ASUHAN KEPERAW
KEPERAWATAN
ATAN LANSIA DENGAN DEPRESI
OLEH KELOMPOK 5:
KATA PENGANTAR
Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izinnya
kami dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan
Lansia dengan Depresi” dengan tepat pada waktunya.
Kami sudah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin, akan tetapi kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
dari kata sempurna. Namun
Namun berkat arahan,
bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak termasuk dosen dan teman-teman, makalah ini
dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu serta memberikan
arahan dan bimbingan kepada kami.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi pembaca
umumnya. Kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan tugas ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada manusia
seseorang mengalami kemunduruan fisik, mental dan social sedikit demi sedikit
sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Lansia banyak
menghadapi berbagai masalah kesehatan seperti penyakit degeneratif yang perlu
penangan segera dan terintegrasi. Selain masalah fisik tersebut, lansia juga sering
mengalami masalah psikologis, salah satunya adalah depresi. Jumlah penduduk
lanjut usia mengalami peningkatan hampir mencapai 50% dari penduduk lanjut usia
yang mengalami depresi (Kantor Menteri Kependudukan/BKKBN, 1999).
Kalangan ilmuwan di National
di National Institute of Aging dalam sebuah artikel yang dimuat
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian lansia
2. Untuk mengetahui batasan umur pada lansia
3. Untuk mengetahui pengertian depresi
4. Untuk mengetahui penyebab depresi pada lansia
5. Untuk mengetahui tanda dan gejala depresi pada lansia
6. Untuk mengetahui tingkat depresi pada lansia
7. Untuk mengetahui gambaran klinis depresi pada lansia
D. Manfaat
Dengan mempelajari asuhan keperawatan lansia dengan depresi diharapkan
mahasiswa mampu memahami tentang hal tersebut dan dapat memberikan
pelayanan terbaik bagi lansia.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang ditandai dengan mood tertekan, kehilangan kesenangan atau minat, minat,
perasaan bersalah atau harga diri rendah,
rendah, gangguan makan atau tidur, kurang
energi,dan konsentrasi yang rendah.
2. Depresi adalah perasaan sedih, ketidakberdayaan dan pesimis yang
berhubungan dengan suatu penderitaan. Dapat berupa serangan yang
ditujukan kepada diri sendiri atau perasaan marah yang dalam (Nugroho,
2012)
3. Depresi merupakan kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan
kesedihan yang amat sangat mendalam, perasaan tidak berarti dan bersalah,
3
menarik diri dari orang lain dan tidak dapat tidur, kehilangan selera makan,
hasrat seksual dan minat serta kesenangan dalam aktivitas yang biasa
dilakukan (Davison dkk, 2006).
D. Penyebab
4
b. Depresi dapat terkait dengan kehilangan objek yang nyata atau
khayalan
c. Introyeksi objek yang meninggal adalah mekanisme pertahanan yang
dilakukan untuk menghadapi penderitaan akibat kehilangan objek
d. Kehilangan objek dianggap sebagai campuran cinta dan benci sehingga
rasa marah diarahkan kedalam diri sendiri.
2. Sedang, sekurang-kurangnya harus ada dua dari tiga gejala utama depresi
seperti pada episode depresi ringan ditambah tiga atau empat dari gejala
lainnya. Lama episode depresi minimum dua minggu serta menghadaapi
kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial.
3. Berat, tanpa gejala psikotik yaitu semua tiga gejala utama harus ada
ditambah sekurang-kurangnya empat dari gejala lainnya. Lama episode
sekurang-kurangnya dua minggu akan tetapi apabila gejala sangat berat dan
onset sangat cepat maka dibenarkan untuk menegakkan diagnosa dalam
kurun waktu dalam dua minggu. Orang sangat tidak mungkin akan mampu
meneruska kegiatan sosialnya.
