Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KEGIATAN SENTRALISASI OBAT

PRAKTIK PROFESI NERS MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG KEDONDONG RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG

OLEH:

1. I Dewa Gede Agung Mahendra Putra, S.Kep (C1221061)


2. Ni Luh Putu Setya Agustini, S.Kep (C1220082)
3. Made Ayu Paramita, S.Kep (C1220070)
4. Made Oktaviani Bulan Trisna, S.Kep (C1220026)
5. Ni Kadek Ayu Sri Suganti, S.Kep (C1220067)
6. Ari Wina Sani, S.Kep (C1220068)
7. Ni Komang Rosiana, S.Kep (C1220058)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA USADA BALI
2022
Proposal Sentralisasi Obat
Di Ruang Rawat Inap Kedondong RSUD Kabupaten Klungkung

A. Pendahuluan

Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai


fenomena yang harus direspons oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif
dan belajar banyak langkah-langkah konkrit dalam pelaksanaannya, salah satunya adalah
sentralisasi obat (Nursalam, 2015). Salah satunya adalah dalam pengelolaan obat
pasien. Teknik pengelolaan secara sentralisasi merupakan pengelolaaan obat dimana
seluruh obat yang akan diberikan pada pasien diserahkan sepenuhnya kepada
perawat. Pengeluaran dan pembagian obat juga sepenuhnya dilakukan oleh perawat.
Pengawasan terhadap penggunaan obat oral maupun injeksi merupakan salah
satu tugas perawat. Penggunaan obat yang tidak tepat dapat menimbulkanberbagai
kerugian pada pasien. Resistensi tubuh terhadap obat dan resiko resistensi kuman
penyakit dapat terjadi jika konsumsi obat oleh penderita tidak terkontrol dengan
baik. Kerugian lain yang bisa terjadi adalah terjadinya kerusakan organ tubuh atau
timbulnya efek samping obat yang tidak diharapkan. Selain itu penggunaan obat
yang tidak tepat dapat menimbulkan kerugian pasien secara ekonomi. Oleh karena itu
diperlukan suatu cara yang sistematis sehingga penggunaan obat benar-benar dapat
dikontrol oleh perawat dan pasien/keluarga serta resiko kerugian baik secara material
maupun non material dapat dihindari, pada akhirnya kepercayaan pasien terhadap

perawat juga semakin meningkat.


Berdasarkan pertimbangan tersebut maka mahasiswa Program Studi Profesi Ners
Stikes Bina Usada Bali, akan mengadakan kegiatan sentralisasi obat pada pasien baru di
ruang Kedondong pada praktek lapangan manajemen keperawatan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan sentralisasi obat diharapkan pasien baru di Ruang Kedondong
mendapatkan obat sesuai dengan indikasi dokter dan waktu yang sesuai, sehingga
tingkat kecemasan pasien dapat berkurang dan tingkat kesembuhan pasien meningkat
sehingga lama tinggal di rumah sakit menjadi berkurang.

2. Tujuan Khusus
a) Menumbuhkan rasa kepercayaan antara keluarga pasien dan perawat
b) Menempatkan obat sesuai dengan indentitas pasien dan kepemilikan pasien
c) Memberikan obat sesuai dengan jam dan kebutuhan pasien
d) Melakukan/ melengkapi pengkajian pasien baru.
C. Manfaat
1. Bagi Pasien
a) Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan keperawatan.
b) Lama perawatan menurun sehingga biaya perawatan yang dikeluarkan berkurang.
c) Meningkatkan kesembuhan pasien
2. Bagi Perawat di Ruang Rawat Inap
a) Tercapainya kepuasan kerja yang optimal.
b) Perawat, pasien dan keluarga dapat bekerjasama dengan baik
c) Meningkatkan kepercayaan klien/keluarga kepada perawat
d) Terciptanya model asuhan keperawatan professional

D. Pengorganisasian
1. Kepala ruangan : Made Oktaviani Bulan Trisna, S.Kep
2. Perawat Primer 1 : I Dewa Gede Agung Mahendra Putra, S.Kep
3. Perawat Primer 2 : Ari Wina Sani, S.Kep
4. Perawat Primer 3 : Ni Kadek Ayu Sri Suganti, S.Kep
5. Perawat Associate : Made Ayu Paramita, S.Kep
6. Perawat Associate : Ni Luh Putu Setya Agustini, S.Kep.
7. Perawat Associate : Ni Komang Rosiana, S.Kep

