Anda di halaman 1dari 3

Ujian dan Covenant

Setiap orang kristen selalu memiliki pengalaman-pengalaman pribadi dengan Tuhan di dalam
kekristenannya itu, salah satu yang seringkali terjadi di dalam perjalanan kehidupannya yang tanpa
disadari dikerjakan berkali-kali padahal hal itu adalah sesuatu yang penting di hadapan Tuhan adalah
berbagai ujian yang dihadapinya.

Ada salah satu jenis ujian yang menentukan masa depan kita di hadapan Tuhan, yaitu
ujian yang diakhiri dengan covenant (ikat janji) antara kita pribadi dengan Tuhan
sendiri. Covenant ini bersifat spesifik atau khusus dengan tujuan yang khusus pula.

Kita mengikat janji dengan Tuhan sehingga kita akan terikat dengan Tuhan sendiri dalam banyak
perkara kita akan berhadapan dengan berbagai keputusan berkaitan dengan covenant kita dengan
Tuhan, sebaliknya pula demikian, yaitu Tuhan juga terikat dengan berbagai hal berkenaan dengan
diri kita, bukan karena kitanya, tetapi karena Tuhan menghargai dan setia dengan covenant yang ada
di antara kita dengan diriNYA.

Zakharia 9:11

Mengenai engkau, oleh karena darah perjanjian-Ku dengan engkau, Aku akan
melepaskan orang-orang tahananmu dari lobang yang tidak berair.

Saya percaya bahwa semua orang bahkan yang belum percaya kepadaNYA ditolong Tuhan, diberkati
Tuhan, diberikan anugerah oleh Tuhan, itu benar... tetapi ada juga secara khusus di antaranya orang-
orang yang yang sudah percaya kepadaNYA atau Kristen. Tetapi di antara seluruh Kristen, saya
percaya ada orang-orang khusus Tuhan yang disebut VIP di hadapan Tuhan, yang memperoleh
anugerah lebih dalam segala sesuatu. Tetapi mencapai titik ini bukanlah sesuatu yang mudah dan
murahan, ada covenant secara khusus yang dimilikinya bersama dengan Tuhan sendiri.

Memang Tuhan memiliki perjanjian dan tujuan dengan semua Kristen, tetapi masih ada tingkatan
yang lebih spesifik dengan tujuan yang lebih spesifik lagi dengan beberapa orang lainnya di antara
orang-orang yang percaya.

Ulangan 15:12-17

"Apabila seorang saudaramu menjual dirinya kepadamu, baik seorang laki-laki Ibrani
ataupun seorang perempuan Ibrani, maka ia akan bekerja padamu enam tahun lamanya,
tetapi pada tahun yang ketujuh engkau harus melepaskan dia sebagai orang merdeka.
Dan apabila engkau melepaskan dia sebagai orang merdeka, maka janganlah engkau
melepaskan dia dengan tangan hampa, engkau harus dengan limpahnya memberi
bekal kepadanya dari kambing dombamu, dari tempat pengirikanmu dan dari tempat
pemerasanmu, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu,
haruslah kauberikan kepadanya. Haruslah kauingat, bahwa engkaupun dahulu budak di
tanah Mesir dan engkau ditebus TUHAN, Allahmu; itulah sebabnya aku memberi
perintah itu kepadamu pada hari ini. Tetapi apabila dia berkata kepadamu: Aku tidak
mau keluar meninggalkan engkau, karena ia mengasihi engkau dan keluargamu, sebab
baik keadaannya padamu, maka engkau harus mengambil sebuah penusuk dan
menindik telinganya pada pintu, sehingga ia menjadi budakmu untuk selama-lamanya.
Demikian juga kauperbuat kepada budakmu perempuan...
Seperti seorang budak pada saat dia mengambil keputusan untuk mengikuti tuannya seumur
hidupnya, maka dibuatlah sebuah covenant khusus antara dia dengan tuannya, sehingga dia menjadi
milik sepenuhnya san tuan itu, dan di dalam statusnya yang baru itu, saya percaya bahwa tuannya
tidak akan pernah berdiam saja, tetapi tuannyapun akan mengambil bagian di dalam menggariskan
dan menentukan masa depannya pula.

Pada saat Tuhan memiliki covenant yang khusus dengan kita, maka sebagai VIP kita akan
memperoleh hal-hal yang khusus pula, Tuhan akan lakukan banyak cara demi menjamin kehidupan
kita aman, nyaman, damai sejahtera, berkelimpahan dan segala sesuatu demi kita menjalankan
dengan lancar segala pekerjaan Tuhan di dalam kita.

Ini Tuhan lakukan bukan semata-mata karena Tuhan melirik kepada obyeknya atau manusianya,
tetapi karena Tuhan mengingat akan covenant yang dibuatNYA dengan kita.

Di dalam hal ini yang Tuhan cover adalah covenant-NYA dan bukan semata-mata obyek dari
covenant itu.

Kalau dikatakan Tuhan mengasihi secara pribadi, itu benar! Tetapi bagi orang-orang yang memiliki
covenant dengan Tuhan sepertinya Tuhan akan mengesampingkan dan menutup mata atas segala
kelemahan kita dan tetap menjalankan bagiannya sampai pada tahapan tertentu pula. Hal yang
hampir mirip dengan ini Tuhan kerjakan bagi kerajaan Yehuda, dalam beberapa situasi Tuhan
mempertahankan untuk menghancurkan kerajaan Yehuda hanya karena Dia mengingat covenant
yang Dia buat dengan Daud. Perhatikan di dalam ayat-ayat: 1Raja-Raja 11:12,13,32,34; 15:4; 2Raja-
Raja 8:19; 19:34; 20:6; Mazmur 132:10; Yesaya 37:5.

1Raja-Raja 11:11-13

Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Salomo: "Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni
engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan-Ku yang telah
Kuperintahkan kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu
dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu. Hanya, pada waktu
hidupmu ini Aku belum mau melakukannya oleh karena Daud, ayahmu; dari tangan
anakmulah Aku akan mengoyakkannya. Namun demikian, kerajaan itu tidak seluruhnya
akan Kukoyakkan dari padanya, satu suku akan Kuberikan kepada anakmu oleh karena
hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem yang telah Kupilih."

2Raja-Raja 8:19

Namun demikian, TUHAN tidak mau memusnahkan Yehuda oleh karena Daud, hamba-
Nya, sesuai dengan yang dijanjikan-Nya kepada Daud, bahwa Ia hendak memberikan
keturunan kepadanya dan kepada anak-anaknya untuk selama-lamanya.

Kalau kita mau jujur di dalam kekristenan kita dan mempelajari dengan sungguh, maka kita akan
temukan bahwa Firman Tuhan ini dipenuhi, dijiwai dan digerakkan oleh covenant ini.

Kejadian 17:7, Keluaran 6:7, Imamat 11:45, Yeremia 30:9-22, Yehezkiel 36:24-28.

Melalui ayat-ayat di atas kita dapat mengerti sekarang, mengapa Abraham berdosa tetapi Tuhan
masih memberkati dengan kekayaan dan penggenapan janjiNYA, mengapa Israel memberontak
kepada Tuhan, tetapi Tuhan masih terus memberkati mereka, membuat mereka berkemenangan,
Tuhan mengubah kutuk menjadi berkat (dalam kasus dengan Bileam) dan melanjutkan janjiNYA
untuk mewariskan tanah Kanaan bagi Israel, mengapa Daud berdosa tetapi Tuhan masih
melanjutkan memberikan tampuk pemerintahan Israel di tahta Daud, yang lebih menarik adalah
mengapa Korah dkk memberontak tetapi semua kawannya dibinasakan dengan seisi rumah
tangganya (Bilangan 16:31-33,35) tetapi anak-anak Korah dibiarkan tetap hidup dan melayani Tuhan
(Bilangan 26:8-11), dst....

Ini semua adalah karena antara mereka dengan Tuhan terdapat covenant dan Tuhan memandang
pada covenant itu, karena dibalik semua covenant yang Tuhan buat dengan manusia pasti terdapat
destiny besar.

Membuat covenant dengan Tuhan bukan terjadi begitu saja atas kehendak manusia, tetapi Tuhanlah
yang memiliki schedule yang khusus atas tiap-tiap pribadi. Dan untuk inipun diperlukan pengenalan
akan Tuhan yang kuat, karena tanpa pengenalan akan Tuhan, tidak akan dapat seseorang mengambil
keputusan yang tepat seperti yang Tuhan kehendaki.

Salomo di dalam 1Raja-Raja 3:5,9

Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu
malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu." ... Maka
berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk
menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat,
sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?"

Bagi Salomo ini bukan hanya berkat tetapi ujian yang menghasilkan covenant antara Salomo dengan
Tuhan dan Salomo memiliki pengenalan akan Allahnya yang kuat, sesuai dengan nasihat ayahnya,
Daud di dalam...

1Tawarikh 28:9

Dan engkau, anakku Salomo, kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya
dengan tulus ikhlas dan dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan
mengerti segala niat dan cita-cita. Jika engkau mencari Dia, maka Ia berkenan ditemui
olehmu, tetapi jika engkau meninggalkan Dia maka Ia akan membuang engkau untuk
selamanya.

Tanpa kita mengenal Allah kita maka kita tidak akan dapat memberikan jawab yang tepat seperti
yang Tuhan mau di dalam kehendakNYA. Karena kepada Salomo Tuhan tidak bertanya,”Mintalah
dan Aku akan memberikannya kepadamu.” Tetapi Tuhan sudah memiliki kehendak tersendiri yang
harus diketahui oleh Salomo yang kemudian itulah yang harus diutarakan oleh Salomo kepada
Tuhan. Hanya orang yang mengenal Tuhan dengan baik yang dapat mengerti apa yang sedang
dipikirkan oleh Tuhan bagi dirinya.

Anda mungkin juga menyukai