yahudi luput
untuk segera menyadari kesalahannya, dan iblis bersukacita dan puas atas hasil kerjanya. Tetapi hanya
untuk sementara waktu saja... Karena melalui segala hal ini malahan keselamatan diberitakan sampai ke
ujung dunia.

Roma 11:11

Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi
oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya
membuat mereka cemburu.

Kembali kepada penyimpangan yang dibuat iblis berkenaan dengan peran Yohanes Pembaptis, memang
sepertinya berhasil, tetapi ternyata melalui segala hal yang dibuat iblis ini, maka segala rencana Allah
malah tergenapi dengan pembunuhan terhadap Tuhan Yesus yang dilakukan iblis melalui tangan orang
Yahudi malahan berita keselamatan dan karunia zaman anugerah dimulai masa keemasannya hingga
sekarang ini.

Yang tinggal kita tunggu sekarang ini hanyalah bagian terbaiknya, yaitu orang Yahudi akan sadar segala
kesalahan mereka di masa lalu dan akan memandang kepada Dia yang tertikam dan meraka akan
bertobat dan memperoleh keselamatan yang sesungguhnya. Karena hal ini telah dinubuatkan
sebelumnya oleh nabi Zakharia.
4

Zakharia 12:10

"Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas
penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka
tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi
dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.

Walau memang untuk sampai kepada hal ini terjadi “penundaan yang cukup lama”, seringkali hal
seperti yang dikutip di atas terjadi di dalam masa kita sekarang ini di zaman modern.

Kenyataan sekarang Ini


Bukankah ini sering terjadi di antara kita masa kini? Kebanyakan kita mengharapkan tokoh-tokoh religius
yang ada di antara bersikap, bertindak, bergaya juga menyampaikan berita seperti yang kita kehendaki,
bahkan untuk hal itu kadang kita berani membayar mahal untuk membeli penampilan dan berita yang
kita sukai saja.

Dan perhatikan! Untuk segala kejadian dan perbuatan ini akan membawa kita kepada penundaan dalam
banyak hal sebagai konsekuensinya.

2Timotius 4:3

Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka
akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan
telinganya.

Bukan lagi apa yang hendak Tuhan katakan yang dicari tetapi mereka mencari orang yang dapat
mengatakan apa yang mereka inginkan.

Maka dari itu, inilah waktunya sekarang untuk benar-benar kembali kepada kehendak Tuhan yang
sesungguhnya, cari maksud Allah melalui setiap tokoh-tokoh religius di sekitar kita, melalui panggilan
dan peran mereka bagi Kerajaan Sorga. Dengarkan maksud terdalam dari setiap pesan yang disampaikan
mereka, siapapun mereka, karena setiap mereka membawa misi tersendiri dari Allah.

Salah Motivasi Membawa Berita


Matius 11:12

Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang
yang menyerongnya mencoba menguasainya.

(AMP) And from the days of John the Baptist until the present time, the kingdom of heaven
has endured violent assault, and violent men seize it by force [as a precious prize--a [4]
share in the heavenly kingdom is sought with most ardent zeal and intense exertion].
5

Kalau kita hendak berbicara di sini tentang Kerajaan Sorga, maka salah satu pengertian yang gamblang
berkenaan dengan ini adalah “Berita Injil” itu sendirilah Kerajaan Allah, tetapi juga “Karya Injil” yang
pertama kali dibawa dan diperkenalkan oleh Yohanes Pembaptis, yang dilanjutkan oleh Kristus – para
rasul – kita sekarang ini.

Dan Kerajaan Allah pada kenyataannya sekarang ini bukanlah sebuah obyek yang dapat kita amati
secara fisik, tetapi berupa esensi yang kemudian terpancar keluar melalui kehidupan setiap orang-orang
yang percaya kepada Tuhan Yesus. INI SEBUAH GAYA HIDUP!