E. Mekanisme Kegiatan
1. Topik : Sentralisasi obat
2. Sasaran : Perawat
3. Hari/Tanggal : Rabu, 19 Januari 2022
4. Waktu : 11.00 Wita
5. Materi : sentralisasi obat

F. Metode
1. Penjelasan
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Observasi

G. Media
1. Menyiapkan informed consent sentralisasi obat.
2. Menyiapkan inform consent
3. Menyiapkan kuisioner kepuasan pasien.
H. Pelaksanaan Kegiatan

TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANAAN


Persiapan 1. Karu memberitahu 5 menit Nurse KARU
PP bahwa akan ada station PP
pasien baru
2. PP menyiapkan
hal-hal yang
diperlukan dalam
sentralisasi obat,
lembar informed
consent, lembar
sentralisasi obat,
dan lembar
kepuasan pasien.
PP meminta
keluarga pasien
untuk duduk di
nurse station
3. Karu menanyakan
kembali pada PP
tentang
kelengkapan
sentralisasi obat
dan memeriksa
kelengkapan
dokumen
4. PP menyebutkan
hal-hal yang telah
dipersiapkan
Pelaksanaan 1. PP mendatangi 20 menit Nurse PP
keluarga dengan station
memberikan salam
serta
memperkenalkan
diri, PP kepada
pasien/keluarga
2. PP mengisi lembar
sentralisasi obat
serta menjelaskan
mengenai beberapa
hal yang tercantum
dalam lembar
sentralisasi obat.
PP menjelaskan
terkait penempatan
obat, jam obat
diberikan dan
penyimpanan obat
akan dilakukan
oleh perawat sesuai
dengan identitas
dan kebutuhan
pasien.
3. PP menanyakan
kembali pada
pasien dan
keluarga mengenai
hal-hal yang belum
dipahami
4. PP, pasien, dan
keluarga
menandatangai
lembar sentralisasi
obat
5. PP kembali
kenurse station
Penutup 1. Karu memeriksa Nurse 5 menit KARU
kembali station PP
kelengkapan
pengisisan
dokumen
sentralisasi obat
2. Karu memberikan
penghargaan
kepada PP
3. PP merapikan obat
pasien

I. Pelaksanaan Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
a. Sarana dan prasarana yang menunjang seperti lembar pasien masuk RS, lembar
informed consent, lembar sentralisasi obat, dan lembar kepuasan pasien.
b. Sentralisasi obat pasien baru pada shif pagi dilakukan oleh KARU dan PP
sedangkan pada shif sore/malam oleh PP dan PA.

2. Evaluasi Proses
a. Pasien baru atas nama Tn. S kamar ODGJ selatan Ruang Kedondong disambut
oleh KARU, PP, dan PA.
b. Pasien baru diberi penjelasan tentang sentralisasi obat
c. Perawat melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien dan keluarga.
d. KARU menemani PP dan PA dalam melaksanakan kegiatan penerimaan pasien
baru.
e. Seluruh peserta berperan aktif dalam sentralisasi obat sesuai peran yang telah
ditentukan dan peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.

3. Evaluasi Hasil
a. Hasil penerimaan sentralisasi obat didokumentasikan dengan benar.
b. Sentralisasi obat berjalan dengan lancar.
c. Pasien kooperatif mendengarkan penjelasan yang diberikan.
d. Pasien mengetahui fasilitas ruang, perawatan, medis, serta tata tertib.
e. Pasien sudah menandatangani informed consent dan lembar sentralisasi obat.
DAFTAR PUSTAKA

Kamilia, L. dkk (2020). Manajemen Keperawatan (Nursing Management). Bandung. Cv


Median Sains Indonesia. Hal 22.
Kurniadi, A. (2018). Manajemen Keperawatan dan prospektifnya: Teori, Konsep dan
Aplikasi. Jakarta: FKUI.
Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan (Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional) (5th ed). Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai