PENDAHULUAN
1. Identifikasi masalah
terus di perkuat dengan jurnal penelitian yang sudah ada. (jurnal yg kemarin
2. Justifikasi
3. Sebab
4. Damnpak
Mata merupakan salah satu indera yang penting bagi manusia, melalui mata manusia
Namun gangguan terhadap penglihatan banyak terjadi, mulai dari gangguan ringan
hingga gangguan yang berat yang dapat mengakibatkan kebutaan. (Kemenkes RI, 2014)
tidak nyaman pada mata (Gowrisankaran, Nahar, Hayes & Sheedy, 2012). Asthenopia
(Neugebauer, Fricke & Russmann, 1992). Ini adalah kondisi penting yang mempengaruhi
(Agarwal, Goel & Sharma, 2013; Ostrovsky, Ribak, Pereg & Gaton, 2012)
Berdasarkan data Word Health Organization (WHO) pada tahun 2014 angka
kejadian astenopia (kelelahan mata) berkisar 40% sampai 90%. Berdasarkan data internet
used worldwide (2016), jumlah pengguna komputer di dunia pada tahun 2013 sebanyak
88%, tahun 2014 sebanyak 72%, tahun 2015 sebanyak 68% sedangkan tahun 2016
sebanyak 60%.
Bhanderi, dkk (2008), dalam penelitian Arianti (2016) menyatakan bahwa kasus
diantaranya mengalami kelelahan mata seperti mata terasa sakit, mata terasa berat,
penglihatan kabur, penglihatan ganda atau berbayang, mata terasa panas, mata berair
serta kelopak mata terasa berat. Hasil dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013
menunjukkan bahwa di Indonesianya prevalensi severe low vision pada umur produktif
(15-54 tahun) sebesar 1,49 % dan prevalensi kebutaan sebesar 0,5 %. dengan rata-rata
peningkatan sekitar dua sampai tiga kali lipat setiap 10 tahunnya (Riskesdas, 2013).
Survei RAAB di Indonesia sampai saat ini telah dilakukan di 15 provinsi pada tahun
2014-2016 dan menunjukkan penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan adalah
Indonesia, prevalensi severe low vision tertinggi terdapat di Jawa Timur (4,4%), Nusa
Tenggara Barat (4%), Sumatera Selatan (3,6%), Maluku (2,9%), diikuti Sulawesi Selatan
dan Jawa Barat (masing-masing 2,6%). Provinsi dengan prevalensi severe low vision
terendah adalah di Sulawesi Utara, Sumatera Barat dan Sumatera Utara (masing-masing
1,7%). Di Jawa Tengah prevalensi severe low vision sebesar 2,7%. (Kementerian
sebanyak 43 siswa mengeluh mengalami kelelahan mata. Sebesar 58,1% nyeri atau
51,2% sulit fokus, 62,8% mata perih, 23,3% mata merah, 53,5% mata berair, 41,9% sakit
kepala, 60,5% pusing, pusing disertai mual 7%, mata kering dan 46,5%, mata gatal 2,3%.
Kehadiran wabah Covid19 sejak akhir tahun 2019 tiba-tiba merevolusi semua aspek
kondisi yang tidak pernah ada sebelumnya di mana semua aktivitas dibatasi. Virus ini
cepat menular melalui udara, tetesan, dan jejak yang ditinggalkan oleh penderitanya pada
umum. Kondisi ini diperparah dengan fakta jumlah tersangka dan korban tewas yang
mencengangkan roket tak terkendali. Ini terjadi di seluruh dunia dan Indonesia. Realitas
kebijakan pemerintah adalah Work From Home (WFH) dengan memperkenalkan sistem
Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB menyatakan bahwa salah satu sektor yang
terdampak adanya wabah ini adalah dunia Pendidikan (Purwanto dkk, 2020:1). Hal
perguruan tinggi. Sebagai upaya untuk mencegah penyebaran covid 19, World Health
mencegah penyebarannya dengan social distancing, salah satunya dengan adanya Surat
menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh dan menyarankan para peserta didik untuk
Sarana dan prasarana yang digunakan untuk pembelajaran daring antara lain
platform seperti whatsapp, zoom, google meet, dan lain-lain. Penggunaan media
elektronik yang terlalu lama dapat menyebabkan gangguan kesehatan, salah satunya ialah
kelelahan mata. Studi lain menunjukkan bahwa penggunaan komputer selama lebih dari 6
jam menyebabkan peningkatan keluhan kelelahan mata (Agarwal, Goel & Sharma, 2013)
Lebih dari 90% pengguna komputer mengalami gejala penglihatan seperti mata
lelah, penglihatan buram, penglihatan ganda, pusing, mata kering, serta ketidaknyamanan
pada okuler saat melihat dari dekat ataupun dari jauh setelah penggunaan komputer
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti
Jombang”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan secara singkat dalam latar belakang
maka dapat dirumuskan pertanyaan sebagai berikut : Adakah Hubungan Kelelahan Mata
Jombang.
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukkan kepada institusi terkait.
c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam melakukan