Seperti yang kita ketahui dari hasil pelayanan kuasa Kerajaan Allah yang dikerjakan oleh Yohanes
Pembaptis , Tuhan Yesus juga para rasul bahkan hingga sekarang ini, pelayanan ini adalah pelayanan
kuasa yang luar biasa, dan ini adalah sesuatu yang menarik bagi kebanyakan orang, terutama para
pelakunya. Ini sejujurnya!

Pelayanan Kerajaan Sorga ini muncul dengan kekuatan dan kuasa yang besar atas jiwa-jiwa yang
terhilang, menyatakan demonstrasi kuasa Roh Kudus yang luar biasa untuk membawa kembali jiwa-
jiwa yang binasa karena pelanggaran dan dosa, mencelikkan yang buta, membuka telinga yang tuli,
membuat musuh menjadi sahabat Allah, membalikkan orang dari kuasa iblis kepada Allah,
memerdekakan orang-orang yang tertawan kehancuran dan dosa, menyatakan kuasa keselamatan
Allah, dan lain sebagainya.

Kuasa Kerajaan Sorga ini secara alami muncul dengan tiba-tiba, secara rahasia, penuh
kuasa, sangat efektif dan tidak bergerak sesuai dengan keinginan manusia (terhadap
subyek dan targetnya), tetapi sesuai dengan kehendak Allah.

Kerajaan Sorga digagahi oleh musuh


Dan kalau kita melihat setelah Tuhan Yesus muncullah para rasul, dan hamba-hamba Tuhan yang
kemudian, mereka melayani Kerajaan Sorga ini dengan segala “manner-nya” mereka bergerak dengan
kemurnian yang luar biasa, secara fisik mereka adalah:

orang-orang biasa, miskin, direndahkan oleh dunia, dan pada akhirnya banyak di antara
mereka menderita perlawanan dan penganiayaan dari musuh-musuh Kerajaan itu, tetapi
yang oleh itu semua tidak menyurutkan semangat mereka untuk terus berlipat ganda dan
berbuah di dalam Kerajaan Sorga yang mereka beritakan sehingga semakin banyak jiwa
dimenangkan bagi Kristus.

Seperti contohnya Yohanes Pembaptis dan Tuhan Yesus sendiri,... sebagai hasil dari pelayanan mereka:

1. banyak orang datang kepada mereka


2. beberapa ingin belajar doktrin esensi berita yang diajarkan
3. beberapa datang hanya untuk melihat mujizat
4. banyak di antaranya datang untuk menonton Yohanes Pembaptis dan Tuhan Yesus secara
manusia
5. beberapa yang lain datang untuk memenuhi kebutuhan pribadinya melalui pelayanan Yohanes
Pembaptis
6. bahkan yang lain datang untuk bertindak kasar dan menganiaya

Inilah hasil pelayanan Kerajaan Sorga yang dikerjakan oleh Yohanes Pembaptis, Tuhan Yesus, para rasul,
hamba-hamba Tuhan di masa itu.

Jadi di dalam “point” ini dapat kita simpulkan: Pelayan-pelayan Kerajaan Sorga ini menderita sengsara
atau Kerajaan Sorga digagahi oleh musuh.
6

Kerajaan Sorga digagahi oleh pelayan-pelayannya sendiri


Seperti yang seharusnyalah bahwa pelayanan Kerajaan Sorga akan menjadi pelayanan yang penuh kuasa
dan memiliki efektifitas yang luar biasa, maka sekarang setelah masa-masa sukar itu mulai memasuki
masa-masa keemasan pelayanan Kerajaan Sorga secara modern, pelayanan kerajaan Sorga ini bukan
lagi menjadi suatu simbol kesukaran, kemiskinan dan penganiayaan, tetapi sudah menjadi suatu bagian
yang bergengsi di dalam kehidupan orang-orang modern masa kini. Pelayanan Kerajaan Sorga ini mulai
menempati tingkatan “kasta” yang terpandang di berbagai kelompok sosial di dunia.

Yang sering terjadi adalah pelayan-pelayan Kerajaan Sorga ini tidak menjaga “manner” Kerajaan Sorga
mereka sehingga pada akhirnya merekalah yang kemudian menggagahi Esensi Kerajaan Sorga itu sendiri
demi kepentingan pribadi mereka. Sehingga tidaklah jarang muncul berbagai situasi dilematik di dalam
pelayanan para hamba-hamab Tuhan modern sekarang ini. Itu bukan berkenaan dengan orang lain yang
berusaha menganiaya mereka lagi tetapi karena:

Banyak di antara pelayan-pelayan kerajaan itu yang tidak menjaga tingkah lakunya di
dalam pelayanan itu sendiri sehingga Kerajaan Sorga dirugikan oleh olah tingkah laku
mereka di dalam pelayanan, yang tidak terpuji. Beberapa terjadi secara terang-terangan
dan beberapa terjadi secara tersembunyi oleh karena kemunafikan.

Sehingga akhirnya dapatlah kita simpulkan bahwa di zaman modern ini yang menjadi musuh bagi
Kerajaan Sorga itu sendiri dapat juga adalah pelayan-pelayannya sendiri.

Motivasi Yang Salah Dekat Pada Yesus


Dengan berbagai friksi dan permasalahan yang timbul di dalam pekerjaan pelayanan Kerajaan Sorga ini,
muncullah suatu keadaan yang membuat Tuhan Yesus terpaksa mengecam, mendamprat dan marah,
demi kebaikan bersama antara orang-orang Yahudi dan para hamba-hambaNYA.

Matius 11:20

Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling
banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya:

Disebutkan paling banyak melakukan mujizat melalui ayat di atas, terutama di wilayah
Kapernaum, paling banyak secara jumlah mujizat, terbesar di dalam macam mujizat yang
dikerjakan. Di Kapernaum Tuhan Yesus menyembuhkan anak seorang pegawai istana yang
hampir mati, Dia juga menyembuhkan hamba perwira Romawi, menyembuhkan ibu mertua
Petrus dari demam, menyembuhkan orang lumpuh, membangkitkan anak perempuan
Yairus dari kematian, memulihkan wanita yang menderita pendarahann selama 12 tahun,
mencelikkan mata 2 orang buta dan mengusir setan dari orang yang dikuasai roh bisu.

Semua ini bahkan masih ada lebih banyak lagi yang Alkitab mungkin tidak mencatatnya, Tuhan Yesus
lakukan di dalam satu kota, yaitu Kapernaum. Oleh karena itulah Dia mencela atau bahkan yang lebih
tepat mendamprat mereka oleh karena ketidakpercayaan mereka. Ini semua terjadi pada orang-orang
ini dikarenakan mereka tidak mau bertobat. Mereka suka dan ingin mujizatNYA, tetapi mereka tidak
mau bertobat dari dosa mereka.

Kalau kita mempelajari yang dicatat oleh Alkitab berulang-ulang, salah satu inti yang dapat kita
perhatikan dengan seksama adalah kenyataan ini, orang yang terlalu sering bahkan terbiasa mengalami
7

mujizat Tuhan, tidak terjamin dia adalah orang yang percaya, beriman dan bertobat. Contohnya orang
Israel di padang gurun bersama Musa setiap hari mengalami mujizat spektakuler, tetapi ternyata mereka
tidak bertobat juga dari ketidakpercayaan mereka. Demikian pula dengan orang-orang di Kapernaum
dan kota-kota lain yang dikecam oleh Tuhan Yesus, mereka melihat dan mengalami berbagai mujizat
tetapi sebenarnya mereka tidak pernah bertobat dengan sungguh-sungguh. Dan Tuhan Yesus
mengetahuinya. Karena apa yang diperbuat Tuhan Yesus bukan mempermuliakan diriNYA sendiri, tetapi
demi kebaikan semua orang. Demi membawa banyak orang kepada pertobatan dari dosa-dosa mereka,
agar mereka diselamatkan.

Yang lebih parah adalah selain mereka tidak percaya kepada Tuhan Yesus adalah Mesias yang selama ini
mereka nantikan, beberapa mereka berbicara jelek tentang Tuhan Yesus, malahan menghakimi karya
mujizat Tuhan Yesus bukanlah berasal dari Allah, tetapi dari iblis.

