KELOMPOK :2
I. Tujuan............................................................................................................................. 1
II. Teori ........................................................................................................................... 1
III. Alat-alat Yang Digunakan .......................................................................................... 3
IV. Diagram Rangkaian .................................................................................................... 3
V. Data Hasil Percobaan (Tulis Tangan) ......................................................................... 5
VI. Kesimpulan ................................................................................................................. 7
VII. Lampiran ..................................................................................................................... 9
I. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan setiap praktikan dapat :
• Membuat rejection band amplifier dan membuat rangkaian sesuai dengan
frekuensi yang diberikan.
• Menerangkan fungsi dari rangkaian osilator yang dipararelkan dengan input
amplifier.
• Menghitung factor penguatan dan bati dalam dB, untuk bermacam-macam
frekuensi pada band rejection amplifier.
• Menggambarkan grafik untuk memperlihatkan hubungan antara bati dan
frekuensi dengan menggunakan hasil logaritmik.
• Menentukan pelemahan rejection band amplifier sesuai dengan frekuensi yang
diberikan.
• Menghasilkan kurva band pass dari rejection band amplifier dengan
menggunakan wobble generator.
• Menerangkan umpan balik negative tegangan dan arus sebagai respon dari
rejection band amplifier
II. Teori
Pada praktek radio dan televisi, sering timbul keperluan untuk membuang atau
melemahkan suatu band frekuensi atau suatu frekuensi tertentu. Sebagai contoh, frekuensi
intermediate (IF) dari superheterodyne AM, sekitar 460 KHz. Sebuah pemancar yang
menggunakan frekuensi ini akan menembus, tanpa menghiraukan penalaan, lalu frekuensi
460 KHz akan diperkuat oleh IF amplifier walaupun tanpa mixing (penyampur).
Oleh karenanya, pada penerima radio, rangkaian tertentu digunakan untuk menepis IF ini,
sebelum ia mencapai mixer. Rangkaian inilah yang dipraktekan pada percobaan ini.
Rangkaian penyampur superheterodyne menghasilkan komponen-komponen sinyal pada
frekuensi IF yang adalah selisih antara frekuensi osilator dan frekuensi sinyal. Jika ujung
depan (tingkat RF) penerima tidak mempunyaai telaan yang sangat selektif, bila ditala
pada suatu frekuensi sinyal fs – IF, tingkat RF juga akan memberikan respons pada sinyal
fo + IF. Sinyal yang lain ini disebutkan sebagai frekuensi bayangan fi, yang diberikan
oleh :
Fi = fs +- 2IF
Dimana tanda plus digunakan bila fo > fs dan tanda minus digunakan apabila fo < fs.
Frekuensi bayangan ini hanya dapat ditolak oleh selektivitas rangkaian-rangkaian tala
yang ditempatkan di depan penyampur. Jika frekuensi bayangan sudah terlanjur diubah
menjadi IF, maka frekuensi tersebut tidak mungkin lagi dipisahkan dari frekuensi yang
dikehendaki.
1
Sebuah rangkaian osilator, dengan fo = 460 KHz, membentuk bagian dari suuatu
pembagi tegangan, dan bagian lain menjadi resistansi input amplifier. Rangkaian osilator,
sebagai suatu resistansi input amplifier. Rangkaian osilator, sebagai suatu resistansi seri
efektif di pembagi, merupakan resistansi yang benar pada saat resonansi dan melemahkan
tegangan output (seperti terlihat dalam gambar 1.1)
Dengan demikian, suatu rangkaian osilator parallel terhubung seperti ini, dapat disebut
sebagai sebuah filter pembuang (rejection filter).
Pelemahan tambahan dihasilkan dengan membuat suatu lintasan umpan balik pada
rangkaian osilator (seperti rangkaian yang terlihat pada gambar 1.2). Pada rangkaian
tersebut, gain dengan umpan balik, yaitu Gb, akan berkurang sesuai dengan kenaikan
frekuensi, rumus untuk Gb adalah sebagai berikut :
3
• Resistor
R1 = 100 KOhm
R2 = 47 Kohm
R3 = 1 Kohm
R4 = 1 Kohm
R5 = 10 Kohm
R6 = 100 Ohm
R7 = 100 Kohm
R8 = 100 Kohm
• Capacitor
C1 = 5...500 pF
C2 = 1 nF
C3 = 4,7 nF
C4 = 10 nF
C5 = 10 nF
C6 = 0,1 uF
C7 = 100 pF
C8 = 100 pF
C9 = 0,1 uF
• Diode
V2 = AA 118
• Transistor
V1 = BC 107
• Coil
L1 = 160 uH
5
VI. Kesimpulan
• Fungsi dari rejection band amplifier adalah untuk melemahkan atau mem-blok
suatu band frekuensi dan menguatkan band yang lain atau suatu ftekuensi tertentu.
• Hal yang harus dilakukan pertama kali adalah menyeimbangkan hasil output pada
osciloskop, sampai mendapatkan gain yang diinginkan.
7
• Kurva gain mulai naik pada saat frekuensi 350 kHz dan lama kelamaan turun lalu
naik kembali.
• Redaman didapat dari hasil pengurangan gain pada saat naik dan pada saat gain
terendah
VII. Lampiran
9
11