Anda di halaman 1dari 2

RANGKUMAN KB.

4
Prosedur pelaksanaan evaluasi perencanaan program mencakup lima tahap yaitu: (1)
menentukan tujuan evaluasi perencanaan program bimbingan dan konseling untuk mengetahui
apakah guru pembimbing/konselor dalam menyusun program bimbingan dan konseling telah
sesuai dengan langkah-langkah penyusunan program, (2) menentukan kriteria evaluasi yaitu
untuk mengetahui apakah program berhasil atau belum, (3) memilih instrumen untuk
mengumpulkan informasi berdasarkan tujuan dan jenis data yang dikumpulkan, (4) analisis data
menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap setiap indikator agar diketahui apakah
setiap indikator dalam perencanaan program telah sesuai atau belum, jika belum perlu ditelusuri
pada indikator mana yang perlu diperbaiki, (5) pembuatan laporan yang mencakup deskripsi
analisis hasil pengambilan keputusan tentang apakah program diperbaiki atau dapat
dilaksanakan.
Prosedur pelaksanaan evaluasi proses mencakup lima tahap yaitu: (1) menentukan tujuan
evaluasi proses bimbingan dan konseling untuk mengetahui apakah guru pembimbing telah
melaksanakan program bimbingan dan konseling telah sesuai dengan perencanaan, bagaimana
strategi layanan termasuk metode dan media yang digunakan, alokasi waktu, bagaimana materi
layanan, bagaimana perhatian dan tanggapan peserta didik, dll, (2) menentukan kriteria evaluasi
yaitu untuk mengetahui keterlaksanaan layanan bimbingan dan konseling dan tanggapan peserta
didik terhadap layanan bimbingan dan konseling, (3) memilih instrumen untuk mengumpulkan
informasi berdasarkan tujuan dan jenis data yang dikumpulkan, (4) analisis data menggunakan
analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap setiap indikator agar diketahui apakah pelaksanaan
program bimbingan dan konseling sudah baik, cukup atau kurang baik, (5) pembuatan laporan
yang mencakup deskripsi, analisis hasil dan pengambilan keputusan tentang apakah program
diperbaiki atau dapat dilaksanakan.
Akuntabilitas dalam bimbingan dan konseling adalah perwujudan kewajiban konselor
sekolah untuk mempertanggungjawabkan segala tindakan berkaitan dengan kegiatan pelayanan
bimbingan dan konseling. Akuntabilitas dalam bimbingan dan konseling merupakan komponen
kunci untuk memperlihatkan keefektifan program konseling. Tuntutan akuntabilitas
memungkinkan konselor untuk memperlihatkan kepada stakeholder baik di dalam maupun di
luar sekolah kontribusi atau dampak tentang apa yang dilakukan konselor.
Akuntabilitas dilaksanakan untuk: (1) menghubungkan program konselor sekolah dengan
prestasi akademik para siswa. Terkait dengan hal ini, strategi akuntabilitas dilakukan untuk (a)
memantau perkembangan siswa dan mengurangi kesenjangan prestasi siswa; (b) menilai dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan; (c) menunjukkan keefektifan program konseling
sekolah. (2) Memantau perkembangan siswa dan mengurangi kesenjangan prestasi siswa,
konselor harus memulainya dengan memperhatikan data sekolah dan menentukan dimana
kesenjangan tersebut muncul. (3) Untuk menilai dan mengevaluasi program, konselor perlu
melihat keefektifan program bimbingan dan konseling, (4) Untuk memperlihatkan keefektifan
program konseling sekolah, konselor mengungkapkan atau mengkomunikasikan data dengan
stakeholder.
Manfaat penerapan akuntabilitas: (1) akuntabilitas memungkinkan konselor memiliki data
spesifik untuk digunakan dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan bidang-bidang
program. Informasi ini dapat digunakan untuk mengubah tujuan serta metode pelaksanaan
program. (2) Data yang diperoleh dapat digunakan untuk mengidentifikasi bidang-bidang yang
masih membutuhkan peningkatan. (3) Informasi yang diperoleh melalui asesmen harus
disampaikan kepada semua stakeholder; termasuk siswa, orang tua dan guru. (4) Informasi perlu
disampaikan dengan orang-orang yang terlibat dalam pembuatan kebijakan dan manajemen
kebijakan.
Melalui pengukuran akuntabilitas, konselor akan mampu memperlihatkan peran,
tanggungjawab, dan signifikasi mereka dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan dalam
bidang akademik, pribadi/sosial, dan karir. Akuntabilitas dipandang sebagai alat ampuh bagi
konselor untuk mengklarifikasi peran profesional mereka. Adapun komponen-komponen dalam
akuntabilitas adalah: (a) menerima tanggung jawab, (b) komunikasi, (c) penjelasan kepada
stakeholder, (d) umpan balik, dan (e) perbaikan program.

Anda mungkin juga menyukai