Menurut Brodaty, 1991 dalam Depkes RI (2001), gejala yang sering muncul
adalah anxietas atau kecemasan, preokupasi gejala fisik, perlambatan motorik,
kelelahan, mencela diri sendiri, pikiran bunuh diri, dan insomnia. Sedangkan
gejala depersonalisasi, rasa bersalah, minat seksual menurun agak jarang.
Sebagai petunjuk kearah depresi perlu diperhatikan tanda-tanda berikut (Depkes
RI, 2001) :
a. Rasa lelah yang terus menerus bahkan juga sewaktu beristirahat
b. Kehilangan kesenangan yang biasanya dapat ia nikmati (tidak merasa
senang lagi jika dikunjungi oleh cucu-cucunya),
7
I. Penatalaks
Penatalaksanaan
anaan Depresi pada Lanjut Usia
1. Terapi fisik
a. Obat
Secara umum, semua obat antidepresan sama efektivitasnya. Pemilihan
jenis antidepresan ditentukan oleh pengalaman klinikus dan pengenalan
terhadap berbagai jenis antidepresan. Biasanya pengobatan dimulai
8
10
I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilaksanakan pada tanggal pukul 08.00 WITA di panti wredha wana seraya
Denpasar .Data
.Data diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik dan dokumentasi.
11
Keterangan :
= meninggal
= laki-laki masih hidup
= perempuan masih hidup
= hubungan perkawinan
= lansia
= tinggal serumah
BB : 52 kg
TL : 50 cm
TB : (2,02 x TL) –
TL) – (0,04
(0,04 x umur) + 64,19
(2,02 x 50) –
50) – (0,04
(0,04 x 65) + 64,19
101-2,6 + 64,19
= 162,39 cm
= 162 cm
IMT :BB/(TB)2
52/(1,62)2 = = 19,85 kg/m2 (Normal)
Klasifikasi nilai IMT :
15
Vital Sign :
Suhu : 36,2°C
Nadi : 82 x/ menit
Respirasi : 20 x/ menit
TD tidur : 160/ 80 mmHg
TD duduk : 160/ 90 mmHg
TD berdiri : 160/ 90 mmHg
16
e. Aktivitas
Saat pengkajian klien mengatakan masih bisa melakukan akitivitas seperti biasa
seperti membaca buku dan berdiam diri di kamar dan terkadang berbincang
dengan lansia lainnya
f. Istirahat dan Tidur
Saat pengkajian klien mengatakan tidur sekitar 3-4 jam saja karena susah
memejamkan mata dan terkadang teringat dengan anaknya yang menderita
akibat dirinya.
g. Personal Hygiene
Saat pengkajian klien mengatakan dapat mandi sendiri dan pasien biasanya
mandi 1 kali sehari sore hari, dan klien keramas 2 kali dalam seminggu.
h. Seksual
Saat pengkajian klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan seksualitas.
i. Rekreasi
Saat pengkajian klien mengatakan biasanya berada dipanti sambil menonton
televisi atau membaca buku maupun koran di kamar
j. Psikologis
Persepsi klien
klien
Lansia mengatakan bahwa dia memilih tinggal di Panti karena
merasa bersalah pada anaknya dan menjadi beban bagi anaknya, lansia tidak
mampu bekerja lagi dan tidak memiliki dana yang cukup untuk menghidupi
dirinya dan keluarga. Lansia mengatakan telah gagal dalam hidupnya. Tetapi
lansia menyadari bahwa semua ini merupakan nasib dan garis hidup yang
harus dijalani.
Konsep diri
diri
Konsep diri klien kurang baik, klien mengatakan menyesal dan merasa tidak
berguna. Klien juga mengatakan sangat kasihan pada istri dan anaknya dulu
karena klien sering menghamburkan uang dan sekarang klien merasa
menjadi beban anaknya.
Emosi
Emosi
Lansia menangis setiap menceritakan keadaan dirinya dan riwayat
kehidupannya.
17