Matius 11:21

"Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon
terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka
bertobat dan berkabung.

Kalau kita mempelajari tentang Khorazim secara geografis, kata-kata ‫חורשין‬, "Chorasin", menunjuk pada
pengertian "woody places" atau tempat berhutan, Dr. Lightfoot menduga Khorazim dari pengertian itu
kemungkinan termasuk di dalamnya adalah kota Kana, di mana Tuhan Yesus mengerjakan mujizat
pertamanya yang merupakan daerah kecil yang bersebelahan dengan daerah hutan di wilayah Galilea,
yang secara geografis sangat berdekatan pula atau juga merupakan satu wilayah dengan Kapernaum.
Kana juga merupakan tempat asal salah pengikut Tuhan Yesus, yaitu Natanael.

Betsaida adalah kota asal 3 orang murid Tuhan Yesus, yaitu Andreas, Petrus dan Filipus, Yohanes 1:44.
Kota inipun tidak luput dari kecaman Tuhan Yesus, bahwa dari kota itu telah dipanggil untuk menjadi
rasul bagi Tuhan Yesus tetapi ternyata keadaan dan kualitas iman mereka tidak jauh berbeda dari pada
kota-kota yang lain yang dikecam oleh Tuhan Yesus. Banyaknya muncul hamba-hamba Tuhan hebat dan
terkenal dari suatu gereja, komunitas atau kota, bukan merupakan jaminan bahwa lokal itu berkualitas,
beriman dan dewasa secara rohani.

Kepada kota-kota di atas disebutkan jika di kota-kota Tirus dan Sidon terjadi juga mujizat yang terjadi di
antara mereka, maka sudah dipastikan bahwa Tirus dan Sidon akan menjadi kota-kota pertama yang
bertobat, berkabung dari dosa-dosanya, di masa Tuhan Yesus melayani di dunia. Ini dibuktikan di dalam:

Markus 3:8

dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang
banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya.

Disebutkan mereka sengaja datang menemui Tuhan Yesus, setelah melakukan perjalanan panjang
tentunya, setelah mendengar segala pekerjaan dan karya Tuhan Yesus di antara orang-orang Yahudi.
Mereka bukan berasal dari daerah yang dekat, mereka dari luar negeri, tetapi mereka mencari,
sedangkan Tuhan Yesus yang datang khusus bagi orang-orang Yahudi malah ditolak oleh orang-orang
Yahudi sendiri. Ini semua karena waktu Tuhan saat itu memang untuk orang-orang Yahudi dan di Israel,
8

bukan di Tirus dan Sidon. Sebenarnya ini sebuah ironi bagi israel, tetapi karena mata mereka buta dan
telinga mereka tuli bagi kebenaran, maka sampai sekarangpun masih banyak di antara orang Yahudi
belum bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Mesias. Andaikata waktu (kairos) Tuhan saat
itu adalah untuk Tirus dan Sidon, sudah barang tentu, merekalah yang akan menjadi umat Tuhan yang
sulung, yang percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Mesias. Sayangnya situasi tidak seperti keinginan kita.

Matius 11:23

Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau
akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat
yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini.

Hal yang sama terjadi dengan Kapernaum, yang dibandingkan dengan Sodom dan Gomora yang terkenal
dengan dosanya yang menjijikkan di mata Tuhan. Jadi jangan berpikir, jika kita telah mengalami hal-hal
yang luar biasa dengan Tuhan itu akan menjamin kualitas iman kita dan itu merupakan jaminan Tuhan
sedang berkenan kepada kita. Malahan melalui hal-hal ini sebenarnya Tuhan ingin menyadarkan kita
akan segala kelemahan dan kekurangan kita di hadapan Tuhan, sehingga Tuhan turun tangan membantu
kita di dalam kelemahan kita melalui mujizat. Seringkali inilah yang sedang terjadi.

