Seorang laki-laki bernama Tn. A sedang dirawat di ruang penyakit paru
tepatnya ruang gatotkaca 2 RSUD Jombang. Pasien mengeluh sesak napas yang sebelumnya sudah dirasakan sejak 3 hari sebelum MRS, dan hingga saat ini masih merasan sesak, tenggorokan gatal sehingga menyebabkan batuk yang terus berlanjut dari betuk kering sampai berdahak dan merasa sulit mengeluarkan dahaknya, panas dimalam hari, terdapat pergerakan dada, didapatkan suara napas tambahan rhonki (+/+), sputum (+), TD 110/60, suhu 37,2˚C, frekuensi napas 36 x/menit, frekuensi nadi 110 x/menit. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan DL, foto rontgen thorak, dan ECG = 2 lead. Diagnosa medis : Pneumonia, TB paru, Asma bronchial, dan Candidiasis.
Diagnosa Keperawatan : Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan.
Definisi : Ketidakmampuan membersuhkan secret atau obstruksi jalan napas
untuk mempertahankan jalan napas tetap paten. Kategori : Fisiologis. Subkategori : Respirasi
Tujuan : Kemampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan napas
untuk mempertahankan jalan napas tetap paten.
Kriteria hasil :
Batuk efektif meningkat (5)
Produksi sputum menurun (5) Dispnea menurun (5) Frekuensi napas membaik (5) Pola napas membaik (5) Tindakan :
Latihan batuk efektif
Manajemen jalan napas Pemberian obat inhalasi Pengaturan posisi Terapi oksigen
Evaluasi :
S : Px mengatakan sesak napas (+), batuk (+), panas (+)
O : Ku. Lemah, GCS 456, rh (+/+), wh (-/-), sampel (+), edema (-/-)
A : Pneumonia, TB paru, Asma bronchial, dan Candidiasis
P :
Mengidentifikasi kemampuan batuk
Mengatur posisi semi-fowler atau fowler Menjelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif Menajarkan teknik batuk efektif Memonitor pola napas Memonitor bunyi napas tambahan Menganjurkan bernapas lambat dan dalam selama penggunaan nebulizer Memberikan oksigen tambahan Kolaborasi pemberian obat bronkodilator Kolaborasi penentuan dosis oksigen