Kapernaum memiliki pengertian "the village of comfort", atau desa atau tempat kenyamanan, secara
geografis dan topografis letak Kapernaum ini terletak di tempat yang tinggi, bahkan topografis kunonya
memiliki lokasi yang lebih tinggi dari gunung Karmel. Oleh karena itu Tuhan Yesus menyebutkan sindiran
dan kecaman dengan mengutip hal ini.

Ini menyatakan bahwa jika seseorang boleh saja saat ini berada di tempat yang tinggi, tetapi jika tidak
beriman, dewasa, berbuah dan berkualitas secara rohani, maka suatu saat dia akan diturunkan sampai
pada dasar kematian, artinya tidak akan memiliki kemuliaan dan kebanggaan sedikitpun di hadapan
Tuhan.

Matius 11:22,24

Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan
lebih ringan dari pada tanggunganmu (Khorazim dan Betsaida)... Tetapi Aku berkata
kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada
tanggunganmu (Kapernaum)."

Tuhan Yesus menyatakan nubuatan ini bukan berdasarkan kemanusiaanNYA saja, tetapi Tuhan Yesus
melihat, mencari dan tidak menemukan kualitas yang seharusnya, bahkan yang ditemukanNYA adalah
yang jauh lebih buruk dari itu. Hal ini sama dengan apa yang Alkitab catat di ayat di bawah ini:

Matius 21:18-19

Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. Dekat jalan
Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu
selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-
lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.
9

Dari apa yang kita sedang pelajari di atas, mari kita perhatikan dengan sungguh-sungguh
apa yang sebenarnya dikehendaki oleh Tuhan Yesus dengan ini semua.

Tujuan Tuhan Yesus


Semua target dari yang dibicarakan Yesus di atas adalah:

Matius 11:27

Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak
selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya
Anak itu berkenan menyatakannya.

Jadi sekarang kita mengerti salah satu hal yang utama yang orang Yahudi tidak ketahui tentang Tuhan
Yesus adalah pengenalan akan Tuhan itu sendiri, dengan tidak adanya pengenalan inilah akhirnya umat
Tuhan ini binasa.

Perhatikan hal ini,... bukankah ini yang diinginkan oleh iblis dengan segala rencananya untuk
mengalihkan perhatian utama dari berita yang dikhotbahkan oleh Yohanes Pembaptis tentang Tuhan
Yesus? Dan untuk sementara waktu sepertinya iblis berhasil menutupi mata dan telinga orang Israel dari
pengenalan akan Tuhan Yesus yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis. Sehingga saat kemunculan
Tuhan Yesus tidak mendapat sambutan yang semestinya, sebaliknya Tuhan Yesus ditentang oleh
orang Yahudi.

Mari kita perhatikan lagi 2 kelompok ayat di bawah ini:

Yohanes 1:10-11

Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak
menerima-Nya.

Hosea 4:6,7

Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan
itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan
pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu. Makin bertambah
banyak mereka, makin berdosa mereka kepada-Ku, kemuliaan mereka akan Kutukar dengan
kehinaan.

Sekarang kita mengerti bahwa mengenal Allah adalah sesuatu yang utama di dalam kekristenan kita,
tanpa pengenalan akan Allah yang benar, maka kita akan mengalami kebinasaan. Dan perhatikan pula
pekerjaan iblis di zaman modern ini,... dia mencoba mengalihkan segala perhatian kita kepada segala
sesuatu yang bukan iman yang benar dan menggantikannya dengan sesuatu “YANG MIRIP DENGAN
KEBENARAN DAN IMAN” tetapi sesungguhnya itu adalah kebenaran semu atau palsu sehingga malah
10

semakin menjauhkan dan membinasakan kita dari Kristus sendiri. Inilah akibat orang yang mau makan
buah palsu buatan iblis, yaitu buah membenci pengenalan akan Tuhan, yang membangun opini bahwa
hal itu adalah sesuatu yang sudah kuno, dan sekarang bukan itu fokusnya...

Menyelesaikan Persoalan Kita Melalui Pertolongan Tuhan


Kita mungkin sedang berfokus kepada permasalahan dan beban berat yang kita sedang pikul sekarang
ini. Dan kita mendengar berita yang dituliskan di Matius 11:28, agar kita datang kepada Tuhan Yesus,
dan “DIJANJIKAN” kita akan mendapatkan kelegaan. Tetapi setelah kita berdoa selama bertahun-tahun,
pertolongan itu tidak kunjung datang dan kita mulai kecewa, dengan berpikir bahwa selama janji Firman
Tuhan ini mati, atau tidak ada jaminan keberhasilan sama sekali.

Semua yang dijanjikan bukan jaminan akan “SEGERA” kita nikmati kenyataannya, demikian pula saat
kita tertarik dengan suatu barang yang menjanjikan performa yang hebat dan menguntungkan kita,...
apa yang harus kita lakukan lebih dahulu?

Kita harus membeli dan membayar dahulu, dicoba dahulu dengan ikuti segala petunjuk di
dalam buku pegangan pemiliknya, barulah janji kualitas produk itu akan kita nikmati secara
nyata, “SESAAT KEMUDIAN”.

Tanpa membeli produknya dan menggunakannya sesuai dengan buku pegangan pemiliknya, bisa-bisa
kita malah merusakkan alat itu dan janji itu tinggallah janji belaka tanpa kenyataan, itu bukan kesalahan
pabrik tetapi kesalahan penggunanya. Dan di dalam kekristenan kita, buku pegangan pemiliknya adalah
Alkitab, dan salah satu instruksi Alkitab kita menunjuk kepada Tuhan Yesus yang memiliki karakter yang
harus kita tiru, bukankah itu rencana Tuhan pertama kali menciptakan manusia, manusia harus menjadi
segambar dan serupa dengan Allah?

Sejak dirusak oleh iblis, manusia memerlukan proses panjang untuk menjadi segambar dan serupa
dengan Allah, dan untuk menjadi serupa dan segambar dengan Allah, manusia harus mempelajari peta
karakteristik Allah dan belajar untuk menjalaninya. Proses semacam ini disebut dengan proses
pengenalan akan Allah.

Akhir jika kita menjadi Kristen yang sejati yang memiliki gairah untuk mengenal Tritunggal, maka tidak
ada yang perlu ditakutkan oleh kita dalam persoalan apapun, yaitu setiap orang yang mau
membangkitkan gairah untuk mengenal Tuhan dengan sikap hati yang benar, dia dengan sendirinya
akan belajar yang disebut dengan karakter utama Tuhan kita, dan 2 hal yang paling menonjol yang
pernah diucapkan Tuhan Yesus dan dicatat oleh Alkitab adalah “... karena Aku lemah lembut dan
rendah hati...” Di dalam 2 hal inilah terkandung dasar kekristenan yang luar biasa. Dasar
pembentukan karakter dewasa dan berkualitas sebagai Kristen yang sejati.

Jadi akhirnya Dia berkata:

Matius 11:28-30

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut
dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu
enak dan beban-Kupun ringan."
11

Barulah setelah kita memiliki pengenalan akan Allah dan menemukan juga meniru gambar dan rupa
Allah yang sesungguhnya, jiwa kita akan mendapatkan ketenangan. Inilah yang disebut dengan
kelegaan yang dijanjikan Tuhan bagi kita.

Bisa jadi mungkin persoalan utama kita belum menjadi terselesaikan dengan baik, masih dalam tahap
proses penyelesaian, tetapi jiwa kita sudah tenang, damai menghadapinya, ini tandanya proses itu
sedang menuju kepada selesainya permasalahan kitan dengan baik. Oleh karena itu Tuhan Yesus
mengatakan, bahwa kuk yang dipasang NYA adalah kuk yang ringan dan beban yang dibebankan kepada
kita itu beban yang (berakhir dengan) enak.

Mengapa ringan dan enak? Karena melalui semua hal itu masalah kita terselesaikan dan kita
mendapatkan pelajaran yang berharga untuk mendewasakan dan menjadikan hidup kita ini berkualitas.

Amin!

Anda mungkin juga menyukai